25
PENYETARAAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang berkaitan dengan reaksi redoks. Peristiwa metabolisme yang ada pada tubuh kita, respirasi pada tumbuh-tumbuhan, peluncuran roket menuju ruang angkasa. Semua peristiwa mengalami pembakaran dengan oksigen. Pembakaran ini merupakan suatu reaksi redoks.Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda, hiasan, mainan, alat dapur yang awalnya bersih menjadi rusak. Secara ekonomi,sangat besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki atau bahkan menganti barang-barang yang berkarat. Proses perkaratan pada barang-barang dari logam tersebut merupakan proses elektrokimia, dimana logam-logam tersebut berinteraksi dengan zat-zat kimia yang ada di lingkungannya sehingga terjadi reaksi redoks. Apakah proses elektrokimia selalu merugikan kita? Proses elektrokimia yang tidak terkendalikan akan banyak merugikan kita. Tetapi perkembangan ilmu telah berhasil mengendalikan proses elektrokimia. Anda tentu pernah menggunakan barang- baranghasil proses elektrokimia. Baterai untuk menyalakan radio, kalkulator, atau jam tanganmu merupakan barang yang menggunakan proses elektrokimia. Contoh lain dari proses elektrokimia adalah pelapisan logam dengan logam lain. Coba amati komponen dari sepeda yang putih mengkilap.Komponen tersebut terbuat dari besi yang sudah dilapisikrom. Sekarang sudah banyak barang-barang khususnya perhiasan yang berlapiskan perak atau emas.Sel elektrokimia mempelajari perubahandari reaksi kimia untuk menghasilkan listrik, sedangkan pada sel elektrolisis energi listrik digunakan untuk melangsungkan terjadinya reaksi kimia. Selainitu jugaakan dibahas proses perkaratan atau korosi. Contoh reaksi redoks yang merugikan: (Gb. 1) Perkaratan Besi (Gb. 2) Kebakaran Sumber: (https://www.academia.edu/7286378/APLIKASI_REAKSI_REDOKS_DALAM_KEHIDUPAN_ SEHARI_REAKSI_REDOKS_DAN_ELEKTROKIMIA) A. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks

Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia

Embed Size (px)

Citation preview

PENYETARAAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang berkaitan dengan reaksi redoks. Peristiwa

metabolisme yang ada pada tubuh kita, respirasi pada tumbuh-tumbuhan, peluncuran roket menuju ruang

angkasa. Semua peristiwa mengalami pembakaran dengan oksigen. Pembakaran ini merupakan suatu reaksi

redoks.Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat.

Sepeda, hiasan, mainan, alat dapur yang awalnya bersih menjadi rusak. Secara ekonomi,sangat besar biaya

yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki atau bahkan menganti barang-barang yang berkarat. Proses

perkaratan pada barang-barang dari logam tersebut merupakan proses elektrokimia, dimana logam-logam

tersebut berinteraksi dengan zat-zat kimia yang ada di lingkungannya sehingga terjadi reaksi redoks. Apakah

proses elektrokimia selalu merugikan kita? Proses elektrokimia yang tidak terkendalikan akan banyak merugikan

kita. Tetapi perkembangan ilmu telah berhasil mengendalikan proses elektrokimia. Anda tentu pernah

menggunakan barang-baranghasil proses elektrokimia. Baterai untuk menyalakan radio, kalkulator, atau jam

tanganmu merupakan barang yang menggunakan proses elektrokimia. Contoh lain dari proses elektrokimia

adalah pelapisan logam dengan logam lain. Coba amati komponen dari sepeda yang putih mengkilap.Komponen

tersebut terbuat dari besi yang sudah dilapisikrom. Sekarang sudah banyak barang-barang khususnya perhiasan

yang berlapiskan perak atau emas.Sel elektrokimia mempelajari perubahandari reaksi kimia untuk menghasilkan

listrik, sedangkan pada sel elektrolisis energi listrik digunakan untuk melangsungkan terjadinya reaksi kimia.

Selainitu jugaakan dibahas proses perkaratan atau korosi.

Contoh reaksi redoks yang merugikan: (Gb. 1) Perkaratan Besi (Gb. 2) Kebakaran

Sumber: (https://www.academia.edu/7286378/APLIKASI_REAKSI_REDOKS_DALAM_KEHIDUPAN_ SEHARI_REAKSI_REDOKS_DAN_ELEKTROKIMIA)

A. Penyetaraan Persamaan Reaksi RedoksPeristiwa reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) di kehidupan sehari-hari sangat banyak. Namun kita sering

tidak mengetahui zat apa sajakah yang terlibat di dalam reaksi. Padahal dengan mengetahui zat yang terlibat

kita bisa memprediksi dampak dari reaksi redoks dan bagaimana cara menanggulanginya. Oleh karena itu,

pada bagian ini sangat penting untuk dibahas materi tentang penyetaraan reaksi redoks.

1. Aturan bilangan oksidasi

Aturan Penentuan Bilangan oksidasi Contoh1.Biloks unsure bebas = 0 Na = 0, Cl2 = 0, S8 = 02.Biloks ion sederhana = muatan ion Na+ = +1, Cl- = - 1 3.Biloks oksigen = - 2 (oksida)

= - 1 (peroksida) = - ½ (superoksida)

Na2O Na2O2

NaO2

4.Jumlah biloks semua atom dalam senyawa netral = 0

MgO, artinya Biloks O + Biloks Mg = 0

5.Jumlah biloks ion poliatomik = muatan ion NO3-, artinya Biloks N + 3 Biloks O = - 1

Latihan:

No Pertanyaan Jawaban

1 Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang digaris

bawahi!

a. Mn O4- c. K2Cr2O7

b. H2SO4 d. FeS

2 Atom Pb dapat membentuk senyawa PbO2 dan

Pb2O3. Manakah atom-atom logam berikut yang

memiliki bilangan oksidasi sama dengan bilangan

oksidasi Pb di dalam Pb2O3?

a. Fe di dalam FeSO4

b. Cu di dalam CuCl2

2. Penyetaraan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi

Penyetaraan reaksi redoks dapat terjadi dalam suasana asam maupun suasana basa. Berikut ini tahapan

menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi:

1. Tuliskan masing-masing reaksi oksidasi dan reduksi dan setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi

2. Tambahkan satu molekul H2O pada :a. suasana asam bagian yang kekurangan satu atom Ob. suasana basa bagian yang kelebihan satu atom O

3. Setarakan atom H dengan menambahkan :a. suasana asam ion H+ b. suasana basa ion OH-

4. Setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron5. Setarakan elektron masing-masing dan jumlah Contoh : Cl2 + IO3

- IO4- + Cl-- (suasana basa)

Latihan soal:

No Pertanyaan Jawaban

1 Setarakan persamaan redoks berikut dalam

suasana asam:

a. Zn (s) + NO3‾ (aq) Zn2+ + NO (g)

b. Mn2+ (aq) + BiO3‾ (aq) MnO4‾ (aq) + Bi3+ (aq)

c. Cr2O72‾ (aq) + Br‾ (aq) Cr3+ (aq) + Br2 (ℓ)

2 Setarakan persamaan redoks berikut dalam

suasana basa:

a. Cl2 (g) + BrO2‾ (aq) Cl‾ (aq) + BrO3‾ (aq)

b. MnO2 (s) + O2 (g) MnO4‾ (aq) + H2O (ℓ)

3. Penyetaraan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi Penyetaraan reaksi redoks dapat terjadi dalam suasana asam maupun suasana basa. Berikut ini

tahapan menyetarakan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi:

1. Tentukan reaksi oksidasi dan reduksi dengan melihat perubahan bilangan oksidasi2. Samakan jumlah unsur/atom yang mengalami reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi3. Samakan jumlah elektron yang dilepaskan dan jumlah elektron yang diterima dengan menambahkan

koefisien4. Samakan jumlah muatan ruas kiri dan ruas kanan:

a. jika muatan ruas kiri < ruas kanan, tambahkan H+

b. jika muatan ruas kiri > ruas kanan, tambahkan OH-

5. Samakan jumlah atom H di ruas kiri dan kanan dengan menambahkan H2O

Contoh: setarakan Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ dalam suasana asam

Latihan soal:

No Pertanyaan Jawaban

1 Setarakan persamaan redoks berikut dalam

suasana asam atau basa:

a. Br2 (g) + NaI (aq) I2 (s) + NaBr (aq)

b. PbS (s) + O2 (g) PbO (aq) + SO2 (g)

c. MnO4‾ (aq) + I‾ (aq) + H+ (aq) Mn2+ (aq) + I2

(s) + H2O (ℓ)

d. CuO (s) + NH3 (g) Cu (s) + N2 (g) + H2O (ℓ)

e. SO2 (g) + H2S (g) S8 (s) + H2O (ℓ)

B. Sel VoltaSel volta merupakan salah satu aplikasi reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Sel volta dapat

menghasilkan arus listrik akibat perbedaan tegangan di tiap-tiap elektrode. Munculnya tegangan listrik akibat

perbadaan daya oksidasi atau reduksi elektrode yang digunakan. Daya oksidasi atau reduksi tergantung

reaktifitas logam. Konsep reaktifitas logam dipelajari dalam daya desak logam.

1. Daya desak logam (Deret Volta)

Untuk memahami daya desak logam, lakukan percobaan berikut ini:

Judul: Daya desak logam

Tujuan: mengetahui susunan logam dalam deret Volta

Alat dan bahan:

Alat Bahan

Gelas kimia 4 buah Larutan CuSO4

Kertas amplas Larutan Fe2(SO4)3

Larutan MgSO4

Larutan ZnSO4

Logam Cu, Fe, Mg dan Zn

Cara kerja

a. Amplas logam Cu, Fe, Zn dan Mg sampai bersih

b. Masukkan 10 mL larutan CuSO4 ke dalam 4 gelas kimia

c. Masukkan logam Cu ke gelas pertama, logam Fe ke gelas kedua, logam Mn ke gelas ketiga dan

logam Zn ke dalam gelas keempat

d. Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing logam (bandingkan warna sebelum dimasukkan

ke dalam larutan dan setelah dimasukkan ke dalam larutan)

e. Ulangi proses di atas dengan menggati larutan CuSO4 dengan MgSO4, ZnSO4, dan Fe2(SO4)3

Tabel pengamatan:

Cu2+ Fe3+ Zn2+ Mg2+

Cu - - - -

Fe Berkarat - - -

Zn Berkarat Gelembung - -

Mg gelembung Gelembung/- gelembung Glembung

Analisis:

No. Pertanyaan Jawaban

1 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan

CuSO4?

Fe Zn Mg

2 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan

Fe2(SO4)3?

Zn Mg

3 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan

ZnSO4?

Mg

4 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan

MgSO4?

-

5 Logam yang mengalami perubahan terbanyak berarti logam

tersebut paling reaktif, sedangkan logam yang tidak

mengalami perubahan termasuk logam yang paling tidak

reaktif. Susunlah logam-logam tersebut dari yang paling reaktif

ke yang paling tidak reaktif!

Berdasarkan percobaan di atas, kereaktifan logam berbeda-beda. Orang yang mempelajari kereaktifan

logam pertama kali adalah Volta. Dari logam-logam yang dipelajari di dapatkan suatu deret reaktifitas

logam yang dikenal dengan deret Volta.

Note: semakin ke kiri, logam-logam makin reaktif atau mudah mengalami reaksi oksidasi (mampu mendesak ion

logam-logam yang di sebelah kanan dari larutannya).

2. Potensial standar sel dan Sel Volta

Dari deret logam di atas, Volta kemudian mempelajari kegunaan dari deret tersebut. Eksperimen yang

dilakukan adalah dengan mengkombinasikan dua logam. Hal ini dilakukan karena pendesakan logam

tersebut sebenarnya merupakan reaksi redoks, sehingga terdapat aliran lektron yang menyertainya.

Kombinasi dua logam lebih dikenal dengan istilah sel Volta.

Beda potensial dari kedua logam yang digunakan sebagai elektrode menghasilkan tegangan sel, yang

bisa diukur menggunakan voltmeter. Besarnya tegangan yang dihasilkan dikenal dengan potensial

standar sel, dan tegangan setiap elketrode dikenal dengan potensial standar elektrode. Sebagai acuan,

potensial elketrode H = 0, logam di kiri H potensial semakin negatif dan logam di kanan H memiliki

potensial elektrode yang semakin positif. Potensial elektrode yang diukur adalah potensial reduksi yang

disimbulkan sebagai Eo. Berikut beberapa potensial reduksi elektrode standar:

Latihan soal:

No. Soal Jawaban

1 Diketahui potensial reduksi standar dua elektrode:

Eo Cu2+/Cu = + 0,34 V dan Eo Mg2+/Mg = - 2,34 V.

tentukan:

a. Skema sel volta

b. Katoda dan anoda

c. Reaksi pada elektrode dan sel

d. Notasi sel

e. Potensial sel

2 Diketahui potensial reduksi standar dua elektrode:

Eo Al3+/Al = - 1,66 V dan Eo Mg2+/Mg = - 2,34 V.

tentukan:

a. Skema sel volta

b. Katoda dan anoda

c. Reaksi pada elektrode dan sel

d. Notasi sel

e. Potensial sel

3

Nilai potensial sel di atas merupakan nilai potensial yang diukur secara standar dan dihitung secara teoritis.

Kadang-kadang jika potensial sel dilakukan secara eksperimen menghasilkan nilai yang berbeda. Untuk

menguji hal tersebut, lakukan kegiatan berikut:

Judul: Sel Volta

Tujuan: mengetahui potensial sel secara eksperimen

Alat dan bahan:

Alat Bahan

Gelas kimia 4 buah Larutan CuSO4

Kertas amplas Larutan Fe2(SO4)3

Kabel Larutan MgSO4

Voltmeter Larutan ZnSO4

Kabel jepit buaya Logam Cu, Fe, Mg dan Zn

Kertas tissue Larutan KNO3

Cara kerja

a. Susunlah alat dan bahan seperti gambar berikut:

b. Isikan larutan CuSO4 ke gelas beaker 1 dan larutan MgSO4 ke gelas beaker kedua.

c. Jepit logam Cu dengan kabel dan masukkan ke beaker 1, jepit juga logam Mg dan masukkan ke beaker

2

d. Hubungkan ujung kabel dengan Voltmeter

e. Gulung kertas tissue dan celupkan ke dalam larutan KNO3, angkat dan pasang sebagai jembatan garam.

f. Bacalah tegangan yang terbaca pada voltmeter.

g. Ulangi langkah di atas dengan mengkombinasikan larutan yang disediakan

Tabel pengamatan:

Sel Tegangan (Volt) Sel Tegangan (Volt)

Cu dengan Mg Mg dengan Zn

Cu dengan Zn Mg dengan Fe

Cu dengan Fe Zn dengan Fe

Analisis:

No Pertanyaan Jawaban

1 Sel manakah yang menghasilkan

tegangan terbesar? mengapa?

(hubungkan dengan deret kereaktifan

logam)

2 Sel manakah yang menghasilkan

tegangan terkecil? mengapa? (hubungkan

dengan deret kereaktifan logam)

3 Adakah tegangan sel yang bernilai

negatif? Jika terjadi jelaskan alasannya!

4 Tuliskan semua reaksi sel pada

percobaan di atas!

5 Tuliskan notasi sel untuk semua

percobaan di atas!

6 Apakah fungsi dari jembatan garam?

Apakah yang akan terjadi jika jembatan

garam lupa dipasang?

C. Sel ElektrolisisSel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel Volta. Sel elektrolisis merupakan sel yang membutuhkan energi

listrik agar reaksi redoks dapat berlangsung. Adapun gambar dari sel elektrolisis adalah sebagai berikut:

Perbedaan mendasar sel Volta dengan elektrolisis terletak pada jumlah ruang dan kutub listriknya.

Di dalam menuliskan persamaan reaksi pada sel elektrolisis perlu diperhatikan beberapa hal. Berikut ini

aturan-aturan di dalam menuliskan persamaan redoks pada sel elektrolisis:

Contoh:

Latihan soal:

No Pertanyaan Jawaban

1 Tuliskan reaksi redoks lengkap pada sel

elektrolisis berikut:

a. Larutan MgSO4 dengan elektrode C

b. Larutan CuSO4 dengan elektrode Fe

c. Larutan FeCl3 dengan elektrode Pt

d. Larutan FeCl3 dengan elektrode Fe

e. Leburan KI dengan elektrode C

f. Leburan KI dengan elektrode Cu

Percobaan sel elektrolisis

Judul: sel elektrolisis

Tujuan: menentukan zat hasil reaksi redoks pada sel elektrolisis

Alat dan bahan

Alat Bahan

2 buah Tabung ‘U’ Larutan KI

Kertas amplas Larutan K2SO4

Kabel Larutan pp

Baterai Larutan amilum

Kertas tissue Elektrode karbon

Tabung reaksi Kertas lakmus merah dan biru

Rak tabung reaksi

Pipet tetes

Cara kerja:

1. Susunlah alat seperti gambar berikut:

2. Isikan larutan KI ke dalam tabung U

3. Jepit karbon dengan kabel dan masukkan ke dalam tabung U

4. Biarkan beberapa saat dan amati perubahan yang terjadi pada ruang elektrode.

5. Ambil beberapa tetes larutan dari masing-masing ruang elektrode dan masukkan ke dalam tabung reaksi

yang berbeda.

6. Tambahkan indikator pp ke tabung reaksi yang berisi larutan dari ruang katode dan tambahkan larutan

amilum ke dalam tabung yang berisi larutan dari ruang anode

7. Amati perubahan yang terjadi

8. Ulangi percobaan dengan mengganti larutan KI dengan larutan K2SO4

9. Untuk langkah 6, tambahkan tambahkan indikator pp ke masing-masing tabung reaksi yang berisi larutan

dari katode dan anode

10. Ulangi langkah 9 dengan mengganti larutan pp dengan kertas lakmus.

11. Amati perubahan yang terjadi

Data pengamatan:

Sel RuangPengamatan lain

Anoda Katoda

KI + pp:....................... + amilum: .................

K2SO4 + pp: ......................

+ lakmus: ...............

+ pp: .............

+ lakmus: ...............

Analisis

No Pertanyaan Jawaban

1 Berdasarkan hasil uji di ruang anoda pada

sel KI, bagaimanakah sifat larutan yang

dihasilkan? Asam atau basa? Jelaskan!

(dukung dengan reaksi redoks yang

terjadi)

2 Berdasarkan hasil uji di ruang katoda

pada sel KI, mengapa larutan larutan

menjadi berubah warna? Jelaskan!

(dukung dengan reaksi redoks yang

terjadi)

3 Berdasarkan hasil uji di ruang anoda pada

sel K2SO4, bagaimanakah sifat larutan

yang dihasilkan? Asam atau basa?

Jelaskan! (dukung dengan reaksi redoks

yang terjadi)

4 Berdasarkan hasil uji di ruang katoda

pada sel K2SO4, bagaimanakah sifat

larutan yang dihasilkan? Asam atau

basa? Jelaskan! (dukung dengan reaksi

redoks yang terjadi)

5 Seandainya pada percobaan di atas

diminta untuk menghitung volume gas

yang dihasilkan (ditandai dengan

gelembung-gelembung gas yang muncul)

perkirakan bagimana caranya?

Untuk menentukan jumlah zat yang dihasilkan oleh reaksi redoks pada sel elektrolisis menggunakan hukum

Faraday. Terdapat 2 macam hukum Faraday, hukum 1 berlaku untuk sel tunggal, sedangkan hukum 2

berlaku untuk sel yang disusun secara seri. Berikut ini rumusan yang digunakan untuk menentukan jumlah

zat yang pada sel elektrolisis:

Latihan soal

No Pertanyaan Jawaban

1 Hitunglah massa krom yang dihasilkan

dari elektrolisis larutan CrCl3 selama 10

menit dan menggunakan arus listrik

sebesar 2A. Ar Cr = 59.

2 Sebanyak 1 liter larutan CuSO4 1 M

dielektrolisis dengan elektrode karbon

selama satu jam menggunakan arus listrik

sebesar 5 A. jika diketahui Ar Cu = 64, S

= 32, O = 16, tentukan:

a. Persamaan reaksi elektrolisis

b. Jumlah logam tembaga yang

diendapkan

c. Volume gas yang dihasilkan saat STP

d. pH larutan yang dihasilkan

3 Sebanyak 100 mL larutan NaCl 0,1 M

dielektrolisis menggunakan elektrode Pt

menggunakan arus listrik sebesar 1 A

selama 10 menit. Jika diketahui Ar Na =

23, Cl = 35,5 tentukan:

a. Persamaan reaksi elektrolisis

b. Volume gas yang dihasilkan saat STP

c. pH larutan yang dihasilkan

4 Dua buah sel elektrolisis disusun secara

seri dan dilakukan elektrolisis

menggunakan arus listrik dan waktu yang

sama. Sel pertama berisi larutan AgNO3

dan sel yang kedua berisi larutan

Pb(NO3)2. Jika di sel pertama diendapkan

logam perak sebesar 2,16 gram, tentukan

massa timbal yang diendapkan di sel

yang kedua! (Ar Ag = 108, Pb = 207)

5 3 buah sel elektrolisis disusun secara seri

dan menggunakan arus listrik yang sama.

Sel I diisi larutan CuSO4, sel II diisi larutan

FeSO4 dan sel III diisi larutan ZnSO4. Jika

di sel III dihasilkan endapan Zn sebesar

1,3 gram, tentukan endapan yang

dihasilkan di sel I dan sel II. Ar Zn = 65,

Cu = 64, Fe = 56.

D. Korosikorosi merupakan peristiwa teroksidasinya suatu logam akibat kondisi lingkungan. Korosi dapat terjadi jika di

logam terpapar oksigen secara langsung dan didukung oleh adanya air. Korosi semakin cepat terjadi jika

terdapat zat asam atau basa serta garam asam atau basa. Perhatikan gambar terjadinya korosi berikut ini:

Untuk lebih memahami proses terjadinya korosi, lakukan percobaan berikut:

Judul: korosi

Tujuan: menjelaskan proses terjadinya korosi

Alat dan bahan:

Alat Bahan

Tabung reaksi Paku 7 buah

Rak tabung reaksi Air kran

Karet gelang dan plastik/balon

Larutan HCl

Larutan NaOH

Larutan NaCl

Minyak tanah/bensin

Minyak goreng

Cara kerja:

1. Isilah masing-masing tabung reaksi dengan air kran (2 tabung), HCl, NaOH, NaCl, minyak tanah dan

minyak goreng

2. Masukkan sebuah paku ke dalam masing-masing tabung reaksi (separuh paku tercelup ke dalam

larutan)

3. Tutuplah satu tabung yang berisi air kran dengan plastik/balon dan ikat dengan karet gelang

4. Amati perubahan yang terjadi pada paku setiap 12 jam (pengamatan selama 3-5 hari)

Pengamatan

Paku + air Paku + air

ditutup

Paku + HCl Paku +

NaOH

Paku + NaCl Paku +

minyak tanah

Paku +

minyak

goreng

Analisis:

No Pertanyaan Jawaban

1 Paku manakah yang paling cepat

berkarat? Jelaskan!

2 Paku manakah yang paling lambat

berkarat? Jelaskan!

E. Kegunaan Sel Volta dan Sel ElektrolisisKegunaan sel Volta dan Elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak. Carilah informasi tentang

kegunaan sel Volta dan Elektrolis dari berbagai sumber dan catatlah informasi penting yang diperlukan.

Kegunaan sel Volta Kegunaan sel Elektrolsis

F. EVALUASI1. Diberikan data: Zn2+ + 2e → Zn E0 = - 0,76 volt

dan Cu2+ + 2e →Cu E0 = + 0,34 volt Maka pernyataan yang tepat dan berhubungan

dengan kedua elektroda adalah…

a. logam Cu lebih mudah teroksidasi daripada logam Zn

b.pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut,logam Zn merupakan elektroda positif.

c.pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut,logam Cu merupakan elektroda negative

d.potensial yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut adalah -1,10 volt

e.logam Zn lebih mudah teroksidasi disbanding dengan logam Cu

2. Manakah zat berikut dibawah ini yang merupakan reduktor paling kuat? Bila ditentukan :

K+ + e → K E0 = - 2,92 volt Ag+ + e → Ag E0 = + 0,80 volt Zn2+ + e → Zn E0 = - 0,76 volt Sn2+ + e → Sn E0 = - 0,15 volt Fe2+ + e → Fe E0 = - 0,44 volt a. K d. Ag b. Zn e. Sn c. Fe

3. Bila diketahui : E0 Na+/ Na = -2,71 volt E0 Mg2+/ Mg = -2,37 volt E0 Al3+/ Al = -1,66 volt Maka daya pereduksi yang meningkat menurut

urutan…. a. Na,Mg,Al d. Mg,Al,Na b. Al,Mg,Na e. Na,Al,Mg c. Mg,Na,Al

4. Diketahui data reduksi sebagai berikut : Cu2+ + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt Fe3+ + e → Fe E0 = + 0,77 volt Besarnya harga potensial sel volta yang terjadi

adalah…. a. + 0,43 volt d. + 1,2 volt b. – 0,43 volt e. 1,11 volt c. – 1,2 volt

5. Diketahui data : Cu2+ + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt Pb3+ + 2e → Pb E0 = + 0,13 volt Mg2+ + 2e → Mg E0 = - 2,34 volt Data tersebut memberikan informasi atas akan

berlangsungnya reaksi : 1. Cu + Mg2+ 3. Pb + Mg2+

2. Pb + Cu2+ 4. Mg +Cu2+

Jawaban yang paling tepat adalah…. a. 1,2,3 benar d. semua benar b. 1 dan 3 benar e. 4 saja c. 2 dan 4 benar

6. Berikut ini reaksi dapat berlangsung, adalah.....a. I2(g) + 2 KBr(aq) →2 KI(aq) + Br2(l)b. Cl2(g) + 2 KF(aq) →2 KCl(aq) + F2(l)c. Cl2(g) + 2 KI(aq) →2 KCl(aq) + I2(l)d. Br2(g) + 2 KCl(aq) →2 KBr(aq) + Cl2(l)e. I2(g) + 2 KCl (aq) 2 KI(aq) + Cl2(l)

7.Logam M dapat mengendapkan tembaga dari larutan CuSO4, tetapi logam M tidak bereaksi

dengan larutan ZnCl2. Manakah deret dibawah ini yang menyatakan bertambah kuatnya sifat oksidator?

a. Zn – Cu – M b. Zn – M – Cu c. Cu – Zn – M d. Cu – M – Zn e. M – Zn – Cu

8. Jika diketahui : Zn + Cu2+ ↔ Zn2+ + Cu E0 = + 1,10 volt Sn + 2 e ↔ Sn E0 = -0,14 volt Cu2+ + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt Maka potensial standar bagi reaksi Zn + Sn2+ →

Zn2+ + Sn adalah…. a. 1,44 volt d. 0,76 volt b. 1,24 volt e. 0,62 volt c. 0,96 volt

9. Reaksi : Mg 2+ + 2e → Mg E0 = -2,37 volt Ni2+ + 2e → Ni E0 = -0,25 volt Potensial yang dihasilkan oleh reaksi : Mg + NiCl2 → MgCl2 + Ni adalah….

a. -2,12 voltb. + 2,12 voltc. + 1,06 voltd. -2,62 volte. +0,80 volt

10. Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam di dalam tanah adalah….

a. Cu b. Pb c. Sn d. Mg e. Ni

11. Pada proses elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, Zat yang terjadi pada anode adalah….

a. gas O2 d. gas Cl2 b. gas H2 dan NaOH e. NaCl c. logam Na

12. Pada elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat dengan elektroda tembaga,dianode terjadi reaksi…. a.Cu2+ + 2e → Cu b. Cu → Cu2+ + 2e c. H2O + 2e → 2 OH- + H2

d. 2 H2O → 4H+ + O2 + 4e e. SO4

2- + H2O → H2SO4 + O2 +2e

13. Elektrolisis zat manakah yang menghasilkan gas hydrogen di anode?

a. NH3 d. HCl b. Na2SO4 e. KHSO4

c. NaH

14. Pada elektrolisis cairan NaCl pada katode dan anode berturut-turut dibebaskan…..

a. H2 dan Cl2 d. Na dan H2

b. H2 dan O2 e. Na dan O2

c. Na dan Cl2

15. Hasil elektrolisis larutan magnesium Iodida adalah….

a. Mg dan H2

b. Mg dan O2

c. Mg dan 2 I-

d. H2 dan I2

e. H2 dan O2

16. Sejumlah arus listrik dapat mengendapkan 21,4 gram perak dari larutan perak nitrat (AgNO3) dan mengendapkan 10,4 gram logam L dari larutan L(SO4)2. Jika Ar perak adalah 108 maka Ar logam L adalah….

a. 112 b. 118 c. 201 d. 208 e. 210

17. Pada elektrolisis larutan asam sulfat encer dihasilkan 22,4 L gas hydrogen (STP). Jika dalam waktu yang sama, jumlah muatan listrik yang sama dialirkan kedalam larutan tembaga (II) sulfat akan mengendapkan tembaga sebanyak….

a. 15,9 gram b. 31,8 gram c. 63,5 gram d. 127 gram e. 254 gram

18. Untuk mengubah endapan 2 mol PbSO4 dalam aki kembali menjadi Pb diperlukan arus listrik dengan muatan sebesar….

a. ¼ faraday b. 1 faraday c. 1/2 faraday d. 2 faraday e.4 faraday

19. Satu liter larutan NaCl dielektrolisis dengan listrik 965 Coulomb. PH larutan menjadi….

a. 2 b. 4 c. 7 d. 10 e. 12

20. Dalam suatu proses elektrolisis,arus listrik 1930 C dilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram unsure X Pada katode. Jika Ar X = 150, 1 F = 96500 C, maka ion X dapat ditulis….

a. X+

b. X-

c. X2+

d. X2-

e. X3+