Upload
rachmawati-putri
View
6.817
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
TEORI PENGUKURAN
Jenis dan Akurasi Pengukuran dalam
Akuntansi
KELOMPOK
Rossie Diana Sari 040913168Dwi Wahyuningsih 040913204Novalina Arifianti 040913223
Firdha Ajeng TS040913228
Rachmawati Putri K 040913232
JENIS PENGUKURANMenurut Vernon Kam & Campbell
Jenis Pengukuran (Vernon Kam)Langsung & Tidak Langsung
Langsung
Tidak Langsung
Dimensi Waktu KeputusanMasa Lalu
Retrospektif
Kontemporer
Prospektif
Masa SekarangKontemporer
Prospektif
Masa DepanProspektif
Fundamental dan TurunanFundamental
Turunan
Pengukuran Langsung & Tidak Langsung
• Pengukuran Langsung/Utama– Ukuran nyata dari suatu obyek atau atribut
yang dimiliki.• Pengukuran Tidak Langsung/Sekunder
– Diambil secara tidak langsung melalui suatu transformasi aljabar dari sejumlah angka yang mencerminkan ukuran langsung dari beberapa obyek atau atribut.
– Obyek atau atribut dalah obyek-obyek intrinsik dari suatu ukuran tidak langsung.
– Contohnya : biaya unit produksi.– Ukuran ini banyak digunakan di akuntansi.
Pengukuran Berkaitan Dengan Dimensi Waktu Keputusan
• Jika dilihat secara relatif terhadap waktu ketika ukuran itu dibuat, ukuran akuntansi dapat diklasifikasikan sebagai :– Ukuran Masa Lalu
• Ukuran masa lampau retrospektif• Ukuran masa lampau kontemporer• Ukuran masa lampau prospektif
– Ukuran Masa Sekarang• Ukuran masa kini kontemporer • Ukuran masa kini prospektif
– Ukuran Masa Depan• Seluruh ukuran masa depan menjadi ukuran
prospektif
Pengukuran Fundamental & Turunan
• Pengukuran Fundamental– Di mana suatu angka dapat diberikan
kepada suatu sifat sesuai dengan referensinya terhadap hukum alam dan tidak bergantung kepada pengukuran dari variable-variabel yang lain.
• Pengukuran Turunan– Bergantung kepada pengukuran dari
dua atau lebih kuantitas dan bergantung kepada adanya suatu teori empiris yang telah diverifikasi yang menghubungkan suatu sifat tertentu dengan sifat yang lain.
Jenis Pengukuran (Campbell)
Pengukuran Fundamental
Pengukuran Turunan
Pengukuran Formal
Pengukuran Fundamental
• Merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun.
• Contoh : panjang, hambatan listrik, nomor, dan volume.
• Sebuah skala rasio bisa diformulasikan pada tiap-tiap benda sebagai hukum dasar yang dihubungkan dengan pengukuran yang berbeda (jumlah) pada benda-benda yang sudah ada.
Pengukuran Turunan• Merupakan pengukuran yang
bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain.
• Contoh : pengukuran kepadatan, yang bergantung pada pengukuran massa dan volume.
• Dalam akuntansi contohnya : keuntungan, yang diturunkan dari penambahan dan pengurangan pendapatan dengan beban.
Pengukuran Formal• Adalah tipe pengukuran dalam
ilmu sosial dan akuntansi.• Menggunakan definisi yang
dibangun secara acak untuk dihubungkan dengan hal-hal yang bisa diamati dengan pasti (variabel) pada konsep yang telah ada, tanpa perlu teori konfirmasi untuk mendukung hubungan tersebut.
• Dalam akuntansi contohnya : bagaimana cara untuk mengukur konsep keuntungan secara langsung.
AKURASI PENGUKURAN DALAM AKUNTANSI
Sumber Kesalahan
• Tidak ada pengukuran yang bebas dari kesalahan kecuali perhitungan.
• Semua pengukuran mengandung kesalahan atau eror.
• Sumber kesalahan antara lain :– Operasi pengukuran tidak tetap– Pengukur– Instrumen– Lingkungan– Atribut yang tidak jelas– Resiko dan ketidakpastian
Sumber Kesalahan
• Jika semua pengukuran kecuali menghitung secara inheren mengakibatkan kesalahan, maka diperlukan penetapan batas kesalahan yang diterima.
• Jika pengukuran masih dalam batas kesalahan yang diterima ini maka dapat dianggap benar dan adil dalam hal akuntansi.
Pengukuran yang dapat diandalkan
• Aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban diakui dalam laporan keuangan, harus mampu melakukan pengukuran yang dapat diandalkan.
• Keandalan menyatakan bahwa pengukuran harus diulang atau direproduksi, ada dengan menunjukkan konsistensi mereka.
• Gagasan keandalan menggabungkan dua aspek :– Ketepatan dan kepastian pengukuran – Pengungkapan yang secara
meyakinkan
Pengukuran yang dapat diandalkan
• Istilah ‘presisi’ sering digunakan dalam dua konteks.– Merujuk ke nomor
• Yang dijadikan gagasan pendekatan.– Operasi pengukuran
• Berkaitan dengan :– Tingkat penyempurnaan operasi atau
kinerjanya– Persetujuan hasil antara penggunaan berulang
dari operasi pengukuran yang diterapkan ke properti yang diberikan.
• Keandalan dari pengukuran berkaitan dengan presisi dengan mana suatu properti tertentu diukur dengan menggunakan satu perangkat operasi.
Pengukuran Yang Akurat• Meskipun prosedur pengukuran
mungkin sangat handal, memberikan hasil yang sangat tepat, namun tidak mungkin menghasilkan hasil yang akurat.
• Konsistensi hasil, ketepatan dan kehandalan tidak harus mengarah pada akurasi.
• Alasannya adalah akurasi berhubungan dengan seberapa dekat pengukuran menuju ‘nilai sejati’ dari atribut pengukuran.
Pengukuran dalam Akuntansi
• Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal dan laba.
• Sejarah menunjukkan pada kita bahwa konsep perhitungan atas modal dan laba telah berubah dan berkembang dari waktu ke waktu dan menghasilkan beberapa konsep perhitungan yang fundamental.
• Dewan standar akuntansi internasional (IASB) telah mengambil pandangan bahwa globalisasi mendukung bisnis kebutuhan untuk satu set standar akuntansi yang akan digunakan diseluruh dunia dalam pesan untuk menghasilkan informasi keuangan yang sebanding.
Pengukuran dalam Akuntansi
• Hal ini telah menimbulkan dua perkembangan penting dalam IASB :– Pengukuran laba dan pengakuan
pendapatan harus dikaitkan dengan pengakuan tepat waktu,
– Pendekatan nilai wajar harus diadopsi sebagai prinsip pengukuran kerja, ini berarti bahwa perubahan nilai wajar aktiva dan kewajiban diakui segera terjadi dan dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan.
• Beberapa pengamat beragumen dan mengkritik konsep “nilai wajar” ini.
• Konsep ini merubah konsep alokasi ke pendekatan penilaian, di mana akan menunjukkan perbedaan tergantung atas situasi dan interpretasi yang subjektif.