28

Modul SPSS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul SPSS
Page 2: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Daftar Isi 2

Uji Validitas 3

Syarat Uji Validitas 4

Uji Reliabilitas 4

Syarat Uji Reliabilitas 5

Contoh Uji Validitasdan Reliabilitas 6

Uji Normalitas 13

Syarat Uji Normalitas 13

Uji Homogenitas 14

Syarat Uji Homogenitas 15

Contoh Uji Normalitas 16

Contoh Uji Homogenitas 18

Uji Statistik Parametrik 19

Syarat Uji Statistik Parametrik 19

Jenis-jenis Uji Statistik Parametrik 20

Uji Statistik Nonparametrik 22

Syarat Uji Statistik Nonparametrik 22

Jenis-jenis Uji Statistik Nonparametrik 22

Contoh Uji Statistik Parametrik 24

Contoh Uji Statistik Nonparametrik 26

Daftar Isi

Page 3: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986).

Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang

diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan

Schindler, dalam Zulganef, 2006).

Sedangkan menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan

suatu peubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian

menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang

diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009)

menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat

sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang

tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang

memiliki validitas rendah.

Uji Validitas

Page 4: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat

ukur yang valid dapat menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, juga memiliki

kecermatan tinggi. Arti kecermatan disini adalah dapat mendeteksi perbedaan-

perbedaan kecil yang ada pada atribut yang diukurnya.

Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item

pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability (reliabilitas)

adalah keajegan pengukuran (Walizer, 1987). Sugiharto dan Situnjak (2006)

menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen

yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan

dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi

yang sebenarnya dilapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah

alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau

konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas

suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi.

Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat

menghasilkan data yang reliabel

Syarat Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Page 5: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat

pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable.

Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

pengukur gejala yang sama.

Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau

serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama

(tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran

yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip

(reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya

pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum

tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah

sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-

ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat

diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.

Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang

berbeda-beda.

Jika Cronbach’s alpha > 0,198 (karena data 100) maka data tersebut reliabel

Jika Crhonbach’s alpha > 0,444 (karena data 20) maka data tersebut reliabel

Syarat Uji Reliabilitas

Page 6: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Pertama buka data yang telah dibuat di Excel dengan menggunakan SPSS, yaitu

pilih pada menu File Open Data, maka akan muncul tabel dialog seperti di

bawah ini:

Setelah itu pilih DATA 2, maka data tersebut secara otomatis akan terbuka di SPSS.

Kemudian, Pilih pada menu Transform Compute Variable, maka akan muncul

tabel seperti di bawah ini:

Contoh Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 7: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Kemudian tuliskan JUMLAH pada kolom Target Variable lalu input semua SOAL

dengan menambahkannya pada kolom Numerik Expression seperti di bawah ini:

Page 8: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Setelah itu pilih OK, maka akan terdapat kolom JUMLAH dengan angka-angkanya.

Page 9: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Setelah itu, pada bagian bawah dari SPSS pilih Variable View kemudian sesuaikan

tabel yang ada sesuai dengan kebutuhan dan tambahkan baris JUMLAH seperti di

bawah ini:

Setelah selesai akan dilakukan Uji Validitas. Oleh karena itu, kembali ke Data

View terlebih dahulu lalu pilih pada menu Analyze Correlate Bivariate.

Maka, akan muncul tabel dialog seperti di sebelah kiri, lalu input setiap SOAL ke

kolom Variables seperti yang ditunjukkan pada gambar disebelahnya, lalu pilih OK:

Page 10: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Maka, akan diperoleh hasil seperti di bawah ini:

Page 11: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Dari hasil di atas, ada beberapa data yang Valid dengan bercirikan memiliki bintang

baik satu atau dua, sehingga data yang memiliki bintang tersebut akan dipilih

menjadi data yang akan dicari reliabilitasnya. Data yang valid tersebut diantaranya

adalah SOAL 1, SOAL 6, SOAL 7, SOAL 9, SOAL 10, SOAL 11, SOAL 12, SOAL

13, SOAL 16, SOAL 17, SOAL 18, SOAL 20, SOAL 21, dan SOAL 22.

Untuk melakukan uji reliabilitas, pada menu pilih Analyze Scale Reliability

Test. Maka, akan muncul tabel dialog seperti di sebelah kiri, kemudian pilih soal

yang telah valid tadi dan masukkan dalam kolom Variables kemudian pilih statistik

lalu pilih Scale if item deleted lalu Continue dan OK.

Page 12: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Kemudian akan terlihat hasilnya seperti di bawah ini:

Kesimpulan: Dari data yang diperoleh, karena Cronbach’s Alpha adalah 0,401 >

0,198 maka data tersebut reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,401 14

Page 13: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Uji normalitas dilakukan untuk menyelidiki apakah data yang dikumpulkan

mengikuti dugaan distribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas

dapat dengan memakai uji sebagai berikut:

Kolmogorov-Smirnov, merupakan uji normalitas untuk sampel besar. Pada

SPSS, jika dipilih tingkat signifikan 𝛼 = 0,05 < nilai sig SPSS, maka dapat

dikatakan bahwa data mengikuti distribusi normal

Shapiro-Wilks, merupakan uji notmalitas untuk sampel kecil sampai dengan

jumlah 2000 [10]. Pada SPSS, jika dipilih tingkat signifikan 𝛼 = 0,05 <

nilai sig SPSS, maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti distribusi

normal

Jika sig. > 5%, maka H0 diterima

Jika sig. ≤ 5%, maka H0 ditolak atau H1 diterima

Jika nilai lillieforshitung ≤ lillieforstabel , maka H0 diterima

Jika nilai lillieforshitung > lillieforstabel , maka H0 ditolak atau H1 diterima

Uji Normalitas

Syarat Uji Normalitas

Page 14: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi

dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan dibahas dalam tulisan ini

adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk

mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.

Untuk seorang User dapat mengolah data penelitiannya menggunakan alat statistika

parametric, maka asumsi variansi sama harus dipenuhi. Uji homogenitas dilakukan

untuk menyelidiki apakah dari beberapa data kelompok penelitian memiliki varian

yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahawa himpunan data

yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Sebagai contoh, jika kita ingin

meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukur pemahaman siswa untuk suatu

sub materi dalam pelajaran tertentu di sekolah yang dimaksudkan homogeny dapat

berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sampel pada penelitian memiliki

karakteristik yang sama, misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama.

Perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode,

beberapa yang cukup populer dan sering digunakan adalah:

Uji Bartlett

Uji Varians (Uji F)

Uji Levene

Uji Homogenitas

Page 15: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

HIPOTESIS

H0= Data sampel berasal dari distribusi normal

H1= Data sampel berasal dari distribusi tidak normal

Menggunakan Nilai Signifikan

Jika sig. > 5%, maka H0 diterima

Jika sig. ≤ 5%, maka H0 ditolak atau H1 diterima

Menggunakan Nilai F

Jika Fhitung ≤ F tabel, maka H0 diterima

Jika Fhitung > F tabel, maka H0 ditolak atau H1 diterima

Syarat Uji Homogenitas

Page 16: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Buka data Eksperimen lalu untuk menguji normalitas data tersebut, pilih pada

menu Analyze Distributive Statistic Explore

Kemudian akan muncul menu seperti dibawah ini:

Setelah itu, klik Plots lalu pilih Normality test with plots lalu pilih continue lalu

OK. Maka, akan terlihat hasilnya seperti di bawah ini:

Contoh Uji Normalitas

Page 17: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Kesimpulan: Karena nilai sig. 0,522, maka > 5% sehingga data sampel eksperimen

kelas berasal dari distribusi normal.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

NILAI ,129 35 ,146 ,973 35 ,522

a. Lilliefors Significance Correction

Page 18: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Buka data gabungan lalu Analyize Compare Means One Way Anova

Kemudian akan muncul menu seperti di bawah ini:

Kemudian pindahkan data NILAI ke Dependent List dan FAKTOR ke Factor lalu

pilih OK, maka akan muncul hasil seperti di bawah ini:

Test of Homogeneity of Variances

NILAI

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,941 1 73 ,051

Kesimpulan: Karena sig. (0,051) maka > 5% sehingga data sampel homogeny

Contoh Uji Homogenitas

Page 19: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Uji statistik parametrik hanya dapat digunakan apabila persyaratan analisis atau

asumsi analisis data yang akan diuji sudah terpenuhi/teruji. Seperti pada posting

sebelumnya, persyaratan analisis statistik parametrik antara lain data terdistribusi

normal dan homogen. Apabila distribusi data tidak normal maka uji statistik

menggunakan uji statistik non parametrik.

Pada dasarnya uji statistik parametrik dan non parametrik dibedakan menjadi dua,

uji komparasi dan uji asosiatif. Uji komparasi merupakan uji yang digunakan untuk

mengetahui perbandingan atau perbedaan dari kelompok sampel. Sedangkan uji

asosiatif merupakan uji untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan, estimasi, dll.

Uji statistik hanyalah tool/alat untuk menghitung. Jadi, gunakan tool yang tepat

untuk menguji data yang tepat.

Hipotesis:

H0= Data yang tidak mengalami perubahan

H1= Data yang mengalami perubahan

Jika Fhitung ≤ F tabel, maka H0 diterima

Jika Fhitung > F tabel, maka H0 ditolak atau H1 diterima

Jika sig. > 5%, maka H0 diterima

Jika sig. ≤ 5%, maka H0 ditolak atau H1 diterima

Uji Statistik Parametrik

Syarat Uji Statistik Parametrik

Page 20: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

1. Uji-t

Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi dalam satu kelompok sampel

(satu rerata) atau dua kelompok sampel (dua rerata).Uji-t satu kelompok

sampel menggunakan One Sample t-test. Uji-t dua kelompok sampel

dibedakan menjadi dua, independent sample t-test dan paired t-test.

Independen sample t-test digunakan untuk menghitung dua kelompok sample

yang tidak saling berhubungan. Sedangkan paired sample t-test digunakan

untuk menghitung dua kelompok sample yang bepasangan/berkorelasi.

2. ANOVA

ANOVA adalah analisis yang digunakan untuk menguji signifikansi

perbedaan dua rerata atau lebih. Jenis-jenis ANOVA meliputi ANOVA satu

jalan dan ANOVA dua jalan.

3. Regresi

Regresi digunakan untuk uji asosiatif, lebih ditujukan untuk mengestimasi

atau memprediksikan variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Korelasi

Korelasi digunakan untuk menguji hubungan antar variabel.

5. AnalisisJalur

Analisis jalur digunakan untuk menguji hubungan kausal (sebab akibat) yang

didapatkan melalui kajian teori yang telah dirumuskan.Analisis jalur

digunakan dalam rangka mempelajari saling ketergantungan antar variabel.

Jenis-jenis Uji Parametrik Statistik

Page 21: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tool untuk pengujian

statistik. Uji pengaruh untuk penelitian sosial bukan menggunakan uji regresi. Uji

regresi hanya digunakan untuk uji hubungan antara variabel hingga ke tingkat

memprediksikan. Sedangkan uji pengaruh untuk penelitian sosial yang dimaksud

misalnya: pengaruh antara model pembelajaran tertentu terhadap hasil belajar dan

minat belajar. Hal ini tidak diuji menggunakan regresi, melainkan diuji dengan

menggunakan Uji komparasi, selain itu, pelaksanaan penelitiannya biasanya

menggunakan metode eksperimen. Regresi bukan untuk menguji penelitian

eksperimen, tetapi untuk memprediksikan.

Page 22: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik

tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik

dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak. Statistik

nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal

atau ordinal.

Hipotesis:

H0= Data yang tidak mengalami perubahan

H1= Data yang mengalami perubahan

Ada beberapa syarat untuk uji statistik parametrik, yaitu:

Jika Fhitung ≤ F tabel, maka H0 diterima

Jika Fhitung > F tabel, maka H0 ditolak atau H1 diterima

Jika sig. > 5%, maka H0 diterima

Jika sig. ≤ 5%, maka H0 ditolak atau H1 diterima

1. Uji Chi Square

Uji χ2 hanya digunakan untuk data diskrit. Uji ini adalah uji independensi,

dimana suatu variable tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan

Uji Statistik Nonparametrik

Syarat Uji Statistik Nonparametrik

Jenis-jenis Uji Statistik Nonparametrik

Page 23: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

variable lain.χ2 bukan merupakan ukuran derajat hubungan. Uji ini hanya

digunakan untuk mengestimate barangkali bahwa beberapa factor, disamping

sampling error, dipandang mempengaruhi adanya hubungan. Selama hipotesa

nihil menyatakan bahwa tidak ada hubungan(variable-variabelnya independen),

uji ini hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa hubungan dari nilai pengamatan

disebabkan oleh sampling error. Hipotesa nihil ditolak bila nilai χ2 yang dihitung

dari sampel lebih besar dari nilai χ2 dalam tebel berdasarkan level of significance

tertentu.

2. Koreksi Yates

Dalam menghitung nilai χ2 untuk tabel 2 x 2 dengan derajat bebas 1, rumus

tersebut diatas diadakan modifikasi (penyesuaian) bila terdapat sel yang berisi

frekuensi kurang dari 10. Koreksinya dinyatakan dengan rumus:

3. Uji Median

Uji median adalah metode nonparametrik yang paling sederhana. Uji median ini

adalah merupakan prosedur pengujian apakah dua atau lebih populasi dari mana

sampel independen diambil mempunyai median yang sama. Untuk

menyederhanakannya hanya akan dibatasi pada dua sampel saja (sebenarnya

prosedur ini dapat dengan mudah diperluas untuk tiga sampel atau lebih). Uji

nonparametrik ini dipergunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan

antara median dari dua populasi yang independen.

Page 24: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

4. Uji Tanda

Di dalam menggunakan t test, populasi dari mana sampel diambil harus

didistribusikan normal. Untuk pengujian perbedaan mean dari dua populasi

didasarkan pada anggapan bahwa variance populasinya harus identik/sama.

Dalam banyak hal bila salah satu atau dua anggapan tersebut tidak dapat

diketahui, maka t test tidak dapat dipergunakan. Dalam hal demikian dapatlah

dipergunakan uji nonparametrik yang umum dikenal sebagai uji tanda (sign test).

Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda, positif atau negatif, dari perbedaan antara

pasangan pengamatan. Bukan didasarkan pada besernya perbedaan. Uji tanda dapat

dipergunakan untuk mengevaluasi efek dari suatu treatment tertentu. Efek dari

variabel eksperimen atau treatment tidak dapat diukur melainkan hanya dapat diberi

tanda positif atau negatif saja

Pertama buka data yang telah disiapkan lalu pilih pada menu Analyze Compare

Means Independent T- Test

Contoh Uji Parametrik

Page 25: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Maka, akan muncul tabel dialog seperti berikut:

Lalu masukkan data NILAI pada kolom Test Variable (s) dan FAKTOR pada

kolom Grouping Variable seperti dibawah ini:

Dalam kolom Grouping Variable terdapat tanda tanya, artinya diperlukan

penentuan grup. Maka, pilih Define Groups yang ada tepat di bawah kolom

Grouping Variable.

Page 26: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Isikan 1 pada Grup 1 dan 2 pada Grup 2 lalu pilih Continue kemudian pilih OK.

Setelah itu akan terlihat hasilnya seperti di bawah ini:

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

NILAI

Equal variances

assumed 3,941 ,051 5,337 73 ,000 13,764 2,579 8,624 18,905

Equal variances

not assumed

5,417

72,45

1 ,000 13,764 2,541 8,699 18,829

Kesimpulan : Terlihat dari data di atas bahwa nilai sig. 0,000 ≤ 5% , maka ada

pengaruh dari data yang dibuat, yaitu data mengalami perubahan.

Pertama buka data yang telah disiapkan lalu pilih pada menu Analyze

Nonparametric Test Legacy Dialogs 2 Independent Samples

Contoh Uji Nonparametrik

Page 27: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Maka akan muncul tabel dialog seperti di bawah ini:

Lalu masukkan data NILAI pada kolom Test Variable (s) dan FAKTOR pada

kolom Grouping Variable seperti dibawah ini:

Dalam kolom Grouping Variable terdapat tanda tanya, artinya diperlukan

penentuan grup. Maka, pilih Define Groups yang ada tepat di bawah kolom

Grouping Variable.

Page 28: Modul SPSS

Fitria Maghfiroh

Isikan 1 pada Grup 1 dan 2 pada Grup 2 lalu pilih Continue kemudian pilih OK.

Setelah itu akan terlihat hasilnya seperti di bawah ini:

Kesimpulan : Dari data di atas terlihat bahwa nilai sig. 0,007 ≤ 5% , maka ada

pengaruh dari data yang dibuat, yaitu data mengalami perubahan.

Test Statisticsa

NILAI

Mann-Whitney U 446,500

Wilcoxon W 1266,500

Z -2,701

Asymp. Sig. (2-tailed) ,007

a. Grouping Variable: FAKTOR