19
Penjajahan Hindia Belanda

Penjajahan Hindia Belanda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penajajahan Hindia Belanda pada masa Pemerintahan Herman Willem Daendels & Jan Willem Jassens

Citation preview

Page 1: Penjajahan Hindia Belanda

Penjajahan Hindia Belanda

Page 2: Penjajahan Hindia Belanda

KELOMPOK 3

1. Cosa Rifki S. (XI 3/ )

2. Erika Regina P. (XI 3/ )

3. Liana Putri D. (XI 4/ )

4. M. Kenza Radhya (XI 3/ )

5. Rusmala (XI 4/ )

Page 3: Penjajahan Hindia Belanda

BIOGRAFI

HERMAN WILLEM DAENDELS

Page 4: Penjajahan Hindia Belanda

Herman Willem Daendels

Page 5: Penjajahan Hindia Belanda

Meester in de Rechten Herman Willem Daendels (lahir di Hattem, Gelderland, Republik Belanda, 21 Oktober 1762 – meninggal di Elmina, Belanda Pantai Emas, 2 Mei 1818 pada umur 55 tahun), adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis.

Page 6: Penjajahan Hindia Belanda

MASA DEWASAPada tahun 1780 dan 1787 ia ikut para kumpulan

pemberontak di Belanda dan kemudian melarikan diri ke Perancis. Di sana ia menyaksikan dari dekat Revolusi Perancis dan lalu menggabungkan diri dengan pasukan Batavia yang republikan. Akhirnya ia mencapai pangkat Jenderal dan pada tahun 1795 ia masuk Belanda dan masuk tentara Republik Batavia dengan pangkat Letnan-Jenderal. Sebagai kepala kaum Unitaris, ia ikut mengurusi disusunnya Undang-Undang Dasar Belanda yang pertama. Bahkan ia mengintervensi secara militer selama dua kali. Tetapi invasi orang Inggris dan Rusia di provinsi Noord-Holland berakibat buruk baginya. Ia dianggap kurang tanggap dan diserang oleh berbagai pihak. Akhirnya ia kecewa dan mengundurkan diri dari tentara pada tahun 1800. Ia memutuskan pindah ke Heerde, Gelderland.

Page 7: Penjajahan Hindia Belanda

KARIER

Pada tahun 1806 ia dipanggil oleh Raja Belanda, Raja Louis (Koning Lodewijk) untuk berbakti kembali di tentara Belanda. Ia ditugasi untuk mempertahankan provinsi Friesland dan Groningen dari serangan Prusia. Lalu setelah sukses, pada tanggal 28 Januari 1807 atas saran Kaisar Napoleon Bonaparte, ia dikirim ke Hindia Belanda sebagai Gubernur-Jenderal.

Page 8: Penjajahan Hindia Belanda

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAENDLESBidang Birokrasi Pemerintahan

1. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legeslatif pendamping gubernur

jendral dibubarkan dan diganti dengan Dewan Penasihat. Salah seorang

penasihatnya yang cakap ialah Mr. Muntinghe

2. Pulau Jawa dibagi menjadi 9 prefektur dan 31 kabupaten. Setiap prefektur

dikepalai oleh seorang residen yang langsung di bawah pemerintahan Wali

Negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.

3. Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda dan diberi pangkat

sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda. Mereka

mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan hukum adat.

Page 9: Penjajahan Hindia Belanda

Bidang Hukum dan Peradilan

1. Dalam bidang hukum, Daendles membentuk 3 jenis

pengadilan, pengadilan untuk orang Eropa, Pengadilan

untuk orang Pribumi dan pengadilan untuk orang Timur

Asing

2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, termasuk

kepada bangsa Eropa sekalipun. Akan tetapi, Daendles

sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dalam

penjualan tanah kepada swasta.

Page 10: Penjajahan Hindia Belanda

Bidang Militer dan Pertahanan

Dalam melaksanakan tugas utamanya di Pulau Jawa dari serangan

Inggris, Daendles mengambil langkah :

1. Membangun jalan antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas

pertahanan maupun perekonomian

2. Menambah jumlah pasukan dalam angkatan perang dari 3000

orang menjadi 20.000 orang

3. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu

dikarenakan beliau tidak mengharapkan bantuan lagi dari Eropa

akibat blokade Inggris di lautan

4. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya

Page 11: Penjajahan Hindia Belanda

Bidang Ekonomi dan Keuangan

1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene

Rakenkaer) dan dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras

2. Menegluarkan uang kertas

3. Memperbaiki gaji pegawai

4. Pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib

(Verplichte Laverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap

dilanjutkan, bahkan ditingkatkan

5. Mengadakan monopoli perdangangan beras

6. Mengadakan Prianger Stelsei, yaitu kewajiban bagi rkayat Priangan

dan sekitarnya untuk menanam tanaman eksporer (seperti kopi)

Page 12: Penjajahan Hindia Belanda

Bidang Sosial

1. Rakyat dipaksa melakukan kerja paksa (rodi) dan untuk

membangun jalan Anyer-Panaruakan

2. Perbudakan dibiarkan berkembang

3. Menghapus upacara penghormatan kepada residen,

sunan, atau sultan

4. Membuat jaringan pos distrik menggunakan kuda pos

Page 13: Penjajahan Hindia Belanda

Akibat Kebijakan Daendles

Kebencian mendalam baik dari kalangan penguasa daerah maupun rakyat

Munculnya tanah-tanah partikelir yang dikelola oleh penguasaha swasta

Pertentangan/perlawanan penguasa maupun rakyat

Kemiskinan dan penderitaan yang berkepanjangan

Page 14: Penjajahan Hindia Belanda

Akibat dari pemerintahan Daendles yang kejam,

terjadi beberapa perlawanan rakyat di Jawa. Salah

satuny, perlawanan dari rakyat Sumedang yang

dipimpin oleh Pangeran Kornel atau Pangeran

Surianegara Kusumaddinata (1791-1828) seorang

bupati Sumedang. Perlawanan karena rakyat dipaksa

bekerja dengan perlengkapan sederhana untuk

membut jalan melalui bukit yang penuh batu cadas.

Daerah tersebut sekarang dikenal dengan Pangeran

Cadas.

Page 15: Penjajahan Hindia Belanda

BIOGRAFI

JAN WILLEM JANSSENS

Page 16: Penjajahan Hindia Belanda

Jan Willem Janssens

Page 17: Penjajahan Hindia Belanda

Jan Willem Janssens (lahir di Nijmegen, 12 Oktober 1762 – meninggal di Den Haag, 23 Mei 1838 pada umur 75 tahun) adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-37. Dia menggantikan Herman Willem Daendels pada tanggal 20 Februari 1811 dan tiba di Istana Bogor (Buitenzorg) pada tanggal 15 Mei 1811.

Ia memulai masa jabatannya dalam kondisi genting. Banyak prajurit tinggalan Daendels yang tidak cakap menjadi prajurit, sehingga ia mudah dikalahkan Inggris dan terpaksa menyerah pada tanggal 18 September 1811 kepada Thomas Stamford Raffles dalam Kapitulasi Tuntang.

Karena masa pemerintahannya yang sangat singkat ini, dapat dikatakan bahwa ia tidak meninggalkan apa-apa. Ia seolah-olah hanya ditugaskan untuk menjaga bendera Perancis yang berkibar di Hindia Belanda selama enam bulan.

Page 18: Penjajahan Hindia Belanda

JABATAN PEMERINTAHAN

Didahului oleh:Dirk van Hogendorp

Menteri Perang1807-1809

Diteruskan oleh:Jacob Jan Cambier

Didahului oleh:Herman Willem Daendels

Gubernur-Jenderal Hindia Belanda

1811

Diteruskan oleh:Lord Minto

Didahului oleh:Johan Hendrik Mollerus

Menteri Perang1814-1815

Diteruskan oleh:Friedrich Adrian van der Goltz

Didahului oleh:Jabatan baru

Kanselir Militaire Willems-Orde

1815-1838

Diteruskan oleh:Hendrik Merkus de Kock

(sebagai Kanselir Militaire Willems-Orde

dan Kanselir Orde Singa Belanda

)

Page 19: Penjajahan Hindia Belanda

Pemerintahan Janssens (1811) Sebagai pengganti Danedels dikirimlah Jan Willem Janssen. Ia

mulai menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Jawa tahun

1811. Ia kemudian memperbaiki keadaan yang ditinggalkan oleh

Daendels. Namun Daerah Kepulauan Maluku sudah berhasil

direbut oleh Inggris. Bahkan secara de facto daerah kekuasaan

Hindia Belanda di masa Janssen itu tinggal daerah-daerah

tertentu, misaInya Jawa, Makasar, dan Palembang.

Inggris terus mendesak kekuatan Belanda di Indonesia. Akhirnya

Belanda menyerah di Tuntang, Salatiga. Penyerahah Janssen

kepada Inggris secara resmi melalui Kapitulasi Tuntang yang

ditandatangani pada tanggal 18 September 1811.