32
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN (1945- 1949) Kelompok 5: Haeza Sabrina Esahstia Hana Prilenia Putri Nadhilah

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB 3 IPS KELAS IX MTS/SMP I HOPE THIS CAN HELP YOUR

Citation preview

Page 1: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN

KEMERDEKAAN (1945-1949)

Kelompok 5: Haeza Sabrina Esahstia Hana Prilenia Putri Nadhilah

Page 2: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Page 3: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

A.LATAR BELAKANG

Ω Kekalahan Jepang pada sekutu mengakibatkan

hilangnya daerah jajahannya di Asia termasuk

Indonesia

Ω Semua wilayah kekuasaan Jepang jatuh

ketangan sekutu, lalu pasukan sekutu di

Indonesia dari Komando Asia Tenggara (SEAC)

dibawah pimpinan Laksamana Lord Louis

Mountbatten membentuk suatu komando khusus

di Indonesia. (AFNEI)

Page 4: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

•Pasukan AFNEI mendarat di Jakarta pada

tanggal 29 September 1945 yang terdiri

dari 3 devisi, yaitu sebagai berikut :

Divisi India ke-23 dibawah pimpinan Mayor Jenderal D.C.

Hawthorn yang bertugas untuk daerah Jawa Barat,

Divisi India ke-5, dibawah pimpinan Mayor Jenderal E.C.

Marsergh yang bertugas untuk daerah Jawa Timur, dan

Divisi India ke-26, dibawah pimpinan Mayor Jenderal H.M.

Chambers yang bertugas untuk daerah Sumatra.

Page 5: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

•Kedatangan pasukan sekutu ini semula

disambut pihak Indonesia dengan sikap

terbuka.

•Setelah diketahui bahwa pasukan sekutu

tersebut,diboncengi NICA (Netherlands

Indies Civil Administration) yang dengan

terang-terangan hendak menegakkan kembali

kekuasaan hindia Belanda

•Sikap Indonesia berubah menjadi curiga dan

bermusuhan

Page 6: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

•Kedatangan pasukan sekutu dan NICA ini

tidak diterima Indonesia, karena dianggap

ancaman kemerdekaan Indonesia. Karena

itu timbulah pertentangan antar Rakyat

Indonesia dengan pasukan sekutu dan

belanda

Page 7: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

B. PERAN DUNIA INTERNASIONAL DALAM KONFLIK INDONESIA-BELANDA

A. Peranan PBB

Peranan PBB dalam ikut menyelesaikan

pertikaian Indonesia dengan Belanda diwujudkan dengan

dibentuknya Badan Perdamaian yang bertugas

menengahi perselisihan dan menjadi mediator

dalam perundingan perdamaian Indonesia Belanda.

Dalam sejarah perjuangan

bangsa Indonesia setelah proklamasi tercatat ebeberapa

badan Perdamaian yang dibentuk PBB

untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

Page 8: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

1. Komisi Jasa Baik (Komisi Tiga Negara)

• dibentuk pada tanggal 25 Agustus 1947 sebagai reaksi PBB terhadap

Agresi Militer Belanda I.

• Lembaga ini beranggotakan 3 negara :

Australia (dipilih oleh Indonesia) : Richard Kirby

Belgia (dipilih oleh Belanda) : Paul Van Zealand

Amerika Serikat (pihak netral) : dr. Frank Graham

• Badan ini berperan dalam :

a) mengawasi secara langsung penghentian tembak menembak sesuai

resolusi Dewan Keamanan PBB

b) memasang patok-patok wilayah status quo yg dibantu oleh TNI

c) mempertemukan kembali Indonesia Belanda dalam Perundingan

Renville.

Page 9: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

2. UNCI (United Nations Commisions for Indonesia)

• dibentuk pada tanggal 28 Januari 1949 untuk menggantikan

Komisi Tiga Negara yang dianggap gagal mendamaikan

Indonesia – Belanda (Belanda kembali melakukan Agresi Militer

setelah P. Renville)

Peranan UNCI adalah :

a) mengadakan Perundingan Roem Royen (7 Mei 1949)

b) mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda

Page 10: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

C. PENGARUH KONFLIK INDONESIA-BELANDA TERHADAP NKRI

1. Belanda menyerahkan Konferensi

Malino

berlangsung di Sulawesi Selatan, 15-25 Juli

1946 atas prakarsa Dr.H.J Van Mook

Membahas tentang rencana pembentukan

negara-negara di Indonesia yang akan menjadi

negara bagian suatu negara federal

Page 11: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

Konferensi MALINO

Page 12: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

2. Konferensi Pangkal Pinang

Lanjutan Konferensi Malino

Berlangsung pada 1 Oktober 1946

Membicarakan masalah golongan minoritas

3. Konferensi Denpasar

• Berlangsung pada 7-24 Desember 1946

• Sebab : Karena adanya perbedaan pendapat dan

konflik politik antara Kalimantan Barat dan Selatan

untuk bekerja di bawah satu unit pemerintahan,

maka peserta konferensi Denpasar hanya terdiri atas

perwakilan daerah-daerah Indonesia timur

Page 13: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

D. PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL

1. Perundingan Hooge Veluwe di

Belanda• Waktu : 14 - 25 April 1946

• Wakil : RI = Mr. Suwandi, dr. Sudarsono, Mr. A.K

Pringgodigdo. Belanda = Dr. Van Mook, Van Aasbek, Van

Royen Logemann, Sultan Hamid II.

• Hasil : Belanda mengakui kedaulatan RI secara De Facto

terdiri atas Jawa dan Sumatra

Page 14: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

2. Perundingan Linggarjati • Waktu : 10 - 15 November 1946 (ditanda tangani 25 Maret

1947) di Linggarjati dekat Cirebon.

• Wakil : RI = Sutan Syahrir Belanda = Prof. Schermerhorn,

De Boer, Van Pool Inggris: Lord Killearn (sebagai pihak

penengah)

• Hasil /isi perjanjian:

a. Belanda mengakui kedaulatan RI secara De Facto terdiri

dari Madura, Jawa, Sumatra

b. Terbentuknya RIS

c. RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia – Belanda

dengan ratu Belanda selaku ketuanya.

Page 15: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

•Alasan Indonesia menerima hasil

persetujuan Linggarjati

a. Cara damai merupakan jalan terbaik, mengingat

militer Indonesia masih di bawah Belanda.

b. Cara damai akan mengundang simpati dunia

internasional.

c. Perdamaian dan gencatan senjata memberi

peluang bagi Indonesia untuk melakukan

konsolidasi.

Page 16: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

3. Agresi militer Belanda I

• Direncanakan : Van Mook, karena perbedaan penafsiran

persetujuan Linggarjati.

• Agresi militer I (21 juli 1947) belanda berhasil menguasai jawa

barat, sebagian jawa tengah, jawa timur, madura, dan sumatra

timur (didirikan negara federasi)

• Tujuan agresi militer belanda I :

a. tujuan politik : mengepung ibu kota RI dan menghapus

kedaulatan RI.

b. tujuan ekonomi : merebut pusat penghasil makanan dan bahan

ekspor.

c. tujuan militer : menghancurkan TNI.

Page 17: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

4. Perundingan Renville• Berlangsung 8 Desember 1947 - 17 Januari 1948

(tanda tangan naskah)

• Pihak-pihak yang menghadiri:

a. PBB: mediator diwakili oleh Frank Graham (ketua)

dan Richard Kirby (anggota)

b. Delegasi Belanda : diwakili oleh R. Abdul Kadir

Wijoyoatmodjo

c. Delegasi Indonesia : diwakili oleh Mr.Amir

Syarifuddin

Page 18: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

•Hasil perjanjian Renville:a. Penghentian tembak-menembak.

b. Daerah-daerah di belakang garis Van Mook harus

dikosongkan dari pasukan RI.

c. Belanda bebas membentuk negara-negara federal di

daerah-daerah yang didudukinya dengan melalui

plebisit terlebih dahulu.

d. Dalam Uni Indonesia- Belanda, negara Indonesia

Serikat akan sederajat dengan Kerajaan Belanda.

Page 19: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

5. Peristiwa Madiun tahun 1948• terjadi di Jawa Timur bulan September-

Desember 1948 antara pemberontak komunis

PKI dan TNI

• Sebab peristiwa : jatuhnya Amir Syarifuddin dari

kabinet dalam perundingan Renville yang

menimbulkan kekecewaan padanya danberusaha

merebut kembali jabatan itu.

• Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat

(FDR) dan merongrong kabinet Hatta.

Page 20: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

• Sekitar bulan Agustus 1948 Amir menyatakan

bergabung dengan partai komunis indonesia (PKI)

bersama dengan Musso yang baru kembali dari

Moskow

• 19 September 1948 Musso memproklamasikan

berdirinya Republik Soviet Indonesia di

Madiun

• Pemerintah RI menentang hal tersebut dan pada

30 September 1948 kota Madiun direbut TNI.

• Musso ditembak mati dan Amir di tangkap

Page 21: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

6. Agresi Militer Belanda II

• Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak terjadi

pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan

terhadap Yogyakarta, Ibu Kota Indonesia

• Dalam agresi kedua, Belanda berhasil menduduki

Yogyakarta dan menangkap para pemimpin politik serta

militer

• Sebelum ditangkap Presiden Soekarno menginstruksikan

melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr.

Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk

Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di

Bukittinggi, Sumatra Barat.

Page 22: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

• Agresi Militer II memperoleh kemenangan besar karena

berhasil menangkap semua pemimpin RI, tetapi tidak

melenyapkan perjuangan RI

• Belanda harus menghadapi pasukan Gerilya yang dipimpin

oleh Jendral Sudirman

• Perang Geriliya: jendral Sudirman memimpin perang

geriliya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ia juga

memerintahkan untuk menghancurkan bangunan-bangunan

penting dan jembatan yang sekiranya digunakan oleh

Belanda.

• Belanda mengakhiri agresi militernya karena desakan yang

gencar dari dunia internasional

Page 23: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

Jendral Sudirman ditandu ketika perang gerilya berlangsung

Page 24: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

7. Perjanjian Roem Royen• Sidang pertama (20 Desember 1948) menghasilkan

desakan supaya terhentinya permusuhan Indonesia

Belanda

• 14 April 1949 UNCI mengadakan perundingan RI dan

Belanda di Hotel Des Indes,Jakarta.

• Pihak-pihak yang hadir

Delegasi RI : Mr.Moh.Roem

Delegasi Belanda: Dr.J.H.Van Royen

Page 25: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

• 7 Mei 1949 dikenal dengan nama “Roem Royen

Statement”

• Isi persetujuan Roem Royen

Delegasi Indonesia menyatakan kesediaan

Pemerintah RI untuk:

1. menghentikan perang gerilya.

2. Bekerjasama dalam mengembalikan

perdamaian dan menjaga ketertiban dan

keamanan.

3. Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den

Haag.

Page 26: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

• Pernyataan Belanda pada pokoknya berisi:

1. Menyetujui kembalinya pemerintah Republik

Indonesia ke Yogyakarta.

2. Membebaskan semua tahanan politik dan

menjamin penghentian gerakan militer.

3. Tidak akan mendirikan negara-negara yang ada

di daerah RI

4. Berusaha dengan sungguh-sungguh supaya KMB

segera diadakan setelah pemerintah Republik

kembali ke Yogyakarta.

Page 27: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

8. Konferensi Inter Indonesia

• Konferensi Inter Indonesia berlangsung 2 kali

a. Konferensi Inter Indonesia I Di Yogyakarta (19 – 22 Juli

1949)

telah disepakati bahwa:

1) negara Indonesia Serikat akan diberi nama Republik Indonesia

Serikat;

2) Merah Putih adalah bendera kebangsaan;

3) Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan;

4) Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia;

5) 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan.

Page 28: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

Di bidang militer/pertahanan konferensi memutuskan antara lain:

1) Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah Angkatan

Perang Nasional.

2) TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima orang-orang Indonesia yang ada

dalam KNIL, dan kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat-

syarat yang akan ditentukan lebih lanjut.

3) Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, Negara-

negara bagian tidak mempunyai angkatan perang sendiri.

b. Di Jakarta (31 Juli – 2 Agustus 1949)

• Konferensi Inter Indonesia tahap kedua bertempat di Gedung Pejambon,

Jakarta. Salah satu keputusan penting yang diambil adalah bahwa BFO

menyokong tuntutan Republik Indonesia atas penyerahan kedaulatan tanpa

ikatan-ikatan politik ataupun ekonomi.

Page 29: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

9. Konferensi Meja Bundar• Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan

antara pemerintah RI dan Belanda yang dilaksanakan di

Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November

1949

• Delegasi yang hadir dalam KMB:

a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh.

Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.

b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.

c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.

d. UNCI diwakili oleh Chritchley.

Page 30: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)
Page 31: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

• KMB dipimpin oleh PM. Belanda, W.Dress dari tanggal 23 Agustus-2

November 1949.

• 2 November 1949 keluarnya hasil persetujuan KMB

a. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30

Desember 1949.

b. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1

tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS.

c. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan

beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.

d. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang

TentaraKerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan

catatan bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam

kesatuan TNI.

Page 32: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan (1945 1949)

THANK YOU