19
Universitas Negeri Jakarta ISBD Pertemuan ke-7 Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial (Bagian 2) Wiyos Fira Jurusan Mata Kuliah Umum Fakultas Ilmu Sosial

Pertemuan 7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pertemuan 7

Universitas Negeri Jakarta

ISBDPertemuan ke-7Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial (Bagian 2)

Wiyos Fira

Jurusan Mata Kuliah Umum

Fakultas Ilmu Sosial

Page 2: Pertemuan 7

O u t l in e

1. Manusia Sebagai Makhluk Individu2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 2

Page 3: Pertemuan 7

Manusia Sebagai Makhluk Sosial (bagian II dari Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial )

Peranan sebagai Makhluk Sosial

Berinteraksi dengan manusia lain atau kelompok

Membentuk Kelompok-kelompok Sosial

Menciptakan Norma-norma Sosial untuk mengatur kehidupan kelompok

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 3

Page 4: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

Ciri-ciri Sebuah Interaksi Sosial• Pelakunya lebih dari satu orang• Adanya Komunikasi antar pelaku melalui

Kontak Sosial• Mempunyai maksud dan tujuan• Adanya dimensi waktu yang akan

menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 4

Page 5: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan (Berbahasa Lisan/Verbal) Pesan, Simbol (Bahasa Tulisan), Gerak-gerik badaniah atau sikap atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 5

Page 6: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Proses Komunikasi

Aksi

Tindakan Awal Penafsiaran/InterpretasiReAksi

Tindakan Balasan

Komunikasi merupakan proses saling memberi penafsiran terhadap tidakan atau perilaku orang lain

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 6

Page 7: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

Bentuk Kontak Sosial dalam Interaksi

Individu Individu Individu Kelompok

Kelompok Kelompok04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 7

Page 8: Pertemuan 7

Beberapa tahun lalu, ketika aku berusia dua puluh tiga.Aku menikahi seorang janda yang parasnya menggoda.Janda ini memiliki anak perempuan berambut merah.

Ayahku jatuh cinta dengannya, maka merekapun menikah.

Hal ini menjadikan ayahku menantuku dan mengubah hidupku.Anakku menjadi ibuku, sebab dia adalah istri ayahku.

Menambah keruwetan hidupku, meskipun membuatku senang,Aku segera menjadi ayah dari seorang bayi yang tenang

Bayiku kemudian menjadi saudara tiri ayah, jadi dia adalah pamanku,meskipun kelihatannya payah. Karena dia adalah pamanku, maka dia juga

saudara laki-laki, dari anak perempuan janda, yang mana bagiku dia ibu tiri.

Istri ayahku kemudian mempunyai anak, menjadikan bertambah lucu,Yang kemudian jadi cucuku, karena dia anak dari anak tiriku.

Istriku sekarang adalah ibu dari ibu tiriku, sebab meskipun dia adalah istriku,dia juga adalah nenekku.

Jika istriku adalah nenekku, maka aku adalah cucunya.Dan setiap memikirkannya, aku jadi tambah gila.

Karena sekarang aku menjadi kasus teraneh yang pernah terjadi, sebabsebagai suami nenekku, aku juga menjadi kakekku sendiri.

Bagaimana Posisi Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sebagai Makhluk Sosial Pada Kasus Dibawah?

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 8

Page 9: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Zoon Politicon• Homo Faber• Homo Sapiens wise man• Homo Habilis skillfull man

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 9

Page 10: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

Masyarakat• Kumpulan Individu• Sudah terbentuk dengan lama• Sudah memiliki struktur dan sistem sosial sendiri• Memiliki kepercayaan/nilai,sikap dan perilaku yang

dimiliki bersama• Adanya kesinambungan dan pertahanan diri• Memiliki kebudayaan

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 10

Page 11: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Komunitas Bentuk khusus dari masyarakat yang lebih terikat pada suatu hal tertentu, misalnya daerah tempat tinggal, suatu kepentingan atau perhatian yang sama terhadap sesuatu hal.

• Unsur utama komuniti wilayah dan lokalitas• Masyarakat setempat-----Community• Community sentiment

1. Seperasaan2. Sepenanggungan3. Saling memerlukan

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 11

Page 12: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Dilema Antara Kepentingan Individu dan Kepentingan Masyarakat

Pandangan Individualisme

Liberalisme (Jeremy Bentham, JS. Mill, Thomas

Hobes,John Locke, JJ. Rousseau, Montesquieu)

Pandangan Sosialisme (Robert Owen, Louis Blanc, Proudhon, Karl Marx)

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 12

Page 13: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Dasar Ontologi Paham Induvidualisme Liberal adalah Pada hakekatnya Individu yang bebas, secara utuh terbebas dari individu/manusia lainnya

• Asumsi yang dibangun Terjaminnya hak akan kebebasan akan membawa pada kebahagiaan

• Masyarakat hanyalah kumpulan dari individu-individu jadi kepentingan individu harus diutamakan

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 13

Page 14: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

Beberapa Prinsip yang dikembangkan ideologi liberal

• Penjaminan hak milik perorangan• Mementingkan kepentingan Individu untuk

kemakmuran bersama• Bila individu mendapat kebebasan maka masyarakat

akan sejahtera• Persaingan bebas untuk mencapai kepentingan

masing-masing akan meningkatkan motivasi individu untuk merealisasi diri.

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 14

Page 15: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Liberalisme dalam bidang politik Demokrasi Politik Kebebasan berbicara, berpendapat,berkumpul dan berserikat

• Liberalisme dalam bidang ekonomi Kapitalisme dan Pasar Bebas.

• Liberalisme dalam bidang budaya Kebebasan berekspresi, prilaku seni dan budaya

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 15

Page 16: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Dasar Ontologi Paham Sosialisme adalah Pada hakekatnya Individu terikat kuat pada masyarakat, kedudukan individu hanyalah obyek dari masyarakat

• Asumsi yang dibangun Terjaminnya hak dan kepentingan publikakan membawa pada kesejahteraan dan kebahagiaan

• individu-individu hanyalah bagian dari masyarakat jadi kepentingan masyarakat harus diutamakan

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 16

Page 17: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k S o s ia l

• Paham Induvidualisme dan Sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia

• Sosialisme radikal/extrem Komunisme/Marxisme (varian sosialisme) dimana cara meraih masyarakat sosialis adalah dengan menghilangkan hak-hak perorangan dan mengusahakan terjadinya revolusi sosial

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 17

Page 18: Pertemuan 7

M a n u s ia S e b a g a i M a k h lu k In d iv id u d a n M a k h lu k S o s ia l

dunia sosial adalah wilayah-wilayah relatif, tergantung bagian mana yang dilihat

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 18

Page 19: Pertemuan 7

T E R IM A K A S IH

04/03/11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 19