19

Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyelenggaraan (kaa) di bandung
Page 2: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Di susun oleh :

Maharani Dwi Putri A

Kelas :

XI IPA 3

Page 3: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

KONFERENSI Asia-afrika di selenggarakan pada tanggal 18-25 april 1955 di bandung. Negara-negara yang di undang dalamkonferensi Asia-Afrika ada 30 negara yang terdiri dari lima negara pemrakarsa serta 24 negara yang di undang .

Page 4: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Konferensi Tingkat Tinggi Asia–Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA; kadang juga disebut KonferensiBandung) adalah sebuah konferensi antara negara-negaraAsia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperolehkemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri LuarNegeri Indonesia Sunario. Pertemuan ini berlangsungantara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikankerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika danmelawan kolonialisme atau neokolonialisme AmerikaSerikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Page 5: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih darisetengah total penduduk dunia pada saat itumengirimkan wakilnya. Konferensi ini merefleksikanapa yang mereka pandang sebagai ketidakinginankekuatan-kekuatan Barat untuk mengkonsultasikandengan mereka tentang keputusan-keputusan yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin; kekhawatiran mereka mengenai ketegangan antaraRepublik Rakyat Cina dan Amerika Serikat; keinginanmereka untuk membentangkan fondasi bagi hubunganyang damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihakBarat; penentangan mereka terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara dankekuasaan kolonial perancis di Aljazair; dan keinginanIndonesia untuk mempromosikan hak mereka dalampertentangan dengan Belanda mengenai Irian Barat.

Page 7: Penyelenggaraan (kaa) di bandung
Page 8: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

a) kerja sama ekonomi

b) kerja sama di bidang

kebudayaan

c) Hak asasi manusia

d) masalah bangsa yang belum

merdeka (Terjajah)

e) masalah perdamaian Dunia

dan kerja sama

internasional

Page 9: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Pada hari Senin 18 April 1955, sejak fajarmenyingsing telah tampak kesibukan di Kota Bandung untuk menyambut pembukaanKonferensi Asia Afrika. Sejak pukul 07.00 WIB kedua tepi sepanjang Jalan Asia Afrika darimulai depan Hotel Preanger sampai dengankantor pos, penuh sesak oleh rakyat yang inginmenyambut dan menyaksikan para tamu dariberbagai negara. Sementara para petugaskeamanan yang terdiri dari tentara dan polisitelah siap di tempat tugas mereka untukmenjaga keamanan dan ketertiban.

Page 10: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Sekitar pukul 08.30 WIB, para delegasi dari berbagai negaraberjalan meninggalkan Hotel Homann dan Hotel Preangermenuju Gedung Merdeka secara berkelompok untukmenghadiri pembukaan Konferensi Asia Afrika. Banyak di antaramereka memakai pakaian nasional masing-masing yang beraneka corak dan wama. Mereka disambut hangat olehrakyat yang berderet disepanjang Jalan Asia Afrika dengantepuk tangan dan sorak sorai riang gembira. Perjalanan paradelegasi dari Hotel Homann dan Hotel Preanger ini kemudiandikenal dengan nama Langkah Bersejarah (The Bandung Walks). Kira-kira pukul 09.00 WIB, semua delegasi masuk ke dalamGedung Merdeka.

Tak lama kemudian rombongan Presiden dan Wakil PresidenRepublik Indonesia, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, tibadi depan Gedung Merdeka dan disambut oleh rakyat dengansorak-sorai dan pekik "merdeka". Di depan pintu gerbangGedung Merdeka kedua pucuk pimpinan pemerintah Indonesia itu disambut oleh lima Perdana Menteri negara sponsor. Setelahdiperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia : "Indonesia Raya", maka Presiden RI Ir. Soekarno mengucapkan pidatopembukaan yang berjudul "LET A NEW ASIA AND NEW AFRICA BE BORN" (Lahirlah Asia Baru dan Afrika Baru) pada pukul 10.20 WIB.

Page 11: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Dalam kesempatan tersebut Presiden RI Ir. Soekarno menyatakanbahwa kita, peserta konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang sosial dan budaya, agama, sistempolitik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda. Meskipun demikian, kitadapat bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit yang sama akibatkolonialisme, oleh ketetapan hati yang sama dalam usahamempertahankan dan memperkokoh perdamaian dunia. Pada bagianakhir pidatonya beliau mengatakan"I hope that it will give evidence of the fact that we, Asian and African leaders, understand that Asia and Africa can prosper only when they are united, and that even the safety of the world at large can not be safeguarded without a united Asia-Africa. I hope that it conference will give guidance to mankind, will point out to mankind the way which it must take to attain safety and peace. I hope that it will give evidence that Asia and Africa have been reborn, that a New Asia and New Africa have been born !" ("Saya berharap konferensi ini akan menegaskan kenyataan, bahwakita, pemimpin pemimpin Asia dan Afrika, mengerti bahwa Asia danAfrika hanya dapat menjadi sejahtera, apabila mereka bersatu, danbahkan keamanan seluruh dunia tanpa persatuan Asia-Afrika tidakakan terjamin. Saya harap konferensi ini akan memberikan pedomankepada umat manusia, akan menunjukkan kepada umat manusia jalanyang harus ditempuhnya untuk mencapai keselamatan danperdamaian. Saya berharap, bahwa akan menjadi kenyataan, bahwaAsia dan Afrika telah lahir kembali. Ya, lebih dari itu, bahwa Asia Barudan Afrika Baru telah lahir!")

Page 12: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Pidato Presiden RI Ir. Soekarno berhasilmenarik perhatian, mempesona, danmempengaruhi hadirin, terbukti denganadanya usul Perdana Menteri India yang didukung oleh semua peserta konferensi untukmengirimkan pesan ucapan terimakasih kepadaPresiden atas pidato pembukaannya.

Page 13: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Pada pukul 10.45 WIB., Presiden RI Ir. Soekarnomengakhiri pidatonya, dan selanjutnya bersama rombonganmeninggalkan ruangan. Perdana Menteri Indonesia, sebagaipimpinan sidang sementara, membuka sidang kembali. Atasusul Ketua Delegasi Mesir (Perdana Menteri Gamal Abdel Nasser) yang kemudian disetujui oleh pimpinan delegasi-delegasi : Republik Rakyat Cina, Yordania, dan Filipina, serta karena tidak ada calon lain yang diusulkan, maka secaraaklamasi Perdana Menteri Indonesia terpilih sebagai ketuakonferensi. Selain itu, Ketua Sekretariat Bersama Konferensi, Roeslan Abdulgani dipilih sebagai Sekretaris JenderalKonferensi.

Page 14: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Dalam memutuskan sesuatu akan ditempuh sistemmusyawarah dan mufakat (sistem konsensus) danuntuk menghemat waktu tidak diadakan pidatosambutan delegasi. Perdana Menteri Indonesia akandipilih sebagai ketua konferensi. Sidang konferensiterdiri atas sidang terbuka untuk umum dan sidangtertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tigakomite, yaitu Komite Politik, Komite Ekonomi, danKomite Kebudayaan. Semua kesepakatan tersebutselanjutnya disetujui oleh sidang dan susunanpimpinan konferensi adalah sebagai berikut :Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjojo, PerdanaMenteri IndonesiaKetua Komite Politik Mr. Ali Sastroamidjojo, PerdanaMenteri IndonesiaKetua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roosseno,Menteri Perekonomian IndonesiaKetua Komite Kebudayaan : Mr. Moh. Yamin,Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan KebudayaanIndonesia

Page 15: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Dalam sidang-sidang selanjutnya muncul beberapa kesulitanyang bisa diduga sebelumnya. Kesulitan-kesulitan itu terutamaterjadi dalam sidang-sidang Komite Politik. Perbedaan-perbedaan pandangan politik dan masalah-masalah yang dihadapi antara negara-negara Asia Afrika muncul kepermukaan, bahkan sampai pada tahap yang agak panas.

Namun berkat sikap yang bijaksana dari pimpinan sidangserta hidupnya rasa toleransi dan kekeluargaan di antarapeserta konferensi, maka jalan buntu selalu dapat dihindari danpertemuan yang berlarut¬larut dapat diakhiri.

Setelah melalui sidang-sidang yang menegangkan danmelelahkan selama satu minggu, maka pada pukul 19.00 WIB. (terlambat dari yang direncanakan) tanggal 24 April 1955 Sidang Umum terakhir Konferensi Asia Afrika dibuka. DalamSidang Umum itu dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Konferensirumusan pemyataan dari tiap-tiap panitia sebagai hasilkonferensi. Sidang Umum menyetujui seluruh pemyataantersebut. Kemudian sidang dilanjutkan dengan pidatosambutan para ketua delegasi. Setelah itu, Ketua Konferensimenyampaikan pidato penutupan dan menyatakan bahwaKonferensi Asia Afrika ditutup.

Page 16: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

Dasa Sila Bandung, yaitu suatu pernyataan politik berisi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerjasama dunia. Kesepuluh prinsip itu ialah :

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuantujuan serta azas-azas yang termuat

dalam piagam PBB.2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial

semua bangsa-bangsa.3. Mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan

persamaansemua bangsa-bangsa besar maupun kecil.

4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangandalam soal-soal dalam negeri negara lain.

5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untukmempertahankan diri sendiri secara sendirianatau secara kolektif, yang sesuai dengan PiagamPBB.

Page 17: Penyelenggaraan (kaa) di bandung

6. a. Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari pertahanankolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salahsatu dari negara-negara besar.

b. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.7. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi

ataupun penggunaankekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politiksesuatu negara.

8. Menyelesaikan segala perselisihan-perselisihan internasionaldengan jalan damai,seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaianhakim atau pun lainlain cara damai lagi menurut pilihan pihak-pihak yangbersangkutan, yang sesuaidengan Piagam PBB.

9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasio-nal

Page 18: Penyelenggaraan (kaa) di bandung
Page 19: Penyelenggaraan (kaa) di bandung