Upload
furqan-okan
View
1.486
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSALPenelitian Tindakan Kelas (PTK)
PENERAPAN METODE BERNYANYI (JOYFULL LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA NABI DAN RASUL
DI MIN MODEL PANYIURAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
Dosen : Abul Hasan, S.Ag, M.Pd
Oleh :AHMAD KAILANI
NIP. 19830717 200710 1 002
AMUNTAI2015 M / 1436 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadhirot Allah S.W.T yang dengan
petunjuk, rahmat dan kasih sayangNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK ini.
Shalawat dan salam penulis haturkan pada Rasulullah S.A.W, keluarganya, sahabatnya dan
pengikutnya yang setia memegang ajarannya sampai akhir hayatnya.
Dalam penyusunan PTK ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang secara sukarela memberikan dorongan, bimbingan dan bantuan sehingga penyusunan
PTK ini terselesaikan. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. H. Moh. Masnun, M.Pd., Dosen Pembimbing PTK
2. Bapak Drs. Oma Saomadin, S.Pd. I, MM., kepala MIN Karya Mulya Nelayan Kota
Cirebon.
3. Ibu Rifaqoh, S.Pd. I, wali kelas IV MIN Karya Mulya Nelayan Kota Cirebon.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki, waktu dan
biaya sehingga penulisan PTK ini jauh dari sempurna. Oleh karenanya, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhirnya penulis berharap, semoga PTK ini dapat memberi manfaat bagi civitas
akademik. Semoga memberikan kontribusi bagi khasanah ilmu pengetahuan khususnya
dalam bidang pendidikan.
Amuntai, Nopember 2014
Penulis
LEMBAR UNGKAPAN TERIMAKASIH
Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan PTK ini. Banyak pihak secara langsung dan tidak
langsung telah membantu dalam terselesaikannya PTK ini. Bantuan berupa dukungan moral
dan materil dari keluarga, teman-teman, sahabat, sungguh sangat membantu penulis hingga
akhirnya PTK ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Suamiku tersayang, yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, kesabaran dan doa
dalam sujudmu yang tidak pernah terputus selama ini. Papah, orang yang hebat dan
kubanggakan….terimakasih atas kasih sayang, bimbingan, dukungan dan semua jerih
payah yang diberikan.
2. Kakak, seseorang yang selalu sabar, setia menemani saat tangis & tawa, yang selalu
memberikan perhatian, do’a dan semangatnya untukku.
3. Semua teman-teman PGMI C Bapak-bapak & Ibu-ibu bermutu
4. Tidak lupa semua orang yang telah ada dalam kehidupanku yang memberikan rasa
manis, asam dan pahitnya kehidupan. Kalian merupakan bagian dari pembelajaran
hidup yang tak akan pernah ku lupakan.
DAFTAR ISI
HalamanKATA PENGANTAR.................................................................................... ........ i
LEMBAR UNGKAPAN TERIMAKASIH........................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian...................................................................................... 4
F. Asumsi........................................................................................................ 5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Metode bernyanyi (Joyfull Learning)........................................................ 6
B. Hasil Belajar............................................................................................... 7
a. Pengertian Hasil Belajar................................................................. 7
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar........................... 8
C. Pembelajaran Akidah Akhlak di SD/MI..................................................... 10
D. Beriman Kepada Nabi dan Rasul................................................................ 11
a. Pengertian Nabi dan Rasul.............................................................. 11
b. Nama-Nama 25 Nabi dan Rasul...................................................... 12
E. Manfaat Menyanyi untuk Pembelajaran Iman Kepada 25 Nabi dan Rasul 13
F. Penerapan Metode Bernyanyi untuk Pembelajaran Iman Kepada 25 Nabi dan
Rasul .................................................................................................. 14
G. Hipotesis Tindakan........................................................................................ 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain (Rancangan) Penelitian..................................................................... 16
B. Setting dan Subjek Penelitian....................................................................... 18
C. Pelaksanaan Penelitian................................................................................. 17
a. Siklus I.............................................................................................. 18
b. Siklus II............................................................................................. 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN................................................................................... 21
a. Deskripsi Data Tindakan Awal.......................................................... 21
b. Deskripsi Tindakan Siklus 1.............................................................. 23
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1..................................................................... 24
C. Hasil pelaksanaan tindakan siklus 1.............................................................. 25
D. Refleksi Tindakan Siklus 1............................................................................ 26
a. Deskripsi Tindakan siklus 2............................................................... 28
E. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus 2....................................................... 28
F. Deskripsi hasil siklus 2................................................................................. 28
G. Analisa hasil data siklus 2............................................................................. 29
H. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN...................................................... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................... 32
B. Saran............................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 33
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu kompetensi dasar mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas IV di tingkat MI
adalah menyebutkan nama dan sifat-sifat Rasul Allah. Di antara faktor yang mendukung
pemahaman yang terkait dengan Iman Kepada nabi dan Rasul tersebut, langkah awal yang
dilakukan adalah siswa dapat menghafal nama-nama nabi dan rasul yang disebutkan dalam
Al-Qur’an sekaligus mengetahui sifat-sifatnya. Namun, kenyataan di lapangan tidak
demikian. Banyak siswa kelas IV yang tidak hafal terhadap nabinya apalagi kompeten dalam
memahami Iman Kepada nabi dan Rasul yang jumlahnya 25. Siswa kurang berminat
memahami Iman Kepada nabi dan Rasulhanya dengan metode ceramah saja apalagi disuruh
menghafal tanpa dilagukan. Hal itu dianggap sulit dan memerlukan waktu cukup lama.
Dengan demikian, masalah penguasaan terhadap kompetensi Iman Kepada nabi dan
Rasul menjadi masalah pendidikan dan pembelajaran Akidah Akhlak kelas IV Min Model
Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara yang bersifat penting dan mendesak untuk segera
dipecahkan.
Iman Kepada nabi dan Rasul yang dimaksud dalam Kompetensi Dasar ini adalah
menghafal jumlah nabi dan rasul sebanyak 25. Nama-nama nabi dan rasul tersebut menjadi
penting untuk dihafal dikarenakan sebagaian besar siswa kelas IV belum mampu mengingat
nabi dan rasul tersebut, padahal dalam Standar Kompetensinya Siswa dituntut untuk mampu
meningkatkan keimanan kepada nabi dan rasul tersebut.Bagaimana bisa meningkat iman
mereka kalau nabinya saja tidak tahu. Dengan demikian, kemampuan siswa memahami
Iman Kepada nabi dan Rasul melalui metode bernyanyi akan mampu meningkatkan
pemahaman mereka terhadap nabi dan Rasulnya. Untuk itulah pentingnya menghafal 25 nabi
dan rasul melalui metode bernyanyi (cipta lagu).
Selama ini, kemampuan siswa terhadap kompetensi Iman Kepada nabi dan
Rasul tergolong rendah. Dari 34 siswa yang berada di kelas IV, hanya 45 % (siswa) saja yang
memiliki ketuntasan nilai pada ulangan harian tentang Iman Kepada nabi dan Rasul.
Rendahnya nilai tersebut diakibatkan oleh sulitnya menghafal jumlah nabi dan rasul yang
wajib diimani tersebut. Dari wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa, diketahui
bahwa mereka merasa kesulitan menghafal 25 nabi dan rasul apalagi dengan menghafal
urutannya. ditambah metode guru dalam pembelajaran selama ini masih terbatas pada metode
ceramah, tanya jawab dan penugasan. Penggunaan metode bernyanyi (joyful learning) yang
sesuai dengan usia anak belum dilakukan.
Dunia anak identik dengan dunia bermain, bercerita, dan menyanyi. Karena itulah, upaya
pembelajaran yang sesuai dengan minat dan usia anak perlu terus menerus diujicobakan
sehingga belajar menjadi menyenangkan dan mengasyikkan. Siswa akan merasa nyaman dan
senang untuk belajar (joyfull learning). Pembelajaran yang memiliki karakteristik seperti
inilah yang digalakkan dalam pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM).
Lagu – lagu yang bernuansa islami memang sering terdengar, namun yang terkait
dengan Iman Kepada nabi dan Rasul khususnya pada Kompetensi Dasar menyebutkan
jumlah 25 nabi dan rasul dan sifat-sifatnya masih belum banyak kalau boleh dikatakan belum
pernah ada, sekaligus merupakan upaya mengenalkan nabi dan rasul yang wajib
diketahui kepada anak sedini mungkin. Sehingga anak-anak diharapkan mau mencontoh,
meneladani danmelaksanakan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini
pelajaran yang terkait dengan keimanan terasa menjemukan karena berhubungan
dengan keyakinan yang sulitdimengerti siswa. Kenyataan itu menuntut kreativitas guru untuk
menangani pembelajaran secara profesional dalam rangka membangun sikap positif anak
terhadap pelajaran Iman Kepada nabi dan Rasul. Harapannya, siswa menjadi suka
dengan materi Iman Kepada nabi dan Rasuldan berimplikasi pada kesenangan untuk
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pencerahan pembelajaran Iman Kepada nabi dan Rasul untuk anak tergantung pada
profesionalisme guru serta metode yang digunakan. Untuk itu, guru dituntut memahami
karakteristik anak didiknya dan memiliki ketrampilan khusus dalam mengajar sesuai dengan
bidang keahliannya. Di antaranya adalah keterampilan dalam memilih materi dan
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa, sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dalam situasi yang menarik dan menyenangkan. Dengan demikian,
tanpa disadari anak diharapkan akan memperoleh apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran
tersebut. Di antara metode yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak adalah
menyanyi (mencipta lagu),Karena itulah, Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan.
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dilaksanakan terkait dengan masih (a) rendahnya kemampuan siswa kelas
IV pada kompetensi Iman Kepada nabi dan Rasul, (b)rendahnya motivasi siswa dalam belajar
Iman Kepada nabi dan Rasul, (c)pentingnya penggunaan metode bernyanyi dalam
pembelajaran, (d)kecocokan metode bernyanyi 25 nabi dan Rasul dengan usia anak kelas IV,
(e)belum diterapkannya metode bernyanyi 25 nabi dan rasul untuk pembelajaran agama
Islam, (f)Metode bernyanyi 25 nabi dan Rasul sebagai media yang mudah dilakukan,
(g)belum diadakannya penelitian tindakan kelas terkait dengan penerapan metode bernyanyi
pada materi Iman Kepada nabi dan Rasul.
Penerapan metode bernyanyi pada kompetensi dasar menyebutkan 25 nabi dan Rasul
dalam proses pembelajaran ini diusulkan untuk diterapkan dalam rangka meningkatkan
keimanan anak didik kepada nabi dan Rasulnya, khususnya pada aspek mengetahui jumlah
nabi dan rasul yang wajib diimani dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas IV Min Model
Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara, dengan harapan setelah diadakan penelitian ini
seluruh siswa kelas IV mampu menyebutkan 25 nama nabi dan rasul Allah yang wajib
diimani dan diamalkan sifat-sifat yang ada pada nabi dan rasul tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan umum penelitian tindakan
kelas ini adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan
rasul siswa kelas IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui metode
bernyanyi?
Adapun fokus masalah dalam penelitian ini secara khusus adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah proses peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi danrasul
siswa kelas IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui
metodebernyanyi (joyfull learning)?
2. Bagaimanakah hasil peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi danrasul
siswa kelas IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui
metodebernyanyi (joyfull learning)?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan deskripsi
objektif tentang peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas
IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui metode bernyanyi (joyfull
learning). Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah mendapatkan gambaran
objektif tentang dua hal berikut.
1. Proses peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa
kelas IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui
metode bernyanyi(joyfull learning).
2. Hasil peningkatan kemampuan memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas
IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui
metode bernyanyi (joyfull learning).
Proses penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% siswa dapat menghafal 25 nabi dan
Rasul melalui metode bernyanyi. Hasil penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% dari siswa
yang diberi perlakuan mengalami peningkatan dalam hal ketuntasan belajar (dengan nilai
minimal 75).
E. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat, baik bagi guru, siswa, maupun pihak-pihak lain
yang terkait. Bagi guru Agama Islam di Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara,
penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengatasi masalah
pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran Iman Kepada nabi dan Rasul. Bagi siswa
kelas IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara agar mampu memahami dan
memperoleh hasil sesuai KKM yang ditetapkan yaitu 75.
Disamping itu, penelitian ini bermanfaat karena proses belajar keseharian siswa di kelas
menjadi tambah menyenangkan dengan membuat dan menyanyikan lagu sesuai dengan
materi pelajaran. Pembelajaran yang dilakukan dengan menyenangkan merupakan faktor
penting memperoleh ilmu secara alamiah. Anak akan belajar sambil bernyanyi dan menyanyi
sambil belajar. Metode menyanyi ini juga mendorong siswa untuk berlomba berbuat yang
terbaik di dalam kelas, memotivasi mereka untuk aktif dan kreatif dalam rangka
meningkatkan kompetensinya karena pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan, sesuai
dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan psikologis mereka. Siswa akan melakukan
proses learning by doing dan lebih aktif dalam menemukan pengalaman dan ketrampilan,
bukan hanya sekedar penerima informasi dari guru sebagaimana yang selama ini terjadi. Para
siswa akan termotivasi untuk belajar karena mereka juga tertuntut untuk bertanggung jawab
terhadap suksesnya pembelajaran.
Bagi pihak-pihak terkait, misalnya lembaga sekolah, penelitian ini penting dilakukan
karena dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Akidah Akhlak di Min Model Panyiuran
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian ini juga mendorong bagi guru mata pelajaran lain
untuk memperlakukan siswa dengan kegiatan serupa sehingga kualitas pembelajaran akan
meningkat pula.
F. ASUMSI
Berangkat dari beberapa teori dan observasi awal yang dilakukan peneliti, maka Penelitian ini
menyimpulkan sementara bahwa metode Bernyanyi (joyfull learning) dapat meningkatkan
proses dan hasil memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas IV Min Model Panyiuran
Kabupaten Hulu Sungai Utara.
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Dalam kajian pustaka ini, dipaparkan kajian teoretis dan empiris yang digunakan
sebagai dasar penyusunan kerangka berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Kajian
pustaka ini meliputi (a) Metode bernyanyi, (b) manfaat menyanyi untuk pembelajaran Iman
Kepada nabi dan Rasul, (c) penerapan metode bernyanyi dalam pembelajaran Iman Kepada
nabi dan Rasul.
A. Metode Bernyanyi (joyfull learning)
Pada umumnya, anak- anak memiliki karakter yang khas. Mereka senang belajar
sesuatu dengan melakukan sesuatu (learning by doing), seperti belajar sambil bermain atau
sebaliknyabermain sambil belajar. Dalam suasana yang alami tersebut, mereka dapat
menyerap informasi dan mengubah perilaku secara alamiah atau di bawah sadar, sehingga
rasa bosan dan rasa tertekan di dalam belajar bisa dihindari, dan motivasi untuk mengikuti
kegiatan belajar berikutnya tetap tinggi (Everret, 1987).
Siswa kelas IV berada dalam usia antara 9-10 tahun. Menurut teori psikologi
pendidikan, anak yang berada dalam usia ini termasuk dalam kategori concrete operational.
Pada tahap ini, anak memerlukan banyak ilustrasi, model, gambar dan kegiatan-kegiatan
lain, maka metode bernyanyi merupakan salah satu alternatif untuk memecahkan masalah
yang sedang berlangsung.
Metode bernyanyi (joyfull learning), sesuai dengan teori PAKEM (pembelajaran
aktif kreatif efektif dan menyenangkan) yang digalakkan penerapannya pada kurikulum
berbasis kompetensi. Teori PAKEM ini seiring pula dengan pemberlakuan quantum teaching
and learning, yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan suasana yang menyenangkan.
Pembelajaran quantum berpegang pada semboyan “bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan
antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Seorang guru hendaknya memasuki dunia murid
(bernyanyi) terlebih dahulu untuk memudahkan guru memasukkan pengetahuan dalam benak
mereka (DePorter, dkk. 1999).
Metode bernyanyi dilakukan secara berkelompok dan dalam suasana yang
menyenangkan juga sesuai dengan pembelajaran kontekstual, yaitu pembelajaran yang
didasarkan pada dunia nyata. Salah satu prinsip CTL, adalah Learning community, yaitu
belajar kelompok. Belajar kelompok dalam CTL seiring pula dengan pembelajaran koperatif
yang juga digalakkan penerapannya dalam kurikulum berbasis kompetensi. Dalam
pembelajaran CTL dan kooperatif akan terjadi proses belajar sambil bekerja (learning by
doing). Proses pembelajaran ini berlangsung secara alamiah. Artinya, siswa bekerja dan
mengalami sendiri dan kegiatan berfokus kepada siswa serta lebih memberdayakan siswa
sebagai pebelajar dan bukan kepada guru sebagai pengajar (Suyanto 2003, Nurhadi, 2003).
Dunia anak identik dengan dunia bermain, bercerita, dan menyanyi. Oleh sebab itulah,
para guru terus melakukan usaha untuk menemukan metode pengajaran yang cocok untuk
kelompok umur tertentu dan mengusahakan agar pengalaman belajar bahasa menjadi
pengalaman yang mengasyikan. Pakar pendidikan anak pun akhirnya merekomendasikan
penggunaan ketiga kegiatan tersebut sebagai metode pembelajaran bagi anak,
termasuk pembelajaran Iman Kepada nabi dan Rasul.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk
pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar. Sedangkan mengajar
merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru sebagai pengajar. Belajar
merupakan serangkaian kegiatan atau perbuatan yang berhubungan dengan banyak faktor.
Untuk membelajarkan sesuatu, menurut Bruner, tidak perlu ditunggu sampai anak mencapai
suatu tahap perkembangan tertentu. Perkembangan kognitif sesorang dapat ditingkatkan
dengan jalan mengatur bahan yang akan dipelajari, dan menyajikannya sesuai dengan tingkat
perkembangannya (Sutikno, 2009)
Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu dalam satu
kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki
siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui
kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.Oleh karena itu
hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa
setelah ia menerima perlakukan dari pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh
Sudjana.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam
bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan
kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne
membagi lima kategori hasil belajar, yakni (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual,
(3) strategi kognitif, (4) sikap dan (5) keterampilan motoris (Sudjana, 2008 : 22).
Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan
sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun
demikian, karena hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Agus Suprijono, 2009:5). Dalam sistem pendidikan
nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah
afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau
reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Sedangkanranah psikomotoris berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan
perceptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks dan (f )
gerakan ekspresif dan interpretatif.
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan
keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan
yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam
diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor yang
dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti
yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70
% dipengaruhi oleh kem ampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian
juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas
pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).
Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sokial
ekonomi, faktor fisik dan psikis. Adanya pengaruh dalam diri siswa, merupakan hal yang
logis dan wajar sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang
diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan
berprestasi. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri
individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak
dikatakan berhasil.
Kriteria untuk dapat menetapkan apakah pengajaran itu berhasil atau tidak secara
umum dapat dilihat dari dua segi, kriteria ditinjau dari proses pengajaran itu sendiri dan
kriteria yang ditinjau dari sudut hasil atau produk belajar yang dicapai siswa. Sejalan dengan
itu maka hasil belajar yang dicapai siswa banyak dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan
lingkungan belajar terutama kualitas pengajaran.
Adanya pengaruh kualitas pengajaran, khususnya kompetensi guru terhadap hasil
belajar siswa, telah ditunjukkan oleh hasil penelitian. Salah satu di antaranya penelitian di
bidang Pendidikan Kependudukan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 76,6% hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru, dengan rincian; kemampuan guru mengajar
sebesar 32,43%, penguasaan materi pelajaran memberikan sumbangan 32,58% dan sikap
guru terhadap mata pelajaran sebesar 8,60% (Sudjana, 2008:42).Kualitas pengajaran yang
dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di
bidang kognitif/intelektual, bidang sikap/afektif dan bidang perilaku/psikomotorik.
Selain faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakeristik kelas/besarnya
kelas, suasana belajar, fasilitas dan sumber belajar yang tersedia dan karakteristik sekolah itu
sendiri berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis
sekolah, lingkungan sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman, dan
kepuasan belajar, bersih, rapih dan teratur.
Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor
dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal/internal dan faktor dari luar diri siswa
yakni lingkungan.
C. Pembelajaran Akidah Akhlak di MI
Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI
yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan
terhadap al-asma' al-husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam
mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan
cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran
Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempraktikkan al-akhlakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai
manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar.
Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini
oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi
dampak negatif era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara
Indonesia.
Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat:
a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran yang dapat
mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik untuk dapat memahami
rukun iman dengan sederhana serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara
sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai
bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
a. Aspek akidah (keimanan) meliputi:.
1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha illallaah,
basmalah, alhamdulillaah, subhanallaah, Allaahu Akbar, ta’awwudz, maasya Allah,
assalaamu’alaikum, salawat, tarji’, laa haula walaa quwwata illaa
billah,dan istighfaar.
2) Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Khaliq, ar-
Rahmaan, ar-Rahiim, as- Samai’, ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, asy-Syakuur,
al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, al-‘Azhiim, al- Kariim, al-Kabiir, al-Malik,
al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib, al-Wahhiab, al-’Aliim, azh-Zhaahir, ar-Rasyiid, al-
Haadi, as-Salaam, al-Mu’min, al-Latiif, al-Baaqi, al-Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit,
al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, al-Mushawwir, al-Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww,
ash-Shabuur, dan al-Haliim.
3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thayyibah, al-
asma’ al-husna dan pengenalan terhadap salat lima waktu sebagai manifestasi iman
kepada Allah.
4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan Hari akhir
serta Qada dan Qadar Allah)
b. Aspek akhlak meliputi:
a. Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap
semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur
nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat,
rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung
jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis,qana’ah, dan tawakal.
b. Mengindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan disajikan pada tiap
semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong,
sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir,
serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.
c. Aspek adab Islami, meliputi:
1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air besar/kecil,
berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar, dan bermain.
2) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah.
3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman, dan tetangga
4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di tempat umum,
dan di jalan.
d. Aspek kisah teladan, meliputi:
Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil
Nabi Muhammad SAW, masa remaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan
saudara-saudara Nabi Yusuf AS, Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi
Sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah
teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak, sehingga
tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam kompetensi dasar dan
indikator.
D. Beriman Kepada Nabi dan Rasul
1. Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah, tetapi tidak wajib
menyampaikan kepada ummatnva, sedangkan rasul adalah manusia biasa yang memperoleh
wahyu dari Allah SWT dan wajib menyampaikan kepada ummatnya. Jadi perbedaan antara
nabi dengan rasul terletak pada wajib/tidaknya menyampaikan wahyu yang diterima kepada
ummatnya.
Beriman kepada nabi dan rasut adalah kita meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah
SWT telah mengutus para utusan-Nya untuk membimbing ummatnya ke jalan yang benar
agar mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2. Nama-Nama 25 Nabi dan Rasul
Jumlah nabi tidak ada yang mengetahui secara pasti, kecuali hanya Allah SWT,
namun yang wajib kita ketahui sebagaimana tercantum dan dikisahkan dalam alQur'an ada 25
orang , yaitu :
1. Adam a.s. 11. Yusuf a.s. 21. Yunus a.s.
2. Idris a.s. 12. Ayyub a.s. 22. Zakaria a.s.
3. Nuh a.s. 13. Syuaib a.s. 23. Yahya a.s.
4. Hud a.s. 14. Musa a.s. 24. Isa a.s.
5. Shaleh a.s. 15. Harun a.s. 25. Muhammad saw.
6. Ibrahim a.s. 16. zulkifli a.s.
7. Luth a.s. 17. Dawud a.s.
8. Ismail a.s. 18. Sulaiman a.s.
9. Ishak a.s. 19. Ilyas a.s.
10. Yakub a. s. 20. Ilyasa a.s. Rasul Ulul Azmi dan Mu’jizatnya
Di antara 25 orang rasul tersebut ada yang derajatnya dilebihkan dari yang lainnya
karena keuletan dan ketabahan dalam mengemban risalahnya. Rasul-rasul yang demikian itu
dinamakan Ulul Azmi, yang berjumlah 5 orang, yaitu :
No. Nama Rasul Mu’jizat
1. Nuh AS Sebuah perahu yang amat besar, menampung umat-umat beliau yang beriman dan berpasang-pasang hewan yang hidup dari banjir yang dahsyat pada waktu itu
2. Ibrahim As Tidak hangus dibakar oleh raja Namrud
3. Musa As 1) Tongkatnya bisa berubah menjadi seekor naga dan dapat membelah lautan, ketika Beliau`dan pengikutnya dikejar-kejar Fir’aun2) Dari kedua telapak tangan beliau keluar sinar yang terang ( menyilaukan pandangan mata )
4. Isa As 1) Dapat menghidupkan orang yang sudah mati, walaupun sebentar2) Dapat membuat burung dari tanah liat menjadi hidup3) Dapat menyembuhkan penyakit kusta/kulit
5. Muhammad SAW 1) Keluar air dari celah-celah jari beliau untuk diminum dan berwudhu oleh kaum muslimin2) Dapat membelah bulan menjadi dua3) Isra’ Mi’raj4) Al-Qur’an
E. Manfaat Menyanyi untuk Pembelajaran Iman Kepada 25 Nabi dan Rasul
Secara umum, menyanyi dapat mencegah kejenuhan apalagi terkait dengan materi
keimanan (aqidah) seperti Iman Kepada nabi dan Rasul. Penggunaan nyanyian dalam
pengajaran Iman Kepada nabi dan Rasul dapat dibedakan antara “bernyanyi sambil
belajardan belajar sambil bernyanyi”. Pada konsep yang pertama, nyanyian digunakan
sebagai penunjang pengajaran secara umum, termasuk untuk pengayaan dan motivasi.
Sedang pada konsep yang kedua, nyanyian digunakan sebagai penunjang pengajaran secara
spesifik karena isi nyanyian merujuk pada materi pelajaran. Berarti, penerapan metode
bernyanyi untuk pembelajaran Iman Kepada nabi dan Rasul ini tergolong kategori belajar
sambil bernyanyi karena teks lagu disesuaikan dengan materi, yaitu menyebutkan 25 nabi
dan Rasul.
Pemilihan metode ini, didasarkan atas beberapa pertimbangan berikut.
1. Menyanyi disenangi oleh semua anak, termasuk anak yang pemalu, sehingga semua
anak dapat mengalami latihan pengucapan Iman Kepada nabi dan Rasul.
2. Nyanyian umumnya berkonteks sehingga mudah dihafal anak, dengan demikian akan
memperkaya kosa kata (mufradat) mereka.
3. Nyanyian anak-anak seringkali berisi kata, frasa, atau kalimat yang diulang-ulang
sehingga mudah diingat dan diproduksi ulang oleh mereka.
4. Sebuah lagu akan sering dinyanyikan anak di luar kelas, sehingga lambat laun anak
akan menjadi akrab dengan Iman Kepada nabi dan Rasul, dan tidak menjadi asing
baginya, serta anak akan belajar secara alamiah. Tanpa disadari, mereka telah belajar
melalui nyanyian yang dilantunkannya dan tanpa disadari pula, mereka mendapatkan
pahala atas bacaannya.
5. Bernyanyi dapat membuat anak lebih senang dalam belajar sehingga membantu mereka
untuk lebih cepat dalam mencapai tujuan pembelajaran.
F. Penerapan Metode Bernyanyi untuk Pembelajaran Iman Kepada 25 Nabi dan Rasul
Dalam menerapkan Metode menyanyi, perlu diperhatikan dua hal berikut:
1. Waktu
Anka Konstantinotik;(1973) dari Primary Scool Sabac mengemukakan
bahwa bernyanyi dapat dilakukan kapan saja ketika siswa mulai terlihat lelah atau jenuh
dalam belajar. Pendapat lain mengatakan bahwa nyanyian dapat pula diberikan sebagai
hadiah manakala mereka dapat menyelesaikan suatu tugas yang diberikan guru. Guru dapat
pula mengajak anak-anak bernyanyi pada saat-saat khusus, misalnya ketika salah satu siswa
ada yang berulang tahun, dan sebagainya.
Dalam nyanyian Iman Kepada nabi dan Rasul ini bukan karena sebab di atas, namun
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pemahaman Iman Kepada nabi dan
Rasul dan menghafalkannya. Dengan bernyanyi, diharapkan siswa tidak jenuh dan akan
sering mengulang-ulang lagu tersebut di mana saja, di sekolah ketika dalam pembelajaran
maupun di rumah atau di tempat lain.
2. Materi Nyanyian (lagu)
Materi nyanyian dibuat atau diambilkan dari materi Iman Kepada 25 Nabi dan
Rasul yang telah tersedia di buku. Siswa menciptakan lagu dengan dibimbing guru. Siswa
dapat mencontoh lirik lagu yang digemari. Hanya saja, di dalam memilih lagu sebagai media
pembelajaran, hendaknya guru dan siswa memperhatikan hal-hal berikut.
1) Pilihan lagu sesuai dengan karakteristik siswa, artinya lirik lagu yang sedang digemari.
2) Lagu hendaknya menarik dan dinamis
3) Untuk pengajaran materi Iman Kepada nabi dan Rasul, lagu hendaknya berisi
pengulangan kosakata tersebut.
4) Guru sebaiknya menguasai lirik lagu yang dipilih siswa untuk memberi penilaian yang
proporsional, namun yang terpenting adalah kebenaran pelafalan dan arti Iman Kepada
nabi dan Rasul karena lagu hanya sebagai media belajar saja.
5) Siswa dan guru dapat menggunakan bantuan kaset apabila tidak menguasai melodi lagu
tersebut. Jika memungkinkan, guru dan siswa dapat memainkan alat musik sebagai
pengiring lagu.
6) Lagu dinyanyikan secara kelompok, dan beberapa yang terbaik dinyanyikan secara
bersama- sama sebagai reward.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan permasalahan yang diambil peneliti dapat ditarik hipotesis bahawa
“Penerapan metode benyanyi (joyfull learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Aqidah Akhlaq Kelas IV pada materi Iman Kepada Nabi dan Rasul”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Clasroom action
research). Dikatakan demikian karena adanya (1) intervensi yang dilakukan peneliti dalam
kegiatan belajar Iman Kepada nabi dan Rasul untuk mengubah situasi pembelajaran, (2)
konsep yang digunakan untuk memperbaiki pembelajaran bersifat situasional dan
kontekstual, (3) terlibatnya peneliti dalam pembelajaran Iman Kepada nabi dan Rasul, (4)
dilakukannya evaluasi sendiri (self evaluation) secara berkelanjutan.
A. Desain (Rancangan) Penelitian
PTK merupakan proses pengkajian melalui siklus dalam berbagai kegiatan
pembelajaran (Ardiana, 2004; Hopkins, 1992; Mills, 2003). Dengan menggunakan kerangka
pikir dikemukakan oleh Raka Joni dkk. (1998), dapat dikenali adanya 5 (lima) tahap
pelaksanaan PTK, termasuk tahap awal berupa proses penghayatan mengenai adanya
permasalahan yang perlu mendapat penanganan (pengembangan fokus masalah penelitian).
Adapun tahap-tahap tersebut adalah (1) pengembangan fokus masalah penelitian, (2)
perencanaan tindakan perbaikan, (3) pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi, (4) analisis
dan refleksi, (5) perencanaan tindak lanjut.
Berikut ini adalah bagan yang menunjukkan hal itu.
Secara lebih jelas, siklus dalam PTK yang meliputi empat tahap (plan, action, observation, reflection) dapat digambarkan sebagai berikut.
Pada langkah perencanaan tindakan, dilakukan pengamatan, dan observasi terhadap
minat dan tanggapan siswa tentang pembelajaran Akidah Akhlak melalui metode angket dan
wawancara dengan simpulan bahwa siswa kurang berminat dalam mempelajari Iman Kepada
nabi dan Rasul dan sulit memahami Iman Kepada nabi dan Rasul yang menggunakan metode
ceramah. Mereka menghendaki adanya metode dan media pembelajaran yang
menyenangkan. Berdasarkan studi awal tersebut, kemudian dibuatlah metode bernyanyi yang
liriknya mencontoh pada lirik-lirik nyanyian yang sudah ada dan disukai anak- anak.
Selanjutnya, siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk menerapkan metode tersebut
dalam pembelajaran.
Untuk mengetahui sikap dan minat siswa dalam mempelajari Iman Kepada nabi
dan Rasul, digunakan angket dengan penskoran sebagaimana tabel berikut.
Tabel 1: Instrumen Sikap dan Minat Siswa dalam belajar melalui metode bernyanyi 25 Nabi
dan Rasul
No Sikap dan Minat Siswa Jumlah Skor Interpretasi Rata2 Skor
1 Sangat Senang 5 Berminat sangat tinggi2 Senang 4 Berminat tinggi3 Sedang 3 Berminat sedang/cukup4 Tidak Senang 2 Kurang berminat5 Sangat Tidak Senang 1 Tidak berminat
B. Setting dan Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi MI Negeri Karya Mulya Nelayan kelas
IV yang berjumlah 34 siswa, yaitu 14 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan. Penelitian ini
terdiri atas dua siklus yang masing-masing terdiri atas 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Hasil refleksi siklus I dijadikan
pijakan untuk pelaksanaan siklus II. Artinya, pelaksanaan tindakan pada siklus I didasarkan
pada proses peningkatan pemahaman Iman kepada Nabi dan rasul melalui hasil cipta lagu
dan menyanyikan lagu di depan kelas. Sedangkan pada siklus II didasarkan pada hasil uji
kompetensi melalui tes tulis tentang pemahaman Iman Kepada nabi dan Rasul dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran agama Islam di Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu
Sungai Utara secara lebih baik.
C. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Siklus I (6 Nopember 2012)
Perencanaan
Setelah diketahui pemahaman dan minat siswa yang rendah terhadap pelajaran Iman Kepada
nabi dan Rasul, disusunlah RPP untuk memenuhi tujuan, yakni proses peningkatan
pemahaman siswa terhadap Iman Kepada 25 Nabi dan Rasul melalui cipta lagu dan
menyanyikannya. Selain itu, disusun pula beberapa instrumen yang diperlukan untuk
observasi, yakni: instrumen keaktifan, partisipasi dan kerjasama dalam kelompok untuk
menciptakan lagu dan menyanyikannya secara bersama- sama.
Tindakan
Pembelajaran melalui cipta lagu dan bernyanyi 25 nabi dan Rasul dilaksanakan sesuai
dengan RPP yang telah disusun. Pada saat yang sama, dilakukan pula observasi. Hasil siklus I
diamati dan dikaji untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
Observasi
Guru dan guru mitra melaksanakan observasi terhadap keaktifan, partisipasi dan
kerjasama siswa dalam proses cipta lagu dan bernyanyi Iman Kepada 25 nabi dan Rasul, dan
mendiskusikan hasilnya. Dalam lembar pengamatan, ada tiga kategori keaktifan, yakni:
kurang, sedang, dan baik. Siswa dikategorikan “kurang” jika mereka tidak mau atau tampak
malas, siswa dikategorikan “sedang” jika mereka melakukannya dengan biasa saja, tanpa
semangat; siswa dikategorikan “baik” jika mereka mempunyai semangat dan antusias tinggi
terhadap proses cipta lagu dan bernyanyi Iman Kepada nabi dan Rasul.
Setelah itu dilakukan evaluasi melalui tes apakah tingkat pemahaman siswa terhadap Iman
Kepada nabi dan Rasul sudah meningkat.
Refleksi
Dalam siklus I dilakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung. Saat itu
dijumpai ada beberapa anak yang belum terlibat secara penuh, atau bahkan anak-anak ada
yang terlalu lama untuk memilih lirik lagu yang dicontoh sehingga memakan waktu yang
cukup lama.
Pelaksanaan Siklus II (13 Nopember 2012)
Perencanaan
Disusun RPP untuk memenuhi tujuan, yakni pembelajaran Iman Kepada 25 nabi dan
Rasul berdasarkan hasil siklus I. Kelemahan tindakan dalam siklus I berupa waktu yang
digunakan untuk menentukan pilihan lirik lagu terlalu lama dan ada beberapa anak yang
belum terlibat secara penuh dalam cipta lagu Iman Kepada 25 Nabi dan Rasul.
Tindakan
Pembelajaran cipta lagu Iman Kepada 25 nabi dan Rasul dan menyanyikannya
dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Pada saat yang sama, dilakukan pula
observasi. Siswa diminta membuat lagu yang sederhana dan cukup populer. Hasil siklus II
dinyanyikan bersama kelompoknya dan untuk menambah semangat boleh diiringi alat musik,
difoto dan direkam.
Observasi
Guru dan guru mitra melaksanakan observasi terhadap keaktifan, partisipasi dan kerjasama
siswa dalam cipta lagu dan bernyanyi Iman Kepada nabi dan Rasul,dan mendiskusikan
hasilnya. Setelah itu dilakukan evaluasi melalui ulangan harian apakah tingkat pemahaman
siswa terhadap Iman Kepada nabi dan Rasul sudah meningkat dari pada siklus 1.
Refleksi
Hasil refleksi menunjukan siswa semakin aktif, berpartisipasi dan kerja sama, dan lebih
memanfaatkan waktu dengan baik.
Pada akhirnya, semua hasil observasi ditabulasikan dan direkap sehingga ada tiga jenis rekap:
(1) keaktifan, partisipasi dan kerjasama siswa, (2) hasil cipta lagu, (3) pemahaman siswa
terhadap Iman Kepada 25 nabi dan Rasul melalui uji kompetensi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data Tindakan Awal
Hasil penelitian dikemukakan berdasarkan penilaian dari setiap siklus pembelajaran
yang dilaksanakan tahun pelajaran 2012/2013 pada kelas IV Min Model Panyiuran
Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan mengambil data tentang tingkat kemampuan
menghafal 25 Nabi dan Rasul. Dalam penelitian ini dimulai tahap awal sampai dengan tahap
akhir.
Yang dimaksud dengan tindakan tahap awal adalah tahapan sebelum menggunakan
pembelajaran dengan Metode Bernyanyi, sedangkan yang dimaksud dengan tahap akhir
adalah tahap perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran dengan Metode
Bernyanyi yang meliputi ; siklus 1 yakni pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
dengan Metode Bernyanyi, dan siklus 2 yaitu pembelajaran yang menggunakan pembelajaran
dengan Metode Bernyanyi dengan mengacu pada refleksi siklus 1, sehingga terdapat
penyempurnaan skenario.
Kegiatan penelitian diawali dengan mendata hasil tes pelaksanaan pembelajaran hari Sabtu,
tanggal 6 Nopember 2012 pukul 10.10 – 11.30 (2 x 40 menit) dengan memberikan tes awal
(menghafalkan 25 Nabi dan Rasul) kepada siswa kelas IV berjumlah 34 anak, hasil data yang
diperoleh sebagai berikut :
Tabel Perolehan Skor nilai awal (Pra Siklus)
No Nama siswa Nilai Pra Siklus1 Abel Elora 602 Agis Surahman 703 Alivia Carolin 80
4 Alvernia Maulida M. 705 Anisa Serliani 806 Damar Wulan Purnama 707 Dienul Kholis 808 Faldi Goldiano 709 Fanisa Zahra Salsabila 8010 Hari Sentosa 7011 Melandri Laudya S. 8012 Miko Ardiansyah 7013 Moh. Rizqy Abidillah 8014 Muhammad Althaf 6015 Muhammad Dzaki 7016 Muhamad Ikhbal R. 8017 Muhamad Marlan 7018 Muhammad Sidiq R. 8019 Naufal Dzakwan 7020 Nabila Ramadhani 8021 Nurhidayah 6022 Nydia Natha Sabia 8023 Omay Salsabila 8024 Oman Abdul Rahman 7025 Paturrahman 6026 Qariah 8027 Ratna Juwita 6028 Rafi Muhammad Johar 8029 Salsabila Putri Azizah 7030 Susilawati 8031 Sofwan Nurkholik 7032 Teten Rustendi 7033 Utiyah 8034 Zidane Rafi Hakiki 60
Dari hasil analisa pada tes awal atas kemampuan menghafal siswa diperoleh data,
anak yang tuntas menghafal berjumlah 15 anak atau sama dengan 45 %, sedangkan anak
yang belum tuntas dalam menghafal ada 19 anak atau 55 %.
Hasil yang dicapai dalam pembelajaran dengan motode ceramah dapat dilihat dalam
table dibawah ini.
No Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah Ket
Jumlah 15 anak 19 anak 34 anak
Persentase 45 % 55 % 100 %
Berdasarkan hasil analisa tersebut maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa siswa
kelas IV MI Negeri Karya Nelayan Kota Cirebon, pada pembelajaran Akidah Akhlak dengan
materi atau Kompetensi dasar Menghafal 25 Nabi dan Rasul pada tahap awal (metode
ceramah) sebagian besar tidak tuntas atau belum berhasil, karena anak yang di kategorikan
berhasil belum mencapai 80 % yakni baru mencapai 45 %.
Sebagai tindak lanjut untuk membantu memecahkan masalah atau kesulitan siswa
dalam menghafal 25 nabi dan rasul, maka perlu melakukan perencanaan perbaikan
pembelajaran dengan mendata penyebab kesulitan siswa dalam menghafal dan fakta yang
didapatkan penyebab pembelajaran belum berhasil adalah :
1) Sebagaian besar siswa belum bisa menghafal 25 Nabi dan rasul secara menyeluruh
2) Penggunaan metode ceramah sangat membosankan sehingga anak-anak belum bisa
menyerap materi dengan optimal
3) Pembelajaran kurang memotivasi anak lebih aktif karena kurangnya media
4) Siswa menjadi malas, ramai, jenuh dan bosan.
Dengan demikian peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan merubah RPP dari
metode ceramah kepada metode bernyanyi.
2. Deskripsi Tindakan Siklus 1
Pembelajaran siklus 1 dimulai dengan menyiapkan perangkat rencana perbaikan
pembelajaran dengan menngunakan metode bernyanyi 25 Nabi dan Rasulyang diawali
dengan pembentukan kelompok untuk mencipta lagu terlebih dahulusehingga akan membuat
siswa lebih tertarik dan semangat dalam pembelajaran menghafal lewat lagu tanpa ada
perasaan bosan, malas dan jenuh.
A. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1.
Tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13
Nopember 2012 pukul 10.10 – 11.30 (2 x 40 menit) di ruang Kelas IV MI Negeri Karya
Mulya Nelayan dengan langkah langkah pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :
Kegiatan Pendahuluan
· Apersepsi
· Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya memahami iman kepada rasul.
· Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil (small group).
Kegiatan Inti
1). Eksplorasi
· Guru menjelaskan 25 nabi dan rasul yang wajib diimani dan mempersilakan siswa
menyusun lagu yang sesuai dengan lirik 25 nabi dan rasul.
2). Elaborasi
· Siswa secara berkelompok berlatih mencipta lagu 25 nabi dan rasul dengan
metode joyful learning dan menyanyikannya
3) Konfirmasi
· Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
· Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan teks lagu yang dibuat secara
berkelompok
· Siswa menelaah lebih mendalam mengenai hasil mencipta lagu dan penampilannya.
Kegiatan Penutup
¨ Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini.
Bermanfaat atau tidak ? Menyenangkan atau tidak ?
B. Hasil pelaksanaan tindakan siklus 1.
Berdasarkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 telah
dihasilkan peningkatan kemampuan menghafal 25 Nabi dan rasul siswa kelas IV Min Model
Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagaimana yang tertera di tabel. berikut ini :
No Nama siswa Nilai siklus I1 Abel Elora 602 Agis Surahman 703 Alivia Carolin 904 Alvernia Maulida M. 805 Anisa Serliani 806 Damar Wulan Purnama 807 Dienul Kholis 808 Faldi Goldiano 709 Fanisa Zahra Salsabila 8010 Hari Sentosa 7011 Melandri Laudya S. 8012 Miko Ardiansyah 9013 Moh. Rizqy Abidillah 8014 Muhammad Althaf 6015 Muhammad Dzaki 9016 Muhamad Ikhbal R. 8017 Muhamad Marlan 8018 Muhammad Sidiq R. 8019 Naufal Dzakwan 8020 Nabila Ramadhani 8021 Nurhidayah 6022 Nydia Natha Sabia 8023 Omay Salsabila 9024 Oman Abdul Rahman 9025 Paturrahman 8026 Qariah 8027 Ratna Juwita 8028 Rafi Muhammad Johar 8029 Salsabila Putri Azizah 7030 Susilawati 9031 Sofwan Nurkholik 9032 Teten Rustendi 8033 Utiyah 8034 Zidane Rafi Hakiki 80
Hasil analisa terhadap tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1 telah
diketahui bahwa : dari jumlah siswa mengikuti uji kompetensi sebanyak 34 anak, yang telah
berhasil mampu menghafal dengan benar dan lengkap ada 27 anak atau 79 % dan siswa yang
dikatagorikan kurang berhasil ada 7 anak atau sekitar 21%.
Itu menunjukkan pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus 1 belum tuntas atau belum
berhasil, sekalipun ada peningkatan bila dibandingkan dengan hasil tindakan awal sebesar 34
%, namun belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebesar 80 %. Hal ini seperti dalam
table berikut:
No Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah Ket
Jumlah 27 anak
7 anak 34 anak
Prosentase 79 % 21 % 100 %
C. Refleksi Tindakan Siklus 1.
Refleksi pada hasil tindakan siklus 1 ini difokuskan pada siswa yang mengalami
kesulitan belajar, maka supaya benar-benar memahami materi pembelajaran perlu adanya
penyempurnaaan skenario yang lebik efektif dan effesien dengan mengacu pada
permasalahan yang harus diperbarui, diantaranya :
1. Masih ada siswa yang merasa malas dalam menghafal 25 Nabi dan Rasul terutama
siswa yang tidak kreatif memilih lagu.
2. Pengelolaan kelas perlu lebih dioptimalkan karena banyak siswa yang hanya iku-
ikutan.
3. Guru masih kurang dalam memberi motivasi anak untuk menghafal lewat lagu karena
gurunya sendiri belum memberikan contoh lagunya.
3. Deskripsi Tindakan siklus 2.
Tindakan siklus ke dua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Nopember 2012
pukul 10.10 – 11.30 (2 x 40 menit) di ruang Kelas IV Min Model Panyiuran Kabupaten Hulu
Sungai Utara.
A. Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus 2.
Tindakan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan dengan memadukan hasil dari refleksi
siklus1, dengan penyempurnaannya.
Adapun langkah langkah skenarionya adalah :
Tahap Perencanaan :
- Membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan memadukan refleksi dari tindakan
pembelajaran siklus 1.
Tahap Tindakan :
- Memberikan informasi hasil pembelajaran pada siklus 1.
- Melakukan penyempurnaan skenario pembelajaran yang melibatkan siswa lebih aktif,
lebih senang dan lebih termotivasi untuk menghafal Dengan mengoptimalkan motivasi siswa
dengan metode bernyanyi
B. Deskripsi hasil siklus 2.
Deskripsi hasil tindakan siklus 2 diperoleh dari data uji kompetensi melalui tes tulis siswa
kelas IV, sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut:
No Nama siswa Nilai siklus II1 Abel Elora 802 Agis Surahman 803 Alivia Carolin 704 Alvernia Maulida M. 905 Anisa Serliani 806 Damar Wulan Purnama 1007 Dienul Kholis 1008 Faldi Goldiano 909 Fanisa Zahra Salsabila 9010 Hari Sentosa 8011 Melandri Laudya S. 9012 Miko Ardiansyah 100
13 Moh. Rizqy Abidillah 10014 Muhammad Althaf 7015 Muhammad Dzaki 10016 Muhamad Ikhbal R. 9017 Muhamad Marlan 9018 Muhammad Sidiq R. 9019 Naufal Dzakwan 9020 Nabila Ramadhani 9021 Nurhidayah 7022 Nydia Natha Sabia 9023 Omay Salsabila 10024 Oman Abdul Rahman 9025 Paturrahman 8026 Qariah 9027 Ratna Juwita 8028 Rafi Muhammad Johar 8029 Salsabila Putri Azizah 9030 Susilawati 10031 Sofwan Nurkholik 9032 Teten Rustendi 8033 Utiyah 9034 Zidane Rafi Hakiki 80
Bersumber pada hasil analisa tingkat kemampuan menghafal dengan menggunakan
pembelajaran dengan metode bernyanyi pada tindakan siklus 2 diperoleh data yaitu Jumlah
anak yang telah berhasil menguasai materi atau dikatakan tuntas mencapai 31 anak atau
sebesar 91%, dan siswa yang tidak tuntas sejumlah 3 anak atau sebanyak 0,9 %. Seperti
dalam tabel berikut:
No Tuntas
Tidak Tunta
s
Jumlah
Ket
Jumlah 31 anak
3 anak 34 anak
Prosentase
91 % 0,9 % 100 %
C. Analisa hasil data siklus 2.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hasil tindakan siklus 2 yang telah disempurnakan
skenarionya lebih aktif dan efektif telah diperoleh data sebagaimana tercantum dalam tabel di
atas, dapat diambil suatu kesimpulan sementara, bahwa pembelajaran PAI dengan materi
menyebutkan 25 Nabi dan Rasul dengan menggunakan pembelajaran metode
bernyanyi (joyful learning) dapat dinyatakan telah tuntas dan berhasil meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi Iman kepada 25 nabi dan rasul karena perolehannya
mencapai lebih dari batasan minimal tepatnya sebesar 91 %.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan pengamatan, tampak bahwa siswa aktif menyanyikan lagu yang
diciptakannya dan menyanyikannya secara berulang-ulang hingga betul- betul hafal dan
penuh penghayatan. Fenomena ini tampak pada siklus ke II. Sedangkan pada siklus I, siswa
masih belum terkondisikan dengan baik. Banyak waktu yang digunakan berdebat untuk
menentukan lirik lagu yang dicontoh dan menentukan pilihan kata- kata yang tepat dalam
menyusun lagu 25 nabi dan Rasul.
Pada saat penampilan anak semakin enjoy dan menikmati. Hal ini dapat dilihat
dari antusias mereka dalam bernyanyi tanpa melihat teks dan keinginan mereka
untuk selalu berdiskusi dengan temannya, dan bertanya kepada guru ketika ada hal- hal yang
tidak bisa diselesaikan oleh kelompok.
Berdasarkan perlakuan atau treatment terhadap siswa IV pada siklus I, diketahui
bahwa proses belajar mengajar masih mengalami hambatan dan siswa kurang maksimal di
dalam belajar. Penyebabnya adalah (1) siswa berdebat menentukan lirik lagu yang dicontoh
sehingga cukup banyak membutuhkan waktu, (2) siswa kurang teratur, cenderung ramai
sehingga mengganggu kelas lain, (3) siswa belum begitu menguasai lagu.
Berdasarkan hasil kegiatan belajar siklus I, diperoleh data yaitu dari 34 siswa, terdapat 27
siswa yang mencapai ketuntasan ke atas, Hal ini karena siswa ketika menciptakan lagu terlalu
lama sehingga tidak jadi satu lagu yang utuh dan menyanyikannya tidak hafal jumlah 25 nabi
dan Rasul tersebut. Meskipun berbagai kendala telah terjadi pada siklus I, tetapi dengan
kegiatan menyanyi ini sudah cukup meningkatkan prestasi siswa dibanding sebelum
diterapkannya kegiatan permainan dalam pembelajaran. sebagaimana tampak pada tabel
berikut.
Tabel Ketuntasan Belajar metode bernyanyi 25 Nabi dan Rasul pada Siklus I
Persentase Ketuntasan sebelumaction research
Persentase Ketuntasan pada siklus I
Selang skor
45% tuntas 79% tuntas 34
Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa metode bernyanyi dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa, tetapi hasil pembelajaran pada siklus I belum mengalami peningkatan
prestasi yang signifikan. Hal itu tidak terlepas dari kendala pembelajaran sebagaimana telah
disebutkan.
Untuk mengatasi kendala pembelajaran pada siklus I, dilakukan alternatif pemecahan
masalah, yaitu (1) para siswa diminta untuk menentukan lirik lagu sebelum belajar, (2)
kegiatan pembelajaran dilaksanakan di luar kelas (di lapangan upacara) agar tidak
mengganggu kelas lain, (3) siswa mempelajari kembali konsep sambil bermain dan bermain
sambil belajar.
Selanjutnya, berdasarkan perlakuan atau treatment terhadap siswa IVpada siklus II,
diketahui bahwa proses belajar mengajar berjalan dengan lancar, siswa aktif dan kreatif, dan
mereka tampak senang dan antusias dalam belajar. Suasana tersebut telah mendukung hasil
belajar, yaitu 91% siswa mengalami ketuntasan belajar sebagaimana tabel berikut.
Tabel Ketuntasan Belajar metode bernyanyi 25 Nabi dan Rasul pada Siklus II
PERSENTASE KETUNTASANSebelum ActionResearch Siklus
ISiklus II
45% tuntas 79% tuntas
91% tuntas
Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa metode bernyanyi yang diawali dengan
cipta lagu sesuai dengan lirik lagu yang telah ada untuk pembelajaran Iman Kepada 25 Nabi
dan Rasul dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa yang signifikan. 91% siswa
mengalami ketuntasan belajar dan hanya 0,9% saja yang belum tuntas belajar.
Ketidaktuntasan tersebut merupakan suatu kewajaran dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi siswa yang belum memiliki nilai ketuntasan tersebut, dilakukan kegiatan
remedial berupa penjelasan kembali nama-nama 25 Nabi dan Rasul yang belum dikuasai dan
kemudian mengerjakan tes uji kompetensi lagi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan bebagai macam uraian, tindakan dan kajian teori dalam PTK ini, maka
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi (Joyfull Learning) dapat
meningkatkan proses memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas IV Min Model
Panyiuran Kabupaten Hulu Sungai Utara.
2. Dengan metode bernyanyi (Joyfull Learning) dapat meningkatkan hasil kemampuan
memahami iman kepada nabi dan rasul siswa kelas IV Min Model Panyiuran Kabupaten
Hulu Sungai Utara.
Meningkatnya proses dan hasil belajar tersebut karena siswa aktif dan kreatif, merasa
senang belajar, dan ikut bertanggungjawab akan suksesnya pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa penerapan metode bernyanyi dalam pembelajaran memiliki dampak
positip dalam meningkatkan proses dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran karena kegiatan
belajar berpusat kepada siswa (student oriented) dan tidak berpusat kepada guru (teacher
oriented).
B. Saran
Dengan berdasar pada hasil kesimpulan tersebut penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Pembelajaran Aqidah Akhlaq, yang selama ini hanya melakukan penguatan
terhadap siswa cuma dengan metode ceramah dengan ucapan saja sebaiknya juga
dilakukan dengan metode joyfull learning (bernyanyi)
2. Penggunaan pembelajaran dengan pemberian metode joyfull learning bukanlah
mutlak menjadi satu satunya yang baik dalam KBM tetapi metode ini sangat cocok
dalam kelas yang heterogen dan materi yang sangat sulit dihafal, oleh karena itu
metode ini perlu dikembangkan lagi pada materi-materi lain khususnya aspek
aqidah.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
DePPORTER, Bobbi. 2000. Quantum Teaching (Pen. Ari Nilandary). Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Effendy, A. Fuad. 1993. Lagu dan permainan sebagai media pengajaran bahasa Arab di MI. Nadi Th 5, No. I, Juni 1993. Malang : FPBS IKIP MALANG.
Everett, Warron. 1987. A Popular Song as a Teaching Instrument. Forum vol xxv.
Konstantinotik, Anka. 1973. Let’s Sing a Song. English Teaching Forum Yugoslavia.
Muhdi, Muhaiban. 2000. Al-Syi’ru wal-Ghina’u lil Atfal. Makalah tidak diterbitkan
Nurhadi. 2003. Pendekatan Kontekstual. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang