Upload
abrianto-nugraha
View
710
Download
46
Embed Size (px)
Citation preview
Pendahuluan Setiap perusahaan yang ingin menang atau
bertahan dalam persaingan harus memiliki strategi yang tepat untuk tujuan jangka panjang yang ingin dicapai
Strategi supply chain mencakup: Supplier mana yang akan dipilih Supplier mana yang dijadikan mitra jangka panjang Letak lokasi gudang dan pusat distribusi Melakukan kegiatan logistik sendiri atau
diserahkan ke pihak ketiga
Pendahuluan Kebutuhan pasar maupun ketersediaan sumber daya
harus dipakai acuan untuk menyusun strategi operasi Namun, supply chain bergantung sepenuhnya pada
end customer dari produk yang dibuat, bukan pada immediate customer
Contoh: Pabrik bahan kimia tidak akan bertahan lama jika
produk detergen yang dihasilkan tidak disukai di pasar
Pasar pabrik bahan kimia bukanlah pabrik detergen, tetapi pelanggan yang menggunakan detergen
Pendahuluan Sumber daya bukan lagi hanya sumber
daya internal, namun kumpulan sumber daya di sepanjang supply chain yang mendukung semua aktivitas sehingga produk jadi bisa sampai ke tangan end customer
Definisi strategi supply chain Kumpulan kegiatan dan aksi strategis di
sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut
Tujuan Strategis Supply Chain Untuk bisa memenangkan persaingan pasar,
supply chain harus bisa menyediakan produk yang: Murah Berkualitas Tepat waktu Bervariasi
Tingkat kepentingan untuk masing-masing tujuan berbeda-beda untuk setiap jenis produk dan segmen pelanggan
Kemampuan SC mencapai tujuan strategis Tujuan strategis bisa dicapai jika supply
chain memiliki kemampuan untuk1. Beroperasi secara efisien2. Menciptakan kualitas3. Cepat4. Fleksibel5. inovatif
Karakteristik Produk dan Pasar Marshal Fisher membagi produk menjadi
dua kategori : Produk fungsional Produk inovatif
Produk Fungsional Produk dengan konfigurasi standar dan siklus
hidup panjang Biasanya sedikit variasi Tingkat akurasi peramalan permintaan relatif
tinggi Tingkat kekurangan produk (stockout rate) bisa
ditekan sampai 1-2% sehingga permintaan relatif stabil dan mudah
diramalkan dengan tingkat akurasi yang tinggi Contoh: kertas HVS A4 80 gram, staples, paku
payung, CD, lampu, pensil
Produk Inovatif Setiap kelompok produk memiliki variasi
sampai ratusan atau ribuan Produk hanya bertahan sebentar di pasaran
dan akan digantikan oleh variasi produk lain baru yang dikembangkan
Peramalan permintaan sulit dilakukan Bisa mengakibatkan kekurangan maupun
kelebihan persediaan Contoh : industri garmen, HP, komputer,
dll
Perbedaan karakteristik produk fungsional dan inovatif
Aspek Fungsional InovatifSiklus Hidup Panjang, bisa lebih dari 2
tahunPendek, 3 bulan sampai 1 tahun
Variasi per kategori
Sedikit, 10-20 variasi Banyak, bisa mencapai ribuan
Volume per SKU Tinggi RendahPeramalan permintaan
Relatif mudah, akurasi tinggi
Sangat sulit, kesalahan ramalan tinggi
Tingkat kekurangan produk (Stockout rate)
Hanya 1%-2% Bisa sampai 10%-40%
Kelebihan persediaan di akhir musim jual
Jarang karena musim jual sangat panjang
Sering terjadi
Biaya penurunan harga jual (markdown)
Mendekati 0% 10%-25%
Marjin keuntungan per unit yg terjual dengan harga normal
Rendah Tinggi
Strategi SC: efisien atau responsifProduk Fungsional Srategi
Efisiensi/lean (ramping) fokus pada upaya meminimumkan ongkos-
ongkos fisik di sepanjang SC Investasi untuk meningkatkan inovasi dan
fleksibilitas justru akan menjadikan produk mahal sehingga tidak kompetitif di pasar
Ongkos yang dominan : ongkos kegiatan fisikProduk Inovatif Strategi responsif/agile
(tangkas) Ongkos yang dominan : ongkos mediasi pasarKesesuaian antara karakteristik produk dengan
strategi supply chain disebut dengan strategic fit
Strategic fit pada supply chain
responsif
efisien
fungsional inovatif
Tidakcocok
Tidakcocok
StrategicFit
Kesesuaian antara strategi SC dengan kebijakan taktis Strategi SC harus tercermin pada
kebijakan atau keputusan taktis Pengaruh pada efisiensi maupun
kecepatan respon Kebijakan tentang lokasi fasilitas Konfigurasi dan pengelolaan sistem produksi Strategi mengelola persediaan Transportasi Pemilihan supplier
Keputusan taktis dan strategi SCKeputusan
TaktisEfisien Responsif
Lokasi Fasilitas Tempatkan pabrik di negara yang ongkos kerjanya murah
Cari lokasi yang dekat pasar, punya akses tenaga terampil dan teknologi yang memadai
Sistem produksi
Tingkat utilitas sistem produksi harus tinggi
Sistem produksi harus fleksibel dan ada kapasitas ektra
Persediaan Perlu upaya minimisasi tingkat persediaan
Diperlukan persediaan pengaman yang cukup di lokasi yang tepat
Transportasi Pengiriman TL/CL atau subkontrak ke pihak ketiga
Diperlukan transportasi cepat. Bila perlu tetapkan kebijakan LTL/LCL
Pasokan Pilih suplier dengan harga dan kualitas sbg kriteria utama
Pilih suplier berdasarkan kecepatan, fleksibilitas dan kualitas
Pengembangan Produk
Fokus ke minimasi ongkos Gunakan modular design dan tunda differensiasi produk sebisa mungkin
Masih ingat dengan biskuit ini?
Biskuit monde butter cookies diproduksi oleh PT Nissin Biscuit Indonesia
Lokasi: Ungaran, kab Semarang Jawa Tengah Produk lain: Butter Coconut, Frychip, Honey,
Aynako, dan Longer Stick.05/03/23SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
17
Tugas Kelompok Lakukan studi literatur untuk mengetahui strategi yang
digunakan oleh PT Nissin Biscuit Indonesia untuk bertahan dalam industri makanan di Indonesia
Cantumkan sumber studi literatur Diemailkan sebelum hari Selasa, 21 Oktober 2014 Ingat untuk memberi nama anggota dan NPM pada file
presentasi Setelah presentasi, file diemail ke [email protected]
dengan subject TugasSCM Format penamaan file:
TugasSCM_NPM(salah satu anggota kelompok).pptx Contoh: Tugas1SCM_1235010080.pptx
18