Upload
syifa-sahaliya
View
15.824
Download
2.388
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 4Bersatu Dalam Keragaman
dan Demokrasi
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
Kelompok 2
Back to school
Syifa Sahaliya
Dwi Okta Fajryanti
PETA
KON
SEP 1. Demokrasi Dalam
Islam
Q.S Ali Imran ayat 159 dan Maknanya
Tajwid Q.S Ali Imran ayat 159
Tafsir Q.S Ali Imran ayat 159
Hadits Yang Menjelaskan Tentang
Demokrasi
2. Demokrasi dan Syura
3.Pandangan Ulama (Intelektual Muslim) Tentang Demokrasi
4. Penerapan Perilaku Demokratis
BACKTO
SCHOOL
1. Demokrasi dalam IslamDemokrasi berasal dari bahasa Yunani,
yang terdiri dari ;Demos = rakyatdan Kratos/cratein = pemerintahanJadi, demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat.
BACKTO
SCHOOL
Dalam pandangan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Lalu, bagaimana Demokrasi dalam
Islam?
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang berisi pesan-pesan mulia tentang bersikap demokratis, tentang musyawarah, dan toleransi dalam perbedaan.Salahsatu ayat yang menjelaskan tentang Sikap Demokratis yaitu Surat Ali-Imran ayat 159.
BACKTO
SCHOOL “Maka di sebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada- Nya.” (QS. Ali Imran: 159)
عمران آل سورة(3:15)
Tajwid) عمران آل 3:15سورةNo Bacaan Hukum Bacaan Sebab / Alasan
1 رحمة من Idgham bighunnah --- + م2 لنت Ikhfa’ haqiqi ت←ن 3 لهم ولو Idh-har syafawi و← م 4 كنت Ikhfa’ haqiqi ت←ن 5 فظاغلظ Idh-har halqi غ←--- 6 القلب Alif lam Qomariyah ق← ال 7 النفضوا Ikhfa’ haqiqi ف← ن 8 من حولك Idh-har halqi ح←ن 9 عنهم Idh-har halqi هـ←ن
10 لين المتوك Mad ‘Aridl lissukun ي + ن← ---
Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin pada peperangan Uhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita kekalahan, tetapi beliau tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang melanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan untuk mereka ampunan di Allah SWT. Andaikata Nabi Muhammad saw bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan din dan beliau. Di samping itu Nabi Muhammad saw selalu bermusyawarah dengan mereka dengan segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum mukmin bertawakal sepenuhnya kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah.
Tafsirآل سورة
3:15عمران
Di samping itu Nabi Muhammad saw selalu bermusyawarah dengan mereka dengan segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Nabi. Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakkal sepenuh kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah.
BACKTO
SCHOOL
1. Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah
harus menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika
tidak,maka mitra musyawarah akan pergi menghindar.
2. Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran hanya dapat hadir
bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati serta kedengkian
dan dendam.
3. Memohon ampunan Allah sebagai pengiring
dalam bertekad, kemudian bertawakal kepada-Nya atas
keputusan yang dicapai .
Surah Ali Imran Ayat 159 menyebutkan tiga hal secara berurutan untuk dilakukan sebelum bermusyawarah, yaitu sebagai berikut :
Hadits yang diriwayatkan Tirmidzi
رسول من صحابه ال* مشورة أكثر أحدا راءيت ماسلم و عليه الله صل الله
Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak musyawarah dengan sahabatnya dibanding Rasulullah SAW. (HR. Tirmidzi)
Salahsatu Hadits Yang Berkaitan Dengan
Musyawarah
2. DEMOKRASI DAN SYURA
DemokrasiBerasal dari dua kata:Demos yang berarti rakyat dan cratos yang berarti kekuasaan.
Secara istilah demokrasi bisa dilihat dari dua segi:
1. Demokrasi sebagai suatu konsep yang berkembang dalam politik pemerintahan. Yang menolak adanya kekuasaan yang terpusat pada satu orang dan menghendaki peletakan kekuasaan pada orang banyak (rakyat) baik secara langsung maupun perwakilan.
2. Demokrasi sebagai suatu konsep yang menghargai hak dan kemampuan individu dalam bermasyarakat.
Syura Menurut bahasa kamus Mu’jam Maqayis al-Lugah memiliki dua arti yaitu menampakkan dan memaparkan sesuatu/ mengambil sesuatu.Menurut istilah, dari beberapa ulama yang memberikan definisi syura:
1. Ar raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al Mufradat Gi Gharib Al-qur’an mendefinisikan “proses mengemukakan pendapat dengan saling mengoreksi antara peserta syura”.
2. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam Al-qur’an mendefinisikan “berkumpul untuk meminta pendapat (dalam suatu permasalahan) yang pesertanya saling mengeluarkan pendapat yang dimiliki.
3. Menurut pakar fikih kontemporer dalam asy Syura fi Zilli Nizami Al-hukm Al-islami adalah “ proses menelusuri pendapat para ahli dalam suatu permasalahan untuk mencapai solusi yang mendekati kebenaran.
Persamaan antara
demokrasi dan syura:
Syura hanya merupakan mekanisme kebebasan
berekspresi dan penyaluran pendapat dengan penuh
keterbukaan dan kejujuran. Itu berarti adanya penghargaan
terhadap orang lain.
Demokrasi menjangkau ruang likup yang lebih luas. Demokrasi
menanamkan nilai-nilai egaliter atau sederajat yaitu penghormatan terhadap
potensi individu,penolakan terhadap kekuasaan tiran, dan memberikan
kesempatan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam mengurus
pemerintahan.
Demokrasi bermain pada wilayah politik, dan syura bagian dari
proses berdemokrasi.
Nilai luhur yang diusung konsep demokrasi adalah nilai yang
sejalan dengan visi islam.
BACKTO
SCHOOL
3. PANDANGAN ULAMA (INTELEKTUAL MUSLIM)TENTANG DEMOKRASI
BACKTO
SCHOOL
Pro dan kontra tentang demokrasi dalam islam.Ulama yang menolak demokrasi bukan bagian dari islam:
1. Abul A’la al-MaududiIslam tidak mengenal demokrasi
yang memberikan kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal. Demokrasi adalah buatan manusia produk pertentangan Barat terhadap agama sehingga cenderung sekuler (bersifat duniawi). Islam menganut paham teokrasi (berdasarkan hukum Tuhan).
BACKTO
SCHOOL
2. Mohammad iqbalDekmorasi modern telah kehilangan sisi spiritualnya sehingga jauh dari etika. Demokrasi yang merupakan kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama. Parleman yang merupakan pilar demokrasi bisa saja menetapkan hukum yang bertentangan dengan agama. Islam tidak dapat menerima demokrasi Barat yang telah kehilangan moral dan spiritual.
Muhammad Iqbal menawarkan model demokrasi:a. Tauhid sebagai landasan asasi.b. Kepatuhan pada hukum.c. Toleransi sesama warga.d. Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit.e. Penafsiran hukum Tuhan melalui ijtihad.
BACKTO
SCHOOL
3. Muhammad ImarahDalam demokrasi kekuasaan legislatif (membuat dan menetaokan hukum) secara mutlak berada di tangan rakyat. Dalam syura kekuasaan tersebutmerupakan wewenang Allah SWT pemegang kekuasaan hukum tertinggi. Jadi Allah SWT sebagai al-syari (legislator) dan manusia sebagai faqih (yang memahami dan menjabarkan hukum-Nya).Dalam filsafat barat, manusia memiliki kewenangan legislatif dan eksekutif. Sementara menurut islam yang memiliki otoritas itu adalah Allah Swt.Allah berfirman: “ingtalah, menciptakan dan memerintah hayalah
hak Allah. Maha suci Allah Tuhan semesta alam”. (Q.S.al-A’raf/7:54). Inilah yang membedakan syariah islam dan
demokrasi.Namu hukum atas persetujuan umuat, pandangan mayoritas,
serta orientasi pandangan umum, dsb. Sejalan dengan islam.
Ulama yang menerima demokrasi bagian dari islam:
1. Yusuf al-QardhawiDemokrasi sejalan dengan Islam dilihat dari beberapa hal: Dalam demokrasi proses pemilihan melibatkan banyak orang
siapa yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Mereka memilih yang mereka sukai. Demikian juga dengan islam, islam menolak seoserang menjadi imam yang tidak disukai oleh ma’mum di belakangnya.
Usaha rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran sejalan dengan islam.
Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Jika dia tidak melakukannya bearti dia telah menyalahi perintah Allah Swt. Untuk memberikan kesaksian.
Penetapan hukukmyang berdasarkan suara mayoritas tidak bertentangan dengan perinsip islam.
2. Salim Ali al-BahasnawiDemokrasi memiliki sisi baik yang tidak bertentangan dengan islam yaitu adanya kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan islam. Namun demokrasi memiliki sisi buruk seperti penggunaan hak legistatif secaras bebas yasng bisa mengarah pada sikap menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal.
Maka dia menawarkan adanya islamisasi demokrasi:a. Menetapkan tanggung jawab setiasp individu dihadapan Allah Swt.b. Wakil rakyat harus berakhlaq islam dalam musyawarah dan tugas lainnya.c. Mayooritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang hukumnya tidak
ditemukan dalam al-qur’amn dan sunnah.d. Komitmen terhadap islam terkait dengan persyaratan jabatan sehingga hanya yang bermoral yang duduk di parlemen.
BACKTO
SCHOOL
1. Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan pendapat.
2. Menghargai pendapat orang lain.3. Berlapang dada untuk saling memafkan.4. Memohonkan ampun untuk saudaara-saudaara yang
bersalah.5. Menerima keputusan hasil musyawarah dengan ikhlas.6. Melaksanakan keputusan hasil musyawarah.7. Senantiasa bermusyawaraah tentang hal yang
mennyangkut kemaslahatan bersama.8. Menolak segala bentuk diskriminasi atas nama apapun.9. Berperan aktif dalam bidang politik sebagai bentuk parsitipasi dalam membangun bangsa.
4. Perilaku Demokrasi Yang Harus Dibiasakan Sebagai Penerapan Dari Ayat Yang Telah Dibahas
Syukran
Kelompok 2 XI IPA 9