22
“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL” Mata Kuliah “ PENDIDIKAN PANCASILA “ Dosen Pengampu : Gunawan Wibisono Sh Msi Disusun Oleh Aziz asyidik wirodat 43113110093 PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2014

pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

NASIONAL”

Mata Kuliah “ PENDIDIKAN PANCASILA “

Dosen Pengampu : Gunawan Wibisono Sh Msi

Disusun Oleh

Aziz asyidik wirodat

43113110093

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA

2014

Page 2: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

PEMBAHASAN

A.Pengertian Asal Mula Pancasila

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia,

bukan terbentuk secara otodidak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang

sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya

Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

Secara Kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara

nilai-nilainya telah ada serta berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai

adat istiadat, kebudayaan, serta religious. Kemudian para pendiri Negara Indonesia

merumuskan secara musyawarah mufakat dalam sidang BPUPKI I, sidang Panitia

Sembilan yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila

yang peetama, kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. Setelah kemerdekaan

Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat

negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya tanggal 18 Agustus 1945

disahkan oleh PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia.

Secara kuasalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal

mula yang langsung  dan asal mula yang tidak langsung.

sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah ada serta

berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai adat istiadat, kebudayaan,

serta religious. Kemudian para pendiri Negara Indonesia merumuskan secara

musyawarah mufakat dalam sidang BPUPKI I, sidang Panitia Sembilan yang

kemudian menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang peetama,

kemudian dibahas lagi dalam sidang BPUPKI II. Setelah kemerdekaan Indonesia

sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai calon dasar pada filsafat negara

dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya tanggal 18 Agustus 1945

disahkan oleh PPKI sebagi dasar filsafat Negara Republik Indonesia.

Secara kuasalitas asal mula Pancasila dibedakan atas dua macam yaitu: asal

mula yang langsung  dan asal mula yang tidak langsung.

a. Asal Mula yang Langsung

Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati dibedakan atas empat macam

yaitu:Kausa Materialis, Kausa Formalis, Kausa Efficient dan Kausa Finalis

(Bagus,1991:158). Teori ini dikebangkan oleh Aristoteles, Pancasila adalah

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 3: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

asal mula yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara

yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi Kemerdekaan yaitu

sejak dirumuskan oleh para pendiri Negara sejak sidang BPUPKI I, Panitia

Sembilan, sidang BPUPKI II serta sidang PPKI sampai pengesahannya.

Rincian asal mula langsung Pancasila menurut Notonagoro:

1)    Asal mula bahan (Kausa Materialis)

Bangsa Indonesia adalah sebagai asal nilai-nilai Pancasila, merupakan

unsur-unsur Pancasila yang berupa nilai adat istiadat serta religious yang

terdapat dikehidupan bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila

adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian

dan pandangan hidup.

2)    Asal mmula bentuk (Kausa Formalis)

Sebagaimana telah dirumuskan dalam UUD 1945. Maka asal mula

bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta serta anggota

BPUPKI lainnya merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam

hal bentuk, rumusan, dan nama Pancasila.

3)    Asal mula karya (Kausa Effisien)

Yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara

yang sah, setelah dilakukan pembahasan baik dalam sidang-sidang

BPUPKI, Panitia Sembilan.

4)    Asal mula tujuan (Kausa Finalis)

Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar Negara. Oleh karena

itu para anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan

Hatta, yang sebelumnya ditetapkan oleh PPKI. Juga berfungsi sebagai

kausa sambungan karena yang merumuskan dasar filsafat Negara.

b. Asal mula yang tidak langsung.

Secar kuasalitas yaitu asal mula sebelum prokalamasi kemerdekaan.

Berarti terdapat dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama bangsa

Indonesia. Dengan demikian ada kepribadian dalam pandangan hidup sehari-

hari. Maka asal mula tidak langsung pancasila bilamana dirinci adalah sebagai

berikut :

1)    Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum dirumuskan, nilai-nilainya yaitu

nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Nilai Keadilan.

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 4: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

2)    Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat

Indonesia, dan menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan

bangsa Insonesia.

3)    Jadi pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri sebagai “Kausa Materialis”.

c. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam “Tri Prakara”

Bahwa Pancasila sebelum disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Filsafat

Negara Indonesia secara Yurisdis, dalam kenyataannya unsu-unsur seperti

atat-istiadat, kebudayaan dan religious telah melekat dalam kehidupan sehari-

hari. Kemudian unsur-unsur tersebut disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Berdasarkan Pengertian tersebut maka pada hakekatnya bangsa Indonesia

ber-Pancasila dalam Tiga asas atau ‘Tri Prakara’ yang isinya :

Pertama: Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar

filsafat Negara filsafat  secara Negara yurisdis sudah dimiliki

oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat-istiadat

dan kebudayaan dalam arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan).

Kedua:    Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asas-

asas dalam agama-agama / nilai-nilai Religius (Pancasila Asas

Religius)

Ketiga:    Unsur-unsur tadi kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan

secara saksama oleh para pendiri Negara dalam sidang

PBUPKI, Panitia ‘Sembilan’. Setelah bangsa Indonesia merdeka

rumusan pancasila tersebut Kemudian disahkan oleh PPKI 

sebagai dasar Filsafat Nega Indonesia dan terwujudlah

Pancasila sebagai asas kenegaraan (Pancasila Asas

Kenegaraan).

B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

          Pancasila sebagai dasar Negara memiliki pengertian yang berbeda dengan

fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian pula

berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila yang lainnya.

          Sebagai titik sentral pembahasan adalah kedudukan dan fungsi pancasila

sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Namun perlu dipahami asal mulanya

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 5: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada bangsa

Indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu

kedudukan dan fungsi pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut:

1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Manusia sebagai mahluk ciptaan tuhan yang maha esa, dalam perjuangan

untukmencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-

nilai luhur yang di junjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur

yaitu merupakan tolok ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang

bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia, seperti cita-cita yang hendak

dicapainya dalam hidup manusia.

Pandangan hidup hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata

kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat

serta dalam alam sekitarnya.

Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi bangsa(nasional),

dan pandangan hidup Negara dapat disebut sebagai ideologi Negara. Dalam

proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup bangsa

memiliki hubungan yang bersifat timbale balik. Yang tercermin dalam kehidupan

Negara yaitu Pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional yaitu kewajiaban

Pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti

kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral (Darmodiharjo,

1996:35)

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Pandangan hidup masyarakat

Pandangan hidup bangsa (ideologi nasional)

Pandangan hidup negara (ideologi negara)

Hubungan Timbal balik

Page 6: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

Pandangan yang ada pada msyarakat yang ada dalam masyarakat Indonesia

tersebut semakin menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang telah trintis

sejak zaman Sriwijaya, majapahit kemudian Sumpah Pemuda 1982. Kemudian

diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri Negara dalam sidang BPUPKI,

Panitia Sembilan, dan PPKI. Maka Pancasila disepakati sebagai Pandangan

Hidup Negara dan sekaligus sebagai Ideologi Negara.

Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan

memiliki pegangan dan pedoman ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya.

Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya bangsa Indonesia akan

mampu membendung dan memecahkan berbagai masalah polotik, social

budaya, ekonomi, hukum, hankam dan persoalan lainnya.dalam gerak

masyarakat yang semakin maju.

Dengan demiakian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang

Bhinneka Tunggal Ika tersebut harus meupakan asas persatuan bangsa

sehingga tidak boleh mematikan keanekaragaman.

Sebagai inti sari dari nilai bufaya masyarakat Indonesia, maka pancasila

merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman kekuatan

rohaniah bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalam kehidupan sehari

dalambermasyarakarat,berbangsa dan bernegara.

2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai ddasar Filsafat

atau dasar Falsafah Negara(Philosofische Gronsliag) dari Negara, ideology

Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu

dasar nilai serta norma untuk mengatur pemeintahan Negara atau pancasila

merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Maka

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber Hukum, Pancasila merupakan

sumber kaidah Hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara

Replublik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta

pemerintah Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila

mempunyai kekuatan mengikat secara hokum.

         Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib

hukum Indonesia maka Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945,

kemudian dijabarkan dalam pokok-pokok pikiran, meliputi suasana kebatinan

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 7: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

dari UUD 1945 yang pada akhirnya dijabarkan dalam pasal UUD 1945, serta

hukum positif lainnya. Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara tersebut

dapat dirincian sebagai berikut :

a)    Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala

sumber Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas kerohanian

tertib hukum yang dalam pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih lanjut ke

dalam empat pokok pikiran.

b)   Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari UUD 1945.

c)    Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (tertulis maupun tidak

tertulis).

d)    Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang

mewajibkan pemerintah dan penyelenggara Negara memegang teguh cita-

cita moral rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok

pikiran keempat “….negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa,

menurut dasar kemanusiaan yang adik dan beradab.”

e)    Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, bagi penyelenggara Negara,

para pelaksana pemerintah. Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah

sangat penting bagi pelaksana dan penyelengara Negara. Dengan

semangat yang bersumber pada asas kerohanian Negara sebagai

pandangan hidup bangsa, Maka dinamika masyarakat dan Negara akan

tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian Negara.

3. Pancasila sebagai ideology Bangsa dan Negara Indonesia

Sebagai suatu ideologi bagsa dan negara indonesia maka pancasila pada

hakikatnya bukan hanya merupakan hasil perenungn atau pemikiran seseorang

ataru kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun

pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta Religius yang

terdapat dalam pandangan hidup masyarakat indonesia Sebelum membentuk

Negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi (bahan)

pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia

sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (bahan materi)

pancasila.

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 8: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

Unsusr-unsur pancasila tersebut kenmudian diangkat dan dirumuskan oleh

para pendiri Negara,sehingga pancasila berkedudukan sebagai dasar Negara

dan ideology bangsa dan Negara Indonesia. Dengan demikian pancasila

sebagai ideology bangsa dan Negara Indonesia berakar pada pandangan

hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau pengambil ideology

dari bangsa lain. Oleh karena Ciri khas pancasila itu memiliki kesesuaian

dengan bangsa Indonesia.

a)    Pengertian Ideologi

Istilah ideology berasal dari kata “idea” berate “gagasan, konsep,

pengertian dasar, cita-cita” dan “logos” berarti “ ilmu”. Kata “idea” berasal

dari kata bahasa yunani “eidos” artinya “bentuk”. Disamping kata itu ada

kata “idein” yang artinya “melihat” , maka secara harfiah ideology berarti

ilmu pengertian-pengertian dasar, dalam pengertian sehari-hari ”idea”

disama artikan dengan “cita-cita”. Cita-cita yang maksud adalah cita-cita

yang bersifat tetap dan harus dicapai yang sebernarnya dapat

merupakan satu kesatuan. Dengan demikan dapat disimpulkan ideology

mencangkup pengertian tentang idea-idea, pengertian dasar, gagasan

dan cita-cita.

 Pengertian “ideology” secara umum dapat dikatakan sebagai

kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan, serta kepercayaan

yang menyeluruh yang menyangkut:

a.    Bidang politik (termasuk didalamnya bidang pertahanan dan

keamanan)

b.    Bidang social

c.    Bidang kebudayaan

d.    Bidang keagamaan (Soejoyo Soemargono, Ideologi Pancasila

sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan pelaksanaannya dalam

masyarakat Kita Dewasa ini, suatu makalah diskusi dosen Falkutas

Filsafat, hal.8).

maka ideology Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang

menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh

rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakekatnya merupakan

asaas kerohanian yang antara lain :

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 9: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

a.    Memiliki derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan

kenegaraan.

b.    Oleh hal itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia,

pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,

dikembangakan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi

berikutnya, diperjuangkan serta dipertahankan dengan kesediaan

berkkorban (Notonegoro, Pancasila Yurisdis Kenegaraan, tanpa

tahun, hal.2,3).

b)   Ideologi Terbuka serta Ideologi Tertutup

Ideology sebagai Suatu sistem pemikiran( system of thought), maka

ideology terbuka merupakan suatu pemikiran terbuka. Padahal ideology

tertutup merupakan suatu metode pemikiran tertutup. Beserta seperti itu

ada menjadi identitas ideology tertutup. bahwa atas nama ideology

dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada

masyarakat. Langsung berlaku identitas ideology tertutup yaitu bahwa

betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideology yang

memungkinkan hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan

mutlak bahwa orang harus taat kepada ideology tersebut.

Identitas ideology terbuka yaitu bahwa nilai-nilai serta cita-citanya

tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali serta diambil dari harta

kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri. Sebab hal

itu  ideology terbuka yaitu milik seluruh rakyat serta masyarakat dalam

menemukan “dirinya”, “kepribadiannya” didalam ideology tersebut.

Kecuali itu sifat ideology terbuka juga senantiasa berkembanng seiring

dengan perkembangan aspirasi, pemikiran serta akselerasi dari

masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa

dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan.

c)    Ideologi Partikulr dan Ideologi Komprehensif

Manheim membedakan dua jenis rupa kategori ideology secara

sosiologis, yaituideologi bersifat particular dan ideology yang bersifat

koherensif. Kategori pertama diartikan seperti suatu keyakinan-

keyakinan yang tertumpuk secara sistematis serta terkait erat dengan

kepentingan suatu kelas social tertentu dalam masrakat (mahendra,

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 10: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

1999). Kategori kedua diartikan seperti suatu metode pemikiran

menyeluruh mengenai semua aspek kehidupan social.

Berdasarkan perlihatan Manheim seperti disebutkan oleh Yusril Ihza

Mahendra, sampai ideology Pancasila memiliki identitas menyeluruh,

yaitu tidak terpihak pada golongan tertentu telih-lebih ideology Pancasila

yang dikembangkan dari nilai-nilai yang ada pada realitas bangsa

Indonesia itu mampu mengakomodasikan berbagai ideologisme yang

berkembang dalam masyarakat yang sifatnya majemuk tersebut.

d)    Hububungan antara Filsafat dan Ideologi

Permasalahan ideology merupakan permasalahan yang di samping

berkadar kefilsafatan cita-cita dan normative dan sekaligus prakstis

karena menyangkut operasionalisasi, strategi, serta dokrin. Ideology

tidak hanya menuntut misalnya agar setiap warga nrgara bertindak adil,

saling tolong menolong, menghormati antar sesame manusia, lebih

mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau

kepentingan golongan dan lainnya, melainkan ideology akan menuntut

ketaatan konkrit, harus melaksanakan ini serta  itu, bahkan seringkali

menuntut dengan mutlak orang harus bersikap serta bertindak tertentu.

Makna Ideologi bagi Bangsa dan Negara

Negara sebagai lembaga kemasyarakatan, sebagai organisasi hidup manusia

senantiasa memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran yang secara bersama

merupakan suatu orientasi yang bersifat dasar bagi semua tindakan dalam hidup

kenegaraan.

Pada hakikatnya ideology adalah merupkan hasil refleksi manusia berkat

kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka terdapat

suatu yang bermetode ideology bersifat dialektis antara ideology dengan masyarakat

Negara. Sebab itu agar benar-benar ideology mampu menampung aspirasi para

pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa serta

bernegara maka ideology tersebut seharusnya bersifat dinamis, terbuka, antisipasif

yang senantiasa mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman.

Pancasila sebagai Ideologi yang reformatif, Dinamis, dan Terbuka

Hal ini dimaksudkan bahwa Ideology Pancasila adalah bersifat actual, dinamis,

antisipasif, serta senantiasa mampu mneyesuaikan dengan perkembangan zaman,

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 11: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Keterbukaan ideology Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang

terkandung di dalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit,

sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk mencegah maslah-masalah

actual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat.

Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka :

Nilai dasar, hakikat kelima sila pancasila yaitu ketuhanan kemanusiaan,

persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Yang merupakan esensi nilai-nilai Pancasila

bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan,

serta nilai yang baik dan benar yang tertuang dalamm Pembukaan UUD 1945.

Nilai instrumental, merupakan arahan, kebijakan, stategi, sasaran serta lembaga

pelaksanaannya. Misalnya, Garis-Garis Besar Haluan Negara yang lima

tahunsenantiasa disesuaikan dengan perkembangan zamanserta spirasi

masyaraka, undang-undang, departemen-departemen sebagai lembaga

pelaksanaannya. Aspek ini senantiasa dilakukan perubahan (reformatif).

Nilai praktis, merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam realisasi

pengalaman yang bersifat nyata dikehidupan sehari-hari (lihat BP-7 Pusat.1994.8).

Maka penjabaran nilai Pancasila berkembang serta dapt dilakukan perubahan dan

perbaikan sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi.

Secara structural Pancasila sebagai ideology terbuka memiliki tiga dimensi :

1.    Dimensi Idealistis, nilai dasar yang tekandung dalam Pancasila bersifat

sistematis, ssional, serta menyeluruh yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam

sila Pancasila “Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan”.

2.    Dimensi Normatif, nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan

dalam metode norma. Terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang

merupakan norma tertib hokum tertinggi dalam Negara Indonesia serta

merupakan Staatsfundamentalnornm (pokok kaidah Negara yang fundamental).

3.    Dimensi Realitis, ideology harus mampu mencerminkan realitas yang hidup

serta berkembang dalam masyarakat. Beserta sebagai itu Pancasila sebagai

ideology terbuka tidak bersifat “utopis” yang hanya berisi ide-ide bersifat

mengawang, melainkan bersifat “realities” artinya mampu dijabarkan dalam

segala aspek kehidupan nyata.

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 12: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

C.PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN PAHAM IDEOLOGI BESAR LAINNYA DI DUNIA

1. Ideologi PancasilaIdeologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai

makhluk individu dan makhluk sosial. Ideologi Pancasila mengakui kebebasan dan kemerdekaan individu yang berarti tetap mengakui dan menghargai kebebasan individu lain.

2. Negara PancasilaBerdasarkan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara.

Maka bangsa Indonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu yang karena ditentukan oleh keanekaragaman, sifat dan karakternya. Maka bangsa ini mendirikan suatu negara berdasarkan Filsafat Pancasila, yaitu suatu Negara Persatuan, Negara Kebangsaan serta Negara yang bersifat Integralistik.

a) Paham Negara PersatuanMerupakan kesatuan unsur-unsur yang membentuknya berupa

rakyat, wilayah, dan kedaulatan pemerintah. Bhineka Tunggal Ika

Hakikat makna Bhineka Tunggal Ika yang memberikan suatu pengertian bahwa meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda, memiliki agama yang berbeda dan terdiri dari beribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia, namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia.

b) Paham Negara KebangsaanManusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut bangsa,

dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki tujuan tertentu maka pengertian ini disebut sebagai negara. Hakikat Bangsa

Pada hakikatnya merupakan suatu penjelmaan dari sifat kodrat manusia dalam merealisasikan harkat dan martabat kemanusiaannya.Namun, bangsa bukanlah suatu totalitas kelompok masyarakat yyang menenggelamkan hak-hak individu sebagaimana terjadi pada bangsa sosialis komunis.

Teori KebangsaanDalam tumbuh berkembangnya suatu bangsa atau juga disebut

sebagai ‘Nation’ Terdapat berbagai macam teori besar di dalam suatu bangsa, diantaranya :

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 13: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

o Teori Hans Kohn

Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang dari anasir serta akar yang terbentuk melalui suatu proses sejarah.”

o Teori Kebangsaan Ernest Renan

Pokok pikiran bangsa adalah sebagai berikut :• Bangsa adalah suatu jiwa, asas kerohanian.• Bangsa adalah solidaritas besar, hasil sejarah.• Bangsa bukan sesuatu yang abadi.• Wilayah dan ras bukan penyebab timbulnya bangsa.

o Teori Geopolitik Frederich Ratzel

“Negara merupakan suatu organisme yang hidup yang memiliki hubungan wilayah geografis dengan bangsa.”

o Negara Kebangsaan Pancasila

Pancasila bersifat mejemuk tunggal. Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut :• Kesatuan Sejarah• Kesatuan Nasib• Kesatuan Kebudayaan• Kesatuan Wilayah• Kesatuan Asas Kerohanian

c) Paham Negara IntegralistikPancasila sebagai asas kerohanian bangsa dan negara Indonesia

pada hakikatnya merupakan suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta religius. Dalam pengertian ini, Indonesia dengan keanekaragamannya membentuk suatu kesatuan integral sebagai suatu bangsa yang merdeka.

Berdasarkan pengertian paham integralistik tersebut maka rincian pandangannya adalah sebagai berikut :

1) Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral.

2) Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan lainnya.

3) Semua golongan, bagian dan anggotanya merupakan persatuan masyarakat yang organis

4) Yang terpenting dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa seluruhnya.

5) Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan, tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat.

6) Negara tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat.

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 14: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

7) Negara tidak hanya menjamin kepentingan seseorang atau golongannya Saja.

8) Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya sebagai suatu kesatuan integral.

9) Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya.10)

d) Negara Pancasila adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa

Setiap individu yang hidup dalam suatu bangsa adalah sebagai makhluk Tuhan. Maka, bangsa dan negara sebagai totalitas yang integral adalah berketuhanan, demikian pula setiap warganya juga berKetuhanan Yang Maha Esa.Negara wajib memelihara budi pakerti yang luhur dari setiap warga Negara pada umumnya dan para penyelenggara Negara khususnya, berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

1) Hakikat Ketuhanan Yang Maha EsaHakikat Ketuhanan Yang Maha Esa secara ilmiah filosofis

mengandung makna terdapat kesesuaian hubungan sebab akibat antara Tuhan, manusia dan negara Yng merupakan dasar untuk memimpin cita-cita kenegaraan untuk menyelenggarakan yang baikbagi masyarakat dan penyelenggara negara.

2) Hubungan Negara dan Agama Negara pada hakikatnya merupakan suatu persekutuan

hidup bersama sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu sifat dasar kodrat manusia tersebut merupakan sifat dasar negara, sehingga negara sebagai manifestasi kodrat manusia secara horizontal dalam hubungan dengan manusia lain untuk mencapai tujua bersama. Oleh karena itu, negara memiliki sebab akibat langsung dengan manusia karena manusia adalah sebgaai pendiri negara. Hubungan ini sangat ditentukan oleh dasar ontologis setiap individu.

Hubungan Negara dan Agama Menurut PancasilaHubungan menurut Pancasila adalah sebagai berikut :

a. Negara berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esab. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Berketuhanan yang

Maha Esa dengan konsekuensi setiap warga memiliki hak untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing.

c. Tidak mengakui atheisme dan sekularisme.d. Tidak mengizinkan pertentangan agama, golongan agama, inter

serta antar pemeluk agama tertentu.e. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama tertentu.

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 15: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

f. Memberikan toleransi terhadap pemeluk agama lain yang menjalankan ibadah.

g. Segala peraturan harus sesuai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa.

h. Negara merupakan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Hubungan Negara dan Agama Menurut Paham TheokrasiNegara menyatu dengan agama, pemerintahan dijalankan

berdasarkan firman-firman Tuhan, segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara didasarkan atas firman Tuhan.

• Negara Theokrasi LangsungDoktrin dan ajaran yang berkembang dalam negara

Theokrasi langsung sebagai upaya memperkuat dan meyakinkan rakyat terhadap kekuasaan Tuhan dalam negara.

• Negara Theokrasi Tidak LangsungBukan Tuhan sendiri yang memerintah dalam negara,

melainkan Kepala Negara atau Raja yang memerintah negara atas kehendak Tuhan.

43113110093 AZIZ asyidik wirodat

Page 16: pendidikan pancasila “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL”

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.

43113110093 AZIZ asyidik wirodat