48
Welcome To Slide’s BIOLOGY PRESENTATION

Sistem Koordinasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semoga Bermanfaat :)))

Citation preview

Page 1: Sistem Koordinasi

Welcome

To Slide’s

BIOLOGY

PRESENTATION

Page 2: Sistem Koordinasi

DISUSUN 0LEH :1) Sri Wahyuni (015)

2) Dea Ariana Dewi (023)

3) Hersa Milawati (057)

4) Abdul Falahitawan (063)

5) Sunan Maulana A. (073)

Page 3: Sistem Koordinasi

SISTEM

KOORDINASI

Page 4: Sistem Koordinasi

SISTEM SARAF MANUSIA A. Neuron

1. Struktur neuron

Badan sel : Bagian sel yg melakukan inti sel, terdapat granula yg dinamakan Badan Nissl

Dendrit : Penjuluran pendek, Menyampaikanrangsang dari reseptor ke badan sel saraf

Neurit : P’juluran panjang, menyampaikan rangsang dari badan sel saraf menuju neuron berikutnya

Nodus ranvier : Bagian yg tidak tertutup selubungmyelin, untuk mempercepat jalannya impuls

Selubung myelin : Selubung lemak yg melindungineuron

Akson : juluran sitoplasma yang paling panjangyang berfungsi untuk menghantarkan impuls ke selsaraf lain/berikutnya

Page 5: Sistem Koordinasi

Badan Sel

Badan sel memiliki bentuk yang bervariasi

diantaranya sperikal, dan ovoid atau

bersudut

Ukuran normal badan sel sekitar 4-5µm,

dan yang berukuran besar hingga 150µm

Page 6: Sistem Koordinasi

Bagian-bagian Badan Sel

Nukleus

Sitoplasma badan sel yang disebut

perikaryon

RE Kasar

Mitokondria

Badan Golgi

Berfungsi dalam

perkembang biakan

Page 7: Sistem Koordinasi

Akson

Juluran sitoplasma terpanjang yang tidak

memiliki badan nissl yang berfungsi untuk

menghantarkan impuls ke sel lain

Page 8: Sistem Koordinasi

Akson dibungkus seludang myelin yang

merupakan lilitan membran sel

Di sistem saraf pusat akson dibuat oleh

sel oligodendroglia

Di system saraf periferi akson dibuat oleh

sel schwann (neurilemma)

Page 9: Sistem Koordinasi

Dendrit

Penjuluran pendek, Menyampaikan

rangsang dari reseptor ke badan sel saraf

Dendrit memiliki badan nissl

Diperkirakan sampai 200.000 ujung akson

menempel pada permukaan badan sel dan

dendrit

Page 10: Sistem Koordinasi

Sinapsis

Tempat interaksi secara anatomis dan

fungsional antar neuron.

1. Akson dengan Dendrit -> Aksodendritik

2. Akson dengan Badan sel -> Aksosomatik

3. Dendrit dengan Dendrit ->

Dendrodendritik

4. Akson dengan Akson -> Aksosonik

Page 11: Sistem Koordinasi

Saat diteliti menggunakan mikroskop

elektron terdapat tempat bertemunya dua

sel saraf yang terdiri dari dua membrane

yaitu :

Membran Presinapsis (pada bongkol akhir

akson)

Membran Post Sinapsis (pada dendrit,

perikarion,akson sel lain)

Page 12: Sistem Koordinasi

Diantara kedua membrane terdapat gap

sinapsis (ukuran 20nm)

Plasma membran di daerah sinapsis lebih

tebal dan terdapat kondensasi sitoplasma

Terdapat vesikel sinapsis yang berisi

neurotransmiter

Page 13: Sistem Koordinasi

Neurotransmiter Sinapsis

Acethylcholine -> saraf kolinergik

Norepineprin (Noreadrenalin) -> saraf

adrenergic

Epineprin (adrenalin)

Dopamine

Serotonin

Page 14: Sistem Koordinasi

NeurogliaAdalah sel-sel non-neuron dalam system saraf

1. Neuroglia Sistem Saraf Pusat

A. Astrosit :

Juluran sel banyak

Berhubungan dengan pembuluh darah

Nutritif

Astrosit serabut -> bagian putih

Astrosit protoplasma -> bagian kelabu

Page 15: Sistem Koordinasi

B. Oligodendroglia

Juluran Sitoplasma

Membuat seludang myelin di sistem saraf

pusat

Page 16: Sistem Koordinasi

C. Mikroglia

Badan sel kecil

Makrofag

D. Ependim

Membatasi ventrikelotak dan kanalis

sentralis SS. TL. belakang

Page 17: Sistem Koordinasi

2. Neuroglia di Sistem Saraf Periferi

A. Sel Schwann (Pial Neural)

Membuat seludang myelin di

system saraf periferi

B. Sel Satelit

Ganglion

Penunjang

Page 18: Sistem Koordinasi

2. Macam-macam neuron

a. Neuron sensorik : Neuron yg menyampaikan rangsang dari reseptor (alat indera) → sistem saraf pusat (otak & sum-sum tulang belakang)

b. Neuron intermediet : Neuron yg menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik

c. Neuron motorik : Neuron yg menyampaikan rangsang dari sistem saraf pusat → efektor

(otot & kelenjar)

Page 19: Sistem Koordinasi

KLASIFIKASI SEL NEURON

Berdasarkan ukuran dan bentuk juluran

saraf dibagi menjadi :

Neuron multipolar

Neuron bipolar

Neuron pseudounipolar

Page 20: Sistem Koordinasi

Neuron Multipolar

Neuron yang memiliki lebih dari 2 juluran

Satu diantara sekian banyak juluran itu adalah akson

Page 21: Sistem Koordinasi

Neuron Bipolar

Memiliki satu dendrit dan satu akson

Page 22: Sistem Koordinasi

Neuron Pseudounipolar

Terlihat seperti hanya memiliki satu cabang

Lalu bercabang lagi membentuk huruf T

Satu cabang menuju ke saraf periferi

Satu cabang yang lain menuju ke saraf pusat

Page 23: Sistem Koordinasi

3. Mekanisme jalannya impuls

• Melalui sel saraf

Sel saraf dalam keadaan istirahat

Mengalami perubahan karena terdapat impuls

Penghantaran impuls memiliki

proses yang disebut sebagai

teori membran yang berisi :

a. Dalam keadaan istirahat

(tidak menghantarkan

impuls), serabut saraf

berada dalam keadaan

polarisasi (permukaan luar

membran positif, dalam

negatif)

b. Tempat dimana serabut

saraf dirangsang, terjadi

depolarisasi (permukaan

luar membran negatif,

dalam positif)

c. Antara daerah polarisasi

dan depolarisasi

menimbulkan aliran listrik

yang disebut arus lokal

d. Depolarisasi terus menjalar

di sepanjang sel saraf

(impuls)

e. Setelah depolarisasi

Page 24: Sistem Koordinasi

Impuls sampai di ujung presinaps.

Terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-sinaps

terhadap ion Ca2+.

Ion Ca2+ masuk dan melebur dengan membran presinaps

sambil melepaskan neurotransmitter ke celah sinapsis.

Neuro transmitter membawa impuls ke membran

postsinaps.

Lalu neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim pada membran

postsinaps. Misal asetilkolinesterase.

Senyawa hasil hidrolisis (misal kolin dan asam etanoat)

disimpan di gelembung sinaps untuk dipergunakan lagi.

Page 25: Sistem Koordinasi

B. Gerak

1. Gerak sadar

Impuls → reseptor → neuron sensorik → otak & sum-

sum tulang belakang → neuron motorik → efektor

2. Gerak refleks

Impuls → reseptor → neuron sensorik → neuron

konektor pada system saraf pusat (otak/ sum2 tl

blakang) → neuron motorik → efektor

Page 26: Sistem Koordinasi

1. Sistem saraf pusat

a. Otak (Ensefalon)

• Selaput meninges

Durameter : Membran tebal fibrosa

terluar yang kuat dan melekat pada tulang

tengkorak dalam

Arachnoid : Lapisan yang menyerupai

jaring laba-laba

Piameter : Lapisan paling tipis, paling

dalam dan mengandung banyak pembuluh

darah

Ruang subarachnoid : ruang antara

lapisan arachnoid dengan piameter,

terdapat cairan cerebrospinal u/melindungi

dan menghantar makanan ke jaringan

sistem saraf pusat

• Otak besar (Cerebrum)

Cerebrum berwarna abu2 di bagian luar

(substansi grissea/ kumpulan badan

neuron) dan berwarna putih di bagian

dalam (substansi alba/ kumpulan

serabut saraf).

Page 27: Sistem Koordinasi

Memiliki 4 lobus :

♪ Lobus oksipitalis : Belakang, untuk pengelihatan

♪ Lobus temporalis : Samping (atas telinga), untuk

pendengaran

♪ Lobus frontalis : Depan, untuk pengaturan kulit & gerak

otot, berfikir

♪ Lobus parietalis : Belakang & depan, untuk pusat

perkembangan kecerdasan & ingatan, kemampuan bicara

dan bahasa

Diensefalon

♪ Talamus → Pusat impuls sensori & kel. Hipofisis,

mengatur & mengkoordinasikan ekspresi dan emosi

♪ Hipotalamus → Pusat saraf otonom, seperti pengaturan

suhu, keseimbangan cairan tubuh, metabolisme lemak &

KH, tekanan darah, tidur & selera makan

♪ Infundibulum → pangkal hipofisis

Page 28: Sistem Koordinasi

• Otak tengah (Mesensefalon)

Didepan otak kecil & jembatan varol

♪ Atas : optikus → refleks mata

♪ Bawah : auditori → pusat pendengaran

• Otak belakang (Rombensefalon)

♪ Jembatan varol (Pons varolii)

Penghubung otak kecil (kanan-kiri)

Penghubung otak besar dg sum2 TB

♪ Sum-sum lanjutan (Medula oblongata)

Menghantarkan impuls dr sum2 → otak

Mengatur refleks nafas, denyut jntung, membantu gerakan

menelan, bersin, sendawa, muntah serta membantu

pernafasan.

♪ Otak kecil (Cerebelum)

Koordinasi otot sadar, pusat keseimbangan & posisi tubuh

Page 29: Sistem Koordinasi

SISTEM SARAF TEPI

A. Sistem saraf somatic

Berfungsi untuk :

Pengatur gerakan tubuh (kepala,

badan, anggota tubuh)

Reseptor saraf (akson sensoris)

membawa impuls dari kulit, otot

rangka dan tendon dan akson motoris

membawa perintah kepada organ

Page 30: Sistem Koordinasi

SISTEM SARAF TEPI

B. Sistem saraf autonomic

Gerakan pada organ-organ visceral (akson

sensoris dan motoris membawa impuls dari

dan menuju otot polos, oto jantung dan

kelenjar )

Page 31: Sistem Koordinasi

Sistem Saraf Autonomik

Dibedakan menjadi :

1. Sistem saraf parasimpatetik

Menurunkan/melambatkan proses di dalam tubuh

hingga pengubahan energy cukup hanya untuk

memelihara system. Hal ini terjadi apabila tidak

banyak stimulus dari luar

2. Sistem saraf simpatetik

Menurunkan aktivitas memelihara dan

meningkatkan aktivitas organ tubuh, terutama

karena adanya stimulus dari luar seperti tanda hati-

hati, rasa gembira dan terancam bahaya

Page 32: Sistem Koordinasi
Page 33: Sistem Koordinasi

SISTEM INDERA

Indera Pembau

Indera Pengecap

Indera Penglihatan

Indera Pendengaran dan

Keseimbangan

Indera Peraba

Page 34: Sistem Koordinasi

INDERA PEMBAU Indera Pembau manusia adalah HIDUNG

Sel pembau memiliki tonjolan ujung dendrit

berupa rambut yg terletak pada selaput lender

hidung.

Ujung lainnya berupa tonjolan akson membentuk

berkas yang disebut saraf otak. 1 (nervus

olfaktorius).

Saraf ini menembus tulang tapis, masuk ke

dalam otak kemudian bersinapsis dengan neuron

traktus olfaktorius untuk :

Page 35: Sistem Koordinasi

1. Diinterpretasikan di korteks otak pada daerah bau primer

2. Dihubungkan ke pusat. (saraf muntah)

3. Disimpan di korteks otak sebagai memori

Kelainan pada Indera Pembau :

ANOSMIA??? Apa itu?

Anosmia disebabkan oleh :

Penyumbatan rongga hidung

Sel rambut infeksi

Gangguan pada saraf olfaktori

Page 36: Sistem Koordinasi

INDERA PENGECAPPada indera pengecap pada manusia adalah LIDAH, yang

memiliki Papila, apa itu Papila?

Papila adalah permukaan pada lidah yg bersifat kasar

karena memiliki tonjolan.

Papila dibagi menjadi 3, berdasarkan bentuknya, yaitu

Papila Filiformis, seperti benang halus, pada

bagian depan lidah.

Papila fungiformis, kepala jamur, depan, dan sisi

lidah.

Papila sirkumvalata, bulat, membentuk huruf V

dibelakang lidah.

Page 37: Sistem Koordinasi

INDERA PENGLIHATAN BAGIAN MATA :

Kornea : berfungsi untuk menerima dan meneruskan

cahaya yang masuk ke mata.

Aquoeus Humor : cairan yg terdapat pada kornea

dan lensa, membiaskan cahaya ke dalam mata.

Lensa, mengatur posisi banyangan agar tepat di

bintik kuning.

Pupil , tempat masuknya cahaya dan mengaturnya.

Iris , mengatur pupil untuk melebar dan menyempit.

Vitreous Humor, cairan yang mengisi mata.

Retina, meneruskan cahaya dari lensa ke saraf mata

Page 38: Sistem Koordinasi
Page 39: Sistem Koordinasi

INDERA PERABA

Indera Peraba kita adalah Kulit. Bagian kulit dibagi

menjadi 2, yaitu epidermis dan dermis.

Epidermis, bagian kulit yang sangat rapat. Dermis posisi

nya saling berjauhan satu sama lain.

Saraf reseptor pada kulit

Terause : dingin

Ruffini : panas

Paccini ; tekanan { bagian dalam kulit}

Meissener : sentuhan {dekat Permukaan Kulit }

Di ujung saraf

Page 40: Sistem Koordinasi
Page 41: Sistem Koordinasi

Saraf Reseptor

Page 42: Sistem Koordinasi

INDERA PENDENGARAN DAN

KESEIMBANGAN

Telinga terdiri dari 3 bagian utama

Telinga luar

Telinga tengah

Telinga dalam

Page 43: Sistem Koordinasi

Telinga Luar

Terdiri dari :

Daun telinga

Saluran telinga luar

Bagian perbatasan antara telinga luar dan

telinga tengah

Page 44: Sistem Koordinasi

Telinga Tengah

Telinga tengah berupa rongga kecil yang berisi

udara, terletak di dalam tulangoelipis, dan dindingnya

dilapisi sel epitel. Di dalam rongga telinga tengah

terdapat tiga tulang, yaitu tulang martil, tulang

landasan, dan tulang sanggurdi. Ke arah depan, telinga

tengah dihubungkan dengan tenggorokan oleh saluran

tuba Eustachius. Saluran ini berfungsi untuk

menyeimbangkan telingah luar dengan telinga tengah.

Page 45: Sistem Koordinasi

Telinga Dalam

Terdiri dari

Labirin osea

Labirin membranase

1. Labirin Osea

serangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi

periosteum berisi cairan perilimfe

2. Labirin membranase

Bentuk sama dengan osea hanya terletak di bagian

yang lebih dalam dan dilapisi sel epitel seta berisi

cairan endolimfe

Page 46: Sistem Koordinasi

Labirin Osea

Labirin osea terdiri dari tiga bagian yaitu kanalis

semisirkularis, vestibula dan koklea.

Kanalis semisirkularis dan vestibula mengandung

reseptor keseimbangan tubuh, sedangkan koklea

mengandung reseptor pendengaran.

Page 47: Sistem Koordinasi

Telinga sebagai Indera

keseimbangan

Indra keseimbangan secara structural

terletak dekat indra pendengaran yaitu di bagian

belakang telinga dalam yang membentuk

struktur utrikulus dan sakulus, serta kanalis

semisirkularis.

Struktur tersebut berfungsi dalam

pengaturan keseimbangan tubuh yang

dihubungkan dengan bagian keseimbangan saraf

otak VIII. Dengan demikian saraf VIII

mengandung 2 komponen yaiitu komponen

pendengaran dan komponen keseimbangan.

Page 48: Sistem Koordinasi

Thanks For Paying

Attention