22
PSIKOLOGI ABHIDAMA Nama Anggota : Mutia Gama Khairina Diba Wiji Al-qhayu Iqomah Mardiyah Lapu Herlin Paul Tri Aji Cahyadi

Psikologi abhidama dan transpersonal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Psikologi abhidama dan transpersonal

PSIKOLOGI ABHIDAMA

Nama Anggota :Mutia Gama Khairina

Diba Wiji Al-qhayuIqomah MardiyahLapu Herlin PaulTri Aji Cahyadi

Page 2: Psikologi abhidama dan transpersonal

Psikologi Transpersonal

Secara Etimologi , transpersonal berasal dari kata trans dan personal artinya diri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa transpersonal membahas atau mengkaji pengalaman di luar atau batas diri, seperti halnya pengalaman – pengalaman spiritual.

Page 3: Psikologi abhidama dan transpersonal

A. Konsep-Konsep Dasar Psikolog Transpersonal

Pengalaman Puncak Transdensi Diri

Kesehatan Optimal Spektrum Perkembangan

Kedaruratan Spiritual Meditasi

Page 4: Psikologi abhidama dan transpersonal

Pengalaman puncak

• Istilah yang diciptakan Maslow untuk meneliti pengalaman mistikal serta pengalaman – pengalaman lain pada keadaan kesehatan psikologis yang optimal, tetapi ia merasa bahwa konotasi – konotasi keagamaan terlalu membatasi. Karna itu ia mulai menggunakan pengalaman puncak.

Page 5: Psikologi abhidama dan transpersonal

Transdensi Diri

• Keadaan meluas melalui definisi – definisi sehari-hari dan citra-citra diri kepribadian individual bersangkutan. Transdensi diri mengacu langsung akan suatu koneksi, harmoni atau kesatuan yang mendasar dengan orang lain dan alam semesta

Page 6: Psikologi abhidama dan transpersonal

Kesehatan Optimal

• Kesehatan jiwa biasa dilihat sebagai penanganan yang memadai dari tuntutan-tuntutan lingkungan dan pemecahan konflik-konflik pribadi, namun pandangan psikologi transpersonal juga memasukkan kesadaran, pemahaman diri dan pemenuhan diri

Page 7: Psikologi abhidama dan transpersonal

Kedaruratan Spiritual

• Psikologi transpersonal berpendapat bahwa krisis-krisis psikologis dapat menjadi bagian dari suatu kebangkitan yang sehat dan bahwa kejadian-kejadian itu tidak selalu merupakan tanda-tanda psikopatologi

Page 8: Psikologi abhidama dan transpersonal

Spektrum Perkembangan

• Pandangan ini mengisyaratkan adanya tingkatan-tingkatan realitas dari tingkat material melalui tingkat yang berturutan mencakup sifat-sifat dari tingkat-tingkat sebelumnya bersama-sama sifat-sifat yang muncul.

Page 9: Psikologi abhidama dan transpersonal

Meditasi

• Praktek untuk memusatkan atau menenangkan proses-proses mental dan memupuk keadaan transpersonal

Page 10: Psikologi abhidama dan transpersonal

Cabang-Cabang Psikologi Transpersonal

1.Kelompok Mistis Magis : kesadaran transpersonal bersesuaian dengan kesadaran para dukun dan shaman masa lalu

2. Kelompok Psiko-fisiologis : mempelajari keadaan-keadaan fisik seseorang yang berada dalam keadaan transpersonal. Kelompok ini menganjurkan penggunaan media (seperti zat-zat kimia atau psikotropika) untuk pencapaian keasadaran transpersonal

3. Kelompok transpersonalis postmodern : Mereka menganggap keasadaran transpersonal, sebenarnya merupakan keadaan yang biasa. Kita, manusia modern, menganggapnya seolah luar biasa

4. Kelompok Integral: kelompok ini juga menerima konsep-konsep psikologi transpersonal dari aliran pramodern dan posmodern

Page 11: Psikologi abhidama dan transpersonal

Tokoh- Tokoh Psikologi Transpersonal.

William James Maurice Bucke

Carl Gustav Jung

Alberto Assagioli

Victor Frankl

Page 12: Psikologi abhidama dan transpersonal

William James

• Dia menganggap hanya berhubungan dengan simbol-simbol realitas, tetapi dalam pengalaman religious yang bersifat pribadi, dirinya benar-benar dibawa masuk dalam realitas tersebut secara utuh.

• Disini James menekankan bahwa yang paling penting bukan pengalamannya, melainkan perubahan nyata dalam hidup yang terjadi setelah pengalaman tersebut.

Page 13: Psikologi abhidama dan transpersonal

Maurice Bucke

• Dia menganggap proses pemahaman manusia terhadap kosmos biasa dilakukan dengan melaksanakan ritual-ritual yang diselimuti banyak makna dan simbol, sebagai pusat dari totalitas kosmos manusia berkewajiban untuk menjaga agar harmoni kehidupan senantiasa tetap indah.

• Fungsi alam tetap pada porosnya, sehingga manusia dapat menyelesaikan dan memenuhi harapan hidupnya agar hidup lebih sempurna.

Page 14: Psikologi abhidama dan transpersonal

Carl Gustav Jung

• Minat Jung pada dunia “gaib” atau spiritualitas, membawanya pada duniamistik yang luar biasa. Artinya, Jung dapat menarik benang merah antara dunia spiritual dengan kebutuhan rohani dan jasmani manusia.

• Ada banyak kasus yang dapat digunakan untuk membangun sebuah teori transpersonal yang mapan, terutama karena banyak ahli teori transpersonal modern yang dipengaruhi oleh pemikiran bahwa semua bidang penciptaan memasukkan unsur rohani, atau setidaknya bahwa unsur rohani adalah unsur tersendiri dari realitas

Page 15: Psikologi abhidama dan transpersonal

Alberto Assagioli

• Dia menganggap Psikosintesis adalah orientasi yang mengenai orang secara keseluruhan, baik, fisik, emosional, mental maupun spiritual. Maksud spiritual adalah bukan konotasi dogmatis atau agama, melainkan sebagai esensi Ilahi dalam diri individu sebagai pencipta dan aspek yang menyemangati hidup.

• Ia juga menganggap perlu untuk memasukkan dimensi spiritual dari pengalaman manusia, bentuk psikologi yang universal bagi seluruh orang.

Page 16: Psikologi abhidama dan transpersonal

Victor Frankl

• Pada suatu hari sepulang hari cathedral Frankl mengunjungi ayahnya yang usianya sudah 80-an. Frankl melihat sebongkah batu yang belum lama dipungut ayahnya dari sebuah sinagong ( rumah ibadah agama yahudi) yang habis terbakar.

• Tiba-tiba ia melihat di antara puing-puing yang hancur berserakan itu ada sebongkah pecahan batu bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan

• (The Ten Commandement), yang isinya “Muliakan Ayah-Ibumu dan tinggalah di tanah air, jadi peristiwa itu membuat Franki untuk tinggal di kota Wina.

Page 17: Psikologi abhidama dan transpersonal

Lanjutan…

• Dalam kondisi penderitaan yang luar biasa, Frankl menyaksikan sekelompok sesama tahanan yang tingkah lakunya seperti babi.

• Mereka tidak dapat menggendalikan diri atas dorongan-dorongan dasar (makan, minum, seksual) dan ketidakbermanaan hidup. Pada pihak lain terdapat sekelompok tahanan yang berlaku seperti saint (orang suci) mereka masih bersedia membantu sesama tahanan.

Page 18: Psikologi abhidama dan transpersonal

• Menurut Frankl makna hidup dapat ditemukan tidak hanya dalam keadaan normal dan menyenangkan tetapi juga dalam penderitaan, seperti dalam keadaan sakit, bersalah, dan kematian.

• Frankl mengingatkan mereka terhadap keluarga yang masih menanti diluar, Jadi semacam mengingat adanya harapan dalam keputusan hikmah di balik musibah dan adanya makna dalam penderitaan.

Page 19: Psikologi abhidama dan transpersonal

Abhidamma

1. Abhidamma berkembang di India pada 15 abad yang lalu atau lebih, yang sampai kini,

2. Apa yang kita maksudkan dengan kata “kepribadian” serupa dengan konsep atta atau diri (self) dalam Abhidamma. Perbedaannya, menurut asumsi dasar Abhidamma tidak ada diri yang benar-benar kekal, yang ada hanyalah sekumpulan proses impersonal yang timbul dan menghilang.

Apa yang kelihatan sebagai “diri” adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagian tubuh, yaitu pikiran, pengindraan, hawa nafsu, ingatan, dan sebagainya.

Page 20: Psikologi abhidama dan transpersonal

Macam- Macam faktor Jiwa

2. Akusula : berarti tidak murni, tidak baik, tidak sehat.

1. Kusula : berarti murni, baik, sehat

Page 21: Psikologi abhidama dan transpersonal

Faktor-faktor yang tidak sehatPerseptual /kognitif :

• Delusi• Pandangan yang salah• Sikap tak tahu malu• Kecerobohan• Egoisme

Afektif :• Keresahan• Kekhawatiran• Tamak• Kekikiran• Iri hati• Kemukan • Kontraksi• Kebekuan

Faktor – faktor yang sehat :

Pemahaman (Insight)Sikap penuh perhatianSikap rendah hatiSikap penuh hati-hatiKejujuranKepercayaan

Page 22: Psikologi abhidama dan transpersonal