18
1 SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI Makalah Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL FORUM DAN QUIZ EL - 03 Jurusan Magister Akuntansi Disusun oleh: Siti Maesaroh (55516120009) Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

1

SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI

Makalah

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN

INTERNAL FORUM DAN QUIZ EL - 03

Jurusan Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Siti Maesaroh (55516120009)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017

Page 2: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

2

ABSTRACT

Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil pertambangan terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil pertambangan terbesar di Indonesia ada di Pulau Kalimantan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang baru yang ditemukan. Dewasa ini perekonomian Indonesia semakin berkembang dapat dilihat dari perkembangan pertambangan. Salah satu sektor pertambangan yang berkembang adalah industri pertambangan batu bara. Perkembangan yang pesat ini juga diikuti dengan semakin ketatnya persaingan diantara pelaku bisnis pertambangan. Pelaku bisnis pertambangan batu bara saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna meningkatkan laba melalui volume penjualan. Peran Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis yang dilakukan. Oleh karena itu Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi pada perusahaan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan baik dalam kegiatan operasional maupun non operasional.

Page 3: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

3

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRACT…………….. .......................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……................................................................................. 4 1.2. Perumusan Masalah.................................................................................. 5 1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran ........................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Informasi ................................................................... 6 2.2. Organisasi dan Sistem Informasi............................................................. 6

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................................................... 9 BAB IV STUDI KASUS

4.1. Dampak Implementasi Sistem Informasi Bagi Organisasi .................... 10 4.2.Model Rantai Nilai Guna Membantu Aktivitas Bisnis Dalam

Mengidentifikasi Peluang Untuk Aplikasi Sistem Informasi Strategis…12 4.3 Sistem Informasi Membantu Bisnis Untuk Mencapai Keunggulan

Kompetitif ............................................................................................... 13 4.4 Tantangan Yang Ditimbulkan Oleh Sistem Informasi Strategis ............ 14 4.5 Implementasi Sistem Informasi Di Dunia Pertambangan ...................... 15

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18

Page 4: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Organisasi memiliki kegiatan menyerap sumberdaya , mengolah serta memproduksi. rutinitas, merupakan SOP (Standar Operating Procedures) yang biasanya terdiri dari aturan, prosedur serta praktik yang telah dikembangkan untuk memenuhi keadaan yang diharapkan. Proses bisnis, merupakan sekumpulan dari rutinitas. Dengan mengamati proses bisnis kita akan dapat melihat/memahami bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja.

Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yg semakin tajam, ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yg didirikan, baik itu perusahaan bersklah besar,perusahaan menengah maupun bersalah kecil. Banyak perusahaan yang didirikan merupakan faktor pemicu tingkat persaingan yg semakin tajam di lingkungan dunia usaha itu sendiri.

Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menpengeruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat didalamnya, dilain pihak perusahaan di dalam usahanya memasarkan suatu produk memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut.

Dewasa ini perekonomian Indonesia semakin berkembang dapat salah satu industri yang berkembang saat ini adalah industri pertambangan, salah satu industri pertambangan yang perkembangannya pesat adalah industri yang bergerak pada pertambangan batu bara. Perkembangan yang pesat ini juga diikuti dengan semakin ketatnya persaingan diantara competitor perusahaan pertambangan yang mulai menjamur. Perusahaan pertambangan berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna meningkatkan laba melalui volume penjualan. Peran Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis yang dilakukan.

Salah satu alat yang mempengaruhi sistem informasi dan organisasi untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis adalah dengan pemanfaatan teknologi informasi. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi bermanfaat untuk proses bisnis yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajemen.

Page 5: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

5

1.2. Perumusan Masalah Sesuai dengan uraina yang tersebut di atas adapun perumusan masalah

adalah sebagai berikut: 1) Apakah dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi? 2) Bagaimana model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam

mengidentifikasi peluang untuk aplikasi sistem informasi strategis?

3) Bagaimana sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif?

4) Apa saja tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis?

5) Bagaimana Implementasi sistem informasi di perusahaan pertambangan?

1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi. 2) Mengetahui model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam

mengidentifikasi peluang untuk aplikasi sistem informasi strategis.

3) Mengetahui bagaimana sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif.

4) Mengetahui tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis?

5) Mengetahui bagaimana implementasi sistem informasi di perusahaan pertambangan?

Page 6: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

Sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.

Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen yang saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan organisasi (informasi/target/goal) (Hapzi Ali, 2011). Sedangkan sistem adalah hasil dari pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk yang penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value) serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Decision Making), (Hapzi Ali, 2011).

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user).

Sistem informasi adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur masalah yang ada.

Suatu sistem informasi (SI) atau information sistem (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

2.2. Organisasi dan Sistem Informasi

Definisi secara teknikal organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal. struktur tersebut menggunakan sumberdaya dari lingkungannya, serta mengolah sumberdaya tersebut menjadi produk keluaran. Sedangkan definisi behavioral organisasi adalah sekumpulan hak, kewenangan, kewajiban dan tanggung jawab yang terbentuk secara seimbang dalam kurun waktu tertentu

Page 7: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

7

melalui konflik dan penyelesaian konflik. Sebuah organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan prosesnya untuk menghasilkan output. Definisi teknis ini berfokus pada tiga elemen organisasi. Modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi primer yang diberikan oleh lingkungan. Organisasi (perusahaan) mengubah input ini menjadi produk dan jasa dalam fungsi produksi. Bagaimana definisi organisasi berhubungan dengan sistem teknologi informasi? Pandangan teknis organisasi mendorong kita untuk fokus pada bagaimana input digabungkan untuk menciptakan output ketika perubahan teknologi diperkenalkan ke perusahaan.

Sistem informasi dan organisasi mempengaruhi satu sama lain. Sistem informasi yang dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis. Pada saat yang sama, organisasi harus menyadari dan terbuka untuk pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi baru (Hapzi Ali, 2016).

Rutinitas dan proses bisnis, Semua organisasi, termasuk perusahaan bisnis, menjadi sangat efisien dari waktu ke waktu karena individu di perusahaan mengembangkan rutinitas untuk memproduksi barang dan jasa. Rutinitas ini disebut operasi standar prosedur aturan yang tepat, prosedur, dan praktek yang telah dikembangkan untuk mengatasi situasi hampir semua diharapkan. Politik organisasi, orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan spesialisasi, kekhawatiran, dan perspektif yang berbeda. Sebagai hasilnya, mereka secara alami memiliki sudut pandang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan, dan hukuman harus didistribusikan. Perbedaan-perbedaan ini penting bagi kedua manajer dan karyawan, dan mereka menghasilkan perjuangan politik untuk sumber daya, kompetisi, dan konflik dalam setiap organisasi. Budaya organisasi, semua organisasi memiliki batuan dasar, tak tergoyahkan, dipertanyakan (oleh anggota) asumsi yang mendefinisikan tujuan mereka dan produk. Budaya organisasi mencakup ini serangkaian asumsi tentang apa produk organisasi harus menghasilkan, bagaimana seharusnya menghasilkannya, di mana, dan untuk siapa. Lingkungan organisasi, organisasi berada dalam lingkungan dimana mereka menarik sumber daya dan yang mereka memasok barang dan jasa. Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik. Di satu sisi, organisasi terbuka untuk, dan tergantung pada, lingkungan sosial dan fisik yang mengelilingi mereka. Struktur organisasi, jenis sistem informasi yang Anda temukan dalam perusahaan bisnis dan masalah yang bersifat alami dengan sistem sering mencerminkan jenis struktur organisasi. Dalam perusahaan kewirausahaan kecil Anda akan sering menemukan sistem buruk yang dirancang dikembangkan terburu-buru yang sering cepat mengatasi kegunaannya. Dalam perusahaan-perusahaan besar yang

Page 8: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

8

beroperasi di ratusan multidivisional lokasi Anda akan sering menemukan tidak ada sistem informasi tunggal yang mengintegrasikan, melainkan setiap lokal atau divisi masing-masing memiliki perangkat sistem informasi. Fitur lain organisasnsi, salah satu cara organisasi berbeda tugas yang mereka lakukan dan teknologi yang mereka gunakan.

Sistem informasi stategis mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa atau relasi lingkungan organisasi untuk memperkuat posisi dalam persaingan dagang. Sistem yang mampu memberi efek seperti ini mampu mengubah bisnis organisasi.

Sistem informasi strategis harus dibedakan dengan sistem level-strategis untuk manajr senior yang fokus pada permasalahan pengambilan keputusan jangka panjang. Sistem informasi strategis bisa digunakan disemua level pada satu organisasi, dengan jangkauan yang lebih luas dan lebih dalam ketimbang sistem lainnya sebagaimana sudah dijelaskan. Sistem informasi strategis secara intens mengubah cara suatu perusahaan menjalankan bisnisnya. Organisasi perlu mengubah proses pengoperasian internal dan relasinya dengan pelanggan serta pemasok sehingga memperoleh keuntungan dari teknologi sistem informasi yang baru.

Page 9: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

9

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.

Page 10: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

10

BAB IV STUDI KASUS

4.1. Dampak Implementasi Sistem Informasi Bagi Organisasi

Sistem informasi telah menjadi alat bantu yang integral,onlin, serta

interaksi yang dilibatan setip saat dalam kegitan operasional dan pengambilan keputusa kepada perusahaan- perusahaan besar. Selama sepuluh tahun terakhir, siste, informasi telah mengubah secara pendemental nilai ekonomi suatu perusahaan serta besar peluang dalam mengorganisasikan pekerjaan.

a. Dampak Ekonomi Telah mengubah biaya modal dan biaya informasi yang bersifat

relative/ tidak langsung/ bergantung kondisi tertentu. Sistem informasi dapat dipandang sebagai factor produksi yang menggantikan modal dan tenaga kerja tradisional. Oleh sebab itu, teknologi informasi akan menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat menegah dan pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi, ketika menggantikan perannya sebagai sumber daya tenaga kerja. Ketika biaya teknologi informasi menurun, ia juga akan menggantikan beberapa bentuk modal seperti genung dan mesin, yang biasanya mahal.

Teknologi informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasi serta mengubah nilai ekonomis suatu informasi. Teknologi informasi membantu perusahaan dalam mendapatkan kontra dengan nilai yang pantas, karena teknologi informasi dapat menekan biaya transaksi- biaya tersebut dikenakan ketika perusahaan membeli suatu dipasaran yang tidak dapat dihasilkan. Berdasarkan teori biaya transaksi, perusahaan maupun individu mencari baiaya transaksi yang paling murah, yang sebagaian besar berupa biaya produksi. Secara tradisional, perusahaan telah berusaha mengurangi biaya transaksi melalui integrasi secara vertical, dengan memperbesar perusahaan, menambah jumlah tenaga kerja serta mengkuisisi pemasok dan distibutornya.

Teknologi informasi, terutama penggunaan jaringan, dapat membantu perusahaan dalam menekan biaya partisipasi biaya pasar ( biaya transaksi), menjadikan kontrak dengan pemasok eksternal lebih menguntungkan ketimbang menggunakan sumber daya internal. Sebagai hasilnya, perusahaan dapat melakukan perampingan ( jumlah karyawan) guna meningkatkan daya saing dalam pangsa pasar, karena biaya alih daya tenaga kerja lebih murah ketimbang harus merekrut karyawan sendiri. Ketika biaya transaksi mengalami penurunan, ukuran perusahaan (jumlah tenaga kerja) juga menjadi semakin ramping, karena lebih mudah dan murah bagi perusahaan dalam melakukan kontra pembelian brang atau jasa dipaaran ketimbang memproduksi ataupun menyediakan jasa diperusahaannya sendiri. Teknologi

Page 11: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

11

informasi juga dapat mengurangi biaya internal menejemen.Teknologi informasi, dengan dengan mengurangi biaya perolehan dan analisis informasi, memungkinkan organisasi mengurangi biaya agen karena mempermudah para manajer dalam megawasi jumlah karyawan yang lebih banyak. Karena TI mengurangi biaya agen dan biaya transaksi sekaligus, kita seharusnya berharap perusahaan semakin ramping dari waktu ke waktu berikut modal yang diinvestasikan dalam teknologi informasi.

b. Dampak Bagi Struktur dan Perilaku Organisasi Teori berdasarkan pendekatan sosiologi mengenai organisasi yang

rumus,menujukan pada kita beberapa pemahaman mengenai bagaimana dan mengapa perusahaan berubah seiring dengan penerapan teknologi informasi yang baru.

c. IT Meratakan Organisasi Sejumlah besar, organisasi bersifat birokrat, yang sebagian besar

dikembangkan sebelum zaman komputer, lambat dalam berubah dan kompetitif dibandingkan organisasi yang baru dibentuk. Beberapa organisasi raksasa ini telah menyusut, mengurangi jumlah karyawan dan jumlah jabatan pada struktur organisasi mereka. Riset tentang perilaku menghasilkan teori bahwa teknologi informasi memfasilitasi pemerataan hierarki dalam suatu perusahaan dengan memperluas distribusi infoermasi gua memperdayaka karyawan di level bawah dan meningkatkan efisien manajemen. IT mendorong hak pengambilan keputusan diberikan kepada level yang lebih bawah, karena karyawan di level bahwa menerima informasi yang mereka perlukan tampa pengawasan. Karena sekarang para manajer menerima informasi yang lebih akurat dan tepat waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan, maka jumlah manajer yang diperlukan lebih sedikit. Perubahan ini berarti jangkauan konrol manajemen menjadi semakin luas, memungkinkan manajer tingkat atas untuk mengontrol dan mengelola lebih banyak karyawan dengan cukupan yang lebih luas.

d. Internet Dan Organisasi Internet, terutama World Wide Web (WWW) memiliki dampak

penting terhadap hubungan antar banyak perusahaan dan entitas diluar perusahaan, bahkan proses bisnis didalam sebuah organisasi. Internet meningkatkan kemampuan akses, kapasitas penyimpanan, distribusi informasi, dan pengetahuan bagi organisasi. Dalam kehadirannya, internet secara dramatis menekan biaya transaksi dan biaya agen yang dihadapi oleh banyak organisasi.

Organisasi bisnis secara cepat menata ulang proses-proses bisnis utamanya berdasarkan teknologi internet dan menjadikan teknologi ini komponen terpenting dari infrastruktur teknologi informasi. Jika jaringan yang sesuai dapat terwujud, hasilnya adalah proses bisnis yang lebih sederhana,

Page 12: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

12

jumlah karyawan yang lebih sedikit, serta organisasi yang lebih merata dibandingkan pada masa lalu.

4.2. Model Rantai Nilai Guna Membantu Aktivitas Bisnis dalam

Mengidentifikasi Peluang untuk Aplikasi Sistem Informasi Strategis

Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu dalam bisnis dimana strategi kompetitif dan system informasi memiliki pengaruh yang kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas primer dan aktivitas pendukung yang menambahkan nilai pada barang dan jasa perusahaan. Aktivitas primer terkait secara langsung dengan produksi dan distribusi, sementara aktiviata pendukung memungkinkan penyampaian dari aktivitas primer. Rantai nilai perusahaan bisa dihubungkan ke rantai nilai mitraya yang lain, termasuk pemasok, distributor dan pelanggan. Perusahaan bisa mencapai keuntungan strategis dengan memberi nilai, tidak hanya melalui proses rantai nilai internal, tetapi juga melalui hubungan erat yang efisien dengan mitra nilai indurstrinya.

Jaringan yang beroperasi secara digitaldibanyak perusahaan independen bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk membeli barang-barang persediaan, tetapi juga untuk berkoordinasi dengan erat mengenai produk. Teknologi internet memungkinkan perluasan rantai nilai sehingga bisa mengikat semua pemasok, mitra bisnis da pelanggan dalam satu value web. Value web merupakan kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi internet untuk mengkoordinasi rantai nilai untuk secara kolektif menghasilkan produk atau jasa bagi pasar. Value web lebih bersifat dikendalikan oleh konsumen dan berjalan secara kurang linier daripada rantai nilai tradisional. Value web berfungsi seperti ekosistem bisnis yang dinamis, mensinkronisasi proses bisnis dari pelanggan, pemasok, mitra dagang diantaara beragam perusahaan didalam suatu industri atau bisnis terkait. Value web bersifat fleksibel dan adaptif terhadap perubahan persediaan dan permintaan. Relasi bisa dibangun atau diputuskan sebagai respons atau perubahan kondisi pasar. Perusahaan bisa memanfaatkan value web untuk mempertahankan relasi dengan banyak pelanggan yang telah lama terjalin, atau untuk merespon cepat transaksi pelanggan secara individual. Perusahaan bisa mempercepat waktu peluncuran produk ke pasar dan ke pelanggan dengan mengoptimasi relasi value web dalam hal pengambilan keputusan mengenai siapa yang bisa mengantarkan produk atau jasa yang diperlukan dengan harga dan lokasi yang tepat.

Page 13: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

13

4.3. Sistem Informasi Membantu Bisnis Untuk Mencapai Keunggulan

Kompetitif Menurut model keunggulan kompetitif yang dikemukakan oleh Porter,

Seperti digambarkan diatas, Perusahaaan menghadapi sejumlah ancaman dan peluang eksternal : ancaman dari pemain-pemain baru dipasar, tekanan dari produk atau jasa subtitusi, kekuatan penalaran dari para pelanggan, kekuatan penawaran dari para pemasok, dan posisi pesaing industri tradisional.

Keuntungan kompetitif bisa diperoleh dengan memperluaskemampuan perusahaan untuk berhadapan dengan pelanggan, pemasok, produk atau jasa subtitusi, dan pemain-pemain baru dipasar, yang berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan antara perusahaan dan pesaing lainnya dalam industri terkait.

Model keunggulan kompetitif tetap merupakan model yang sah untuk penganalisisan strategi, bahkan jika memperhitungkan dampak teknologi internet. Teknologi internet telah mempengaruhi struktur industri dengan memberikan teknologi yang mempermudah para pesaing untuk berkompetisi dalam hal harga dan para pemain baru pada pasar. Keuntungan juga makin berkurang karena internet secara dramatis meningkatan informasi yang tersedia bagi para pelanggan dalam hal perbandingan harga, dengan demikian meningkatkan kekuatan penawaran mereka. Walaupun internet bisa memberikan keuntungan, misalnya pengadaan saluran-sauran baru bagi pelanggan konsumen dan efisiensi pengoperasian baru, namun perusahaan tidak bisa mendapatkan keuntungan kompetitif kecuali mereka mengintegrasikan fungsi-fungsi internet ke dalam strategi dan operasional mereka secara keseluruhan.

Di hampir setiap industri yang anda periksa , Anda akan menemukan bahwa beberapa perusahaan melakukan lebih baik daripada kebanyakan perusahaan lain. Ada hampir selalu sebuah perusahaan yang berdiri sendiri . Dalam industri otomotif, Toyota dianggap sebagai pemain unggul. Dalam ritel online murni, Amazon adalah pemimpin, di off-line ritel Walmart, pengecer terbesar di dunia, adalah pemimpin. Dalam musik online, Apple iTunes dianggap pemimpin dengan lebih dari 75 persen pasar musik download, dan di industri terkait pemutar musik digital, iPod adalah pemimpin. Dalam pencarian Web, Google dianggap pemimpin.

Perusahaan yang “lebih baik” daripada yang lain dikatakan memiliki keunggulan kompetitif atas orang lain: Mereka juga memiliki akses ke sumber daya khusus yang lain tidak, atau mereka dapat menggunakan sumber daya umum tersedia secara lebih efisien biasanya. karena pengetahuan dan informasi adalah aset superior. Dalam hal apapun, mereka melakukan lebih baik dalam hal pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, atau pertumbuhan produktivitas

Page 14: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

14

(efisiensi), yang semuanya pada akhirnya dalam jangka panjang diterjemahkan ke dalam lebih tinggi valuasi pasar saham dari pesaing mereka.

4.4. Tantangan yang Ditimbulkan oleh Sistem Informasi Strategis

Menerapkan sistem strategis sering memerlukan perubahan organisasi yang luas dan transisi dari satu tingkat sociotechnical yang lain. Perubahan seperti ini disebut transisi strategis dan sering sulit dan menyakitkan untuk mencapai. Selain itu, tidak semua sistem strategis yang menguntungkan, dan mereka dapat mahal untuk membangun. Banyak sistem informasi strategis yang mudah ditiru oleh perusahaan lain sehingga keuntungan strategis tidak selalu.

Disamping Peluang, teknologi informasi juga memberikan tantangan bagi para pelaku sistem akuntansi manajemen kontemporer yaitu para akuntan manajemen. Perubahan yang cepat dalam bidang teknologi dan pemrosesan informasi telah merubah bagaimana suatu organisasi dikelola di masa yang akan datang. Sebagai akibatnya akuntan manajemen sudah seharusnya bertindak sebagai agen perubahan. Tantangan yang paling penting adalah perlunya akuntan manajemen untuk mengembangkan keahlian baru dalam sejumlah bidang seperti misalnya strategi, sumberdaya manusia, manajemen keuangan, dan teknologi informasi. Selanjutnya, tantangan yang tak kalah menarik adalah peran akuntan manajemen untuk menyesuaikan kemampuan teknologi informasi dengan kebutuhan akan infomasi akuntansi manajemen dalam perusahaan, hal ini membuat peran akuntan manajemen menjadi semakin berarti. Akuntan manajemen dituntut tidak hanya tahu bagaimana menjalankan sistem akan tetapi harus juga tahu apa yang harus diperbuat pada sistem sehingga informasi yang akan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan manajemen. Misalnya saja, pada saat dilaksanakannya proyek ERP atau impelementasi perangkat lunak akuntansi yang baru peran akuntan manajemen menjadi semakin banyak, yaitu sebagai pengembang, penganalisa, pembeli perangkat lunak, konsultan dan pelatih.

Perubahan peran yang demikian drastis tentunya bukan merupakan tantangan yang mudah untuk dihadapi oleh para akuntan manajemen. Para akuntan manajemen harus mampu menyesuaikan perubahan tersebut dengan secara terus menerus meningkatkan kemampuannya. Saat ini banyak perusahaan yang menyadari bahwa penggunaan teknologi informasi bukanlah merupakan suatu pilihan tetapi keharusan. Perusahaan menyadari bahwa keterbelakangan dalam bidang teknologi informasi berarti ketinggalan informasi yang dampak selanjutnya adalah ketidakmampuan untuk bersaing. sehingga hal ini memberikan tantangan baru bagi akuntan manajemen. Dalam perencanaan implementasi teknologi informasi akuntan manajemen harus mampu melakukan analisis biaya dan manfaat secara akurat, yang perlu dipertimbangkan bukan hanya biaya investasi saja, melainkan juga biaya perawatan dan biaya operasi, termasuk biaya tenaga ahli dan pemakaian jaringan pada pihak ketiga. Investasi teknologi informasi yang layak dilakukan, adalah yang secara jelas berfungsi dalam mendukung proses penambahan nilai bagi perusahaan.

Page 15: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

15

4.5. Implementasi Sistem Informasi di Dunia Pertambangan

Setiap perusahaan umumnya saat ini telah implementasikan sistem informasi sesuai dengan aktivitas bisnisnya. Implementasi sistem informasi yang berhubungan dengan akuntansi pada perusahaan pertambangan batu bara adalah penggunaan aplikasi ICONS (Invoice Control System).

ICONS (Invoice Control System) adalah suatu aplikasi yang berbasis under web yang berfungsi untuk mengontrol posisi invoice baik invoice OI (Order Invoice) dan NOI (Non Order Invoice). Suatu program yang mengintegrasikan antara pembuatan permohonan pembayaran untuk transaksi NOI dan OI di Head Office dan proses identifikasi transaksi masih beredar melalui Web Application. Program ini dilakukan secara on line mulai dari Pengajuan User, Persetujuan Dept.Head, Persetujuan Divisi/Direktur, sampai dengan persetujulan transaksi oleh Accounting Dept.Head untuk dilakukan proses di Ellipse.

ICONS dibangun karena banyaknya transaksi setiap bulannya baik transaksi OI dan NOI. Proses transaksi OI dan NOI melibatkan berbagai departemen dan perusahaan tempat saya berkerja, seperti departemen supply management, general services, Information Technology, dan semua department dalam perusahaan. Karena melibatkan berbagai department dokumen (invoice berserta dokumen) terkadang ada yang terselip dan tidak mengetahui posisi dokumen. Sehingga proses pembayaran pun terlambat bahkan sampai over due. Oleh karena itulah dibangun aplikasi ICONS tersebut.

Permohonan pembayaran untuk transaksi NOI masih dibuat manual dimasing-masing department dan belum terintegrasi dengan budget yang diajukan. Belum ada system untuk menghitung“leadtime”dokumen, dari proses pembuatan di PIC dibagian Account Payable. Pembuatan tanda terima atas invoice supplier masih dilakukan secara manual. Resiko kehilangan dokumen yang sedang beredar, disebabkan input tanda terima belum akurat

Proses penggunaan aplikasi ICONS sudah terintregasi kepada semua departemen yang ada di dalam perusahaan. Setiap awal tahun departemen-departemen membuat budget selama satu tahun dan total angka-angka diinput ke aplikasi ICONS. Selanjutnya atas melakukan approval budget melalui aplikasi ICONS sesuai dengan limit maksimal atasan. Jika budget pengeluaran-pengeluaran baik operasional maupun non operasional sudah disetujui melalui ICONS barulah dapat digunakan untuk proses invoice dan pembayarannya. Jika invoice melampaui batas budget akan dilakukan pengajuan budget ulang melalui ICONS di departemen yang terkait. Dengan adanya aplikasi ICONS pengendalian internal di dalam perusahaan berjalan dengan baik dari setiap level jabatan perkerja di setiap department. Namun di dalam aplikasi ICONS memiliki beberapa kelemahan.

Page 16: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

16

Kelemahan-kelemahan dan penggunaan aplikasi ICONS adalah sebagai berikut:

a. Proses transaksi Order Invoice belum memberikan tools create PR, PO dan WO, dimana proses create PR, PO dan WO sangat mempengaruhi transaksi OI dikarenakan berhubungan dengan kode barcode setiap spare parts unit (dalam hal ini berkaitan dengan departemen supply management dan plant management). Hal tersebut akan menambah perkerjaan bagian akuntasi untuk mengolah data persedian spare parts.

b. Aplikasi ICONS hanya sebagai aplikasi yang digunakan untuk mengetahui posisi dokumen (jembatan proses invoice antara departemen-departemen yang ada di dalam perusahaan) dalam hal ini belum sepenuhnya mensupport untuk pembuatan laporan keuangan setiap periode. Sehingga bagian akuntansi dalam pembuatan lapaoran akuntansi harus mengolahnya terlebih dahulu.

c. Berkaitan dengan proses perpajakan belum bisa mendeteksi adanya nomor seri pajak double, sehingga department pajak harus melakukan rekonsiliasi setiap akhir periode antara file soft copy yang di download dari ICONS dengan bukti otentik fisik faktur pajak yang diterima.

d. Karena aplikasi berbasis under web, terkadang jika server sedang dalam maintenance / perbaikan ICONS tidak dapat digunakan sehingga proses invoice pun terhenti yang mengakibatkan terlambat melakukan pembayaran invoice.

Page 17: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

17

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan Kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa lingkungan

usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan. Kehadiran teknologi informasi memberikan manfaat bagi perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.

Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling berinteraksi dan berpengaruh satu sama lain. Ssistem informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran, rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara kelompok-kelompok terkait, pengambilan keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang untuk dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan aka dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen organisasi. Teknologi informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan perubahan-perubahan seperti ini telah diperluas di dalam organisasi dengan menggunakan internet. Departemen sistem informasi merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi sistem informasi organisasi. Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan peran sesugguhnya dari kelompok tersebut.

Page 18: SI-PI, Siti Maesaroh, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi Dan Strategi, Universitas Mercu Buana, 2017

18

DAFTAR PUSTAKA 1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal. Mercu

Buana

2. http://ekarachmansulistia.blog.upi.edu/2015/10/05/sistem-informasi-organisasi-dan-strategi/

3. https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-sistem-informasi-organisasi-dan-strategi/

4. http://alyanovigayanti.blogspot.co.id/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html