Upload
fiolina-febrianingrum
View
182
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Kelompok Tutorial 3
Anggota Kelompok 3:
1.Rizky Purboningtyas (151610101001)
2.Aprillya Sakila (151610101016)
3.Ayu Ragil Destrian (151610101020)
4.Ibnu Satria (151610101022)
5.Magdaleni Hasna (151610101025)
6.Indah Pratiwi (151610101027)
7.Anindya Wahyu K. (151610101032)
8.Risa Bela Selvia A. (151610101033)
9.Rindang Swandari S. (151610101036)
10.Nindya Shinta D. (151610101037)
11.Ibana Rabbiatul (151610101064)
12.Arina Rosyida (151610101071)
13.Ratna Dewandari (151610101077)
Skenario 3
“ Tumor Jinak
Odontogen
Epitelial ”
EPITEL ODONTOGENEPITEL ODONTOGEN
FAKTOR EXTERNAL DAN INTERNAL
FAKTOR EXTERNAL DAN INTERNAL
ENAMEL ORGANENAMEL ORGANEPITEL ROOT SHEATH OF HERTWIG’SEPITEL ROOT SHEATH OF HERTWIG’S
EPITEL REST OF SERRESEPITEL REST OF SERRES REDUCE ENAMEL EPITHELIUMREDUCE ENAMEL EPITHELIUM EPITEL REST OF MALASSEZEPITEL REST OF MALASSEZ
GAGAL BERDIFERENSIASIGAGAL BERDIFERENSIASI
PERUBAHAN GENPERUBAHAN GEN
SIKLUS SELSIKLUS SEL APOPTOSISAPOPTOSISPENINGKATAN JUMLAH
OSTEOKLASPENINGKATAN JUMLAH
OSTEOKLAS
AMELOBLASTOMAAMELOBLASTOMACALCIFYING EPITHELIAL ODONTOGENIC TUMORCALCIFYING EPITHELIAL ODONTOGENIC TUMOR
SQUAMOUS ODONTOGENIC TUMORSQUAMOUS ODONTOGENIC TUMOR CLEAR CELL ODONTOGENIC CELL
CLEAR CELL ODONTOGENIC CELL
MULTIKISTIKMULTIKISTIK UNIKISTIKUNIKISTIK PERIFERALPERIFERAL
FOLIKULARFOLIKULAR PLEXIFORMPLEXIFORM
CYSTICCYSTIC ACANTHOMATOUSACANTHOMATOUS GRANULARGRANULAR BASALOIDBASALOID
FAKTOR EXTERNAL DAN INTERNAL
FAKTOR EXTERNAL DAN INTERNAL FAKTOR EXTERNAL DAN
INTERNALFAKTOR EXTERNAL DAN
INTERNAL
DENTAL LAMINADENTAL LAMINA
Learning Objective
1. Etiologi ameloblastoma
2. Patogenesis ameloblastoma
3. Gambaran klinis dan ragiografi dari ameloblastoma
4. Gambaran HPA dari ameloblastoma
5. Perbedaan tumor jinak dan tumor ganas
6. Mekanisme perubahan tumor jinak menjadi tumor ganas
LO 1
ETIOLOGI AMELOBLASTOMA
ETIOLOGI AMELOBLASTOMA
1. Faktor Internal
Ex : Herediter, Faktor Pertumbuhan (Growth Factor), Gangguan
Hormonal & Metabolisme
2. Faktor Eksternal
Ex : Iritasi Kronis, Bahan Kimia, Radiasi, Mikroorganisme, Defisiensi
Nutrisi, Sistem Kekebalan Tubuh.
Faktor Intrinsik
•Gen P-53
Gen P-53 menghambat proliferasi dengan cara meregulasi proses apoptosis rusak / mengalami mutasi proliferasi tidak terkontrol tumor
• FGF-2
Overekspresi FGF-2 aktivitas proliferasi meningkat ketidakseimbangan antara apoptosis dan proliferasi sel tumor
Faktor Eksternal
• IRITASI KRONIS
Berawal dari trauma mekanik yang terjadi terus menerus
mengganggu proses perbaikan jaringan yang mengalami iritasi
iritasi yang aqalnya memicu perbaikan jaringan rusak akan terus
menerus membuat proses perbaikan sel – sel yang baru selesai
diperbaiki dipicu lagi untuk membelah sebelum sel benar – benar
matur (seharusnya sel mengalami proses pematangan terlebih dahulu
sebelum melakukan pembelahan) terjadi penumpukan sel – sel
normal hasil perbaikan neoplasia.
• Radiasi
Contohnya yaitu sinar ultraviolet dan efek radiasi dari
rontgen foto yang bersifat karsinogenik (zat yang
menyebabkan sel normal mengalami pertumbuhan yang tidak
terkendali) yang nantiny akan berkembang menjadi tumor.
• Bahan kimia
Alkohol dan tembakau pada rokok mencegah perbaikan DNA yang
rusak dan menghambat protein p53 menghambat kemampuan tubuh
untuk memperbaiki sel yang rusak proliferasi berlebih dari sel yang
rusak neoplasia.
Mikroorganisme
• Beberapa mikroorganisme yang berhubunga degan tumor mulut adalah candida albicans. Penekanan sistem kekebalan tubuh oleh obat-obatan atau HIV dapat menyebabkan infeksi candida meningkat.
• Penyakit sifilis yang disebabkan oleh mikroorgnisme Treponema pallidum dengan lesi tersier dilaporkan berhubungan juga dengan terjadinya kaker lidah.
Defisiesi Nutrisi
• Defisiensi mikronutrisi seperti vitamin A, C, E dan Fe dilaporkan mempuyai hubungan degan terjadiya tumor . • Vitamin A memiliki dua golongan yaitu retinol dan caretenoids
yang mempuyai kemampuan menghambat pembentukan tumor dengan memperbaiki keratinisasi dan menghambat efek karsinogen.• Dilaporkan juga bahwa terjadi peningkatan insidensi kanker
payudara pada penderita defisiensi vitamin E. • Pada penderita defisiensi zat besi akan mengalami anemia yang
berhubungan erat dengan sydrome Plummer-Vinson. Syndrome ini merupaka faktor pencetus tumor mulut yaitu karsinoma sel skuamosa.
Faktor Sistem kekebalan Tubuh
• Dilaporkan bahwa ada peningkatan insidensi tumor pada pasien
yang mendapat penekanan sistem kekebalan tubuh, seperti pada
penderita transplantasi, AIDS, defisiensi kekebalan genetik.
LO 2
PATOGENESIS AMELOBLASTOMA
PROSES PEMBENTUKAN PREAMELOBLAST
PROSES PEMBENTUKAN ODONTOBLAST DAN MATRIX DENTIN
PROSES PEMBENTUKAN AMELOBLAST, DENTINO ENAMEL JUNCTION DAN MATRIKS ENAMEL
Cell cyle proliferation
Adanya berbagai mutasi gen pada ameloblastoma menyebabkan adanya perubahan pada siklus proliferasi selnya.
Pada ameloblastomas, expression dari p53, MDM2, TNF alfa, interface protein (FGF, MMPs), antiapoptotic protein (Bcl-2, Bcl-Xl) mengalami peningkatan.
Siklus sel dimulai dari fase G1-S-G2-M. Pada siklus sel
terdapat tahap check point.
Checkpoint bertugas mendeteksi kerusakan DNA. Apabila
terdapat kerusakan DNA, checkpoint akan memacu cell cycle arrest
sementara untuk perbaikan DNA atau cell cycle arrest permanen
sehingga sel memasuki fase senescent. Bila mekanisme cell cycle
arrest tidak cukup menjamin DNA yang rusak diduplikasi, maka sel
akan dieliminasi dengan cara apoptosis
Pada checkpoint G1/S, kerusakan DNA dapat memacu cell cycle arrest dimana terjadi p53-dependent.
Level protein p53 secara normal adalah pada konsentrasi rendah di dalam sel, karena adanya kontrol dari MDM2 (inhibitor p53). Namun, sekali distimulasi, level p53 secara cepat akan meningkat, level MDM2 juga akan meningkat, sehingga sel perlu menghambat mdm2, untuk menghalangi ikatan antara mdm2 dan p53.
Namun pada ameloblastoma terjadi overexpression dari mdm2 sehingga p53 tidak dapat melakukan tugasnya sebagai tumor suppressor sehingga kerusakan dna terus berlanjut.
Pada sel kanker, checkpoint tidak berfungsi dengan baik dan siklus sel berlangsung tanpa kendali.
Apoptosis
Kemampuan sel tumor untuk menambah jumlahnya tidak bergantung hanya pada
laju proliferasi tetapi juga laju apoptosis. Protein B-cell Lymphoma-2 (Bcl-2), Bcl-X, Bax, dan
Bak merupakan protein-protein yang berperan dalam aktivitas apoptosis.
Protein Bcl-2, Bcl-X merupakan protein yang memiliki sifat anti apoptosis. Protein
Bcl-2 ditemukan pada di perifer lapisan sel basal dari ameloblastoma like cell, sedangkan
pada bagian tengah (stellate reticulum like sel) ditemukan Caspase 3 yang merupakan
enzim protease apoptosis-inducing dikaitkan dengan kematian sel.
Matriks metalloproteinase dan adanya osteoclastogenesis
Kemampuan invasif dari ameloblastoma berhubungan dengan
pelepasan molekul seperti metaloproteinase matriks.
Metaloproteinase Matrix terutama MMP-2 menyebabkan degradasi
matriks sehingga meningkatkan invasi dan metastasis dan juga dalam
induksi angiogenesis. Kedudukan signaling ini juga dapat menyebabkan
diferensiasi sel dan proliferasi normal dan neoplastik epitel odontogenik.
Ameloblastoma juga mengeluarkan RANKL dan TNF alfa menginduksi
osteoklastogenesis yang menyediakan ruang untuk perluasan tumor di
tulang.
LO 3GAMBARAN KLINIS DAN
RAGIOGRAFI DARI AMELOBLASTOMA
Ameloblastoma solid atau multikistik
Gambaran Klinis :a.Jarang terjadi pada kelompok usia <10 tahun dan 10-19 tahun, namun prevalensi kasus kira-kira sama pada dekade ketiga hingga ketujuh masa kehidupanb.Dapat melibatkan laki-laki dan perempuan c.Perkembangan tumor lambat dan asimtomatikd.Pembesaran tumor menyebabkan ekspansi rahang, tetapi tidak sakit dan tidak disertai parastesia e.5% kasus muncul di mandibula dan 15% kasus muncul di maksila
Gambaran Radiografi•Tipe Multikistik:
1. Multilokular radiolusen 2. Lubang seperti sarang lebah (honeycomb) atau
gelembung sabun (soap bubble) 3. Korteks bukal dan lingual terekspansi 4. Resorbsi akar-akar gigi sering terjadi 5. Selalu ada lembar demi lembar tulang tipis yang
menutupi tumor
Gambar radiograf panoramik anterior
Gambar radiograf panoramik lateral
Gambar makroskopis ameloblastoma mutikistik
Ameloblastoma Unikistik
Gambaran Klinis :a.Paling sering terjadi di pasien mudab.Sekitar 50% kasus didiagnosa pada akhir dekade kedua masa kehidupan pasien. Usia rata-ratanya 23 tahunc.90% ameloblastoma jenis ini ditemukan di mandibula, khususnya regio posterior d.Lesi tumbuh asimtomatik, pada lesi-lesi yang besar menimbulkan pembengkakan pada rahang
Gambaran Radiografi•Tipe unikistik
a. Unilocular radiolusenb. Rongga kista yang besar dan tunggalc. Radiolusen yang berbatas jelas
mengelilingi mahota gigi molar tiga permanen rahang bawah yang tidak erupsi
Gambar radiografi panoramik anterior
Gambar radiografi panoramik lateral
Gambar CT scan ameloblastoma unikistik
Periperal (Ekstraossseous) Ameloblastoma
Gambaran Klinis •Tampak sebagai lesi pada mukosa oral dan alveolar yang bertangkai, sebagian besar lesi merepresentasikan beberapa bentuk dari fibroma. •Kebanyakan lesi <1,5 cm, tetapi lesi yang lebih besar juga ditemukan. •Tumor ini ditemukan pada pasien dengan rentang usia yang cukup luas namun kebanyakan terjadi pada pasien setengah baya
• Permukaan tulang alveolar sedikit mengalami erosi, tetapi keterlibatan tulang secara jelas tidak begitu terlihat pada pemeriksaan radiografi.
Perbedaan dari ameloblastoma tipe multikistik, unikistik dan periferal
LO 4
GAMBARAN HPA DARI AMELOBLASTOMA
Ameloblastoma multikistik (solid)
Ameloblastoma multikistik atau ameloblastoma intraosseous
multikistik secara histologi dapat menunjukkan beberapa tipe tetapi yang
paling umum adalah tipe folikular & tipe flexiform.
Ameloblastoma multikistik (solid)Type follikular
Merupakan pola yang paling umum dan mudah dikenali. Pulau pulau epitelium menggambarkan epitel organ enamel di dalam stroma jaringan ikat fibrosa dewasa. Sarang-sarang epitel ini terdiri dari inti yang berisi sel anguler menggambarkan retikulum stelata dari organ email. Intinya dikelilingi oleh lapisan tunggal sel kolumnar seperti ameloblas.
Ameloblastoma multikistik (solid)Type follikular
Ket :
•Tanda panah hitam : deposisi bahan kalsifikasi
•Tanda panah hijau : intercellular space
•Tanda panah kuning : epitel lining dari tumor nest
Ameloblastoma multikistik (solid)
Tipe desmoplastik
Tipe ini mempunyai pulau-pulau kecil dan mengandung stroma kolagen yang padat. Sering terjadi pada ameloblastoma yang terjadi pada bagian anterior rahang atas
1.pulau-pulau
mengandung stroma
kolagen padat2
1
Ameloblastoma multikistik (solid)Tipe Akantotik
Adanya metaplasia sel skuamos yang sangat luas. Seringkali adanya pembentukan keratin (horn pearl) yang terjadi di bagian tengah dari pulau-pulau epitel.
ket:
1.Menunjukkan suatu proliferasi sel-sel tumor membentuk prosessus (seperti jari).
2.Pembentukan seperti keratin pearl yang eksentrik di daerah tengah yang merupakan diferensiasi dari sel basal tumor.
Ameloblastoma multikistik (solid)
Tipe granular sel : ameloblast dan sel retikulum stellata berdegeneratif membentuk sel granular
Pada ameloblastoma tipe sel granular ditandai dengan adanya perubahan bentuk dari sel epitel menjadi sel granular, sehingga memberikan gambaran yang sangat kasar, granular dan eosinofilik. Tipe ini sering melibatkan periferal sel kolumnar dan kuboidal.
Ameloblastoma multikistik (solid)Ameloblastoma Basaloid
Merupakan tipe yang paling jarang terjadi. Lesi ini tersusun dari sarang-sarang sel basaloid yang seragam. Sel perifernya cenderung kuboid dari pada kolumnar.
Keterangan :
1. Sel basaloid yang seragam
2. Sel perifernya cenderung kuboid dari pada kolumnar
2
1
Ameloblastoma multikistik (solid)
Type Plexiform
Mengandung lapisan/ epitel odontogen yang sangat panjang. Lapisan epitel tersebut terdiri dari sel-sel kolumnar/kuboid yang tersusun sangat longgar. Didukung jaringan stroma yang longgar dan mengandung pembuluh darah
•Ket :
1 : Lapisan epitel terdir dari sel – sel kolumnar atau kuboid
2 : Jaringan stroma
Ameloblastoma unikistik
Terdapat 3 variasi dari ameloblastoma unikistik antara lain :
1.Luminal Ameloblastoma
2.Intraluminal Ameloblastoma
3.Mural Ameloblastoma
Ameloblastoma unikistik 1. Tipe Luminal Ameloblastoma
Jika dibatasi dengan di permukaan luminal atau kista bagian dari lapisan pengisi epitel ke ameloblastik lapisan tersebut akan menjadi lapisan sel columner dan kuboid.
Inti hypercromatic sel-sel epitel di atasnya terdiri dari retikulum steallet-like cell tersusun longgar.
Ameloblastoma unikistik
2. Intraluminal ameloblastoma
Nodul dari proliferasi ameloblastoma dan proyek ke dalam lapisan kista. Lapisan setelah menunjukkan susunan mirip dengan ( plexiform ameloblastoma ). Lapisan epitel tersebut terdiri dari sel-sel kolumnar/kuboid yang tersusun sangat longgar. Didukung jaringan stroma yang longgar dan mengandung pembuluh darah.
Ameloblastoma unikistik
3. Mural ameloblastoma
Dinding jaringan ikat fibrosa kista tersebut disusupi oleh massa ameloblastik.
Komponen ameloblastik ditampilkan (follikular atau plexiform ameloblastoma )
Ameloblastoma periferal
Tumor ini kemungkinan muncul dari sisa-sisa epitel odontogen di bawah mukosa rongga mulut atau sel epitel basal.
Menunjukan gambaran pulau-pulau epitel di dalam lamina propia dibawah permukaan epitel, proliferasi epitel mungkin menunjukkan gambaran mirip ameloblastoma intraosseous yang type flexiform/folikuler
Keterangan :
1. Pulau – pulau epitel di bawah lamina propria
1
LO 5
PERBEDAAN TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS
Miller, dkk., 1995
Karakteristik Tumor Jinak Tumor Ganas
Kecepatan tumbuh Lambat Cepat
Batas Berkapsul Tidak berkapsul
Pergerakan Dapat digerakkan Cekat
Pertumbuhan dalam tulang
Mendesak tulang / ekspansif
Menembus tulang / infiltrasi
Permukaan lesi Menegang Ulserasi
Keterlibatan saraf Tidak ada Sakit
Daerah yang terlibat Lokal / terlokalisir Luas / metastasis
Warna jaringan Normal Berubah
Efek terhadap jaringan tubuh
Tidak ada / hiperfungsi Hipofungsi
LO 6
MEKANISME PERUBAHAN TUMOR JINAK MENJADI
TUMOR GANAS
• Tumor mempunyai stroma, stroma menghasilkan fibronektin. Fibronektin berikatan dengan α5 β1.
• Tumor jinak perubahan metabolisme sel produksi enzim-enzim protease meningkat (MMPs) degradasi kapsul tumor jinak bermetastasis dan menyebar ke seluruh tubuh.