Upload
robby-cahyadi
View
44
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBAHASAN STUDI KASUS
DALAM MENGANALISA POTENSI DAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
PRASARANA LINGKUNGAN DI INDONESIA
Oleh :
Fauzan Andikha - 3314202804
Robby Cahyadi - 3314202815
RE142242 ANALISIS KEBIJAKAN SPASIAL (3 SKS)
Dosen : Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg.
PROGRAM MAGISTER TEKNIK SANITASI LINGKUNGAN
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FTSP – ITS (Maret 2015)
KOMPETENSI DAN POKOK BAHASAN
• KOMPETENSI :
Mahasiswa mampu menganalisa potensi dan permasalahan
pembangunan prasarana lingkungan di Indonesia.
• POKOK BAHASAN :
Diskusi Kasus–kasus pembangunan prasarana lingkungan.
• SUB POKOK BAHASAN :
Pembahasan tugas studi kasus yang telah disiapkan oleh
mahasiswa.
TOPIK STUDI KASUS
POTENSI DAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN TANGGUL LAUT RAKSASA
(GIANT SEA WALL) JAKARTA
ALUR PIKIR PEMBAHASAN• Kondisi dan Permasalahan
Kondisi eksisting DKI Jakarta baik dari segi topografi dan hidrologi akibat pengaruh exploitasi maupun
dari pengaruh gejala alam musiman maupun global.
• Gagasan dan Ide Awal
• Potensi dan Tujuan yang Diharapkan
Dengan Pembangunan ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi yaitu : Banjir
Rob, Banjir Tahunan, Penyediaan Air Baku, Konservasi Air Tanah, Penyediaan Lahan dan Akses
Transportasi.
• Tahap Perencanaan
• Tahap Pelaksanaan
• Hambatan dan Tantangan
Hambatan dan Tantangan yang dihadapi pada saat Tahap Perencanaan sampai Pelaksanaan bahkan
setelah selesai Pembangunannya, baik dari segi Pendanaan, Kebijakan, Politik maupun Sosial dan
Lingkungan.
KONDISI DAN PERMASALAHAN
• Topografi : DKI Jakarta berada
di bawah level laut serta sering
mendapat banjir kiriman dari
daerah lain yang lebih tinggi
atau malah hanya karena curah
hujan lokal yang berlebih.
KONDISI DAN PERMASALAHAN
• Infrastruktur : Keberadaan bangunan saluran Drainase Banjir
Kanal Timur (BKT) dan Banjir Kanal Barat (BKB) sebagai
sarana pengendalian banjir di wilayah DKI Jakarta dirasakan
tidak memadai lagi untuk mengamankan Jakarta dari
ancaman banjir.
KONDISI DAN PERMASALAHAN
• Hidrogeologi : Kondisi muka tanah yang menurun dengan
cepat dikarenakan pengambilan air tanah yang tidak
terkontrol dengan baik selain itu debit pasokan air tanah
dari lingkungan yang tidak mendukung/seimbang.
KONDISI DAN PERMASALAHAN
• Pemanasan Global : Muka Air
Laut perlahan tapi pasti naik
dikarenakan pemanasan
global.
GAGASAN DAN IDE AWAL
• Tahun 1987 - 1992
Pada kepemimpinan Gubernur Wiyogo
Atmodarminto dicetuskan ide pembangunan tanggul
untuk memfungsikan reklamasi sebagai bagian
dari usaha menaikkan permukaan tanah di garis
pantai dan juga untuk penambahan lokasi.
• Tahun 2007 – 2012
Pada saat kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo
muncul gagasan perlunya membuat tanggul raksasa
atau bendungan laut raksasa di pantai utara DKI
Jakarta untuk menyelamatkan sebagian besar
wilayah Jakarta. Rencana pembangunan tanggul laut
raksasa ini penting, karena merupakan bagian dari
usaha menjaga Jakarta sustainable (berkelanjutan).
Untuk itu, gagasan ini dicantumkan dalam Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta.
Tanggul Laut di Belanda
POTENSI DAN TUJUAN YANG DIHARAPKAN
Dengan pembangunan Tanggul Laut Raksasa ini diharapkan dapat memberikan
multiple effect, yaitu :
1. Antisipasi terhadap Gelombang Air Laut dan Banjir Rob yang akan melanda DKI
Jakarta yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2030.
2. Penyediaan Air Baku dan Air Bersih yang ditampung pada Polder beserta system
pengolahannya yang dibuat antara Tanggul dan bibir pantai yang bersumber dari
sungai-sungai yang bermuara ke utara Jakarta.
3. Dengan adanya polder ini diharapkan dapat meningkatkan Pasokan Air Tanah,
Instrusi Air Laut dan memperlambat Penurunan Muka Tanah.
4. Reklamasi untuk menambah luas permukaan lahan.
5. Diatas tanggul akan dibangun jalur Transportasi berupa Jalan Tol dan MRT yang
menghubungkan JORR (Jakarta Outer Ring Road) yang sudah ada.
6. Dibangunnya Pelabuhan Laut Dalam untuk mendukung perekonomian DKI Jakarta.
TAHAP PERENCANAAN
TAHAP PELAKSANAAN