55
TUGAS MAKALAH SEMINAR “APLIKASI MULTIMEDIA DALAM DESAIN PEMBELAJARAN” OLEH : NAMA : KURNIAWAN STAMBUK : A1C3 09 034 PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 1

Seminar kurniawan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seminar kurniawan

TUGAS

MAKALAH SEMINAR

“APLIKASI MULTIMEDIA DALAM DESAIN

PEMBELAJARAN”

OLEH :

NAMA : KURNIAWAN

STAMBUK : A1C3 09 034

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2012

1

Page 2: Seminar kurniawan

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................1

Daftar isi ...............................................................................................2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .........................................................................3

ISI

A. Pengertian Belajar ....................................................................6

B. Pengertian Media Pembelajaran ...............................................8

C. Pengertian Multimedia ...........................................................11

D. Manfaat Multimedia Dalam Desain Pembelajaran ................12

E. Karakteristik Multimedia Dalam Pembelajaran ....................16

F. Format Multimedia Dalam Desain Pembelajaran .................18

G. Elemen-Elemen Multimedia Dalam Pembelajaran ...............20

H. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran ...............31

PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................34

B. Saran ......................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Seminar kurniawan

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada prinsipnya adalah upaya untuk mengubah tingkah laku

individu yang dilakukan secara sistematis untuk mencapai tujuan yang

diharapkan. Melalui pendidikan ini individu akan mendapatkan perubahan ilmu

pengetahuan, sikap dan keterampilan serta dapat mengembangkan potensi-

potensi ynag ada dasar yang dimilikinya sehingga berani menghadapi

permasalahan kehidupan dalam masyarakat. Dalam rangka mencerdasakan

kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu pendidikan menjadi suatu hal yang

sangat penting bagi pembangunan yang berkelanjutan disegala aspek

kehidupan manusia.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang

sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah

prestasi belajar. Masalah umum yang sering dihadapi oleh peserta didik

khususnya siswa adalah masih cukup banyak yang belum dapat mencapai

prestasi belajar yang memuaskan. Sebenarnya banyak faktor yang

menyebabkan prestasi belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang

akademik baik faktor-faktor yang berada dalam diri siswa maupun faktor-

faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi yang rendah,

kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya

frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media

3

Page 4: Seminar kurniawan

belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah dan

sebagainya. Demi mencapai prestasi belajar yang memuaskan tersebut dengan

sistem pendidikan pembelajaran yang semakin maju dan didukung juga

perkembangan teknologi. Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi

besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh

informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga

menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik

pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi

peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk

menentukan dengan apa dan bagaiamana siswa untuk dapat menyerap

informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada

teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi

multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah kemudahan

dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.

B. Batasan Masalah

Pada makalah ini, ada beberapa permasalahan yang akan dibahas

mengenai “Aplikasi Multimedia dalam Desain Pembelajaran” yaitu :

Apa pengertian belajar?

Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?

Apa arti dari multimedia?

Apa saja manfaat multimedia dalam desain pembelajaran?

Apa saja karakteristik multimedia dalam pembelajaran?

Bagaimana format multimedia dalam desain pembelajaran?

4

Page 5: Seminar kurniawan

Apa saja yang termasuk elemen-elemen multimedia dalam

pembelajaran?

Bagaimana aplikasi multimedia dalam desain pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

Dari uraian permasalahan tersebut diatas, ada beberapa tujuan yang

ingin dicapai oleh penulis yaitu :

Agar pembaca dapat mengetahui arti belajar

Agar pembaca dapat mengetahui apa itu media pembelajaran

Agar pembaca dapat mengetahui arti dari multimedia

Agar pembaca manfaat multimedia dalam desain pembelajaran

Agar pembaca dapat mengetahui karaktreristik multimedia dalam

pembelajaran

Agar pembaca dapat mengetahui format multimedia dalam desain

pembelajaran

Agar pembaca dapat mengetahui elemen-elemen multimedia dalam

pembelajaran

Agar pembeca dapat mengetahui aplikasi multimedia dalam desain

pembelajaran

5

Page 6: Seminar kurniawan

ISI

A. Pengertian Belajar

Menurut Edward Walter, belajar adalah perubahan atau tingkah laku

akibat pengalaman dan latihan. Hudoyo (1984 : 3) memberikan pengertian

belajar sebagai suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan atau

pengalaman sehingga mampu mengubah tingkah laku manusia. Dimyati

(1994 : 282) mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan individu

memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara pengolahan

bahan belajar. Dalam belajar tersebut individu mengunakan ranah-ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Akibat belajar tersebut maka kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotor makin bertambah baik.

Pengertian tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah

kegiatan individu untuk memperolah pengetahuan, perilaku dan keterampilan

sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman, tetapi

tidak semua tingkah laku tersebut disebabkan oleh hasil dari suatu

pengalaman, dimana pengalaman itu adalah bahan belajar. Bahan belajar ini

dapat berupa buku, guru, lingkungan, teman, dan lain sebagainya.

Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses usaha sadar yang

dilakukan secara terus-menerus melalui bermacam-macam aktivitas dalam

pengalaman mencapai pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan

tingkah laku yang menetap.

6

Page 7: Seminar kurniawan

Morgan dalam Sofyan (2001: 1) mengemukakan bahwa belajar adalah

setiap perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil

latihan dan pengalaman.

Slameto (2003: 3) mengemukakan bahwa ciri-ciri perubahan tingkah

laku dalam pengertian belajar:

a. Perubahan terjadi secara sadar

Ini berarti seorang yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu sekurang-kurangnya dia merasakan telah terjadi adanya

suatu perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Suatu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perubahan belajar, perubahan-perubahan senantiasa

bertambah dan bertujuan untuk memperoleh yang lebih baik dari

sebelumnya.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada

tujuan yang akan dicapai.

7

Page 8: Seminar kurniawan

e. Perubahan dalam belajar bertambah dan terarah

Ini berarti perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang

akan dicapai. Perubahan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku

yang benar-benar disadari.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, yakni dalam sikap

keterampilan, pengetahuan dan sebagainya

B. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Benyak batasan yang diberikan orang tentang media. Latuheru (1988: 14)

menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses

interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara

tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media

pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa

mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus

dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih

merangsang kegiatan belajar siswa.

http://wijayalabs.blogspot.com/2007_12_01_archive.html

Mengapa harus dibutuhkan media di dalam proses pembelajaran?

Pertanyaan yang sering muncul adalah mempertanyakan pentingnya media

8

Page 9: Seminar kurniawan

dalam sebuah pembelajaran. Sebelumnya, Kita harus mengetahui terlebih

dulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Karena proses belajar

mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari

pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam

simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun

nonverbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol

komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Dalam penafsiran

tersebut ada kalanya berhasil, dan adakalanya tidak berhasil atau gagal.

Dengan kata lain dapat dikatakan kegagalan /ketidakberhasilan dalam

memahami apa yang didengar, dibaca,dilihat atau diamati.

Kegagalan/ketidakberhasilan itu di sebabkan oleh gangguan yang menjadi

penghambat komunikasi yang dalam proses komunikasi dikenal dengan

istilah barriers atau noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak

pemahaman yang diterima. Lantas dimana fungsi media? Ada baiknya kita

melihat diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi

penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan:

Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara

lain:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

sumber belajar.

9

Page 10: Seminar kurniawan

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori & kinestetiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &

menimbulkan persepsi yang sama.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton,

1985:

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan

8. Peran guru berubahan kearah yang positif

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu

diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan

media auditif yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat

verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran

bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan

tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan

10

Page 11: Seminar kurniawan

pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk

mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat

berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama

pula.

C. Pengertian Multimedia

Multimedia  adalah  media  yang  menggabungkan  dua  unsur  atau

lebih  media  yang  terdiri  dari  teks,  grafis,  gambar,  foto,  audio,  video dan

animasi  secara  terintegrasi.  Multimedia  terbagi  menjadi  dua  kategori,

yaitu:  multimedia  linier dan multimedia  interaktif. Multimedia  linier

adalah  suatu  multimedia  yang  tidak  dilengkapi  dengan  alat  pengontrol

apapun  yang  dapat  dioperasikan  oleh  penguna.  Multimedia  ini  berjalan

sekuensial  (berurutan),  contohnya:  TV  dan  film.

Multimedia  interaktif  adalah  suatu  multimedia  yang  dilengkapi

dengan  alat  pengontrol  yang  dapat  dioperasikan  oleh  pengguna,  sehingga

pengguna  dapat  memilih  apa  yang  dikehendaki  untuk  proses selanjutnya.

Contoh  multimedia  interaktif  adalah:  multimedia pembelajaran  interaktif,

aplikasi  game,  dll.

Sedangkan  pembelajaran  diartikan  sebagai  proses  penciptaan

lingkungan  yang  memungkinkan  terjadinya  proses  belajar.  Jadi  dalam

pembelajaran  yang  utama  adalah  bagaimana  siswa  belajar.  Belajar  dalam

pengertian  aktifitas  mental  siswa  dalam  berinteraksi  dengan  lingkungan

yang  menghasilkan  perubahan  perilaku  yangbersifat  relatif  konstan.

Dengan  demikian  aspek  yang  menjadi  penting  dalam  aktifitas  belajar

11

Page 12: Seminar kurniawan

adalah  lingkungan.  Bagaimana  lingkungan  ini  diciptakan  dengan  menata

unsur‐unsurnya  sehingga  dapat  mengubah  perilaku  siswa.  Dari  uraian  di

atas,  apabila  kedua  konsep  tersebut  kita  gabungkan  maka  multimedia

pembelajaran  dapat  diartikan  sebagai  aplikasi  multimedia  yang  dignakan

dalam  proses  pembelajran,  dengan  kata  lain  untuk  menyalurkan  pesan

(pengetahuan,  keterampilan  dan  sikap)  serta  dapat  merangsang  piliran,

perasaan,  perhatian  dan  kemauan  yang  belajar  sehingga  secara  sengaja

proses  belajar  terjadi,  bertujuan  dan  terkendali.

D. Manfaat Multimedia Dalam Desain Pembelajaran

Mengapa perlu multimedia dalam pembelajaran? Pertanyaan yang

sering muncul mempertanyakan pentingnya multimedia dalam sebuah

pembelajaran. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan

digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar

bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah

proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar

dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar

mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa

dapat ditingkatkan

Manfaat  di  atas  akan  diperoleh  mengingat  terdapat  keunggulan

dari  sebuah  multimedia  pembelajaran,  yaitu:

1. Memperbesar  benda  yang  sangat  kecil  dan  tidak  tampak  oleh  mata,

seperti kuman,  bakteri,  elektron  dll.

2. Memperkecil  benda  yang  sangat  besar  yang  tidak  mungkin  dihadirkan

ke sekolah,  seperti  gajah,  rumah,  gunung,  dll.

12

Page 13: Seminar kurniawan

3. Menyajikan  benda  atau  peristiwa  yang  kompleks,  rumit  dan

berlangsung  cepat atau  lambat,  seperti  sistem  tubuh  manusia,

bekerjanya  suatu   mesin, beredarnya  planet  Mars,  berkembangnya

bunga  dll.

4. Menyajikan  benda  atau  peristiwa  yang  jauh,  seperti  bulan,  bintang,

salju,  dll.

5. Menyajikan  benda  atau  peristiwa  yang  berbahaya,  seperti  letusan

gunung berapi,  harimau,  racun,  dll.

6. Meningkatkan  daya  tarik  dan  perhatian  siswa.

Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi

kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena bisa

mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Multimedia telah

mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih

dinamik. Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang bagaimana

menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan

idea - idea untuk pengajaran dan pembelajaran. Pada masa kini, guru perlu

mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini

dengan cara yang paling berkesan. Suasana pengajaran dan pembelajaran

yang interaktif, lebih menggalakkan komunikasi aktif antara berbagai hal.

Penggunaan komputer multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran

adalah dengan tujuan meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran.

Dengan berkembangnya teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks

dan grafik dapat dikemas menjadi satu melalui Pembelajaran Berbasis

Komputer (PBK). Sekarang ini, materi PBM telahbanyak ditemukan

dipasaran yang disediakan dalam bentuk VCD atau DVD. Contohcontoh yang

13

Page 14: Seminar kurniawan

dapat kita temukan seperti ensiklopedia, kamus elektronik, buku cerita

elektronik, materi pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD atau

DVD dan masih banyak lagi yang dapat di temui. Konsep permainan dalam

pembelajaran digabung untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang

menyenangkan. Model – model ini dapat digunakan dalam pembelajaran di

dalam kelas atau pembelajaran sendiri. Bisa juga digunakan untuk

pembelajaran di rumah dan di sekolah. Sesi pembelajaran bisa disesuaikan

dengan tahap penerimaan dan pemahaman pelajar. Pencapaian dan

keberhasilan pelajar akan diuji. Jika pelajar tidak mencapai tahap yang

memuaskan, maka sesi pemulihan pula akan dilaksanakan. Rekord

pencapaian pelajar akan disimpan supaya prestasi pelajar bisa diawasi.

Konsep pembelajaran sendiri dapat dilaksanakan bila informasi tersebut

menarik dan memotivasikan pelajar untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika

materi atau informasi direkabentuk dengan baik menggunakan multimedia.

Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan

komunikasi berbagai hal ( pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajarkomputer)

Gabungan berbagai media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan

dan pendengaran mampu menarik minat belajar. Namun yang lebih utama

ialah pencapaian objektif pengajaran dan pembelajaran dengan berkesan.

Harus diingat bahawa teknologi multimedia hanya bertindak sebagai

pelengkap, tambahan atau alat bantu kepada guru.

Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru.

Multimedia adalah sebagai saluran pilihan dalam menyampaikan informasi

dengan cara yang lebih berkesanMultimedia interaktif dapat digunakan untuk

14

Page 15: Seminar kurniawan

bermacam-macam bidang pekerjaan, tergantung kreativitas untuk

mengembangkannya. Aplikasi multimedia dibagi menjadi beberapa kategori,

di antaranya yaitu:

1. Presentasi bisnis

2. Pelatihan dan Pendidikan

3. Penyampaian Informasi

4. Promosi dan penjualan

5. Produktivitas

6. Teleconferencing

7. Film

8. Virtual reality

9. Web dan Game

Pada dasarnya penggunaan komputer atau yang disebut sebagai

teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan

untuk melibatkan pelajar secara aktif serta dapat memperoleh umpan balik

secara cepat dan akurat. Komputer menjadi popular sebagai media pengajaran

karena komputer memilki keistimewaan yang tidak dimilki oleh media

pengajaran lain sebelum adanya komputer (Munir,2005). Diantara

keistimewaan komputer sebagai media, yaitu :

a. Hubungan interaktif : komputer menyebabkan terwujudnya hubungan

antara stimulus dan resfons, menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan

minat.

15

Page 16: Seminar kurniawan

b. Pengulangan : komputer memberikan fasilitas bagi pengguna untuk

mengulang materi atau bahan pelajaran yang diperlukan, memperkuat

proses pembelajaran dan memperbaiki inagtan, memiliki kebebasan dalam

memilih materi atau bahan pelajaran.

c. Umpan balik dan peneguhan : media komputer membantu pelajar

memperoleh umpan balik (feedback) terhadap pelajaran secara leluasa dan

dapat memacu motivasi pelajar dengan peneguhan positif yang diberi

apabila pelajar memberikan jawaban.

d. Simulasi dan uji coba : media komputer dapat mensimulasikan atau

menguji coba penyajian bahan pelajaran yang rumit dan teliti.

E. Karakteristik Multimedia Dalam Pembelajaran

Sebagai  salah  satu  komponen  sistem  pembelajaran,  pemilihan  dan

penggunaan  multimedia  pembelajaran  harus  memperhatikan  karakteristik

komponen lain,  seperti:  tujuan,  materi,  strategi  dan  juga  evaluasi

pembelajaran.

Karakteristik  multimedia  pembelajaran  adalah:

1. Memiliki  lebih  dari  satu  media  yang  konvergen, misalnya

menggabungkan unsur  audio dan  visual.

2. Bersifat  interaktif,  dalam  pengertian  memiliki  kemampuan  untuk

mengakomodasi  respon  pengguna.

3. Bersifat  mandiri,  dalam  pengertian  memberi  kemudahan  dan

kelengkapan  isi sedemikian  rupa  sehingga  pengguna  bisa

menggunakan  tanpa  bimbingan  oran lain.

16

Page 17: Seminar kurniawan

Selain  memenuhi  ketiga  karakteristik  tersebut,  multimedia

pembelajaran  sebaiknya memenuhi  fungsi  sebagai  berikut:

1. Mampu  memperkuat  respon  pengguna  secepatnya  dan  sesering

mungkin.

2. Mampu  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengontrol  laju

kecepatan  belajarnya  sendiri.

3. Memperhatikan  bahwa  siswa  mengikuti  suatu  urutan  yang  koheren

dan terkendalikan.

4. Mampu  memberikan  kesempatan  adanya  partisipasi  dari  pengguna

dalam bentuk  respon,  baik  berupa  jawaban,  pemilihan,  keputusan,

percobaan  dan lain-lain.

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media haru

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingi dicapai.

Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan

kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau

kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak

yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik

(gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping

itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer),

seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu

teknis.

17

Page 18: Seminar kurniawan

F. Format Multimedia Dalam Desain Pembelajaran

Format  sajian  multimedia  pembelajaran  dapat  dikategorikan  ke

dalam  lima kelompok  sebagai  berikut:

1. Tutorial

Format  sajian  ini  merupakan  multimedia  pembelajaran  yang

dalam  penyampaian materinya  dilakukan  secara  tutorial,  sebagaimana

layaknya  tutorial  yang dilakukan  oleh  guru  atau  instruktur.  Informasi

yang  berisi  suatu  konsep disajikan  dengan  teks,  gambar,  baik  diam

atau  bergerak  dan  grafik.  Pada  saa yang  tepat,  yaitu  ketika  dianggap

bahwa  pengguna  telah  membaca, menginterpretasikan   dan  menyerap

konsep  itu,  diajukan  serangkaian  pertanyaan atau  tugas.  Jika  jawaban

atau  respon  pengguna  benar,  kemudian  dilanjutkan dengan  materi

berikutnya.  Jika  jawaban  atau  respon  pengguna  salah,  maka pengguna

harus  mengulang  memahami  konsep  tersebut  secara  keseluruhan

ataupun  pada  bagian‐bagian  tertentu  saja  (remedial). Kemudian  pada

bahagian akhir  biasanya  akan  diberikan  serangkaian  pertanyaaan  yang

merupakan  tes untuk  mengukur  tingkat  pemahamn  pengguna  atas

konsep  atau  materi  yang disampaikan.

2. Drill dan  Practise

Format  ini  dimaksudkan  untuk  melatih  pegguna  sehingga

memiliki  kemahiran dalam  suatu  keterampilan  atau  memperkuat

penguasaan  sutu  konsep.  Program menyediakan  serangkaian  soal  atau

pertanyaan  yang  biasanya  ditampilkan  secara acak,  sehingga  setiap

18

Page 19: Seminar kurniawan

kali  digunakan  makan  soal  atau  pertanyaan  yang  tampil selalu

berbeda,  atau  paling  tidak  dalam  kombinasi  yang  berbeda. Program

ini dilengkapi  dengan  jawaban  yang  benar,  lengkap  dengan

penjelasannya  sehingga diharapkan  pengguna  akan  bisa  pula

memahami  suatu  konsep  tertentu.  Pada bahagian  akhir,  pengguna  bisa

melihat  skor  akhir  yang  dia  capai,  sebagai indikator  untuk  mengukur

tingkat  keberhasilan  dalam  memecahkan  soal‐soal yang  diajukan.

3. Simulasi

Multimedia  pembelajaran  dengan  format  ini  mencoba

menyamai  proses  dinamis yang  terjadi  di  dunia  nyata,  misalnya  untuk

mensimulasikan  pesawat  terbang,  di mana  pengguna  seolah‐olah

melakukan  aktifitas  menerbangkan  pesawat  terbang, menjalankan

usaha  kecil,  atau  pengendalian  pembangkit  listrik  tenaga  nuklir  dan

lain‐lain.  Pada  dasarnya  format  ini  mencoba  memberikan  pengalaman

masalah dunia  nyata  yang  biasanya  berhubungan  dengan  suatu  resiko,

seperti  pesawat yang  akan  jatuh  atau  menabrak,  peusahaan  akan

bangkrut,  atau  terjadi malapetaka  nuklir.

4. Percobaan  atau  Eksperimen

Format  ini  mirip  dengan  format  simulasi,  namjun  lebih

ditujukan  pada kegiata kegiatan  yang  bersifat  eksperimen,  seperti

kegiatan  praktikum  di  laboratorium IPA, fisika, biologi  atau  kimia.

Program  menyediakan  serangkaian  peralatan  dan bahan, kemudian

19

Page 20: Seminar kurniawan

pengguna  bisa  melakukan  percobaan  atau  eksperimen  sesuai  petunjuk

dan  kemudian  mengembangkan  eksperimen-eksperimen  lain

berdasarkan  petunjuk tersebut.  dapat  menjelaskan  suatu  konsep  atau

fenomena  tertentu  berdasarkan eksperimen  yang  mereka  lakukan

secara  maya  tersebut.

5. Permaianan

Tentu  saja  bentuk  permaianan  yang  disajikan  di  sini  tetap

mengacu  pada  proses pembelajaran  dan  dengan  program  multimedia

berforat  ini  diharapkan  terjadi aktifitas  belajar  sambil  bermain.

Dengan  demikian  pengguna  tidak  merasa bahwa mereka  sesungguhnya

sedang  belajar.

G. Elemen-Elemen Multimedia Dalam Pembelajaran

Membuat bahan ajar menggunakan multimedia tentu berbeda dengan

menyiapkan bahan ajar dengan menggunakan media konvensional yang biasa

dilakukan. Kelebihan multimedia (audio, visual dan gerak) dapat

dimanfaatkan secara maksimal untuk menyampaikan materi yang

membutuhkan ketiga hal tersebut. Materi bahan ajar dapat disampaikan

melalui gagasan yang kreatif.

Dalam gagasan kreatif tersebut, guru dapat mengatur irama penyajian

materi agar tidak datar dan membosankan. Langkah operasionalnya adalah

guru terlebih dahulu membuat rancangan skenario pengajaran berupa story-

board atau flow chart, agar alur informasi terkendali sejalan dengan materi

20

Page 21: Seminar kurniawan

yang hendak disampaikan. Tidak perlu seluruh durasi dan layer materi

pengajaran dieksplorasi secara kreatif.

Adakalanya materi pelajaran disajikan dalam visualisasi yang bernada

datar dan biasa-biasa saja, untuk kemudian pada materi tertentu (yang

menjadi pokok permasalahan) visualisasi diolah secara optimum. Bila perlu

ada bagian yang ingin ditonjolkan dapat disertai dengan ilustrasi dalam gerak

(animasi maupun video) dan suara (narasi, dialog dan sound effect) yang

tepat. Penekan ini akan membuat siswa merasakan bahwa materi tersebutlah

yang menjadi pokok permasalahannya.

Persoalan terpenting dalam menentukan gagasan kreatif dan donsep

multimedia adalah mempertimbangkan karakter target audience. Kebenaran

materi adalah mutlak, sedangkan menarik atau tidaknya suatu bahan ajar

sangat bergantung pada ‘kedekatan bahasa’ komunikasi antara guru dan

siswanya. Gagasan kreatif dan konsep multimedia hendaknya memperhatikan

aspek komunikatif, agar mudah dicerna dan disenangi oleh siswa. Untuk itu

hal yang seharusnya dilakukan adalah:

a. Memahami materi yang akan disampaikan secara mendalam.

b. Susunlah materi yang hendak disampaikan secara sistematik (runut), agar

alur pesan dapat dicerna secara lancar.

c. Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati atau disukai oleh siswa,

terutama yang berkaitan dengan unsur bahasa visual (icon, bahasa, jargon,

ilustrasi musik, dan lain sebagainya). Pesan disajikan melalui gagasan

21

Page 22: Seminar kurniawan

yang unik dan tidak klise (tidak sering digunakan), agar multimedia

pembelajaran yang dibuat tampil segar dan menarik perhatian.

“Dream come true”. Mimpi yang telah dituangkan dalam gagasan

kreatif dan konsep visualisasi, akan menjadi kasat mata sebagai multimedia

pembelajaran jika berhasil dieksekusi menggunakan gramatika komunikas

visual yang tepat. Eksekusi elemen-elemen komunikasi visual dalam

pembuatan media ini pada intinya mencakup: tata letak, tipografi, gambar dan

ilustrasi, warna, animasi dan video, serta audio/suara.

1) Tata Letak

Seperti halnya memilih dan menata penempatan perabotan rumah

selalu ada pertimbangan fungsi fisik dan fungsi psikologis sesuai konsep

makna tempat tinggal bagi penghuninya. Sebagian orang memilih konsep

minimalis, form follow function dan sebahagian lagi lebih menyukai

konservatif atau tradisional yang sarat dengan ornamen. Tidak berbeda

ketika menciptakan tata letak bagi media pembelajaran ini, mesti

ditentukan terlebih dahulu konsep yang akan digunakan, minimalis atau

ornamentaliskah? Hal ini menjadi penting karena pada implementasinya

seluruh layer sebaiknya divisualisasikan dengan komsep yang sama

(bukan berarti eksekusinya persis sama). Dalam desain komunikasi visual

hal ini disebut unity, yakni menggunakan bahasa audio dan visual yang

harmonis, utuh, dan senada, agar materi ajar dipersepsi secara utuh

(komperhensif).

22

Page 23: Seminar kurniawan

Untuk membantu eksekusi tata letak dapat dibuat grid system, yaitu

pembagian bidang sesuai denganfungsi-fungsi elemen dkv secara

ergonomis. Misalnya; peletakan navigasi disesuaikan dengan maksud

perintah navigasi tersebut dan kebiasaan ergonomic kita, navigasi ‘next’

diletakkan di sebelah kanan dan ‘back’ diletakkan di sebelah kiri, dan lain

sebagainya.

Penyusunan teks secara konsisten dibuat rata kiri, rata kanan, atau

simetris tergantung dari konsep yang dikehendaki. Tata letak rata kiri

cendrung member kesan informal dan mengalir, rata kanan lebih berkesan

dinamis namun agar tertutup, rata kiri kanan lebih membawa kesan formal

dan kaku, simetris berkesan sangat formal. Silahkan dipilih sesuai dengan

konsep yang telah ditentukan. Perlu ditekankan bahwa ‘tata letak’ dibuat

lebih untuk tujuan memberikan nilai tambah terhadap aspek komunikatif

multimedia pembelajaran, bukan untuk keindahan semata.

2) Tipografi.

Istilah ini bukan semata persoalan memilih font agar mudah di baca

atau agar lain dari pada yang lain. Tipografi adalah segala kegiatan dalam

23

Page 24: Seminar kurniawan

mengolah informasi yang sifatnya verbal (terbaca) menjadi bentuk visual

(terlihat). Huruf, ketika dibaca menghasilkan ‘bunyi’ baik dilafalkan

maupun dalam hati, huruf dalam hal ini merupakan alat representasi

bahasa verbal. Namun ketika dilihat, huruf merupakan unsur visual yang

dapat menimbulkan makna psikologis tertentu, memberikan hirarki pesan

tertentu dan klasifikasi pesan tertentu. Dalamhal yang demikian, huruf

merupakan representasi bahasa verbal. Dengan demikian, tipografi (font

dan susunan huruf), dirancang untuk memvisualisasikan bahasa verbal dan

diupayakan agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi keterbacaan

maupun fungsi psikologisnya. Pada esensinya, huruf dipilih guna

merepresentasikan 2 (dua) pengertian, yakni: tersurat (untuk kebenaran

pesan, huruf sebagai isi pesan verbal) dan tersirat (untuk citra pesan, huruf

sebagai penampilan visual).

Buat hirarki pengguna huruf baik jenis, ukuran dan penempatannya

pada bidang sesuai kebutuhan naskah. Contoh susunan huruf secara hirarki

adalah sebagai berikut: Judul, sub judul, intro-copy, body-copy,

box/highlight, photo/illustration caption. Untuk naskah yang relative

panjang, misalnya untuk body-copy pilih huruf yang memenuhi kriteria

24

Page 25: Seminar kurniawan

readable, legible, dan clarity (terbaca, bisa dan mudah/jelas dibaca dan

nyaman/enak dibaca), dalam hal ini huruf lebih berfungsi representasi

verbal. Untuk judul dan sub-judul, pilihlah huruf yang memiliki karakter

sesuai dengan topik dari judul tersebut, dalam hal ini fungsi representasi

visual lebih dikedepankan. Memilih karakter huruf yang sesuai dengan

topik tidak perlu teori khusus, tapi cukup dirasakan dengan hati. Karakter

huruf dapat dirasakan melalui jenis/bentuk, struktur, ukuran dan bobot dari

huruf yang dipilih. Karakter huruf berdasar pada jenis/bentuk (karakter

huruf): huruf serifa (berkait), misalnya huruf Roman (Times Roman);

huruf sans serif (tak berkait), misalnya huruf Univers (Arial); huruf script

(tulis tangan), misalnya huruf Old English; dan decorative (dekorasi),

contohnya huruf Antique.

Pilihlah keluarga huruf berdasar pada struktur, misalnya miring

(italic), normal, tinggi (extended), lebar (expanded). Huruf berdasarkan

ukuran, misalnya besar atau kecilnya ukuran huruf ditampilkan dalam

bidang naskah (cm/point/pica), besar atau kecil di sini bukan berarti besar

sama dengan huruf capital dan kecil sama dengan lowercase. Karakter

huruf berdasarkan bobot adalah ringan (thin), sedang (normal), berat

(bold, heavy), dan sangat berat (black, extra-black).

Pada akhirnya, alangkah baiknya jika dipilih jenis huruf yang tidak

umum dipergunakan agar tampil unik, berkarakter dan tidak konvensional

atau klise. Namun demikian pilihan huruf tersebut mesti tetap sesuai

25

Page 26: Seminar kurniawan

dengan fungsi komunikasinya dalam arti memiliki tingkat keterbacaan

yang tinggi.

3) Gambar dan Animasi

Yakni elemen dkv yang bisa berwujud foto, ilustrasi atau drawing,

diagram, serta elemen grafis yang lainnya seperti icon, navigasi, garis, box,

splash, dan lain sebagainya. Gambar adalah bahasa visual yang bisa

dimanfaatkan di saat bahasa verbal dianggap kurang mampu untuk

merepresentasikan pesan bersifat citra abstrak. Pesan abstrak akanmenjadi

nyata jika disajikan dalam wujud gambar. Satu gambar katanya kadang-

kedang lebih bunyi dari seribu kata, oleh karenanya hati-hati dalam

menampilkan gambar. Tampilkan gambar jika hanya dianggap ada

gunanya dan perlu, hindari penggaan gambar yang hanya bersifat

penghias, karena fungsi gambar adalah tidak hanya sebagai elemen estetik.

Dalam multimedia pembelajaran, navigasi dapat dikategorikan

pada gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi dapat dikategorikan pada

gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi menggunakan bahasa simbol.

26

Page 27: Seminar kurniawan

Simbol adalah tanda yang mengantarkan makna atas dasar kesepakatan

dari komunitasnya. Tanda panah dalam navigasi multimedia pembelajaran

disepakati sebagai petunjuk arah (next dan back). Namun demikian

navigasi baku tersebut tetap saja member peluang bagi para perancang

untuk diolah seunik mungkin sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan

sebelumnya. Eksplorasi dapat dilakukan untuk memvisualisasikan seluruh

navigasi yang diperlukan dalam multimedia pembelajaran sejauh masih

dapat dicerna maknanya. Bila berhasil, artinya jika orang dapat

mengoperasikan multimedia pembelajaran ini atas arah dari navigasi yang

digunakan, maka navigasi tersebut telah menjadi simbol yang maknanya

telah disepakati.

4) Warna

Seperti elemen komunikasi visual lainnya, warna juga memiliki

fungsi secara fisik dan psikologis. Dia berfungsi secara fisik baik jika

dalam penampilannya mampu memperjelas indera penglihatan dalam

menangkap objek yang disajikan. Biasanya terdapat kontras antara objek

dengan latar belakangnya. Warna akan berfungsi psikologis, jika

penampilannya menghasilkan perasaan tertentu, misalnya sedih, gembira,

sentimental, dingin, panas, cemburu, dan lain sebagainya. Oleh karenya

pilihan warna sebaiknya didasari oleh konsep kreatif yang telah ditetapkan

sesuai topik pembelajaran.

27

Page 28: Seminar kurniawan

Nuansa psikologis warna

Untuk mengoptimalkan fungsi fisik dari sebuah warna, pilih warna

yang perbedaan intensitas tinggi misalnya, objek berwarna putih

diletakkan di atas latar berwarna biru.

Intensitas warna

Agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat dianalogikan

secara oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras lembut,

popular klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat

ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-warna

tersebut ke putih (tin), sebalinya untuk meredam intensitas dapat

ditambahkan unsur hitam (shade).

28

Page 29: Seminar kurniawan

5) Animasi dan Video.

Animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan

gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosa dari bentuk semula

ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Video adalah menangkap

citra yang bergerak untuk selanjutnya disimpan dalam rangkaian foro yang

diam dan diputar kembali menjadi gerak sesuai durasi yang dikehendaki.

Perbedaan prinsip kerja inilah yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan

untuk mendukung penyajian materi ajar bebasis multimedia. Video cocok

untuk ‘menyajikan’ realitas dan animasi cocok untuk ‘menciptakan’

realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh

realitas dalam citra visual. Dengan memperhatikan karakteristik tersebut,

semestinya akan terhindar dari penyajian animasi dan cideo demi sekedar

‘meramaikan’ tampilan tanpa pertimbangan fungsinya.

29

Page 30: Seminar kurniawan

6) Audio.

Ibarat dua sisi mata uang, dalam multimedia pembelajaran berbasis

unsur audio tidak dapat dipisahkan dengan unsur visual. Unsur audio

merupakan sarana untuk menyampaikan informasi tentang esensi

persoalan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan melalui

multimedia pembelajaran. Selain itu, unsur audio juga merupakan unsur

penarik perhatian siswa agar menyimak isi pesan yang dikomunikasikan.

Dan yang lebih dahsyat lagi, unsur audio dapat dimanfaatkan untuk

memperkaya imajinasi dengan cara menghadirkan theatre of mind agar isi

materi pelajaran lebih dihayati oleh siswa.

Unsur audio dalam multimedia pembelajaran dapat berupa dialog,

monolog, narasi, sound/special effect, dan ilustrasi musik. Dialog

merupakan target inferensi yang menyampaikan penggalan-penggalan

komunikasi dua arah antara pemeran yang ditampilkan dalam multimedia

pembelajaran. Monolog adalah ungkapan cerbal yang dilontarkan secara

searah oleh salah satu pemeran. Narasi adalah ungkapan verbal yang

disampaikan oleh narator (bukan pemeran) berfungsi sebagai penyampaian

onformasi penting yang terkait dengan pesan dalam multimedia

pembelajaran. Sound/special effect (SFX) adalah efek audio yang

dihasilkan secara artifisial dan dipergunakan sebagai efek tambahan untuk

pendukung ilustrasi suasana maupun adegan serta untuk menhadirkan

penekanan inti pesan materi pembelajaran. Musik berfungsi sebagai

pendukung suasana yang mengarah dalam multimedia pembelajaran.

30

Page 31: Seminar kurniawan

Dengan demikian, jika dicermati tulisan ini kita dapatkan

pengertian bahwa peran unsur komuniasi visual dalam membuat bahan

ajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi tdak semata perkara

mengutak atik warna, huruf, gambar, animasi, tata letak dan

membubuhkan suara semata. Pengolahan unsur komunikasi visual dibuat

bukan supaya karya kita “asal beda” atau sekedar make up agar “indah”.

Peran unsur komunikasi visual terintegrasi secara komperhensif terhadap

segala aspek sebagai sarana komunikasi pembelajaran. Setiap keputusan

dalam menyajikan elemen komunikasi visual haruslah dibarengi dengan

pertimbangan akan kesesuaiannya dengan pesan yang hendak disampaikan

dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.

H. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran

Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita

harus mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan

elemenelemen multimedia. Sedangkan menurut Wallington (1970) bahwa

peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan

informasi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudah

aplikasi multimedia sebagai sumber belajar itu kita dapat mengajukan

berdasarkan teori 5 W 1 H. (what, who, where, whom when and how)

pertanyaan seperti “apa”, siapa”,”di mana”, kepada siapa, kapan dan

bagaimana”. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian

dapat disusun aplikasi multimedia dalam desai pembelajaran sebagai berikut:

31

Page 32: Seminar kurniawan

Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media

yang cocok untuk multimedia pembelajaran. Allen mengemukakan tentang

hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran,

Keterangan :

R = Rendah S = Sedang T= Tinggi

1 = Belajar Informasi faktual

32

Page 33: Seminar kurniawan

2 = Belajar pengenalan visual

3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan

4 = Prosedur belajar

5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik

6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

33

Page 34: Seminar kurniawan

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil uraian tersebut di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan

yaitu :

1. Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan secara terus-

menerus melalui bermacam-macam aktivitas dalam pengalaman mencapai

pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang

menetap.

2. Media pembelajaran merupakan suatu alat/perantara yang digunakan oleh

guru atau pengajar dalam menyampaikan sebuah materi sehingga dapat

lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.

3. Multimedia  merupakan media  yang  menggabungkan  dua  unsur  atau

lebih  media  yang  terdiri  dari  teks,  grafis,  gambar,  foto,  audio,

video dan  animasi  secara  terintegrasi.

4. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran

lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi,

kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat

dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat

ditingkatkan

5. Karakteristik  multimedia  pembelajaran  adalah Memiliki  lebih  dari  satu

media  yang  konvergen, Bersifat  interaktif, dan Bersifat  mandiri.

34

Page 35: Seminar kurniawan

6. Format  sajian  multimedia  pembelajaran  dapat  dikategorikan  ke  dalam

lima kelompok  yaitu, tutorial, driil dan practise, simulasi, percobaan atau

eksperimen, serta permainan.

7. Elemen-elemen komunikasi visual dalam pembuatan media ini pada intinya

mencakup; tata letak, tipografi, gambar dan ilustrasi, warna, animasi dan

video, serta audio/suara.

8. Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita harus

mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan

elemenelemen multimedia.

B. Saran

Sebagaimana penulisan makalah atau karya tulis sebelumnya hingga

penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, saran yang dapat penulis

ajukan mengenai penulisan makalah ini, agar bapak dosen pembimbing tak

henti-hentinya memberikanbimbingan kepada penulis demi kesempurnaan

penulisan karya tulis berikutnya.

35

Page 36: Seminar kurniawan

DAFTAR PUSTAKA

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sofyan, Gusarmin. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Kendari: FKIP Unhalu

http://wijayalabs.blogspot.com/2007_12_01_archive.html

http://listyo-geografi.blogspot.com/2009/11/pengertian-media-pembelajaran-menurut.html

http://www.guruit07.blogspot.com/2009/01/pengertian-media-pembelajaran.htm

36