Upload
tjoetnyak-izzatie
View
391
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi
manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan,
malah bertambah parah. Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-
substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi
berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan
lingkungan yang dulu berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran yang dilakukan oleh
manusia, yaitu akibat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan
perkembangan teknologi. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kebutuhan
penduduk juga meningkat, contohnya semakin banyak pengguna kendaraan
pribadi sehingga menimbulkan polusi udara.
Pulotan merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat atau
komponen lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Ada tiga syarat suatu
bahan dikatakan sebagai polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya melebihi
ambang batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat
yang tidak semestinya.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang
dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut
polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1) Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2) Berada pada waktu yang tidak tepat
3) rada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah :
1) Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2) Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb
dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan
oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di
perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan
pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di
desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian
tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam
tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi
kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan
zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan
akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian
bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
1) Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2) Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman
penduduk.
3) Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan
sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat
penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani
untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang
lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun
akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang
mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai
makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga
tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi
hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada
organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
1) Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
2) Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur
sehingga telurnya tidak dapat menetas.
3) Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
3. Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
a) Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air digunakan untuk
minum, masak dan menuci. Namun, manusia tidak mampu menjaga
kualitas air yang ada di bumi. Hal ini bisa terlihat dari maraknya berita
pencemaran air di berita seperti tumpukan sampah di kali atau sungai.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah rumah tangga, pestisida,
limbah anorganik dan pupuk.
Air buangan rumah tangga dikenal dengan limbah domestik yang
mengandung 95% sampai dengan 99% air dan sisanya adalah limbah
organik. Limbah rumah tangga ini merupakan sumber makanan yang baik
untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi dengan limbah
rumah tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan
penyakit kolera dan tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai
macam makhluk hidup lain bisa mati akibat dari kekurangan oksigen.
Karena pada saat di bawah kondisi aerob, bakteri pembusuk menggunakan
oksigen di dalam air untuk menguraikan materi organik. Sebagian air
buangan terdiri dari komponen nitrogen, seperti urean dan asam urik yang
terurai menjadi amoniak dan nitrit. Biasanya perairan yang dilalui limbah
rumah tangga populasi ganggang akan meningkat pesat karena banyaknya
persediaan nutrisi dan persediaaan oksigen dalam perairan tersebut akaan
berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih
terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air kembali ke
batas normal.
Limbah organik juga merupakan penyebab pencemaran air. Ada
beberapa industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah
tersebut mengandung logam-logam beracun seperi merkuri, tembaga,
kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga penyebab pencemaran air.
Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa oleh air hujan,
masuk ke sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi kaya
nutrien dan pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida
merupakan senyawa kimia beracun yang digunakan manusia untuk
mengontrol hama. Pestisida mengandung herbisida, fungisida dan
insektisida yang juga tidak baik untuk makhluk hidup.
b) Pencemaran Udara
Pencemaran udara merupakan pemandangan yang dihadapi
manusia setiap harinya. Pencemaran udara umunya dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna, seperti pembakaran
batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas yang masuk ke udara
berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami. Polutan gas ini
mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen oksida,
dan sulfur dioksida.
Saat ini jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara
terus mengalami peningkatan sehingga terjadilah efek rumah kaca atau
kenaikan suhu di bumi. Efek rumah kaca ini menjadi masalah darurat yang
dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. Peningkatan suhu di bumi
menyebabkan salju di daerah kutub mencair sehingga permukaan air laut
meningkat. Itulah menjadi salah satu faktor yang memicu semakin
seringnya terjadi banjir di bumi. Karbon monoksida membuat kemampuan
darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Karbon
monoksida ini dihasilkan oleh asap motor dan mobil. Sulfur dioksida
(SO2) yang meningkat di atmosfer menyebabkan gangguan kesehatan
pada manusia, terutama radang paru-paru, penyakit bronkitis dan gagal
jantung. Selain itu, SO2 juga mampu merusak semua vegetasi hingga
jarang yang jauh dan SO2 merupakan komponen utama yang
menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
korosi pada bangunan dan kerusakan hutan. Nitrogen oksida juga
merupakan komponen hujan asam. Timah dapat ditemukan di udara, air
dan makanan yang dimakan oleh manusia. Keracunan timah dapat terjadi
apabila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama.
Konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh
kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan kematian.
c) Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah ni berasal dari limbah rumah tangga, limbah
industri dan limbah pertanian. Sampah merupakan bahan pencemar utama
dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah yang
berserakan dimana-mana. Hujan asam yang terjadi akibat aktvitas insudtri
dapat menyebabkan mineral berbaaya terlepas dari ikatannya dan kondisi
pH tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali
menyebabkan tanah kehilangan zat haranya sehingga produktivitas
pertanian menurun. Ditambah dengan masuknya pestisida ke dalam tanah
akan berdampak ke berbagai makhluk hidup lewat rantai makanan.
Melihat keadaan bumi kita yang sudah dipenuhi dengan
pencemaran. Manusia sebagai faktor penyebab pencemaran lingkungan,
harus mengubah perilakunya terhadap lingkungan. Manusia harus menjaga
dan melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena pencemaran
lingkungan menjadi permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas
manusia di bumi. Manusia dapat memulainya dengan berbagai macam
kegiatan cinta lingkungan. Yang paling penting adalah kesadaran dari
dalam diri sendiri karena semua upaya yang dilakukan untuk mengurangi
pencemaran lingkungan tidak akan berjalan tanpa adanya kesadaran
manusia terhadap lingkungan.
4. Penanggulangan Pencemaran
1) Penanggulangan secara administrative
Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan
merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan
atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara
lain sebagai berikut :
a) Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat
mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan
sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas
CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya
lapisan ozon di stratofer.
b) Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan
gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari
zat-zat yang membahayakan lingkungan.
c) Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat
tertentu yang jauh dari pemukiman.
d) Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri
harus dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).
e) Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar
untuk menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air
ditentukan baku mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara
ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain
tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor
dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan
kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan
memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan
bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.
2) Penanggulangan secara teknologis
Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis,
misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah.
Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu
yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut
dinamakan insenerator.
3) Penanggulangan secara Edukatif
Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur
pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal,
disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang
lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan
Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan
penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan
dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.
Dengan penyuluhan dan pendidikan diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran baik secara individu maupun secara
berkelompok untuk memahami pentingnya kelestarian lingkungan.
5. Penanganan Pencemaran Lingkungan
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di
lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan
ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari
bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
6. Penanganan Limbah
Pembangunan di sektor dunia Industri merupakan cara yang tepat
dalam menaggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Melalui
pembangunan proyek industri pemerintah dan para pengusaha mampu
mempekerjakan rakyat yang memiliki potensi baik. Hal ini juga dapat
meningkatan perekonomian negara karena dengan proyek industri maka negara
dapat mengurangi barang-barang import. Dunia Industri juga dapat mengajarkan
dan mendidik bangsa agar menjadi bangsa yang produktif, inovatif dan kreatif
sehingga dalam beberapa tahun bangsa kita bisa menghilangkan sifat konsumtif.
Meskipun memiliki dampak positif yang besar bagi bangsa dan
negara namun pembangunan proyek industri sering kali menyebabkan kasus-
kasus pencemaran yang jelas-jelas merusak lingkungan. Banyak proyek-proyek
pembangunan industri maupun kegiatan produksi yang ada didalamnya tidak
memenuhi dan menaati kaidah lingkungan hidup. Sehingga lingkungan sekitar
pabrik industri mengalami pencemaran tanah, air dan udara. Hal ini tentu saja
mengakibatkan gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar pabrik. Banyak
penyakit-penyakit kulit, gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan yang
menyerang warga sekitar.
Kasus pencemaran lingkungan akibat industri perlu mendapat
perhatian lebih dari pemerintah. Walaupun sudah ditetapkannya peraturan
perundangan tentang hal ini namun masih banyak saja para pengawas dan
pelaksana peraturan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka
dengan mudah menerima uang suapan dan membiarkan pabrik-pabrik yang
membuang limbahnya ke daerah pemukiman warga.
Kasus pencemaran udara yang terjadi akibat industri diakibatkan
oleh pembuangan gas pembakaran mesin diesel dan gas sisa produksi yang
dibuang melalui cerobong asap, namun dalam kasus ini cerobong asap yang
dipergunakan sebagai saluran pembuangan sekaligus penyaringan udara sisa
sebelum dibuang tidak memiliki spesifikasi yang baik dalam mengurangi polusi.
Selain itu ketinggian dan kemiringan cerobong asap juga harus ideal sehingga
udara sisa yang dibuang tidak mengenai lingkunngan tempat tinggal warga.
Berbeda dengan kasus pencemaran udara, pencemaran air dan tanah
dipengaruhi oleh pembuangan limbah yang dibuang ke sungai atau saluran air
warga. Pencemaran ini diakibatkan juga oleh pengolahan dan sterilisasi limbah
yang kurang baik sehinngga limbah yang dibuang ke sungai masih menggandung
bahan-bahan logam maupun organik yang berbahaya. Bahan-bahan ini bukan
hanya menggangu kesehatan warga namun juga dapat menganggu populasi hewan
dan tumbuhan air serta dapat menyebabkan mutasi.
Pada pembangunan industri sering menggunakan bahan-bahan kimia
dalam proses produksi. Bahan-bahan kimia ini sering sekali mengakibatkan
keracunan bagi orang yang tidak sengaja mengenainya. Bahan-bahan kimia
tersebut antara lain HCl, H2S H2SO4, HNO3. Bahan tersebut biasa digunakan
dalam melarutkan cat, vernis, lemak, oli dan karet. Bahan-bahan diatas ada yang
bersifat basa dan asam. Umunya bahan-bahan ini sering mengakibatkan gangguan
pernapasan dan iritasi pada kulit karena sifat asam yang terkandung dalam bahan
tersebut.
Jika limbah dari bahan-bahan korosif tersebut mencemari
lingkungan dan tidak sengaja dikonsumsi warga maka dalam jangka waktu yang
lama dapat mengakibatkan kerusakan jaringan kulit, mata dan organ tubuh
terutama hati dan ginjal. Bahan- bahan tersebut juga dapat mengakibatkan
kebutaan dan hilangnya kesadaran atau pingsan bila terkena dalam jumlah yang
banyak dan jangka waktu yang sedikit. Maka dari itu kita perlu mengolah bahan-
bahan berbahaya tersebut dengan bijak agar tidak membahayakan lingkungan
sekitar.
7. Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri
yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran
Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu
akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang
dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah
pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena
penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.
Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi
dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk
pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan- kendaraan yang cenderung
menggunakan bahan baker yang dapat menyebabkan polusi udara.
8. Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk
itu selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep
keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat
lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan
tercipta lingkungan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.konsultankolesterol.com/artikel-pencemaran-
lingkungan.html
2. http://www.slideshare.net/sinyakkaceh/savedfiles?s_title=makalah-
pencemaran-lingkungan-27805740&user_login=septianraha
3. http://www.slideshare.net/dhiahbw/pencemaran-lingkungan-31256056
4.