47
MANAJEMEN OPERASIONAL II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2014 LILIA PASCA RIANI, SE., ST., M.Sc. PERTEMUAN V - VII FORECASTING DEMAND

MO II Forecasting

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE

Citation preview

Page 1: MO II Forecasting

MANAJEMEN OPERASIONAL II

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2014

LILIA PASCA RIANI, SE., ST., M.Sc.

PERTEMUAN V - VIIFORECASTING DEMAND

Page 2: MO II Forecasting

PENGERTIAN

Peramalan (Forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di

masa depan.

Peramalan jangka pendek

Peramalan jangka menengah

Berdasarkan horizon waktu, peramalan dibagi 3, yaitu :

Peramalan jangka panjang

Page 3: MO II Forecasting

Peramalan jangka menengah dan jangka panjang vs jangka pendek

1. Peramalan jangka menengah dan panjang berkaitan dengan permasalahan yg lebih menyeluruh dan mendukung keputusan

manajemen yg berkaitan dgn perencanaan produk, pabrik, dan proses.

2. Permalan jangka pendek biasanya menetapkan metodologi yg berbeda

dibandingkan permalan jangka panjang.3. Peramalan jangka pendek cendrung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang. Faktor-faktor yg

mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian

semakin panjang horizon waktu, ketepatan peramalan semakin

berkurang.

Page 4: MO II Forecasting

1. Menetapkan tujuan peramalan2. Memilih unsur yg akan diramalkan3. Menentukan horizon waktu peramalan4. Memilih jenis model pemodelan5. Mengumpulkan data yg diperlukan untuk melakukan peramalan6. Membuat peramalan7. Memvalidasikan dan menerapkan hasil peramalan.

LANGKAH-LANGKAH SISTEM PERMALAN

Page 5: MO II Forecasting

`

PERAMALAN BERSIFAT PERKIRAAN KEMUNGKINAN KEJADIAN DIMASA DEPAN,

JADI HANYALAH KEBETULAN JIKA APA YANG

DIRAMALKAN/DIPERKIRAKAN SESUAI DENGAN KONDISI

AKTUALNYA.

Page 6: MO II Forecasting

Peramalan KuantitatifPeramalan Kualitatif

PENDEKATAN DALAM PERAMALAN

Peramalan yang menggunakan model matematis dan statistik yang beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab-akibat untuk peramalan permintaan.

Peramalan yg menggabungkan faktor seperti : intuisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambilan keputusan untuk meramal, menggunakan metode delphi

Page 7: MO II Forecasting

Model Deret Waktu

Pendekatan Naif

Rata-rata bergerak

Penghalusan Eksponensial

MODEL PERAMALAN KUANTITATIF

Page 8: MO II Forecasting

Deret waktu didasarkan pada urutan dari titik-titik data yg berjarak sama dalam waktu (mingguan, bulanan,

kuartalan, dll).

Menganalisis deret waktu berarti membagi data masa lalu menjadi komponen-komponen, kemudian memproyeksikan-nya

ke masa depan. Deret waktu mem-punyai empat komponen :

PERAMALAN DERET WAKTU

Page 9: MO II Forecasting

1. Tren : merupakan pergerakkan data sedikit demi sedikit meningkat atau menurun.

2. Musiman : adalah pola data yg berulang pada kurun waktu tertentu, musin semi, musim panas, musim

dingin/salju.

3. Siklus : pola dalam data yg terjadi setiap beberapa tahun. Siklus ini biasanya terkait pada siklus bisnis dan merupakan satu hal penting dlm analisis dan perencanaan bisnis jangka

pendek.

4. Variasi acak : merupakan satu titik khusus dalam data yg disebabkan oleh peluang dan situasi yg tidak lazim. Variasi acak tdk mempunyai pola khusus shg tdk dapat diprediksi.

Page 10: MO II Forecasting
Page 11: MO II Forecasting

Pendekatan naif adalah teknik peramalan yg mengasumsikan permintaan periode berikutnya sama

dengan permintaan pada periode terakhir.Dengan kata lain, jika penjualan

sebuah produk (mis: telpon gengam Motorolla) adalah 68 unit pada

bulan Januari, kita dapat meramalkan penjualan pada bulan

Februari akan sama, yaitu sebanyak 68 unit juga.

Pendekatan naif ini merupakan model peramalan objektif yg paling efektif dan efisien dari segi biaya.

PENDEKATAN NAIF

Page 12: MO II Forecasting

Contoh Perhitungan Pendekatan NaifBulan Penjualan Aktual Pendekatan Naif

Januari 10 -

Februari 12 10

Maret 13 12

April 16 13

Mei 19 16

Juni 23 19

Juli 26 23

Agustus 30 26

September 28 30

Oktober 18 28

Nopember 16 18

Desember ? 16

Page 13: MO II Forecasting

Contoh Grafik Peramalan Pendekatan Naif

Janu

ari

Pebru

ari

Mar

etApr

ilM

eiJu

ni Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktob

er

Novem

ber

Desem

ber

0

5

10

15

20

25

30

35

aktualNaif

Page 14: MO II Forecasting

• Rata-rata bergerak adalah suatu metode peramalan yg menggunakan rata-rata periode terakhir data untuk meramalkan periode berikutnya.

n = jumlah periode dalam rata-rata bergerak

RATA-RATA BERGERAK

n

sebelumnyan periode dlm PermintaanBergerak rata-Rata

Page 15: MO II Forecasting

• Contoh :Bulan Penjualan Aktual Rata-rata bergerak 3 bulanan

Januari 10 -

Februari 12 -

Maret 13 -

April 16 (10+12+13)/3 = 11,67

Mei 19 (12+13+16)/3 = 13,67

Juni 23 (13+16+19)/3 = 16

Juli 26 (16+19+23)/3 = 19,33

Agustus 30 (19+23+26)/3 = 22,67

September 28 (23+26+30)/3 = 26,33

Oktober 18 (26+30+28)/3 = 28

Nopember 16 (30+28+18)/3 = 25,33

Desember ? (28+18+16)/3 = 20,67

Page 16: MO II Forecasting

Contoh Grafik Peramalan rata-rata bergerak

Janu

ari

Pebru

ari

Mar

etApr

ilM

eiJu

ni Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktob

er

Novem

ber

Desem

ber

0

5

10

15

20

25

30

35

aktual

rata-rata berger-rak 3 bulanan

rata-rata berger-rak 5 bulanan

Page 17: MO II Forecasting

• Pembobotan rata-rata bergerak :

bobot

n) periode dlmaan n)(permint periode(bobot bergerak rata-rata Pembobotan

Bulan Penjualan Aktual Rata-rata bergerak 3 bulanan

Januari 10 -

Februari 12 -

Maret 13 -

April 16 [(3x13)+(2x12)+(1x10)]/6 = 12, 16

Mei 19 [(3x16)+(2x13)+(1x12)]/6 = 14, 33

Juni 23 [(3x19)+(2x16)+(1x13)]/6 = 17,00

Juli 26 [(3x23)+(2x19)+(1x16)]/6 = 20,50

Agustus 30 [(3x26)+(2x23)+(1x19)]/6 = 23,80

September 28 [(3x30)+(2x26)+(1x23)]/6 = 27,50

Oktober 18 [(3x28)+(2x30)+(1x26)]/6 = 28,33

Nopember 16 [(3x18)+(2x28)+(1x30)]/6 = 23,33

Desember ? [(3x16)+(2x18)+(1x28)]/6 = 18,67

Page 18: MO II Forecasting

Janu

ari

Pebru

ari

Mar

etApr

ilM

eiJu

ni Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktob

er

Novem

ber

Desem

ber

0

5

10

15

20

25

30

35

aktual

Pembobotan 3 bulanan

Pembobotan 5 bulanan

Contoh Grafik Peramalan rata-rata bergerak

Page 19: MO II Forecasting

KASUS III FORECASTINGBulan Penjualan Aktual

Januari 35

Februari 42

Maret 48

April 52

Mei 36

Juni 50

Juli 46

Agustus 30

September 38

Oktober 46

Nopember 55

Desember ?

Tentukan angka peramalan pada bulan desember dengan menggunakan :a. Pendekatan Naif & Grafiknyab. Pendekatan Rata-rata bergerak 3

bulanan, 5 bulanan & grafiknyac. Pendekatan Pembobotan rata-

rata bergerak 3 bulanan, 5 bulanan, & grafiknya.

d. Bandingkan mana yang paling mendekati angka aktual antara pendekatan naif, pendekatan rata-rata bergerak, atau pendekatan pembobotan rata-rata bergerak.

Page 20: MO II Forecasting

PERTEMUAN BERIKUTNYAFORECASTING

Page 21: MO II Forecasting

• Penghalusan eksponensial merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dgn pembobotan dimana titik data dibobotkan oleh fungsi eksponensial.

• Rumus penghalusan eksponensial :

dimana : α adalah sebuah bobot atau konstanta penghalusan yg dipilih oleh peramal yg mempu-nyai

nilai antara 0 dan 1.

PENGHALUSAN EKSPONENSIAL

terakhirperiodeperamalan -

terakhir)periode sebenarnyan (Permintaa terakhir PeriodePeramalan BaruPeramalan

Page 22: MO II Forecasting

• Rumus :

dimana : Ft = Peramalan baru

Ft-1 = Peramalan sebelumnya

α = Konstanta penghalusan (0≤α ≤ 1)

At-1 = Permintaan aktual periode lalu

)( 111 tttt FAFF

Konstanta Penghalusan

Periode Terakhir

Periode Sebelum Terakhir

Periode Kedua

Sebelum Terakhir

Periode Ketiga

Sebelum Terakhir

Periode Keempat Sebelum Terakhir

α= 0,1 0,1 0,09 0,081 0,073 0,066

α= 0,5 0,5 0,25 0,125 0,063 0,031

Page 23: MO II Forecasting

• Menghitung Kesalahan Peramalan

Ada beberapa perhitungan yg biasa digunakan untuk menghitung kesalahan dlm peramalan. Tiga dari perhitungan yang paling terkenal adalah deviasi mutlak rata-rata (Mean Absolute Deviation = MAD). Kesalahan kuadrat rata-rata (Mean Squared Error =MSE) dan kesalahan persen mutlak rata-rata (Mean Absolute Percent Error = MAPE).

Kesalahan Peramalan = Permintaan Aktual – Nilai Peramalan = At - Ft

Page 24: MO II Forecasting

Deviasi Mutlak Rata-rata (MAD)

• MAD adalah nilai yg dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari setiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data (n).

n

PeramalanAktualMAD

Page 25: MO II Forecasting

• Contoh :Selama 8 kuartal terakhir, Perusahaan X membongkar muat sejumlah besar biji-bijian dari kapal. Manajer operasi pelabuhan ingin menguji penggunaan penghalusan eksponensial utk melihat seberapa baik teknik ini bekerja dlm memprediksi tonase biji-bijian yg dibongkar/muat.

Ia menebak peramalan bongkar/muat biji-bijian pada kuartal pertama adalah 175 ton. Dua nilai yg diuji α=0,1 dan α=0,5.

Page 26: MO II Forecasting

• Penyelesaian :

KuartalTonase

Bongkar/MuatPeramalan yg dibulatkan

dgn α =0,1

Peramalan yg dibulatkan

dgn α =0,5

1 180 175 175

2 168 175+0,1(180-175)=175,50 177,50

3 159 175,50+0,1(168-175,50)=174,75 172,75

4 175 174,75+0,1(159-174,75)=173,18 165,88

5 190 173,18+0,1(175-173,18)=173,36 170,44

6 205 173,36+0,1(190-173,36)=175,02 180,22

7 180 175,02+0,1(205-175,02)=178,02 192,61

8 182 178,02+0,1(180-178,02)=178,22 186,30

9 ? 178,22+0,1(182-178,22)=178,59 184,15

Page 27: MO II Forecasting

• Perhitungan MAD :

Kuartal Tonase B/M Aktual

Peramalanα= 0,1

Deviasi Absolut

α=0,1

Peramalanα= 0,5

Deviasi Absolut

α=0,5

1 180 175 5,00 175 5,00

2 168 175,50 7,50 177,50 9,50

3 159 174,75 15,75 172,75 13,75

4 175 173,18 1,82 165,88 9,12

5 190 173,36 16,64 170,44 19,56

6 205 175,02 29,98 180,22 24,78

7 180 178,02 1,98 192,61 12,61

8 182 178,22 3,78 186,30 4,30

Jumlah Deviasi Absolut 82,45 98,62

MAD 10,31 12,33

Page 28: MO II Forecasting

Kesalahan Kuadrat Rata-rata (MSE)

Kuartal Tonase B/M Aktual Peramalan α=01 (Kesalahan)2

1 180 175 52 = 25

2 168 175,50 (-7,5)2=56,25

3 159 174,75 248,06

4 175 173,18 3,33

5 190 173,36 276,89

6 205 175,02 898,70

7 180 178,02 3,92

8 182 178,22 14,31

Jumlah Kesalahan dikuadratkan = 1.526,46

MSE=(Jumlah Kesalahan dikuadratkan)/n = 190,80

Page 29: MO II Forecasting

Kesalahan Persen Mutlak Rata-rata (MAPE)

Kuartal Tonase B/M Aktual Peramalan α=01

MAPE 100(Kesalahan/Aktual)

1 180 175 (5/180)(100)=0,0278

2 168 175,50 0,0446

3 159 174,75 0,0990

4 175 173,18 0,0105

5 190 173,36 0,0876

6 205 175,02 0,1462

7 180 178,02 0,0110

8 182 178,22 0,0208

Jumlah kesalahan = 0,4475

MAPE = (Jumlah Kesalahan)/n = 0,0559

Page 30: MO II Forecasting

Penghalusan Eksponensial dengan Penyesuaian Tren

• Asumsikan permintaan untuk barang atau jasa kita telah meningkat 100 unit per bulan, dan kita telah meramalkan dengan α=0,4 dalam model penghalusan eksponensial.

BulanPermintaan

AktualPermintaan untuk Bulan T(FT)

1 100 F1 = 100 (diberikan)

2 200 F2 = F1+α(A1-F1) = 100 + 0,4(100-100) = 100

3 300 F3 = F2+α(A2-F2) = 100 + 0,4(200-100) = 140

4 400 F4 = F3+α(A3-F3) = 140 + 0,4(300-140) = 204

5 500 F5 = F4+α(A4-F4) = 204 + 0,4(400-204) = 282

Page 31: MO II Forecasting

• Untuk memperbaiki peramalan kita, berikut akan diilustrasikan model penghalusan eksponensial yg lebih rumit dan dapat menyesuaikan diri pada tren yg ada. Idenya adalah menghitung rata-rata data penghalusan eksponensial, kemudian me-nyesuaikan untuk kelambatan (lag) positif atau negatif pada tren. Rumusnya :

Peramalan dengan Tren (FITt) = Peramalan penghalusan eksponensial (Ft)

- Tren penghalusan eksponensial (Tt)

Page 32: MO II Forecasting

• Dengan penghalusan eksponensial dgn tren, estimasi rata-rata dan tren dihaluskan. Prosedur ini membutuhkan dua konstanta penghalusan, α untuk rata-rata dan β untuk tren.

Ft = α (permintaan aktual terakhir) + (1-α)(Peramalan periode terakhir – Estimasi tren periode terakhir) Ft = α(At-1) + (1-α)(Ft-1 + Tt-1) ……………………… (1)

Tt = β(peramalan periode ini – peramalan periode terakhir) + (1-β)(Estimasi tren periode terakhir) Tt = β(Ft – Ft-1) + (1-β)Tt-1 ......................................... (2)

Page 33: MO II Forecasting

Dimana :

Ft = peramalan dengan eksponensial yg dihaluskan dari data berseri pada periode t.

Tt = tren eksponensial yg dihaluskan pada periode t.

At = permintaan aktual pada periode t.

α = konstanta penghalusan untuk rata-rata (0≤α ≤ 1)

β = konstanta penghalusan untuk tren (0≤β ≤ 1)

Page 34: MO II Forecasting

3 Langkah menghitung peramalan yg disesuaikan dgn

tren, yaitu :

1. Menghitung Ft, peramalan eksponensial yg dihaluskan untuk periode t, menggunakan persamaan (1).

2. Menghitung tren yg dihaluskan (Tt) menggunakan

persamaan (2).

3. Menghitung persamaan dengan tren (FITt) dengan

rumus :

FITt = Ft + Tt

Page 35: MO II Forecasting

• Contoh :

Nilai α=0,2 dan β=0,4. Diasumsikan peramalanawal untuk bulan pertama (F1) adalah 11 unit dan

tren pada periode tsb (T1) = 2 unit.

Bulan (t)Permintaan Aktual (At)

Bulan (t)Permintaan Aktual (At)

1 12 6 212 17 7 313 20 8 284 19 9 365 24 10 ?

Page 36: MO II Forecasting

• Penyelesaian :Langkah-1 : Ramalkan bulan kedua :

Ft = αAt +(1-α)(Ft +Tt)

F2 = (0,2)(12)+(1-0,2)(11+2) = 12,8 unit. Langkah-2 : Hitung tren pada periode 2 :

T2 = β(F2-F1)+(1-β)T1

= (0,4)(1,8)+(0,6)(0,2) = 1,92

Langkah-3 : Hitung FITt :

FIT2 = F2 + T2

= 12,8 + 1,92 = 14,72 unit

Page 37: MO II Forecasting

Perhitungan selengkapnya :

BulanPermintaan

AktualFt Tt FITt

1 12 11 2 13,00

2 17 12,80 1,92 14,72

3 20 15,18 2,10 17,28

4 19 17,82 2,32 20,14

5 24 19,91 2,23 22,14

6 21 22,51 2,38 24,89

7 31 24,11 2,07 26,18

8 28 27,14 2,45 29,59

9 36 29,28 2,32 31,60

10 ? 32,48 2,68 35,16

Page 38: MO II Forecasting
Page 39: MO II Forecasting
Page 40: MO II Forecasting

Proyeksi Tren

• Adalah suatu metode peramalan serangkaian waktu yg sesuai dengan garis tren terhadap serangkaian titik-titik data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke dalam peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah dan jangka panjang.

• Persamaan garis :

bxay ^

Page 41: MO II Forecasting

• Dimana :

y = variabel yg akan diprediksi

a = konstanta

b = kemiringan garis regresi

x = variabel bebas (waktu)• Dengan metode kuadrat terkecil (MKT) didapat :

22

xn

xnxyb

x

yxbya

Page 42: MO II Forecasting

• Contoh :

Tahun Periode Waktu (x)

Permintaan Daya Listrik (Y) x2 xy

2001 1 74 1 74

2002 2 79 4 158

2003 3 80 9 240

2004 4 90 16 360

2005 5 105 25 525

2006 6 142 36 852

2007 7 122 49 854

Jumlah ∑x = 28 ∑y = 692 ∑x2 = 140 ∑xy = 3.063

Rata-rata 4 98,86 - -

Page 43: MO II Forecasting

• Penyelesaian :

Persamaan tren :

Permintaan tahun 2008 = 56,70+10,54(8)

= 141,02 megawat

54,1028

295

)(7)(4-140

86)(7)(4)(98,-3.063

xn

xnxyb

222

x

y

70,56)4(54,1086,98xbya

xbxay 54,1070,56^

Page 44: MO II Forecasting

Tahun

Per

min

taan

tena

ga li

stri

k

(meg

awat

ts)

Garis tren : y = 56,70+10,54x

Page 45: MO II Forecasting

Metode Peramalan Asosiatif

• Analisis Regresi :

1. Regresi Linear

1.1. Regresi Linear Sederhana

1.2. Regresi Linear Berganda

2. Regresi Kuadrat

3. Regresi Eksponensial

Page 46: MO II Forecasting

SILAHKAN BERTANYA….

Page 47: MO II Forecasting

Contoh kasusPejualan (Y) Intensif (X)

100 6476 1084 23

120 60151 71130 80160 100

? 300