Upload
university-of-padjajaran
View
1.966
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Statifikasi Sosial Masyarakat Indonesia
Kelompok 2 :
Ayu Syilva NurmalaJanatika Roma FSilvia WahyuniSuci NurdiyaniYenni Saputri
Yessi Nadia Giatma
A. Pengertian Stratifikasi Sosial
Beberapa definisi stratifikasi sosial menurut para ahli :
a. Pitirim A. SorokinMendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).
b. Max WeberMendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.
B. Karakteristik Stratifikasi Sosial
Ada tiga aspek yang merupakan karakteristik stratifikasi sosial yaitu :
Perbedaan Kemampuan/Kesanggupan
Perbedaan Gaya Hidup
Perbedaan Hak dan Akses dalam Memanfaatkan Sumber Daya
C. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial
1. Sratifikasi Ekonomi
Jika dalam suatu masyarakat, faktor ekonomi merupakan salah satu hal yang dihargai maka memungkinkan terjadinya stratifikasi sosial di bidang ekonomi. Pelapisan ekonomi dapat dilihat dari segi pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan.
2. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial yang dimaksud di sini adalah dalam arti yang lebih khusus misalnya stratifikasi berdasarkan kasta, tingkat pendidikan dan jenis pendidikan, serta jenis pekerjaan.
Next …
Stratifikasi sosial lainnya berupa di bidang pendidikan. Secara sederhana, kita dapat mengelompokkan orang berdasarkan pendidikannya pada kelompok pandai, sedang, dan bodoh.
a. Pendidikan sangat tinggi (profesor, doktor)b. Pendidikan tinggi (Sarjana, mahasiswa)c. Pendidikan menengah (SMA)d. Pendidikan rendah ( SD dan SMP )e. Tidak berpendidikan (buta huruf)
3. Stratifikasi Politik
Kegiatan politik merupakan profesi tersendiri yang berkaitan dengan kegiatan anggota masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dalam suatu negara. Di bidang politik pun dikenal stratifikasi sesuai dengan keahlian dan keterampilan politiknya dan bersifat terbuka.
Menurut Mac Iver, ada 3 tipe umum dalam sistem dan lapisan kekuasaan atau paramida kekuasaan yaitu :
a. Tipe Kasta
Tipe kasta yakni sistem lapisan kekuasaan dengan garis-garis pemisah yang tegas dan kaku serta tidak memungkinkan adanya gerak sosial vertikal. Garis-garis pemisah antara tiap-tiap lapisan hampir tidak mungkin di tembus.
Susunan dari atas ke bawah :
1. Raja2. Bangsawan3. Pegawai rendahan4. Tukang dan pelayan5. Petani, buruh tani dan
budak-budak
b. Tipe Oligarki
Tipe Oligarki adalah sistem lapisan kekuasaan dengan garis-garis pemisahan yang tegas. Akan tetapi dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut terutama dalam hal kesempatan untuk naik lapisan sosial.
Susunan dari atas ke bawah :
1. Raja2. Bangsawan dari macam-
macam tingkatan3. Pegawai tinggi (sipil &
militer) orang-orang kaya, pengusaha, dsb
4. Pengecara, tukang dan pedagang, petani
5. Buruh tani dan budak
c. Tipe Demokratis
Tipe Demokratis adalah sistem pelapisan kekuasaannya terdapat garis pemisah antara lapisan yang sifatnya sangat mobil. Faktor kelahiran tidak menentukan pelapisan tertentu seseorang. Pada tipe ini lebih menekankan pada kemampuan orang untuk menentukan pelapisan sosial.
Susunan dari atas ke bawah :
1. Pimpinan politik, pimpinan partai, orang kaya, pemimpin organisasi-organisasi besar
2. Penjabat administratif3. Ahli-ahli teknik, petani,
pedagang4. Pekerja rendahan, petani
rendahan
4. Stratifikasi Sosial pada Masa Kolonialisme
Stratifikasi atau pelapisan sosial di Indonesia saat ini berbeda dengan saat berada di bawah pengaruh penjajah atau kolonialisme. Pada masa penjajahan, secara umum terdapat dua golongan
masyarakat. Golongan
Golongan Penguasa (penjajah)
Golongan Terjajah(rakyat)
Berdasarkan Peraturan Hukum Ketatanegaraan Hindia-Belanda, Masyarakat dibedakan menjadi:
Golongan ini merupakan golongan
tingkat atas dan masih dibedakan lagi
menjadi:1. Bangsa Belanda dan
keturunannya2. Bangsa Eropa
lainnya : protugis, prancis, inggris
3. Orang-orang bangsa lain (yg bukan bangsa Eropa) & telah masuk golongan Eropa dan
telah sah dipersamakan dengan
golongan Eropa
Golongan Timur Asing merupakan golongn
menengah atau lapisan kedua. Golongan ini
terdiri atas orang Cina dan bukan Cina.
Golongan yang bukan Cina terdiri atas orang Arab, India, Pakistan, dan orang dari negara
asia lainnya.
Golongan bumiputera merupakan golongan tingkat bawah atau
lapisan ketiga. Golongan bumiputera terdiri atas mesyarakat
pribumi atau bangsa Indonesia asli.
a. Golongan Eropa b. Golongan
Timur Asing
c. Golongan Bumiputera
Pada masa Jepang, kedudukan bangsa Indonesia lebih terangkat dan tidak lagi
Golongan Orang Jepang
Golongan Bumiputera
Golongan Timur Asing
D. Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial
Tanpa DisengajaLapisan-lapisan dalam masyarakat yang terjadi dengan sendirinya atau tanpa disngaja, misalnya lapisan yang didasarkan pada umur, jenis kelamin, kepandaian, harta kekayaan.
DisengajaLapisan-lapisan dalam masyarakat yang disengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal, seperti pemerintahan, perusahaan, partai polotik, dan angkatan bersenjata
E. Sebab dan Dasar Stratifikasi Sosial
Tejadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat dikarenakan pada setiap masyarakat mempunyai “sesuatu” yang dipandang lebih atau paling dihargai. Sesuatu yang dipandang perlu dalam masyarakat di antaranya :
1. Uang2. Tanah3. Kekuasaan4. Pendidikan5. Keturunan6. Pekerjaan7. Agama
F. Sifat Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Pada stratifikasi sosial yang bersifat tertutup membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari lapisan satu ke lapisan lainnya.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka
Pada sistem stratifikasi sosial yang bersifat terbuka memberikan kesempatan terbuka bagi warga mayarakat untuk meningkatkan status sesuai dengan kecakapan. Sebaliknya, bagi warga yang belum beruntung bisa turun lapisan atau jatuh dari lapisan di bawahnya.
G. Fungsi Stratifikasi Sosial
1. Sebagai alat pendistribusian hak dan kewajiban pada setiap lapisan
2. Menempatkan individu-individu pada lapisan tertentu dalam struktur sosial
3. Sebagai pemersatu untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
4. Dapat memecahkan persoalan-persoalan dalam masyarakat
5. Mendorong masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya
H. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial
Unsur-unsur di dalam sistem stratifikasi sosial adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan peranan merupakan unsur pokok sistem lapisan dalam suatu masyarakat dan mempunyai arti yang sangat penting bagi sistem sosial masyarakat. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antarindividu dalam masyarakat dan antara individu dengan masyarakatnya.
1. Kedudukan (status) sosial
Status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut. Selain itu, status sosial bisa juga berarti tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi. Status seseorang dalam masyarakat dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu :
a. Aspek Statisb. Aspek Dinamis
Aspek Statis
•Derajat seseorang dlm suatu kelompok di bedakan dengan orang lain•Contoh: petani dpt dibedakan dg nelayan
Aspek Dinamis
•Kedudukan seseorang berhubungan erat dengan peranan sosial tertentu dalam pengertian jabatan, fungsi, dan tingkah laku formal serta jasa yang diharapkan dari fungsi dan jabatan tersebut •Contoh: Camat, Direktur
Menurut Pitirim A. Sorokin, untuk mengukur status seseorang secara terperinci dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :
a. Jabatan atau pekerjaanb. Pendidikan dan luasnya ilmu
pengetahuanc. Kekayaand. Politike. Keturunanf. agama
Ralph Linton
Ascribed Status
Kelahira
n
Jenis Kelamin
Usia
Anggota
Keluarga
Achieved Status
Assigned Status
2. Peran
• Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status).
• Peran dan status saling berhubungan erat karena status merupakan kedudukan yang memberikan hak dan kewajiban individu yang bersangkutan.
• Pentingnya peran adalah untuk mengatur tingkah laku seseorang
Peluang Hidup dan Kesehatan
Peluang Bekerja dan Berusaha
Respon Terhadap Perubahan
Pola Sosialisasi dalam Keluarga
Perilaku Politik
Akibat Perbedaan Kedudukan dan Peran Sosial dalam Tindakan dan Interaksi Sosial