14
RESENSI FILM THE PURSUIT OF HAPPYNES” Kelompok : Adi Dwifera Antonia Citra indriani Siti Rahmatunnisa Vivi Vitriani Indriana

Resensi film the pursuit of happynes

  • Upload
    adi165

  • View
    302

  • Download
    45

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Resensi film the pursuit of happynes

RESENSI FILM

“THE PURSUIT OF HAPPYNES”

Kelompok : Adi Dwifera

Antonia Citra indriani

Siti Rahmatunnisa

Vivi Vitriani Indriana

Page 2: Resensi film the pursuit of happynes

“ THE PURSUIT OF

HAPPYNES”

Identitas Film

Ringkasan Cerita

Kesutradaraan

Kesimpulan

Kelompok

Page 3: Resensi film the pursuit of happynes

IDENTITAS FILM :

• Judul Film : The Pursuit of Happynes

• Pengarang : Gabriele Muccino (sutradara), Steve Conrad (skenario)

• Penerbit : Columbia Pictures, USA

• Rilis : 15 Desember 2007

• Durasi : 109 menit

NextBack

Home

Page 4: Resensi film the pursuit of happynes

Produser : Will SmithSteve TischJames Lassiter

Todd BlackJason Blumenthal

Penulis : Steven Conrad

Pemeran : Will SmithJaden SmithThandie NewtonDan Castellaneta

Musik : Andrea Guerra

Sinematografi : Phedon Papamichael

Penyunting : Hughes Winborne

Negara : Amerika Serikat

Bahasa : Inggris

Anggaran : $55 juta

Back NextHome

Page 5: Resensi film the pursuit of happynes

RINGKASAN CERITA :

The Pursuit of Happyness adalah sebuah film biografi

buatan tahun 2006 yang menceritakan kisah hidup Chris

Gardner, seorang salesman yang berhasil menjadi pialang

saham kaya. Film ini disutradarai oleh Gabriele Muccino.

Skenarionya ditulis oleh Steve Conrad berdasarkan memoir

berjudul sama yang ditulis oleh Gardner bersama Quincy

Troupe. Film ini dirilis tanggal 15 Desember 2007 oleh

Columbia Pictures.

Back NextHome

Page 6: Resensi film the pursuit of happynes

Banyak hal menarik dari alur cerita film ini.Contohnya ketika Chris naik taksi dengan Jay Twistleseorang manajer Dean Witter. Chris berusaha menarikperhatian Jay dengan permainan rubik yang tidak dapatdiselesaikan oleh Jay. Chris pun berhasil menyelesaikanrubik tersebut. Sayangnya meskipun berhasil, Chris tidakmemiliki cukup uang untuk membayar taksi. Chris punmelarikan diri dari sopir taksi. Lagi-lagi meskipunberhasil melarikan diri, portable-bone-scanner miliknyatertinggal di stasiun kereta. Dan alat tersebut diambiloleh gelandangan stres yang mengira bahwa portable-bone-scanner milik Chris adalah time machine ataumesin waktu. Di adegan ini, mungkin bila kita menjadiChris Gardner kita akan berpikir bahwa ini adalahhukuman yg pantas akibat menipu seseorang. Dalam halini, Chris menipu sopir taksi dengan tidak membayarhaknya. Tapi, bila kita telusuri pada adegan-adeganberikutnya pasti kita akan berpikir lain.

Back NextHome

Page 7: Resensi film the pursuit of happynes

Kejadian selanjutnya adalah, Chris berhasil masuk

di Dean Witter dan mengikuti program internship tanpa

bayaran. Meskipun begitu, Chris tetap menjual seluruh

portable-bone-scannernya yang masih tersisa. Sampai

akhirnya bank tempat Chris menyimpan uangnya,

mengambil seluruh uang milik Chris karena ia

menunggak pajak. Chris pun menjadi bangkrut, dengan

hanya mengantongi uang sebanyak 21 dollar. Sampai

akhirnya ia dan anaknya terkadang menggelandang atau

tinggal di penampungan. Chris pun akhirnya bertemu

lagi dengan gelandangan yang pernah mengambil

­portanle-bone-scannernya dan mengambilnya kembali.

Sayangnya alat tersebut rusak. Namun Chris berhasil

membetulkannya dan ia mendapatkan uang dari hasil

penjualan alat tersebut.Back Next

Home

Page 8: Resensi film the pursuit of happynes

Garis besar peristiwa diatas adalah andai sajaportable-bone-scanner tadi tidak diambil olehgelandangan stres, mungkin Chris bener-bener tidakpunya harapan untuk meneruskan programinternshipnya yang tersisa kira-kira dua bulan.Tapiternyata dibalik kesulitan yang dialami, tetaplah selaluada hikmahnya. Seperti yang tertuang di QS. Al-Insyiroh : 6 yang berbunyi “sesungguhnya bersamakesulitan itu ada kemudahan.” Selain itu, karenauangnya yang habis untuk membayar tunggakanpajaknya. Chris justru mendapatkan ide untuk menjualproduk perusahaannya. Terkadang kita tidak tahu bahwasesungguhnya Tuhan tidak pernah tidur. Justrukemalangan yang kita alami adalah kasih sayang dariTuhan untuk menolong kita dikemudian hari.Maksudnya, justru dari kemalangan tersebutlah Tuhanmenjaga kita dari hal yangg sebenernya lebih gakdiinginkan terjadi.Back Home Next

Page 9: Resensi film the pursuit of happynes

Di akhir cerita, Chris akhirnya berhasil diterima

sebagai stockbroker di Dean Witter. Dan inilah awal

mula kebahagiaan Chris. Sebuah pencapaian luar biasa

atas usaha kerasnya, pilihannya untuk mencari

kehidupan yg lebih baik untuk anaknya Christopher.

Disitulah turning point seorang Chris Gardner.

Kebahagiaan yg terlihat singkat dibandingkan

perjuangan dan penderitaan yg dialaminya. Tapi justru

disitulah kebahagiaan sejati yang dirasakan bagi orang

yg memang berjuang untuk mencapai cita-citanya tanpa

ada rasa menyerah.

Back NextHome

Page 10: Resensi film the pursuit of happynes

Sikap yang patut dicontoh dari sesosok “Chris Gardner”,diantaranya :

Ulet,dimana ia dengan cepat’nya dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.

Tepat,dimana ia sangat memanfaatkan waktunya dalam bekerja dengan tepat.

Bertanggung jawab,dimana ia mampu mengurus kewajiban’nya meskipun

penderitaan datang kepada’nya serta mampu menyelesaikan pekerjaan’nya

dengan baik.

Berpotensi,selalu berfikir positif.

Berinovasi,selalu ingin berkembang.

Berorientasi ke depan,

Optimis,akan keberhasilan

Spontan,disaat menyampaikan pendapat.

Berani,disaat menghadapi situasi.

Kuat,dimana ia mampu menerima kenyataan yang ada.

Sabar,dimana ia tak sedikitpun ngeluh disaat musibah datang kepadanya.

Dan Doa,dimana ia selalu dekat dengan Tuhan.

Back NextHome

Page 11: Resensi film the pursuit of happynes

Sutradara : Gabriele muccino

1. Latar Belakang

Lahir pada tanggal 9 Februari 1954 di Milwaukee, Wiskonsin, Gardner tidak pernah mengenal

ayahnya. Dia tinggal dengan ibunya, Bettye Jean Gardner, yang dia kagumi, dan jika diharuskan tinggal

di rumah penampungan. Walaupun dihadang dengan kesulitan hidup dan peristiwa yang menakutkan

secara emosi, ibunya menurunkan secara genetik semangat jiwa yang kuat dan memberikan pelajaran

kepadanya beberapa pelajaran terhebat di kehidupannya, yang sampai sekarang masih diikutinya. Bettye

Jean meyakinkannya bahwa apapun latar belakangnya dan darimana asalnya, ia dapat mencapai apapun

tujuan yang ia tetapkan untuk dirinya dengan mengatakan “Jika kamu menginginkan, suatu hari kamu

bisa mendapatkan satu juta dollar.” Gardner percaya ini sebagai kenyataan, dan ia perlu menemukan

karir yang paling ia minati dengan hasrat menggebu, dan dimana karir itu bisa membuatnya “menjadi

kelas dunia dalam sesuatu yang dikerjakannya.”

BackNext

Home

Page 12: Resensi film the pursuit of happynes

2. karir

Lahir di Roma, Gabriele Muccino memperoleh sukses dengan film seperti

L'ultimo bacio (One Last Kiss) dan Remember Me, My Love (Ricordati di saya).

Dia saat ini sedang membuat sebuah saklar untuk mengarahkan film

Hollywood setelah L'ultimo bacio memenangkan Audience Award untuk World

Cinema di Sundance Film Festival 2002 membawanya ke perhatian industri film

Amerika. Muccino dipilih oleh Will Smith untuk melayani sebagai direktur The

Pursuit of Happyness. Muccino mengatakan dalam sebuah wawancara nanti, "Will

harus membela saya sebagai pilihan ke studio, saya hampir tidak bisa berbahasa

Inggris dan saya hampir tidak bisa mengekspresikan visi saya, saya merasa

dilindungi dan bahwa aku bisa mendorong ide-ide saya bahkan ketika mereka

tidak benar-benar. konvensional. alasan mengapa saya menemukan rasa hormat,

dan menghormati ide-ide saya, adalah karena Will. "Muccino juga diarahkan

Smith film ini nanti, Seven Pounds.

Back NextHome

Page 13: Resensi film the pursuit of happynes

2. Karya-karya Gabriele Muccino

Intolerance (episode "Max suona il piano") (1996)

Un posto al sole (TV series) (1996)

Ecco fatto (1998)

Gli amici di Sara (TV) (1999)

But Forever in My Mind (Come te nessuno mai) (1999)

L'ultimo bacio (One Last Kiss) (2001)

Remember Me, My Love (Ricordati di me) (2003)

Chi siete venuti a cercare (TV) (2006)

The Pursuit of Happyness (2006)

Heartango (promotional film for Intimissimi) (2007)

Viva Laughlin (TV series) (2007)

Seven Pounds (2008)

Kiss Me Again (Baciami ancora) (2010)

Playing for Keeps (2012)

Back NextHome

Page 14: Resensi film the pursuit of happynes

Didalam film ini banyak hal positif yang dapat kita ambil,dimana hal tersebut adalah

suatu bentuk gambaran kehidupan.Film tersebut mengajarkan bagaimana arti daripada

perjuangan.Yang mana istilah menjelaskan bahwa hidup bagaikan pendakian,dengan

semangat dan usaha yang dilakukan’nya berharap bisa mencapai puncak keberhasilan.

Tak ada kata ragu sekali untuk mencoba, kesempatan yang ada bagaikan peluang emas

dalam diri’nya,dengan sekuat tenaga ia optimis mampu menghadapinya. Karena ia yakin

Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk dirinya.

Hal yang membuat dirinya semangat tuk berkembang hanyalah dengan dukungan dan

doa,kata semangat bukan sembarang kata karna dibalik itu semua tersimpan makna yang

mampu memberikan energi positif dalam dirinya untuk bangkit.

Home The end