Upload
gitasyahrul
View
5.037
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Konsep Penyaluran Dana Di Bank Syariah
Citation preview
PENYALURAN DANA DI BANK SYARIAH
Leni Rusilawati (20120730002)
Nini Karlina (20120720004)GITA RAHAYU KURNIASANTI (20120730022)
Hanifah Imtihana (20120730023)
Asprilia Khalifa (20120730032)
PRODI EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PENGERTIAN
• Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan berAsarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut berdasarkan jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
TUJUAN
1. Mencari keuntungan bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian pembiayaan tersebut, terutama dalam bentuk bagi hasil yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah.
2. Membantu Usaha Nasabah secara tidak langsung bank membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun modal. Dengan dana tersebut pihak debitur dapat mengembangkan usahanya
3. Membantu Pemerintah bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan maka semakin baik karena bisa meningkatkan pembangunan diberbagai sektor.
FUNGSI
• Meningkatkan daya guna uang
• Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
• Meningkatkan daya guna barang
• Meningkatkan peredaran barang
• Sebagai alat stabilitas ekonomi
• Meningkatkan semangat dalam berusaha
• Meningkatkan pemerataan pendapatan
UNSUR-UNSUR DALAM PENYALURAN DANA
KepercayaanJangka waktuKesepakatanRisikoBalas jasa
PRINSIP DALAM PEMBERIAN PEMBIAYAAN
1. Capital (modal) : menyangkut kemampuan pemohon untuk menyediakan modal / kemampuan keuangan calon secara umum.
2. Capacity (kemampuan) : kemampuan calon nasabah untuk mengelola dan mengembangkan usahanya.
3. Character (kepribadian) : penilaian dalam aspek ini dilakukan antara lain dengan cara
meneliti riwayat hidup, reputasi, informasi bank dan hasil pengecekan pasar.
4. Collateral (agunan) : menyangkut jaminan yang diberikan nasabah baik secara fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan dan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan dengan cepat.
5. Condition (kondisi ekonomi) : kondisi perekonomian secara mikro maupun makro merupakan faktor penting untuk dianalisis sebelum kredit diberikan kepada debitur terutama yang berhubungan langsung dengan bisnisnya.
Produk dan jasa Bank Syariah
Penghimpunan Penyaluran Jasa keuangan
Prinsip wadiah Giro Tabungan
Prinsip mudharabah Deposito Tabungan
Prinsip jual beli Murabahah Istishna Salam
Prinsip bagi hasil Mudharabah Musyarakah
Wakalah (kliring,transfer)
Kafalah (BG)
Hiwalah (AP)
Rahn Qardh Sharf
Prinsip Sewa Ijarah IMBT
Alur Operasional Bank Syariah
Lainnya (modal dsb)
PO
OLI
NG
D
AN
A
Prinsip bagi hasil
Prinsip jual beli
Bagi hasil/laba
Margin
Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Mdh Mutlaqah(Investasi Tidak Terikat)
Pendapatan berbasis imbalan (fee base income)
Mudharabah Mutlaqah(Investasi Tdk Terikat)
Agen : Mdh Muqayyadah / investasi terikat
Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf
Tabel
Wadiah yad dhamanah
Tabel Bagi hasil
Mudharib
Prinsip Ujroh Sewa
Penyaluran dana
Prinsip bagi hasil • Pembiayaan Mudharabah• Pembiayaan Musyarakah
Prinsip jual beli • Murabahah• Istishna, Istishna Paralel• Salam, Salam Paralel
Ujroh • Ijarah, Ijarah Muntahia Bitamlik
Prinsip Bagi Hasil (syirkah)
• Musyarakah– Akad untuk usaha patungan untuk
membiayai usaha yang halal dan produktif
– Diaplikasikan => pembiayaan proyek
Feature Musyarakah
Shahibul maal 1 Shahibul mal 2Kemitraan usaha
60%
70%
40%
Laba
Rugi
30%
30 %70 %syirkah
Gradual purchase of bank share
ISLAMIC BANK
PARTNER
Gradual sale of its share
Prinsip Bagi Hasil (syirkah)
• Mudharabah (bank sebagai shahibul maal)– Akad antara pemilik modal dan pengelola
modal untuk memperoleh keuntungan => dibagi sesuai nisbah yang disepakati awal akad
– Prinsip pembagian hasil usaha => revenue sharing atau Profit Sharing
Feature Mudharabah
Shahibul maal MudharibKemitraan usaha
70%
100%
30%Laba
Rugi0%
100% capital management
Repayment of capital
BANK
Prinsip jual beli – 1 (Murabahah)
• Murabahah – Akad jual beli antara bank dengan nasabah– Bank membeli barang (yang diperlukan
nasabah) dan menjual kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakti
– Aplikasi => diterapkan untuk investasi
Murabahahfiqh.
1.Negoisasi
Penjual Pembeli2.Akad Jual Beli
4. Bayar Kewajiban
3a. Kirim Barang
3b. Terima barang
dan dokumen
…………………….. ………………….
Prinsip jual beli – 2 (salam)• Salam
– Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam) dengan penjual (muslam ilaih)
– Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
– Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang => salam Paralel
– Diaplikasikan => produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya
SKEMA MURABAHAH TEKNIS PERBANKAN (Berdasarkan pesanan)
BANK
NASABAH
PEMASOK
1.negosiasi
2. Akad jual beli
6. Bayar kewajiban
3.Beli barang tunai
4. Kirim barang
5. Terima barang & dokumen
dokumen
SKEMA SALAMFIQH
1. Akad SalamPetani/penjual (muslam ilaihi)
Pembeli (muslim)2. Bayar
Barang pesanan (muslam fiih)
3. kirim 4. Terima
Skema salam paralel teknis perbankan
Nasabah I Muslam ilaih
BARANG
PESANAN muslam fiih
muslam ilaih dan muslim
BANK NASABAH II Muslim
1b. negosiasi & Akad Salam
1a. negosiasi & akad
2a. Bayar
2b. Bayar
3a. Kirim barang & dokumen
3b. Kirim dokumen
Prinsip jual beli – 3 (Istishna)
• Istishna– Akad jual beli (mashnu’) antara pemesan (mustashni’) dengan
penerima pesanan (shani)– Spesifikasi (jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah) dan harga
barang pesanan disepakati diawal akad dengan pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan (dimuka, cicilan dan dibelakang)
– Apabila bank bertindak sebagai shani kemudian menunjuk pihak lain untuk membuat barang => Istishna Paralel
– Diaplikasikan => manufaktur, industri kecil – menengah dan konstruksi
SKEMA ISTISHNA’Fiqh
MASHNU’ Barang pesanan
4.Memproduksi barang
PRODUSEN Shani’
PEMESAN Mustashni’
2. Akad Istishna’
1. Pesan barang
5. Kirim mashnu’
3. Bayar
Skema ISTISHNA’ paralelTeknis Perbankan
BANK Shani’/ mustashni’
Nasabah Pemesan mustashni’
1a. Pesan barang
1b. Minta dibuatkan barang
2a. Akad Istiahna’ I
2b. Akad Istishna’ II
4. Membuat barang
5b. Kirim dokumen
5a. Kirim
MASHNU’ (barang)
SHANI’ Pemasok
3a. Bayar
3b. bayar
Prinsip Ujroh (Ijarah)• Ijarah
– Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir). Setelah masa sewa berakhir barang sewaan dikembalikan kepada muaajir
• Ijarah wa iqtina (muntahiyah bittamlik) – Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir)
dengan penyewa (mustajir) yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan akan berpindah kepada mustajir
Ijarah wa iqtina (Islamic
Lease Purchase)
SELLER LEASEE
ISLAMIC BANK
buyer Leasor
1
2Delivery of object Lease of
object 3 4Ownership
of bject
TEKNIS PERBANKAN
Produk penyaluran dana
No
Produk Prinsip syariah
1 Pembiayaan modal kerja Mudharabah, Musyarakah
2 Pembiayaan proyek Mudharabah, musyarakah
3 Pengadaan barang investasi (jual beli barang)
Murabahah
4 Produksi agribisnis / sejenis Salam, salam paralel
5 Manufactur, kontruksi Istishna, Istishna Paralel
6 Penyertaan Musyarakah
7 Leter of Credit - Ekspor (pembiayaan ekspor)
Mudharabah, musyarakah, murabahah (Al-Ba’I)
8 LC - Impor Murabahah, Salam / Istishna dan Murabahah, Mudharabah
9 Surat berharga (Obligasi) Mudharabah, Ijarah
TERIMAKASIH