42
Sebagai Filsafat Copyright © kelompok 6

Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

  • Upload
    deatita

  • View
    211

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

Pancasila Sebagai Filsafat

Copyright © kelompok 6

Page 2: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

1 - Anggota Kelompok

Click icon to add picture

Dea Tita Hastika Fitriya

Ningsih

Ines Novika Santia

• Copyright © kelompok 6

Page 3: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

2 - Pancasila Sebagai Filsafat

Cara Berfikir FilsafatA

Pengertian Pancasila FilsafatNilai-nilai Pancasila menjadi dasar dan arah keseimbangan antara hak & kewajiban asasi manusia

C

B

• Copyright © kelompok 6

Page 4: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Pengertian Filsafat

Objek Kajian Filsafat

Cara Berfikir Filsafat

Sistem Filsafat

Aliran Filsafat

Cara Berfikir Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 5: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Etimologi

Filsafat : Ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari kebijakan dan cinta akan kebijakan.

Menurut, D. Runes

Philo (philein) :

CintaSophos : Hikmah /

KebijaksanaanFilsafat : mencintai hal-hal yang sifatnya

bijaksana.

Pengertian Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 6: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

• Material konkret : manusia, alam, benda, binatang, dsb.

• Sesuatu yang abstrak : nilai-nilai, ide-ide, ideologi, moral, pandangan hidup dsb.

A. - Cara Berfikir Filsafat

Objek Material

Cara pandang seseorang terhadap objek material tersebut.

Objek FormalObjek Kajian Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 7: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 8: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Berpikir sampai batas-batas yang luas, tidak terikat pada kekangan-kekangan sosial, politik, tradisi, agama dan moral.

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 9: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Jawaban dari suatu permasalahan tidak

pernah tuntas, tetapi menimbulkan pertanyaan

baru lagi.

Bebas Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 10: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Berfikir secara sistematis, runtut, unsur-unsurnya tidak saling terpisah, tidak saling bertentangan, tidak acak-acakan, kacau dan fragmentaris.

Bebas

Implikatif

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 11: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Bebas

Implikatif

Koheren

Kesimpulan diambil berdasarkan banyak pertimbangan dari berbagai sudut pandang.

Konseptual

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Komprehensif

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 12: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Tidak hanya pada persepsi manusia saja, tapi merupakan kegiatan akal budi dan mental manusia yang berusaha menyusun konsep-konsep yang berasal dari generalisasi serta abstraksi dari hal-hal yang sifatnya khusus.

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 13: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Selalu mempertanyakan segala sesuatu, problema-problema, dan hal-hal yang dihadapi manusia.

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 14: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Bukan hanya sampai pada fakta-fakta yang sifatnya khusus dan

empiris belaka, namun sampai pada intinya yang terdalam yaitu hakekat

dari sesuatu objek.

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Kritis

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 15: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Rasional

Spekulatif

Universal

Pemikiran-pemikirannya dapat diterima oleh akal sehat manusia (logis).

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Kritis

Radikal

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 16: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Menduga-duga atau memprediksi dengan kekuatan akal manusia untuk menemukan jawaban dari fakta yang dihadapi.

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual Universal

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 17: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

Kritis

Radikal

Rasional

Spekulatif

Universal

Bersifat umum bagi seluruh umat manusia, tidak terbatas oleh ruang dan waktu, misalnya keadilan, kebenaran dan kebaikan.

Bebas

Implikatif

Koheren

Komprehensif

Konseptual

Cara Berfikif Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 18: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

Suatu ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang berbagai segi kehidupan yang mendasar.

A. - Cara Berfikir Filsafat

Sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realita, filsafat hidup dan tata nilai (etika)

Sistem Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 19: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

1. Aliran Materialisme

2. Aliran Idealisme/Spiritualisme

3. Aliran Realisme

Aliran Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 20: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

1. Aliran Materialisme

2. Aliran Idealisme/Spiritualisme

3. Aliran Realisme

Aliran ini mengajarkan bahwa hakekat realitas kesemestaan, termasuk makhluk hidup dan manusia ialah materi.

Aliran Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 21: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

1. Aliran Materialisme

2. Aliran Idealisme/Spiritualisme

3. Aliran RealismeAliran ini mengajarkan bahwa ide dan spirit manusia yang menentukan hidup dan pengertian manusia.

Aliran Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 22: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

A. - Cara Berfikir Filsafat

1. Aliran Materialisme

2. Aliran Idealisme/Spiritualisme

3. Aliran Realisme

Aliran ini mengajarkan bahwa kedua aliran di atas (materialisme dan idealisme) adalah bertentangan, tidak sesuai dengan kenyataan (tidak realistis).

Aliran Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 23: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Pancasila Sebagai Filsafat

Aspek-aspek Pancasila Sebagai Filsafat

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai

Suatu Sistem Filsafat

Pengertian Pancasila Secara Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 24: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Pancasila Sebagai Filsafat

Filsafat pancasila dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh.

Deduktif Induktif

Pembahasan Filsafat Pancasila

secara secara

• Copyright © kelompok 6

Page 25: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Aspek-aspek Pancasila Sebagai Filsafat

1. Aspek Ontologi

2. Aspek Epistemologi

3. Aspek Aksiologi

• Copyright © kelompok 6

Page 26: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

1. Aspek Ontologi

Aspek yang menyelidiki makna yang ada (eksistensi dan keberadaan), sumber ada, jenis ada, dan hakekat ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika dan alam semesta atau kosmologi.

Sila pertama Pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” mengakui adanya kekuatan gaib yang di luar manusia menjadi pencipta, pengatur serta penguasa alam semesta.

Aspek-aspek Pancasila Sebagai Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 27: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

2. Aspek Epistemologi

Aspek yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Yang termasuk cabang epistemologi adalah matematika, logika, sematik, dan teori ilmu.

Dalam pembukaan UUD 1945 terdapat tujuan Negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, dan UUD sendiri berlandaskan pada Pancasila.

Aspek-aspek Pancasila Sebagai Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 28: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

3. Aspek Aksiologi

Aspek yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis dan tingkatan nilai dan hakekat nilai.

Pancasila adalah cerminan dari Bangsa Indonesia sendiri. Adapun kepercayaan pada Tuhan termasuk cangkupan nilai di aksiologi, sejak dahulu leluhur kita sudah menciptakan banyak karya yang terdiri dari cipta, rasa, dan karsa sesuai kepercayaannya.

Aspek-aspek Pancasila Sebagai Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 29: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu

Sistem FilsafatMeskipun Pancasila terdiri dari lima sila, tetapi kelimanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.Syarat pancasila sebagai sistem filsafat :• Sebagai satu kesatuan yang utuh.• Bersifat konsisten dan koheren.• Ada hubungan antara bagian yang satu dengan

bagian lain.• Ada kerjasama.• Semua mengabdi pada satu tujuan yaitu tujuan

bersama.• Copyright © kelompok 6

Page 30: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Jika dilihat dari segi esensinya, urut-urutan lima sila ini menunjukan rangkaian tingkat dalam “luas cakupan” dan “isi sifatnya” yang menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung sila-sila lainnya, yang berarti :1) Ketuhanan Yang Maha Esa2) Kemanusiaan yang adil dan beradab3) Persatuan Indonesia4) Kerakayatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu

Sistem Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 31: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Jika dilihat dari segi esensinya, urut-urutan lima sila ini menunjukan rangkaian tingkat dalam “luas cakupan” dan “isi sifatnya” yang menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung sila-sila lainnya, yang berarti :1) Ketuhanan Yang Maha Esa

adalah KeTuhanan yang berperikemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan

sosial.

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu

Sistem Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 32: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Jika dilihat dari segi esensinya, urut-urutan lima sila ini menunjukan rangkaian tingkat dalam “luas cakupan” dan “isi sifatnya” yang menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung sila-sila lainnya, yang berarti :2) Kemanusiaan yang adil dan beradab

adalah Kemanusiaan yang berkeTuhanan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan

sosial.

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu

Sistem Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 33: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Jika dilihat dari segi esensinya, urut-urutan lima sila ini menunjukan rangkaian tingkat dalam “luas cakupan” dan “isi sifatnya” yang menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung sila-sila lainnya, yang berarti :3) Persatuan Indonesia

adalah Persatuan yang berkeTuhanan, berkemanusiaan, berkerakyatan, dan berkeadilan

sosial.

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu

Sistem Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 34: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Jika dilihat dari segi esensinya, urut-urutan lima sila ini menunjukan rangkaian tingkat dalam “luas cakupan” dan “isi sifatnya” yang menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung sila-sila lainnya, yang berarti :4) Kerakayatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

adalah kerakyatan yang berkeTuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, dan berkeadilan

sosial.

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu

Sistem Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 35: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

B. - Pengertian Pancasila Secara Filsafat

Jika dilihat dari segi esensinya, urut-urutan lima sila ini menunjukan rangkaian tingkat dalam “luas cakupan” dan “isi sifatnya” yang menjadikan setiap sila dari Pancasila didalamnya terkandung sila-sila lainnya, yang berarti :5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

adalah keadilan yang berkeTuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, dan

berkerakyatan.

Kesatuan Sila-sila Pancasila Sebagai Suatu

Sistem Filsafat

• Copyright © kelompok 6

Page 36: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

C.Nilai-nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Pancasila tidak menggabungkan individualisme dan liberalisme maupun komunisme dalam segala

bentuknya.

1. Hubungan Vertikal

2. Hubungan Horizontal

3. Hubungan Alamiah

• Copyright © kelompok 6

Page 37: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

C.Nilai-nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Pancasila tidak menggabungkan individualisme dan liberalisme maupun komunisme dalam segala

bentuknya.

1. Hubungan Vertikal

Hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai sila

Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu sila pertama dalam nilai Pancasila menjadi yang terutama dan

pertama.Dalam hubungan ini manusia mempunyai kewajiban untuk taat pada perintah Tuhan dan menghentikan/menjauhi segala larangan-Nya.

• Copyright © kelompok 6

Page 38: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

C.Nilai-nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Pancasila tidak menggabungkan individualisme dan liberalisme maupun komunisme dalam segala

bentuknya.

2. Hubungan HorizontalHubungan manusia dengan sesamanya, baik fungsinya sebagai warga masyarakat, warga bangsa dan warga Negara, yang merupakan penjelmaan dari nilai-nilai

sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Dalam hubungan ini manusia dituntut memiiki sikap saling

mengakui, menghargai, menghormati, dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan yang merupakan sikap

dasar dari pengamalan Pancasila khususnya sila kedua.

• Copyright © kelompok 6

Page 39: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

C.Nilai-nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Pancasila tidak menggabungkan individualisme dan liberalisme maupun komunisme dalam segala

bentuknya.

3. Hubungan AlamiahHubungan manusia dengan alam sekitar, yang meliputi

hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala isinya.

Dalam hubungan ini manusia dituntut memiliki kewajiban untuk melestarikan alam dan kekayaan

yang ada di dalamnya, sebab alam sudah menyumbangkan banyak hal untuk kelangsungan

hidup manusia.

• Copyright © kelompok 6

Page 40: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

C.Nilai-nilai Pancasila Menjadi Dasar dan Arah Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Alasan mendasar Pancasila sebagai pandangan hidup atau ideologi bangsa adalah sebagai berikut:

1. Pancasila mengakui adanya kekuatan ghaib yang di luar manusia menjadi pencipta, pengatur serta penguasa alam semesta.

2. Mengatur keseimbangan dalam hubungan dan keserasian-keserasian dimana untuk menciptakannya perlu pengendalian diri.

3. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan bangsa sangat penting.

4. Kekeluargaan dan gotong royong, kebersamaan serta musyarawah untuk mufakat dijadikan sendi kehidupan.

5. Kesejahteraan menjadi tujuan hidp bersama

• Copyright © kelompok 6

Page 41: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

Do you have any question ?• Copyright © kelompok 6

Page 42: Pancasila sebagai filsafat kelompok 6

C.KALIMANTA

NIRIAN JAYA

MALUKU

E.NUSA TENGGARA

W.NUSA TENGGARA

BALI

E.JAVAC.JAVAW.JAVA

DI YOGYAKARTA

SE.SULAWESI

C.SULAWESI

N.SULAWESI

JAMBI

RIAU

BENGKULU

W.SUMATRA

DI ACEH

E.KALIMANTAN

W.KALIMANTAN

PAPUAS.KALIMANTAN

S.SULAWESI

C.KALIMANTAN

W.JAVA

RIAU

LAMPUNG

S.SUMATRAJAMBI

N.SUMATRA