19
1 ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI Makalah Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL FORUM DAN QUIZ EL – 03 MINGGU KE-4 Jurusan Magister Akuntansi Disusun oleh: Siti Maesaroh (55516120009) Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana, 2017

Embed Size (px)

Citation preview

1

ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI

Makalah

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN

INTERNAL FORUM DAN QUIZ EL – 03 MINGGU KE-4

Jurusan Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Siti Maesaroh (55516120009)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017

2

ABSTRACT

Etika (ethics) merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan pelakunya. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Permasalahan etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

3

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRACT…………….. .......................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……................................................................................. 4 1.2. Perumusan Masalah.................................................................................. 5 1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran ........................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Isu Etika dan Sosial ................................................................................ 6 2.2. Masalah Etika Teknologi Informasi........................................................ 6

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................................................... 9 BAB IV STUDI KASUS

4.1. Implementasi Sistem Informasi …………………………..................... 10 4.2. Fenomena Sosial Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam

Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet ……………12 4.3 Penerapan Lima Langkah Analisis Etika Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan

Etika Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet..................................................................................................... 15

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 18

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini manusia berada pada era informasi, hal itu berarti

bahwa informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan penghidupan, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Begitu banyak sekali manfaat adanya sistem informasi melalui teknologi-teknologi canggih seperti saat ini, tapi banyak juga dampak negatif untuk masyarakat. Sistem informasi meninbulkan pertanyaan etika yang baru baik individu maupun masyarakat karena sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar dan juga membayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Seperti teknologi (mesin uap, listrik, telepon, dan radioa, teknologi informasi dapat digunakan untuk kemajuan sosial).

Masyarakat mulai perhatian terhadap etika, terutama karena kesadaran bahwa komputer dapat menggangu hak privacy individu. Dalam dunia bisnis, salah satu alasan utamanya adalah masalah pembajakan. Namun, subyek etika komputer lebih dalam daripada hanya sekedar masalah privacy dan pembajakan. Untuk itu, isu sosial yang menyebabkan etika berubah negatif maka harus di cegah dari individu dan masyarakat sekitar yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk diri sendiri maupun orang lain.

Perkembangan dunia menuju dunia tanpa batas (borderless world) telah banyak merubah berbagai aspek kehidupan. Proses ini menggerakkan perdagangan bebas antar benua, perpindahan manusia, barang dan modal yang semakin leluasa, serta pemakaiaan sumber daya -sumber daya diseluruh dunia menuju efisiensi yang lebih tinggi. Salah satu penyebab hal ini adalah kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin memudahkan manusia.Teknologi informasi telah menawarkan berbagai macam kemudahan seperti kecepatan akses data dan informasi, pemecahan masalah serta otomatisasi pekerjaan dan sebagainya.Penggunaan secara intensif maupun ekstensif atas komputer, internet, telepon seluler dan ATM telah mengatasi batasan ruang dan waktu. Menjadi sebuah fenomena dramatis yang disebut dengan digitalisasi.

Pada perkembangannnya, beberapa faktor negatif terjadi berkaitan dengan penggunaan sistem informasi oleh manusia, mengingat dalam menggunakan komputer, pengguna berhubungan dengan sesuatu yang tidak tampak yaitu bit-bit.Dibalik kecepatan, kecermatan dan keotomatisan dalam memproses pekerjaan, ternyata teknologi informasi memuat dilema-dilema etis sebagai akibat sampingan dari adanya unsur manusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus penggunanya.

Dari hal ini dapat dilihat apapun teknologi, ia hanyalah alat. Manusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus pengguna teknologi tersebutlah yang

5

akhirnya menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran dan keamanannya.Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting kaitannya dengan penggunaan teknologi informasi.

Meningkatnya jumlah interaksi manusia terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi dari waktu ke waktu,maka etika sangat di butuhkan untuk dijadikan suatu peraturan dasar dalam pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi yang juga harus di pahami oleh masyarakat luas. Hal ini di sebabkan karena dalam pemanfatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menemukan adanya hal-hal yang melanggar etika,hal itu dapat kita lihat dari tindakan-tindakan sebagian masyarakat yang memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi tanpa memperhatikan etika.

Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menpengeruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat didalamnya, dilain pihak perusahaan di dalam usahanya memasarkan suatu produk memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut.

1.2. Perumusan Masalah Sesuai dengan uraian yang tersebut di atas adapun perumusan masalah

adalah sebagai berikut: 1) Apa saja yang perlu diperhatikan dan fenomena berkaitan dengan isu sosial

dan etika dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet yang terdapat pada lingkungan kerja?

2) Apa dampak Implemenasi sistem informasi bagi organisasi dilihat dengan 5 (lima) analisis etika?

3) Dalam hal apa sajakah isu etika, sosial dan politik saling berhubungan dalam Implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet pada lingkungan kerja?

1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1) Apa saja yang perlu diperhatikan dan fenomena berkaitan dengan isu sosial

dan etika dalam implementasi Sistem Informasi dan pemanfaatan Internet yang terdapat pada lingkungan kerja?

2) Apa dampak Implemenasi Sistem informasi bagi organisasi dilihat dengan 5 (lima) analisis etika?

6

3) Dalam hal apa sajakah isu etika, sosial dan politik saling berhubungan dalam Implementasi Sistem Informasi dan pemakaian internet pada lingkungan kerja?

7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Isu Sosial dan Etika

Teknologi juga dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman yang melindungi keamana individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

Definisi Etika (ethics) yaitu merujuk pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang untuk bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, yang digunakan dalam membuat keputusan sebagai pedoman berperilaku. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Permasalahan etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem informasi adalah menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar dan membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada. Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.

Isu etika, sosial dan politik sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kandang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan panduan bagi individu atau organisasi dalam beperilaku agar sesuai dengan tindakan yang benar.

8

Isu etika, sosial dan politis utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup 5(lima) dimensi moral diantaranya : 1. Hak dan Kewajiban Informasi

Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.

2. Kepemilikan Hak dan Kewajiban Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi.

kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.

3. Akuntabilitas dan Pengendalian Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi

informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.

4. Kualitas Sistem Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi

untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.

5. Kualitas Hidup Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen

yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.

Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi. dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya

9

isu sosial dan penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.

2.1. Analisis Etika dan Dimensi Moral Sistem Informasi Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika,

dalam menganalisis masalah. Terdapat lima langkah berikut untuk mengatasinya, antara lain:

1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas. 2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang

terlibat. 3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. 4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan. 5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda.

Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan adalah :

1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda. 2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak

baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga. 3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak

tepat untuk diambil. 4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur 5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit 6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh

seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.

Dimensi Moral Sistem Informasi 1. Hak Informasi : Privasi dan kebebasan di era internet

Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan karyawan menjadi subyek pengawasan elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi dan sistem informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efisien.

• Tantangan Internet Terhadap Privasi

Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi. Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak sisten komputer yang Berbeda sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut.

10

Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk kelompok berita (news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan halaman web mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihata oleh orang-orang.

• Solusi Teknis

Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk melindungi privasi pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkat yang membantu pengguna menentukan jenis data pribadi yang dapat diambil oleh situs-situs Web. Batasan preferensi Privasi, yang disebut dengan P3P, menentukan komunikasi otomatis kebujakan privasi antara sebuah situs perdagangan dan pengunjungnya. 2. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual

Sistem informasi yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi undang-undang dan praktik yang ada serta melindungi kekayaan intelektual pribadi. Kekayaan intelektual dianggap sebagai kekayaan tidak tampak yang diciptakan oleh seseorang atau perusahaan. Teknologi informasi telah membuat perlindungan kekayaan intelektual yang sulit dilakukan karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah digandakan atau didistribusikan pada jaringan. Kekayaan intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah yang berbeda, yakni rahasia, hak cipta, dan hak paten.

• Rahasia Dagang

Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada umumnya, undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah.

• Hak Cipta

Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah penciptaan pertamanya.

• Hak Paten Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang

melatar belakangi suatu penemuan. Konsep-konsep dasar dalam undang-undang hak paten adalah orisinalitas, kebaruan, dan penemuan. Kekuatan perlindungan hak paten adalah bahwa hak paten memberikan hak monopoli untuk sebuah konsep dasar dan gagasan dari piranti lunak.

11

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.

12

BAB IV STUDI KASUS

4.1. Fenomena Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam Implementasi

Sistem Informasi Dan Pemanfaatan Internet

Etika Profesi Teknologi Informasi di kalangan Universitas

Privasi yang berlaku di lingkungan Universitas juga berlaku untuk bahan-

bahan elektronik. Standar yang sama tentang kebebasan intelektual dan akademik

yang diberlakukan bagi sivitas akademika dalam penggunaan media konvensional

(berbasis cetak) juga berlaku terhadap publikasi dalam bentuk media elektronik.

Contoh bahan-bahan elektronik dan media penerbitan tersebut termasuk, tetapi tidak

terbatas pada, halaman Web (World Wide Web), surat elektronik (e-mail), mailing

lists (Listserv), dan Usenet News.

Kegunaan semua fasilitas yang tersedia sangat tergantung pada integritas

penggunanya.Semua fasilitas tersebut tidak boleh digunakan dengan cara-cara apapun

yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia

atau yang bertentangan dengan lisensi, kontrak, atau peraturan-peraturan

Universitas.Setiap individu bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannya dan

segala kegiatan yang dilakukannya, termasuk penggunaan akun (account) yang

menjadi tanggung jawabnya.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia dan peraturan Universitas

menyatakan bahwa sejumlah kegiatan tertentu yang berkaitan dengan teknologi

informasi dapat digolongkan sebagai tindakan: pengabaian, pelanggaran perdata, atau

pelanggaran pidana. Sivitas akademika dan karyawan harus menyadari bahwa

tindakan kriminal dapat dikenakan kepada mereka apabila melanggar ketentuan ini.

Contoh tindakan pelanggaran tersebut adalah, tetapi tidak hanya terbatas pada, hal-hal

sebagai berikut:

1. Menggunakan sumber daya teknologi informasi tanpa izin.

13

2. Memberitahu seseorang tentang password pribadi yang merupakan akun yang

tidak dapat dipindahkan- tangankan.

3. Melakukan akses dan/atau upaya mengakses berkas elektronik, disk, atau

perangkat jaringan selain milik sendiri tanpa izin yang sah.

4. Melakukan interferensi terhadap sistem teknologi informasi atau kegunaan

lainnya dan sistem tersebut, termasuk mengkonsumsi sumber daya dalam

jumlah yang sangat besar termasuk ruang penyimpanan data (disk storage),

waktu pemrosesan, kapasitas jaringan, dan lain-lain, atau secara sengaja

menyebabkan terjadinya crash pada sistem komputer melalui bomb mail,

spam, merusak disk drive pada sebuah komputer PC milik Universitas, dan

lain-lain).

5. Menggunakan sumber daya Universitas sebagai sarana (lahan) untuk

melakukan crack (hack, break into) ke sistem lain secara tidak sah.

6. Mengirim pesan (message) yang mengandung ancaman atau bahan lainnya

yang termasuk kategori penghinaan.

7. Pencurian, termasuk melakukan duplikasi yang tidak sah (illegal) terhadap

bahan-bahan yang memiliki hak-cipta, atau penggandaan, penggunaan, atau

pemilikan salinan (copy) perangkat lunak atau data secara tidak sah.

8. Merusak berkas, jaringan, perangkat lunak atau peralatan.

9. Mengelabui identitas seseorang (forgery), plagiarisme, dan pelanggaran

terhadap hak cipta, paten, atau peraturan peraturan perundang-undangan

tentang rahasia perusahaan.

10. Membuat dengan sengaja, mendistribusikan, atau menggunakan perangkat

lunak yang dirancang untuk maksud kejahatan untuk merusak atau

menghancurkan data dan/atau pelayanan komputer (virus, worms, mail bombs,

dan lain-lain).

Universitas melarang penggunaan fasilitas yang disediakannya untuk

dipergunakan dengan tujuan untuk perolehan finansial secara pribadi yang tidak

relevan dengan misi Universitas. Contoh penggunaan seperti itu termasuk membuat

14

kontrak komersial dan memberikan pelayanan berbasis bayar antara lain seperti

menyewakan perangkat teknologi informasi termasuk bandwidth dan menyiapkan

surat-surat resmi atau formulir-formulir resmi lain. Semua layanan yang diberikan

untuk tujuan apapun, yang menggunakan sebahagian dari fasilitas sistem jaringan

Universitas untuk memperoleh imbalan finansial secara pribadi adalah dilarang.

Dalam semua kegiatan dimana terdapat perolehan finansial pribadi yang

diperoleh selain kompensasi yang diberikan oleh Universitas, maka kegiatan tersebut

harus terlebih dahulu memperoleh izin resmi dari Universitas.

Pelanggaran terhadap Kode Etik Teknologi Informasi ini akan diselesaikan

melalui proses disipliner (tata tertib) standar oleh otoritas disipliner yang sah

sebagaimana diatur di dalam peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Universitas

tentang disiplin mahasiswa, dosen dan karyawan. PSI dapat mengambil tindakan yang

bersifat segera untuk melindungi keamanan data dan informasi, integritas sistem, dan

keberlanjutan operasional sistem jaringan.

Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas sebagai bagian dari

komunitas akademik dapat memberikan pandangan dan saran terhadap kode etik ini

baik secara individu maupun secara kolektif demi terselenggaranya pelayanan sistem

informasi dan sistem jaringan terpadu Universitas yang baik. PSI akan melakukan

evaluasi, menampung berbagai pandangan, dan merekomendasikan perubahan yang

perlu dilakukan terhadap kode etik ini sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

4.2. Dampak Implemenasi Sistem Informasi Bagi Organisasi Dilihat Dengan 5

(Lima) Analisis Etika Penggunaan teknologi informasi memiliki dampak yang besar dalam masalah

isu etika dan sosial, berkenaan dengan hal ini terdapat dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari teknologi informasi adalah: a. Sebagai media yang dapat menghemat biaya

Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode

15

konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex, proses editing, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless). Lebih efisien dalam waktu dan tempat penyimpanan file. Makanya dahulu banyak kursus mengetik, sekarang sudah jarang kita temui kursus mengetik apalagi di kota-kota besar.

b. Internet sebagai media komunikasi

Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) / jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan cepat dan murah.

c. Pendidikan

Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang berhubungan pendidikan. Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar, dan menambah wawasan yang ada.

d. Media untuk mencari informasi atau data

Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi melalui internet membuat para pelaku IT tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

e. Perdagangan

Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti, pengiriman barang melalui paket.

f. Agama

Adanya situs-situs rohani,dapat menambah iman serta pengetahuan manusia tentang agama.

Sedangkan dampak negatifnya adalah:

a. Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat pekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban pekerjaan semakin berkurang dengan adanya komputer.

b. Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Kemudahan pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data memberi peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia dapat diakses oleh orang lain.

16

c. Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya digunakan untuk mencari keuntungan pribadi.

d. Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.

e. Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru menghambat pekerjaan.

f. Perjudian.

4.3 Hubungan isu etika, sosial dan politik dalam Implementasi Sistem Informasi

dan pemakaian internet pada lingkungan kerja Konsep dasar yang diuraikan tersebut membentuk tiang fondasi untuk suatu

analisa etika atas sistem informasi. Pertama, bahwa teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi, dan individu. Apa pun dampak yang ada dari sistem informasi merupakan hasil dari tindakan-tindakan dan perilaku yang berkembang dari setiap individu, organisasi, maupun institusi. Kedua, tanggung jawab untuk konsekuensi teknologi jelas terletak pada setiap individu, organisasi, dan institusi yang memilih teknologi untuki digunakan.

Penggunaan teknologi informasi dengan cara yantg bertanggung jawab secara sosial mengandung arti bahwa setiap individu bertanggung jawab untuk memenuhi akuntabilitas untuk konsekuensi tindakan-tindakan yang diambil. Ketiga, di dalam masyarakat politik dan sosial yang memiliki etika, setiap individu diharapkan mampu untuk memperbaiki dampak yang terjadi melalui seperangkat peraturan yang dikarakteristikan di dalam suatu proses.

Pada saat kita dihadapkan pada suatu situasi yang tampaknya merupakan permasalahan etika, bagaimana seharusnya kita menganalisis situasi dimaksud. Berikut lima langkah proses yang dapat membantu:

1. Identifikasi dan gambarkan faktanya dengan jelas; temukan siapa yang melakukan apa kepada siapa dan di mana, kapan, serta bagaimana.

2. Definisikan konflik atau permasalahan dan identifikasi nilai-nilai yang lebih tinggi yang terpengaruh; permasalahan-permasalahan etika, sosial, dan politik selalu merujuk pada nilai-nilai yang lebih tinggi, seperti: kebebasan, privasi, proteksi kepemilikan dan lain-lain).

3. Identifikasi para stakeholders; setiap permasalahan etika, sosial, dan politik pasti memiliki stakeholders. Pastikan identitas individu atau kelompok yang merupakan stakeholders dan apa yang mereka harapkan. Ini tentunya sangat bermanfaat nantinya dalam merancang solusi permasalahan.

4. Identifikasi opsi yang dapat diambil; mungkin kita akan menjumpai beberapa opsi yang tidak memuaskan semua pihak yang terlibat, namun beberapa opsi

17

yang tersedia lebih baik dari yang lain. Kadangkala solusi etika yang baik mungkin tidak selalu seimbang dengan dampaknya pada stakeholders.

5. Identifikasi dampak potensial dari opsi yang dipilih; beberapa opsi mungkin secara etika adalah benar, tetapi merupakan bencana dari sudut pandang yang lain. Opsi lain mungkin dapat berfungsi dengan baik pada suatu kasus, tetapi tidak pada yang lain. Selalu kita tanyakan pada diri kita sendiri ”Bagaimana jika saya memilih opsi ini dan konsisten dari waktu ke waktu?”

18

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Manajer adalah pembuat aturan bagi organisasinya. Mereka harus menetapkan

kebijakan dan prosedur dalam hal etika, termasuk penggunaan system informasi

secara etis. Manajer juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisis,

dan menyelesaikan dilemma-dilema etika sewaktu mereka berusaha menyeimbangkan

kebutuhan dan minat.

Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan

situasi-situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul

berbagai macam “gray area” dimana standar etika belum ditetapkan dan

disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru untuk era informasi sebagai

penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.

Teknologi informasi menghadirkan perubahan-perubahan yang menciptakan

isu-isu etika baru bagi masyarakat untuk dibahas dan dicari jalan keluarnya.

Meningkatkan kekuatan komputasi, penyimpanan data, dan kemampuan jaringan

trmasuk internet bisa memperluas jangkauan tindakan individu dan organisasi dan

memperbesar dampaknya. Kasus dan aninimitas dimana informasi dikomunikasikan,

digandakan, dan diatur dalam lingkungan online, mengedepankan tantangan-

tantangan atas aturan-aturan tradisional mengenai perilaku benar salah.

19

DAFTAR PUSTAKA 1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu

Buana

2. http://wahyukurniawan38.blogspot.co.id/2012/01/dampak-etika-dan-sosial-pemanfaatan.html

3. https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasi/

4. http://combobook.blogspot.co.id/2015/02/bagaimana-mengatasi-isu-sosial-dan.html