25
Perkembangan masyarakat pada masa hindu-budha

Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Perkembangan masyarakat pada masa hindu-budha

Page 2: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

KompetensiStandar kompetensi:

Memahami perkembangan masyarakat sejak masa hindu-budhaKompetensi dasar:

mendeskripsikan perkembanngan masyarakat, kebudayaan dan pemerintah pada masa hindu budha serta peninggalannya

Page 3: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Peta konsep:

Perkembangan masyarakat

Hindu

ajaran

Perkembangan

Penyiaran

Kerajaan

Budha

kebudayaan

Penyiaran

Kerajaan

peninggalan

Page 4: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Perkembangan Agama HinduIndia sebagai anak benua di Asia memiliki peradaban yang sangat tua.

Semula India dihuni oleh bangsa Dravida. Bangsa Dravida memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi, dengan bukti reruntuhan kota Harrapa dan Mohenjo Daro yang sudah tertata.

Dalam perkembangan selanjutnya hadir di India penduduk yang berasal dari Asia Tengah yang kemudian dikenal bangsa Arya sekitar tahun 1500 SM. memasuki lembah sungai Indus di India. Bangsa Arya berhasil mendesak bangsa Dravida, serta membawa perubahan yang sangat besar dalam tata kehidupan masyarakat di India. Bangsa Arya memasuki lembah Indus secara bergelombang, bergerak dan menyebar ke arah tenggara dan memasuki daerah lembah sungai Gangga dan Yamuna. Di Punjab, (daerah lembah sungai Indus) Bangsa Arya dapat mempertahankan kemurnian keturunannya. Sedangkan yang berada di lembah Gangga dan Yamuna berintegrasi dengan bangsa Dravida yang merupakan penduduk asli.

Page 5: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Penyiaran Agama HinduAda beberapa teori yang memperkuat atau menjelaskan tentang penyebaran

agama Hindu di Indonesia, antara lain sebagai berikut : 1. Hipotesa Waysa

Teori ini dikemukakan oleh sejarawan N.J Krom. Ia menyatakan bahwa penyebara agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang berkasta waisya yang menetap di Indonesia, bahkan banyak di antara mereka yang menikah dengan orang Indonesia.

2. Hipotesa Brahmana Teori ini dikemukakan  Jc. Van Leur. Menurutnya agama Hindu dan Buddha

yang menjadi dasar kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia ini hamper pasti dibawa masuk ke Indonesia oleh Brahmana  dan pemeluk Buddha yang terpelajar.

3. Hipotesa Ksatria Hipotesa ini dikemukakan oleh F.D.Bosch dan Majundar. Dalam teori ini

dikatakan bahwa  agama Hindu-Buddha di Indonesia dibawa oleh golongan Prajurit(kelompok Istana).

Page 6: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Penyiaran Agama BudhaPenyiaran agama Buddha di Indonesia lebih duluan dari pada agama

Hindu. Hal itu disebabkan karena agama Buddha yang terbuka untuk semua orang dan mempunyai misi penyiaran agama yang disebut dharmadhuta. Dharma ialah apa yang menjadi kewajiban atau beban manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam agama Buddha, dharma dipakai dalam arti ajaran-ajaran Buddha, dharma dipakai dalam arti ajaran-ajaran Buddha. Sedangkan Dhuta ialah orang yang menyebarkan. Diperkiran sejak abad ke-2, ajaran agama Buddha mulai ada di Indonesia. Dibuktikannya dengan penemuan Arca Buddha di daerah Sembaga( Sulewesi Selatan) dan ditemukannya Arca Buddha Perunggu di daerah Jember. Patung-patung itu berlanggam Amarawati, akan tetapi belum diketahui siapa yang membawa dari India Selatan ke Indonesia. Selain itu ditemukan Arca Buddha dari batu di daerah Palembang.pada masa Kerajaan Mataram kuno dan Sriwijaya.

Page 7: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Ajaran agama hinduMasuknya agama Hindu ke Indonesia sekitar abad ke-2 M berpengaruh besar

terhadap sistem kepercayaan asli masyarakat Indonesia pada masa itu. Agama Hindu bersifat polytheisme, yaitu menyembah banyak dewa. Dewa- dewa dalam agama Hindu biasanya berupa lambang kekuatan alam, seperti Dewa Agni (api), Dewa Bayu (angin), Dewa Surya (matahari), dan sebagainya.

Ajaran hidup dalam agama Hindu berpusat pada 4 hal utama, yaitu: • Samsara : Hidup di dunia merupakan sebuah penderitaan dan kesengsaraan• Karma : Kesengsaraan hidup di dunia diakibatkan oleh perilaku yang tidak

terpuji pada masa lalu.• Reinkarnasi : Proses kelahiran kembali, kesempatan untuk memperbaiki 

perilaku buruk masa lalu.• Nirvana (Moksa) : Hilang, sempurna, lepas dari samsara, tidak dilahirkan

kembali. Abadi di surga.Umat Hindu memiliki ktab suci Wedha. Kitab Brahmana (tafsir Wedha), da

kitab Upanisad, berisi cara-cara agar tidak mengalami “samsara”.

Page 8: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kebudayaan Pada Masa Hindu-Budha

Salah satu unsur-unsur kebudayaan yang mempengaruhi kebudayaan Indonesia pada masa kerajaan Hindu di Indonesia yang menjadi pokok bahasan di sini adalah adalah unsur kesenian yang terutama berwujud seni sastra, seni bangunan, seni patung dan seni hias.       

Beberapa hasil kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia adalah sebagai berikut:

1.Bangunan2.Patung Dewa3.Seni Ukir4.Kesusastraan.

Page 9: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Bangunan Hasil kebudayaan berupa bangunan yang

dimaksudkan adalah bangunan sebagai tempat suci yaitu candi. Candi sebagai salah satu hasil kebudayaan pengaruh Hindu dan Budha adalah berasal dari perkataan/nama untuk Durga sebagai Dewi Maut atau Candika. Jadi bangunan Candi erat hubungannya dengan Dewi Durga sebagai Dewi Maut. Memang candi itu sebenarnya adalah bangunan untuk memuliakan orang yang sudah meninggal, khususnya untuk orang tertentu yaitu para Raja atau orang-orang terkemuka. Yang dikuburkan dalam candi bukanlah sang raja atau pun abu jenasah, melainkan bermacam-macam logam dan batu-batu akik yang disertai dengan saji-sajian. Benda-benda demikian dinamakan pripih.

Page 10: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Seni Patung Dalam Agama HinduSeni patung/arca tersebut erat kaitannya dengan keagamaan. Patung-

patung itu menggambarkan dewa/dewi. Raja yang telah wafat dan telah bersatu kembali dengan dewa penitisnya, maka dibuatkanlah sebuah patung sebagai perwujudannya dan patung atau arca menjadi arca induk dalam sebuah candi. Untuk membedakan arca dewa yang satu dengan dewa yang lainnya, maka setiap arca mempunyai tanda-tanda tersendiri atau disebut dengan laksana, seperti:

a.Arca Siwa sebagai Mahadewab.Arca Durgac.Ganeshad.Arca Wisnue.Arca Brahma

Page 11: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Seni Patung Dalam Agama Budha Dalam agama Budha dikenal adanya Dhyani-Budha, Manisa Budha, dan

Dhyani Bodhisattwa. Bentuk patung Dhyani-Budha dengan Manusi-Budha adalah hampir sama, hanya dapat dibedakan dalam hubungannya dengan lain-lain petunjuk. Arca Budha bentuknya sangat sederhana tanpa memakai hiasan, hanya memakai jubah. Rambutnya keriting, di atas kepala ada tonjolan seperti sanggul yang bernama usnisa, dan diantara keningnya ada semacam jerawat yang disebut urna.

Perbedaan Dewa yang mana dilukiskan dengan arca Budha hanyalah dapat diketahui dari mudra (sikap tangan)nya saja. Seperti :a. Wairocana yaitu penguasa Zenith b. Aksobhya adalah penguasa timurc. Amoghasidhi yaitu penguasa utarad. Amithaba adalah penguasa barate. Ratnasambhawa adalah penguasa selatan

Page 12: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Seni Ukir

Hasil-hasil seni ukir adalah berupa hiasan-hiasan pengisi pada bangunan candi utamanya pada bagian dinding. Pola hiasan yang dipergunakan adalah pola hiasan makhluk-makhluk ajaib dan tumbuh-tumbuhan sesuai degan suasana pegunungan dalam hal ini adalah gunung Mahameru. Makhluk-makhluk ajaib itu biasanya dipancangkan di atas relung atau ambang pintu yang disebut dengan Kepala Kala atau Banaspati. Pada candi-candi Jawa Tengah banaspati ini dirangkai dengan makara atau semacam ikan yang mulutnya ternganga, sedangkan bibir atasnya melingkar ke atas seperti belalai gajah yang diangkat.

Page 13: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kesusastraan Dari Kerajaan KediriBeberapa hasil kebudayaan

pada zaman Hindu dan Budha di Indonesia yang berasal dari kesusastraan terutama dari kerajaan Kediri adalah sebagai berikut:

1.Arjunawiwaha2.Kresnayana3.Sumanasantaka4.Smaradhahana5.Bharatayudha

Wiracarita bharatayudha

Page 14: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kesusastraan Dari Kerajaan Majapahit

Beberapa hasil kesusastraan pada zaman kerajaan Majapahit, meliputi:1. Negarakertagama2. Sutasoma3. Kunjarakarna4. Perhyayajna5. Tantu panggelaran6. Calon Arang7. Korawasrama8. Bubhukshah Kitab sutasoma

Page 15: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Pemerintahan Pada Masa Hindu-Budha

Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke indonesia, sistem pemerintahan yang di anut di indonesia adalah sistem pemerintahan desa, yang di pimpin oleh seorang kepala suku dan dipilh berdasarkan kelebihan dan kekuatannya. Dengan masuknya pengaruh Hindu muncul konsep dewa raja, pimpinan tertinggi dalam sebuah kelompok adalah seorang raja, yang diyakini sebagai titisan atau reinkarnasi dewa (Dewa Siwa atau Dewa Wisnu). Konsep ini melegitimasi (mengesahkan) pemusatan kekuasaan pada raja.

Dari konsep ini pulalah indonesia mulai menenal sistem pemerintahan kerajaan, dengan raja sebagai pimpinan tertinggi dibantu sejumlah pejabat yang bertugas sesuai fungsinya.

Terdapat perbedaan sistem pemerintahan antara kerjaan Hindu-Buddha yang berlokasi di Jawa Timur, Jawa Tengan bagian utara, dan Jawa Tengah bagian selatan. Hal ini dapat di identifikasi dengan melihat denah bangunan candi di dalam sebuah kompleks.

Page 16: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaan Hindu di Indonesia

Pengaruh Hindu masuk ke Indonesia sekitar abad ke-5 M. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa. Pengaruh Hindu dibawa oleh pendeta dan brahmana dari India. Selain itu, para pedagang juga ikut berperan dalam penyebaran agama Hindu di Indonesia. Budaya Hindu sangat berpengaruh terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia pada saat itu.

Di Indonesia terdapat banyak peninggalan sejarah dari kebudayaan Hindu. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia pernah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu.

Berikut ini beberapa kerajaan yang bercorak Hindu di Indonesia:

1.Kerajaan Kutai2.Kerajaan Tarumanagara3.Kerajaan Majapahit.

Page 17: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaaan KutaiKerajaan Kutai berdiri pada tahun 400 Masehi.

Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai terletak di Muarakaman, di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kudungga. Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaan pada pemerintahan Raja Mulawarman. Peninggalan sejarah Kerajaan Kutai berupa prasasti berbentuk yupa (tugu bertulis). Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sanskerta.

Page 18: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaan TarumanagaraKerajaan Tarumanagara merupakan kerajaan Hindu

yang didirikan pada tahun 450 Masehi. Kerajaan Tarumanagara terletak di dekat aliran Sungai Citarum, Bogor Jawa Barat. Raja Tarumanagara yang terkenal adalah Purnawarman. Peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanagara antara lain berupa prasati. Contohnya Prasasti Batu Bertulis di Ciaruteun Bogor, Prasasti Tugu, Prasasti Kebon Kopi. Dari ketujuh prasasti itu dapat disimpulkan mengenai keberadaan dan perkembangan Kerajaan Tarumanagara. Semua prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.

Raja Purnawarman sangat memerhatikan rakyatnya yang sebagian besar adalah petani. Dia pernah membangun saluran irigasi seperti yang tertulis dalam Prasasti Tugu. Agama yang dianutnya adalah Hindu aliran Wisnu.

Page 19: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaan MajapahitKerajaan Majapahit terletak di Sungai Brantas dekat

Mojokerto. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya. Ia adalah menantu Kertanegara dari Kerajaan Singasari. Putra Lembu Taal melarikan diri ke Madura setelah menghadapi pasukan Kediri yang dipimpin Jayakatwang. Ia dibantu oleh Ardaraja.

Setelah perang usai, Raden Wijaya mendirikan desa bersama pengikutnya di Kudadu. Tempat tersebut berupa kawasan hutan Tarik pemberian Raja Jayakatwang. Hutan tersebut sebagai hadiah atas permintaan ampun Raden Wijaya yang dianggap musuhnya. Di desa tersebut Raden Wijaya berjuang mengumpulkan kekuatan. Ia berusaha merebut kembali tahta Singasari yang dikuasai oleh Kediri. Akhirnya berdirilah Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Raden Wijaya. Ia bertahta pada 1293 – 1309 Masehi. Ia bergelar Kertanegara Jayawardhana.

Page 20: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaan Buddha di IndonesiaAgama Buddha masuk ke Indonesia hampir bersamaan

dengan agama Hindu. Agama Buddha tidak hanya berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat, namun juga memengaruhi bentuk pemerintahan atau kerajaan pada masa lalu. Hal tersebut terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarah yang ada.

Berikut ini beberapa kerajaan besar yang rajanya beragama Buddha:•Kerajaan Holing (Kalingga)•Kerajaan Mataram•Kerajaan Sriwijaya

Page 21: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaan Holing (Kalingga)Menurut berita Cina, di Jawa Tengah bagian utara pada

abad VII ada kerajaanbernama Holing. Kerajaan ini memiliki hubungan dengan Cina. Rajanya seorang perempuan bernama Ratu Simo. Menurut catatan I tsing, pada tahun 664 Kerajaan Holing menerjemahkan buku suci agama Buddha Hinayana. Usahanya ini dibantu oleh pendeta Buddha bernama Janabadra. Dengan demikian, agama Buddha Holing beraliran Hinayana.

Page 22: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaan MataramKetika berada di Sriwijaya, I tsing juga

mencatat kerajaan Buddha Mahayana di Jawa Tengah. Diperkirakan pusat Kerajaan Syailendra berada di wilayah Kedu Selatan. Kemungkinan Dinasti Syailendra melakukan ekspansi ke wilayah kekuasaan Dinasti Sanjaya. Dinasti Sanjaya terdesak, sehingga banyak di antara warganya yang melarikan diri. Hal ini didasarkan pada penemuan sejumlah candi Hindu kecil-kecil yang letaknya saling berjauhan.

Banyak di antaranya yang belum jadi. Candi-candi, antara lain Candi Dieng, Gedongsongo, Sukuh, dan masih banyak lagi.

Page 23: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke -7 Masehi.

Semula Kerajaan Sriwijaya terletak di Muaratakus, lalu pindah ke Jambi. Terakhir dipindahkan ke Palembang di Muara Sungai Musi. Kerajaan Sriwijaya mencapai zaman keemasan ketika diperintah oleh Balaputradewa. Ia adalah putra Raja Samaratungga dari Jawa.

Sumber sejarah Sriwijaya berupa prasasti. Contohnya Prasasti Kota Kapur, Karang Berahi, dan Palas Pasemah (Kedukan Bukit, Talang Tua, Telaga Batu, Kota Kapur, Karang Berahi, dan Palas Pasemah). Sumber sejarah lain berupa berita asing (Nalanda dan Tingor) dan catatan dari dinasti Tang. Menurut catatan tersebut, di Sriwijaya pernah berdiri Perguruan Tinggi agama Buddha. Guru besar agama Buddha yang berasal dari India, yaitu Sakyakirti atau Dharmakirti.

Page 24: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Peninggalan Sejarah yang Bercorak Hindu di Indonesia

Peninggalan yang bercorak hindu di indonesia diantaranya adalah:

1.Candi2.Tradisi Agama Hindu.Tradisi adama hindu antara

lain:3.Upacara adat bersih desa4.Upacara nyawer5.Upacara huap lingkung6.Upacara ruwatan

Page 25: Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha

Peninggalan Sejarah yang Bercorak Buddha di Indonesia

Di Indonesia terdapat banyak peninggalan sejarah yang bercorak Buddha. Hal ini menunjukkan bahwa budaya Buddha sangat memengaruhi kehidupan masyarakat saat itu. Peninggalan yang bercorak Buddha antara lain berupa candi, prasasti, arca, dan tradisi agama.

a.Candib.Patung atau Arcac.Prasastid.Tradisi Agama