17
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PENGEMBANGAN BUDAYA

Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PENGEMBANGAN BUDAYA

Page 2: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Disusun Oleh :

Nindiaswari Putri (A1E015048)Muhammad Ivan Hasri (A1E015049)Klara Afria (A1E015050)Nabila Nurhuda (A1E015051)Wiji Dwi Lestari (A1E015052)

Page 3: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya
Page 4: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Sebagai Dasar Negara, Pancasila menjadi pedoman dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu segala aspek kehidupan baik ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya ,

pertahanan dan keamanan harus bersandar pada nilai Pancasila. Termasuk dalam pembangunan segala bidang, Pancasila harus

menjadi paradigma Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan

tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu

para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan

aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.

Page 5: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Asset Indonesia atas keanekaragaman budaya yang multi etnis, sangat kaya dan sangat bervariatif, ini dapat dilihat dari kacamata

pandang geografis dan demografis. Dari sudut Geografis Indonesia adalah daerah Tropis yang subur terdapat beberbagai jenis agrikultur, bahkan mencapai jutaan varian, suatu keajaiban

tanah, sawah dan ladang, bahkan kata Koes Plus, tongkat pun kalau ditanam akan jadi tanaman, menggambarkan kesuburan tanah Indonesia. Dan ini mempengaruhi kultur daerah diantara

daerah-daerah yang lain.

Page 6: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Dari sisi Demografis Indonesia terdiri dari multi etnis, sebagai perwujudan dari lukisan alam dipelbagai pelosok seantero Indonesia. Dari multi etnis menimbulkan keanekaragaman

peradaban yang ber-Bhineka Tunggal Ika, kemudian menurut hukum adat sebagai perwujudan dari tatanan hukum adat terdiri

dari 11 wilayah hukum adat dari Sabang sampai Merauke. Sampai saat ini multi kultur dan multi etnis masih terpelihara dengan baik, meskipun ada degradasi moral sebagai pengaruh

globalisasi budaya dunia yang tak terbatas, dapat melewati batas dunia manapun, tanpa dapat dikendalikan oleh siapapun,

termasuk oleh kekuatan struktural.

Page 7: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Budaya global adalah budaya dari sebuah budaya multi kultural, bentuk budaya baru dalam tatanan dunia baru, berbaur bersama

dengan budaya-budaya lain dimanapun terdapat peradaban manusia.

Sebagai implikasi adanya budaya baru, terdapat bentuk tindakan deviatif yang menyimpang dari budaya positif, yang berlaku dan

disepakati, diantaranya adalah bentuk-bentuk kejahatan yang berdimensi baru, sebuah komunitas baru dunia kejahatan, yang

meninggalkan komunitas lama yang konvensional. Hal ini merupakan pengaruh negative terhadap keamanan dalam negeri.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memicu perkembangan globalisasi di semua aspek kehidupan

bermasyarakat, baik dalam suatu negara maupun peradaban dunia. Dalam suatu negara telah memiliki keteraturan yang

terimplementasikan kedalam suatu budaya yang tumbuh dan berkembang sebagai akibat interaksi antar manusia dalam pola

kehidupan sehari-hari.

Page 8: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Budaya bangsa Indonesia yang patut kita banggakan antara lain adalah sifat gotong-royong, sopan-santun,

ramah dan menghargai orang lain. Namun sejak bergeloranya era globalisasi, semua karakteristik budaya

bangsa yang membanggakan tersebut secara perlahan terdesak dengan masuknya budaya asing yang tidak

sejalan bahkan bertentangan dengan budaya nasional/lokal.

Page 9: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-

acuan-bersama, bagi kebudayaan - kebudayaan di daerah:

Page 10: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupun golongan sosial dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak

mengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ;

Page 11: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warganegara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan,

kedaerahan, maupun golongannya ;

Page 12: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa yang berdaulat ;

Page 13: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan

kesepakatan melalui musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan kepentingan

perorangan ;

Page 14: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang membangkitkan semangat perjuangan

bangsa Indonesia dalam memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutserta

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

 

Page 15: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Ideal culture Pancasila yang meliputi: Kerukunan umat beragama, Keadilan sosial, Kedaulatan rakyat, Kemanusiaan dan

Kebangsaan.Oleh karenanya direkomendasikan agar segera mempraktekan

kembali budaya berpancasila, untuk menunjukkan karakter Indonesia di mata dunia luar, sehingga dapat dijadikan patokan pola hidup berbagsa, bernegara dan bermasyarakat Indonesia.

Page 16: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya

Pancasila merupakan lima buah asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsa Indonesia.

Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga Pancasila tercipta

berdasarkan kebudayaan. Kaitan di antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dan

Kebudayaan dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya saling berhubungan. Pancasila berakar dari

kebudayaan dikarenakan di dalam pancasila terkandung nilai kebudayaan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur

persatuan dapat kita lihat di dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang memiliki beragam macam

kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada Pancasila

yang adalah ideologi bangsa kita.

Page 17: Pancasila sebagai paradigma pengembangan budaya