25
HAND BOOK MODUL PEMBELAJARAN FIQIH OLEH: SINARWATI LABINDA WUDHU BISMILLAH ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA MENGAJARKAN SEGALA SESUATU YANG MANUSIA HARUS LAKUKAN DAN APA YANG HARUS MANUSIA JAUHI DAN TINGGALKAN, PERKARA YANG MANUSIA LALUI TELAH DIATUR OLEH ISLAM YANG AJARANNYA BERSUMBER DARI ALQUR’AN DAN ASSUNAH. HAL YANG TDAK BOLEH DIANGGAP SEPELEH ADALAH PERKARA BERSUCI , DALAM ISLAM BERSUCI MERUPAKAN HAL YANG MUTLAK HARUS DILAKUKAN OLEH SETIAP MUSLIM. DENGAN HADIRNYA MODUL SEDERHANA INI DIHARAPAKN DAPAT MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PEMAHAMAN DAN

other form of my personal project

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: other form of my personal project

HAND BOOKMODUL PEMBELAJARAN FIQIH

OLEH: SINARWATI LABINDA

WUDHU

BISMILLAH

ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA MENGAJARKAN SEGALA SESUATU YANG

MANUSIA HARUS LAKUKAN DAN APA YANG HARUS MANUSIA JAUHI DAN TINGGALKAN,

PERKARA YANG MANUSIA LALUI TELAH DIATUR OLEH ISLAM YANG AJARANNYA

BERSUMBER DARI ALQUR’AN DAN ASSUNAH. HAL YANG TDAK BOLEH

DIANGGAP SEPELEH ADALAH PERKARA BERSUCI , DALAM ISLAM BERSUCI

MERUPAKAN HAL YANG MUTLAK HARUS DILAKUKAN OLEH SETIAP MUSLIM. DENGAN

HADIRNYA MODUL SEDERHANA INI DIHARAPAKN DAPAT MEMBERIKAN

KONTRIBUSI TERHADAP PEMAHAMAN DAN BAGAIMANA TATA CARA MELAKSANAKAN THOHARA KHUSUNYA BERWUDHU YANG

Page 2: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

A. Kompetensi Dasar

Setelah melaksanakan pembelajaran ini, diharapkan siswa memiliki kopetensi sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian wudhu

2. Menjelaskan rukun wudhu

3. Menyebatkan hal-hal yang membatalkan wudhu

4. Mempraktikka wudhu

B. Materi pokok

1. Pengertian wudhu

2. Rukun wudhu

3. Syarat-syarat wudhu

4. Sunah wudhu

5. Hal yang membatalkan wudhu

Page | 2

Page 3: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

1.    Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari pergaulan antar sesama dan hubungan dengan sang

pencipta. Sebagai makhluk yang berakal, sudah selayaknya ketika menghadap Tuhannya harus mematuhi rambu-rambu

yang digariskan oleh syara’. Bahkan, ketika bermunajat dengan Sang Khaliq pun, harus diperhatikan aturan mainnya,

diantaranya adalah dengan melakukan thaharah sebagai mediator dalam beribadah kepaad Alloh.

Setiap kegiatan ibadah umat Islam pasti melakukan membersihkan (thaharah) terlebih dahulu mulai dari wuhdu.

Wudhu adalah sebuah syariat kesucian yang Alloh ‘azza Wa Jalla tetapkan kepada kaum muslimin. Sebagai pendahuluan

bagi shalat dan ibadah lainnya. Di dalamnya terkandung sebuah hikmah yang mengisyaratkan kepada kita bahwa

hendaknya seorang muslim memulai ibadah dan kehidupannya dengan kesucian lahir batin. Sebab kata ini sendiri berasal

dari kata yang mengandung makna “kebersihan dan keindahan”.

Wudhu disyariatkan bukan hanya ketika kita hendak beribadah, bahkan juga disyariatkan pada seluruh kondisi.

Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan agar selalu dalam kondisi bersuci (wudhu) sebagaimana yang dahulu yang

dilazimi oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang mulia. Mereka senantiasa berwudhu, baik dalam keadaan

senang ataupun susah dan kurang menyenangkan (seperti saat muslim hujan dan dingin).

2. Pengertian dan Dasar Hukum Wudhu

a.   Pengertian Secara Bahasa

Page | 3

Page 4: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

Al Imam Ibnu Atsir Al-Jazary rohimahumullah (seorang ahli bahasa) menjelaskan bahwa jika dikatakan wadhu’ (

,(الوضوء maka yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu. Bila dikatakan wudhu ( ,(الوضوء maka yang

diinginkan di situ adalah perbuatannya. Jadi, wudhu adalah perbuatan sedang wadhu adalah air wudhu.

Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’iy rohimahulloh, kata wudhu terambil dari kata al-wadho’ah / kesucian ( .(الوضوءWudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri dengannya. Akhirnya, ia menjadi orang yang suci.”

b. Pengertian Secara Syari’at

Sedangkan menurut Syaikh Sholih Ibnu Ghonim As-Sadlan Hafishohulloh:

رع : الش فى مخصوصة صفة على االربعة األعضاء فى طهور ماء استعمل الوضوء معنىArtinya: mak awudhu adalah menggunakan air yang suci lagi menyucikan pada anggota-anggota badan yang empat

(wajah, tangan, kepala dan kaki) berdasarkan tata cara yang khusus menurut syariat”.1[3]

Jadi definisi wudhu bila ditinjau dari sisi syariat adalah suatu bentuk peribadatan kepada Alloh Ta’ala dengan mencuci

anggota tubuh tertentu dengan tata cara yang khusus.

Disyari’atkan wudhu ditegaskan berdasarkan 3 macam alasan:2[4]

a.       Firman Alloh dalam surat Al-Maidah ayat 6

1

2

Page | 4

Page 5: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

$pkš‰r'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä #sŒÎ) óOçFôJè% ’n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qè=Å¡øî$$sù öNä3ydqã_ãr

öNä3tƒÏ‰÷ƒr&ur ’n<Î) È,Ï #ù t�yJø9$# (#qßs|¡øB$#ur öNä3Å™râäã�Î/ öNà6n=ã_ö‘r&ur ’n<Î)

Èû÷üt6÷ès3ø9$# 4

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai

dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki”.

b.      Sabda Rosululloh

يتوضاء ى حت أحدث إذا احدكم صالة الله اليقبلArtinya: Alloh tidak menerima shalat salah seorang dia nataramu bila ia berhadats, sehingga ia berwudhu”. (HR. Al-

Bukhari dan Muslim)

c.       Ijma’

Telah terjalin kesepakatan kaum muslim atas disyari’atkannya wudhu semenjak zaman Rosululloh hingga sekarang ini,

sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa ia adalah ketentuan yang berasal dari agama.

3.   Rukun Wudhu

Page | 5

Page 6: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

Dalam kitab Fathul Mu’in disebutjkan ada 6 hal yang menjadi rukun wudhu:3[5]

1.      Niat fardhunya wudhu ketika pertama kali membasuh wajah

2.      Membasuh wajah

3.      Membasuh kedua tangan dari telapak dan lengan sampai siku

4.      Membasuh sebagian kepala

5.      Membasuh kedua kaki beserta jkedua mata kaki

6.      Tertib

Dan terdapat perbedaan pendapat ketika menyebutkan rukun wudhu. Ada yang menyebutkan 4 saja, sebagaimana

yang tercantum dalam ayat Qur’an, namun ada juga yang menambahinya dengan berdasarkan dalil dari sunnah.4[6]

4 (empat) rukun menurut Al-Hanafiyah mengatakan bahwa rukun wudhu itu hanya ada 4 sebagamana yang

disebutkan dalam Nash Qur’an.

7 (tujuh) rukun menurut Al-Malikiyah menambahkan dengan keharusan niat, ad-dalk yaitu menggosok anggota

wudhu, sebab menurut beliau sekedar mengguyur anggota wudhu dengan air masih belum bermakna mencuci/membasuh,

juga beliau menambahkan kewajiban muwalat.

3

4

Page | 6

Page 7: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

6 (enam) rukun menurut As-Syafi’iyah menambahnya dengan niat pembasuhan dan usapan dengan urut, tidak

boleh terbolak balik. Istilah yang beliau gunakan adalah harus tertib.

7 (tujuh) rukun menurut Al-Hanabilah mengatakan bahwa harus niat, tertib dan muwalat, yaitu berkesinambungan.

Maka tidak boleh terjadi jeda antara satu anggota dengan anggota yang lain yang sampai membuatnya kering dari basahnya

air bekas wudhu.

4. Syarat-syarat Wudhu

1.      Dikerjakan dengan air mutlaq

2.      Mengalirkan air di atas anggota yang dibasuh

3.      Tidak ada sesuatu pada anggota yang dapat mengubah air, yaitu perubahan yang merusakkan nama air mutlak itu

4.      Pada anggota wudhu, tidak ada sesuatu yang menghalangi antara air dan anggota yang dibasuh

5.      Dilakukan sesudah masuk waktu shalat bagi orang yang selalu berhadats

5. Sunah-sunah Wudhu

1.      Membaca basmalah sebelum mengambil air untuk membasuh muka sambil niat berwudhu

2.      Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan, dicuci dengan air yang suci 3x (tiga kali)

3.      Berkumur

4.      Beristisyaq (menghirup air ke dalam hidung)

Page | 7

Page 8: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

Dan sunnah mengeraskan berkumur dan beristinsyaq bagi yang tidak puasa, dan makruh bagi yang puasa. Berkumur dan

istinsyaq dilakukan 3x.

5.      Istinsaar (membuang air dari hidung) dengan meletakkan jari telunjuk dan ibu jari tagan kiri di atas hidung. Jika

dalam hidung terdapat kotoran yang keras, hendaklah dikeluarkan dengan jari kelingking tangan kiri.

6.      Mengusap kedua telinga bagian luar atau dalam hingga gendang telinga

Dalam mengusap telinga harus menggunakan air yang babru, bukan air yang habis digunakan mengusap kepala.

7.      Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki jika menghalangi masuknya air ke sela-sela jari

Caranya pada tangan ialah meletakkan bagian dalam pada salah satu telapak tangan di atas telapan tangan yang lain sambil

memasukkan jari tanganpada tangan lain. Dan caranya pada kaki adalah meletakkan jari-jari tangan kiri diantara jari kaki,

dimulai dari jari kelingking kaki kanan dan berakhir pada kelingking kiri pada bagian bawah kaki.

8.      Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian bawah jari

9.      Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh kedua tangan dan kaki

10.  Memulai dengan ujung anggota yaitu membasuh wajah mulai bagian atas sampai bawah dan membasuh kedua tangan

mulai jari-jari sampai siku, mengusap kedua kepala mulai dari tempat yang biasa ditumbuhi rambut sampai bagian atas

kepala, dan membasuh kedua kaki dari ujung jari-jari sampai kedua mata kaki

11.  Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib seperti wajah, tangan, kaki

Page | 8

Page 9: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

12.  Membasuh dua atau tiga kali dalam segala hal, kecuali bila sudah merata, bila merata pada basuhan kedua, maka

basuhan kedua itu dianggap kali pertama. Bila merata pada basuhan kali ketiga, maka semua basuhan dianggap kali

pertama, dan hendakllah diteruskan dengan basuhan kali kedua dan ketiga.

13.  Menghadap kiblat

14.  Langsung yaitu beruntun antara anggota-anggota wudhu tidak terdapat jarak yang lama, sehingga anggota yang telah

dibasuh mengering kembali.

15.  Membasuh tangan hingga pergelangan pada saat akan mulai wudhu. Ini biasa dilakukan Rosulullah SAW, sunnah ini

sangat sesuai dengan fitrah dan akal. Sebab biasanya pada tangan itu ada debu atau yang serupa dengan debu. Maka sudah

harusnya, kamu dimulai dengan membersihkannya sehingga kemudian bisa digunakan untuk mencuci muka dan anggota

tubuh lainnya.

Dan yang sangat ditekankan untuk melakukan itu adalah saat bangun dari tidur. Sesuai hadits yang diriwayatkan oleh

Imam Al-Bukhari dan Muslim.

. يده باتت أين اليدرى ه فإن ثالث يغسلها ى حت ااإلناء فى يده يدخل فال نومه من أحدكم استيقظ إذ“Jika seorang diantara kalian bangun dari tidur, maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam wadah air hingga dia

mencucinya sebanyak 3x. Sebab dia tidak tahu di tempat mana tangannya berada sebelumnya.”5[7]

5

Page | 9

Page 10: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

16.  Menyela-nyela jenggot yang lebat

17.  Memulai dari bagian kanan. Hendaknya ia mulai mencuci tangan kanan sebelum yang kiri, mencuci kaki kanan sebelm

yang kiri.

18.  Irit dalam menggunakan air dan jangan sampai melakukan pemborosan, namun jangan sampai terlalu kikir

6. Hal-hal yang Membatalkan Wudhu

1.      Kencing dan Buang Air Besar

Hal yang membatalkan wudhu dan disepakati bersama adalah keluarnya kencing dan tinja dari seseorang. Tentang batalnya

wudhu karena kencing dan tinja adalah sesuatu yang sudah sangat diketahui dan disepakati dan sudah jelas tidak

memerlukan dalil untuk menjelaskannya.

2.      Madzi dan Wadi

Termasuk yang membatalkan yang keluar dari kemaluan depan seorang laki-laki adalah madzi dan wadi.

Madzi adalah sesuatu yang keluar dari penis seseorang lelaki setelah dia bercumbu, melihat atau berpikir mengenai seks.

Dia adalah air yang kental yang keluar dengan cara mengalir dan tidak memancar laksana mani.

Sedangkan wadi adalah air berwarna putih yang keluar setelah buang air kecil.

Keduanya membatalkan wudhu laksana kencing, dan tidak ada kewajiban apa-apa lagi bagi seseorang yang keluar madzi

dan wadi kecuali istinja’ dan wudhu.

3.      Keluarnya Angin dari Anus

Page | 10

Page 11: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan dari Abu Hurairah, bahwa Rosululloh SAW bersabda:

يتوضاء ى حت أحدث إذا احدكم صالة الله اليقبلArtinya: Alloh tidak menerima shalat salah seorang dia nataramu bila ia berhadats, sehingga ia berwudhu”.

Abu Hurairah menafsirkan kata “hadats”, di sini ada orang bertanya kepadanya: “apa yang dimaksud dengan hadats”? Dia

berkata: kentut yang tidak ada suaranya dan kentut yang ada suaranya.

Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Zaid dari Ashim Al-Anshari, bahwa dia mengadukan sesuatu

kepada Rosululloh tentang seseorang yang ragu merasakan sesuatu pada saat shalat yakni dia merasakan ada angin keluar

dari anusnya, maka Rosululloh SAW bersabda:

يجدريحا أو صوتا يسمع ى حت ينصرف ال أو الينفتل“Janganlah dia berhenti (berpaling) hingga dia mendengar bunyi atau dia mencium bau”.6[8]

Artinya, dia masih tetap berada dalam keadaan suci dan dalam wudhunya, karena itu adalah keyakinan, dan keyakinan

tidak hilang disebabkan keraguan, lain halnya jiak dia mendengar suara kentutnya atau mencium baunya.

4.   Tidur Berat

Hal yang disepakati membalatkan wudhu adalah tidur berat dan panjang. Sebagaimana tidurnya seseorang yang tidur di

malam hari, kemudian dia bangun pagi.

6

Page | 11

Page 12: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

Sedangkan yang berupa kantuk, maka dia tidak membatalkan wudhu, sebab itu adalah tidur ringan.

. ) : ثم رؤسهم تحفق ى حت العشاء ينتظرون عهدن على م ص الله رسول أصحاب كان قال عنه الله رضي مالك ابن أنس عن

) مسلم فو واصله قطنى الدار وصححه داود أبو أخرجه يتوضؤن وال ون يصل

5.      Bersentuhan laki-laki dan perempuan yang boleh nikah yang sudah baligh dan berakal, dan tidak ada penghalang

keduanya.

6.      Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan tanpa ada penghalang

Page | 12

Page 13: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

KESIMPULAN

Al Imam Ibnu Athir Al-Jazary rohimahulloh (Seorang ahli bahasa) menjelaskan bahwa jika dikatakan wudhu maka

yang dimaksud adalah air yang digunakan berwudhu, bila dikatakan wudhu, maka yang diinginkan di sini adalah

perbuatannya. Jadi wudhu adalah perbuatan, sedangkan wadhu adalah air wudhu.

Al-Hafi’ah Ibnu Hajar Asy-Syafi’iy, kata wudhu diambil dari kata al-wadho’ah/kesucian. Wudhu disebut demikian,

karena orang yang sholat membersihkan diri dengan wudhu, akhirnya ia menjadi orang yang suci.

-          Pengertian menurut Syrai’at

Menurut Syaikh Shohih Ibnu Ghorim As-Sadlan Harishulloh, bila ditinjau dari sisi syari’at adalah suatu bentuk peribadatan

kepada Allah SWT dengan mencucui anggota tubuh tertentu dengan data cara khusus.

         Rukun Wudhu

1.      Niat

2.      Membasuh wajah

3.      Membasuh kedua tangan dari telapak sampai siku

4.      Membasuh sebagian kepala

5.      Membasuh kedua kaku beserta kedua mata kaki

Page | 13

Page 14: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

6.      Tertib

         Sunah-sunah Wudhu

1.      Membaca basmalah

2.      Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan

3.      Berkumur

4.      Istinsyak (menghirup air ke dalam hidung)

5.      Istinsar (membuang air dari hidung)

6.      Mengusap kedua telinga bagian luar atau dalam hingga gendang telinga

7.      Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki jika menghalangi masuknya air ke sela-sela jari

8.      Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian belah jari

9.      Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh kedua tangan dan kaki

10.  Memulai dengan ujung anggota

11.  Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib, seperti wajah

12.  Membasuh dua atau tiga kali

13.  Menghadap kiblat

14.  Langsung atau berurutan

Page | 14

Page 15: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

         Hal-hal yang Membatalkan Wudhu

1.      Kencing dan buang air besar

2.      Madzi dan wadi

3.      Keluar angin dari anus

4.      Tidur berat

5.      Bersentuhan laki-laki dan wanita

6.      Menyentuh kemaluan

         Syarat-syarat Wudhu

1.      Dikerjakan dengan air mutlak

2.      Mengalirkan air ke atas anggota yang dibasuh

3.      Tidak ada sesuatu pada anggota yang dapat mengubah air

4.      Pada anggota wudhu, tidak ada sesuatu yang menghalangi antara air dan yang dibasuh

5.      Dilakukan sesudah masuk waktu shalat bagi orang yang selalu berhadats

Page | 15

Page 16: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Al-Asqalani, Al Imam Al Hafizh, Ibnu Hajar Fathul Baari Syarah Shahih Al-Bukhari Cet. I. Jakarta Selatan: Pustaka

Azam. 2001

Al-Jamal Ibrahim Muhammad. Fiqih Muslimah. Jakarta: Pustaka Amani. 1999.

Al-Malibary, Zainuddin bin Muhammad Al-Ghozaly. Fathul Mu’in. Surabaya: Darul Ilmi, tt.

Al-Qaradhawi Yusuf. Fiqih Thoharoh. Jl. Cipinang Muara Raya No. 63 Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. 2004.

Al-Thoyaar, Abdullah bin Muhammad. Risalah fi Al-Fiqh. Al-Muyassar Cet I. Riyadh: Madar Al Watoni lin Nasyr. tt.

Al- Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih. Al-Nihayah fi Ghorib Al-Hadits wal atsar Cet. 5. Mesir: Jannatul Afkar. 2008.

Ma s’ud, Ibnu dan Zainal Abidin. Fiqih Madzab Imam Syafi’I, Bandung: Pustaka Setia Bandung. 2007.

Page | 16

Page 17: other form of my personal project

[MODUL PEMBELAJARAN FIQIH] January 1, 2015

BIOGRAFI PENYUSUN

Sinarwati labinda, lahir di desa Aoma Kec, Wolasi, Kab Konawe selatan Prov Sulawesi Tenggara pada 17 ktober

1994. Beliau menamatkan sekolah dasar di SDN 1 Aoma. SMP di SMP N2 Wolasi, dan SMA di SMA N 1Wolasi.

Sekarang beliau sedang melanjutkan pendidikan di IAIN Kendari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, konsentrasi

manajeme Pendidikan Islam. Organisasi yang diikuti PMII, KAMMI, BTI (Bait tamiyz IAIN), PSGA, HMJ-T.

Page | 17