21
Nama : Miftakhul Isna A. XF TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ppt Zakat, Haji, Wakaf

  • Upload
    isna-tya

  • View
    1.274

  • Download
    52

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

Nama: Miftakhul Isna A.

XF

TUGAS PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM

Page 2: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

a. Pengertian Zakat dan Hukumnya

Zakat berarti suci dan tumbuh dengan subur. Hal itu sesuai dengan manfaat

zakat bagi muzaki (yang berzakat) maupun mustahik (yang menerima zakat).

• Suci maksudnya Membersihkan harta muzaki dari hak-hak mustahik,

membersihkan jiwa dari sifat tercela (kikir, tamak, sombong). Membersihkan

jiwa dari sifat tercela (iri hat dan dengki) terhadap muzaki.

• Subur maksudnya Dapat menyebabkan harta para muzaki bertambah

banyak (subur). Hal ini mungkin diakibatkan oleh doa para mustahik,

sehingga harta mereka mendatangkan berkah.

Menurut istilah zakat berarti Mengeluarkan sebagian harta benda sebagai

sedekah wajib, sesuai perintah Allah SWT kepada orang-orang yang telah

memenuhi syaratnya dan sesuai dengan hukum ketentuan Islam.

Zakat adalah rukun Islam yang ketiga. Hukum berzakat adalah fardu ’ain

(wajib bagi setiap Muslim/Muslimah yang memenuhi syarat-syaratnya)

Ibadah salat dan zakat memiliki persamaan keutamaan. Salat merupakan

ibadah badaniyah yang utama, sedang zakat adalah ibadah maliyah yang

utama.

Orang yang mengaku beragama Islam, apabila mengingkari kewajiban zakat

dapat dianggap murtad (keluar dari Islam).

Page 3: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

b. Macam-macam Zakat dan Ketentuannya

1) Zakat Fitrah

Zakat fitrah artinya zakat diri yang diwajibkan atas setiap individu laki-laki

dan perempuan muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang

ditetapkan. Kata Fitrah yang merujuk pada keadaan manusia saat baru

diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini manusia dengan izin Allah

akan kembali fitrah. Zakat fitrah dikeluarkan setiap satu tahun sekali, tepatnya

pada bulan Ramadhan.

*Rukun Zakat Fitrah

yaitu segala sesuatu yang harus ada dalam pelaksanaannya, jika salah

satu tidak ada, maka zakat fitrah tersebut tidak sah.

• Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas

• Ada orang yang menunaikan zakat fitrah

• Ada orang yang menerima zakat fitrah

• Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan

Page 4: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

*Syarat wajib zakat fitrah:

yaitu ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebelum mengeluarkan

zakat

• Beragama Islam

• Peda waktu terbenam matahari hari terakhir bulan Ramadan orang

tersebut sudah lahir atau masih hidup

• Mempunyai kelebihan harta untuk keperluan makan pada malam hari raya

dan siang harinya, baik untuk diri dan keluarganya maupun hewan

peliharaannya.

*Waktu-waktu Zakat Fitrah

a. Waktu yang diperbolehkan: dari awal ramadhan – hari penghabisan

ramadhan

b. Waktu wajib: mulai terbenamnya matahari pada penghabisan bulan

ramadhan

c. Waktu yang lebih baik: sesudah salat subuh sebelum pergi salat hari raya

d. Waktu makruh: sesudah salat idul fitri, tetapi sebelum terbenamnya matahari

pada hari raya idul fitri

e. Waktu yang haram: sesudah terbenamnya matahari pada hari raya idul fitri

Zakat fitrah hendaknya dibayarkan sebelum salat Idul Fitri. Bila dibayarkan

Page 5: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

*Mustahik Zakat Fitrah

yang berhak menerima zakat fitrah lebih ditekankan kepada orang-orang

fakir dan orang-orang miskin, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yaitu

“Kayakan mereka (orang-orang fakir) hingga tidak meminta-minta pada hari ini

(idul fitri). Zakat fitrah tidak boleh diberikan selain orang-orang fakir kecuali

orang-orang fakir tidak ada lagi, atau karena kefakiran mereka ringan (tidak

parah), atau para penerima lainnya amat membutuhkannya.” (H.R. Al Baihaqi)

Harta yang dikeluarkan adalah makanan pokok seseorang yang berlaku

di negerinya seperti baras, jagung, gandum, sagu. Beratnya sebanyak 1 sha’

yaitu ±3,5 liter (± 2,5 kg) untuk negara Indonesia. Boleh diganti dengan uang

yang senilai dengan jumlah haraga makanan pokok.

Page 6: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

2) Zakat Maal (zakat harta)

Zakat maal ialah zakat harta, yang berfungsi untuk membersihkan harta

benda.

Hukum mengeluarkan zakat maal adalah Fardu ‘ain, artinya wajib atas

setiap orang Islam yang mampu dan telah mencapai nisabnya.

Harta (mal) yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah:

a. Emas, perak, dan mata uang

b. Harta perniagaan

c. Hewan ternak

d. Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan pokok

e. Barang tambang dan harta rikaz (harta temuan/terpendam)

*Syarat wajib zakat:

• Milik pribadi dan menjadi hak penuh pemiliknya

• Berkembang, harta memiliki potensi untuk berkembang bila diusahakan

• Mencapai nisab, mencapai ukuran/jumlah tertentu sesuai dengan

ketetapan, harta yang belum mencapai nisab dianjurkan untuk besedekah

• Lebih dari kebutuhan pokok

• Bebas dari hutang

• Berlalu satu tahun (Al-Haul), khusus untuk ternak, harta simpanan dan

harta perniagaan. Hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang

temuan) tidak memiliki syarat haul.

Page 7: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

N

o

Jenis harta Nisabnya Besar zakatnya Keteranga

n

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Emas

Perak

Uang

Harta

perniagaan

Hasil pertanian

Binatang

ternak

Hasil tambang

Barang temuan

(rikaz)

20 Dinar (± 93,6 gr)

200 Dirham (±672 gr)

Senilai dengan 93,6

gram emas

Senilai dengan emas

Sebanyak 5 wasaq

(691,2 kg)

Unta (>5 ekor)

Sapi/kerbau (>30ekor)

Kambing (>40 ekor)

Sesuai nisab emas

dan perak

Sesuai nisab emas

dan perak

2,5%-nya

2,5%-nya

2,5%-nya

2,5%-nya

Penyiraman dg air

hujan (10%)

Penyiraman dg

tenaga

pengangkutan (5%)

5ekor=1 ekor

30ekor=1ekor (1-

2th)

40ekor=1ekor (2-

3th)

2,5%-nya

Zakatnya

dikeluarka

n setelah

syarat-

syarat

lainnya

terpenuhi

*Macam-macam harta yang wajib dizakati dan ketentuan nisabnya:

Page 8: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

c. Orang yang berhak menerima zakat

1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta

dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.

2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam

keadaan kekurangan.

3. Amil zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan

membagikan zakat.

4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru

masuk Islam yang imannya masih lemah.

5. Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan muslim yang

ditawan oleh orang-orang kafir.

6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang

bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang

berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu

dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.

7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan

kaum muslimin. Di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa

fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti

mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.

8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami

kesengsaraan dalam perjalanannya.

Page 9: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

d. Hikmah Zakat

*Bagi muzaki:

o Memperoleh ridha dan rahmat Allah SWT karena ketaatannya dan

disenangi orang banyak karena kedermawanannya

o Membersihkan harta dari hak-hak (golongan) yang berhak memperoleh

zakat, membersihkan hati, seperti rakus, tamak, kikir dan sombong

o Pemelihara harta dari penipuan, pencurian, dan perampokan karena

adanya kesenjangan sosial

o Menunjukkan rasa syukur atas nikmat kekayaan yang telah dikaruniakan

Allah SWT, sedangkan orang bersyukur tentu akan memperoleh tambahan

nikmat

*Bagi mustahik:

o Dapat membentengi para mustahik dari sikap dan perilaku tercela, seperti

iri hati, dan dengki terhadap muzaki

o Mengurangi kemiskinan yang terdapat dalam masyarakat

Page 10: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

e. Pengelolaan Zakat di Indonesia

Untuk mengurusi zakat, pada tahun 1968 pemerintah mendirikan BAZIS yang

merupakan singkatan dari Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah. Lembaga

ini diharapkan mampu mendorong profesionalisme dalam pengelolaan ZIS

(Zakat, Infak, dan Sedekah). Bagi umat Islam, pengelolaan ZIS yang

profesional akan memberikan beberapa keuntungan berikut ini:

a. Pendistribusian ZIS akan lebih terorganisasi dan benar-benar sampai

kepada pihak yang berhak menerima

b. Pemerintah dapat mengetahui berbagai potensi masyarakat dengan

melihat data para penerima atau pembayar ZIS

c. Masyarakat yang tidak mampu dapat menerima bantuan yang bermanfaat

Page 11: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

f. Zakat dalam Al-Qur’an

Beberapa perintah zakat terhadap Al-Qur’an antara lain:

• Surat Al-Baqarah ayat 43: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan

ruku'lah beserta orang-orang yang ruku‘”.

• Surat At-Taubah ayat 35: “Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam

neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan

punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu

yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat

dari) apa yang kamu simpan itu.“

• Surat Al-An’am ayat 141: “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang

berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang

bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan

warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang

bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari

memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan

janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang yang berlebih-lebihan”.

Page 12: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

a. Pengertian Haji dan Umrah

Pengertian ‘haji’ secara etimologis berarti tujuan, maksud, dan menyengaja.

Menurut istilah ulama fikih adalah menyengaja mendatangi Ka’bah

(Baitullah) untuk menunaikan amalan-amalan tertentu (antara lain tawaf,

dan sa’i).

Sedangkan ‘umrah’ secara etimologis artinya ziarah. Menurut istilah ulama

fikih adalah sengaja mendatangi Ka’bah untuk melaksanakan amalan

tertentu, yang terdiri dari tawaf, sa’i dan bercukur.

b. Dasar Hukum Haji dan Umrah

Ialah Surah Ali-Imran ayat 97, Al-Baqarah ayat 196-197, dan Al-Hajj ayat 27-

28.

Hukum melaksanakan haji bagi orang muslim yang telah memenuhi

syarat adalah Fardu ‘ain. Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 97:

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam

Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;

mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)

orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa

mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak

memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.

Page 13: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

c. Syarat Wajib Haji

1. Beragama Islam

2. Berakal sehat

3. Balig

4. Merdeka, bukan hamba sahaya

5. Kuasa atau mampu mengerjakan (istitaah), yaitu mempunyai bekal yang

cukup, ada kendaraan yang diperlukan, aman dalam perjalanan, dan bagi

wanita ada mahram yang menemaninya.

d. Rukun Haji (fardu haji)

1. Ihram (niat masuk dalam ibadah disertai dengan mengenakan pakaian

tidak berjahit dan menggunakan talbiyah)

2. Wukuf di Arafah (berada di Arafah)

3. Tawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak 7x)

4. Sa’I (berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwa sebanyak 7x)

5. Tahalul (mencukur atau menggunting rambut kepala sebagai tanda telah

bebas dari larangan-larangan haji atau umrah)

6. Tertib (menjalankan rukun-rukun secara berurutan)

Page 14: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

e. Wajib Haji

1. Memulai ihram dari miqat (batas waktu dan tempat yang ditentukan untuk

melakukan ibadah haji atau umrah)

2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah

3. Mabit (bermalam) di Mina

4. Melontar jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah

5. Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan berihram, dan

6. Tawaf wada’ (perpisahan) bagi mereka yang akan meninggalkan Ka’bah

f. Sunnah Haji

• Membaca talbiyah

• Membaca salawat kepada nabi dan berdoa setelahnya

• Melaksanakan tawaf qudum

• Memasuki Baitullah melalui pintu Hijr Ismail

Page 15: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

g. Larangan bagi Orang yang Sedang Ihram Haji

1. Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki

2. Memakai tutup kepala bagi laki-laki, seperti topi

3. Menutup muka dan kedua telapak tangan bagi wanita

4. Memakai wangi-wangian bagi laki-laki dan perempuan

5. Mencukur atau mencabut rambut yang ada di badan dan kepala

6. Nikah, menikahkan, atau menjadi wali dalam pernikahan

7. Bersetubuh bagi suami istri, termasuk cumbu rayu

h. Hikmah Ibadah Haji

o Memperkokoh jiwa tauhid

o Membentuk pribadi yang memiliki kasih sayang terhadap anak-anaknya

o Mendapat ampunan dari Allah SWT karena amalannya selama haji

o Membentengi diri dari godaan setan (melempar jumrah)

o Mendorong umat Islam untuk mewujudkan persaudaraan dan persatuan

(Ukhuwah, Islamiyah)

Page 16: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

i. Cara Melaksanakan Haji dan Umrah

1. Haji Tamattu’

yaitu mengerjakan ibadah umrah terlebih dahulu sampai selesai kemudian

baru menunaikan ibadah haji. Ini dikenakan kewajiban dam (denda).

2. Haji Ifrad

yaitu mengerjakan ibadah haji terlebih dahulu sampai selesai kemudian

baru umrah. Tidak dikenakan dam, ini lebih afdhal.

3. Haji Qiran

yaitu melakukan ibadah haji dan umrah dalam satu niat serta

melaksanakan pekerjaan-pekerjaan haji dan umrah secara bersama-

sama. dikenai kewajiban membayar dam (denda).

Page 17: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

a. Pengertian Wakaf

Wakaf menurut bahasa artinya menahan. Menurut istilah syara’ adalah

Menahan sesuatu benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya guna

kebaikan dan kemajuan Islam. Menurut istilah lain adalah Menahan harta yang

bisa dimanfaatkan untuk umum tanpa mengurangi nilai harta ini untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Arti menahan suatu benda yang kekal zatnya adalah tidak dijual, tidak

diberikan, serta tidak pula diwariskan, akan tetapi hanya disedekahkan untuk

diambil manfaatnya.

b. Hukum Wakaf

Hukum wakaf sama dengan amal jariyah. Sesuai dengan jenis amalnya,

berwakaf bukan sekadar berderma (bersedekah) biasa, namun lebih besar

pahala dan manfaatnya terhadap orang yang berwakaf.

Page 18: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

2) Zakat

Page 19: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

2) Zakat

Page 20: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

2) Zakat

Page 21: Ppt Zakat, Haji, Wakaf

2) Zakat