Upload
lutfi-koto
View
330
Download
61
Embed Size (px)
Citation preview
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
Oleh :
Lutfi Koto
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Perkembangan
Pada dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan
sistematik tentang fungsi-fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi
perkembangan biologis dasar sebagai hasil dari interaksi proses biologi
dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut
keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan
kognitif, emosi, sosial dan moral.
a. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif
individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa
bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa.
b. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan
dalam diri individu, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniyah)
menuju tingakt kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara
sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Sistematis
Berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian
organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang
harmonis.
Contohnya kemampuan berjalan kaki seiring dengan
matangnya otot-otot kaki, atau berkembangnya minat untuk
memperhatikan lawan jenis seiring dengan matangnya hormon
seksual.
Progresif
Perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkatkan, mendalam
atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif
(psikis)
Contohnya, perubahan proporsi dan ukuran fisik perubahan
pengetahuan dan kemapuan
Berkesinambungan
Perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung
secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan
atau loncat-loncat.
Contohnya, untuk dapat berjalan, seseorang anak harus
menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu
terlentang, terungkap, duduk, merangkak, dan berdiri.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Genetika (Hereditas)
Menurut syamsu yusuf (2011 : 21) hereditas merupakan “ totalitas
karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala
potensi (baik fisik, maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa
konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
Masa dalam kandungan dipandang sebagai periode kritis dalam
perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat
pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa
pembentukan kemampuan-kemampuan yang menentukan jenis
penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran. Periode kritis
merupakan masa spesifik dalam perkemabangan ketika suatu peristiwa
tertentu memberikan dampaknya yang terbesar.
Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebenarnya tidak langsung,
karena yang dipengaruhi gen secara langsung adalah : (a) kualitas sistem
syaraf, (b) keseimbangan biokimia tubuh, (c) stuktur tubuh (Syamsu
Yusuf, 2011)
Adapun fungsi hederitas/gen dalam kaitannya dengan
perkembangna adalah :
a. Sebagai sumber bahan mentah (raw materials) kepribadian seperti
fisik, intelegensi dan tempramen.
b. Membatasi perkembangan kepribadian (meskipun kondisi lingkungan
sangat kondusif, perkembangan kepribadian itu tidak bisa melebihi
kapasitas atau fungsi hederitas)
c. Mempengaruhi keunikan kepribadian
2. Faktor Lingkungan
Menurut Syamsu Yusuf (2011:23) lingkungan adalah keseluruhan
fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang
mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.”
a. Lingkungan Keluarga
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda “Tiap bayi lahir dalam
keadaan fitah (suci), orang tuanyalah yang membuat ia menjadi yahudi
(jika mereka yahudi), nasrani (jika mereka nasrani) atau majusi (jika
mereka majusi). Seperti binatang yang lahir sempurna, adakah engkau
melihat mereka terlukan pada saat lahir.”
Alasan pentingnya peranan keluarga :
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat
identifikasi anak.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenalkan nilai-
nilai kehidupan kepada anak
Anggota keluarga merupakan “significant people” bagi
perkembangan kepribadian anak
Keluarga sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar
insani baik fisik maupun bilogis maupun sosiopsikologis
Anak banyak menghabiskan waktunya dirumah.
Menurut Hamner dan Turner (Ardiasri 2008 : 8) peranan orang
tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah :
Pada masa bayi berperan sebagai perawat (caregiver)
Pada masa kanak-kanak sebagai pelndung (protector)
Pada usia prasekolah sebagai pengasuh (nurturer)
Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)
Pada masa praremaja dan remaja sebagai konselor (counselor)
b. Lingkungan Sekolah
Hurlock (1986 : 322) mengemukakan bahwasekolah merupakan
faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak, baik dalam cara
berfikir, bersikap, maupun berperilaku. Beberapa faktor lingkungan
sekolah yang berkontribusi positif terhadap perkembangan siswa
diantaranya :
Kejelasan visi, misi dan tujuan yang akan dicapai
Pengelolaan atau manajerial yang profesional
Personel sekolah memiliki komitmen yang tinggi
Tersedianya sarana-prasarana yang memadai
c. Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
Melalui kelompok sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya
untuk belajar berinteraksi sosial, belajar menyatakan pendapat dan
perasaan, belajar merespons/ menerima pendapat, norma dan
pengakuan sosial. Healy dan Bowner menemukan bahwa 67% dari
3000 anaknakal di Chicago, ternyata karena pengarug teman
sebayanya. (M. Arifin, 1978 : 131)
C. Prinsip-prinsip Perkembangan
Berikut ini prinsip-prinsip perkembangan adalah :
1. Proses yang tidak pernah berhenti
2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
3. Perkembangan mengikuti pola atau arahan tertentu
4. Terjadi pada tempo yang berlainan
5. Setiap fase perkembangna mempunyai ciri khas.