37
HUKUM ADAT

Natal kristiono mata kuliah hukum adat pengantar teori hukum adat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diambil dari berbagai sumber

Citation preview

Page 1: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

HUKUM ADAT

Page 2: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Deskripsi mata kuliah hukum adat

Mata kuliah ini disampaikan secara tatap muka dan akan membahas ttg konsep dasar hukum adat, sistem hukum adat, persekutuan hukum adat, hukum tanah,transaksi tanah, transaksi yang berhubungan dg tanah, subyek hk, hukum yang berhubungan dg tanah, subyek hk, hukum kekerabatan, hukum perkawinan, hukum harta perkawinan dan hukum waris

Page 3: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Tujuan Mata Kuliah• Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa

dapat menjelaskan Hukum Adat dan dapat menyelesaikan perkara-perkara yang bersangkutan dengan Hukum Adat.

PrasyaratPengantar Ilmu Hukum (PIH)Pengantar Hukum Indonesia

(PHI)

Page 4: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Hukum Adat sebagai cabang ilmu hukum yang berdiri sendiri dilahirkan oleh alam pikiran Barat bukan oleh alam pikiran Indonesia sendiri.

Istilah Hukum Adat itu sendiri tidak dikenal di desa-desa, tapi mereka hanya berbicara soal adat-istiadat yang harus dipatuhi, yang kadang-kadang mempunyai sanksi-sanksi tertentu terhadap pelanggarannya.

Penemuan Hukum Adat itu memang terpengaruh oleh faktor-faktor politik dan ekonomi struktur masyarakat jajahan pada waktu itu.

PENDAHULUAN

Page 5: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Penemuan Hukum Adat disebabkan: desakan-desakan politik hukum yang mau memaksakan rakyat Indonesia tunduk pada hukum Barat, penundukan itu terutama berpokok pangkal pada pikiran, bahwa Hukum Adat sama sekali tidak memenuhi tuntutan-tuntutan abad modern (yakni abad XX).

Para sarjana hukum pada umumnya mengakui bahwa Hukum Adat Indonesia belum lama menjadi obyek Ilmu Pengetahuan Hukum Adat sebagaimana ilmu hukum lain-lainnya, mempunyai sistem sendiri, sistim yang berurat berakar pada sikap hidup dan alam pikiran bangsa Indonesia.

Page 6: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Prof. Mr. C. Van Vollenhoven: yang pertama-tama memasukkan pelajaran

hukum adat ke dalam Ilmu Pengetahuan Hukum.

membela rakyat Indonesia, terutama akan adanya penerapan hukum Barat oleh Pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia.• Menentang penyatuan hukum (unifikasi) dan

menentang desakan secara lain terhadap Hukum Adat oleh Hukum Barat.

• Membela agar supaya arti peradilan adat diakui.

• Menentang pengingkaran hak-hak masyarakat hukum Bumiputera (asli) dan hak-hak perseorangan atas tanah.

• Menentang pengingkaran terhadap watak masyarakat-masyarakat Pribumi sendiri.

Page 7: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Prof. Mr. B. Ter Haar Bzn. diberi julukan sebagai pemerinci hasil

penemuan Prof. C. Van Vollenhoven yang dikenal sebagai “ahli hukum yang menemukan Hukum Adat (Bapak Hukum Adat)”

Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje: yang pertama kali memakai istilah Hukum

Adat (adatrecht) dalam ilmu hukum dalam bukunya “De Atjehers” tahun 1893

Page 8: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Dalam perundang-undangan Pemerintah Hindia Belanda istilah Hukum Adat baru dipakai pada tahun 1929 tatkala pasal 134 I.S diubah. Setelah diubah maka redaksi ayat-ayat dari pasal 134 itu menyebut kata Hukum Adat.

Sebelum tahun 1929 istilah yang biasa dipakai untuk menyatakan Hukum Adat ialah ‘Undang-undang Agama, lembaga kebudayaan bangsa dan kebiasaan” (godsdienstige wetten, volks instellingen en gebruiken) sebagaimana yang tercantum dalam pasal 11 A.B. atau “peraturan hukum mengenai agama dan kebiasaan mereka” yang tercantum dalam pasal 131 ayat 2 sub b I.S.

Page 9: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Tujuan Mempelajari Hukum Adat

Tujuan praktis: Hukum adat masih digunakan dalam

lapangan hukum perdata, khususnya dalam perkara waris.

Secara faktual, masih banyak terdapat eksistensi kehidupan indigenous people di pelosok pedalaman nusantara.

Tujuan strategis: Hukum adat sebagai hukum asli bangsa

merupakan sumber serta bahan potensial untuk pembentukan hukum positip Indonesia dan pembangunan tata hukum Indonesia.

Page 10: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Istilah Hukum Adat

Adat Kebiasaan Masyarakat Adat kebiasaan yang pada

umumnya harus berlaku dalam masyarakat tertentu/bersangkutan.

Adat Jawa kebiasaan berprilaku dalam masyarakat Jawa.

Page 11: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Istilah Adat Istiadat

Adat berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata “ADAH”, yang berati kebiasaan-kebiasaan dari masyarakat.

Adat aturan yang sudah menjadi kebiasaan atau wujud gagasan kebudayaan yang terdiri dari budaya, norma, hukum dan aturan-aturan yang satu dengan lainnya berkaitan menjadi satu sistem.

Adat Istiadat kebiasaan atau tradisi yang baik dan hidup dalam suatu masyarakat yang selalu diikuti, diamalkan dan dipatuhi serta ditaati.

Page 12: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Istilah Hukum Adat Istilah teknis ilmiah, yang menunjukkan aturan-aturan kebiasaan yang berlaku di kalangan masyarakat yang tidak berbentuk peraturan perundangan yang dibentuk oleh penguasa pemerintahan.

Hukum Kebiasaan Kebiasaan yang dibenarkan (diakui) di dalam perundangan.

Hukum Adat Hukum kebiasaan di luar perundangan.

Hukum Adat Aturan kebiasaan manusia dalam hidup bermasyarakat.

Hukum Adat Adat yang diterima dan harus dilaksanakan dalam masyarakat bersangkutan.

Page 13: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

MANUSIA

KEBIASAAN ADAT HUKUMADAT

HukumNegara

HukumRakyat

PikiranKehendakPrilaku

( Pribadi ) ( Masyarakat )

Page 14: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

TERBENTUKNYA ADAT

Cara (usage)Suatu bentuk perbuatan yang dilakukan orang di

dalam mengadakan perhubungan pamrihnya

Kebiasaan (folkways)Cara yang dilakukan orang dalam mengadakan

perhubungan pamrihnya itu terjadi secara berulang-ulang

Tata Kelakuan (mores)Menata kelakuan orang dengan suatu pola tertentu,

artinya menghendaki agar para warga masyarakat melakukan conformity (penyesuaian diri) dengan

tata kelakuan

Adat (customs)Tata kelakuan yang telah melembaga atau telah sampai

pada proses institusionalisasi (meng”adat”).

Page 15: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

tiga prasyarat untuk menjadikan kebiasaan sebagai hukum yaitu :

masyarakat meyakini adanya keharusan yang harus dilaksanakan,

pengakuan atau keyakinan bahwa kebiasaan tersebut bersifat mengikat (kewajiban yang harus ditaati) atau dikenal dengan prinsip opinio necessitas, dan

adanya pengukuhan yang dapat berupa pengakuan dan/atau penguatan dari keputusan yang berwibawa (atau pendapat umum, yurisprudensi dan doktrin) sehingga timbul harapan agar dapat dilekatkan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran atas kebiasaan tersebut.

Page 16: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Istilah dalam perundang-undangan Hindia Belanda

Dalam A.B. (Algemene Bepalingen van Wetgeving = Ketentuan-ketentuan Umum Perundang-undangan) pasal 11 dipakai istilah : Godsdientige Wetten, Volkinstelingen En Gebruiken (Peraturan-peraturan Keagamaan, Lembaga-lembaga Rakyat dan Kebiasaan-kebiasaan).

Dalam R.R. 1854 pasal 75 ayat 3 : Godsdientige Wetten, Instellingen En Gebruiken (Peraturan-peraturan Keagamaan, Lembaga-lembaga dan Kebiasaan).

Dalam I.S. (Indische Staatregeling = Peraturan Hukum Negara Belanda semacam Undang-undang Dasar Bagi Hindia Belanda) pasal 128 ayat 4 : Instellingen des Volks (Lembaga-lembaga dari Rakyat).

Dalam I.S. pasal 131 ayat 2 sub b : Met Hunne Godsdiensten en Gewoonten Samenhengende Rechts Regelen (Aturan-aturan Hukum yang berhubungan dengan Agama-agama dan Kebiasaan-kebiasaan mereka).

Dalam R.R. 1854 pasal 78 ayat 2 : Godsdientige Wetten En Oude Herkomsten (Peraturan-peraturan Keagamaan dan Naluri-naluri).

S. 1929 No. 221 jo No. 487 : Adat Recht (Hukum Adat).

Page 17: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Pengertian Tentang Hukum Adat Istilah “Hukum Adat” secara akademis

pertama kali merupakan istilah asing, hasil terjemahan dari istilah “Adatrecht”

Dikenalkan pertama kali oleh Prof.Dr.Christiaan Snouck Hurgronje dalam bukunya yang berjudul “De Atjehers”

Dikembangkan lebih lanjut oleh Prof.Mr.Cornelis van Vollenhoven dalam tulisan-tulisannya antara lain “Het Adatrecht van Ned Ned-Indie (1901 1901-1933) 1933)”, “Een Adatwetboekje voor heel Indie (1910) 1910)”, “De Ontdekking van het Adatrecht (1928) 1928)”. ”.

Page 18: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

“Hukum Adat” adalah….Menurut Van Vollenhoven:

“Hukum adat adalah aturan-aturan perilaku yang berlaku bagi orang-orang pribumi dan timur asing, yang di satu pihak mempunyai sangsi (maka dikatakan hukum) dan di lain pihak tidak dikodifikasi (maka dikatakan adat) [Hilman Hadikusuma, “Pengantar Ilmu Hukum Adat”]

“Hk.Adat = adat / kebiasaan yang bersangsi”

Menurut Mr.B.Ter Haar Bzn“Hukum adat adalah aturan adat /kebiasaan yang mendapat sifat hukum melalui keputusan-keputusan atau penetapan-penetapan petugas hukum seperti Kepala Adat, Hakim, dll baik di dalam maupun di luar persengketaan” (Teori “Keputusan”/“Beslissingenleer” )

Page 19: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Pendapat Ter Haar dipengaruhi oleh John Chipman Gray yang menyatakan: “All the law is judge made law” (semua hukum adalah hukum keputusan)

Menurut Kusumadi .PHukum adat adalah adat yang telah mendapatkan sifat hukum melalui penetapan yang dikeluarkan oleh para petugas hukum baik di dalam maupun di luar sengketa (sama dengan Ter Haar).

Sama-sama mendasarkan titik batasan antara adat dan hukum adat pada keputusan atau penetapan petugas hukum.

Kusumadi menyebut adanya penetapan petugas hukum ini sebagai existential moment dari hukum adat.

Page 20: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Perbedaan antara Kusumadi dan Ter Haar:

Perbedaan yang ada hanyalah bersifat gradatif Konsep Kusumadi “memperhalus” konsep Ter Haar

Menurut Ter Haar, jika tidak ada keputusan, maka belum bisa dikatakan sebagai hukum

Menurut Kusumadi, ketiadaan keputusan /penetapan bukan berarti ketiadaan aturan hukum. Tetapi baru pada saat ada penetapanlah aturan tingkah laku adat menjadi tegas berwujud dalam hukum positif

Page 21: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Menurut Soepomo Hukum adat adalah hukum non-statutair

yang sebagian besar adalah hukum kebiasaan dan sebagian kecil hukum Islam.

Hukum adat itu pun melingkupi hukum yang berdasarkan keputusan-kepitusan hakim yang berisi asas-asas hukum dalam lingkungan, di mana ia memutuskan perkara.

Hukum adat berurat berakar pada kebudayaan tradisional.

Hukum adat adalah suatu hukum yang hidup, karena ia menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari rakyat. Sesuai dengan fitrahnya sendiri, hukum adat terus menerus dalam keadaan tumbuh dan berkembang seperti hidup itu sendiri

Page 22: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Menurut Bushar MuhammadSependapat dengan SoepomoHukum adat adalah hukum tidak tertulis, yang tidak hanya meliputi hukum yang hidup dan dipertahankan sebagai aturan adat dalam masyarakat (hukum adat dalam arti sempit / customary law), melainkan juga kebiasaan dalam lapangan ketatanegaraan (convention) dan kehakiman atau peradilan

Soepomo dan Bushar Muhammad memberikan pengertian yang sama bahwa hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam hidup bermasyarakat maupun dalam lapangan ketatanegaraan

Page 23: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Menurut Djojodigoeno Hukum adat berpangkal tolak dari

konsepsi hukum yang umum. Hukum itu rangkaian ugeran (norma)

yang mengatur perhubungan kemasyarakatan .

Hukum itu adalah rangkaian ugeran yang mengatur hubungan pamrih (kepentingan).

Hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber pada peraturan.

Menurut Dr.SukantoHukum adat adalah kompleks adat-adat yang kebanyakan tidak dikitabkan/dikodifisir, bersifat paksaan dan memiliki sangsi, sehingga mempunyai akibat hukum

Page 24: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Menurut Dr.Hazairin Hukum adat adalah endapan kesusilaan

dalam masyarakat, yakni hukum yang berasal dari dan memiliki kesesuaian langsung dengan kesusilaan masyarakat.

Hukum adat lebih menguatkan pemeliharaan kaidah-kaidah kesusilaan melalui ancaman hukum /penguatan hukum.

HAZAIRIN Bertumpu pada pendirian ada

persesuaian antara hukum dan kesusilaan.

Dalam sistem hukum yang sempurna tidak ada tempat bagi sesuatu yang tidak selaras dengan kesusilaan.

Page 25: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Menurut Mr.J.H.P. BellefroidHukum adat adalah aturan-aturan yang hidup meskipun tidak diundangkan oleh penguasa tetapi tetap dihormati dan ditaati oleh rakyat karena meyakini bahwa aturan-aturan tersebut berlaku sebagai hukum

Page 26: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Dua kategori sumber hukum, yang dari kekuasaan negara :

perundangan, sebagai keputusan legislatif, keputusan pejabat, seperti keputusan eksekutif atau yudikatif (yurisprudensi),

keputusan kekuasaan tertinggi dalam negara seperti perjanjian internasional, pernyataan perang, perjanjian perdamaian;dan lainnya.

yang dari kekuasaan rakyat : adat kebiasaan, seperti berbagai perilaku

anggota masyarakat dalam hubungan pamrih,

keputusan kelembagaan, seperti keputusan rukun tetangga, keputusan rukun tani,

Page 27: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Menurut Prof.Dr. M. Koesnoe Koesnoe, terdapat , perbedaan tentang konsep hukum antara pemikiran barat dan adat.Konsep pemikiran barat:

• Memandang individu sebagai makhluk yang merdeka

• Setiap individu memiliki kepentingan yang diusahakan untuk selalu dipenuhi secara maksimal

• Perlu diadakan penertiban atas usaha pemenuhan kepentingan tersebut

• Diperlukan sangsi untuk menjamin dilaksanakannya penertiban tersebut

Page 28: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Konsep pemikiran Adat:• Individu adalah bagian yang tak

terpisahkan dari masyarakatnya• Individu adalah bagian dari

masyarakat yang mempunyai fungsi masing masing-masing untuk melangsungkan dan kelangsungan masyarakat.

• Tidak ada ketentuan adat yang memerlukan syarat yang menjamin berlakunya dengan menggunakan paksaan (sanksi)

• Sangsi berfungsi sebagai upaya pengembalian keseimbangan yang terganggu akibat adanya pelanggaran

Page 29: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

PERBEDAAN HUKUM ADAT DENGAN TRADISI

HUKUM ADAT TRADISI

1. Berorientasi pada hal-hal yang baik

2. Rational

3. Bersifat dinamis dan progresif (plastis)

1. Tidak berorientasi pada hal itu baik atau tidak baik untuk dilakukan

2. Irrasional dan didasarkan pada legenda atau mitos.

3. Bersifat statis.

Page 30: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Karakteristik Hukum AdatA. Wujud Hukum Adat

• Sebagian besar tidak tertulis / non statutair / ius non scriptum

• Sebagian kecil berupa hukum tertulis seperti peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh raja-raja

• Uraian-uraian hukum secara tertulis, seperti hasil penelitian yang dibukukan

• Dikarenakan wujud di luar tidak tertulis hanya merupakan bagian kecil, maka hukum adat cenderung selalu disebut sebagai hukum tidak tertulis

B. Hukum adat bersifat dinamis (tidak statis)C. Hukum adat berasal langsung dari

kebudayaan rakyat, yakni berupa kebiasaan-kebiasaan serta nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat

Page 31: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Dua Unsur Berlakunya Hukum Adat1. Unsur kenyataan

(pada kenyataannya) adat itu dalam keadaan yang sama selalu diindahkan oleh rakyat

2. Unsur psikologis terdapat adanya keyakinan

rakyat bahwa adat tersebut mempunyai kekuatan hukum, sehingga menimbulkan adanya kewajiban hukum ( opinio juris necessitatis necessitatis)

Page 32: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Unsur-Unsur Pembentuk Hukum Adat:

Mr.L.W.C van Den Berg teori “Receptio in Complexu”

Hukum Adat

Hukum agama Penyimpangan²

Page 33: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Van Vollenhoven:

Hukum Adat

Hukum tdk tertulis Hukum tertulis

Hukum asli penduduk Hukum agama (Melayu Polynesia)

Page 34: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Faktor Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Perkembangan

Hukum Adat:

1. Faktor magis dan animisme2. Faktor agama3. Faktor kekuasaan kekuasaan-kekuasaan

yang lebih tinggi dari persekutuan hukum adat

4. Hubungan dengan orang orang-orang ataupun kekuasaan asing

Page 35: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

TUGASBerdasarkan materi tentang “Konsep-Konsep Hukum Adat” sebagaimana dijabarkan dalam perkuliahan dan diuraikan dalam buku-buku kepustakaan yang menunjang, maka jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan konsep-konsep yang dikemukakan oleh para sarjana hukum adat !

1. Apakah ada perbedaan antara adat dan hukum adat? Jelaskan

2. Bagaimanakah suatu adat dapat dikatakan telah menjadi hukum adat? Jelaskan berdasarkan 2 kelompok pendapat yang berbeda, dan tunjukkan pokok perbedaannya serta sebutkan siapa saja tokoh sarjana yang termasuk ke dalam masing-masing kelompok tersebut!

3. Hukum adat dikatakan bersifat dinamis. Jelaskan pernyataan ini!

Page 36: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

1.Apakah Hukum Adat itu ?2.Apakah Hukum Adat = Adat ?

Jika sama bagaimana persamaannya ?Jika tidak apa perbedaannya ?

3. Bagaimanakah (ciri-ciri) HukumAdat ?

Page 37: Natal kristiono mata kuliah hukum adat  pengantar teori hukum   adat

Bahan Bacaan:

1. Bushar Muhammad, Asas-Asas Hukum Adat (Suatu Pengantar)

2. Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat

3. M. Koesnoe, Hukum Adat Sebagai Suatu Model Hukum

4. Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat

5. Soepomo, Bab-Bab Tentang Hukum Adat