Upload
tenia-wahyuningrum
View
336
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
L/O/G/O
BY TENIA WAHYUNINGRUM,MTTATAP MUKA KE 8
PENGUJIAN HIPOTESIS
HIPOTESISHIPO : LEMAHTESIS : SUATU PERNYATAAN
KEBENARAN YANG DIDUKUNG FAKTAHIPOTESIS : PERNYATAAN KEBENARAN
YANG MASIH LEMAH KARENA BELUM TERBUKTI (Armien, 2008)
HIPOTESISAdalah asumsi atau dugaan mengenai
suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut (Sudjana, 1995)
Contoh : Peluang lahirnya bayi laki-laki 0,5 30% masyarakat termasuk golongan A Rata-rata pendapatan keluarga suatu daerah
Rp. 35.000,-
Setiap hipotesis dapat bernilai benar atau salah dan karenanya perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak
Jika hasil yang didapat dari penelitian jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika sebaliknya, hipotesis diterima.
DUA MACAM KEKELIRUANDalam melakukan pengujian hipotesis,
ada dua macam kekeliruan yang dapat terjadi, dikenal dengan nama
Kekeliruan tipe I : ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima
Kekeliruan tipe II : ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak
KESIMPULAN KEADAAN SEBENARNYA
HIPOTESIS BENAR
HIPOTESIS SALAH
TERIMA HIPOTESIS
BENAR KELIRU (TIPE I)
TOLAK HIPOTESIS KELIRU (TIPE II) BENAR
Ketika merencanakan suatu penelitian dalam rangka pengujian hipotesis, jelas kiranya bahwa kedua tipe kekeliruan itu harus dibuat sekecil mungkin.
Agar penelitian dapat dilakukan, maka kedua tipe kekeliruan itu kita nyatakan dalam peluang. Peluang membuat kekeliruan tipe I biasa dinyatakan dengan α (baca : alpha)
Peluang membuat kekeliruan tipe II dinyatakan dengan β (baca : beta).
Dalam penggunaannya, α disebut juga taraf signifikan atau taraf arti atau taraf nyata.
Besar kecilnya α dan β yang dapat diterima dalam pengambilan kesimpulan bergantung pada akibat-akibat atas diperbuatnya kekeliruan-kekeliruan tsb.
Untuk keperluan praktis, α akan diambil lebih dulu dengan harga yang biasa digunakan, yaitu α = 0,01 atau α = 0,05.
Besarnya α ditentukan oleh penguji sendiri. Biasanya untuk penelitian bidang teknik, digunakan ketelitian α = 0,01, dan untuk bidang sosial α = 0,05
Dengan α = 0,05, misalnya atau sering disebut taraf nyata 5%, berarti kira-kira 5 dari setiap 100 kesimpulan bahwa kita menolak hipotesis yang seharusnya diterima.
Dengan kata lain, 95% yakin bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar.
LANGKAH PENGUJIAN Tuliskan hipotesis dalam bentuk kalimatTuliskan hipotesis dalam simbolTentukan statistik hitungTentukan daerah penerimaan/penolakan
hipotesisBuatlah kesimpulan
Uji dua pihak/arahJika h0 mengandung pembanding =Dan h1 mengandung pembanding ≠
Uji satu pihak/arahJika H0 mengandung pembanding =Dan H1 mengandung pembanding >
atau <
KAPAN MEMAKAI UJI SATU PIHAK(ARAH) /DUA PIHAK(ARAH)?
Uji t 2-arah digunakan apabila peneliti tidak memiliki informasi mengenai arah kecenderungan dari karakteristik populasi yang sedang diamati.
Sedangkan uji t 1-arah digunakan apabila peneliti memiliki informasi mengenai arah kecenderungan dari karakteristik populasi yang sedang diamati.
Uji satu pihak (ada info kecenderungan lebih besar dari )
Kasus 1: Seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata uang saku mahasiswa Univ X perbulan. Menurut isu yang berkembang, rata-rata uang saku yang dimiliki mahasiwa univ X LEBIH BESAR DARI Rp. 500 ribu/bulan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan mengambil 50 sampel mahasiswa secara acak.
Uji dua pihak (tidak ada info kecenderungan lebih besar/kurang dari)
kasus 2: Seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata uang saku mahasiswa Univ X perbulan. Menurut isu yang berkembang, rata-rata uang saku mahasiswa univ X adalah SEKITAR Rp.500 ribu /bulan. Untuk itu dilakukan penelitian dengan mengambil 50 sampel mahasiswa secara acak.
Yang akan dipelajariHipotesis nol dengan lambang H0 melawan
Hipotesis tandingannya dengan lambang H1.
Hipotesis mengandung pengertian tidak sama, lebih besar, atau lebih kecil.
H1 harus ditentukan peneliti sesuai dengan persoalan yang dihadapi.
Bentuk pasangan H0 dan H1 H0 : ϴ= ϴ 0
H1 : ϴ≠ ϴ 0
atauH0 : ϴ= ϴ 0
H1 : ϴ> ϴ 0
atauH0 : ϴ= ϴ 0
H1 : ϴ< ϴ 0
Menguji rata-rata µ : uji dua pihak dan satu pihak
Jika rata-rata µ dan simpang baku δAkan diuji mengenai parameter rata-rata µMaka, ambil sampel acak berukuran n, lalu
hitung x dan s.Jika δ diketahui, gunakan uji zJika δ tidak diketahui, gunakan uji t
Uji z
Uji t
Uji satu pihak