Upload
muhammadikbaralmas
View
55
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Nama kelompok:1. Miftahul Kulub 2. Moch Ibnu Maulana 3. Muh Farid Riski4. Muh Ikbar Almas5. Nur Fitriani
HAK ASASI MANUSIA“Hak Perlindungan Warga Negara”
HAK PERLINDUNGAN yaitu Hak yang sepenuhnya dituntut oleh warga negara di dunia ini tentang Hak Asasi Manusianya. Sedangkan hak asasi itu senderi adalah hak-hak khusus yang bertujuan untuk melindungi semua manusia yang berusia di bawah 18 tahun.Hak-hak anak adalah merupakan alat untuk melindungi anak dari kekerasan dan penyalahgunaan.
Tujuan Hak-Hak anak adalah untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mencapai potensi mereka secara penuh.
Negara Indonesia adalah salah satu negara yang meratifikasi konfensi Hak-hak anak dan karena itu mempunyai komitmen menurut hukum nasional untuk menghormati, melindungi, mempromosikan, dan memenuhi Hak-hak anak di Indonesia
Konvensi Hak-Hak Anak adalah sebuah perjanjian internasional yang mengakui hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya dari anak-anak. Perjanjian ini diadopsi oleh perserikatan bangsa bangsa pada tanggal 20 November 1989.
Prinsip-prinsip konvensi hak anak
• Non-diskriminasi dan kesempatan yang sama Semua anak memiliki hak yang sama.
• Kepentinggan terbaik dari anak.
• Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan.
• Partisipasi Anak mempunyai hak untuk mengekspresikan diri dan didengar.
Undang – undang hak perlindunga warga negara
Dalam UUD 1945 BAB X tentang Warga Negara pasal 26 ayat 1 yang berbunyi “yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”. Dan pasal 26 ayat 2 “Penduduk adalah warga negara Indonesia atau orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia”.
Hak-hak Sebagai Warga Negara
• Hak mendapat perlindungan
• Hak mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak
• Hak ikut serta dalam upaya pembelaan negara
• Hak beragama, memilih pendidikan dan kewarganegaraan
Contoh kasus Hak Perlindungan1. Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa berdasarkan hukum2. Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan3. Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan4. Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim), hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.5. Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat, karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.