Upload
gemilang-jaya-toga
View
249
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Allah yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan buku ini.
Dalam pembuatan buku ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan oleh
Kurangnya pegetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya
buku ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini, khususnya kepada
Bapa Guru kami. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
buku yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mrengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan dating.
Banjarbaru, 2015
Pembuat Buku
Saktian Ulfasha Chaidir, Aldie Chairul Saleh , Muhammad Rizki , Akhmad Riski Irawan , Wahyu Ramadhan
Muhammad Junaidi
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..(i) DAFTAR ISI……………………………………………………………………….(ii) BAB I
A. Kebutuhan Manusia……………………………………………….3 B. Masalah Kelangkaan………………………………………………7
C. Biaya Peluang……………………………………………………..8 D. Sistem Ekonomi…………………………………………………...9 BAB II
A. Penegertin Permintaan…………………………………………...12 B. Penawaran………………………………………………………..14
BAB III A. Definisi Iklan…………………………………………………….33 B. Jenis-jenis Iklan………………………………………………….34
C. Berdasarkan Tujuan……………………………………………...39 BAB IV
A. Prinsip Ekonomi………………………………………………….43 B. Motif Ekonomi…………………………………………………...47 BAB V
A. Perilaku Konsumen………………………………………………52 B. Perilaku Produsen………………………………………………..55
BAB VI A. Permintaan……………………………………………………….61 B. Penawaran………………………………………………………..64
BAB VII A. Harga Keseimbangan…………………………………………….84
B. Pembentukan Harga Keseimbagan………………………………85 BAB VIII A. Penegertian Pasar………………………………………………...86
B. Jenis-jenis Pasar………………………………………………….86 C. Bentuk-bentuk Pasar……………………………………………..90
3
KEBUTUHAN MANUSIA
A. KEBUTUHAN MANUSIA
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap suatu barang dan jasa dalam usahanya untuk mempertahankan kehidupannya dimana pemuasannya dapat bersifat jasmani dan rohani . Keinginan merupakan suatu hal yang ingin kita miliki , namun apabila kita tidak berhasil
mendapatkannya maka kelangsungan hidup kita sebagai manusia tidak akan terancam.
Kebutuhan manusia itu tidak terbatas , baik jumlah maupun macamnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor berikut ini yaitu :
1. Karena kodrat manusia
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai sifat yang selalu merasa kekurangan saja dan semakin meningkatnya sarana yang di miliki semakin banyak pula kebutuhan yang di rasakan
belum terpenuhi. 2. Factor alam dan lingkungan
Struktur alam tempat manusia itu berada mendorong manusia itu untuk bertindak atau berbuat
menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya. 3. Factor lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan factor dominan. Sebagai penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia itu.
4. Factor perdagangan internasional
Akibat dari pesatnya perdagangan luar negeri atau internasional , maka semakin banyaknya barang-barang luar negeri yang masuk ke negeri kita sendiri , yang menyebabkan kebutuhan
dalam negeri baik kebutuhan Negara maupun kebutuhan masyarakatnya meningkat dengan pesat.
5. Factor demonstrasi effect
Sebagai akibat dari lancarnay perdagangan internasional , bukan hanya barang saja yang masuk ke dalam negeri namun kebudayaannya pun ikut berperan ke dalamnya. Yang biasa di sebut
dengan Demonstrasi effect yaitu sifat atau kebiasaan meniru tingkah laku orang lain atau yang di lihatnya. Misalnya mode pakaian , rambut dan lain-lain.
MACAM – MACAM KEBUTUHAN
BAB 1
4
Macam-macam kebutuhan dapat di bedakan sebagai berikut :
A. Kebutuhan menurut intesitas kegunaan
1. Kebutuhan primer , merupakan kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia yang menginginkan hidup layak. Kata primer berasal dari bahasa latin “primus” yang berarti pertama . jadi kebutuhan primer adalah kebutuhan yang pertama atau utama. Misalnya seperti
makanan , minuman , pakaian , kesehatan , pendidikan dan perumahan. 2. Kebutuhan sekunder , kata sekunder berasal dari bahasa latin “Secundus” yang artinya keua.
Kebutuhan ini berbeda antara orang satu dengan yang lainnya. Misalnya mobil bagi orang yang penghasilannya tinggi merupakan kebutuhan sekunder , namun bagi orang yang penghasilannya rendah , itu merupakan barang yang sangat mewah.
3. Kebutuhan tersier , terseier berasal dari bahasa latin “lertius” yang artinya ketiga. Jadi tingkat pemenuhannya setelah kebutuhan utama dan kedua.
4. Kebutuhan kwarter , merupakan kebutuhan yang hanya bisa di penuhi oleh orang-orang tertentu saja. Contoh perabotan mewah , lukisan mahal , maupun koleksi alat-alat rumah atngga yang mahal.
B. Kebutuhan menurut waktu pemenuhan
1. Kebutuhan sekarang , merupakan kebutuhan yang harus di penuhi sekarang juga dan tidak
dapat di tunda . misalnya obat bagi orang yang sakit, makanan bagi anak-anak yang
kelaparan . 2. Kebutuhan masa yang akan datang , merupakan kebutuhan yang pemenuhannya di lakukan
di kemudian hari dan dapat di tunda karena tidak mendesak. Contohnya menabung .
C. Kebutuhan menurut sifatnya
1. Kebutuhan jasmani , kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik , yaitu menjaga
penampilan dan kesehatan. Misalnya denagn berolah raga , mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat , beristirahat yang cukup dan lain-lain.
2. Kebutuhan rohani , merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan jiwa. Antara lain beribadah menurut agama yang di anutnya , bersosialisasi , rekreasi dan hiburan ,
menikmati dan melakukan aktivitas seni dan sebagainya.
D. Kebutuhan menurut subjeknya
1. Lebutuhan individual , merupakan kebutuhan perseorangan atau individu. Kebutuhan ini
berbeda antara orang yang satu dengan yang lainnya. Misalnya seorang sekretaris membutuhkan alat tulis , computer , telepon dan lain-lain. Sedangkan seorang tukang kayu membutuhkan gergaji , paku , palu dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan kolektif atau kelompok, kebutuhan ini di manfaatkan untuk kepentingan bersama. Misalnya jalan , jembatan , rumah sakit , tempat rekreasi dan sebagainya.
E. Kebutuhan menurut social budaya
5
1. Kebutuhan social , merupakan kebutuhan yang timbul karena menusia harus hidup bersama
dengan manusia lainnya. Misalnya : berpakaian dinas , kendaraan bermotor dan bersepatu 2. Kebutuhan psikologis , merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan sifat rohani
manusia, misalnya kebutuhan akan rasa aman , di hargai sesame manusia dan kebutuhan akan ketentraman hati.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN.
Keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan berbeda-beda sesuai dengan factor yang mempengaruhinya. Factor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah
sebagai berikut : a. Lingkungan alam, contoh orang yang tinggal di daerah pegunungan akan memakai pakaian
yang tebal b. Mode. Bentuk rumah pakaian dan perhiasan di sewakan dengan mode yang sedang menjadi
kegemaran masyarakat sekarang ini
c. Peradaban. Pada masa awal kemerdekaan , orang tidak membutuhkan telepon seluler , akan tetapi semacam
itu sekarang merupakan suatu kebutuhan. d. Adat istiadat
Adat istiadat suatu daerah berbeda dengan daerah lain. Misalnya upacara perkawinan orang jawa
dengan orang bali berlainan e. Mata pencaharian. Masyarakat petani ingin memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan
mata pencahariannya. Misalnya bajak , cangkul , bibit dan sarana irigasi f. Pandapatan. Misalnya si “B” karena pendapatannya meningkat , ia ingin membeli mobil . ia
ingin memnuhi kebutuhan atas barang yang semula tidak terbeli olehnya.
g. Kebiasaan konsumen. Contoh , orang yang di daerah Maluku dan irian jaya mempunyai kebiasaan mengkonsumsi sabu.
BARANG/BENDA SEBAGAI ALAT PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA
1. Jenis-jenis dan kegunaan benda pemuas kebutuhan manusia.
Barang/benda adalah segala sesuatu yang menjadi sarana , baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jasa adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
yang tidak berwujud.
6
Alat atau jenis pemenuhan kebutuhan manusia yang berupa barang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
a. Dilihat dari cara memperolehnya 1. Barang ekonomis
barang ekonomis dapat di bedakan menjadi 2 yaitu : Barang ekonomis yang berwujud , misalnya makanan , pakaian , dan perumahan. Barang ekonomis tidak berwujud , misalnya jasa guru , dokter , dan satpam
2. Barang non ekonomis / barang bebas , merupakan barang yang tersedia dalam jumlah berlimpah
, sehingga tidak ada persoalan atas tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Misalnya sinar matahari , udara dan angin.
b. Dilihat dari cara pemakaiannya 1. Barang substitusi (oengganti) , benda/barang yang dapat menggantikan barang/benda lain di
dalam penggunaannya . misalnya beras diganti dengan jagung 2. Barang komplemeter ( pelengkap) , barang/benda yang baru mempunyai nilai guna , apabila
dalam pemakaiannya digabungkan/dipakai bersama. Misalnya jarum dengan benang
c. Dilihat dari segi sifatnya
1. Barang bergerak , merupakan barang-barang yang karena sifatnya atau karena penentuan oleh UU di nyatakan sebagai barang bergerak seperti kendaraan , binatang ( karena sifatnya) dan hak-hak terhadap surat berharga (karena UU).
2. Barang tak bergerak , merupakan barang-barang yang karena sifatnya , tujuannya atau penetapan UU di nyatakan sebagai barang todak bergerak. Misalnya bangunan (karena sifatnya ) dan hak
hipotok (karena UU). d. Dilihat dari segi penggunaan
1. Barang konsumsi , merupakan barang yang dapat langsung di gunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Barang konsumsi dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :
[] Barang konsumsi tidak tahan lama , contoh : makanan [] Barang konsumsi tahan lama , misalnya pakaian dapat di gunakan lebih dari satu kali
2. Barang produksi , merupakan barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
secara tidak langsung. Barang produksi dibedakan menjadi 2 yaitu : [] Barang produksi tidak tahan lama , misalnya : bahan mentah dan bahan baku
[] Barang produksi tahan lama , misalnya cangkul , mesin-mesin, peralatan pabrik dan gedung e. Dari segi pembuatannya 1. Barang mentah , merupakan barang yang belum bisa digunakan tanpa ada pengolahan terlebih
dahulu. Misalnya bijih besi , dan getah karet 2. Barang setengah jadi , merupakan barang yang bisa digunakan sebagai barang konsumsi akhir
maupun sebagai bahan baku produksi. Misalnya benang dan kertas 3. Barang jadi , merupakan barang yang siap digunakan secara langsung. Misalnya : pakaian dan
sepatu
f. Dari segi kemakmuran rakyat
1. Barang superior
7
Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat, semakin besar pula permintaan teradap suatu barang , seperti TV , Video , mobil mewah dan sebagainya
2. Barang interior , Semakin tinggi tingkat kemakmuran rakyat semakin kecil permintaan suatu barang . misalnya
gaplek , jagung.
KEGUNAAN/UTILITY
Kegunaan atas utility yang di timbulkan atau di tambah dalam usaha proses produksi , dapat di bedakan sebagai berikut :
1. Elementary utility Usaha untuk mengadakan barang dengan menciptakan kegunaan dasar. Misalnya : minyak tanah
yang masih terpendam di dalam tanah tidak banyak gunanya bagi kita , untuk meningkatkan kegunaannya maka harus dib or terlebih dahulu
2. Form utility Suatu benda tertentu hanya dapat memuaskan kebutuhan manusia , jika benda tersebut
mempunyai bentuk tertentu atau ubah bentuknya sesuai dengan keinginan Misalnya : bijih emas , akan lebih berguna bagi manusia jika bentuknya di ubah menjadi pisau , cangkul dan lain-lain
3. Utility of time
Suatu barang akan lebih bermanfaat jika digunakan pada waktu tertentu. Misalnya : jas hujan baru kan berguna jika pada musim hujan
4. Utiliy of place Suatu barang akan berguna , jika barang itu harus berada di tempat dimana di butuhkan tentu hal
ini dibutuhkan sarana transfortasi
5. Utility of possession atau service utility
Barang itu harus sewaktu-waktu dapat di pergunakan oleh yang memerlukan usaha ini menyediakan kegunaan jasa / diselenggarakan oleh pedagang dan produksi jasa-jasa.
Misalnya : rumah untuk pondokan atau kost , yang bukan rumah milik sendiri , dapat disewa untuk jangka waktu tertentu dengan mengadakan kontrak sewa membayar uang sewanya
6. Ownership utility Yaitu suatu barang akan lebih besar kegunaannya apabila sudah kita beli atau disewa.
8
B. MASALAH KELANGKAAN
Pengertian kelangkaan Barang yang dibutuhkan untuk hidup atau sumber-sumber daya yang diperlukan untuk
menghasilkan jumlahnya terbatas atau langka. Dalam ilmu ekonomi kelangkaan sumber daya dapat dirumuskan dengan dua cara sebagai berikut :
a. Terbatas , bahwa sumber daya tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan
manusia.
b. Terbatas dalam artian manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
Manusia senantiasa berusaha mengatasi kelangkaan dengan alat yang ada dan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan. Ada 2 cara yang di tempuh yaitu : [] Menggali sumber daya alam yang ada
[] Memproduksi barang baru dengan alat produksi yang ada
Faktor-faktor penyebab kelangkaan adalah : 1. Kebutuhan manusia terus meningkat 2. Persediaan SDA terbatas
3. Kemampuan manusia mengolah SDA sanagt terbatas 4. SDA yang baru belum di temukan
5. Karena perkembangan IPTEK tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang semakin meningkat mengikuti perkembangan peradaban manusia itu sendiri
Untuk memproduksi suatu barang kerap kali diperlukan suau proses yang lama dan berbelit-belit.
Apabila semua unsure yang ikut serta berperan dalam proses produksi itu di klasifikasikan ada empat kelompok dasar yang disebut dengan “factor Produksi atau sumber daya” yaitu :
1. Tenaga kerja 2. Sumber-sumber daya
3. Barang-barang modal 4. Pengusaha/skill
Keterbatasan sumber daya ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Kekurangan dana ,
Pembangunan nasional merupakan dana yang besar untuk investasi , rendahnya income perkapita
dengan Indonesia menyebabkan masih rendahnya tabungan masyarakat , sehingga dana untuk investasi masih akan tergantung pada tabungan pemerintah dan bantuan luar negeri
2. Kekurangan skill
9
Akibat dari system pendidikan di masa penjajahan dulu , setelah mencapai kemerdekaan Indonesia sangan kekurangan tenaga ahli. Untuk mengatasi hal tersebut , jelas di butuhkan waktu
yang lama dan biaya yang besar. 3. Struktur ekonomi yang tidak seimbang
Hal yang terutama adalah perbandingan antara sector pertanian , sector industri , dan sector jasa yang masih menunjukkan dominasi sector primer dibandingkan dengan industry baru sedikit sekali.
D. BIAYA PELUANG Pengertian Biaya Peluang
Biaya adalah sesuatu yang kita keluarkan atau kita korbankan untuk memperoleh sesuatu. Biaya bisa merupakan pengeluaran berbentuk uang atau hal lain yang berkaitan langsung dengan uang.
Biaya yang berhubungan dengan uang disebut biaya langsung. Dalam ilmu ekonomi dikenal dua macam biaya yaitu :
1. Biaya sehari-hari , merupakan biaya yang dikeluarkan secara rutin untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Biaya sehari-hari mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
a. Merupakan prioritas pengeluaran b. Harus di keluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang idak bisa ditunda
c. Apabila perlu mengorbankan kepentingan lain
2. Biaya peluang , merupakan pengorbanannyang dilakukan seseorang karena mengambil
sebuah pilihan. Mempunyai cirri-ciri sebagai berikut : a. Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang
b. Memiliki banyak kemungkinan penggunaan c. Pengambilan kebutuhan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi inidividu
D. SISTEM EKONOMI
Salah satu persoalan pokok yang harus dijawab setiap bangsa adalah bagaimana tata ekonomi yang paling sesuai ?
Tata ekonomi menunjukkan bagaimana suatu masyarakat mengorganisir kehidupan ekonominya. System ekonomi berarti keseluruhan cara untuk mengkoordinasikan prilaku
10
masyarakat , yaitu para konsumen , pemerintah dalam dan luar negeri menjalankan kegiatan ekonomi yaitu produksi , distribusi , konsumsi , investasi sedemikian rupa sehingga menjadi satu
kesatuan teratur dan dinamis untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan system ekonomi adalah untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahtraan masyarakat dalam suatu Negara , meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan kesempatan kerja penuh tanpa adanya pengangguran.
MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI DAN CARANYA DALAM MEMECAHKAN
MASALAH EKONOMI Sebagai upaya untuk mengatasi masalah pokok ekonomi disini diperkenalkan 4 sistem ekonomi
yaitu :
1. System ekonomi tradisional 2. System ekonomi komando / terpusat 3. System ekonomi pasar
4. System ekonomi campuran 5. System ekonomi Indonesia
1. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL , merupakan system ekonomi yang di pergunakan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi , seperti kegiatan produksi , konsumsi , dan distribusi masih di dasarkan pada pola-pola piker yang bersifat tradisional sesuai dengan kebiasaan yang
telah diwariskan oleh nenek moyang secara terus-menerus dan turun-temurun. Ciri-ciri ekonomi tradisional :
1. Terbatasnya skill dan kemampuan 2. Belum adanya pembagian pekerjaan yang terorganisir
3. Tukar-menukar masih menggunakan system barter 4. Hasil produksinya untuk memnuhi kebutuhan hidup sendiri 5. Alam merupakan sumber kemakmuran
Kelebihan dari system ekonomi tradisional : 1. Tidak terjadi persaingan yang ketat
2. Kondisi masyarakat sangat aman , karena belum di bebani target-target tertentu pada anggota masyrakatnya
3. Tekanan jiwa sangat minim terjadi
Kekurangannya adalah :
1. Mereka bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Tidak bertujuan mencari keuntungan 3. Tingkat biaya hidupnya tinggi , mereka kurang mempersoalkan efesiensi dan
mengoptimalkan pemakaian factor-faktor produksi 4. Menganggap tabu terjadinya perubahan
11
2. SYSTEM EKONOMI TERPUSAT , merupakan system ekonomi dimana pemerintah memiliki
kendali yang ketat dalam menentukan kepemilikan bisnis , laba , dan alikasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan pemerintah.
Ciri-ciri system ekonomi terpusat : 1. Pemerintah berkuasa terhadap produksi , konsumsi ,dan distribusi 2. Barang modal dan factor produksi milik pemerintah
3. Tidak mengenal hak milik pribadi 4. Tidak ada individu / kelompok yang dapat berusaha dengan bebas
Kelemahan dari system ekonomi terpusat adalah :
1. Pemerintah mudah mengendalikan inflasi , pengangguran dan masalh ekonomi lainnya
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar 3. Pemerintah bisa terlibat dalam pembentukan harga
4. Relative mudah melakukan distribusi pendapatan
Kelemahannya adalah :
1. Mematikan inisiatif individu 2. Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki sumber daya ekonomi dan kekayaan.
3. SISTEM EKONOMI PASAR , merupakan suatu system yang segala sesuatunya ditentukan oleh pasar.
Cirri-ciri yang dimiliki oleh system ekonomi pasar adalah : a. Setiap orang bebas memiliki barang modal b. Setiap orang bebas menggunakan barang atau jasa yang dimiliki
c. Aktivitas ekonomi dilakukan oleh swasta dan bertujuan mendapatkan laba d. Pemerintah tidak melakukan investasi
e. Persaingan dilakukan secara bebas Kebaikan dari system ini adalah :
a. Inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat berkembang
b. Individu bebas memiliki sumber daya produksi c. Muncul barang-barang yang bermutu tinggi
d. Efisiensi dan efektifitas tinggi
Kelemahannya adalah :
a. Sulit melakukan pemerataan pendapatan b. Orang kaya semakin kaya , orang miskin semakin miskin c. Terjadi monopoli perusahaan
d. Sering terjadi gejolak perekonomian
12
4. SISTEM EKONOMI CAMPURAN , merupakan suatu system dimana pemerintah dan swasta
mempunyai peranan yang berimbang dalam kegiatan ekonomi. Ciri-ciri dari system ekonomi campuran :
a. Kegiatan produksi vital untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak dikuasai oleh Negara b. Factor-faktor produksi dimiliki bersama antara pemerintah dan pihak swasta. c. Hak milik individu di akui sepenuhnya
d. Kegiatan ekonomi yang tidak vital menyentuh rakyat banyak di serahkan kepada pihak swasta
Tujuan pokok adanay campur tangan pemerintah ialah untuk menghindari akibat-akibat negative dari system ekonomi bebas. Campur tangan dalam perekonomian terdiri dari 3 bentuk yaitu :
a. Mengeluarkan peraturan-peraturan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi agar berjalan normal dan wajar
b. Melakukan kegiatan ekonomi sebagai perilaku bisnis , misalnya keikutsertaan modal dalam BUMN
c. Melaksanakan kebijaksanaan fiscal melalui pajak dan kebijakan moneter dengan mengatur
dan mengawasi sector keuangan.
5. EKONOMI INDONESIA, merupakan system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat. Tujuan system ekonomi rakyat adalah menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja , perlindungan hak konsumen serta perlakuan yang adil bagi seluruh masyarakat. Landasan sitem ekonomi kerakyatan :
a. Landasan idiil : Pancasila b. Landasan constitutional : UUD 1945 pasal 33 ayat 1 , 2 dan 3
Cirri-ciri system ekonomi rakyat :
1. Peranan pemerintah penting , akan tetapi tidak dominan , mengandung maksud bahwa usaha Negara atau pemerintah
2. System ekonomi didasarkan atas kekeluargaan 3. Produksi di kerjakan oleh semua , untuk semua , dan di bawah pimpinan atau pengawas
anggota masyarakat
4. Negara menguasai bumi ,air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi.
13
KEGIATAN EKONOMI DAN
PELAKU EKONOMI
1. PRODUKSI
Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan benda
baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah faedah suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya
dinamakan produksi barang, sedangkan kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
§ Produksi barang
Produksi barang dibedakan menjadi:
- Produksi barang konsumsi
adalah barang yang siap untuk dikonsumsi.
- Produksi barang modal
adalah barang yang digunakan untuk menghasilkan barang berikutnya.
§ Produksi jasa
Produksi dibedakan menjadi:
BAB 2
14
- Produksi jasa langsung
adalah produksi jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan jasa secara langsung.
- Produksi jasa tidak langsung
adalah produksi jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan jasa secara tidak langsung.
Tujuan Kegiatan Produksi
Tujuan kegiatan produksi adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Tujuan produksi dapat dilihat dari dua pihak yaitu: pihak produsen yang bertujuan untuk
meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan kehidupan perusahaan dan pihak
konsumen yang bertujuan untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
Kegiatan Ekonomi dan Iklim
Pertanian merupakan salah satu kegiatan yang banyak dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat.
Dalam melakukan aktivitasnya, petani sangat tergantung pada keadaan iklim (curah hujan),
seperti dalam penentuan waktu tanam dan panennya. Curah hujan yang kurang atau berlebihan
pada saat menanam padi misalnya, akan membawa dampak yang kurang baik terhadap
produksinya. Begitu pula jika saat panen tidak diperhitungkan, misalnya panen saat musim
hujan, ini pun akan menyulitkan pengeringan padi. Oleh karena itu, petani juga harus memiliki
pengetahuan tentang cuaca dan iklim.
Kegiatan Ekonomi dan Letak Wilayah
Letak Indonesia yang berada pada posisi silang lalu lintas perdagangan dunia, secara otomatis
menyebabkan Indonesia terlibat dalam aktivitas perdagangan dunia tersebut. Secara langsung
15
atau tidak, hal ini membawa pengaruh terhadap kegiatan perkonomian kita, seperti lahirnya
kegiatan ekspor impor dengan negara lain. Selain itu, Indonesia yang secara geologis terletak
pada pertemuan jalur pegunungan muda dunia, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania,
menyebabkan banyak memiliki gunung api yang masih aktif. Akibatnya, negara kita memiliki
banyak tanah vulkanik yang subur. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Indonesia
bermata pencaharian di bidang pertanian.
Kegiatan Ekonomi Penduduk dan Topografi Wilayah
a. Kegiatan Ekonomi Penduduk di Dataran Rendah dan Dataran Rendah Pantai
Banyaknya dataran rendah pantai sebagai akibat dari bentuk wilayah Indonesia yang berupa
kepulauan, mengakibatkan Indonesia memiliki garis pantai, yang sangat panjang. Kondisi ini
mendorong masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di sekitar pantai, untuk memanfaatkan
kekayaan lautnya dengan bermata pencaharian sebagai nelayan, pekerja tambak ikan, pembuat
garam, atau bahkan peternak telur penyu. Jika di daerah pantai tersebut dikembangkan kegiatan
pariwisata, maka akan mendorong munculnya berbagai kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya,
seperti perdagangan, jasa, pemandu wisata, atau penyewaan tempat penginapan (hotel).
b. Kegiatan Ekonomi Penduduk di Dataran Tinggi
Dataran tinggi merupakan lahan datar dengan ketinggian antara 200–1500 meter di atas
permukaan air laut. Karena kondisi daerahnya yang datar dengan iklim yang sejuk, menyebabkan
dataran tinggi banyak dihuni oleh penduduk. Aktivitas ekonomi di daerah ini pun beragam,
apalagi ditambah dengan suhu yang sejuk, mendukung untuk kegiatan perkebunan. Daerah
perkebunan yang memiliki daya tarik tersendiri, banyak yang dikembangkan untuk kegiatan
wisata (agrowisata).
c. Kegiatan Ekonomi Penduduk di Daerah Pegunungan
16
Pegunungan merupakan rangkaian dari gunung-gunung yang memanjang dengan ketinggian
lebih dari 1500 meter di atas permukaan air laut. Relief yang terjal dengan sumber air yang
dalam menyebabkan daerah pegunungan jarang penduduknya. Untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya seharihari, biasanya penduduk di daerah pegunungan memanfaatkan hasil hutan, atau
berkebun.
2. DISTRIBUSI
Pengertian Distribusi
Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari produsen
ke konsumen.
Tujuan Kegiatan Distribusi
Tujuan kegiatan distribusi adalah untuk menyampaikan barang dan jasa dari tempat produsen
ke tempat pengguna atau pemakai.
Distribusi bertujuan untuk:
a. Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
b. Menstabillkan harga barang/jasa,
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
d. Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
e. Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen
Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi adalah sebagai berikut:
17
§ Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada pengguna-pengguna dapat berupa
produsen yang menggunakan bahan dasar maupun pengguna akhir/ konsumen.
§ Menyampaikan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan pengguna.
Saluran Distribusi
Saluran distribusi secara fisik dibedakan menjadi:
§ Saluran distribusi barang konsumsi
- Saluran distribusi langsung
Yaitu produsen langsung menyalurkannya kepada konsumen.
- Saluran distribusi tidak langsung
Yaitu produsen masih memakai perantara dalam penyalurannya kepada konsumen.
§ Saluran distribusi hasil industri
Secara umum saluran hasil industri adalah sebagai berikut:
- Produsen – agen – distributor hasil industri – pemakai hasil industri.
- Produsen – agen – pemakai hasil industri.
- Produsen – distributor hasil industri – pemakai hasil industri.
- Produsen – pemakai hasil industri.
§ Saluran distribusi hasil pertanian
Secara umum saluran hasil pertanian adalah sebagai berikut:
- Petani – langsung ke pemakai.
- Petani – tengkulak – ke pemakai.
- Petani – tengkulak – grosir – pedagang kecil – pemakai.
- Petani – pasar swalayan – pemakai.
18
Definsi sistem terdistribusi adalah :
Sebuah sistem dimana komponen hardware atau software-nya terletak dalam suatu
jaringan komputer dan saling berkomunikasi dan berkoordinasi mengunakan message
pasing.
Sebuah sistem yang terdiri dari kumpulan dua atau lebih komputer dan memiliki
koordinasi proses melalui pertukaran pesan synchronous atau asynchronous.
kumpulan komputer independent yang tampak oleh user sebagai satu sistem komputer
kumpulan komputer autonom yang dihubungkan oleh jaringan dengan software yang
dirancang untuk menghasilkan fasilitas komputasi terintegrasi
dapat terlihat dari bebarapa pengertian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa sistem
terdistribusi adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa komponen software atau hardware
yang independent yang berkomunikasi dan berkoordinasi melalui message parsing baek sinkron
maupun asinkron yang telihat satu kesatuan dan dirancang untuk menghasilkan fasilitas
komputasi terintegrasi.
contoh dari sistem terdistribusi adalah
Internet, global jaringan interkoneksi computer yang berkomunikasi melalui IP (Internet
Protocol) Protocol.
Intranet, jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada kebijakan keamanan local.
Mobile dan komputasi diberbagai tempat, laptops, PDA, mobile phone,printers, peraltan
rumah, dll.
19
World Wide Web (www), sistem untuk publikasi dan akses sumber daya dan layanan
melalui Internet.
workstation network.
automatic banking (mesin teler) system.
automotive system(sistem distribusi real-time).
Definisi Sitem Terdistribusi Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya
berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan
koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing).
Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada
sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling
berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar
seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi
beban kerja, data, serta sumber daya lainnya.
Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang
bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang
disediakan oleh jaringan komputer.
Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu :
1. Internet,
merupakan suatu bentuk jaringan global yang menghubungkan komputer dengan satu sama
lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
2. Intranet
● Jaringan yang teradministrasi secara lokal ● Biasanya proprietary
20
● Terhubung ke internet (melalui firewall)
● Menyediakan layanan internal dan eksternal
3. Sistem terdistribusi multimedia Biasanya digunakan pada infrastruktur internet
- Karakteristik
Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time
- Video, audio, text Multicast
Contoh:
- Teleteaching tools (mbone-based, etc.)
- Video-conferencing
- Video and audio on demand
4. Mobile dan sistem komputasi ubiquitous
- Sistem telepon Cellular (e.g., GSM)
Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak
- Komputer laptop, ubiquitous computing
- Handheld devices, PDA, etc
5. World wide web
- Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet
- Shared resources (melalui URL)
6. Contoh distribusi yang lainnya seperti
- Sistem telepon seperti ISDN, PSTN
- Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan
21
- Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.
3. KONSUMSI
Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi secara berangsur-angsur manfaat
suatu barang dalam memenuhi kebutuhan untuk memelihara kelangsungan hidupnya.
Tujuan Kegiatan Konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. PELAKU EKONOMI
1. PELAKU EKONOMI
a. Rumah tangga keluarga
Ada dua peran yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga yaitu:
- Sebagai konsumen
Rumah tangga keluarga membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga
produsen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Sebagai penyedia faktor produksi
22
Rumah tangga keluarga menyediakan tenaga kerja, tanah ataupun modal; dari faktor-faktor
tersebut rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai
pemuas kebutuhan.
b. Rumah tangga produsen (perusahaan)
Merupakan satu kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan
mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat.
Dilihat dari kepemilikannya perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: perusahaan milik
negara dan perusahaan milik swasta.
RUMAH TANGGA PEMERINTAH
Peranan rumah tangga pemerintah sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi sangat besar
pengaruhnya terhadap kemajuan perekonomian masyarakat suatu negara. Rumah tangga
pemerintah mempunyai fungsi sebagai pengatur pembangunan perekonomian. Tujuan yang
hendak dicapai dalam pembangunan ialah:
a. meningkatkan kesempatan kerja;
b. mengendalikan tingkat inflasi;
c. menstabilkan neraca pembayaran luar negeri;
d. meningkatkan pertumbuhan ekonomi; dan
e. menciptakan masyarakat adil dan makmur.
23
Apabila diklasifikasikan, peranan rumah tangga pemerintah terdiri dari:
a. menciptakan investasi- investasi umum, seperti penyediaan sarana jalan raya dan jembatan;
b. mendirikan perusahaan-perusahaan negara sebagai penyetabil kegiatan perekonomian;
c. menarik pajak langsung dan tidak langsung;
d. membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah;
e. menyewa tenaga kerja; dan
f. melakukan kebijakan moneter.
RUMAH TANGGA LUAR NEGERI
kegiatan yang dilakukan rumah tangga masyarakat luar negeri adalah:
a. penyedia atau penjual barang-barang impor;
b. pembeli barang-barang hasil produksi dalam negeri; dan
c. penyedia modal atau tenaga ahli.
c. Pemerintah
Pemerintah bertindak sebagai pelaku ekonomi berdasarkan pada Pasal 33 UUD 1945, atas dasar
itu maka pemerintah mendirikan Badan Usaha Milik Negara. Pemerintah juga melakukan
24
kegiatan konsumsi misal untuk belanja barang untuk penyelenggaraan negara dan biaya untuk
perawatan harta negara.
Pemerintah juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tugas ini diwujudkan
dengan berbagai tindakan antara lain membangun sarana dan prasarana umum seperti jalan raya.
Pemerintah juga berusaha menciptakan kondisi yang baik untuk berusaha dengan menjaga
stabilitas harga-harga dan memberlakukan peraturan yang mendorong iklim berusaha.
Peran pemerintah lainnya yang tak kalah penting adalah melakukan distribusi pendapatan agar
tidak timbul jurang pemisah yang terlalu lebar antara si kaya dan si miskin. Distribusi
pendapatan ini misalnya dilakukan melalui penerapan sistem perpajakan yang dapat membantu
masyarakat miskin.
d. Masyarakat luar negeri
Masyarakat luar negeri juga merupakan pelaku ekonomi yang harus diperhitungkan. Berikut
ini adalah keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui kerja sama dengan masyarakat luar
negeri:
- Pemerintah dapat memperoleh pinjaman untuk membiayai pembangunan.
- Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat di ekspor ke luar negeri untuk mendapatkan
devisi.
- Pengiriman tenaga kerja ke luar negeri.
- Dilakukannya alih teknologi dari masyarakat luar negeri yang sangat bermanfaat bagi negara
kita yang sedang membangun.
- Dapat melakukan impor barang dan jasa kebutuhan konsumsi serta modal untuk menunjang
pembangunan.
25
2. INTERAKSI ANTAR PELAKU EKONOMI
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, keempat pelaku ekonomi saling berinteraksi satu sama
lain sesuai dengan ragam transaksi yang dilakukan. Rumah tangga keluarga membeli barang dan
jasa dari rumah tangga produksi (perusahaan) sebaliknya rumah tangga produksi (perusahaan)
membeli faktor-faktor produksi dari rumah tangga keluarga. Perusahaan membayar pajak kepada
pemerintah dan sebaliknya pemerintah membangun berbagai sarana dan prasarana umum untuk
kepentingan rumah tangga keluarga dan rumah tangga produksi (perusahaan). Rumah tangga
keluarga, rumah tangga produksi (perusahaan) dan pemerintah melakukan ekspor ke luar negeri
sebaliknya dari masyarakat luar negeri kita juga melakukan impor barang.
26
IKLAN
A. DEFINISI IKLAN
Iklan adalah:• berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik
pada barang dan jasa yg ditawarkan• pemberitahuan kpd khalayak mengenai barang dan jasa
yang dijual, dipasang dimedia massa seperti koran dan majalah, atau di tempat-tempat umum
(Kamus besar bhs Indonesia).
Kata iklan
berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah’menggiring orang pada gagasan’.
Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk
menghadirkan dan mempromosikan ide, barang,atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh
sponsor tertentu…” Secara umum,iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu
produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu.
Dengandemikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk
membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi
pihak pembuat iklan.Sumber
Iklan Adalah Segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatumedia,
dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atauseluruh masyarakat.
BAB 3
27
B. JENIS-JENIS IKLAN
Pembagian secara umum
Secara teoritik menurut Bittner ada dua jenis Iklan, yaitu:
Iklan Standar, yaitu iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang,
jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan
Iklan Layanan Masyarakat, yaitu iklan yang bersifat non profit dan berupaya memperoleh
keuntungan sosial dalam masyarakat
Sementara itu menurut Frank Jefkins secara garis besar iklan dapat digolongkan menjadi tujuh
kategori pokok, antara lain:
Iklan Konsumen
Iklan yang mempromosilan produk-produk konsumsi yang umum dibeli oleh masyarakat
Iklan Antarbisnis
Iklan yang mempromosikan barang-barang dan jasa non konsumen. Artinya baik pemasang
maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan
Iklan Perdagangan
Iklan yang secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang besar, agen, dll
Iklan Eceran
Iklan-iklan yang dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok/perusahaan dan dilancarkan oleh
pihak pengecer
Iklan Keuangan
Meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi. Sebagai pelengkap
terkadang disertakan juga laporan keuangan perusahaan
Iklan Langsung
Iklan yang menggunakan medium pos (direct mail)
Iklan Lowongan Kerja
28
Iklan yang bertujuan merekrut calon pegawai atau pekerja
Pembagian secara khusus
Menurut Courtland L. Bovee iklan secara khusus dapat dibagi dalam beberapa kategori, antara
lain:
Berdasarkan khalayak sasaran psikografis .
Berdasarkan khalayak sasaran geografis .
Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal
Berdasarkan penggunaan media .
Iklan media cetak dan media elektronik
Berdasarkan fungsi dan tujuan iklan .
Iklan produk/bukan produk, iklan komersial/bukan komersial, iklan berdampak langsung/tidak
langsung
Sementara itu Alo Liliweri juga telah menyusun pembagian iklannya secara khusus yang
meliputi, antara lain:
Berdasarkan Media yang Digunakan
Secara UMUM dapat dikelompokan menjadi dua kategori besar, yaitu iklan dalam media above
the line dan below the line.
Media above the line memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain;
1) Informasi yang disebarkan bersifat serempak
2) Khalayak penerima pesan cenderung anonim
3) Mampu menjangkau khalayak secara luas.
Contoh media ini antara lain Surat Kabar, Majalah, Tabloid, Televisi, Radio, dan Internet?
Sementara itu media below the line adalah iklan yang menggunakan media khusus seperti antara
lain leaflet, poster, spanduk, bus stop, point of purchase (POP), stiker, shop sign, flyer, baliho?
dll
Secara KHUSUS, berdasarkan media yang digunakan, iklan dapat dibagi dalam beberapa jenis,
antara lain:
Iklan Cetak
Iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak. Teknik ini dapat berupa
letterpress, photolitography, sablon, inkjet, laser, dll
29
Beberapa bentuk iklan cetak ini antara lain iklan cetak surat kabar, majalah, baliho, poster, stiker,
dll
Berdasarkan luas spacenya media cetak surat kabar, majalah, dan tabloid mengenal tiga bentuk
iklan, yaitu:
Iklan baris, biasanya tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas tidak lebih dari saru kolom
Iklan kolom, memiliki lebar satu kolom namun lebih tinggi dibanding iklan baris
Iklan display, memiliki ukuran lebih luas dibanding iklan kolom
Iklan advertorial, memiliki ukuran luas seperti iklan display namun dengan teknik penyampaian
pesan lebih diarahkan pada bentuk seperti sebuah berita
Iklan Elektronik
iklan yang menggunakan media berbasis perangkat elektronik. Secara spesifik iklan elektronik
dapat berupa:
Iklan Radio
Iklan radio memiliki karakteristik hanya dapat didengarkan melalui audio (suara) saja.Suara
tersebut dapat berupa Voice, suara/kata-kata manusia yang teratur; Musik, perpaduan bunyi-
bunyian yang teratur dengan ritme tertentu dan harmonis; dan Sound Effect, suara-suara yang
tidak beraturan maupun efek suara alam
Iklan radio terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Ad lib – Disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa siaran kata saja. Biasanya durasinya
tidak lebih dari 60 detik
Spot – Disampaikan dengan teknik perekaman sebelumnya, sehingga membutuhkan naskah
terlebih dahulu. Durasinya berkisar antara 15 sampai dengan 60 detik.
Sponsor Program – Pemberian waktu khusus kepada sponsor untuk menyampaikan pesan
dengan cara membiayai sebuah program acara radio
Iklan Televisi
Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak. Oleh karena
itu pesan yang disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif
Berdasarkan bentuknya iklan televisi dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu:
Live Action – Video klip iklan yang melibatkan unsur gambar, suara, dan gerak secara bersama
30
Animation – Iklan yang dibangun berdasarkan gambar-gambar kartun (baik dua maupun tiga
dimensi) baik gambar kartun yang digambar dengan ketrampilan tangan maupun animasi
komputer
Stop Action – Iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara live action dan teknik animasi
sehingga memberikan efek dramatik iklan, dimana ilustrasi yang rumit dapat digambarkan
dengan baik dan menarik
Musik – Disampaikan melalui musik sebagai media penyampai pesan. Artinya pesan iklan
dikemas dalam sebuah alunan musik sebagai kekuatan utama pesan iklan
Superimposed – Iklan televisi dalam bentuk gambar iklan yang diperlihatkan di atas gambar lain,
dalam hal ini gambar yang muncul biasanya diperlihatkan di ujung layar sementara siaran
te;evisi tetap berlangsung
Sponsor Program – Iklan televisi dimana pihak pengiklan atau sponsor membiayai program
acara televisi tertentu dan sebagai imbalannya ia dapat menyampaikan pesan iklan dengan lebih
mendominasi.
Running Text – Iklan televisi dimana pesan diperlihatkan muncul masuk secara perlahan
bergerak dari kanan masuk pada layar lalu menghilang pada sebelah kiri layar
Caption – Iklan televisi yang menyerupai superimpose, hanya saja pesan yang digunakan hanya
berupa tulisan. Biasanya digunakan untuk mendukung iklan property endorsement
Backdrop - Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada latar belakang acara yang
diadakan.
Credit Title – Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada bagian akhir ketika sebuah
acara sudah selesai
Ad lib – Iklan televisi dimana pesan disampaikan dan diucapkan oleh penyiar secara langsung,
baik diantara satu acara dengan acara yang lain maupun disampaikan oleh pembawa program
acara tertentu
Property Endorsement – Iklan ini berbentuk dukungan sponsor yang diperlihatkan pada berbagai
hal yang digunakan sebagai kelengkapan properti siaran maupun berbagai hal yang dikenakan
oleh artis atau penyiar (soft campaign)
Promo ad - Iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk mempromosikan acara-acaranya,
dengan harapan pemirsa tertarik menonton acara yang ditayangkan, sehingga program acara
tersebut mendapatkan jumlah pemirsa yang cukup banyak
31
Iklan Film
Iklan film hadir dalam produk film/cinema. Biasanya jenis iklan yang muncul adalah iklan
property endorsement dan live action yang muncul sebelum film utama diputar. Seringkali juga
sebuah film turut mempromosikan film-film lainnya sebelum film tersebut diputar (promo ad)
Iklan Media Digital Interaktif (internet)
Perkembangan Iklan interaktif digital sangat terkait dengan perkembangan teknologi informasi
yang menimbulkan information superhighway.
Istilah Information superhighway tersebut mengacu pada jaringan internet yang mampu
meningkatkan kapasitas dan kecepatan perputaran informasi secara dramatis dan interaktif.
Iklan Interaktif Digital dengan demikian muncul dalam media baru tersebut melalui cara-cara
yang cukup berbeda dengan iklan-iklan konvensional
Jenis-jenis iklan ini antara lain:
Website – Iklan ini secara keseluruhan berbentuk website dimana seluruh fitur dalam situs
tersebut adalah iklan. Terkadang sebuah perusahaan juga menjadikan keseluruhan situs
perusahaan mereka sebagai iklan.
Banner dan Tombol - Banner disini berupa billboard mini yang tersebar pada sebuah halaman
web. Sementara itu button seringkali berbentuk seperti icon berukuran kecil. Keduanya, apabila
di click akan membawa kita pada situs dari pengiklan atau halaman tambahan baru.
Sponsorship – Pada iklan ini pihak sponsor membiayai penuh seluruh halaman dari pembuat
situs.
Search Engine Marketing – Iklan ini muncul saat kita menggunakan search engine berupa hasil
pencarian.
Classified Ads – Iklan ini berbentuk seperti iklan baris dalam koran dan biasanya gratis.
E-mail Advertising – Iklan ini dikirimkan melalui e-mail pada para customer yang memang
memintanya. Iklan ini harus dibedakan dengan spam, yaitu iklan massal dalam e-mail yang
dikirimkan oleh entitas yang tidak diketahui
Iklan Luar Ruang (Out-of-Home)
32
Iklan yang termasuk dalam kategori ini adalah iklan dalam media yang menjangkau audiens-nya
diluar rumah.
Iklan ini tumbuh dan memisahkan diri dari iklan media cetak setelah perkembangannya yang
dramatis.
Jenis-jenis iklan ini antara lain:
Iklan outdoor standar – Iklan ini berupa baliho standar dengan berbagai ukuran. Apabila berupa
tanda elektronik raksasa yang menggabungkan gerakan, warna, dan gambar bercahaya maka
iklan ini disebut sebagai Spectaculars. Iklan ini bisa berupa gambar dua dimensi cetak atau pun
tiga dimensi yang menembus batas dari struktur iklan itu sendiri.
Iklan transit – Iklan ini merupakan bagian dari out-of-home media yang meliputi iklan pada bis,
taxi, terminal, stasiun, dll.
Mobile billboard – Iklan yang memadukan antara billboard tradisional dan transit.
Display – Iklan yang terdapat pada layar-layar display luar ruang
dll
C. Berdasarkan Tujuan
Secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Iklan Komersial dan Iklan non-
komersial.
Iklan Komersial/bisnis
Iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya meningkatkan penjualan.
Iklan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
Iklan Konsumen – dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dimana pesan iklan
ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu pengguna terakhir suatu produk
Iklan Bisnis – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan keuntungan ekonomi
dimana sasaran pesan yang dituju adalah seseorang atau lembaga yang akan mengolah atau
menjual produk yang diiklankan tersebut kepada konsumen akhir
Iklan Profesional – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan keuntungan
bisnis dimana khalayak sasaran iklan adalah segmen khusus, yaitu para profesional
Iklan Layanan Masyarakat
Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak
dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan
33
sosial. Keuntungan sosial disini dapat berarti penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan
perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra baik
di mata masyarakat.
Berdasarkan Bidang Isi Pesan
Berdasarkan isi pesannya iklan dapat dibedakan menjadi bermacam-macam, diantaranya adalah:
Iklan Politik
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan kehidupan politik (partai politik,
demokrasi, pemilihan pejabat pemerintah, dll)
Iklan Pendidikan
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan dunia pendidikan (Iklan penerimaan
mahasiswa baru, pemberian beasiswa, wisuda, kursus, dll)
Iklan Kesehatan
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan masalah kesehatan (pengobatan
alternatif, obat-obatan, rumah sakit, dll)
Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah kecantikan dan perawatan tubuh
(kosmetik, pemutih, shampoo, sabun, pasta gigi, dll)
Iklan Pariwisata
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pariwisata (resort wisata, travelling, hotel,
proyek wisata)
Iklan Hiburan
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan dunia hiburan atau untuk tujuan hiburan
(iklan pertunjukan, pertunjukan drama/film, konser, program hiburan dll)
Iklan Olah Raga
Iklan yang berisi tentang even olahraga baik yang bersifat massal maupun perorangan
Iklan Hukum
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah hukum dan dibuat untuk tujuan
yang berkait dengan hukum (iklan bantahan, peringatan hak cipta, pemanggilan dll)
Iklan Lowongan Pekerjaan/Recruitment
34
Iklan yang bertujuan memberikan informasi mengenai tersedianya lowongan pekerjaan pada
institusi tertentu atau bertujuan untuk menarik pelamar
Iklan Dukacita/orbituari
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah duka cita, musibah, atau kesedihan
Iklan Perkawinan
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pesta pernikahan (pemberitahuan, tawaran
paket pernikahan, dll)
Iklan Makanan/minuman
Iklan Otomotif
Lingkungan Hidup
Iklan Media
Merupakan iklan tentang media itu sendiri. Iklan ini ditujukan bagi masyarakat dan pemasang
iklan (penjualan ganda).
dll
Berdasarkan Komunikatornya
Berdasarkan pihak yang menyampaikan pesan, iklan dapat dibagi dalam:
Iklan Personal yaitu iklan yang komunikatornya berasal dari orang per orang sebagai pribadi
(cth: iklan baris)
Iklan Keluarga disampaikan oleh keluarga (cth: ucapan selamat atas perkawinan, wisuda, duka
cita, dll)
Iklan Institusi disampaikan oleh komunikator yang berbentuk lembaga, badan, perusahaan atau
organisasi, baik yang berorientasi komersial maupun non komersial semacam departemen
pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, dsb
Berdasarkan Wujud Produk yang Diiklankan
Dapat dibedakan dalam tiga jenis, antara lain
Iklan Barang yaitu iklan dimana produk yang ditawarkan berupa barang nyata/berwujud.
Iklan Jasa, iklan dimana pesan yang disampaikan berisi informasi dan tawaran tentang layanan
jasa tertentu.
Iklan Barang-jasa, iklan yang menawarkan produk barang maupun jasa sekaligus.
35
Berdasarkan Khalayak Sasaran Iklan
Iklan untuk Pengguna Akhir, yaitu iklan yang ditujukan kepada khalyak akhir (konsumen)
Iklan untuk Distributor, yaitu iklan yang ditujukan kepada para pedagang atau pengecer
Iklan untuk Pabrik, yaitu iklan yang ditujukan kepada lembaga, badan, pabrik, atau organisasi
dimana produk yang ditawarkan merupakan bahan mentah untuk diproduksi kembali
Berdasarkan Cakupan/wilayah Sasaran
Iklan Lokal, dimana cakupan khalayak sasaran yang dituju hanya berada diwilayah lokal (mis.
Desa, kota, kabupaten, dll)
Iklan Regional, khalayak sasaran meliputi lebih dari satu wilayah lokal (mis. Provinsi)
Iklan Nasional, target khalayaknya berada di seluruh wilayah suatu negara.
Iklan Internasional, iklan yang membidik khalayak sasaran yang menjangkau lebih dari satu
negara (transnasional)
Berdasarkan Fungsinya
Iklan Informasi, iklan yang menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi untuk khalayaknya
Iklan Persuasi, iklan yang menitikberatkan isinya pada upaya memperngaruhi khalayak untuk
melakukan sesuatu sebagaimana dikehendaki oleh komunikator
Iklan Mendidik, iklan yang menitikberatkan isinya pada tujuan mendidik khalyak, agar khalayak
mengerti atau mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu melakukan sesuatu.
Iklan Parodi/hiburan, iklan yang dibuat untuk keperluah hiburan semata.
Fungsi-fungsi ini tidak bisa dibagi secara tegas karena dalam sebuah iklan juga terkadang
terkandung lebih dari satu fungsi. Perbedaan ini hanya melihat kecenderungannya saja apakah
iklan itu lebih mengarah pada fungsi tertentu.
Berdasarkan Teknik Pendekatan Penyampaian Pesan
Rational Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan dasar rasional atau akal sehat
Emotional Appeals, teknik penyampaian pesan dengan memasuki ranah emosi atau perasaan
khalayak.
36
Normative/etics Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan nilai-nilai normatif.
Standar normatif ini terkait dengan budaya masyarakat.
PRINSIP EKONOMI DAN MOTIF
EKONOMI
A. PRINSIP EKONOMI
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya
terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip ekonomi
adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan
pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Ada dua keuntungan yang bisa diperoleh bila kita menggunakan prinsip ekonomi. Pertama
adalah kita dapat memaksimalkan keuntungan (dengan mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya). Kedua adalah kita dapat meminimalkan kerugian (dengan pengorbanan yang sekecil-
kecilnya). Prinsip ekonomi berlaku baik dalam kegiatan Produksi, kegiatan distribusi, mau pun
kegiatan konsumsi.
BAB 4
37
Gambar di atas adalah ilustrasi Prinsip Ekonomi.
Ada beberapa Prinsip Ekonomi dalam fungsinya masing-masing, yaitu :
Prinsip Ekonomi dalam kegiatan produksi adalah dasar berpikir untuk menghasil barang atau Jasa sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi dan pengorbanan tertentu. Atau,
dengan biaya produksi dan pengorbanan yang serendah-rendahnya diperoleh barang atau jasa tertentu. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
Menggunakan bahan baku berkualitas terbaik tetapi dengan harga yang paling murah.
Mendirikan tempat usaha yang dekat dengan bahan baku, tenaga kerja, atau daerah pemasaran.
Menggunakan sumber daya seperti modal, tenaga kerja, dan waktu seefisien mungkin. Menggunakan tenaga kerja terampil. Menggunakan mesin modern dengan produktivitas tinggi tetapi dengan biaya yang
rendah.
Prinsip ekonomi dalam kegiatan Distribusi adalah upaya menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat dengan biaya tertentu.
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi adalah sebagai berikut.
Menyalurkan barang dengan tepat waktu. Menggunakan sarana distribusi yang murah. MemiIih lokasi perusahaan di antara produsen dan konsumen.
Meningkatkan mutu pelayanan. Membeli barang pada produsen yang tepat.
Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah dasar berpikir untuk memperoleh kepuasan
sebesar-besarnya dari satu barang atau jasa dengan anggaran dan pengorbanan tertentu. Atau, dengan anggaran dan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, diperoleh kepuasan dari barang atau
jasa tertentu. Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi adalah sebagai berikut.
38
Membeli barang dengan kualitas bagus. Membeli barang dengan harga murah.
Memilih barang sebelum membelinya. Membeli barang sesuai dengan kebutuhan.
Membuat daftar kebutuhan barang penerapan dengan skala prioritas.
Salah satu prinsip ekonomi yang diterapkan untuk menarik minat pembeli.
Ada juga prinsip – prinsip ekonomi dibagi dalam 10 prinsip ekonomi, yaitu :
1. Setiap orang melakukan TradeOff
Pelajaran pertama mengenai pengambilan keputusan dapat dirangkum dalam pribahasa “tidak
sesuatu yang gratis di dunia ini” artinya saat hendak mendapatkan sesuatu maka kita harus
mengorbankan sesuatu yang lainnya.
Sebagai contoh, saat seseorang memilih belajar, maka orang tersebut telah kehilangan
kesempatan untuk mengerjakan hal lainnya seperti bermain futsal, sepeda atau jalan-jalan.
Kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan saat seseorang tersebut belajar di sebut sebagai biaya.
39
Tradeoff yang dihadapi masyarakat adalah effisiensi artinya masyarakat mendapatkan hasil
optimal dari sumberdaya langka yang ada. Dan pemerataan yaitu pembagian hasil yang merata
dari sumberdaya langka tersebut terhadap masyarakat.
2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu.
Seperti yang telah dijelaskan pada prinsip pertama, pengertian biaya adalah apa yang kita
korbankan untuk mendapatkan sesuatu. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi biasa disebut sebagai
opportunity cost.
3. Orang berpikir secara rasional
Artinya saat seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang tersebut bekerja pada pikiran
rasional. Saat menghadapi pilihan untuk melanjutkan sekolah (S2) atau mecari kerja. Yang ia
pikirkan adalah apa keuntungan dari melanjutkan sekolah yaitu pengetahuan, pekerjaan yang
lebih baik dan penghasilan lebih bersar. Atau memilih mencari kerja dengan keuntungan yaitu
lebih cepat memiliki penghasilan sendiri. Dan kerugiannya, yaitu kehilangan hal-hal dari pilihan
yang ia tinggalkan.
Inilah yang terpenting dari 10 prinsip ekonomi ini.
4. Orang tanggap terhadap insentif
Seseorang biasanya akan lebih “aktif” saat seseorang tersebut mendapatkan keuntungan tambahan dari apa yang ia kerjakan. Contohnya seseorang akan bekerja sesuai porsi saat
penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka ia akan bekerja secara ekstra dari sebelumnya. Contoh lainnya adalah seperti motto Pak Ogah, yang hanya akan bekerja apabila ada “cepe”.
5. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak
Pada prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi, contohnya yaitu suatu Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah, kemampuan
produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal
maka Negara tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal. 6. Pasar secara umum adalah sarana terbaik untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi.
Dengan menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu perencanaan
yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan dan barang apa yang akan diproduksi, kemudian rumah tangga memutuskan akan bekerja di perusahaan mana dan akan membeli
40
barang apa dari penghasilan mereka. Perusahaan dan rumah tangga saling berinteraksi di pasar, dimana harga dan kepentingan-kepentingan pribadi mempengruhi dan memandu keputusan-
keputusan yang mereka buat.
7. Pemerintah Kadang Mampu Meningkatkan faktor produksi. Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak perisahaan yang
bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi sekaligus
meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah tidak selalu harus melakukan hal tesebut.
8. Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam memproduksi barang dan
jasa Apa yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu standar hidup
dengan standar hidup lainnya diberbagai Negara di dunia?. Jawabannya cukup sederhana, yaitu kemampuan factor produksi dari suatu Negara. Dinegara dimana para pekerjanya dapat
menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per satu satuan waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang tinggi. Begitu pula sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan produktivitas suatu Negara menetukan tingkat pertumbuhan
pendapatan rata-ratanya.
9. Harga-harga akan meningkat jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri, menyebabkan
nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari uang tersebut menurun.
10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran
Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat berlangsung menahun. Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi pengangguran. Namun hal
tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia
B. MOTIF EKONOMI
Motif Ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Ada orang yang motivasinya tinggi untuk melalukan sesuatu tidak cepat
merasa puas, selalu ingin melakukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin menemukan hal- hal baru dan berani mengambil resiko. Tipe manusia seperti ini adalah tipe manusia
41
wirausahawan. Sebaliknya, ada orang yang motivasinya lemah untuk berbuat sesuatu, kurang mau bisnis, bersifat statis, suka menerima penghasilan tetap, dan cepat merasa puas menerima
keadaan. Sementara itu, faktor pendorong dari luar muncul dari lingkungan sekitar individu, seperti keluarga, teman, suami/ istri, atau relasi. Misalnya dorongan dari keluarga yang
menyarankan seseorng untuk mencari pekerjaan yang layak atau membuka usaha yang lain untuk meningkatkan taraf hidup. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek :
Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri.
Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi :
Motif memenuhi kebutuhan, yaitu tindakan manusia didorong oleh hasrat ingin
memenuhi kebutuhan. Manusia berusaha memenuhi kebituhan hidupnya baik jasmani maupun rohani dengan tujuan mencapai kemakmuran (keseimbangan antara kebutuhan
dengan alat pemenuhan kebutuhan). Dalam kedaan makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi, tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.
Contoh : Seseorang bekerja keras untuk mendapatkan uang yang nantinya uang itu dapat untuk memenuhi kebutuhan makan setiap hari.
Motif mendapatkan keuntungan, yaitu keinginan manusia yang sudah makmur, tetapi
masih melakukan tindakan ekonomi karena dorongan untuk memperoleh kekuasaan. Seorang pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih menguasai pasar secara
nasional dengan mendirikan cabang-cabang di setiap kota. Motif pelaku bisnis tersebut didasari dorongan untuk mencapai kekuasaan.
Contoh : Pengusaha sukses yang masih mengembangkan usahanya supaya perusahaanya terkenal dan bisa menguasai ekonomi di bangsa Indonesia.
42
Contoh Motif Mendapatkan Keuntungan
Motif meperoleh penghargaan. Motif ini mendorong seseorang untuk memperoleh
penghargaan, baik penghargaan karena keahliannya maupun penghargaan karena jasanya.
Motif menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia melalui dorongan ekonomi
guna memperoleh penghargaan. Misalnya: orng yang kaya selalu berkendaraan mobil
mewah agar terlihat terpandang oleh orang-orang di sekitarnya.
Contoh : para dokter merupakan salah satu orang-orang yang bekerja dengan
motif ingin memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk penghargaan tersebut dapat
berupa uang, pujian, atau kenaikan pangkat.
Motif memperoleh Kekuasaan. Motif ini mendorong seseorang untuk mendapatkan
kekuasaan dalam bidang ekonomi. Umumnya dimiliki oleh pedagang besar.
Contoh : para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka barang dan jasa yang dimiliki diusahakan untuk lebih laku terjual dan lebih disukai konsumen, serta mampu menguasai pasar. Jadi, seseorang untuk mendapatkan kekuasaan
ekonomi, harus menguasai lapangan- lapangan perekonomian, dan memperluas usahanya sampai ke beberapa daerah.
Motif Sosial
Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk kepentingan diri sendiri, tetapi ada pula yang berorientasi kepadakepentingan sosial guna membantu sesama
Ada beberapa pendapat para ahli tentang Motif Sosial, yaitu :
1. Lindgren (1073) berpendapat bahwa : Motif sosial adalah motif yang dipelajari
melalui kontak orang lain bahwa lingkungan individu memegang peranan yang penting.
2. Berkowitz (1969) Motif sosial adalah motif yang mendaasari aktivitas individu dalam mereaksi terhadap orang lain.
43
3. Max Crimon dan Messick (1976) menyatakan bahwa seseorang dikatakan menunjukkan motif sosial, jika ia dalam membuat pilihan memperhitungkan
akibatnya bagi orang lain. 4. Heckhausen (1980) berpendapat bahwa motif sosial adalah motif yang
menunjukkan bahwa tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi dengan orang lain.
Contoh Motif Sosial yaitu, Rini adalah seorang dokter,dari penghasilan yang ia terima,
sebagian digunakan untuk memberi bantuan dan perbaikan gizi bagi orang-orang miskin/keluarga yang tidak mampu.
Contoh Motif Sosial
Ada juga Motif Ekonomi yang dinamakan Motif Ekonomi Perusahaan yang definisinya
sebagai berikut.
Motif Ekonomi Perusahaan Motif ekonomi perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga motif ekonomi, yaitu: a. Motif memproduksi barang dengan harga murah
Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif untuk memproduksi barang dengan harga murah tetapi mempunyai mutu tinggi. b. Motif mencari keuntungan
44
Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam rangkamencari keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan.
Keuntungan inilah yang menjadi motor penggerak dalam menjalankan usaha. c. Motif menjaga kontinuitas perusahaan
Perusahaan didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi perusahaan tetap ada jika kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang ada diperusahaan tetap dapat melakukan aktivitasnya.
Gambar dibawah Adalah salah satu contoh perusaan yang menerapkan Motif Ekonomi Perusahaan.
45
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM
KEGIATAN EKONOMI
A. Prilaku Konsumen
Sebelum kita dapat mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui
terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah tidak asing lagi bagi Anda. Bukankah saat acara peringatan hari besar disekolah
maupun dilingkungan masyarakat selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut anda, apakah benar jika konsumsi diartikan sebagai proses makan dan minum?
a. Pengertian Konsumsi Kata konsumsi berasal dari kata consumptio yang berarti menggerogoti
hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu makan dan minum dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi bukanlah
hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan
BAB 5
46
pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena kebutuhan manusia cenderung bertambah dan beragam.
Jadi, setiap tindakan manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian,
kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam menggunakan suatu benda tersebut termasuk kedalam lingkup konsumsi atau tidak.
Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup konsumsi atau produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-
ciri benda konsumsi berikut. Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar matahari pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi
karena benda itu didapat secara gratis. Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti
penggunaan ge rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan menambah faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi.
1. Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.
a. Barang yang nilai gunanya dihabiskan secara berangsur-angsur. Contohnya Pakaian, sepatu dan televisi
b. Barang yang nilai gunanya dihabiskan sekaligus. Contohnya Makanan, minuman dan obat-obatan.
2. Tujuan Kegiatan Konsumsi Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum, berpakaian, menonton TV,
atau piknik ke pantai? Jawabannya tentu adalah untuk memenuhi kebutuhan. Makan, minum, dan berpakaian adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik secara langsung.
Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Kedua jenis kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh benda
konsumsi. Artinya, benda konsumsi tersebut secara langsung kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk
memperoleh kepuasan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaanya), suatu benda juga dipergunakan sebagai benda produksi. Sebagai contoh, Pak Amir
memiliki mobil. Pada hari Senin sampai Jumat, mobil tersebut dipergunakan untuk oleh Pak Amir untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada hari Sabtu dan
47
Minggu, mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan keluarga, seperti berbelanja ke pasar, piknik, atau jalan-jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu
mobil tersebut digunakan untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan mobil tersebut dari hari Senin sampai dangan Jumat bukanlah untuk tujuan konsumsi,
melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan berperan sebagai benda produksi.
3. Pola Perilaku Konsumen Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen yang satu
dengan lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik
itu ada suatu persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaannya dalam mengkonsumsi suatu barang.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan– tindakan tersebut.
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan
konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan
barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan
meksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang. Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku
konsumen, yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
4. Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal Pendekatan kardinal juga disebut sebagai pendekatan marginal
utility. Pendekatan Kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi
bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah atau buah.
Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen.Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimukan
kepuasaannya dengan pendapatan yang dimilikinya. Beberapa pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai konsep nilai
guna. Seperti dari hasil penelitian Herman Heinrich Gossen mengenai nilai guna total (Total Utility) dan nilai guna marjinal (Marjinal Utility) yang terkandung
dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II. Ø Hukum Gossen I
48
Menurut penelitian Herman Heinrich Gossen, Pemenuhan kebutuhan Akan suatu barang dilakukan secara terus menerus, kenikmatan dari
mengkonsumsi barang tersebut mula-mula semakin tinggi, namun setiap tambahan satu unit barang akan membuat tambahan kenikmatan menurun sampai akhirnya
akan mencapai titik jenuh (mencapai titik nol). Ø Hukum Gossen II
Mengingat sumber daya yang terbatas, pemenuhan kebutuhan primer akan lebih tinggi tingkat kepuasaannya daripada pemenuhan kebutuhan sekunder.
Demikian pula pemenuhan kebutuhan sekunder lebih tinggi tingkat kepuasaan/kegunaannya daripada kebutuhan mewah atau kebutuhan tersier.
Ø Pendekatan Ordinal Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu
meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara
absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan
konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni :
ü Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
ü Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu. ü Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
ü Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.
5. Karakteristik Kurva Indiferensi Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
ü Memiliki kemiringan yang negatif Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
ü Tidak dapat berpotongan Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.
ü Cembung terhadap titik nol
B. Perilaku Produsen Dahulu pada zaman purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan pengorbanan yang berarti. Hal ini dapat berlangsung karena barang yang tersedia
jauh melebihi yang diperlukan penduduk pada zaman itu. Belum lagi kenyataan bahwa pada saat itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana.
49
Namun, setelah mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu banyak terjadinya perubahan dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada
kenyataan bahwa barang yang mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya alam yang ada. Bahkan seringkali barang yang mereka butuhkan dari alam tidak
dapat langsung mereka gunakan melainkan harus melalui proses produksi. Jadi, apakah yang dimaksud dengan produksi?
1. Pengertian Produksi Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah
seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu
yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya
digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.
2. Tujuan Produksi
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan
yang meliputi: atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen
ü Meningkatkan nilai guna barang atau jasa. ü Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
ü Memperoleh keuntungan sebesar - besarnya. ü Memperluas lapangan usaha.
ü Menjaga kesinambungan usaha perusahaan. ü Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi
Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.
Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.
3. Faktor – faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur - unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga
manusia, modal, dan kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan faktor produksi. Jadi, Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha
penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang dan jasa.
50
4. Faktor Produksi Sumber Daya Alam ( Natural resources)
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang di sediakan oleh alam dan
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber Data Alam disini meliputi segala sesuatu yang ada dalam Bumi, seperti:
ü Tanah ü Tumbuhan
ü Hewan ü Air
ü Dsb
5. Faktor Produksi Tenaga Kerja ( Labour )
Tenaga kerja yang dimaksudkan disini adalah semua tenaga manusia termasuk kemampuan fisik, mental, keterampilan dan keahlian yang dapat
disumbangkan untuk memngkinkan dilakukannnya proses produksi barang atau jasa. Tenaga kerja menurut kemampuannya di bedakan menjadi:
ü Tenaga kerja terdidik (Skilled Labour)
Adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. Contohnya akuntan, guru, dokter, peneliti,dan pengacara.
ü Tenaga kerja terlatih (Trained labour) Adalah tenag kerja yang memperoleh keahliandari pengalaman dan keahlian.
Contohnya sopir, teknisi, montir,dan tukang kayu. ü Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour)
Adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekutan jasmani daripada
pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Contohnya tukang sapu, pemulung, buruh tani, buruh kasar dan pesuruh.
6. Faktor Produksi Modal (Capital)
Dalam hal ini modal bukan hanya berupa uang, namun modal yang
dimaksudkan disini adalah barang – barang modal maupun uang yang digunakan untuk memproduksi barang lebih lanjut.
Sebagai contoh, nelayan tidak dapat mengambil ikan dengan uang namun uang dapat digunakan untuk membeli jala yang dapat digunakan untuk mngambil ikan.
Jadi, terbukti bahwa selain modal dalam bentuk uang, kita juga membutuhkan apa yang dinamakan barang – barang modal.
7. Faktor Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Faktor ini mengambil peranan penting dalam proses produksi. Hal ini disebabkan karena walaupun factor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki,
51
tenaga kerja lengkap dan siap melaksanakan tugas masing – masing, tetapi jika tidak dipimpin dan di organisasi oleh seorang yang ahli dan berpengalaman maka
apa yang direncanakan tidak akan tercapai. Maka dari itu, seorang pengusaha harus memiliki keahlian untuk menunjang bakat dan kemampuannya.
Pengusaha sebagai pemicu proses produksi harus memliki kemampuan untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor - faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien. Sebagai contoh, ada dua Negara yang memiliki tiga factor produksi yang
sama (SDA, tenaga kerja, dan modal), tetapi hanya salah satu diantaranya berproduksi lebih baik karena ia memiliki kapasitas entrepreneurship yang lebih
baik daripada Negara yang lain.
8. Pola Perilaku Produsen a. Produksi jangka pendek
Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap sedangkan faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal ini jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang
digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat factor produksi yang digunakan.
1. Fungsi Produksi Adalah hubungan teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang
dihasilkan dalam proses produksi. Produk sebagai output dari proses produksi sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input dalam proses produksi
tersebut. Hubungan antara faktor produksi dengan produk dapat digambarkan sebagai berikut :
ü Input: a. SDA
b. SDM c. Modal d. Pengusaha
ü Output :
a. Barang dan Jasa
Apabila salah satu factor produksi sebagai input mengalami perubahan,
maka output akan berubah sesuai dengan besar kecilnya pengaruh factor produksi yang bersangkutan terhadap outputnya.
2. Hukum Tambahan Hasil yang Menurun (The Law of Diminishing Return)
52
Hukum ini menggambarkan apabila factor produksi yang dapat diubah jumlahnya misalnya tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi sesudah mencapai tingkat tertentu, produksi tambahan akan makin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif. Ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian
menurun. Dalam produksi jangka pendek, salah satu factor produksi bersifat tetap,
sedangkan fakor produksi lainnya variable. Dalam hal ini akan dijumpai kenaikan produksi total yang akan berkurang seiring dengan pertambahan faktor produksi
variable ditambah secara terus menerus.
Faktor Produksi
Tetap (Tanah )
Faktor
Produksi Variabel
(Tenaga Kerja)
Produksi Total
Padi
Tambahan Hasil (
Produksi Marginal )
1 0 0 -
1 1 8 8
1 2 18 10
1 3 30 12
1 4 45 15
1 5 55 10
1 6 63 8
1 7 70 7
1 8 70 0
1 9 60 - 10
1 10 50 - 10
Tabel 1. Tambahan hasil produksi padi
Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa pertambahan produksi
total ini semakin sedikit seiring terus terjadinya pertambahan tenagan kerja. Namun, jumlah pertambahan produksi total (produksi marginal) ini semakin sedikit. Pada saat ada satu tenaga kerja, produksi total yang dihasilkan adalah
delapan. Jika tenaga kerja ditambah menjadi dua orang, produksi total meningkat menjadi 18, berarti produksi marginal sebanyak 10.
Tambahan produksi ini biasa disebut produksi marginal tenaga kerja, yaitu tambhan produksi akibat bertambahnya satu satuan tenaga kerja. Dari tabel
53
tersebut juga diketahui bahwa sifat dari produksi marginal adalah pada awalnya meningkat sejalan dengan meningkatnya produksi total dan mencapai puncaknya
saat produksi total mencapai titik maksimum. Setelah mencapai puncaknya, produksi marginal akan terus menurun bahkan bisa mencapai angka negatif
b. Produksi Jangka Panjang
Produksi dalam jangka panjang bukan berarti proses produksi yang dilakukan membutuhkan waktu yang panjang. Jangka panjang yang dimaksudkan dalam
artian ini adalah semua variable yang digunakan dalam produksi berubah – ubah.
1. Perilaku Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung pada etos kerja dan etika para pelaku bisnis. Selain emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Perhatikan contoh kasus berikut :
Sebuah butik membuat baju yang dipesan pelanggannya. Agar tidak mengecewakan pelanggannya, ia membeli bahan berkualitas di pasar tradisional
Tanah Abang. Untuk mengerjakannya, diserahkan pada dua orang pegawainya yang sudah profesional. Setelah jadi baju itu dijualnya dengan harga yang pantas.
54
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A.Permintaan
1.Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga dalma jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang
mempengaruhinya konstan/tetap (ceteris paribus)
2. Jenis-jenis permintaan
a .Berdasarkan daya beli
1) Permintaan efektif, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan
melakukan transaksi.
BAB 6
55
2) Permintaan potensial, yaitu permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli tetapi
konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi)
3) Permintaan absolute, yaitu permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.
b. Berdasarkan jumlah yang melakukan permintaan
1) Permintaan individu adalah permintaan seseorang terhadap barang/jasa untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2) Permintaan kelompok adalah permintaan dari sekelompok orang atau masyarakat pada saat
yang bersamaan (penjumlahan permintaan individu)
3. Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat, kuantitas (jumlah) uang
diminta akan turun, sebaliknya jumlah (kuantitas) barang yang diminta naik. Jika harga sebuah
barang mengalami penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negative
dengan harga barang. Hokum yang berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah berlaku mutlak tetapi
bersifat ceteris paribus.
Factor penyebab tidak berlakunya hokum permintaan
a. Permintaan barang-barang bernilai prestise
b. Harapan harga suatu barang akan berubah
c. Hubungan kuantitas harga
d. Barang inferior
4. Skedul dan Kurva Permintaan
Skedul permintaan adlaha sebuah table yang memperlihatkan hubungan antara harga barang dan
kuantitas yang diminta, sedangkan kurva permintaan adlaha grafik yang memuat hubungan
antara harga sebuah barang dan kuantaitas yang diminta.
Perhatikan contoh berikut ini !
No Harga ( P ) Jumlah ( Q )
1 2000 100
2 1800 120
3 1600 140
56
4 1400 160
5 1200 180
Dari tabel di atas dapat dikethaui bahwa tingkat harga yang tinggi jumlah barang yang diminta
sedikit kemudian harga diturunkan secara perlahan-lahan mengakibatkan jumlah permintaan
semakin bertambah.
Pergeseran Kurva Permintaan
Jika terjadi perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga, maka
akan mengakibatkan kurva permintaan bergeser bahwa setiap perubahan yang mengakibatkan
pertambahan jumlah permintaan pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeserkan kurva
permintaan ke kanan, begitu pula apabila setiap perubahan yang menurunkan jumlah permintaan
pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeserkan kurva permintaan ke kiri.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemintaan
Hal-hal yang mempengaruhi permintaan individu terhadap barang danj asa antara lain sebagai
berikut :
a. Tingkat pendapatan konsumen
b. Harga barang dan jasa
c . Selera konsumen.
d . Perkiraan harga mendatang.
e. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
f. Pertambahan jumlah penduduk
6. Fungsi permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan adalah sebagai berikut dimana :
Q = jumlah barang yang diminta
a = konstanta
b = koefisien pengaruh atau slope
p = harga
Untuk fungsi persamaan linier juga menggunakan rumus :
Contoh :
Pada saat harga RP. 2.000,00 jumlah permintaan sebesar 800 unit, kemudian pada saat harga
57
naik Rp. 3.000,00 jumlah permintaan 600 unit, tentukan fungsi permintaannya !
Jawab :
Q = a – bp
800 = a – 2.000b
600 = a – 3.000b
200 = – 1.000b
b = 5 – masukan persamaan 1
800 = a – 200 (5)
800 = a – 10.000
a = 10.800
fungsi a = Q = a – bp Q = 10.800 – 5p
B. Penawaran
1. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat
harga dan dalam waktu tertentu.
2. Jenis-jenis Penawaran
a. Penawran individu adlaha penawaran yangdilakuakn oleh satu orang penjual dan atau
produsen
b. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
3. Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan semkain tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah
barang yang dibutuhkan, semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan. Hukum penawaran juga bersifat ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan
yang positif antara harga barang atua jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
Perhatikan tabel berikut ini
NO. Harga ( P ) Jumlah ( Q )
1 2000 180
2 1800 160
58
3 1600 140
4 1400 120
5 1200 100
Dari tabel di samping menyatakan bahwa pada tingakt harga yang tinggi jumlah barang atau jasa
yang ditawarkan banyak, kemudian harga turun secara perlahan mengakibatkan jumlah
penawaran akan semakin menurun pula. Begitu juga kurva penawaran yang berbentuk garis dari
kiri bawah ke kanan atas atau berslope positif. Yang menunjukkan bahwa apabila terjadi
penurunan harga, maka akan disertai dengan penurunan jumlah penawaran terhadap barang dan
jasa.
4. Faktor-faktor yang Memepngaruhi Penawaran
a. Harga barang dan jasa.
b. Harga input atau biaya produksi.
c. Teknologi produksi.
d. Keuntungan yang diinginkan oleh produsen.
e. Banyaknya penjual atau pesaing.
5. Penawaran Pergeseran Kurva Penawaran
Jika terjadi perubahan harga pada factor-faktor yang mempengaruhi penawaran selain harga,
maka akan mengakibatkan kurva penawaran akan bergeser. Bahwa setiap perubahan yang
mengakibatkan pertambahan jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan
menggeser kurva penawaran ke kanan begitu juga apabila setiap perubahan yang menunjukkan
jumlah penawaran pada tingkat harga tertentu, maka akan menggeser kurva penawaran ke kiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran
a. Perubahan biaya produksi.
b. Teknologi yangdigunakan.
c. Harapan mendapatkan laba.
d. Harapan masa yang akan datang.
6. Fungsi Penawaran
Secara umum fungsi penawaran ditulis sebagai berikut
59
Untuk menentukan persamaan fungsi penawaran melalui dua titik A Q1, Q2 dan B Q2, P2
dengan rumus :
Contoh :
Pada saat harga Rp. 700,00 jumlah abrang yang ditawarkan 30 unit kemudian harga naik menjadi
Rp. 1.000,00 jumlah barang yang ditawarkan sebanyak 50 unit, bagaimana fungsi penawarannya
?
Jawab :
P – 700 = 15 Q – 30
P – 700 = 15 Q – 450
P = 15Q + 700 – 450
P = 15 Q + 250
P-700 = Q – 30
Hukum permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya
“Hai guys,..... ekonomi kelas x .blogspot.com kali ini akan membahas tentang Hukum
permintaan dan penawaran serta asumsi-asumsinya. Postingan ini diharapkan dapat membantu
kalian semua dalam menganalisis dan mendeskripsikan konsep permintaan dan penawaran
dalam perekonomian.”
1. Hukum Permintaan
2.
60
Sifat keterkaitan antara permintaan terhadap suatu barang dan harganya dijelaskan dalam Hukum
Permintaan yang berbunyi sebagai berikut:
“Apabila harga suatu barang turun maka permintaan terhadap barang tersebut akan
bertambah, sebaliknya jika harga suatu barang naik maka permintaan terhadap barang akan
berkurang”.
Jadi antara harga barang dengan permintaan mempunyai sifat hubungan yang berlawanan arah
(negatif). Hal ini sangat logis karena apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan
mencari barang lain sebagai penggantinya yang harganya tidak mengalami kenaikan, atau jika
pendapatan nominal konsumen tetap sementara harga barang naik, maka pendapatan konsumen
tersebut akan menurun, akibatnya konsumen akan mengurangi permintaan terhadap barang
tersebut. Sebaliknya apabila harga barang turun, maka konsumen akan mengurangi pembelian
terhadap barang lain dan menambah pembelian terhadap barang yang harganya mengalami
penurunan tersebut.
Cara untuk menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang diminta dengan tingkat harga
dapat dilakukan dengan membuat skedul permintaan. Skedul permintaan merupakan daftar
angka-angka yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diminta pada berbagai tingkat
harga. Contohnya dapat kalian perhatikan pada tabel berikut ini.
2. Hukum Penawaran
Sifat keterkaitan antara penawaran terhadap suatu barang dan harganya merupakan kebalikan
dari hukum permintaan yang dijelaskan dalam Hukum Penawaran yang berbunyi sebagai
berikut:
61
“Apabila harga suatu barang turun maka penawaran terhadap barang tersebut akan berkurang,
sebaliknya jika harga suatu barang turun maka penawaran terhadap barang akan bertambah”.
Jadi antara harga barang dengan penawaran mempunyai sifat hubungan yang searah (pisitif). Hal
ini terjadi, karena jika harga suatu barang naik maka produsen akan memiliki semangat untuk
dapat menjual barang dengan kuantitas yang banyak dengan demikian penawaran barang pun
akan bertambah. Namun sebaliknya ketika harga barang turun, maka produsen akan mengurangi
produksi barangnya sehingga penawaran barang pun berkurang.
Proses terbentuknya harga keseimbangan (Ekuilibrium)
“Hai guys,..... ekonomi kelas x .blogspot.com kali ini akan membahas proses terbentuknya harga
keseimbangan. Postingan ini diharapkan dapat membantu kalian semua dalam menganalisis
dan mendeskripsikan konsep permintaan dan penawaran dalam perekonomian.”
Pada umumnya, seorang pembeli selalu menginginkan barang dan jasa yang dibutuhkannya
dengan mutu yang baik dan harga yang murah. Namun keinginan pembeli tersebut bertolak
belakang dengan keinginan penjual.
Seorang penjual tentu saja ingin menjual produknya dengan harga tinggi agar mendapat
keuntungan yang maksimal. Keinginan antara penjual dan pembeli yang bertolak belakang ini,
bila bertemu di pasar akan menyebabkan adanya tawar menawar. Apabila terjadi kesepakatan
dalam kegiatan tawar menawar ini, maka terjadilah permintaan dan penawaran. Dengan
demikian, dapat dikatakan ekuilibrium pasar terjadi apabila pada suatu tingkat harga tertentu
jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang yang ditawarkan di pasar
tersebut.
Gambaran kekuatan permintaan dan penawaran dapat dilihat pada kurva permintaan kaos dan
penawaran kaos.
Seperti penjelasan sebelumnya, kurva permintaan mempunyai slope negatif dan kurva
penawaran mempunyai slope positif. Jika kedua kurva ini bertemu, maka kita temukan titik
potong. Titik potong inilah yang disebut titik keseimbangan pasar. Pada titik keseimbangan ini
penjual dan pembeli sama-sama puas, antara penjual dan pembeli terjadi kesepakatan harga.
Perhatikanlah bagaimana harga keseimbangan terbentuk pada contoh berikut ini.
62
tabel permintaan kaos
tabel penawaran kaos
kurva permintaan kaos
63
kurva penawaran kaos
Apabila permintaan dan penawaran kaos serta kurvanya kita gabungkan maka hasil
penggabungannya sebagai berikut.
Tabel Penggabungan permintaan dan penawaran kaos
64
kurva penggabungan permintaan dan penawaran kaos
Dari tabel penggabungan permintaan dan penawaran kaos, dapat diketahui harga keseimbangan
dicapai pada harga Rp30.000,00, di mana permintaan kaos sama dengan penawaran kaos yaitu
sebanyak 2.000 potong. Hal ini dapat dilihat pada kurva penggabungan permintaan dan
penawaran kaos, di mana harga keseimbangan (harga pasar) ditunjukkan pada titik E.
1. Pasar di Luar Titik Keseimbangan
Pada dasarnya, di pasar pembeli dan penjual selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan. Namun dalam keseimbangan pasar ada tiga keadaan yang terjadi, yaitu:
a. Keadaan kelebihan penawaran (surplus), terjadi apabila jumlah yang ditawarkan di pasar
melebihi dari jumlah barang yang diminta.
b. Keadaan kelebihan permintaan (shortage), terjadi apabila jumlah yang diminta para pembeli
melebihi dari jumlah yang ditawarkan penjual.
c. Keadaan ekuilibrium, terjadi apabila jumlah yang ditawarkan para penjual sama dengan
jumlah yang diinginkan pembeli.
Tiga keadaan ini dapat dijelaskan pada tabel dan kurva berikut ini.
65
2. Perubahan-Perubahan dalam Ekuilibrium
Permintaan dan penawaran dapat berubah karena ada banyak faktor yang memengaruhi seperti
selera konsumen, pendapatan, biaya produksi, dan lain-lain.
Hal ini mengakibatkan kurva permintaan dan kurva penawaran mengalami pergeseran seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Perubahan permintaan dan penawaran ini dapat memengaruhi keadaan keseimbangan. Ada
empat kemungkinan yang menyebabkan perubahan ekuilibrium yaitu:
a. permintaan bertambah,
b. permintaan berkurang,
c. penawaran bertambah, dan
d. penawaran berkurang.
66
Perubahan akibat pergeseran kurva penawaran
Keterangan (perubahan ekuilibrium akibat pergeseran kurva penawaran): Harga dan kuantitas
ekuilibrium bergeser karena terjadi pergeseran pada kurva penawaran yaitu pada saat titik P l P1
(harga dan kuantitas ekuilibrium turun) dan P l P2 (harga kuantitas ekuilibrium naik).
perubahan akibat pergeseran kurva permintaan
Keterangan (perubahan ekuilibrium akibat pergeseran kurva permintaan):
67
Ekuilibrium pasar mula-mula terjadi di titik P yaitu pada saat harga barang X sebesar
Rp30.000,00 dan kuantitas ekuilibrium sebanyak 2.000. Namun pada saat terjadi peningkatan
dan penurunan permintaan, kuantitas ekuili- brium bergeser dari titik P l P1 (harga dan kuantitas
ekuilibrium naik) dan P l P2 (harga kuantitas ekuilibrium turun)
Elastisitas permintaan digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan jumlah barang yang
diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri. Tingkat elastisitas permintaan
terhadap berbagai macam barang dan jasa akan berbeda-beda.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini :
a. Tingkat Kemudahan Barang yang Bersangkutan untuk Digantikan oleh Barang Lain
Dalam suatu perekonomian, jika suatu barang tertentu banyak terdapat barang penggantinya
maka permintaan terhadap barang tersebut cenderung bersifat elastis, artinya perubahan dalam
harga barang tersebut sedikit saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah
barang penggantinya. Sebaliknya, permintaan terhadap barang yang tidak banyak penggantinya
akan cenderung bersifat inelastisitas.
b. Besarnya Proporsi Pendapatan yang Digunakan
Jika konsumen menganggarkan pendapatannya dengan proporsi yang besar untuk membeli suatu
jenis barang, maka permintaan terhadap barang tersebut akan semakin elastis.
c. Jangka Waktu Analisis
Jangka waktu analisis yang dimaksud adalah kesempatan untuk mengetahui informasi-informasi
atau perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Semakin pendek atau semacam tidak ada
kesempatan bagi konsumen untuk mengetahui informasi-informasi pasar, maka permintaan
terhadap suatu barang tertentu akan semakin tidak elastis. Sebaliknya semakin panjang jangka
waktu analisis, semakin banyak perubahan-perubahan yang diketahui konsumen sehingga
permintaan terhadap suatu barang akan semakin elastis.
Menghitung Koefisien Elastisitas Permintaan
Penghitungan koefisien permintaan dimaksudkan untuk melihat derajat kepekaan permintaan
suatu barang terhadap harga. Koefisien elastisitas permintaan diukur dari persentase perubahan
68
kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga. Secara matematis koefisien
elastisitas permintaan dirumuskan sebagai berikut:
atau
Keterangan:
Ed : koefisien elastisitas permintaan
∆P : perubahan harga
∆Q : perubahan jumlah permintaan
Q : jumlah permintaan awal
P : harga awal
Perlu diketahui, bahwa dalam menghitung koefisien elastisitas, nilai yang diperoleh adalah
negatif. Nilai negatif ini disebabkan karena harga dan jumlah barang yang diminta mengalami
arah yang berbalikan (berbanding terbalik). Penurunan harga menaikkan permintaan, atau
kenaikan harga menurunkan permintaan. Namun, dalam menghitung koefisien elastisitas, tanda
negatif tersebut biasanya diabaikan.
Ada beberapa kemungkinan hasil dari perhitungan koefisien elastisitas permintaan, yaitu:
a. Ed > 1 (Elastisitas)
Permintaan yang bersifat elastis mempunyai angka koefisien elastisitas > 1, hal ini berarti
persentase perubahan harga lebih kecil daripada persentase perubahan kuantitas yang diminta
atau apabila terjadi perubahan harga sedikit saja akan diikuti perubahan jumlah barang yang
diminta dalam jumlah yang lebih besar.
Penghitungan hal tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini :
Sebuah toko sepatu melakukan cuci gudang terhadap semua jenis sepatu, mulai dari sepatu
anak-anak sampai sepatu dewasa. Harga sepatu anak semula Rp20.000,00 turun menjadi
69
Rp15.000,00. Penurunan harga ini menyebabkan jumlah permintaan sepatu anak naik dari
1.000 menjadi 4.000.
Sehingga koefisien elastisitasnya dapat dihitung sebagai berikut:
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Namun dalam menghitung koefisien elastisitas,
tanda negatif di atas diabaikan. Jadi nilai koefisien elastisitas permintaan sepatu adalah 12. Nilai
tersebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan permintaan
sebanyak 12 persen.
b. Ed < 1 (Inelastis)
Permintaan yang bersifat inelastis mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (satu).
Hal ini berarti persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase perubahan kuantitas
yang diminta atau perubahan yang besar dalam harga tidak diikuti oleh perubahan yang cukup
berarti dalam kuantitas yang diminta.
Contoh dalam penghitungan:
Harga jeruk lokal di suatu pasar tradisional naik dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00 per
kilogram. Kenaikan harga ini menyebabkan permintaan jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi
70
650 kg. Sehingga koefisien elastisitasnya dapat dihitung sebagai berikut:
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Namun dalam menghitung koefisien elastisitas,
tanda negatif di atas diabaikan. Jadi nilai koefisien elastisitas permintaan jeruk lokal adalah 0,6.
Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan
permintaan sebanyak 0,6 persen.
c. Ed = 1 (Elastis Uniter)
Permintaan yang bersifat elastis uniter mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1
(satu). Hal ini berarti bahwa persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan
kuantitas yang diminta.
Contoh dalam penghitungan:
Harga sebuah i-POD turun dari Rp700.000,00 menjadi Rp630.000,00, sehingga permintaan i-
POD naik yang semula 10.000 menjadi 11.000, sehingga koefisien elastisitasnya dapat dihitung
sebagai berikut:
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negatif. Namun dalam menghitung koefisien elastisitas,
tanda negatif di atas diabaikan. Jadi nilai koefisien elastisitas permintaan i-POD adalah
71
1. Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan
permintaan sebanyak 1 persen.
d. Ed = 0 (Inelastis Sempurna)
Permintaan yang bersifat inelastis sempurna mempunyai angka koefisien sama dengan 0 (Ed =
0), hal ini berarti besarnya perubahan harga tidak diikuti oleh perubahan dalam kuantitas yang
diminta.
Contoh dalam penghitungan:
Harga kentang di pasar tradisional pada suatu daerah selalu berubah-ubah dalam setiap
minggu, antara Rp4.000,00 sampai Rp6.000,00. Namun jumlah permintaannya selalu sama
yakni 1 ton tiap minggu.
Berikut ini perhitungan koefisien elastisitas dan grafiknya.
Ternyata nilai yang diperoleh adalah nol (0). Jadi nilai koefisien elastisitas permintaan kentang di
pasar tradisional adalah 0. Nilai tersebut berarti bahwa perubahan harga kentang di pasar
tradisional sebanyak 1 persen tidak menimbulkan perubahan permintaan kentang di pasar
tradisional.
e. Ed = ~ (Elastis Sempurna)
Permintaan yang bersifat elastis sempurna mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama
dengan tak terhingga (Ed = ~), hal ini berarti permintaan dapat mencapai jumlah yang tak
terhingga walaupun harga barang tetap.
Perhitungan koefisien elastisitas dan grafiknya dapat kalian lihat di bawah ini.
72
Pengukuran elastisitas tidak hanya berlaku untuk permintaan saja, namun konsep elastisitas, juga
dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas penawaran mengukur
responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Tingkat elastisitas penawaran dipengaruhi oleh dua faktor yang dianggap sangat penting di
dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu:
a. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan
mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Namun jika penawaran dapat ditambah dengan
mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar maka penawaran bersifat elastis.
Apakah biaya produksi akan meningkat dengan cepat atau akan mengalami pertambahan sedikit
saja apabila produksi ditambah? Tergantung banyak faktor! Salah satu faktor yang penting
adalah sampai di mana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan.
Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru haruslah dilakukan untuk
menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak elastis, terutama
apabila faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan produksi sangat sukar untuk
diperoleh.
b. Jangka Waktu Analisis
Pengaruh waktu pada elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga jenis jangka waktu yaitu
masa amat singkat, jangka pendek, dan jangka panjang.
73
1. Masa amat singkat; yaitu jangka waktu di mana para penjual tidak dapat menambah
penawarannya, sehingga penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
2. Jangka pendek; di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak
dapat ditambah. Tetapi perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas
yang tersedia itu dengan menggunakan faktor- faktor produksi, termasuk barang modal
secara lebih intensif, antara lain dengan cara memperpanjang jam kerja, memperbaiki
manajemen produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif, dan sebagainya. Usaha ini
akan dapat menambah produksi barang yang ditawarkan.
3. Jangka panjang; produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah
ditambah dalam jangka panjang, sehingga penawaran bersifat elastis.
*Menghitung Koefisien Elastisitas Penawaran*
Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sama dengan rumus untuk menghitung koefisien
elastisitas penerimaan. Berikut rumus menghitung koefisien elastisitas penawaran :
atau
Keterangan:
Es : koefisien elastisitas penawaran
∆P : perubahan harga
∆Q : perubahan jumlah penawaran
Q : jumlah penawaran awal
P : harga awal
Berikut ini kemungkinan hasil dari perhitungan koefisien elastisitas penawaran.
a. Es > 1 (Elastis)
74
Permintaan yang bersifat elastis mempunyai angka koefisien elastisitas > 1, hal ini berarti
persentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase penambahan harga.
Contoh dalam penghitungan:
Harga sepatu anak naik yang semula Rp15.000,00 menjadi Rp20.000,00, sehingga penawaran
naik dari 1.000 menjadi 4.000.
Koefisien elastisitasnya adalah:
Jadi nilai koefisien elastisitas penawaran sepatu adalah 9. Nilai tersebut berarti bahwa perubahan
harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan penawaran sepatu sebanyak 9 persen.
b. Es < 1 (Inelastis)
Penawaran yang bersifat inelastis mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (Es < 1).
Hal ini berarti persentase perubahan harga lebih besar daripada persentase perubahan kuantitas
yang ditawarkan. Dengan kata lain perubahan yang besar dalam harga tidak diikuti
oleh perubahan yang cukup berarti dalam kuantitas yang ditawarkan.
Contoh dalam penghitungan: Harga jeruk lokal di suatu pasar tradisional naik dari Rp6.000,00
menjadi Rp7.000,00 per kilogram, dan jumlah penawaran naik dari 6.500 kg menjadi 7.000 kg.
Koefisien elastisitasnya dapat dihitung sebagai berikut:
75
Jadi nilai koefisien elastisitas penawaran jeruk lokal adalah 0,46. Nilai tersebut berarti bahwa
perubahan harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan penawaran jeruk lokal sebanyak
0,46 persen.
c. Es = 1 (Elastis Uniter)
Penawaran yang bersifat elastis uniter mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (Es
= 1). Hal ini berarti bahwa persentase perubahan penawaran sama dengan persentase perubahan
harga.
Contoh dalam penghitungan: Harga sepasang sandal mula-mula Rp20.000,00 naik menjadi
Rp20.200,00, sehingga jumlah penawaran juga naik dari 10.000 menjadi 10.100.
Maka koefisien elastisitasnya adalah:
Jadi nilai koefisien elastisitas penawaran sandal adalah 1. Nilai tersebut berarti bahwa perubahan
harga sebanyak 1 persen menimbulkan perubahan penawaran sandal sebanyak 1 persen.
76
d. Es = 0 (Inelastis Sempurna)
Penawaran yang bersifat inelastis sempurna mempunyai angka koefisien sama dengan 0 (Es = 0),
hal ini berarti besarnya perubahan harga sama sekali tidak memengaruhi jumlah penawaran.
Dengan kata lain, pada tingkat harga berapa pun, jumlah barang yang ditawarkan selalu tetap.
Berikut penghitungan koefisien elastisitas dan kurvanya.
e. Es = ~ (Elastis Sempurna)
Penawaran yang bersifat elastis sempurna mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama
dengan tak terhingga (Es = ~), hal ini berarti perubahan harga walaupun sedikit akan
mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat besar. Berikut penghitungan koefisien
elastisitas dan bentuk kurvanya.
77
HARGA KESEIMBANGAN
A. HARGA KESEIMBANGAN
Harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk dari titik pertemuan kurva permintaan dan
kurva penawaran
disebut harga keseimbagan atau harga ekuilibrium. Dalam ilmu ekonomi, harga
BAB 7
78
keseimbangan itu dikenal dengan harga pasar. Terbentuknya harga dan kualitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual (produsen). Namun demikian, kedua belah pihak pada dasarnya memiliki taksiran
yang berbeda-beda terhadap sebuah harga barang dan jasa yang diperjualbelikan di pasar.
Taksiran harga yang diberikan oleh konsumen dan produsen tersebut disebut harga
subjektif.
Berdasarkan subjeknya, pembeli dipasar dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut:
a. Pembeli marjinal
Pembeli marjinal adalah pembeli yang harga taksirannya sama dengan harga pasar.
b. Pembeli supermarjinal
Pembeli supermarjinal adalah pembeli yang harga taksirannya melebihi harga pasar.
Mereka merasa bahwa harga barang yang dibayar terlalu murah, sehingga merasa
mendapat keuntungan. Keuntungan ini disebut premi konsumen.
c. Pembeli submarjinal
Pembeli submarjinal adalah pembeli yang harga taksirannya diibawah harga yang ada
dipasar. Mereka tidak membeli karena menurut mereka harga itu terlalu mahal.
Berdasarkan harga subjektifnya, penjual di pasar dapat dikelompokkan menjadi seperti
berikut:
a. Penjual marjinal
Penjual marjinal adalah penjual yang harga pokoknya sama dengan harga yang ada
dipasar. Untuk menjual mereka menunggu harga naik supaya memperoleh keuntungan.
b. Penjual supermarjinal
Penjual supermarjinal adalah penjual yang harga pokoknya dibawah harga pasar.
Menurut mereka harga pasar ini menguntungkan karena hrgs pokok mereka lebih
murah atau dibawah harga pasar. Keuntungan ini disebut premi produsen.
c. Penjual supmarjinal
Penjual submarjinal adalah penjual yang harga pokoknya diatas harga pasar. Mereka
menjual menunggu kenaikan harga agar mendapat keuntungan.
Handout IPS Kelas XI Sem 4 Page 20
Pembeli marjinal dan pembeli supermarjinal adalah pembeli potensial yang akhirnya
79
menjadi pembeli efektif, sedangkan pembeli suubmarjinal adalah sebagai pembeli absolut.
Pembeli potensial adalah pembeli yang ungun membeli dan mempunyai keinginan
untuk membeli. Sedangkan pembeli absolut adalah pembeli yang ingin membeli tetapi
tidak memiliki kemampuan untuk membeli.
B. PEMBETUKAN HARGA KEEIMBANGAN
Keseimbangan adalah kombinasi harga dan kualitas di mana kualitas yang diminta dan
yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, besar titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual.
Dalam proses pembentukan harga berlaku hukum permintaan dan hikum penawaran.
Hukum permintaan mengatakan bahwa kualitas permintaan berbanding terbalik dengan
harga. Jika harga naik, maka kualitas yang diminta turun. Sebaliknya, jika harga turun maka
kualitas yang diminta naik. Sedangkan harga penawaran mrngatakan bahwa kualitas
penawaran berbanding lurus dengan harga. Jika harga turun, kualitas yang ditawarkam
berkurang. Sebaliknya jika harga naik, kualitas yang ditawarkan bertambah. Kedua hukum
itu berlaku pada kondisi ceteris parabus. Artinya, selain harga, faktor lain bersifat tetap/
tidak berubah.
BENTUK-BENTUK PASAR
A. PENGERTIAN PASAR
BAB 8
80
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli
barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya bukan
tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para kosumen
datang kepasar untuk berbelanja dengan uang untuk membayar harganya. Faktor-faktor
yang menunjang terdirinya pasar, yakni : keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam
pembelian.
3 fungsi pasar yaitu : pasar distribusi, pasar pembentukan harga, dan fungsi fromosi.
1. Pasar Distribusi, pasar yang berperan sebagai penyalur barang dan jasa dari produsenke
konsumen melalui transaksi jual beli.
2. Pasar Pembentukan Harga, yaitu dipasar penjual yang melakukan permintaan atas barang yang
dibutuhkan.
Pasar fromosi, yaitu pasar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dari
produsen kepada calon konsumennya. Syarat-syarat terbentuknya pasar :
-Terdapat penjual dan pembeli -Adanya barang atau jasa yang diperjual belikan
-Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli atau tawar menawar antara pembeli
daan penjual.
Pasar memilki peranan sebagai berikut :
- Sebagai tempat untuk mempromosikan barang
-Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi
-Sebagai tempat untuk memproleh bahan produksi
-Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan
-Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki
-Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
-Sebagai sumber pendapatan negara
B. JENIS-JENIS PASAR
Jenis-jenis pasar terbagi beberapa kategori yakni menrut fisiknya, menurut waktunya, menurut
barang yang dijual belikan, menurut luas kegiatannya, menurut bentuknya, dan menurut sifat
pembentukan harganya.
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya diantaranya :
1. Pasar konkret (pasar nyata)adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan
transaksi secara langsung. Barang yang diperjual belikan juga tersedia dipasar contohnya, pasar
sayur, buah-buahan, dan pasar ttradisional.
81
2. Pasar Abstrak (pasar tidak nyata)adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya
melalui telepon, internet, dll. Contohnya, telemarket, dan pasar modal.
3. Pasar Swalayan disebut juga pasar modern. Contohnya Minimarket, supermarket, dan
hypermarket termasuk jenis swalayan.
4. Pasar Serba ada
5. Pasar Raya
6. Pasar Tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan transaks secara langsung dan
disertai proses tawar menawar. Barang yang diperjualbelikan merupakan barang kebutuhan
sehari-hari masyarakat, seperti makanan, kue, buah-buahan, pakaian, barang elektronik, dan
jasa.
Jenis-jenis pasar menurut waktunya diantaranya :
1. Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang
diperjual belikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
2. Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat
didaerah yang belum padat penduduk dan lokasi permukimanya masih berjauhan.
3. Pasar Bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang
diperjual belikanbarang yang akan dijual kembali (agen/grosir)
4. Pasar Tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung dalamsetahun sekali, misalnya PRJ
(pasar raya jakarta)
5. Pasar Temporer adalah pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu
(tidak rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu. Misalnya pasar murah, bazar, dan
pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.
Jenis-jenis pasar menurut barang yang dijual beliakan :
1. Pasar barang konsumsi adalah yang memperjual belikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
2. Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti tenaga
kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
Jenis-jenis pasar menurut luas kegiatannya :
1. Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya adalah orang setempat.
2. Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar disetiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang
diperlukan penduduk daerahtersebut. Contohnya Pasar Terapung Di Kalimantan Selatan.
3. Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang keperluan masyarakat
internasional. Contohnya pasar kopo di Santos (Brazil)
4. Pasar Regional adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara diwilayah tertentu dan
biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misaalnya AFTA diwilayah Asia Tenggara
5. Pasar Internasional /pasar dunia adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh dunia, barang
yang diperjualbelikan adalah barang dibutuhkan semua masyarakat dunia.
Jenis-jenis pasar menurut bentuknya :
1. Pasar persaingan sempurna (terorganisir)
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang memiliki mobilitas sempurna dari sumber
daya dan didukung dengan pengetahuan yang sempurna, baik pembeli maupun penjual,
82
sehingga kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak secara bebas. Pasar persaingan
sempurna memiliki ciri-ciri :
Jumlah penjual dan pembeli banyak
Barang yang dijual bersifat homogen
Penjual bersifat mengambil harga (price taker)
Posisi tawar konsumen kuat
Sulit memperoleh keuntungan diatas rata-rata
Sensitif terhadap perubahan harga
Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna,
atau bentuk pasar dengan salah satu ciri dari pasar persaingan.
Jenis-jenis pasar menurut pembentukan harga :
1. Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan antara permintaan dan
penawaran.
2. Pasar monopoli adalah pasar yang penjual suatu barang dipasar hanya satu orang. Contohnya PT.Kereta
Api Indonesia
3. Pasar duopli adalah pasar yang penjualnya hanya ada dua orang dan menguasai penawaran suatu barang
dan mengendalikan harga barang.
4. Pasar Oligopi adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu
dari penjual tersebut. Contohnya perusahaan otomotif Astra Indonesia.
5. Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu orang atau
sekelompok pembeli.
6. Pasar duopsoni adalah pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh dua orang atau dua
kelompok pembeli.
7. Pasar oligodi kendalikan oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh
beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.
Syarat-syarat terbentuknya pasar :
-Terdapat penjual dan pembeli -Adanya barang atau jasa yang diperjual belikan
-Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli atau tawar menawar antara pembeli daan
penjual.
Pasar memilki peranan sebagai berikut :
- Sebagai tempat untuk mempromosikan barang
-Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi
-Sebagai tempat untuk memproleh bahan produksi
-Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhan
-Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber daya yang dimiliki
-Sebagai penunjang kelancaran pembangunan
-Sebagai sumber pendapatan negara
Fungsi Peranan Pasar
1. Menetapkan Nilai
83
Pasar akan menetapkan harga suatu barang atau jasa tertentu sesuai dengan permintaan dan
penawaran yang terjadi dipasar. Harga ini merupakan kesepakatan antara pihak pembeli dan
penjual.
2. Mengorganisasikan Produk
Pasar akan berperan sebagai Organisator untuk mendapatkan metode produksi yang paling
efesien. Pelaku pasar yaitu pengusaha akan mencari metode yang dapat memaksimalkan rasio
antar output produk dengan input sumber daya. Keberhasilan dari efesien produksi pada akhir
akan dinilai dengan uang, atau harga produk.
3. Mendistribusikan Produksi
Pasar dapat berperan sebagai distributor kepada seluruh sumber daya. Pasar akan
mendistrbusikan pembayaran kepadapelaku pasar, dalam hal ini sumber daya atau tenaga kerja
sesuai dengan produktifitasnya. Tenaga kerja atau sumber daya yang paling produktif akan
menerima pembayaran yang paling banyak.
4. Menyelenggarakan Penjatahan
Penjatahan yang dilakukan oleh pasar akan membatasi konsumsi dari produksi yang tersedia.
Setiap pembeli yang ada dipasar akan mendapat jatah sesuai dengan daya belinya. Pembeli yang
daya belinya kuat atau pendapatan tinggi akan menerima jatah barang lebih banyak dari pada
pembeli dengan pendapatan rendah.
5. Menyediakan Barang dan Jasa Untuk Masa Mendatang
Pasar berperan sebagai fasilitator untuk mengelola tabungan atau saving dan investasi.
Investasi berguna untuk menyedikan barang dan jasa dimasa mendatang. Investasi dan tabungan
akan berinteraksi dipasar. Pasar yang memfasilitasi tabungan dan investasi adalah pasar modal.
Investor akan mencari pihak yang memiliki tabungan untuk keperluan investasinya, dan
penabung akan mencari pihak yang memerlukan modal. Kedua belah pihak ini dapat bertemu
dipasar modal.
Pasar dapat dikelompokan dalam 5 jenis, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, pasar
modal, dan pasar luar negeri.
1. Pasar barang menggambarkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan barang.
Sebuah perusahaan atau individu dapat beroperasi dipasar barang dengan menawarkan barang
hasil produksi atau pula melakukan permintaan akan produk.
2. Pasar Tenaga Kerja menggambarkan pertemuan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Pertemuan ini akan menghasilkan konsep upah dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Biasanya yang melakukan permintaan adalah badan usaha (perusahaan), Lembaga-lembaga,
Instansi- instansi, atau dapat juga perseorangan, sedangkan yang melakukan penawaran tenaga
kerja adalah angkatan kerja yang tersedia dipasar kerja.
3. Pasar Uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran uang. Dalam pasar uang yang
ditransaksi adalah hak menggunkan uang untuk jangka waktu tertentu. Dipasar uang terjadi
minjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbulkan hubungan uang piutang. Pihak yang
melakukan penawaran uang adalah otoritar moneter ( Bank Central) dan (Pemerintah) dan
84
lembaga keuangan (Bank dan bukan Bank), sedangkan pihak yang melakukan permintaan
adalah masyarakat (rumah tangga dan perusahaan)
4. Pasar modal dalam arti sempit identik dengan bursa efek. Dalam arti luas, pasar modal adalah
pertemuan antara mereka yang mempunyai dana dengan merka yang membutuhkan dana untuk
modal usaha. Jika pasar uang lebih memfokuskan pada penggunaan jangka pendek, maka pasar
modal memfokuskan penggunaan pada jangka panjang.
5. Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan dalam negeri akan produk import
dan penawaran ke luar negeri berupa produk ekspor.
C. BENTUK-BENTUK PASAR
A. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1). Terdapat banyak pembeli dan penjual sehingga secara perseorangan pembeli/penjual
tidak dapat mempengaruhi harga pasar,
2). Penjual dan pembeli mengetahui pasar secara langsung,
3). Barang yang diperdagangkan homogen sehingga dapat saling menggantikan secara
sempurna,
4). Pembeli dan penjual bebas keluar masuk dalam melakukan transaksi dipasar,
5). Tidak ada campur tangan pemerintah,
6). Faktor-faktor produksi bebas bergerak.
Kebaikan dan Keburukan pasar persaingan sempurna
Kebaikan :
1). Mampu mendorong penghematan
2). Tidak memerlukan iklan
3). Pembeli dan penjual bebas bertindak
4). Harga tidak dikendalikan oleh satu penjual atau satu pembeli
Keburukan :
1). Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk
2). Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli
3). Produsen memberi gaji dan upah terlalu rendah demi penghematan
B. Pasar Bukan Persaingan Sempurnang
Pasar persaingan bukan sempurna merupakan pasar dengan ciri para penjual atau
pembeli dapat mempengaruhi harga karena jumlah barang yang ditawarkan atau dibeli
cukup banyak dan sifat barang yang ditawarkan berbeda dengan penjual lain. Bentuk-
bentuk pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
1). Pasar Monopoli dan Monopsoni
Monopoli berarti penjual tunggal, dengan demikian pasar monopoli merupakan pasar
yang dikuasai atau dilayanioleh satu penjual
85
Macam-macam pasar Monopli :
1). Alamiah : muncul karena keadaan alam yang khas.
2). Undang-undang : muncul karena memberlakukan kebijakan/ undang-undang.
3). Masyarakat : muncul karena kepercayaan masyarakat.
4). Penguasaan teknologi dan tenaga ahli : muncul karena menguasai teknologi dan
tenaga ahli.
5). Kemampuan efisien :Muncul karena mampu menghemat/ biaya produksi.
6). Penguasaan bahan baku : muncul karena menguasai bahan baku.
Sementara itu monopsoni merupkan pasar yang dikuasai oleh satuu pembeli. Karena dalam
pasar monopoli hanya terdapat satu penjual, maka perusahaan menguasai harga.
Perusahaan mampu menaikan maupun menurunkan tingkat harga dengan cara menambah
atau mengurangi jumlah barang yang diperjual belikan.
2). Pasar Oligopi Dan Oligoopsoni
Merupakan pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual (produsen). Jika pasar hanya
hanya dikuasai oleh dua penjual maka disebut pasar duopoli. Contohnya diindonesia adalah
operator seluler selain telkomsel dan indosat. Sementara Oligopsi merupakan pasar yang
dikuasai oleh beberapa pembeli yang mempunyai kemampuan mempengaruhi harga pasar,
Contohnya Pembeli coklat yang dilakukan oleh satu asosiasi pembeli yaitu ASKINDOO
(Asosiasi Kakao Indonesia).
3). Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik merupakan bentuk perpaduan antara pasar persaingan
sempurna dan pasar monopolistik mengandung ciri kedua pasar monopoli. Contohnya Motor
Yamaha, Motor Honda, dan Kawasaki. Ciri-ciri pasar monoolistik :
1). Jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.
2). Barang yang dijual berbeda corak
3). Penjual/produsen harus aktif beriklan
4). Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar
5). Mempunyai kekuasaan mempengaruhi harga.
86