Upload
raflysafadanu
View
1.266
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Rafly
Joseph
Kemal
Fajar
Gabriel
Alief
Phylosophy
Kehidupan pemeluk Hindu menyatu dengan alam, hampirsemua kegiatan upacara keagamaan berkaitan dengan alamsemesta(bhuana agung), dibawah ini filosofi dalam Hindumengenai Alam semesta.• Filosofi: Trihita-karana (tiga hal yang menyebabkan
kebahagiaan): hubungan yang harmonis antara manusiadengan Tuhan (parhyangan), manusia dengan sesamamanusia (pawongan), dan manusia dengan alam(palemahan). Bila salah satu keharmonisan itu hilang/terganggu maka hidup manusia akan sulit/ tidak bahagia.Karena itu umat Hindu selalu berusaha menjagakeharmonisan/ keseimbangan ketiga hal itu.
• Filosofi tentang bhuwana-agung (alam semesta) danbhuwana-alit (tubuh manusia) yang mempunyai unsur-unsuryang sama, disebut Panca Mahabhuta (lima unsur alamsemesta utama)
Apa Itu Seni Rupa Zaman Hindu Buddha ?
Seni Rupa Zaman Hindu Budha adalah masuknya budaya asing yang di bawa oleh negara lain, kerajaan -kerajaan yang berkuasa dan pedagang-pedagang luar yang datang ke Indonesia sehingga tersebar secara, proses imitasi(peniruan), proses adaptasi(penyesuaian), proses kreasi(penguasaan).
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah.
Apa sih ciri-ciri nya ?
• a. Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai medi pengabdian Raja (kultus Raja)b. Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agamac. Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman pada sumber hukum agama (Silfasastra)d. Hasil akulturasi kebudayaan India dengan indonesia
• Seni Bangunan
• Seni Lukis
• Seni Kriya
• Seni Patung
• Relief
• Seni Lainnya
SENI BANGUNAN
Seni yang paling menonjol dalam seni rupabangunan hindu buddha adalah senibangunan yang berupa candi, pasti kitatelah mengenal apa itu candi. Tetapi marikita lebih mengenal lagi tergolong apakahcandi tersebut dan termasuk seni rupakah candi tersebut? Pertanyaan itu akandibahas di bagian ini
Seni Bangunan:
Candi
Pura
Candi itu apa ya.... ?
Candi adalah sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempatpemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah 'candi' tidakhanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempatibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana,pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut denganistilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berartinama salah satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selaludihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yangmeninggal contohnya Candi Kidal untuk memuliakan RajaAnusapati.
CANDI SURAWANACANDI BOROBUDUR
CANDI PENATARANCANDI PENATARAN
CANDI SAWENTARCANDI SAWENTAR
CANDI TIGAWANGICANDI TIGAWANGI
CANDI TIKUSCANDI BajaNGRATU
Seni Bangunan
Kalau Pura??? Pura adalah istilah untuk tempat ibadah agama Hindu di Indonesia
Patung adalah bentuk tiruan orang, hewan, dansebagainya. Seperti telah kita ketahui dari penjelasancandi, (dalam agama Hindu) bahwa raja yang sudahwafat dianggap telah menyatu dengan dewanya dandibuatkan sebuah patung. Hal ini bertujuan untukmenghormati sang raja. Patung ini menjadi arca indukdi dalam candi. Biasanya sebuah candi itu memuatberbagai buah patung dewa-dewa lainnya.
Dengan demikian seni pahat patung erathubungannya dengan keagamaan. Patung-patung yangdibuat menggambarkan dewa ataupun dewi. Untukmembedakan dewa yang satu dengan dewa yang lain,maka setiap arca mempunyai tanda-tandanya sendiri.Tanda-tanda ini dinamakan laksana atau ciri.
Seni patung Hindu Budha Patung dalam agama Hindu merupakan hasil perwujudan dari Raja dengan Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti: Dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Untuk membedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan (laksana/ciri), misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat dan kendaraannya (wahana). Sedangkan pada patung wisnu laksananya adalah para mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu,(nadi) dsb
Dalam agama Budha bisa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha, Dhyani Bodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda kesucian, yaitu:- Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha)- Diantara keningnya terdapat titik (urna)- Telinganya panjang (lamba-karnapasa)- Terdapat juga kerutan di leher- Memakai jubah sanghati
Patung-patung agama Hindu
Patung Dewa Siwa a. Siwa sebagai Mahadewa, laksananya:Ardhacandrakapala, yaitu bulan sabit dibawah tengkorak, yang terdapat padamahkota, mata ketiga di dahi, upawitaular naga, cawat kulit harimau yangdinyatakan dengan lukisan kepala sertaekor harimau pada kedua pahanya,tangannya 4 masing-masing memagangcamara (penghalau lalat), aksamala(tasbih), kamandalu (kendi yang bersisiair penghidupan), dan trisula (tombakyang ujungnya bercabang tiga). Siwamempunyai kendaraan sendiri yaituLembu Nandi;
b. Siwa sebagai Mahaguru atau Mahayogi, laksananya: kamandalu dan trisula, perutnya gendut, berkumis panjang, dan berjenggot runcing;
c. Siwa sebagai Mahakala, rupanya menakutkan seperti raksasa, ia bersenjatakan gada;
d. Siwa sebagai Bhairawa lebih menakutkan lagi. Ia berhiaskan rangkaian tengkorak, tangan satunya memegang mangkuk dari tengkorak dan tangan lainnya sebuah pisau. Kendaraannya bukan Nandi seperti biasa melainkan serigala. Sering pula ia dilukiskan berdiri di atas bangkai dan lapik dari tengkorak-tengkorak;
Dewi Durga
Durga, isteri Siwa, biasanya dilukiskan sebagai Mahisasuramardini. Ia berdiri di atas seekor lembu yang ia taklukkan. Lembu ini adalah raksasa (asura) yang menyerang kayangan dan dibasmi oleh Durga. Durga bertangan 8, 10, atau 12, masing-masing tangannya memegang senajata. Sebagai isteri Mahakala, Durga bernama Kali, dan sebagai isteri Bahirawa ia bernama Bhairawi. Dalam kedua bentuk ini ia sangat menakutkan. Sering sekali Durga diberi kendaraan sendiri, yaitu singa
Patung-patung agama BuddhaDalam agama Buddha dikenal akan
adanya Dhyani-Buddha, Manusi-Buddha, danDhyani Bodhisattwa. Dhyani-Buddha danManusi-Buddha patungnya sama saja, danhanya dapat dibedakan dalam hubungannyadengan lain-lain petunjuk. Arca Buddha padaumumnya pun semua sama, sangatsederhana tanpa hiasan yang mencolokseperti pada arca agama Hindu. Ciri-cirinya:memakai jubah, rambutnya sellau keriting, diatas kepalanya ada tonjolan seperti sanggulyang dinamakan usnisa, dan di antarakeningnya ada semacam jeraway yangdisebut urna.
Dewa mana yang digambarkandalam suatu Arca Buddha hanyalah dapatdiketahui dari mudra (sikap tangannya) saja.Yaitu:
• a. Wairocana, penguasa zenith, mudranya dharmacakra, yaitu sikap tangan memutar roda dharma;
b. Aksobya, penguasa timur,mudranya bhumisparca, yaitusikap tangan memanggil bumisebagai saksi (waktu Buddhadigoda oleh Mara di bawahpohon bodhi);
• c. Amoghasidi, penguasa utara, mudranya abhaya, yaitu sikap tangan menentramkan;
d. Amitabha, penguasa barat, Buddha dunia sekarang, mudranya dhyana, yaitu sikap tangan bersemedi;
Zaman Kerajaan Hindu-Budha
Budaya zaman kerajaan Hindu-Budha di Indonesia sebagian besar dipengaruhi oleh kedatangan para pedagang-pedagang dari wilayah Persia, Gujarat, dan India. Kedatangan para pedagang tersebut mengakibatkan adanya akulturasi pada kebudayaan asli Indonesia. Contohnya dapat dilihat dari peralatan rumah tangga pada zaman kerajaan Hindu-Budha yang dihiasi ornamen-ornamen yang berupa stilasi (penggayaan) tumbuhan, bunga, kala, dan naga dalam bentuk yang bervariasi.
• Dalam penggambaran relief di candi-candi masa Klasik Tua
di Jawa Tengah, dapat dikatakan adanya pengaruh
Gandhara dalam kesenian Gupta yang akhirnya menjadi
ciri seni relief Jawa, namun apabila ditelusuri ciri itu dapat
dirunut kembali kepada bentuk kesenian Hellenistic
Gandhara. Dalam seni relief beberapa anasir Gandhara itu
adalah:
• a. Bentuk relief tinggi
Awalnya terdapat dalam pahatan-pahatan seni relief
Gandhara yang membuat figur tokoh-tokoh menjadi lebih
menonjol dari bidang pahatan.
b. Gaya naturalisSalah satu ciri yang terdapat dalam pemahatan relief masa Klasik Tua adalah gaya naturalis, gaya demikian sebenarnya telah dikenal sejak zaman kesenian Gandhara. c.Wajah digambarkan en-face, menghadap ke pengamatDalam pemahatan relief wajah tokoh-tokoh dibuat menghadap ke pengamat, gaya ini terdapat dalam pemahatan relief cerita Karmmavibhangga, Lalitavistara dan lainnya di Candi Borobudur.
• c. Adanya penggambaran lipatan kain (draperi)Relief gaya seni Gandhara sangat memperhatikan penggambaran lipatan kain, terutama pada bagian busana yang dikenakan oleh para tokoh. Lipatan kain itu digambarkan sangat halus dan naturalis, sehingga jatuhnya kain dan lipatan kain hampir seperti kenyataan sebenarnya.
Seni Lukis
Pada abad ke-5 M, fresko atau seni lukisdinding Buddha mencapai puncak pencapaianestetikanya dengan contoh karya terbaik; freskoBoddhisatwa Padmapani dengan ekspresi yangteduh nan anggun terlukis di dindingGua Ajanta,yang dikembangkan oleh Raja Harishena dariWangsa Wakataka.
MANFAAT SENI RUPA ZAMAN HINDU BUDHA BAGI MASYARAKAT INDONESIA
• Sebagai media religius yaitu menciptakan sebuah seni rupa yang di tujukan untuk ke agamaan
• Relif bangunan yaitu membangun sebuah relif bangunan yang bercitra seni rupa seperti halnya
• Bangunan candi borobudur yang berada di Jawa Tengah.
• Pahatan Patung yaitu menciptakan patung yang juga bertujuan keagamaan
• Sebagai simbolis yaitu sebagai simbul sebuah suku yang di percayai masyarakat
• Sebagai komersial yaitu menciptakan sebuah seni rupa yang bertujuan untuk mendapatkanuang, seperti souvenir
• Sebagai kesenian daera ataupun upacara-upacara yang di lakukan di tempat-tempat tertentu
• Prasasti yag ditujukan sebagai tanda peninddalan dari kerajaan-kerajaan yang berkuasa padaMasahnya.