14
SUKU ASMAT KELOMPOK 2 XI IIS 2

Suku asmat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Suku asmat

SUKU ASMAT

KELOMPOK 2

XI IIS 2

Page 2: Suku asmat

ANGGOTA :

DELLA DEFRIZA

GEYAN FATIHAH

MUHAMMAD IQRA

SALMAH ANNISA

SANTI CRISTINA

Page 3: Suku asmat

Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua yang

dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik.

Populasi suku ini terbagi dua yaitu mereka yang

tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di

bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling

berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup,

struktur sosial dan ritual.

Page 4: Suku asmat

Ciri – ciri Suku Asmat1. Fisik:

o Orang-orang suku Asmat memiliki tubuh tinggi, besar dan tegap

o Kulit dan rambut berwarna gelap.

o Bentuk rambut pada umumnya keriting dan memiliki hidung yang

mancung.

o Orang suku Asmat biasanya menghias tubuh mereka dengan warna

merah, hitam dan putih. Warna merah didapat dari tanah merah, hitam

dari arang dan putih dari kulit kerang yang dihancurkan.

2. Mata pencaharian :

o Pada umumnya adalah berladang seperti ubi, wortel, jagung atau

menanam sagu.

o Selain itu juga beternak ayam dan babi.

o Seringkali pada suatu waktu orang Asmat melakukan perburuan

binatang di dalam

Page 5: Suku asmat

Bahasa Suku Asmat Suku Asmat memiliki bahasa sendiri kebanyakan hanya

dimengerti oleh kalangan sendiri.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa nenek moyang

yang sudah berumur ribuan tahun.

Page 6: Suku asmat

TARIAN

Tarian tradisional :

Tari Selamat Datang

Untuk menyambut tamu agung

Tari Musyoh

Untuk mengusir arwah

Page 7: Suku asmat

UPACARA ADAT Kelahiran

Pada saat ada kelahiran, tidak ada hal yang khusus seperti padaumumnya suku lain. Bayi yang baru lahir hanya dibersihkan lali talipusarnya dipotong dengan bambu yang disebut dengan sembilu.

Pernikahan

Seorang pria suku Asmat yang ingin menikahi seorang wanita harus“membelinya” dengan menawarkan mas kawin berupa piring antik danuang yang nilainya disamakan dengan perahu Johnson. Perahu inibiasanya digunakan untuk melaut. Jika seorang pria memberikan mas kawin yang kurang dari harga kapal Johnson, maka ia masih bolehmenikah, hanya saja harus tetap membayar sisa hutang mas kawintersebut.

Page 8: Suku asmat

KematianMayat kepala suku akan dimumikan dan dipajang di depan rumah adat. Namun

jika masyarakat biasa yang meninggal akan dikuburkan seperti biasa. Upacara

kematian diiringi dengan tangisan dan nyanyian dalam bahasa Asmat. Dahulu,

salah satu anggota keluarga orang yang meninggal akan dipotong satu ruas

jarinya. Namun saat ini kebiasaan tersebut sudah mulai ditinggalkan.

Sistem PemerintahanSuku Asmat memiliki satu kepala suku dan kepala adat yang sangat

dihormati. Akan segala tugas kepala suku harus sesuai dengan

kesepakatan masyarakat, sehingga hubungan antara kepala suku

dengan masyarakat cukup harmonis. Jika kepala suku meninggal

dunia, maka kepemimpinan diserahkan pada marga keluarga lain yang

dihormati oleh warga. Kepemimpinan juga bisa diserahkan kepada

orang yang berhasil mendapatkan kemenangan dalam perang.

Page 9: Suku asmat

Peperangan

Suku Asmat memakai senjata berupa busur dan panah. Di masa lalu

ada suatu kesepakatan bahwa musuh yang sudah mati akan dibawa ke

kampung oleh pemenang perang lalu mayatnya akan dipotong dan

dimakan bersama-sama. Kepalanya akan dijadikan hiasan. Suku

Asmat percaya bahwa kekuatan mereka akan bertambah jika

memakan daging musuh. Namun saat ini praktek tersebut sudah tidak

ada lagi.

Page 10: Suku asmat

RUMAH ADAT Suku Asmat memiliki rumah adat yang bernama Jew (Rumah

Bujang). Rumah Jew memang memiliki posisi yang istimewa dalam

struktur suku Asmat. Di rumah bujang ini, dibicarakan segala urusan

yang menyangkut kehidupan warga, mulai dari perencanaan perang,

hingga keputusan menyangkut desa mereka.

Page 11: Suku asmat

PAKAIAN ADAT

Pakaian daerahnya adalah KOTEKA. Bahan, desain pakaian Suku Asmat pun terinspirasi dari alam. Pakaian laki-laki Suku Asmat, misalnya, yang dibuat menyerupai burung dan binatang lain yang dianggap melambangkan kejantanan. Sementara, rok dan penutup dada kaum perempuan menggunakan daun sagu sehingga menyerupai kecantikan burung kasuari.

Secara umum, pakaian laki-laki dan perempuan Suku Asmat tidak terlalu berbeda. Pada bagian kepala, dikenakan penutup yang terbuat dari rajutan daun sagu dan pada sisi bagian atasnya dipenuhi bulu burung kasuari. Bagian bawah dan bagian dada (untuk perempuan) berupa rumbai-rumbai yang dibuat menggunakan daun sagu.

Pakaian adat tersebut belum sempurna jika tidak dilengkapi berbagai aksesori, juga menggunakan berbagai bahan yang tersedia di alam. Aksesori yang biasa dijadikan pelengkap pakaian tradisional Suku Asmat adalah hiasan telinga, hiasan hidung, kalung, gelang, dan tas. Hiasan telinga terbuat dari bulu burung kasuari. Bulu burung kasuari yang digunakan untuk hiasan telinga ukurannya lebih pendek dibanding bulu burung kasuari yang digunakan pada penutup kepala.

Page 12: Suku asmat
Page 13: Suku asmat

MAKANAN DAERAH Makanan Pokok orang Asmat adalah sagu,hampir setiap hari mereka makan

sagu yang dibuat jadi bulatan-bulatan yang dibakar dalam bara

api.Kegemaran lain adalah makan ulat sagu yang hidup dibatang pohon

sagu,biasanya ulat sagu dibungkus dengan daun nipah,ditaburi sagu,dan

dibakar dalam bara api.

Selain itu sayuran dan ikan bakar dijadikan pelengkap. Namun yang

memprihatinkan adalah masalah sumber air bersih.Air tanah sulit didapat

karena wilayah mereka merupakan tanah berawa.Terpaksa menggunakan

air hujan dan air rawa sebagai air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Page 14: Suku asmat

TERIMAKASIH