22
PENGGUNAAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 10 PROBOLINGGO Oleh: LILIS INDAYANI, S.Pd NIP. 132145486

Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Masalah rendahnya motivasi belajar siswa telah lama menjadi bahan pikiran para guru, terutama pada mata pelajaran IPA, hal ini berdampak pada perolehan nilai mata pelajaran IPA yang juga rendah. Pada umumnya siswa menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang aktif, interaksi antara guru dan siswa sangat kurang apalagi antara siswa dengan siswa, siswa cenderung pasif, hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Melalui penelitian ini, permasalahan tersebut dicoba untuk diubah dengan penggunaan model pengajaran langsung (Direct Instruction / DI). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Probolinggo menggunakan subyek siswa kelas IX C tahun pelajaran 2006-2007 pada sub pokok bahasan Gaya Lorentz. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan lapangan dan hasil evaluasi. Teknik analisa data dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Selain motivasi meningkat, prestasi belajar siswa juga meningkat

Citation preview

Page 1: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

PENGGUNAAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNGDALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DI SMP NEGERI 10 PROBOLINGGO

Oleh:

LILIS INDAYANI, S.PdNIP. 132145486

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGODINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 10 PROBOLINGGOTahun 2007

Page 2: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

PENGGUNAAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNGDALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DI SMP NEGERI 10 PROBOLINGGO

Abstrak

Masalah rendahnya motivasi belajar siswa telah lama menjadi bahan pikiran para guru, terutama pada mata pelajaran IPA, hal ini berdampak pada perolehan nilai mata pelajaran IPA yang juga rendah. Pada umumnya siswa menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang aktif, interaksi antara guru dan siswa sangat kurang apalagi antara siswa dengan siswa, siswa cenderung pasif, hanya menerima saja apa yang diberikan guru. Melalui penelitian ini, permasalahan tersebut dicoba untuk diubah dengan penggunaan model pengajaran langsung (Direct Instruction / DI). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 10 Probolinggo menggunakan subyek siswa kelas IX C tahun pelajaran 2006-2007 pada sub pokok bahasan Gaya Lorentz. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode kasus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan lapangan dan hasil evaluasi. Teknik analisa data dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Selain motivasi meningkat, prestasi belajar siswa juga meningkat.

Kata kunci: motivasi belajar, model pengajaran langsung

Page 3: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

A. PENDAHULUAN

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau

tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga

memiliki arti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau

mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:

756) Motivasi pada diri seseorang dapat tumbuh dari dalam diri sendiri (intrinsik),

motivasi juga dapat tumbuh akibat adanya dorongan dari luar diri seseorang

(ekstrinsik).

Dimyati dan Mudjiono (2002) mengemukakan ada tiga komponen utama

dalam motivasi yaitu: (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi

bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang

diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam

rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi

pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada

tujuan tersebut merupakan inti dari motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai

oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku

belajar.

Rendahnya motivasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA tampak

dari sikap kurang bergairah, kurang bersemangat dan kurang siap dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, sehingga suasana kelas kurang aktif, interaksi antara guru dan

siswa sangat kurang apalagi antara siswa dengan siswa, siswa cenderung pasif, hanya

menerima saja apa yang diberikan guru.

Rendahnya motivasi belajar ini banyak sekali penyebabnya, diantaranya masih

membudayanya belajar hafalan, pemberian catatan yang menumpuk, pada pelajaran

Page 4: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

IPA banyak terdapat rumus-rumus yang susah dihafal, guru kurang memberi motivasi

pada siswa bagaimana cara belajar IPA yang mudah, menarik, dan menyenangkan.

Upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa telah dilakukan dengan

berbagai cara. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan berbagai model

pengajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan sifat

lingkungan belajarnya. Model-model pengajaran yang dimaksud adalah Pengajaran

Langsung, Pembelajaran Kooperatif, Pengajaran Berdasarkan Masalah, Diskusi

Kelas, Presentasi, dan Pengajaran Konsep.

Pengajaran langsung (Direct Instruction / DI) merupakan suatu model

pengajaran yang sebenarnya bersifat teacher center yang memiliki lima langkah: (1)

menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (2) menjelaskan dan/atau

mendemonstrasikan bahan yang dipelajari, (3) memberi latihan terbimbing, (4)

mengecek pemahaman siswa dan memberi umpan balik, dan (5) memberi kesempatan

latihan lanjutan dan penerapan.

Model pengajaran langsung dirancang untuk mengembangkan belajar siswa

tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan

baik. Dalam menerapkan model pengajaran langsung, guru harus mendemonstrasikan

pengetahuan atau ketrampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah

demi langkah. Karena dalam pembelajaran peran guru sangat dominan, maka guru

dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi siswa.

Pengajaran Langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat

hati-hati dari pihak guru. Agar efektif, Pengajaran Langsung mensyaratkan tiap detail

ketrampilan atau isi didefinisikan secara saksama. Demonstrasi dan jadwal pelatihan

juga harus direncanakan dan dilaksanakan secara saksama. Sistem pengelolaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa,

Page 5: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan tanya jawab yang terencana. Ini

tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin, dan tanpa humor. Ini berarti

bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa

mencapai hasil belajar dengan baik.

Model pengajaran langsung bertumpu pada prinsip-prinsip psikologi perilaku

dan teori belajar sosial, khususnya tentang permodelan (modelling). Menurut Albert

Bandura (1986) pembelajaran melalui pengamatan atau observational learning itu

merupakan sebuah proses tiga langkah: (1) pebelajar harus menaruh perhatian pada

aspek-aspek penting dari apa yang akan dipelajarinya (atensi), (2) pebelajar harus

menyerap atau mengingat perilaku yang dipelajarinya itu (retensi), (3) pebelajar harus

dapat mengulang kembali atau melaksanakan perilaku tersebut (produksi). Belajar

yang dialami manusia sebagian besar diperoleh dari suatu pemodelan, yaitu meniru

perilaku dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain.

Prinsip-prinsip pembelajaran sosial tersebut diterjemahkan ke dalam perilaku

pengajaran seperti berikut: (1) Gunakan strategi-strategi untuk membangkitkan

perhatian siswa, (2) Pastikan bahwa pengamatan tersebut tidak terlalu kompleks, (3)

Kaitkan keterampilan baru dengan pengetahuan awal siswa, (4) Gunakan latihan

untuk memastikan penyerapan jangka panjan. Pastikan munculnya sebuah sikap

positif terhadap keterampilan baru sehingga siswa akan termotivasi untuk mengulang

kembali atau menggunakan perilaku baru itu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa kelas

IX C SMP Negeri 10 Probolinggo terhadap mata pelajaran IPA melalui penggunaan

model pengajaran langsung. Pada saat penelitian Kompetensi Dasar yang dipelajari

siswa adalah “Mendeskripsikan gejala kemagnetan dan pemanfaatannya dalam

Page 6: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

teknologi” pada indikator “Menemukan penggunaan gaya Lorentz pada beberapa alat

listrik sehari-hari.”.

B. METODE PENELITIAN

Subyek penelitian adalah siswa kelas IX C SMP Negeri 10 Probolinggo yang

berjumlah 41 anak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan

lapangan dan hasil evaluasi. Teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis

data kualitatif.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dengan menggunakan model Pengajaran Langsung motivasi belajar siswa

makin meningkat, hal ini terlihat dari sikap siswa pada saat berlangsungnya kegiatan

belajar mengajar tampak aktif dan bergairah, interaksi guru dan siswa, juga siswa

dengan siswa sangat baik. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa saat mengerjakan soal

latihan mandiri juga baik yaitu 87,9.

Brown (1971) mengemukakan ada delapan ciri siswa yang mempunyai

motivasi belajar tinggi, yaitu: (1) tertarik pada guru artinya tidak bersikap acuh tak

acuh, (2) tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, (3) antusias tinggi serta

mengendalikan perhatian dan energi pada kegiatan belajar, (4) ingin selalu bergabung

dalam suatu kelompok, (5) ingin identitas diri diakui oleh orang lain, (6) tindakan

serta kebiasaannya serta moralnya selalu dalam kontrol diri, (7) selalu mengingat

pelajaran dan selalu mempelajarinya kembali di rumah, dan (8) selalu terkontrol oleh

lingkungan.

Page 7: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

Model Pengajaran Langsung telah dirancang secara khusus untuk

membelajarkan siswa tentang pengetahuan prosedural yang dibutuhkan untuk

melaksanakan keterampilan kompleks dan sederhana serta pengetahuan deklaratif

yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan secara langkah demi langkah.

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan

sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan yang dimiliki siswa

tentang sesuatu. Perolehan informasi dan ketrampilan dasar merupakan tujuan penting

dari setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dalam hampir setiap bidang,

siswa harus belajar dasar-dasar tersebut sebelum mereka dapat terus melanjutkan pada

pembelajaran yang lebih lanjut.

Model Pengajaran Langsung dapat diterapkan bagi setiap mata pelajaran,

namun model ini paling cocok untuk mata pelajaran yang berorientasi pada kinerja,

misalnya pada mata pelajaran IPA. Pada sub pokok bahasan Gaya Lorentz siswa

belajar tentang bagaimana proses terjadinya gaya pada penghantar yang berada di

dalam medan magnet (pengetahuan prosedural), hingga menemukan penggunaan gaya

Lorentz pada beberapa alat listrik sehari-hari (pengetahuan deklaratif).

Untuk memperoleh pengetahuan prosedural tersebut guru mendemonstrasikan

dan menjelaskan bagaimana gaya Lorentz tersebut dapat terjadi, sedangkan siswa

mendengarkan penjelasan serta mengamati demonstrasi yang ditunjukkan oleh guru.

Namun sebelum melakukan demonstrasi guru harus memberikan rasional untuk

pelajaran tersebut, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa untuk belajar.

Ada lima fase model pengajaran langsung yaitu: (1) menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa, (2) mempresentasikan pengetahuan atau mendemonstrasikan

ketrampilan, (3) memberi latihan terbimbing, (4) mengecek pemahaman dan memberi

umpan balik, (5) memberi latihan lanjutan dan transfer.

Page 8: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

Menyampaikan tujuan dan motivasi. Tidak memandang model pengajaran yang

digunakan, guru yang baik mengawali pelajaran mereka, dengan menjelaskan tujuan

pembelajaran mereka. Di samping itu, seharusnya dikatakan kepada siswa apa tujuan

pembelajaran hari ini berkaitan dengan tujuan pembelajaran pertemuan terdahulu.

Pemberian rasional dan tujuan umum untuk setiap pelajaran sangat penting,

khususnya untuk pelajaran-pelajaran yang berorientasi pada keterampilan.

Mengetahui rasional untuk belajar sebuah ketrampilan khusus akan membantu siswa

memotivasi diri dan mendatangkan komitmen yang dibutuhkan.

Melaksanakan Demonstrasi. Model pengajaran langsung berpijak kuat pada

proposisi bahwa sebagian besar dari apa yang dipelajari dan sebagian besar dari

koleksi perilaku siswa berasal dari mengamati perilaku orang lain. Teori pembelajaran

sosia, mengandung ide bahwa dengan memperhatikan perilaku tertentu itulah siswa

dapat belajar melakukan perilaku tersebut dan mengantisipasi konsekwensi-

konsekwensi yang akan diperoleh. Jadi perilaku orang lain, yang baik maupun yang

buruk akan menjadi panutan bagi perilaku siswa itu sendiri. Untuk

mendemonstrasikan secara efektif sebuah konsep atau ketrampilan tertentu diperlukan

guru yang menguasai tuntas atau pemahaman mendalam, atas konsep atau

ketrampilan tersebut sebelum mengadakan demonstrasi, dan secara seksama berlatih

tentang seluruh aspek dari demonstrasi tersebut, sebelum benar-benar berdiri di depan

kelas.

Memberi latihan terbimbing. Sebuah langkah penting dalam model pengajaran

langsung adalah cara bagaimana guru menyikapi latihan terbimbing. Ada beberapa

prinsip yang dapat memandu guru dalam memberikan latihan terbimbing yaitu:

memberi tugas latihan pendek dan bermakna, memberi latihan untuk meningkatkan

pembelajaran lebih.

Page 9: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik. Pada fase ini sering ditandai

dengan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa dan siswa memberi jawaban yang

mereka yakini benar.Ini merupakan aspek yang sangat penting dari model pengajaran

langsung, karena tanpa mengetahui hasil, latihan hanya akan bermanfaat kecil bagi

siswa. Pada model pengajaran langsung, tugas guru yang terpenting adalah pemberian

umpan balik yang bermakna dan pengetahuan akan hasil belajar siswa. Guru dapat

memberi umpan balik dengan banyak cara, misalnya secara verbal, dengan

pengetesan atau melalui komentar tertulis.

Memberi latihan lanjutan dan penerapan. Latihan lanjutan merupakan latihan

mandiri yang dapat berupa pekerjaan rumah atau pekerjaan di sekolah, memberi

kesempatan kepada siswa untuk menerapkan sendiri ketrampilan-ketrampilan baru

yang diperolehnya. Latihan lanjutan bukan sebuah pengajaran lanjutan, namun

merupakan sebuah cara untuk memanjangkan waktu belajar siswa.

Model transaksional pengajaran langsung merupakan suatu adaptasi dari

model yang dikembangkan oleh Caldwell, Huitt & French (1981), disamping itu juga

memfokuskan pada interaksi guru dan siswa pada tiap langkah pengajaran. Model

transaksional pengajaran langsung yang dilakukan pada kegiatan tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut:

Page 10: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

Fase Perilaku Guru Perilaku Siswa

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Fase 2

Mempresentasikan penge-

tahuan atau mendemons-

trasikan ketrampilan

- Memberi kesempatan

kepada siswa untuk

mengingat dan meme-

riksa kembali materi

tentang medan magnet.

dalam rangka persia-

pan untuk mempelajari

Gaya Lorentz.

- Mengkomunikasikan

garis besar tujuan pela-

jaran, memberi infor-

masi latar belakang,

dan menjelaskan me-

ngapa pelajaran itu

penting . Mempersiap-

kan siswa untuk belajar

- Guru mendemonstra-

sikan dan mempresen-

tasikan bagaimana

proses terjadinya Gaya

Lorentz dengan benar

langkah demi langkah.

- Memandu siswa pada

- Fokus pada keteram-

pilan dan konsep pra-

syarat, telaah ulang pe-

lajaran terdahulu yaitu

materi medan magnet

- Membaca tujuan yang

ditetapkan, mende-

ngarkan apa topik

pelajaran dan mengeta-

hui apa yang akan

mereka dapat lakukan

pada akhir pelajaran

tersebut.

- Mendengarkan penje-

lasan dan mengamati

apa yang didemons-

trasikan oleh guru

- Meniru proses yang

Page 11: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

Fase 3

Memberi latihan terbim-

bing

Fase 4

Mengecek pemahaman

dan memberi umpan balik

Fase 5

Memberi latihan lanjutan

dan penerapan

saat mereka berada

pada tahap pemahaman

awal konsep dan

ketrampilan

- Guru mengawasi seca-

ra ketat pada saat siswa

mulai mengembangkan

kemampuan mereka

dengan meminta siswa

menyelesaikan satu

atau dua tugas pendek

pada waktu tertentu.

- Guru mengecek untuk

mencari tahu apakah

siswa melakukan tugas

dengan benar

- Memberi umpan balik

dan penguatan .

- Guru mempersiapkan

kondisi untuk latihan

lanjutan dengan me-

musatkan perhatian

didemonstrasikan dan

melafalkan pemaha-

man

- Menyelesaikan satu

atau dua tugas yang

diberikan oleh guru di

tempat duduk mereka.

- Beberapa siswa me-

ngerjakan tugas di

depan kelas, sementara

yang lain mengamati

pekerjaan yang dilaku-

kan temannya

- Menyelesaikan kerja

mandiri pada tingkat

kemahiran tertentu,

dan menemukan

Page 12: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

pada transfer keteram-

pilan tersebut ke

situasi-situasi lebih

kompleks.

penggunaan gaya

Lorentz pada beberapa

alat listrik sehari-hari.

:

Dari kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pengajaran

langsung menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa dalam belajar. Demikian

juga prestasi belajar siswa juga lebih baik jika dibandingkan dengan hanya

menggunakan metode ceramah dan latihan terbimbing tanpa demonstrasi.

Sebagai pembanding dalam penelitian ini penulis menggunakan kelas IX D

yang memiliki heterogenitas yang sama pada siswanya. Pada kelas IX D siswa belajar

materi Gaya Lorentz menggunakan metode ceramah dan latihan terbimbing saja.

Ternyata siswa memiliki motivasi belajar kurang, hal ini ditunjukkan dengan sebagian

siswa tidak mengumpulkan / mengerjakan soal latihan mandiri yang diberikan.

Demikian juga prestasi belajar siswa pada materi gaya Lorentz lebih rendah, rata-rata

kelas 64,5 dibandingkan dengan kelas IX C yang nilainya rata-rata 87,9.

Pada umumnya, model pengajaran langsung memiliki prinsip sebagai berikut ;

- pengajaran lebih berpusat pada guru, - penyajian informasi secara aktif (dapat oleh

guru, komputer, atau siswa), - pengorganisasian informasi secara jelas dan maju tahap

demi tahap, - penekanan pada ketuntasan materi ajar. Jadi model pengajaran langsung

belum tentu cocokdigunakan pada semua materi pelajaran.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pengajaran langsung

dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Materi yang cocok

Page 13: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

menggunakan model pengajaran langsung adalah materi yang mengajarkan

ketrampilan-ketrampilan dasar dan informasi tingkat rendah.

Penggunaan model pengajaran langsung memerlukan ketrampilan pengelolaan

kelas yang unik, dalam mendapat perhatian seluruh siswa dalam periode waktu yang

cukup panjang. Guru harus dapat melakukan pengelolaan kelas dengan baik untuk

mendapat efek maksimum, mempertahankan kecepatan mengajar, mempertahankan

keterlibatan dan partisipasi siswa, serta penanganan perilaku siswa yang menyimpang

secara cepat dan tepat.

Model pengajaran langsung hanya merupakan salah saru pendekatan dari

beberapa pendekatan yang digunakan oleh guru yang efektif. Kunci sesungguhnya

untuk pengajaran yang efektif adalah kemampuan guru untuk memilih berbagai

pendekatan pengajaran yang memungkinkan guru untuk mencocokkan pendekatan

pengajarannya dengan tujuan-tujuan pembelajaran tertentu dan sesuai dengan

kebutuhan siswa tertentu.

Sebelum menggunakan model pengajaran langsung, guru harus membuat

perencanaan mengajar dengan sebaik-baiknya. Karena guru memjadi pusat perhatian

siswa, dan menjadi model yang ditiru perilakunya baik itu benar maupun perilaku

yang salah

Page 14: Model pengajaran langsung dlm meningkatkan motivasi belajar

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Nur, Mohammad, Prof. Dr. 2005. Guru yang berhasil dan model pengajaran langsung. Surabaya: PSMS Unesa

Saukah, Ali, M.A., Ph.D. 1993. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: IKIP Malang

Wartono. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi SAINS. Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali