33
Rafly Joseph Kemal Fajar Gabriel Alief

Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Rafly

Joseph

Kemal

Fajar

Gabriel

Alief

Page 2: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Phylosophy

Kehidupan pemeluk Hindu menyatu dengan alam, hampirsemua kegiatan upacara keagamaan berkaitan dengan alamsemesta(bhuana agung), dibawah ini filosofi dalam Hindumengenai Alam semesta.• Filosofi: Trihita-karana (tiga hal yang menyebabkan

kebahagiaan): hubungan yang harmonis antara manusiadengan Tuhan (parhyangan), manusia dengan sesamamanusia (pawongan), dan manusia dengan alam(palemahan). Bila salah satu keharmonisan itu hilang/terganggu maka hidup manusia akan sulit/ tidak bahagia.Karena itu umat Hindu selalu berusaha menjagakeharmonisan/ keseimbangan ketiga hal itu.

• Filosofi tentang bhuwana-agung (alam semesta) danbhuwana-alit (tubuh manusia) yang mempunyai unsur-unsuryang sama, disebut Panca Mahabhuta (lima unsur alamsemesta utama)

Page 3: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Apa Itu Seni Rupa Zaman Hindu Buddha ?

Seni Rupa Zaman Hindu Budha adalah masuknya budaya asing yang di bawa oleh negara lain, kerajaan -kerajaan yang berkuasa dan pedagang-pedagang luar yang datang ke Indonesia sehingga tersebar secara, proses imitasi(peniruan), proses adaptasi(penyesuaian), proses kreasi(penguasaan).

Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah.

Page 4: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Apa sih ciri-ciri nya ?

• a. Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai medi pengabdian Raja (kultus Raja)b. Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agamac. Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada sumber hukum agama (Silfasastra)d. Hasil akulturasi kebudayaan India dengan indonesia

Page 5: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

• Seni Bangunan

• Seni Lukis

• Seni Kriya

• Seni Patung

• Relief

• Seni Lainnya

Page 6: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

SENI BANGUNAN

Seni yang paling menonjol dalam seni rupabangunan hindu buddha adalah senibangunan yang berupa candi, pasti kitatelah mengenal apa itu candi. Tetapi marikita lebih mengenal lagi tergolong apakahcandi tersebut dan termasuk seni rupakah candi tersebut? Pertanyaan itu akandibahas di bagian ini

Page 7: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Seni Bangunan:

Candi

Pura

Page 8: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Candi itu apa ya.... ?

Candi adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempatpemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidakhanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempatibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana,pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut denganistilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berartinama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selaludihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yangmeninggal contohnya Candi Kidal untuk memuliakan RajaAnusapati.

Page 9: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

CANDI SURAWANACANDI BOROBUDUR

Page 10: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

CANDI PENATARANCANDI PENATARAN

Page 11: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

CANDI SAWENTARCANDI SAWENTAR

Page 12: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

CANDI TIGAWANGICANDI TIGAWANGI

Page 13: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

CANDI TIKUSCANDI BajaNGRATU

Seni Bangunan

Page 14: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Kalau Pura??? Pura adalah istilah untuk tempat ibadah agama Hindu di Indonesia

Page 15: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Patung adalah bentuk tiruan orang, hewan, dansebagainya. Seperti telah kita ketahui dari penjelasancandi, (dalam agama Hindu) bahwa raja yang sudahwafat dianggap telah menyatu dengan dewanya dandibuatkan sebuah patung. Hal ini bertujuan untukmenghormati sang raja. Patung ini menjadi arca indukdi dalam candi. Biasanya sebuah candi itu memuatberbagai buah patung dewa-dewa lainnya.

Dengan demikian seni pahat patung erathubungannya dengan keagamaan. Patung-patung yangdibuat menggambarkan dewa ataupun dewi. Untukmembedakan dewa yang satu dengan dewa yang lain,maka setiap arca mempunyai tanda-tandanya sendiri.Tanda-tanda ini dinamakan laksana atau ciri.

Page 16: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Seni patung Hindu Budha Patung dalam agama Hindu merupakan hasil perwujudan dari Raja dengan Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti: Dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Untuk membedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan (laksana/ciri), misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat dan kendaraannya (wahana). Sedangkan pada patung wisnu laksananya adalah para mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu,(nadi) dsb

Dalam agama Budha bisa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha, Dhyani Bodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda kesucian, yaitu:- Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha)- Diantara keningnya terdapat titik (urna)- Telinganya panjang (lamba-karnapasa)- Terdapat juga kerutan di leher- Memakai jubah sanghati

Page 17: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Patung-patung agama Hindu

Patung Dewa Siwa a. Siwa sebagai Mahadewa, laksananya:Ardhacandrakapala, yaitu bulan sabit dibawah tengkorak, yang terdapat padamahkota, mata ketiga di dahi, upawitaular naga, cawat kulit harimau yangdinyatakan dengan lukisan kepala sertaekor harimau pada kedua pahanya,tangannya 4 masing-masing memagangcamara (penghalau lalat), aksamala(tasbih), kamandalu (kendi yang bersisiair penghidupan), dan trisula (tombakyang ujungnya bercabang tiga). Siwamempunyai kendaraan sendiri yaituLembu Nandi;

Page 18: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

b. Siwa sebagai Mahaguru atau Mahayogi, laksananya: kamandalu dan trisula, perutnya gendut, berkumis panjang, dan berjenggot runcing;

c. Siwa sebagai Mahakala, rupanya menakutkan seperti raksasa, ia bersenjatakan gada;

d. Siwa sebagai Bhairawa lebih menakutkan lagi. Ia berhiaskan rangkaian tengkorak, tangan satunya memegang mangkuk dari tengkorak dan tangan lainnya sebuah pisau. Kendaraannya bukan Nandi seperti biasa melainkan serigala. Sering pula ia dilukiskan berdiri di atas bangkai dan lapik dari tengkorak-tengkorak;

Page 19: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Dewi Durga

Durga, isteri Siwa, biasanya dilukiskan sebagai Mahisasuramardini. Ia berdiri di atas seekor lembu yang ia taklukkan. Lembu ini adalah raksasa (asura) yang menyerang kayangan dan dibasmi oleh Durga. Durga bertangan 8, 10, atau 12, masing-masing tangannya memegang senajata. Sebagai isteri Mahakala, Durga bernama Kali, dan sebagai isteri Bahirawa ia bernama Bhairawi. Dalam kedua bentuk ini ia sangat menakutkan. Sering sekali Durga diberi kendaraan sendiri, yaitu singa

Page 20: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Patung-patung agama BuddhaDalam agama Buddha dikenal akan

adanya Dhyani-Buddha, Manusi-Buddha, danDhyani Bodhisattwa. Dhyani-Buddha danManusi-Buddha patungnya sama saja, danhanya dapat dibedakan dalam hubungannyadengan lain-lain petunjuk. Arca Buddha padaumumnya pun semua sama, sangatsederhana tanpa hiasan yang mencolokseperti pada arca agama Hindu. Ciri-cirinya:memakai jubah, rambutnya sellau keriting, diatas kepalanya ada tonjolan seperti sanggulyang dinamakan usnisa, dan di antarakeningnya ada semacam jeraway yangdisebut urna.

Dewa mana yang digambarkandalam suatu Arca Buddha hanyalah dapatdiketahui dari mudra (sikap tangannya) saja.Yaitu:

Page 21: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

• a. Wairocana, penguasa zenith, mudranya dharmacakra, yaitu sikap tangan memutar roda dharma;

b. Aksobya, penguasa timur,mudranya bhumisparca, yaitusikap tangan memanggil bumisebagai saksi (waktu Buddhadigoda oleh Mara di bawahpohon bodhi);

Page 22: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

• c. Amoghasidi, penguasa utara, mudranya abhaya, yaitu sikap tangan menentramkan;

d. Amitabha, penguasa barat, Buddha dunia sekarang, mudranya dhyana, yaitu sikap tangan bersemedi;

Page 23: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Zaman Kerajaan Hindu-Budha

Budaya zaman kerajaan Hindu-Budha di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh kedatangan para pedagang-pedagang dari wilayah Persia, Gujarat, dan India. Kedatangan para pedagang tersebut mengakibatkan adanya akulturasi pada kebudayaan asli Indonesia. Contohnya dapat dilihat dari peralatan rumah tangga pada zaman kerajaan Hindu-Budha yang dihiasi ornamen-ornamen yang berupa stilasi (penggayaan) tumbuhan, bunga, kala, dan naga dalam bentuk yang bervariasi.

Page 24: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

• Dalam penggambaran relief di candi-candi masa Klasik Tua

di Jawa Tengah, dapat dikatakan adanya pengaruh

Gandhara dalam kesenian Gupta yang akhirnya menjadi

ciri seni relief Jawa, namun apabila ditelusuri ciri itu dapat

dirunut kembali kepada bentuk kesenian Hellenistic

Gandhara. Dalam seni relief beberapa anasir Gandhara itu

adalah:

• a. Bentuk relief tinggi

Awalnya terdapat dalam pahatan-pahatan seni relief

Gandhara yang membuat figur tokoh-tokoh menjadi lebih

menonjol dari bidang pahatan.

Page 25: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

b. Gaya naturalisSalah satu ciri yang terdapat dalam pemahatan relief masa Klasik Tua adalah gaya naturalis, gaya demikian sebenarnya telah dikenal sejak zaman kesenian Gandhara. c.Wajah digambarkan en-face, menghadap ke pengamatDalam pemahatan relief wajah tokoh-tokoh dibuat menghadap ke pengamat, gaya ini terdapat dalam pemahatan relief cerita Karmmavibhangga, Lalitavistara dan lainnya di Candi Borobudur.

Page 26: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Page 27: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

• c. Adanya penggambaran lipatan kain (draperi)Relief gaya seni Gandhara sangat memperhatikan penggambaran lipatan kain, terutama pada bagian busana yang dikenakan oleh para tokoh. Lipatan kain itu digambarkan sangat halus dan naturalis, sehingga jatuhnya kain dan lipatan kain hampir seperti kenyataan sebenarnya.

Page 28: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Page 29: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Seni Lukis

Page 30: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

Pada abad ke-5 M, fresko atau seni lukisdinding Buddha mencapai puncak pencapaianestetikanya dengan contoh karya terbaik; freskoBoddhisatwa Padmapani dengan ekspresi yangteduh nan anggun terlukis di dindingGua Ajanta,yang dikembangkan oleh Raja Harishena dariWangsa Wakataka.

Page 31: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha

MANFAAT SENI RUPA ZAMAN HINDU BUDHA BAGI MASYARAKAT INDONESIA

• Sebagai media religius yaitu menciptakan sebuah seni rupa yang di tujukan untuk ke agamaan

• Relif bangunan yaitu membangun sebuah relif bangunan yang bercitra seni rupa seperti halnya

• Bangunan candi borobudur yang berada di Jawa Tengah.

• Pahatan Patung yaitu menciptakan patung yang juga bertujuan keagamaan

• Sebagai simbolis yaitu sebagai simbul sebuah suku yang di percayai masyarakat

• Sebagai komersial yaitu menciptakan sebuah seni rupa yang bertujuan untuk mendapatkanuang, seperti souvenir

• Sebagai kesenian daera ataupun upacara-upacara yang di lakukan di tempat-tempat tertentu

• Prasasti yag ditujukan sebagai tanda peninddalan dari kerajaan-kerajaan yang berkuasa padaMasahnya.

Page 32: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Page 33: Seni Rupa Zaman Hindu Buddha