23
STAINLESS STEEL Presented by: 1. Lukman Nulakim 2. Ginanjar Widiyatmoko 3. Vincentius Yobi 4. Anggih Andreas 5. Yudi Novianto 6. Ardian Novariandaru 7. Eko Priyanto 8. Bondan Prakoso

Stainless Steel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Stainless Steel

STAINLESS STEEL

Presented by:

1. Lukman Nulakim

2. Ginanjar Widiyatmoko

3. Vincentius Yobi

4. Anggih Andreas

5. Yudi Novianto

6. Ardian Novariandaru

7. Eko Priyanto

8. Bondan Prakoso

Page 2: Stainless Steel

APAKAH STAINLESS STEEL ITU?

Stainless steel adalah baja yang tahan terhadap

korosi karena didalamnya terdapat unsur Cr

(Chromium) yang akan membentuk lapis lindung

khrom oksida (Chromium oxide).

Page 3: Stainless Steel

JENIS- JENIS STAINLESS STEEL

1. Austenitic Stainless Steel

Mengandung sedikitnya 16% Chrom dan 6% Nickel (gradestandar

untuk 304), sampai ke grade Super Autenitic Stainless Steel

seperti 904L (dengan kadar Chrom dan Nickel lebih tinggi serta

unsur tambahan Mo sampai 6%).

Page 4: Stainless Steel

Paduan utama

Kromium (Cr) bertujuan untuk meningkatkan

ketahanan korosi dengan membentuk lapisan

oksida (Cr2O3) dan ketahanan terhadap oksidasi

temperatur tinggi.

Nikel (Ni) bertujuan untuk meningkatkan

ketahanan korosi dalam media pengkorosi netral

atau lemah, meningkatkan keuletan dan mampu

bentuk logam.

Paduan tambahan

Molybdenum (Mo), Titanium (Ti) atau Copper

(Co) berfungsi untuk meningkatkan ketahanan

terhadap temperatur serta korosi.

Page 5: Stainless Steel

Kelebihan

1. Memiliki shock resistant yang tinggi

2. Sifat tahan korosinya paling baik diantara jenislainnya

3. Kekuatan pada temperature tinggi danketahanan scaling sangat baik

4. Kemampuan mengelas yang sangat bagus

5. Kemampuan membentuk dan sifat kenyal yang sangat bagus

6. Tidak mengandung magnit

Kekurangan

1. Pada kondisi annealing tidak dapat dikeraskandengan perlakuan panas

2. Sulit dimachining kecuali dengan penambahanS atau Se

Page 6: Stainless Steel

Aplikasi dan penggunaannya

1. Per kunci keyboard komputer

2. Bak cuci dapur

3. Alat pemrosesan makanan

4. Aplikasi kearsitekan

5. Alat kimia dan tanaman

Page 7: Stainless Steel

2. Ferritic Stainless Steel

Kelompok logam campuran ini biasanya hanya

mengandung Kromium dengan keseimbangan

kebanyakan Fe. Logam-logam campuran ini

merupakan baja-baja stainless Kromium yang

sederhana dengan kandungan Kromium 10,5 - 18

% seperti grade 430 dan 409.

Page 8: Stainless Steel

Paduan utama

Hanya mengandung Kromium

Paduan tambahan

Untuk keseimbangan banyak ditambahkan Fe

sehingga bersifat feromagnetik

Paduan jenis lainnya molibdenum, silikon,

aluminum, titanium, dan niobium untuk

menghasilkan karakteristik tertentu.

Page 9: Stainless Steel

Kelebihan

1. Bersifat ferromagnetic

2. Keuletan dan ketahanan korosi tinggi

3. Ketahanan korosi dan machinability lebih baik

dari pada stainless steel Martensitic

Kekurangan

1. Tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan

panas

2. Kemampuan mengelasnya sedikit

3. Kemampuan membentuknya tidak sebagus

austenitic

Page 10: Stainless Steel

Aplikasi dan penggunaanya

1. Trim automotive

2. Alat pembuangan uap automotive

3. Tangki air panas

Page 11: Stainless Steel

3. Martensitic Stainless Steel

Type ini umumnya mengandung 11 – 13%

Chromium (masih lebih sedikit jika

dibandingFerritic Stainless Steel ) dan kadar

karbon relatif tinggi misal grade 410 dan 416.

Page 12: Stainless Steel

Paduan utama

Memiliki unsur utama Chrom (masih lebih sedikit

jika dibanding Ferritic Stainless Steel) dan kadar

karbon relatif tinggi

Paduan tambahan

Unsur niobium, silicon,tungsten dan vanadium

ditambah untuk memperbaiki proses tempering

setelah proses pengerasan. Sedikit kandungan

nikel meningkatkan ketahan korosi dan

ketangguhan.

Page 13: Stainless Steel

Kelebihan

1. Bersifat ferromagnetic

2. Kemampuan machinabilitynya bagus,

ketangguhan baik

3. Dapat dikeraskan dengan perlakuan panas dan

oleh karena itu tingkat kekerasan dan daya

tahannya tinggi

Kekurangan

1. Kemampuan mengelasnya kurang

2. Ketahanan korosinya cukup bagus terhadap

cuaca tetapi tidak sebaik stainless steel ferritic

maupun austenitic

Page 14: Stainless Steel

Aplikasi dan penggunaanya

1. Mata pisau

2. Alat–alat bedah

3. Tangkai / batang

4. Kumparan

5. Peniti

Page 15: Stainless Steel

3. Duplex Stainless Steel

Disebut Duplex dikarenakan kandungan Nikel tidak cukup

untuk menghasilkan susunan austenitic secara penuh dan

hasil kombinasi susunan ferritic dan austenitic. Duplex SS

seperti 2304 dan 2205 (dua angka pertama menyatakan

persentase Krom dan dua angka terakhir menyatakan

persentase Nikel) memiliki bentuk mikrostruktur campuran

austenitic dan ferritic. Duplex ferritic-austenitic memiliki

kombinasi sifat tahan korosi dan temperatur relatif tinggi

atau secara khusus tahan terhadap Stress Corrosion

Cracking.

Page 16: Stainless Steel

Paduan utama

Paduan utama material adalah kromium dan

nikel

Paduan tambahan

Paduan lainnya nitrogen, molybdenum, tembaga,

silicon dan tungsten ditambah untuk

menstabilkan struktur dan memperbaiki sifat

tahan korosi.

Page 17: Stainless Steel

Kelebihan

1. Daya tahan yang tinggi untuk menekan

keretakan korosi

2. Kemampuan peleburan dan kemampuan

membentuk yang baik

3. Nilai tegangan tarik dan luluh tinggi dan

ketahanan korosi retak tegang lebih baik dari

pada baja stainless austenitik

Kekurangan

1. Kemampuan Stress Corrosion Cracking-nya

tidak sebaik ferritic Stainless Steel

Page 18: Stainless Steel

Aplikasi dan penggunaanya

1. Instalasi penghilangan zat garam / rasa asin

2. Instalasi perubah panas

3. Instalasi petro kimia

Page 19: Stainless Steel

5. Precipitation Hardening Steel

Precipitation hardening Stainless Steel adalah

Stainless Steel yang keras dan kuat akibat dari

dibentuknya suatu presipitat (endapan) dalam

struktur mikro logam. Sehingga gerakan deformasi

menjadi terhambat dan memperkuat material

Stainless Steel.

Page 20: Stainless Steel

Paduan utama

Paduan unsure utama kromium-nikel

Paduan tambahan

Paduan lainnya tembaga, aluminium, atau

titanium.

Page 21: Stainless Steel

Kelebihan

1. Kemampuan mengelas yang baik

2. Bersifat magnetic

3. Dapat dikeraskan

4. Memiliki kekuatan tinggi, keuletan relative

baik, dan ketahanan korosinya baik

Kekurangan

Page 22: Stainless Steel

Aplikasi dan penggunaanya

1. Tangkai/batang untuk pompa air dan katup

Page 23: Stainless Steel

KESIMPULAN

Meskipun seluruh kategori Stainless Steel didasarkan

pada kandungan krom (Cr), namun unsur paduan

lainnya ditambahkan untuk memperbaiki sifat-sifat

Stainless Steel sesuai aplikasi-nya. Kategori Stainless

Steel tidak halnya seperti baja lain yang didasarkan

pada persentase karbon tetapi didasarkan pada

struktur metalurginya. Empat golongan utama

Stainless Steel adalah Austenitic, Ferritic, Martensitic,

dan Duplex