30
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila adalah jiwa raga seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan kontribusi atau kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbing dan mengajarkan nilai nilai kehidupan yang makin baik untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara dan telah diterima oleh seluruh warga negara indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan Undang- Undang dasar 1945 yaitu merupakan kepribadian negara dan cara pandang hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuannya, sehingga tak ada satu kekuatan apapun dan mananappun juga yang mampu memisahkan Pancasila dan Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia. B. Tujuan 1. Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para pemuda dan pemudi Indonesia. 2. Perlunya pemunculan materi tentang ideology negara dalam system pembelajaran. 3. Agar warga negara Indonesia berakhlak mulia, cerdas, artisipatif, dan bertanggungjawab dengan berlandaskan Pancasila. C. Manfaat 1

Pancasila sebagai dasar negara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pancasila sebagai dasar negara

Citation preview

Page 1: Pancasila sebagai dasar negara

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah jiwa raga seluruh rakyat Indonesia, yang memberikan

kontribusi atau kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbing dan

mengajarkan nilai nilai kehidupan yang makin baik untuk menciptakan masyarakat

Indonesia yang adil dan makmur.

Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara dan telah diterima oleh seluruh

warga negara indonesia seperti yang tercantum pada pembukaan Undang- Undang

dasar 1945 yaitu merupakan kepribadian negara dan cara pandang hidup bangsa, yang

telah diuji kebenaran, kemampuannya, sehingga tak ada satu kekuatan apapun dan

mananappun juga yang mampu memisahkan Pancasila dan Indonesia dari kehidupan

masyarakat Indonesia.

B. Tujuan

1. Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme para pemuda dan pemudi Indonesia.

2. Perlunya pemunculan materi tentang ideology negara dalam system pembelajaran.

3. Agar warga negara Indonesia berakhlak mulia, cerdas, artisipatif, dan

bertanggungjawab dengan berlandaskan Pancasila.

C. Manfaat

Supaya masyarakat Indonesia lebih memahami secara mendalam, komitmen,

dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila.

1

Page 2: Pancasila sebagai dasar negara

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

1. Pengertian Pancasila secara etimologis

Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India

(bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta.

Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila”

memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu

“panca” artinya “lima”

“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”

“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting

atau yang senonoh”

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa

diartikan “susila“ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu

secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca

Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima”

atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca

Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

2. Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli

a. Notonegoro

Menurut notonegoro pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia,

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah

dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa

indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta

sebagai pertahanan bangsa dan negara indonesia 

b. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi,

asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. dengan

demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan

tentang tingkah laku yang penting dan baik. 

c. Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun temurun yang sekian

abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. dengan demikian,

2

Page 3: Pancasila sebagai dasar negara

pancasila tidak saja falsafah negara. tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah

bangsa indonesia

3. Pengertian Pancasila secara Terminologis

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara

Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara

sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam

sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara

Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri

atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang

berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan

Tambahan terdiri atas 2 ayat.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang

Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang

berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,

tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut

tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

3

Page 4: Pancasila sebagai dasar negara

Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang

secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang disahkan

oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

A. PROSES PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Keterlibatan Jepang dalam perang dunia ke 2 membawa sejarah baru dalam kehidupan

bangsa Indonesia yang di jajah Belanda ratusan tahun lamanya. Hal ini disebabkan

bersamaan dengan masuknya tentara Jepang tahun 1942 di Nusantara, maka berakhir pula

suatu sistem penjajahan bangsa Eropa dan kemudian digantikan dengan penjajahan baru yang

secara khusus diharapkan dapat membantu mereka yang terlibat perang.

      Menjelang akhir tahun 1944 bala tentara Jepang secara terus menerus menderita

kekalahan perang dari sekutu. Hal ini kemudian membawa perubahan baru bagi pemerintah

Jepang di Tokyo dengan janji kemerdekaan yang di umumkan Perdana Mentri Kaiso tanggal

7 september 1944 dalam sidang istimewa Parlemen Jepang (Teikoku Gikai) ke 85. Janji

tersebut kemudian diumumkan oleh Jenderal Kumakhichi Haroda tanggal 1 maret 1945 yang

merencanakan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI).

Sebagai realisasi janji tersebut pada tanggal  29 April 1945 kepala pemerintahan

Jepang untuk Jawa (Gunseikan) membentuk BPUPKI dengan Anggota sebanyak 60 orang

yang merupakan wakill atau mencerminkan suku/golongan yang tersebar di wilaya Indonesia.

BPUPKI diketuai oleh DR Radjiman Wedyodiningrat sedangkan wakil ketua R.P Suroso dan

Penjabat yang mewakili pemerintahan Jepang “Tuan Hchibangase”. Dalam melaksanakan

tugasnya di bentuk beberapa panitia kecil, antara lain panitia sembilan dan panitia perancang

UUD. Inilah langkah awal dalam sejarah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Secara

ringkas proses perumusan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Mr. Muhammad Yamin, pada sidang BPUPKI tanggal 29 Mei  1945 menyampaikan

rumus asas dan dasar degara sebagai berikut:

1.  Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat.

4

Page 5: Pancasila sebagai dasar negara

Setelah menyampaikan pidatonya, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis

naskah Rancangan Undang-Undang Dasar. Di dalam Pembukaan Rancangan UUD itu,

tercantum rumusan lima asas dasar negara yang berbunyi sebagai berikut :

1.  Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia

3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

Perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Mr  Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945 antara lain dalam pidatonya menyampaikan

usulan lima dasar  negara, yaitu sebagai berikut :

1. Paham Negara Kesatuan

2. Perhubungan Negara  dengan Agama

3. Sistem Badan Permusyawaratan

4. Sosialisasi Negara

5. Hubungan antar Bangsa

Catatan :

Mr. Soepomo dalam pidatonya selain memberikan rumusan tentang Pancasila, juga

memberikan pemikiran tentang paham integralistik Indonesia. Hal ini tertuang di dalam

salah satu pidatonya .................., bahwa jika kita hendak mendirikan Negara Indonesia

yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka negara

kita harus berdasar atas aliran pikiran (staatsidee) negara yang integralistik, negara

yang bersatu dengan seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongan-golongannya

dalam lapangan apapun.

c. Ir. Soekarno, dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan rumusan

dasar negara adalah sebagai berikut :

1. Kebangsaan Indonesia

2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. KeTuhanan yang berkebudayaan.

5

Page 6: Pancasila sebagai dasar negara

Catatan :

Konsep dasar negara yang diajukan oleh Ir. Soekarno tersebut, dapat diperas menjadi Tri

Sila, yaitu : Sila Kebangsaan dan Sila Internasionalisme diperas menjadi Socio

Nationalisme; Sila Mufakat atau Demokratie dan Sila Ketuahanan yang berkebudayaan.

Kemudian Tri Sila tersebut dapat diperas lagi menjadi Eka Sila, yaitu Gotong Royong.

d. Panitia Kecil pada sidang PPKI tanggal 22 Juni 1945, memberi usulan rumusan dasar

negara adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-

pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam  permusyawaratan

perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Catatan :

Paniti kecil mempunyai tugas untuk menggolong-golongkan dan memeriksa catatan-

catatan tertulis selama sidang. Rapat Panitia Kecil telah diadakan bersama-sama dengan

38 anggota BPUPKI di kantor Besar Jawa Hookookai dengan susunan sebagai berikut :

Ketua      :  Ir. Soekarno

Anggota  :  

1) K.H.A Wachid Hasjim,

2) Mr. Muhammad Yamin,

3) Mr. A.A. Maramis,

4) M. Soetardjo Kartohadikoesoemo,

5) R. Otto Iskandar Dinata,

6) Drs. Mohammad Hatta,

7) K. Bagoes H. Hadikoesoemo.

Selanjutnya, dalam sidang yang dihadiri oleh 38 orang tersebut telah membentuk lagi

satu Panitia Kecil yang anggota-anggotanya terdiri dari : Drs. Mohammad Hatta, Mr.

Muhammad Yamin, Mr. A. Subardjo, Mr. A.A. Maramis, Ir. Soekarno, Kiai Abdul Kahar

Moezakkir, K.H.A. Wachid Hasjim, Abikusno Tjokrosujoso, dan H. Agus Salim. Panitia

Kecil inilah yang sering disebut sebagai panita 9 (sembilan) yang pada akhirnya

menghasilkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter).

6

Page 7: Pancasila sebagai dasar negara

e. Rumusan Akhir Pancasila yang di tetapkan tanggal 18 Agustus 1945, dalam sidang PPKI

memberi rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan

/perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Rumusan inilah yang kemudian dijadikan dasar negara, hingga sekarang bahkan

hingga akhir perjalanan Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila

sebagai dasar negara tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR hasil pemilu.

Jika merubah dasar negara Pancasila sama dengan membubarkan negara hasil proklamasi

(Tap MPRS No. XX/MPRS/1966).

 Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia.

a. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar filsafat negara) dan

ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan

mengatur penyelenggaraan negara. Konsep-konsep Pancasila tentang kehidupan

bernegara yang disebut cita hukum (staatsidee), merupakan cita hukum yang harus

dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila juga mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai pokok atau kaidah negara

yang mendasar (fundamental norma). Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara bersifat

tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil

pemilihan umum. Mengubah Pancasila berarti membubarkan Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pancasila sebagai kaidah negara yang fundamental berarti bahwa hukum dasar

tertulis (UUD), hukum tidak tertulis (konvensi), dan semua hukum atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia harus bersumber

dan berada dibawah pokok kaidah negara yang fundamental tersebut. 

7

Page 8: Pancasila sebagai dasar negara

1. Dasar Hukum Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pengertian pancasila sebagai dasar negara, sesuai dengan bunyi Pembukaan

UUD 1945 pada alinea keempat ”…....., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan

Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada; Ketuhanan Yang Maha Esa;

kemanusia yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Di dalam Pembukaan UUD 1945 tersebut meskipun tidak tercantum kata

Pancasila, namun bangsa Indonesia sudah bersepakat bahwa lima prinsip yang

menjadi dasar Negara Republik Indonesia disebut Pancasila. Kesepakatan tersebut,

tercantum pula dalam berbagai Ketetapan MPR-RI diantaranya sebagai berikut :

1) Ketetapan MPR – RI No.XVIII/MPR/1998, pada pasal 1 menyebutkan bahwa

“Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus

dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara”.

2) Ketetapan MPR No. III/MPR/2000, diantaranya menyebutkan : Sumber Hukum

dasar nasional yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusia yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Pancasila Memenuhi Syarat Sebagai Dasar Negara

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dasar negara Pancasila perlu

difahami konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya agar dapat dengan

tepat mengimplementasikannya. Namun sebaiknya perlu diyakini terlebih dahulu

bahwa Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia dengan beragam suku, agama, ras dan antar golongan yang ada.

Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara bagi Negara Kesatuan

Republik Indonesia dengan alasan sebagai berikut.

1) Pancasila memiliki potensi menampung keadaan pluralistik masyarakat

Indonesia yang beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongan. Pada Sila

Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin kebebasan untuk beribadah sesuai agama

8

Page 9: Pancasila sebagai dasar negara

dan keyakinan masing-masing. Kemudian pada Sila Persatuan Indonesia,

mampu mengikat keanekaragaman dalam satu kesatuan bangsa dengan tetap

menghormati sifat masing-masing sepert apa adanya.

2)  Pancasila memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yang pluralistik,

dengan menjunjung tinggi dan menghargai manusia sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan secara berkeadilan yang disesuaikan

dengan kemampuan dan hasil usahanya. Hal ini ditunjukkan dengan Sila

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

3)  Pancasila memiliki potensi menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri atas

ribuan pulau sesuai dengan Sila Persatuan Indonesia.

4)  Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak-hak asasi

manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini, selaras dengan Sila Kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

5) Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera sesuai

dengan Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai acuan dalam mencapai

tujuan tersebut.

3. Dasar Negara Pancasila Menjadi Sumber Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dalam kedudukan sebagai dasar negara, maka Pancasila menjadi sumber hukum

yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, segala peraturan perundang-undangan

harus merupakan  penjabaran atau derivasi dari prinsip-prinsip yang terkandung di

dalam Pancasila. Segala peraturan perundang-undangan yang tidak kompatibel dan/atau

tidak mengacu pada Pancasila dapat dinyatakan batal demi hukum.

Pancasila sebagai dasar negara ditransformasikan menjadi norma hukum yang

bersifat memaksa, mengikat dan mengandung sanksi. Oleh sebab itu, perlu

diupayakan law enforcement terhadap segala hukum yang merupakan penjabaran dari

dasar negara Pancasila. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan

Pembukaan UUD 1945 dan berdasarkan Ketetapan MPR No. III/MPR/2003

tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan, untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini.

9

Page 10: Pancasila sebagai dasar negara

4. Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, salah satu pepatah yang sering kita

dengar yaitu “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”, yang berarti

“Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Pepatah tersebut terkandung

makna bahwa jika kita ingin sukses berprestasi, maka harus dicapai dengan jalan

kerja keras dan usaha tanpa kenal lelah, karena sukses tidak datang dengan

sendirinya. Apabila pepatah tersebut kemudian diyakini, dan kemudian dijadikan

pegangan hidup seseorang, maka berkembanglah menjadi “pandangan hidup” yang

oleh Bung Karno disebut sebagai levensbeschouwing.

Apabila pandangan hidup tersebut memiliki kebenaran dan diyakini dapat

mengantarkan kepada kehidupan yang sejahtera dan bahagia, maka dapat

dikembangkan menjadi pandangan hidup masyarakat, bangsa dan negara, bahkan

dunia sehingga disebut Welstanscahuung. Jerman pada

masa Hitler mengangkat National-Sozialistische Welstanscahuung sebagai dasar

negaranya, Jepang (Tennoo Koodoo Seishin), Cina pada masa Sun Yat Sen (San

Min Chui), dan bagi bangsa Indonesia Pancasila Welstanscahuung.

Karena nilai yang terkandung di dalam Pancasila tidak lain adalah

kristalisasi dari nilai-nilai yang terdapat dalam berbagai pandangan hidup

masyarakat, maka sesungguhnya Pancasila itu sendiri yang mencerminkan

pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut nyata hidup di dalam

masyarakat dan dipergunakan sebagai pegangan dalam bersikap dan bertingkah laku

serta menentukan tindakan dalam menghadapi berbagai persoalan. Dengan kata lain,

Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan

kehidupan di dalam segala bidang. Semua tingkah laku dan perbuatan setiap

manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua Sila-sila

Pancasila.

10

Page 11: Pancasila sebagai dasar negara

B. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara |Pancasila se

bagai dasar negara sering disebut dasar falsafah negara (dasar filsafat

negara/philosophische grondslag) dari negara, ideologi negara (staatsidee). Dalam hal ini

Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain,

Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. 

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara seperti dimaksud tersebut sesuai dengan

bunyi Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang secara jelas menyatakan. "Kemudian

daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka

disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar

Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang

berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan

suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Norma hukum pokok dan disebut pokok kaidah fundamental daripada negara itu

dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah bagi

negara yang dibentuk. Dengan perkataan lain, dengan jalan hukum tidak dapat diubah.

Fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah yang fundamental. Hal ini

penting sekali karena UUD harus bersumber dan berada di bawah pokok kaidah negara

yang fundamental itu.

Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan

kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan

pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) harus

berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku di negara

Republik Indonesia harus bersumberkan kepada Pancasila. 

Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk

mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila menurut Ketetapan MPR No.

III/MPR/2000 merupakan "sumber hukum dasar nasional".

11

Page 12: Pancasila sebagai dasar negara

C. SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan

pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

yaitu :

Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei1945.

Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,

Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa

kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup

ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam

memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[1]

Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni1945 dalam pidato

spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Sukarno

mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme;

Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama

Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu,

katanya:

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan,

dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya

namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah

Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita

mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen

penetapannya ialah :

Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni1945

Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus1945

Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27

Desember1949

Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15

Agustus1950

12

Page 13: Pancasila sebagai dasar negara

Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk

Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

D. BUTIR-BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan

kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi

pelaksanaan Pancasila.

36 BUTIR-BUTIR PANCASILA/EKA PRASETIA PANCA KARSA

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-

penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaannya.

4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

b. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara

sesama manusia.

2. Saling mencintai sesama manusia.

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,

karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan

bangsa lain.

13

Page 14: Pancasila sebagai dasar negara

c. Sila Persatuan Indonesia

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan

negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.

4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka

Tunggal Ika.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam

Permusyawaratan/ Perwakilan

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil

musyawarah.

6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang

luhur.

7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral

kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia

serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

2. Bersikap adil.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak-hak orang lain.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

14

Page 15: Pancasila sebagai dasar negara

7. Tidak bersifat boros.

8. Tidak bergaya hidup mewah.

9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

10. Suka bekerja keras.

11. Menghargai hasil karya orang lain.

12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan

sosial.

Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45

butir Pancasila. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini

benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.

Sila pertama

Bintang

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan

yang adil dan beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk

agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang

menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai

dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

kepada orang lain.

15

Page 16: Pancasila sebagai dasar negara

Sila kedua

Rantai

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya

sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,

tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga

Pohon Beringin.

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan

bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan

golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

16

Page 17: Pancasila sebagai dasar negara

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat

Kepala Banteng

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia

Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan

bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil

musyawarah.

6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil

keputusan musyawarah.

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi

dan golongan.

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada

Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai

kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan

bersama.

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan

pemusyawaratan.

17

Page 18: Pancasila sebagai dasar negara

Sila kelima

Padi Dan Kapas

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap

orang lain.

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya

hidup mewah.

8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan

kepentingan umum.

9. Suka bekerja keras.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan

kesejahteraan bersama.

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

E. FUNGSI-FUNGSI PANCASILA

Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai Dasar Negara. Selain fungsi pokok

tersebut, masih ada fungsi lainnya yaitu :

Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideologi berasal dari kata “Idea” yang

berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita – cita dan logos berarti ilmu. Jadi

Ideologi dapat diartikan sebagai Ilmu tentang ide atau gagasan yang bersifat

mendasar. Ideologi ialah seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya oleh suatu

bangsa dan digunakan untuk menata masyarakatnya. Pancasila sebagai ideologi

nasional merupakan kumpulan nilai yang diyakini kebenarannya oleh Bangsa

Indonesia dan digunakan untuk menata masyarakat.

Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan pedoman bagi Bangsa Indonesia

dalam mencapai kesejahteraannya lahir dan batin.

18

Page 19: Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa

punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa

Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa Indonesia lahir bersamaan dengan adanya

Bangsa Indonesia sendiri yaitu sejak jaman dahulu kala. Menurut Prof. Mr. A.G.

Pringgodigdo bahwa Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai kepribadian  bangsa  Indonesia,  artinya  Pancasila  lahir bersama

dengan lahirnya Bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas Bangsa Indonesia dalam

sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakannya dengan

bangsa lain.

Pancasila sebagai perjanjian luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional

sebagai dasar negara, pada tanggal  18  Agustus  1945 melalui sidang  PPKI  (Panitia 

Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum artinya segala peraturan

perundang-undangan  yang  berlaku  di  Indonesia  harus bersumberkan Pancasila atau

tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai Bangsa Indonesia, yaitu

mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara materiil maupun

spiritual, berdasarkan Pancasila.

Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia. Pancasila

merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. karena

Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung

nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil,

bijaksana dan tepat untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

Melihat besarnya fungsi Pancasila, maka sebagai generasi  muda  yang  akan 

meneruskan  perjuangan bangsa Indonesia kelak, perlu memelihara dan melestarikannya

dengan menghayati dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

19

Page 20: Pancasila sebagai dasar negara

KESIMPULAN

Pancasila sebagai pandangan hidup suatu bangsa dan dasar negara Republik Indonesia.

Pancasila telah melekat dan men-darah daging pada masyarakat Indonesia. Maka masyarakat

Indonesia menjadika Pancasila sebagai pedoman hidup ataupun menjadikan Pancasila sebagai

perjuangan utama oleh masyarakat banggsa Indonesia. Oleh karena itu, setiap warga negara

mulai menerapkan nilai- nilai pada Pancasila tersebut baik di daerah maupun di pusat.

20

Page 21: Pancasila sebagai dasar negara

DAFTAR PUSTAKA

http://denyangga.blogspot.com/

http://stiebanten.blogspot.com/2011/05/kedudukan-pancasila-bagi-bangsa.html

http://mentarivision.blogspot.com/2011/12/fungsi-fungsi-pancasila.html

http://citadastmikpringsewu.wordpress.com/mata-kuliah/pancasila/pengertian-pancasila-secara-etimologis-historis-terminologis-hakikat-pancasila/

http://www.pengertianahli.com/2013/05/pengertian-pancasila-sebagai-dasar.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

Sunarso, M.Si. , dkk, 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY PRESS

Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

21