16
PERANG PADRI & PERANG DIPONEGOR O KELOMPOK 4

Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG PADRI

&PERANG

DIPONEGORO

KELOMPOK 4

Page 2: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

ANGGOTA KELOMPOK 4 (XI MIPA 3)• Adinda Fatkhah Gifary (02)• Ahmad Husein Haekal Al Kaff (04)• Hafidz Dhany Wicaksono (16)• Massinangku Al Egsa (17)• Muchmirul Yusa Setyaji (18)• Olifia Azzahra (21)• Rifqi Ahmad Makarim (24)

Page 3: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG DIPONEGORO (I. PENDAHULUAN)•Waktu : 25 Juli 1825 s/d 1830• Tempat : Pulau Jawa• Hasil : Penguasaan Belanda atas Pulau Jawa.• Tokoh : Pangeran Diponegoro

Disebut PERANG JAWA & salah satu pertempuran TERBESAR bagi Belanda. Memakan korban sebanyak 8.000 serdadu Eropa, 7.000 pribumi, & 200.000 orang Jawa.

Page 4: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG DIPONEGORO (II. LATAR BELAKANG)MEI 1825, SMISSAERT (pemimpin Belanda) ingin MEMPERBAIKI

JALAN yang rencanya dari Yogyakarta s/d Magelang melewati Muntilan, justru dibelokkan melewati Tegalrejo & melintasi MAKAM LELUHUR Pangeran Diponegoro. Patok yang telah dicabut kembali dipasang. Sehingga Pangeran Diponegoro mengganti patok dengan TOMBAK sebagai PERNYATAAN PERANG. Perjuangan dibantu KYAI MAJA sebagai pemimpin spiritual pemberontakan.

20 JUL 1825, Belanda MENGEPUNG rumah Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Ia & keluarganya MELARIKAN DIRI ke DESA DOKSO, lanjut ke GOA SELARONG yang dijadikan basisnya. Sementara itu, Belanda MEMBAKAR rumahnya.

Page 5: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG DIPONEGORO (III. JALAN PEPERANGAN)Dengan semangat “SADUMUK BATHUK, SANYARI BUMI DITOHI

TEKAN PATI“ (“Sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati”), perang dimulai. 1825-1826, pasukan Pangeran Diponegoro & panglima Sentot Prawirodirdjo unggul.

Akibat rugi, 1827 JEND. DE KOCK menggunakan siasat BENTENG STELSEL, yaitu membangun benteng untuk mempersempit ruang gerak. Belanda juga MENDATANGKAN PASUKAN dari Sumatera Barat. Taktik lain : MENGHASUT pasukan Pangeran Diponegoro agar mau memihak Belanda & berhasil.

Page 6: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

31 OKT 1828, Kyai Maja berunding dengan Belanda tapi gagal, lalu ditangkap & diasingkan ke MINAHASA. 17 OKT 1829, Sentot Prawirodirdjo berunding dengan Belanda. 24 OKT 1829, ia dikirim ke Yogyakarta, lalu ke Sumatera Barat (Perang Padri). Karena justru bergabung dengan Kaum Padri, ia diasingkan.

21 SEPT 1829, Belanda mengumumkan jika ada yang menangkap Pangeran Diponegoro akan dihadiahi 20.000 RINGGIT, tapi gagal. 28 MAR 1830, JEND. DE KOCK menjepit pasukan di MAGELANG. Pangeran Diponegoro bersedia MENYERAHKAN DIRI dengan syarat pasukannya dilepas. Pangeran Diponegoro diasingkan ke MANADO & dipindah ke BENTENG ROTTERDAM, Makassar, Sulawesi Selatan. 8 JAN 1855, ia wafat di tempat itu juga.

Page 7: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO
Page 8: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG PADRI (I. PENDAHULUAN)•Waktu : 1803 s/d 28 Des 1838• Tempat : Kerajaan Pagaruyung di Minangkabau, Sumatera Barat• Hasil : Kemenangan Belanda• Tokoh : Tuanku Imam Bonjol

Disebut PERANG SAUDARA karena adanya pertentangan AGAMA antara KAUM PADRI & KAUM ADAT sebelum berubah menjadi peperangan melawan BELANDA.

Page 9: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG PADRI (II. LATAR BELAKANG)Adanya gerakan WAHABI dari ARAB yang dibawa oleh H. MISKIN,

H. SUMANIK, & H. PIOBANG, lalu bersama ulama Pagaruyung (KAUM PADRI), mereka ingin memperbaiki kebiasaan buruk masyarakat Pagaruyung (KAUM ADAT). Namun, tidak ada kesepakatan & terjadi permusuhan (1803). Kaum Padri dipimpin HARIMAU NAN SALAPAN & Kaum Adat dipimpin Yang Dipertuan Agung saat itu, yaitu SULTAN ARIFIN MUNINGSYAH.

Page 10: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG PADRI (III. KETERLIBATAN BELANDA)Puncaknya (1815), Kaum Padri dipimpin TUANKU PASAMAN

menyerang Kerajaan Pagaruyung di KOTO TANGAH & Sultan Arifin Muningsyah pun melarikan diri. Akhirnya, Kaum Adat meminta bantuan Belanda (21 FEB 1821).

4 MAR 1822, Belanda dipimpin LETKOL RAAFF membuat Kaum Padri keluar dari Pagaruyung. Lalu, Belanda membangun benteng FORT VAN DER CAPELLEN di BATUSANGKAR, sedangkan Kaum Padri bertahan di LINTAU.

Page 11: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

Saat itu, Belanda juga tengah perang di Jawa (PERANG DIPONEGORO) yang lebih sulit. Sehingga, tentara di Sumatera Barat dikurangi. Oleh karenanya, Belanda mengajak TUANKU IMAM BONJOL (pemimpin Kaum Padri) untuk damai (TAKTIK DAMAI) dengan maklumat PERJANJIAN MASANG (15 NOV 1825).ISI:1. Penetapan batas daerah kedua belah pihak. 2. Kaum Padri harus mengadakan perdagangan hanya dengan pihak

belanda.

Page 12: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG PADRI (IV. PEPERANGAN JILID KEDUA)Kemenangan di Jawa membuat Belanda ingin menundukan Kaum

Padri agar bisa meMONOPOLI. Lalu, Belanda MELANGGAR PERJANJIAN & membangun benteng FORT DE KOCK di BUKITTINGGI.

Selain itu, Belanda mendatangkan SENTOT PRAWIRODIRDJO (panglima Pangeran Diponegoro yang memihak Belanda setelah perang Jawa) untuk menambah pasukan. Namun, ia justru bersengkongkol dengan Kaum Padri & diketahui Belanda. Sehingga, ia dikembalikan ke Jawa. Tapi akhirnya, ia dibuang di BENGKULU & ditinggal sampai MATI.

Page 13: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

PERANG PADRI (V. PERLAWANAN BERSAMA)1833, Kaum Adat & Kaum Padri BERKOMPROMI. Mereka sadar

Belanda justru menyengsarakan keduanya. 11 Jan 1833, kubu pertahanan Belanda diserang mendadak & menjadi kacau.

23 Agus 1833, GubJen VAN DEN BOSCH datang & memerintah segera menyerang BENTENG BONJOL. Berkali-kali Belanda menyerangnya, tapi gagal. Akhirnya, pada 16 Agus 1837 Benteng Bonjol dapat DITAKLUKKAN. Imam Bonjol & beberapa pengikutnya MENGUNDURKAN DIRI ke MARAPAK.

Page 14: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

Okt 1837, Belanda MENJEBAK Imam Bonjol untuk BERUNDING tanpa membawa senjata. Ia ditangkap & dibawa ke BUKITTINGGI, lalu ke PADANG untuk diasingkan. 23 Jan 1838 dipindah ke CIANJUR. 1838 ke AMBON, 19 Jan 1839 ke MANADO. Setelah diasingkan selama 27 TAHUN, 8 NOV 1864 ia WAFAT.

Perang berlanjut hingga benteng terakhir di DALU-DALU yang dipimpin TUANKU TAMBUSAI jatuh (28 DES 1838). Sehingga, Tuanku Tambusai mundur ke NEGERI SEMBILAN. Perang dianggap SELESAI, kemudian Kerajaan Pagaruyung di bawah PENGAWASAN BELANDA.

Page 16: Sejarah : PERANG PADRI & PERANG DIPONEGORO

SEKIAN.

KELOMPOK 4