13
REPORTASE Nanik Hayati (Field Producer CNN Indonesia) TELEVISI

Pengantar Jurnalisme Televisi

Embed Size (px)

Citation preview

REPORTASE

Nanik Hayati(Field Producer CNN Indonesia)

TELEVISI

Nanik Hayati(Field Producer CNN Indonesia)

Banjarmasin, 20 januari 1978

Pengalaman:* Penyiar Radio Ash Bone 102,3 fm

Banjarmasin (1998-1999)• TVRI Kalsel ( 1999-2005)

• Koresponden Transtv (2005-2015)• Field Producer (2015-2017)

Berita?Informasi yang mengandung fakta, peristiwa, pendapat

yang memiliki “nilai berita”, disajikan secara periodik melaluiMedia massa; TV, Radio,Koran,Majalah,Online

Reportase ?Tindakan/ proses melaporkan berita

NEWS VALUE (NILAI BERITA)Impact/significance/Importance, or consequence ofan event :semakin besar dampak atau pengaruhnya kepada masyarakat, semakin memiliki nilai berita(newsworthiness)

Timeliness:Semakin baru/ aktual semakin bernilai berita

Prominence:Semakin terkenal orang yang diliput (tokoh,celebrity) atau terkait lembaga besar semakinbernilai berita (newsworthy).

Proximity:Tingkat kedekatan peristiwa dengan masyarakat, baik secara geografis maupun kepentinganatau harapan.

The Bizarre/ The unusual:Terkait sesuatu yang unik, tidak lazim, aneh.

Conflict/ Controversy :persoalan/ ketidakharmonisan antar kelompok masyarakat, antara kelompok masyarakat dengan organisasi/ perusahaan.

Currency:Terkadang sesuatu tadinya biasa saja bisa menjadi penting & menjadi perhatian pada suatu saat ketika liputan dilakukan.

Human Interest:Terkait kegiatan manusia, hobby dan ketertarikan yang menarik dan memiliki nilai hiburan.

DramaBerita yg diingat adalah berita yg memiliki elemen drama, sepertisurprise, kesedihan, ketegangan.

NEWS VALUE (NILAI BERITA)

•Latar Belakang Informasi•Topik•Angle•Narasumber•Pointer pertanyaan•Statement yg diperlukan•Perencanaan gambar•Stock shot/ Dokumentasi•Grafik•Human Example• Vox Pop wishlist

Script WritingTerpenuhi unsur 5 W + 1H + SW

WhatWhen

WhereWho/ Whom

WhyHow

So What

Bahasa Televisi = Bahasa GambarKekuatan audio-visual sudah bicara, tidak memerlukannarasi yg deskriptif & panjang lebar seperti pada media

cetak. Narasi TV singkat/ ekonomis kata, padat,langsung menunjuk/ sesuai gambar.

•Penggunaan bahasa TV harus sederhana (hindari istilah ilmiah, asing),•Kalimat mudah dicerna pola S+P+O+K.

•Tidak menyajikan data/angka yg kompleks, menjelimet.•Gunakan persentase (%) atau perbandingan

•Penyajian data/ nama-nama menggunakan tabel/ grafik

Kemasan Berita TV

1. READERBerita yang dibacakan penyiar/ presenter tanpa gambar.•Sangat baru/ baru terjadi•Urgensi sangat tinggi•Struktur kalimat singkat, padat (max 30 detik)•(contoh : Breaking News)

2. Voice Over (V.O)Berita yang dibacakan presenter dibarengi gambar atau grafik.•Berita aktual (namun sudah memiliki visual)•Urgensi cukup tinggi•Struktur kalimat singkat, padat•Max 45 detik

3. Sound-On-Tape (S.O.T)Statement atau pernyataan narasumber yang direkam, dan dilatar belakangisebuah peristiwa, terpisah atau tidak dikemas dalam story.Bisa bersifat tanggapan sangat urgent atau hanya pelengkap berita sebelumnya/ update (max 30 detik)

4. VO + SOTBerita dibacakan presenter dilengkapi gambar dibarengi dengan statement/ komentar narasumber•Kalimat singkat padat•Tetap aktual•Max 1 menit 30 detik

Kemasan Berita TV

5. Package (PKG)Berita lengkap dan tuntas berbentuk story (terdiri dari pendahuluan, isi, kesimpulan) merupakan kombinasi dari VO, SOT, bisa ditambah reporter Oncam/ stand up•Kalimat deskriptif•Bisa aktual atau timeless•Tingkat urgensi sedang/ tidak urgent•1 menit 30 detik -2 menit

Kemasan Berita TV

5. a. Package : Live ReportBerita yang dilaporkan secara langsung oleh reporter (On-cam atau stand up) darilokasi kejadian dan pada saat kejadian (real time) dalam bentuk package.•Deskriptif•Tingkat urgensi tinggi•Sangat baru (real time)

5. b. Package : Live On Tape (L.O.T)Berita yang dilaporkan dari lapangan oleh reporter (On--‐-cam/ stand up) dalamkemasan package dan direkam.•Deskriptif•Tingkat urgensi biasa•Tape delayed /direkam

Kemasan Berita TV

P3 SPSPedoman Perilaku Penyiaran & Standar Program Siaran

Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) adalah ketentuan-ketentuan bagi lembaga penyiaran yang ditetapkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia sebagai panduan tentang batasan perilaku penyelenggaraan penyiaran dan pengawasan penyiaran nasional.Adapun Standar Program Siaran (SPS) adalah standar isi siaran yang berisi tentang batasan-batasan, pelarangan, kewajiban, dan pengaturan penyiaran, serta sanksi berdasarkan Pedoman Perilaku Penyiaran yang ditetapkan oleh KPI. Dan Standar Program Siaran (SPS) yang berisi tentang batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh ditayangkan pada suatu program siaran.Tujuannya agar terciptanya iklim penyiaran yang baik, sehat dan mendidik