33
Kekuasaan, Wewenang Tanggung Jawab dan Delegasi Kelompok 8 : Asti Ardiani Herna Frestiana Hikmah Siti Nazwah Liri Laila Thasa Widya Lestari Putri

Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

just share

Citation preview

Page 1: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kekuasaan, Wewenang Tanggung Jawab dan

DelegasiKelompok 8 :

Asti ArdianiHerna Frestiana

Hikmah Siti NazwahLiri Laila Thasa

Widya Lestari Putri

Page 2: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Selain itu, kekuasaan juga mempunyai arti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian/situasi. Kekuasaan sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul dari setiap organisasi yang di dalamnya terdapat pemimpin dan bawahan. Karena organisasi merupakan kumpulan orang dalam pencapaian tujuan, maka organisasi ditunjukan untuk mengubah situasi melalui orang-orang agar perubahan terjadi. Agar perubahan ini dapat terjadi, maka kekuasaan diperlukan.

KEKUASAAN

Page 3: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kekuasaan Balas-Jasa/Kekuasaan PenghargaanKekuasaan untuk memberikan penghargaan

adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahanya.

Kekuasaan untuk memberikan HukumanKekuasaan ini kebalikan atau sisi negatif dari

reward power. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk yang ditunjukan oleh SDM / tenaga kerja dalam sebuah organisasi atau apabila mereka tidak melaksanakan perintah pimpinannya atau tidak memenuhi persyaratan.

a. Sumber Kekuasaan

Page 4: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kekuasaan Sah

Berkembang dari nilai-nilai intern yang mengemukakan bahwa seorang pimpinan mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan. Seseorang mempunyai kewajiban untuk menerima pengaruh/kekuasaan tersebut, karena seorang lain ditentukan sebagai pimpinannya.

Kekuasaan Pengendalian Informasi

Berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyainya. Cara ini digunakan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.

Page 5: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kekuasaan Panutan

Didasarkan atas identifikasi orang-orang dengan

seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai

panutan atau symbol. Karisma pribadi, keberanian,

simpatik, dan sifat-sifat lain adalah faktor-faktor penting

dalam kekuasaan panutan. Misalnya, manajer yang

populer dan teliti akan mempunyai kekuasaan panutan

bila karyawan termotivasi untuk meniru kebiasaannya.

Kekuasaan panutan juga berfungsi di tingkat yang

sejajar – rekan yang berkarisma mungkin dapat menarik

kita untuk menyetujui pandangannya.

Page 6: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kekuasaan Ahli

Merupakan hasil dari keahlian atau ilmu pengetahuan seorang pemimpin dalam bidangnya dimana pemimpin tersebut ingin mempengaruhi orang lain.

Selain itu, seorang pemimpin dapat mempengaruhi seseorang adalah hasil dari kekuasaan posisi, kekuasaan pribadi, atau kombinasi dari keduanya.

Page 7: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

David McClelland menyatakan, ada dua sisi dari

kekuasaan, yaitu sisi negatif, dan positif :

Sisi Negatif

Mengandung arti bahwa memiliki kekuasaan

berarti menguasai orang lain yang lebih lemah.

Kepemimpinan yang didasarkan atas sisi negatif

kekuasaan memperlakukan seseorang tidak lebih dari

seorang ‘budak’. Hal ini jelas merugikan, karena

orang-orang yamg merasa hanya menjadi ‘budak’

akan cenderung menentang kepemimpinan, dan akan

menjadi pasif.

Page 8: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Sisi Positif

Kekuasaan ditandai dengan perhatian pada pencapaian tujuan kelompok. Manajer yang menggunakan kekuasaan positif, mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan kekuatan dan kecakapan yang mereka butuhkan untuk meraih sukses, baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota suatu organisasi. Penggunaan kekuasaan secara tepat, merupakan motivator besar bagi para anggota organisasi atau suatu perusahaan.

Page 9: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Pengertian Wewenang

1. Drs. H. Malayu S.P. HasibuanAuthority adalah kekuasaan yang sah

dan legal yang dimiliki seseorang untuk memerintah orang lain, berbuat atau tidak berbuat sesuatu; authority merupakan dasar hukum yang sah dan legal untuk dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan.

WEWENANG

Page 10: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Wewenang (Authority) sangat penting bagi seseorang dalam sebuah manajemen, karena :

Authority merupakan dasar hukum bagi seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan atau tugas-tugasnya.

Authority selalu akan menciptakan power, right, dan responsibility.

Authority menyebabkan perintah-perintah manajer dipatuhi dan ditaati.

Authority menjadi tolak ukur kedudukan, sifat pekerjaan, dan tanggung jawab seseorang karyawan dalam suatu perusahaan.

Authority menjadi batas tentang apa yang dapat dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan seseorang.

Page 11: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

1. Line authority ( Wewenang Garis)Line authority adalah mereka yang dalam organisasi

mempunyai kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan perusahaan. Ia berwenang mengambil keputusan dan memerintah untuk merealisasikan keputusan tersebut.

2. Staff authority ( Wewenang Staf )Staff authority adalah mereka yang ditunjuk oleh organisasi

untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi yang memiliki kewenangan lini. Kekuasaan dan hak, “hanya” untuk memberikan data, informasi dan saran-saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai staff authority, tidak berhak mengambil keputusan dan merealisasi keputusan serta tidak bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan.

Jenis – Jenis Wewenang (Authority)

Page 12: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

3. Functional AuthorityFunctional authority adalah mereka yang

berada dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki kewenangan lini maupun staf, namun juga karena tugasnya diberi kewenangan untuk melakukan kontrol atau koordinasi dengan bagian lainnya.

4. Personal AuthorityPersonal Authority adalah kewibawaan

seseorang karena kecakapan, perilaku, ketangkasan, dan kemampuan, sehingga ia disegani oleh kawan maupun lawan.

Page 13: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

a. Formal Authority TheoryMenurut Koontz, authority yang dimiliki seseorang

bersumber dari barang-barang yang dimilkinya, sebagaimana yang diatur oleh undang-undang, hukum dan hukum adat dari lembaga tersebut. Misalnya, pemilik saham suatu perseroan terbatas ( PT ) mempunyai authority/hak suara karena saham yang dimilikinya.

b. Acceptance Authority Theory (Teori Penerimaan Wewenang)

Menurut teori ini, authority seseorang bersumber dari penerimaan, kepatuhan, dan pengakuan para bawahan terhadap perintah, dan kebijakan-kebijakan atas kuasa yang dipegangnya. Kunci teori ini adalah bahwa seseorang pemimpin tidak mempunyai wewenang yang sesungguhnya, kecuali para bawahan secara individual memberikan kepadanya. Tegasnya, pemimpin memiliki authority selama para bawahan menaati dan mematuhi perintah-perintahnya.

Sumber-Sumber Authority

Page 14: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

c. Authority of the SituationMenurut teori ini, authority seseorang bersumber

dari “situasi”, misalnya keadaan darurat atau kejadian-kejadian luar biasa. Karena situasi, seseorang mengambil alih kekuasaan untuk menghadapi situasi-situasi khusus tersebut dan perintah-perintahnya diterima dan dilaksanakan orang. Dan begitu situasi menjadi normal, authority -nya hilang.

d. Position AuthorityMenurut teori ini, wewenang yang diperoleh

seseorang bersumber dari posisi (kedudukan) superior yang dijabatnya di dalam organisasi yang bersangkutan.

Misalnya, seorang dosen mempunyai authority untuk meluluskan seorang mahasiswa, karena ia mempunyai authority untuk itu.

Page 15: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

e. Technical Authority ( Wewenang Teknis )Artinya wewenang diperoleh seseorang,

karena keahlian khusus sebagai akibat dari pengalaman, popularitas, kemampuan mengambil keputusan yang jitu.

f. Yuridis Authority ( Wewenang Hukum )Menurut teori ini, wewenang seseorang

bersumber dari hukum atau undang-undang yang berlaku. Misalnya, polisi berwenang untuk mengatur lalu lintas karena adanya hukum yang mengaturnya.

Page 16: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

a. Kemampuan jasmaniah (fisik), artinya manajer tidak dapat memerintahkan suatu tugas kepada para bawahannya diluar kemampuan bawahannya.

b. Pembatasan ekonomi, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh keadaan ekonomi. Manajer tidak dapat memerintahkan atau memaksakan kehendaknya terhadap harga-harga pasar dan persaingan.

c. Partnership agreement, artinya wewenang seseorang tetap dibatasi oleh rekannya misalnya oleh dewan komisarisnya.

d. Lembaga, artinya wewenang seorang manajer tetap dibatasi oleh kebijakan dan prosedur lembaga bersangkutan.

e. Pembatasan hukum, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh hukum-hukum yang berlaku.

Batas – Batas Authority

Page 17: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. Tanggung jawab tercipta karena penerimaan wewenang dan tanggung jawab harus sama besarnya dengan wewenang yang dimiliki. Dan pertanggungjawaban ini nantinya akan diberikan kepada lembaga yang mendelegasikan/memberikan wewenang tersebut. Dalam arti lain, delegate (bawahan) hanya bertanggung jawab kepada delegator (atasan). Delegate harus benar-benar mempertanggungjawabkan wewenang yang diterimanya kepada delegator karena jika tidak sewaktu-waktu wewenang itu dapat ditarik kembali oleh delegator dari delegate-nya.

TANGGUNG JAWAB

Page 18: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Tanggung jawab juga berfungsi mengingatkan orang-orang untuk tidak saja mempergunakan kewenangan nya yang di milikinya,tetapi juga melaporkan apa saja yang telah dilakukan sehubungan dengan kewenangan yang telah di berikan kepadanya karena kadang kala orang orang melupakan esensi dari tanggung jawab sebagai bagian dari jabatan atau tugas yang di emban ketika menduduki suatu bagian atau departemen tertentu.

karena perusahaan selalu terkait dam berada dalam lingkungan sistem sosial,maka manajer puncak dalam mencapai tujuan nya bertanggung jawab dan mengkoordinasikan kepentingan dari pemilik perusahaan,karyawan perusahaan serta pemerintah dan konsumen yang di antaranya sebagai berikut :

Page 19: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

• Pemerintah dan Konsumena. Menginginkan tersedianya barang dan jasa

dengan kualitas baik, harganya layak dan selalu ada di pasaran.

b. Adanya hubungan yang harmonis antara pemilik, karyawan, dan manajer sehingga produksi barang dan jasa tetap tersedia.

c. Pemerintah mewajibkan agar perusahaan dikelola sesuai dengan izinnya (SIUP)-nya.

d. Pemerintah mengharuskan perusahaan untuk membayar kewajibannya seperti membayar pajak.

e. Pemerintah mengharapkan hendaknya perusahaan memproduksi barang dan menjamin konsumennya.

Page 20: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

• Pemilik Perusahaana. Laba yang layak atas investasinya.b. Sarana dan prasarana hendaknya dimanfaatkan seoptimal

mungkin.c. Informasi tentang keadaan perusahaan dan masa depan

perusahaan..d. Perusahaan hendaknya dikelola sesuai dengan izin (SIUP)-nya.e. Adanya rencana jangka panjang bagi perusahaannya.f. Terbinanya hubungan yang baik antara pemilik, karyawan,

dan manajer.

• Karyawan Perusahaan, menginginkan :a. Kompensasi (gaji dan kesejahteraan) yang adil dan layak.b. Jaminan adanya pekerjaan yang tetap dan kesempatan

promosi.c. Perlakuan yang baik dan manusiawi dari manajer.d. Situasi dan lingkungan kerja yang menyenangkan.e. Kepuasaan dan penghargaan atas hasil kerja mereka.f. Mendapat informasi seperlunya mengenai keadaan

perusahaan.

Page 21: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (atasan) kepada delegate (bawahan) untuk dikerjakannya atas nama delegator.

Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktivitas yang ditunjukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.

DELEGASI

Page 22: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Pendelegasian wewenang penting dan mutlak harus dilakukan seorang manajer, karena :a. Manajemen baru dikatakan ada jika ada pembagian

wewenang dan pembagian pekerjaan.b. Karena adanya keterbatasan fisik, waktu, perhatian, dan

pengetahuan seorang manajer.c. Agar sebagian tugas dan pekerjaan manajer dapat

dikerjakan oleh para bawahannya sehingga memungkinkan bawahan untuk bisa tumbuh dan berkembang.

d. Kelancaran organisasi diperlukan oleh suatu perusahaan. Jika para manajer berhalangan, tugas-tugasnya dapat dilakukan bawahannya.

e. Pendelegasian wewenang menciptakan adanya ikatan, hubungan formal, dan kerja sama antara atasan dengan bawahan.

f. Pendelegasian memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting.

g. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan dan bawahan dalam suatu organisasi.

Page 23: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Delegasi Wewenang bersifat characteristic yang artinya bahwa pihak bawahan menerima wewenang dari atasan, tetapi pada saat yang sama atasan yang bersangkutan juga masih tetap memiliki wewenang tersebut. Pemimpin (delegator) tidak hilang haknya terhadap wewenang yang telah didelegasikannya itu. Jadi, wewenang itu milik bersama antara delegator dan delegate, sehingga tugas-tugas atas wewenang yang didelegasikan itu masih dapat dikerjakan sendiri oleh delegator.

SIFAT PENDELEGASIAN WEWENANG

Page 24: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

a. Manajer merasa lebih, bila mereka tetap mempertahankan hak pembuat keputusan.

b. Manajer tidak bersedia menghadapi resiko bahwa bawahan akan melaksanakan wewenangnya dengan salah atau gagal.

c. Manajer tidak atau kurang mempunyai kepercayaan akan kemampuan bawahannya.

d. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas.

e. Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam.

f. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk mendelegasikan tugasnya.

Penyebab Gagalnya Pendelegasian

Page 25: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

a. Kesediaan manajemen untuk memberikan kepada bawahan kebebasan yang sesungguhnya untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya.

b. Manajer harus menerima perbedaan cara pemecahan suatu masalah dan kemungkinan bawahan akan membuat kesalahan dalam pelaksanaan tugasnya.

c. Mereka (bawahan) harus dibiarkan untuk mengembangkan pemecahan masalahnya sendiri dan belajar dari kesalahan mereka sendiri.

d. Kesalahan bawahan seharusnya tidak menyebabkan manajer mengurangi delegasi, tetapi memberikan latihan atau dukungan yang lebih kepada bawahan.

Penanggulangan Hambatan-Hambatan Delegasi

Page 26: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

e. Pengembangan komunikasi antara manajer dan bawahan akan meningkatkan saling pengertian dan membuat delegasi lebih efektif.

f. Manajer yang mengetahui kemampuan bawahannya dapat lebih realistis menentukan tugas-tugas mana yang dapat didelegasikan kepada bawahan tertentu.

g. Bawahan didorong untuk menggunakan kemampuannya dan merasa manajer mereka akan memberikan “dukungan” akan lebih bersemangat dalam menerima tanggung jawab.

Page 27: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Stoner memberikan prinsip klasik mengenai dasar agar pelimpahan wewenang menjadi efektif. Ketiga prinsip klasik tersebut adalah:

Prinsip Skalar

Prinsip Kesatuan

Tanggung Jawab, Kewenangan dan Pertanggungjawaban

Page 28: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Dalam pendelegasian wewenang delegator perlu memperhatikan beberapa asas yaitu :1. Asas Kepercayaan.2. Asas Delegasi atas hasil yang diharapkan.3. Asas Penentuan Fungsi/asas kejelasan tugas.4. Asas Rantai Berkala.5. Asas Tingkat Wewenang.6. Asas Kesatuan Komando.7. Asas Keseimbangan Wewenang & Tanggung

Jawab.8. Asas Pembagian Kerja.9. Asas Efisiensi.10. Asas Kemutlakan Tanggung Jawab.

Asas Pendelegasian Wewenang

Page 29: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Seni pendelegasian wewenang harus didasarkan pada personal attitude yaitu sikap pribadi manajer yang melakukan pendelegasian wewenang itu. Personal attitude yang harus dimiliki manajer adalah :1. Personal Receptiveness (Daya Penerimaan

Pribadi)2. Willingness to Let Go3. Willingness to let others make mistake4. Willingness to trust subordinate5. Willingness to establish and use broad control.

Seni Pendelegasian Wewenang

Page 30: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Sentralisasi adalah jika sebagian besar wewenang / kekuasaan masih tetap dipegang oleh manajer puncak atau hanya sebagian kecil wewenang yang didelegasikan ke seluruh struktur organisasi. Misalnya, 75% wewenang masih tetap dipegang oleh manajer puncak dan pekerjaan di perusahaan masih tetap dikerjakan oleh manajer puncak. Hanya 25% pekerjaan yang didelegasikan dan harus dilaksanakan oleh bawahan.

Desentralisasi adalah jika sebagian kecil wewenang / kekuasaan dipegang oleh manajer puncak, atau sebagian wewenang manajer puncak didelegasikan kepada seluruh struktur organisasi. Misalnya, 20% wewenang tetap dikuasai manajer puncak, sedangkan 80% wewenang telah didelegasikan kepada seluruh struktur organisasi dan yang harus dilaksanakan oleh bawahan.

Sentralisasi & Desentralisasi Wewenang

Page 31: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Faktor-faktor yang menentukan tingkat delegasi wewenang, apakah desentralisasi atau sentralisasi, adalah :1. Costliness of decision (mahalnya keputusan)2. Uniformity of policies (keseragaman

kebijaksanaan)3. Business dynamics (kemajuan perusahaan)4. History of business (sejarah perusahaan)5. Desire for independence (keinginan untuk bebas)6. Availability of managers7. Control technique (teknik pengendalian)8. Environtment influences (pengaruh lingkungan)

Page 32: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kegiatan - kegiatan yang disentralisasi dan didesentralisasi :

1. Kegiatan produksi didesentralisasi.2. Kegiatan penjualan didesentralisasi.3. Kegiatan finance disentralisasi.4. Kegiatan urusan sumber daya manusia

disentralisasi.5. Kegiatan statistik dan data processing

disentralisasi, kecuali pengumpulan data didesentralisasi.

6. Kegiatan purchasing terutama mesin-mesin (equipment) disentralisasi.

7. Kegiatan pengangkutan dan logistik biasanya disentralisasi.

Page 33: Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Terima Kasih