39
SEJARAH DAKWAH MASA MENENGAH DAN MODERN Disusun Guna Memenuhi Tugas Pengantar Ilmu Dakwah Dosen Pengampu: Dra. Hj. Jauharotul Farida, M.Ag. Disusun Oleh: Nana Lutfiana (131311110) Sulistyowati Sikoroningsih (131311119) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI MANAJEMEN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

Revisi pid klmpk 9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Revisi pid klmpk 9

SEJARAH DAKWAH MASA MENENGAH DAN MODERN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Pengantar Ilmu Dakwah

Dosen Pengampu: Dra. Hj. Jauharotul Farida, M.Ag.

Disusun Oleh:

Nana Lutfiana (131311110)

Sulistyowati Sikoroningsih (131311119)

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

MANAJEMEN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2014

Page 2: Revisi pid klmpk 9

I. PENDAHULUAN

Sejarah Dakwah berasal dari dua kata, yaitu “sejarah” dan “dakwah”. Sejarah

berasal dari bahasa Arab “syajarah” yang berarti pohon. Salah satu alasan terpilihnya

kata yang bermakna pohon ini, barangkali karena sejarah mengandung konotasi

gnealogi, yaitu pohon keluarga ynag menunjuk kepada asal usul suatu marga. Kata

“sejarah”, history, dan tarikh telah mengandung arti khusus yaitu “masa lampau umat

manusia”. Sedangkan “dakwah” secara etimologis (lughatan) barasal dari kata da’a,

yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung arti: menyeru, memanggil, mengajak.

“Dakwah”, artinya seruan, panggilan, dan ajakan. Dakwah Islam dapat dipahami

sebagai seruan, panggilan, dan ajakankepada Islam.1

Seperti nampak pada periodesasi pemikiran dakwah, dakwah sebagai aktivitas

sudah dilaksanakan semenjak adanya kenabian dan seruan risalah bagi manusia. Pada

periode kenabian sampai dengan jangka waktu yang sangat panjang, yakni akhir abad

ke-19, apa yang disebut Ilmu Dakwah belumlah dikenal. Dakwah masih dalam bentuk

aktivitas tabligh keagamaan, jihad politik, dan masih bersifat generik. Namun

kenyataan bahwa ilmu-ilmu bantu bagi pengembangan Ilmu Dakwah memang sudah

mulai bermunculan, walaupun masih sangat berserakan.2

II. PERMASALAHAN

Rumusan masalah:

1. Bagaimana perkembangan agama Islam pada abad pertengahan?

2. Bagaimana perkembangan dakwah di berbagai belahan dunia?

3. Bagaimana kronologi perkembangan dakwah di Indonesia?

4. Bagaimana perkembangan ajaran Islam pada masa modern?

III. PEMBAHASAN

1Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 1.

2Ahmad Anas, Paradigma Dakwah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2006),hlm. 18.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 2

Page 3: Revisi pid klmpk 9

A. Perkembangan Agama Islam Pada Abad Pertengahan

1. Sekilas Tentang Dunia Islam Abad Pertengahan

Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 dijelaskan bahwa sejarah Islam telah

melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-

1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).3

Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan keemasan. Hal ini di

tandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan islam, adanya integrasi  antar

wilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.

Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai

dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah

Islam, dan terpecahnya Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah.

Kerajaan Ottoman (Daulah Utsmaniyyah) di Turki

Daulah ini lahir pada abad ke-7 H (abad ke-13 M). Pendirinya Utman bin

Ertohrul yang dilahirkan di Anadol tahun 657 H. Kerajaan Ottoman (Daulah

Utsmaniyyah) didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh Utsman I

(Utman bin Ertohrul ) dari bangsa Turki Usmani, setelah Sultan Alauddin dari

Dinasti Saljuk meninggal dunia tahun 1300M.

Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman,

yang disusul oleh raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada

masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar,

karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota

Benteng Konstatinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena

keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih

yang artinya Sang Penakluk.

Selanjutnya pada tahun 1520-1566 M, Sulaiman Agung menjadi penguasa

baru di kerajaan Turki Usmani menggantikan Sultan Muhammad II dan dia dijuluki

Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman bukan hanya sultan yang paling terkenal dikalangan

Turki Usmani, akan tetapi pada awal ke 16 ia adalah kepala negara yang paling

terkenal di dunia. Ia seorang penguasa yang shaleh, ia mewajibkan rakyat muslim

3http://nchirewrahayu.blogspot.com/2013/10/makalah-perkembangan-islam-pada-abad.html . Diakses pada 05-06-14.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 3

Page 4: Revisi pid klmpk 9

harus shalat lima kali dan berpuasa di bulan ramadhan, jika ada yang melanggar

tidak hanya dikenai denda namun juga sanksi badan.

Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki, pada

saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik kepada khalifah Sulaiman, merteka di

beri kebebasan dalam memilih agama dan diberikan tempat di Turki Usmani. Lord

Cerssay mengatakan, bahwa pada zaman dimana dikenal ketidakadilan dan

kedzaliman katholik roma dan protestan, maka Sultan Sulaiman yang paling adil

dengan rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama islam. Setelah Sulaiman

meninggal dunia, kerajaan turki Usmani mengalami kemunduran.

Kerajaan Mugal di India4

Peranan umat Islam India dalam penyeluasan agama Islam dapat dilihat dalam

empat periode, periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M), periode Mogul

(1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan periode

Negara India Sekuler (1947-sekarang)

Pemerintahan Kemaharajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur pada

1526 M. Babur merupakan cucu Timur Lenk dari pihak ayah dan cucu Jenghiz Khan

dari pihak ibu. Kerajaan ini dimulai ketika dia mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan

Delhi terakhir pada pertempuran pertama Panipat dengan bantuan Gubernur Lahore.

Ia menguasai Punjab dan meneruskan ke Delhi yang dijadikan ibukota kerajaan.

Penguasa setelah Babur adalah putranya sendiri, Nashirudin Humayun (1530-1556

M) di masa ini kondisi kerajaan tidak stabil, karna banyak perlawanan dari musuh-

musuhnya. Pada 1540 terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Sher Khan dari

Qanauj mengakibatkan Humayun melarikan diri ke Persia. Atas bantuan Raja Persia

(Safawiyah), Humayun kembali merebut Delhi tahun 1555 M.

Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi pada masa pemerintahan Putra

Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M). Sistem Pemerintahan Akbar adalah

militeristik. Akbar berhasil memperluas wilayah sampai Kashmir dan Gujarat.

Pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan militer. Politik Akbar yang sangat terkenal

dan berhasil menyatukan rakyatnya adalah Sulhul Kull atau toleransi universal, yang

memandang sama semua derajat. Akbar menciptakan Din Ilahi, yang menjadikan

4http://nchirewrahayu.blogspot.com/2013/10/makalah-perkembangan-islam-pada-abad.html . Diakses pada 05-06-14.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 4

Page 5: Revisi pid klmpk 9

semua agama menjadi satu demi stabilitas antara Hindu dan Islam. Akbar

mengawini putri pemuka Hindu dan melarang memakan daging sapi. Penguasa

keempat adalah Jahangir (1605-1628 M), putra Akbar. Jahangir adalah penganut

Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang ayahnya ciptakan menjadi hilang

pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai pemberontakan, terutama oleh putranya

sendiri, Kurram. Kurram berhasil menangkap ayahnya, tapi berkat permaisuri

kerajaan, permusuhan antara ayah dan anak ini bisa dipadamkan.

Setelah Jahangir meninggal, Kurram naik tahta setelah mengalahkan

saudaranya, Asaf Khan. Kurram bergelar Shah Jahan (1627-1658 M) . Masa ini

banyak terjadi pemberontakan, terutama dari kalangan keluarga kerajaan.

Aurangzeb, panglima dan juga putra ketiga Shah Jahan berhasil memadamkan

pemberontakan dari keturunan Lodi. Keberhasilan Aurangzeb membuat saudara

tertuanya, Dara, merasa iri dan menuduh ingin merebut tahta kerajaan. Namun

ketangguhan Aurangzeb berhasil mengalahkan saudaranya sekaligus menangkap

ayahnya, Shah Jahan. Hal ini pernah dilakukan sendiri oleh Shah Jahan terhadap

kakek Aurangzeb, Jahangir. Aurangzeb, (1658-1707 M) menggantikan ayahnya.

Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud,

Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Ahmad Nagar,

Ousra, Khasmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.

Kerajaan Safawi di Persia5

Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah itu, bangsa Persia

yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk islam. Dinasti atau

kerajaan islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan Bangsa Mongol

merebutnya pada abad ke-12 M. Setelah 3 abad bangsa Mongol menguasai Persia,

hingga pada tahun 1501M muncul Dinasti baru, yaitu Dinasti atau kerjaan Safawi.

Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907 H/1501 M

di Tabriz. Beliau berkuasa pada tahun 1501M-1524M yang kekuasaannya disebelah

barat bebatasan dengan kerajaan Utsmani(Ottoman) di Turki dan disebelah Timur

berbatasan dengan kerajaan Islam Mogul di India.  Kerajaan Safawi merupakan

salah satu dari tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad pertengahan.

5http://nchirewrahayu.blogspot.com/2013/10/makalah-perkembangan-islam-pada-abad.html . Diakses pada 05-06-14.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 5

Page 6: Revisi pid klmpk 9

Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti sultan-sultan

Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahan hingga sebanyak 17 sultan. Sultan terakhir

bernama Sultan Muhammad.

Masa Kekuasaan Syah Abbas (1585-1628 M) merupakan puncak kejayaan

kerajaan safawi. Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di

bidang politik. Di bidang yang lain, kerajaan ini juga mengalami banyak kemajuan.

Kerajaan Safawi menjadikan Syiah sebagai mazhab negara dan menjadikan

Persia sebagai pusat aliran ini. Sampai saai ini Persia atau Iran dikenal sebagai pusat

aliran Syiah.

Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Syah

Ismail Safawi (1501-1524M), Syah Tahmasp I (1524-1576 M), dan Syah Abbas I

(1588-1620 M). Pada tahun 1736 M, Nadir Syah berhasil mengalahkan Kerajaan

Safawi dan mengakhiri kekuasaannya.

Kemunduran kerajaan Safawi adalah sepeninggal Abbas I, berturut-turut di

perintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M),

Sulaiman (1667-1694 M), Husain (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan

Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kindisi kerajaan tidak

menunjukan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran

yang akhirnya membawa kepada kehancuran.

Diantara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi ialah

konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Bagi Kerajaan Usmani berdirinya

Kerajaan Safawi yang beraliramn Syi’ah merupakan ancaman langsung terhadap

wilayah kekuasaan. Konflik antara dua kerajaan tersebut berlangsung lama,

meskipun pernah berhenti sejenak ketika tercapai perdamaian pada masa Shah

Abbas I. Namun tidak lama kemudian Abbas meneruskan konflik tersebut, dan

setelah itu dapat dikatakan tidak ada laigi kedamaian antara dua kerajaan besar Islam

itu.

Penyebab penting lainnya adalah karena pasukan ghulam(budak-budak) yang

di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti

Qizilbash. Hal ini disebabkan karena pasukan tersebut tidak disiapkan secara terlatih

dan tidak melalui proses yang dialami Qizilbash. Sementara itu, anggota Qizilbash

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 6

Page 7: Revisi pid klmpk 9

yang baru ternyata tidak memiliki militansi dan semangat yang sama dengan

anggota Qizilbash sebelumnya.

B. Perkembangan Dakwah di Berbagai Belahan Dunia

1. PERKEMBANGAN DAKWAH DI AFRIKA UTARA

A. Sejarah dan perkembangan Dakwah di Afrika Utara

Sejarah historis Dakwah Islam masuk dan menguasai Afrika Utara dan

menjadikan salah satu bagian provinsi dari dinasti Bani Umayyah. Mayoritas

bangsa-bangsa di Afrika Utara adalah muslim.6

Sejak periode awal Islam sampai abad ke-19, sejarah masyarakat muslim

Afrika Utara berlangsung dalam dua motif utama, yaitu pembentukan negara dan

islamisasi. Penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab memberikan dorongan

baru bagi pembentukan negara dan penggorganisasian masyarakat Afrika Utara

menjadi komunitas muslim. Penaklukan tersebut juga mengantar pada

kelembagaan Islam bagi warga masyarakat Afrika Utara. Akhirnya bangsa Arab

memberikan Afrika Utara sebuah identitas Arab yang ditimbulkan oleh

gelombang migrasi Arab, dan melahirkan negara yang didominasi oleh bangsa

Arab. 7

Secara umum gerakan-gerakan jihad di Afrika Utara pada abad ke-19

menjurus kepada pembentukan negara-negara Islam termasuk diantaranya yang

dipimpin Usman Fodio (1754-1817 M) di Nigeria, gerakan Grand Sanusi di Libya

(1787-1859 M), dan gerakan Al Mahdi di Sudan (1845-1848 M). Ciri yang paling

istimewa dari gerakan revivalis8 di Afrika Utara adalah kepemimpinannya, yakni

orde-orde sufi yang berorientasi pada politik, militan9, dan reformis.10

6A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid II, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983),hlm.154.7Ira, M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, Bag. III, (Jakarta: Rajawali Press, 2002),hlm.201.8Gerakan Revivalismeyang muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 biasa dikenal dengan tajdid adalah suatu proses yang dengannya komunitas muslim (ummah) menghidupkan kembali kerangka social, moral, dan agama dengan kembali kepada dasar-dasar Islam, yakni al-Quran dan al-Sunnah. Tokoh yang masuk dalam kelompok ini adalah al-Ghazali , Ibn Taymiyah , Ahmad Sirhindi , Syah Wali Allah Dihlawi di India, dan Muhammad Ibn Abdul Wahhab di Arab Saudi, Muhammad Ibn Ali al-Syaukani  di Yaman, Sayyid Ahmad dari Rae Bareli di India, Hajj Syariat Allah di Bengal , Muhammad Ibn Ali al-Sanusi  di Afrika Utara dan Fulaniyah di Afrika Barat. Gerakan Revivalis memusatkan diri pada: Kepedulian yang sangat terhadap kebobrokan social dan masyarakat muslim. Seruan untuk kembali ke dalam Islam yang murni dan membuang tahyul yang ditanamkan oleh bentuk-bentuk sufisme popular. Usaha-usaha untuk membebaskan diri dari ide kemapanan dan finalitas mazhab-mazhab fiqhi dan usaha-usaha untuk melaksanakan ijtihad, yaitu memikir ulang secara pribadi mengenai makna risalah yang murni.

9orang atau kelompok orang-orang yang ikut serta dalam suatu pertempuran fisik/verbal yang agresif, biasanya dikarenakan suatu penyebab.10orang yang mendukung reformasi

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 7

Page 8: Revisi pid klmpk 9

Dengan demikian, gerakan dakwah di belahan Afrika Utara lebih kental

diwarnai oleh pengaruh sufi, islamisasi pemerintah, dan penghapusan segala

bentuk yang berbau kepercayaan atau pemurnian terhadap terhadap ajaran Islam.11

B. Tunisia

Sejak awal diperkenalkan Islam di Tunisia, mayoritas penduduk muslim

negeri ini merupakan kaum Sunni yang bermazhab Maliki dan Hanafi. Tetapi

untuk kepuasan batin, gerakan Islam di Tunisia tidak lepas dari penganut tarekat.

Tunisia dalam periode awal Islam, sebagaimana Timur Tengah, tetap

melestarikan warisan institusionalnya tetapi menerima versi Islam dalam bentuk

peradaban kuno. Hingga abad ke-19 Tunisia dalam segala aspeknya merupakan

sebuah varian provinsional dalam dunia Islam Timur Tenggah.

Pada abad ke-20, banyak negara yang mengalami kebangkitan Islam, gerakan

dakwah di Tunisia terpisah dari ulama mapan. Upaya utama untuk mengorganisasi

gerakan Islamis di Tunisia dilakukan pada awal 1960-an oleh sebuah gerakan

yang berpusat di Pakistan bernama kelompok dakwah. Kelompok-kelompok

yang muncul di Tunisia memiliki fokus-fokus perhatian yang berbeda dengan

tegas. Fokus dakwah lebih tertuju pada individu dari pada masyarakat Islam

secara keseluruhan atau pemikiran Islam, yang menjadi karakter MTI dan kaum

islamis progresif yang belakangan muncul. Tujuan akhir dakwah adalah

membangun sebuah masyarakat Islam, tetapi pendekatannya adalah dari bawah ke

atas; sebagai pembangunan masyarakat, individu harus diperbaharui terlebih

dahulu sebelum masyarakat dapat diperbaharui.12

Konsep pembaharuan mereka adalah taslih (memulihkan, memperbaiki) dan

tujuan mereka adalah menciptakan individu-individu yang saleh (benar, bijak,

baik) sebagai sarana untuk mencapai sebuah tatanan masyarakat muslim sejati.

C. Maroko

Mayoritas penduduk Maroko adalah beragama Islam dan masuk dalam

golongan muslim Sunni, maka tak heran sepanjang perjalanan sejarah negeri ini

banyak dipelopori oleh gerakan pembaruan yang berawal dari gerakan tarekat.

11Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 128.12Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 129.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 8

Page 9: Revisi pid klmpk 9

Gerakan dakwah Islam berupa gerakan pembaruan di negara Maroko

diawali dengan kebangkitan kembali al-Murabhitun pada abad kesebelas dan al-

Muwahhidun pada abad keduabelas.

Dengan demikian, sepanjang perjalanan gerakan dakwah di Maroko lebih

mewarnai pada gerakan-gerakan dalam bentuk tarekat yang kemudian banyak

didistorsi oleh pemerintah. Sehingga pola dakwahnya lebih pada perpaduan antara

bentuk sufisme (tarekat) dan pemerintahan yang berkuasa, disamping gerakan

pemurnian agama yang tidak pernah padam ditengah-tengah masyarakat.13

D. Libya

Libya merupakan negara dari pemerintahan Usmani yang mendirikan rezim

utama diwilayah Tripolitania, Cyrenaica, dan Fezzan.

Sejarah kehidupan muslim kontemporer Libya banyak berubah setelah kudeta

yang dilakukan oleh Mu’amar Qadzdzafi pada tahun 1969, dimana sistem

monarki diganti menjadi anakronisme politik. Revolusi Qadzdzfi mulainya

dianggap sebagai salah satu contoh paling awal dalam pembaharuan politik islam

sejak negara Afrika Utara memperoleh kemerdekaannya pada 1950 dan 1960-an.

Puncak dari proses egalitarianis Qadzdzafi dan mengarah ke tingkat baru

penafsiran Islamnya adalah pembentukan jamahiriyah pada tahun 1977. Dan

dari sistem politik yang telah diterapkan di anggap radikal, maka kemudian

mendapat reaksi keras dari para ulama yang pada akhirnya kemudian melahirkan

gerakan aksi Islam bawah tanah diantaranya Hizb-al-Tahrir al Islami gerakan

sejenis ihwanul muslimin sekaligus merupakan gerakan oposisi bagi pemerintahan

Qadzdzafi. 14

Libya sebagai bentuk gerakan dakwah kontemporer banyak dipengaruhi dan

terpusat oleh kebijakn pemerintah yang berkuasa saat itu. Sehingga birokrasi

(unsur politik) sangat menonjol dalam memegang keputusan dan memberikan

corak dalam setiap aktifitas keislaman.

2. PERKEMBANGAN DAKWAH DI CINA

A. Sejarah Dakwah Islam di Cina

13Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 130.

14Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 132-133.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 9

Page 10: Revisi pid klmpk 9

Kedatangan islam di Cina dapat ditelusuri melalui dua jalur perdagangan :

pertama melalui jalan laut, dan kemudian melalui jalan darat. Dan komunitas

muslim melalui jalur tersebut telah meningkat terus menerus melalui imigrasi,

perpindahan agama dan perkawinan. Pada abad ke-6 perdangan Arab dan Cina

sangat berkembangan melalui Ceylon. Sementara itu pada abad ke-7 perdagangan

segitiga antara Arab, Cina, dan Persia makin berkembangan lagi dan kota Syiraf di

Teluk Persia merupakan bursa bagi para pedagang Cina. Periode ini bersamaan

dengan dinasti Tang di Cina (618-907) . dan pertama kali nama arab disebut

dalam sejarah Cina.15

Secara historis proses dakwah islam dapat ditelusuri melalui perjalanan para

da’i hingga sampai ke negeri ini :16

Pada masa dinasti Tang datanglah ke Canton banyak orang asing dari Amman,

Kamboja, Madinah, dan beberapa orang lain. Dalam beribadah orang-orang asing

tersebut menyembah langit (maksudnya allah) dan tidak ada patung berhala atau

simbol pigura didalam rumah peribadatan mereka. Kerajaan Madinah memiliki

hubungan yang erat dengan kerajaan India. Di kerajaan inilah lahir agama-agama

asing, yang berbeda dengan agama budha. Meraka tidak makan daging babi atau

minum anggur dan memandang tidak halal daging yang disembelih diluar cara

mereka.

Pada perkembangan selanjutnya secara garis besar masyarakat muslim Cina

terbagi menjadi dua kelompok, yaitu : Pertama, kelompok Hui yakni warga

muslim yang tersebar dibeberapa daerah yang berpenduduk Hui yang secara fisik

dan bahasa adalah warga Cina, tetapi menganggap diri meraka bukan sebagai

warga cina disebabkan mereka tidak makan danging babi dan menyembah roh

nenek moyang, tidak berjudi, tidak mengonsumsi makanan keras, dan tidak pula

mengisap ganja. Kedua adalah kelompok muslim yang tidak berasimilasi dengan

masyarakat Asia Tengah, termasuk didalamnya kelompok Kazakh, Uighur, Kirgh

dan beberapa kelompok kecil lainnya dan sebagian besar mereka berbahasa Turki

yang tidak berasimilasi kedalam kebudayaan Cina.

Pada perkembangan selanjutnya kehidupan kaum muslimin juga terus

berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Dan salah satu

diantaranya adalah akibat dari gerakan pembaharuan yang melanda Cina pada 6

15Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 137.16Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana,2007),hlm. 136-138

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 10

Page 11: Revisi pid klmpk 9

abad terakhir dikalangan kaum muslim di Cina dapat dijumpai spektrum yang luas

dari kepercayaan islam.

B. Pola Dakwah Kontemporer di Cina

Secara kultural terjadi kebangkitan kembali gerakan dakwah islam di Cina,

yaitu pada abad 19 dan 20. Selama periode ini orang-orang muslim banyak

membangun lebih dari 1000 sekolah dasar dan perpustakaan dan banyak sekolah

menengah.

Secara politis, umat muslim Cina membuat kemunculan kembali secara

mengesankan. Banyak diantara mereka bergabung dengan revolusi nasionalis.

Sementara itu pengorganisasian semua muslim Cina dibawah payung tunggal

dimotori oleh muslim mongolia dengan pembentukan “ Liga Lima Ma”. Gerakan-

gerakan pembaruan bersemangat Wahabiyahyang dikenal sebagai Yihewani

(ikhwan) menjadi populer berkat dukungan kaum nasionalis dan para panglima

perang. Mereka menilai bahwa islam tradisionalis terlalu menyesuaikan diri

dengan praktik-praktik cina, dan menilai sufisme terlalu memuja wali dan makam.

Sehingga aktivitas gerakan dakwahnya lebih pada aspek pembaharuan dalam

kehidupan masyarakat.

3. PERKEMBANGAN DAKWAH DI ASIA TENGAH DAN SELATAN

A. Perkembangan Dakwah di Asia Tengah

Pada abad ke-7 M, Arab berhasil membawa islam ke Trankaukasia Timur.

Walaupun ditentang oleh orang georgia dan orang yahudi kaszar diwilayah ini,

namun dakwah islam berlangsung dengan cepat sehingga pada abad ke-8,

mayoritas penduduk sudah muslim. Islamisasi berlangsung hinga abad ke-12

ketika perlawanan orang Yahudi dan Kristen sudah tidak ada lagi.

Abad ke-13 adalah abad kegelapan bagi Islam di Asia Tengah karena invansi

mongol. Pada mulanyakekuasaan mongol sangat anti islam karena banyak

pemimpin Mongol yang beragama Budha dan Kristen Nestorian. Akan tetapi,

Islam tetap bertahan berkat usaha dakwah yang dilakukan oleh tarekat sufi yang

banyak menarik masyarakat masuk Islam dan bahkan penguasa Mongol, yaitu

kekhanan Chagatai yang berhasil diislamkan.

Abad ke-14 wilayah-wilayah penting muslim masuk kekaesaran Rusia, seperti

Khazan, Astrakhan, Siberia barat. Pada masa ini umat Islam diperlakukan sebagai

warga Rusia yang tidak mendapatkan hak seperti yang dinikmati oleh orang

Kristen. Para bangsawan muslim didorong untuk masuk Kristen, dan dibeberapa

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 11

Page 12: Revisi pid klmpk 9

wilayah para pemimpin agama Islam diusir kepedalaman, dan masjid-masjid

dihancurkan. Sampai akhirnya Islam dapat berkembang kembali khususnya masa

kekaesaran Chaterine Agung, yang menganggap Islam lebih berpengaruh

memberadapkan Asia dari pada orang Kristen.

Pada awal pemerintahan rusia abad ke-19, penaklukan yang di lakukan Rusia

melahirkan Asia Tengah dengan wilayah administratif organisasi yang baru. Pada

awalnya kehadiran Rusia menguntungkanbagi organisasi keagamaan muslim. Di

Bukhara, sebuah organisasi muslim yang terorganisir secara baik dan

mendapatkan dukungan dari negara mencapai tingkat kohesi sosial dan

ekonominya.17

B. Perkembangan Dakwah di Asia Selatan

Perjalanan dakwah Islam di Asia Selatan sangat luas dan heterogen. Mayoritas

dari penduduk Asia Selatan adalah mendefinisikan diri sebagai muslim dengan

berbagai kelompok bahasa yang berbeda-beda, hidup dalam beragam lingkungan,

dan menghadapi suasana sosial dan lingkungan yang heterogen. Pada saat tertentu,

Islam Asia Selatan berfungsi sebagai wahana protes simbolis, jalan besar bagi

mobilitas sosial, dan bahkan identitas religius alternatif, inilah yang terjadi dengan

pria di India Selatan yang sebagian besar masuk Islam dalam dasawarsa terakhir

ini.

Di Asia Selatan ketika Islam telah berkuasa diwilayah ini, para penguasa baru

berdakwah dengan cara mendirikan lembaga-lembaga yang membawa kesan

Islam. Ibu kota dijadikan pusat utama ketaatan muslim. Karena sultan diharapkan

mengakui kekuatan syariah, meskipun hukum itu tampaknya bertentangan dengan

hukum-hukum dinasti lokal. Para sultan juga harus membantu lembaga-lembaga

yang sangat penting bagi identitas kolektif muslim-masjid, madrasah/sekolah

agama, dan rumah sakit. Penguasa dapat mengeluarkan dana dari perbendaharaan

sentral, sedangkan para individu swasta lebih suka memberikan wakaf untuk

mendirikan dan melestarikan lembaga-lembaga seperti itu.18

C. India

Masyarakat india, banyak sekali yang masuk islam tidak dengan jalan

kekerasan sebagaimana yang digambarkan dalam sejarah atau tulisan tentang

penyerbuan yang dilakukan tentara muslimin dan kekuasaan muslim di India,

17Ira, M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, Bag. III, (Jakarta: Rajawali Press, 2002),hlm. 364.18Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 145.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 12

Page 13: Revisi pid klmpk 9

akan tetapi semata-mata melalui turunan dan persuasif dakwah yang penuh

dengan jalan damai. Kelompok ini berbeda dengan mereka yang masuk Islam

dengan kekerasan atau dengan kelompok lain dari masyarakat India yang

heterogen itu. Thomas W. Arnold membagi masyarakat Islam di India menjadi

dua golongan.

1. Golongan keturunan asing yang datang ke India membawa Islam sebagai

agama.

2. Golongan penduduk asli yang semula memeluk agama lain dan kemudian

masuk Islam melalui berbagai cara dakwah secara bertahap dalam periode

tertentu.19

Golongan pertama diatas terbagi lagi menjadi 3 kelompok.

a. Yang terbesar dan terpenting ialah kaum pendatang yang berasal dari

daerah Barat Laut, terutama yang berdiam di Sind dan Punjab.

b. Keturunan kaum bangsawan dan tentara Islam, terutama berdiam dibagian

utara serta sebagian Dacca.

c. Mereka yang berada di sepanjang perbatasan Barat. Pada umumnya

meraka keturunan Arab yang datang ke India melalui jalan Laut.

Dakwah di India Selatan dimulai pada abad ke-7 ketika kelompok

perdagangan arab dan perjalanannya ke Tiongkok atau Cina mampir atau

mengambil barang dagangannya di India. Diantara mereka ada yang menetap dan

mengawini penduduk setempat. Mereka inilah nenek moyang dari penduduk

Mapila. Sebagian nenek moyang susku Mapila datang ke Irak dan Persia.

Sementara itu, kebangkitan gerakan-gerakan Islam pada benua India didasari

pada revivalisme Islam diantaranya adalah Sayyid Ahmad Khan dan gerakan

Aligarh yangdipimpimnya. Dia menumpahkan perhatiannya pada masyarakat

muslim India dan bersifat loyal dalam bidang politik. Dia percaya bahwa hal itu

adalah salah satu bukti tidak ada pertentangan antara akal, agama, dan ilmiah. Dia

menegaskan bahwa akalitu adalah agama akal dan alamiah yang tidak mungkin

ada kontradiksi antara kalam Allah (Al-Qur’an) dengan ciptaan Allah (alam

semesta) disebabkan karena hukum Islam itu sejajar dengan hukum-hukum alam,

maka Islam itu pasti selaras dengan pemikiran ilmiah modern. Gerakan Aligarh

dari Ahmad Khan, dengan orientasi yang positif kearah modernisasi, merupakan

pendorong bagi perkembangan modernisme dalam masyarakan muslim di India.

19Lihat. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya, 1983).

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 13

Page 14: Revisi pid klmpk 9

Akan tetepi, pada tahun 1930 M warisan modernisme muslim pada Muhammad

Iqbal dan Muhammad Ali Jinnah, para pemuka politik yang menyerukan

pemisahan negara muslim yakni Pakistan.

D. Pakistan

Negara pakistan didirikan berdasarkan gagasan bahwa umat muslim India

telah membentuk sebuah bangsa dan berhak atas Tanah Air teritorial mereka

sendiri.

Problem utama yang dihadapi Pakistan adalah menciptakan sebuah identitas

nasional yang serasi dengan realitas perbatasan wilayah politik yang baru dan

menciptakan sebuah rezim yang mantap yang diakui oleh penduduknya yang

berbeda secara etnis, ideologis, linguistik, dan perbedaan agama yang sangat

tajam. Karena semenjak pendirian negara tersebut seruan atau dakwah terhadap

Islam belum mampu mengatasi permasalahan mengenai bentuk Islam yang harus

dikembangkan.

Pemerintah memberlakukan hukum tradisional Islam, melarang perjudian dan

penggunaan alkohol, dan membentuk sistem peradilan baru. Gerakan

pembaharuan yang berlangsung di Pakistan lebih menekankan pada totalitas

sistem Islam atau Nizam-i Musthafa yang mengisyaratkan sebuah pemerintahan

dan perekonomian Islam. Dengan demikian Islam telah digunakan untuk

membangkitkan semangat solidaritas nasional.20

E. Bangladesh

Islam di Bangal (Bangladesh) berawal dari penyerbuan Turki pada 1000 M.

Pada tahun 1576, wilayah tersebut merupakan bagian dari kerajaan Mughol yang

menguasainya hingga 1757 dan berdirinya kerajaan Inggris di India. Tentang

masuknya Islam yang diwarnai dengan gerakan dakwah di Bangladesh para

sejarah mengklasifikasikan kedalam beberapa tahap yaitu:

Tahap pertama, islamisasi dengan penggundulan Hutan Delata Bengal oleh

petani lapar-lahan yang tidak mempunyai komitmen keagamaan yang mantap, dan

dipacu oleh para penguasa Bengal yang haus pajak, baik pada masa pra-Mughol

maupun Mughol Begal.

Tahap kedua, islamisasi di Bengal Timur dapat disaksikan dalam

perkembangan suatu tradisi yang mesin kretisitasi bentuk-bentuk Islam rakyat dan

Hindu.

20Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007) ,hlm. 148-149.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 14

Page 15: Revisi pid klmpk 9

Tahap ketiga, munculnya beberapa gerakan kebangkitan yang menentang

ragam Islam Bengali dan paham singkritis yang tumbuh didalam negeri pada abad

ke-19.

Gerakan lainnya adalah Thariqah-i Muhammadiyah gerakan di India yang

menyerupai Wahabiyah di Arab Saudi pada abad ke-18. Ciri utama gerakan ini

adalah menekankan kekuatan yang ketat pada syariah.21

4. PERKEMBANGAN DAKWAH DI ASIA TENGGARA

A. Proses awal penyebaran Islam di Asia Tenggara

Asia Tenggara atau Indo-Melayu merupakan tujuh dari wilayah kebudayaan

atau peradaban Islam yang tegasnya terdiri dari wilayah kebudayaan Arab, Islam

Persia, Islam Turki, Islam Afrika (hitam), Islam anak benua India, Islam Indo-

Melayu, dan terakhir sekali wilayah peradaban Islam di western hemisphere.

Sebagai bagian integral dari kebudayaan peradaban Islam secara keseluruhan,

fenomena dan ekspresi kebudayaan Islam di wilayah Indomelayu juga

mencakupciri-ciri universal, membuat kebudayaan peradaban di wilayah tertentu

dapat disebut Islamiate (meminjam istilah Hogson).

Mengenai datangnya islam di Asia Tenggara sedikitnya ada tiga teori besar.22

Teori pertama , teori yang mengatakan bahwa islam datang langsung dari

Arab, atau tepatnya Hadramaut .teori ini dikemukakan oleh Crawfurd

(1820),Kayzer (1859), Niemann (1861),de Hollander (1861), dan Veth

(1871).Crawfurd menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab,meskipun

pada bagian lain menyebut adanya bagian dari orang-orang Mohamme dan di

India Timur.

Teori yang kedua adalah teori yang mengatakan Islam datang dari India adalah

teori yang pertama kali dikemukakan oleh Pijnapel, berdasarkan terjemahan

prancis tentang catatan perjalanan sulaiman, Marcopolo, dan Ibnu Battuta,ia

menyimpulkan bahwa orang orang arab menyimpulkan yang bermazhab syafi’i

dan gujarat dan malabar di India yang membawa islam di Asia Tenggara.

Dan teori ketiga, adalah teori yang dikembangkan oleh fatimi bahwa Islam

datang dari Bengali (kini Bangladesh).

21Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007) ,hlm. 150-151.22Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 153-154.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 15

Page 16: Revisi pid klmpk 9

Sementara itu mengenai proses awal masuknya Islam di Asia Tenggara tidak

berlangsung secara serta merta, akan tetapi melalui beberapa tahap .Penetrasi

Islam Asia Tenggara secara kasar dapat dibagi ke dalam tiga tahap.

1. Tahap petama, Dimulai dengan kedatangan Islam yang kemudian diikuti

dengan kemerosotan, akhirnya keruntuhan kerajaan Majapahit pada kurun

abad keempat belas dan lima belas.

2. Tahap kedua,sejak datang dan mapannya kekuasaan kolonialisme Belanda

di Indonesia, Inggris di semenanjung malaya, dan spanyol di Filipina

sampai abad ke 19.

3. Tahap ke tiga, bermula pada abad ke 20 dengan terjadinya liberalisasi

kebijakan pemerintah kolonial terutama di Indonesia.

Dengan demikian, dapat dianalisis bahwa keseluruhan struktur masyarakat

Asia Tenggara kontemporer mencerminkan sebuah akumulasi antara pola

institusional dan wilayah ini yang banyak di pengaruhi oleh pemerintah

kolonial Inggris dan Belanda.

B. Malaysia

Secara historis, Islam telah menjadi bagian dari negara-negara tradisional

Melayu, setidaknya dari zaman kesultanan Malaka. Peran Islam dalam negara

melayu tradisional sejak itu menjadi hak yang tak dapat diganggu gugat meskipun

naik turun, dari zaman kolonial sampai tercapainya kemerdekaan dan suatu

bangsa modern.

Sementara itu, proses kebangkitan Islam di Malaysia dimotori oleh masuknya

paham-paham yang diajarkan oleh kaum salaf yang diinspirasi oleh gerakan-

gerakan luar, seperti Jalaluddfin al-Afgani, Muhammad Abduh, dan Rasyid

Ridha.23

Pada periode kemerdekaan Malaysia merupakan isu penting bagi kebijakan

terhadap umat Islam. Pada masa kemerdekaan dakwah Islam berlangsung secara

bebas karena berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah yang sangat

mendukung dan suasana yang kondusif dalam melakukan dakwah. Karena pada

periode federasi agama merupakan kepedulian lokal, dan sebagian besar

kesultanan melayu berusaha mempertahankan sebuah departemen urusan agama

meliputi tugas pembangunan Masjid, pemberlakuan moral dan kitab hukum

23A.S Harahap, Sejarah Penyiaran Islam di Asia Tenggara, (Medan: Islamiyah, 1951), hlm. 20-21.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 16

Page 17: Revisi pid klmpk 9

pidana Islam serta mengumpulkan zakat. Pada kemerdekaan ini Islam dijadikan

agama resmi pemerintah federasi.

Gerakan modern yang cukup menggemparkan adalah Darul Arqam, di

samping itu Darul Arqam telah berhasil secara mandiri menekankan gaya hidup

komunal muslim sekaligus menghadirkan kuatnya hubungan kerja sama dalam

Islam.

Selain organisasi besar diatas yang mewarnai perjalanan dakwah Malaysia

juga terdapat organisasi-organisasi kecil yang kontribusinya terhadap kemajuan

Islam di negeri ini tidak sedikit. Dengan demikian walaupun gerakan dakwah di

negeri Jiran tidak monolitik atau uniliniear dalam struktur dan perkembangan

siknifikasinya untuk masyarakat dan politik Malaysia cukup kuat.24

C. Singapura

Berdasarkan keadaan demografi tersebut walaupun secara umum orang

muslim Singapura merupakan kaum minoritas, namun aktivitas gerakan dakwah

disana berkembang secara dinamis. Hal ini diindikasikan dengan mulai

bermunculnya organisasi atau lembaga-lembaga keislaman. Organisasi Islam yang

terkemuka adalah masyarakat dakwah muslim, didirikan 1932. Gerakan dakwah

organisasi ini adalah antara lain mendirikan gedung peringatan Raja Faisal (King

Faisal Memorial Hall), mendirikan klinik pengobatan dan pusat hukum.

Sementara, pada era 80-an komunitas muslim di Singapura mulai perhatian

terhadap peningkatan status sosial-ekonomi secara memadai dalam profil yang

tinggi. Gerakan dakwah Islam mulai diarahkan untuk melakukan perbaikan dan

bergeser ke prioritas-prioritas baru dalam menghadapi kebijakan pemerintah

dimana pemerintah Singapura yang sedang memasuki tangga teknologi sampai

akhirnya menjadi salah satu “Negara-negara Indrusti Baru” (NIC’s).

Gerakan organisasi ini juga mengimbau kepada pemimpin-pemimpin muslim

(ulama) dan aktivitas-aktivitas yang berorientasi Islam agar menanggulangi status

sosial-ekonomi mereka dalam kerangka dan prinsip-prinsip Islam.

D. Brunei Darussalam

Asal mula Brunei berasal dari bahasa Sansekerta Varunai yang berarti

Kalimatan. Sejarah masuknya Islam di Brunei dibawa oleh ulama dari Tanah

Arab yang sebelumnya ke Tanah Melayu Johor. Di antara ulama Islam adalah

24Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 165-166.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 17

Page 18: Revisi pid klmpk 9

Syarif Ali yang berasal dari Thaif sebuah kota kecil didekat tempat arah umat

Islam menuju kiblat buat bersembahyang.

Sementara itu, sebagai negara yang mengamalkan ajaran Islam, Brunei gencar

melakukan islamisasi dalam kehidupan publik. Selaras dengan kedudukan Islam

sebagai agama resmi beberapa lembaga publik yang berorientasi Islam didirikan.

Dari situlah kemudian agama Islam berkembang di Tanah ini hingga menjadi

negara Islam yang mayoritas penduduknya adalah beragama muslim walaupun

ada sebagian kecil penduduk sebagai imigran dari Cina. Sebagai agama resmi,

Islam mendapat perlindungan penuh dari negara. Dan bahasa Melayu tetap

menjadi media pengajaran agama dan komunikasi di antara kaum muslimin

Brunei.25

C. Kronologi Perkembangan Dakwah Di Indonesia

A. Sebelum Masa Penjajahan (Masa Wali)

Sampai dengan abad ke-8 H/14M, belum ada pengislaman penduduk pribumi

Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9H/14M., penduduk pribumi

memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya

penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abd tersebut disebabkan saat itu kaum

muslimin sudah memeilki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan

berdirinya kerajaan bercorak Islam, seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka,

Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah

campuran, keturunan raja-raja pribumi pra-Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya

islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya

kekuatan dan pengaruh Kerajaan-kerajaan Hindu atau Budha di Nusantara, seperti

Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam

mengatakan bahwa, kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya

bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai,

tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke

Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan

lil’alamin.26

Sementara itu, dalam sejarah penyebaran ajaran agama Islam terutama di Pulau

Jawa banyak ditemukan literatur bahwa pada masa awal, da’i sebagai penyebar Islam

25Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 170.26Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 171.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 18

Page 19: Revisi pid klmpk 9

banyak dipegang peranannya oleh para “wali sembilan” yang lebih dikenal dengan

“walisongo”. Kata wali berasal dari Al-Qur’an yang banyak memiliki arti antara lain:

penolong, yang berhak, yang berkuasa. Wali juga memiliki arti pengawal, kekasih,

ahli waris, dan pengurus.walisongo di sini diartikan sebagai sekumpulan orang

(semacam dewan dakwah) yang dianggap memilki hak untuk mengajarkan Islam

kepada masyarakat Islam di bumi Nusantara pada zamannya.

B. Dakwah Pada Masa Penjajahan (Pesantren dan Organisasi Islam)

1. Pesantren

Pesantren berarti tempat tinggal para santri. Istilah santri sendiri berasal dari

bahasa Tamil “sattin” yang berarti orang yang tinggal di sebuah rumah miskin

atau bangunan keagamaan secara umum. Pesantren merupakan pranata asli Islam,

yang lahir dari pola kehidupan tasawuf, yang pada perkembangannya telah

merambah di beberapa wilayah Islam. Hal ini didasari bahwa produk pesantren

adalah pranata pendidikan asli Islam, pesantren lahir dari pola kehidupan tasawuf,

yang berkembang di beberapa wilayah Islam Timur Tengah dan Afrika Utara.

2. Organisasi Islam

Kebangkitan Islam semakin berkembang dengan membentuk organisasi-

organisasi sosial keagamaan, secara berurutan organisasi-organisasi tersebut lahir

seperti SDI (Serikat Dagang Islam) di Bogor tahun 1905 dan Solo 1911,

Muhammadiyah di Yogyakarta 1912, Persatuan Islam (Persis) di Bandung 1920,

Nahdatul Ulama’ di Surabaya 1926, dan Persatuan Tarbiyah Indonesia di

Candung,Bukit Tinggi 1930. Sementara itu juga berdiri partai-partai politik seperti

Sarikat Islam yang merupakan lanjutan dari SDI, Persatuan Muslim Indonesia

(Permi) di Padang Panjang (1932) yang merupakan kelanjutan dan perpanjangan

dari organisasi Thowalib Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.

C. Masa Kemerdekaan

Pola dakwah yang dikembangkan pada masa ini adalah terkonsentrasi pada

peletakan ideologi Islam terhadap pemerintahan yang baru dibentuk untuk

mengakomodasi kepentingan umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk

Indonesia. Dan ini akan berdampak luas terhadap perkembangan dari Islam itu sendiri

dan kemudian menata kehidupan umat dalam sebuah masyarakat yang berdaulat,

setelah lepas dari cengkraman penjajahan.

D. Era Globalisasi dan Modernisasi

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 19

Page 20: Revisi pid klmpk 9

Guna pencapaian tujuan gerakan yang kaffah dalam rangka pembebasan umat

dari tekanan kapitalisme global untuk menuju kemerdekaan sejati sebagai hamba

Allah, maka gerakan dakwah di Indonesia perlu dirancang strategi yang akurat. Dan

salah satu solusi dakwah untuk menghadapi fenomena tersebut yang ditawarkan dan

yang dirumuskan dalam KUII (Kongres Umat Islam Indonesia) yang berlangsung di

Jakarta, dengan rumusan adlah sebagai berikut:27

a. Merumuskan kembali dan membumikan tauhid sebagai pandangan dunia.

b. Penguatan sumber daya da’i dalam lembaga dakwah.

c. Penciptaan jaringan ekonomi umat berdasarkan syariah.

d. Penguasaan teknologi media dan komunikasi dakwah.

e. Penguasaan informasi dakwah untuk menyusun kurikulum dan materi dakwah

Islam.

f. Menyampaikan Islam pada semua lingkungan dan lapisan masyarakat.

g. Mengaktifkan khotbah Jum’at sebagai sarana membangun kesadaran masalah

bersama.

h. Penciptaan seni budaya Islam populer.

i. Menyajikan Islam sebagai agama pembebas.

D. Perkembangan Ajaran Islam Pada Masa Modern

Menjelang dan pada awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah

tahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara, telah menyimpang dari ajaran Islam

yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat dalam hal :28

Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini

ditandai dengan banyaknya umat Islam yang selain menyembah Allah SWT juga

memuja makam yang dianggap keramat dan meminta tolong dalam urusan gaib kepada

27Wahyu Ilahi, Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007),hlm. 206.28http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/01/kelas-xi-bab-13-perkembangan-islam-pada.html . Diakses pada 05-06-14.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 20

Page 21: Revisi pid klmpk 9

dukun-dukun dan orang-orang yang dianggap sakti. Selain itu, ada juga kelompok umat

Islam yang meng kultuskan dan beranggapan bahwa sultan adalah orang suci yang

segala perintahnya harus ditaati.

Adanya kelompok umat Islam, yang selama hidup di dunia ini, hanya

mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka beranggapan hahwa

memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi dan ilmu pengetahuan

tentang dunia adalah tidak perlu, karena hidup di dunia ini hanya sebentar dan

sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekal dan abadi. Selain itu, banyak umat

Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu paham yang mengharuskan berserah diri

kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena hidup manusia dikuasai dan ditentukan

oleh nasib.

Penyimpangan-penyimpangan umat Islam terhadap ajaran agamanya seperti

tersebut, mendorong lahirnya para tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan urnat

Islam agar kembali kepada ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Quran

dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh pembaharu yang dimaksud antara lain:

1.    Muhammad bin Abdul Wahhab,29lahir di Nejd (Arab Saudi) pada tahun 1115 H

(1703 M) dan wafat di Daryah tahun 1201 H (1787 M). Muhammad bin Abdul

Wahhab adalah seorang ulama besar yang produktif, karena buku-buku

karangannya tentang Islam, mencapai puluhan judul. Di antara buku bukunya

berjudul “Kitab At-Tauhid” yang isinya antara lain tentang pemberantasan syirik,

khurafat, takhayul, dan bid’ah yang terdapat di kalangan umat Islam dan mengajak

umat Islam agar kembali kepada ajaran tauhid yang murni. Para pengikut

Muhammad bin Abdul Wahhab, menamakan kelompoknya dengan “A1-

Muwahhidun” atau “Al-Muslimun”, yang artinya kelompok yang berusaha

mengesakan Allah SWT semurni-murninya. Gerakan pemurnian ajaran Islam yang

dilakukan oleh para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhah ini, dinamakan juga

gerakan “Wahabi”.

29http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/01/kelas-xi-bab-13-perkembangan-islam-pada.html . Diakses pada 05-06-14.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 21

Page 22: Revisi pid klmpk 9

2.    Rifa’ah Badawi Rafi’ At-Tahtawi, atau At-Tahtawi,30 lahir di Tahta pada tahun

1801 M dan meninggal di Mesir. Pemikirannya yang berkaitan dengan ajaran

Islam, antara lain, beliau menyerukan agar umat Islam dalam hidup di dunia ini

tidak hanya mementingkan urusan akhirat, tetapi juga harus mementingkan urusan

dunia, agar umat Islam tidak dijajah oleh hangsa lain.

3.    Jamahiddin Al-Afghani,31 lahir di Asadabad tahun 1838 M dan wafat di Istanbul

rahun 1897 M. Di antara pemhaharuan pemikiran yang dimunculkan beliau adalah:

o   Agar kejayaan umat Islam dapat diraih kembali dan mampu menghadapi dunia

modern, umat Islam harus kembali kepada ajaran agamanya yang murni dan

harus memahami Islam dengan rasio dan kebebasan.

o   Jamaluddin menginginkan agar kaum wanira juga meraih kemajuan dan bekerja

sama dengan pria untuk mewujudkan masyarakat Islam yang dinamis dan maju.

o   Kepemimpinan otokrasi hendaknya diubah menjadi demokrasi. Menurut

pendapatnya Islam menghendaki pemerintahan republik yang di dalamnya

terdapat kebebasan mengemukakan pendapat dan kewajiban negara untuk

tunduk kepada undang undang.

o   Ajarannya tentang Pan-Islamisme yakni persatuan dan kerjasama seluruh umat

Islam harus diwujudkan. Karena persatuan dan kerja sama seluruh umat Islam

sangat penting dan di atas segalanya.

Selain tokoh-tokoh pembaharuan tersebut, masih banyak lagi tokoh-tokoh

pembaharuan lainnya, seperti Muhammad Abduh di Mesir (1849-1905 M),

Muhammad Rasyid Ridla (1865-1935 M), Sayid Ahmad Khan di India (1817- 1898

M), dan Muhammad Iqbal di Pakistan (1876-1938 M).

Pada masa pembaharuan jumlah penduduk beragama Islam berkembang terus

ke seluruh pelosok dunia. Penduduk Muslim terbanyak terdapat di Benua Asia dan

Afrika. Mengacu kepada data penduduk tahun 1991 M, negara-negara yang

30http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/01/kelas-xi-bab-13-perkembangan-islam-pada.html . Diakses pada 05-06-14.

31http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/01/kelas-xi-bab-13-perkembangan-islam-pada.html . Diakses pada 05-06-14.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 22

Page 23: Revisi pid klmpk 9

penduduk Muslimnya lebih dan 90 % adalah Mauritania, Sahara Barat, Maroko,

Aijazair, Tunisia, Libia, Mesir, Somalia, Turki, Irak, Yordania, Arab Saudi, Yaman,

Oman, Qatar, Bahrain, Iran, Afghanistan, dan Pakistan.

Sedangkan negara-negara yang jum!ah umat Islamnya mencapai 50—90 %

adalah Tanzania (Afrika), Turkemenistan, Uzbekistan, Kirghistan, Tajikistan

(Rusia), Bangladesh, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Kepulauan

Mindanou di Filipina. Negara-negara yang umat Islamnya 10—50 % antara lain

seperti Guinea (Afrika), Albania, Suriah, India, Gina, dan Myanmar.

Untuk mengikat negara-negara Islam di seluruh dunia, pada bulan Zulhijjah

tahun 1381 H (Mei 1962), telah didirikan Rabithah Al-Alam Al-Islami (Muslim

world League atau Liga Dunia Islam) sebuah organisasi Islam internasional non-

pemerintah yang tidak berpihak kepada suatu partai atau golongan dan mewakili

umat Islam sedunia. Liga Dunia Islam ini berkantor pusat di Mekah (Saudi Arabia),

sedangkan kantor perwakilannya tersebar di seluruh dunia, seperti Indonesia,

Amerika, Kanada, Denmark, Malaysia, dan Prancis.

Di Benua Eropa dalam Conference of Islamic Cultural Centre and

Organization of Europe (Konferensi Pusat Kebudayaan dan Organisasi Islam Eropa)

di London pada bulan Mei 1973, dengan diprakarsai oleh Sekretariat Islam di Jeddah

telah didirikan Dewan Islam Eropa, yang bertujuan untuk mengorganisir dan

memajukan usaha-usaha dakwah islamiah.

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah dakwah merupakan peristiwa masa lampau umat manusia dalam

upaya mereka menyeru, memanggil dan mengajak umat manusia dalam upaya mereka

menyeru, memanggil dan mengajak umat manusia kepada Islam serta bagaimana

reaksi umat yang diseru dan perubahan-perubahan apa yang terjadi setelah dakwah

digulirkan, baik langsung maupun tidak langsung.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 23

Page 24: Revisi pid klmpk 9

Dakwah sebagai aktivitas sudah dilaksanakan semenjak adanya kenabian dan

seruan risalah bagi manusia. Pada periode kenabian sampai dengan jangka waktu yang

sangat panjang hingga saat ini. Sejarah dakwah di beberapa negara memiliki

perkembangan maupun strategi yang bervariasi, namun memiliki satu tujuan yang

sama yakni menyerukan agama Allah yaitu agama Islam, memperbaiki aqidah,

syariah serta akhlak manusia.

Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di antaranya  Kerajaan

Ottoman di Turki, Kerajaan mogul di India dan Kerajaan Syafawi di Persia. Pada abad

pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai antara lain dengan tidal

adanya lagi kekuasaan kerajaan islam yang utuh.

Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju seperti pada masa periode

klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad pertengahan berhasil menghasilkan

peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.

B. Saran

Demikian makalah yang bisa penulis paparkan, semoga makalah ini

bermanfaat bagi penulis dan pembaca, dan semoga dapat menjadi bahan bacaan dalam

menambah pengetahuan / wawasan. Demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran,

penulis harapkan dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Ahmad.Paradigma Dakwah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2006)

A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid II, (Jakarta: Pustaka al-Husna,

1983).

A.S. Harahap.Sejarah Penyiaran Islam di Asia Tenggara, (Medan: Islamiyah, 1951).

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 24

Page 25: Revisi pid klmpk 9

Ira, M. Lapidus.Sejarah Sosial Umat Islam, Bag. III, (Jakarta: Rajawali Press, 2002).

Thomas W. Arnold.Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya, 1983).

Wahyu Ilahi, Harjani Hefni.Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007).

http://nchirewrahayu.blogspot.com/2013/10/makalah-perkembangan-islam-pada-

abad.html. Diakses pada 05-06-14.

http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/01/kelas-xi-bab-13-

perkembangan-islam-pada.html. Diakses pada 05-06-14.

Sejarah Dakwah Masa Menengah dan ModernPage 25