64
Laporan Kegiatan KKL Tadris Biologi’2010 tahun 2012 Kebun Raya Bogor Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi DISUSUN OLEH : Adi Kurniawan (1011060158) Alisa Damayanti (1011060145) Ambar Rokhanah (1011060077) Anita Sari (1011060158) Asep Yusup Hamdani (1011060187) Azhari Bayu Prastowo (1011060139) Bunga Naria (1011060076) Deny Yuniarsih (1011060137) Desy Jumala Sari (1011060069) Natalia Harianti (1011060042) Jur/kelas/Smt : T.Biologi/C/V(Lima) Dosen : Sulistiyani Faozah, SP

Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semoga bermanfaat :)

Citation preview

Page 1: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Laporan Kegiatan KKL Tadris Biologi’2010 tahun 2012 Kebun Raya Bogor

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi

DISUSUN OLEH :

Adi Kurniawan (1011060158)

Alisa Damayanti (1011060145)

Ambar Rokhanah (1011060077)

Anita Sari (1011060158)

Asep Yusup Hamdani (1011060187)

Azhari Bayu Prastowo (1011060139)

Bunga Naria (1011060076)

Deny Yuniarsih (1011060137)

Desy Jumala Sari (1011060069)

Natalia Harianti (1011060042)

Jur/kelas/Smt : T.Biologi/C/V(Lima)

Dosen : Sulistiyani Faozah, SP

TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

2012

Page 2: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabil’alamin, puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat ALLAH

SWT karena hanya rahmatnya,maka LAPORAN KEGIATAN KKL MATA

KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI ini dapat kami

selesaikan tanpa halangan suatu apapun.

Sholawat serta semoga tetap tercurahkan kepada baginda alam Rasullallah

Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat serta pengikut beliau yang Insyah

Allah tetap istiqomah menjalankan sunah-sunah beliau.

Laporan ini kami ajukan untuk memenuhi kelengkapan tugas akhir kegiatan

KKL di Bogor, Yogyakarta, dan Jakarta pada tanggal 20-26 November 2012 yang

lalu. Kami menyadari laporan kami ini masih banyak kekurangannya, oleh karena

itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dan sangat kami harapkan guna

merevisi ulang kembali.

Dan semoga laporan ini bermanfaat kita semua. Amin Yarabal’alamin.

Bandar Lampung,22 Desember 2012

Kelompok 1

Page 3: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebun raya bogor adalah salah satu tempat rekreasi yang populer di bogor

yang tepatnya berada di jalan ir. H Juanda memiliki lebih dari 6000 jenis

tumbuhan, yang berada pada lahan sekitar 87 ha, lumayan sekalian olah raga

muter muter atau mengelilingi salah satu obyek wisata yang populer yang

biasanya sering di jadikan salah satu tujuan wisata dalam rangka perpisahan anak

sekolah apalagi pada musim liburan kaya sekarang ini.Banyak pepohonan besar

yang ada disini seperti yang bisa anda lihat disamping,tidak terbayangkan

berapakah umur dari pohon sebesar itu, mungkin para ahli di bidang tumbuhan

bisa menebak berapa umur pohon itu kalo ane kaga ngerti sama sekali. Sedikit

sejarah kebun raya bogor menurut pemerintah bogor, pada awal didirikknya obyek

wisata ini adalah tempat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga

benih-benih pepohonan yang akan diambil kayunya pada masa kerajaan pajajaran

atau prabu siliwangi pada apad ke 15 sampai abad ke 16. Sepanjang sejarahnya

kebun ini memiliki beberapa julukan diantaranya:

- s'Lands Plantentuin

- Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang)

- Botanical Garden of Buitenzorg

- Botanical Garden of Indonesia

- Kebun Gede

- Kebun Jodoh

Kebun Raya Bogor merupakan bagian dari monumen Batu Tulis yang

didirikan oleh Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) dari Kerajaan Pajajaran

tahun 1474-15131 dan saat itu dinamakan Samida ( hutan buatan atau taman

buatan ). Tujuan pembuatannya untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan

menjaga dan tempat memelihara benih-benih kayu yang langka. Bila demikian

kenyataannya, maka Raffles dan Van den Bosh hanya merupakan tokoh pemugar

dan penambah koleksi tanaman bagi kebun raya yang telah didirikan sejak akhir

abad ke 14 oleh dinasti Kerajaan Pajajaran.

Page 4: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Kebun Botani yang didirikan tanggal 18 Mei 181 7 oleh, Prof. Dr. C. G. L.

Reindwardt yang kemudian dinamakan, s'Lands Plantentuinte Buitenzorg tersebut

lebih dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor, yang ditujukan sebagai tempat

pendidikan guru, koleksi tumbuhan juga dikembangkan menjadi kebun yang lain.

Pada tahun 1822 Reindwardt diganti oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang

melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga

menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis

(species) tanaman.

Saat ini, Kebun Raya Bogor tidak hanya terkenal sebagai kebun botani tropis,

tetapi juga berfungsi sebagai kebun riset tanaman tropis dab kebun rekreasi yang

cukup menyenangkan.

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum taksonomi tumbuhan tingkat tinggi adalah untuk

mengetahui nama-nama spesies tumbuhan yang terdapat di kebun raya bogor.

Page 5: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1  Tempat dan Waktu

Praktikum Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi dilaksanakan pada Hari Rabu

Tanggal 21 November 2012 Pukul 09.00 – 12.00 WIB di Kebun Raya Bogor .

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum adalah alat tulis dan beberapa

spesies tanaman

2.3 Cara kerja

Cara kerja praktikum pengenalan alat ini adalah :

1. Mendengarkan arahan petugas.

2. Mendokumentasikan dan mencatat tanaman apa saja yang terdapat

diKebun Raya Bogor.

3. Menyandra tumbuhan sesuai familinya dengan tepat.

Page 6: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

BAB III

ISI DAN PEMBAHASAN

1. FAMILI ARACEAE (suku talas-talasan)

a. Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum (Schott) Hubb. & Rehder

(1939)

Klasifikasi :

Regnu : Plantae 

Divisi : Spermatophyta 

Kelas : Monocotyledonae 

Ordo : Alismatales 

Family : Araceae  

Genus : Colocasia 

Species : C. Esculenta (L.) Schott 

Nama

Inggris : Taro, old cocoyam, dasheen, eddoe

Page 7: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Indonesia : Talas

Jawa : Taleus (sunda), bentul (Jawa), keladi (Melayu)

Deskripsi :

Tumbuhan berupa terna, tegak. Sistem perakaran liar, berserabut, dan dangkal.

Batang yang tesimpan dalam tanah pejal, menyilinder atau membulat, biasanya

coklat tua, dilengkapi dengan kuncup ketiak yang terdapat di atas lampang daun

tempat munculnya umbi baru, tunas atau stolon. Daun memerisai dengan tangkai

panjang dan besar. Perbungaan tongkol dikelilingi oleh seludang dan didukung

oleh gagang yang lebih pendek dari tangkai daun, bunga jantan dan betina kecil,

tempatnya terpisah pada tongkol, bunga betina di bagian pangkal, hijau, bunga

jantan pada bagian atasnya warna putih steril, ujung tongkol dilengkapi dengan

organ steril. Perbuahan seperti kepala yang berisi buah buni yang rapat. Biji

membundar telur.

Distribusi/Penyebaran :

Talas diduga asli dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, dimana

jenis tersebut diduga telah dibudidayakan sebelum padi. Saat ini talas tumbuh di

seluruh India Barat, Afrika Barat dan Utara. Di Asia, jenis tersebut ditanam secara

luas di China Selatan dan Tengah, sedangkan di India tumbuh tidak begitu

meluas. Dibudidayakan di Bogor dan Malang (Jawa) dan di Bali. Talas sudah

dikenal oleh masyarakat pedalaman di Papua. Di Malaysia, talas telah

dimanfaatkan lebih dari 2000 tahun dan sekarang ditemukan diseluruh negara.

Talas tumbuh diseluruh Filipina, terutama di Visayas bagian timur dan tengah

serta daerah Mindanao dan Bikol.

Habitat :

Talas bertoleransi terhadap sistem pengelolaan dan lingkungan yang berkisaran

luas. Bila tumbuh sebagai tanaman yang akan dipanen, pemanenan terbaik dicapai

bila curah hujan 2000 mm/tahun atau lebih dan curah hujan tersebar secara

merata. Talas juga tumbuh baik di tanah-tanah basah termasuk tanah-tanah sawah

dengan irigasi yang teratur, tanah-tanah beririgasi, dan tanah di paya-paya yang

Page 8: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

miskin akan drainase.Suhu 25-30°C dan kelembaban yang tinggi akan mendukung

pertumbuhan talas.Talas dapat tumbuh mulai dari pantai sampai ketinggian 1800

m dpl. di Filipina; 1200 m dpl. di Malaysia dan 2700 m dpl. di Papua New

Guinea, walaupun sangat lambat proses pemasakannnya pada ketinggian yang

terakhir. Talas bertoleransi pada naungan dan seringkali tumbuh sebagai tanaman

sela dengan tumbuhan pohon. Beberapa kultivar bertoleransi terhadap salinitas

yang tinggi.Talas tumbuh pada berbagai macam jenis tanah, tetapi pertanian yang

bagus membutuhkan fertilitas yang tinggi. Di Malaysia, jenis tersebut bertoleransi

terhadap pH tanah 4.2-7.5.

Dalam perjalanan pendakian seringkali dijumpai pada lahan subur perlembahan

baik terbuka atau ternaungi tumbuhan hutan.

Perbanyakan :

Talas diperbanyak secara vegetatif; sedangkan untuk keperluan penangkaran, talas

dapat diperbanyak dari bijinya. Umbi utama, potongan umbi maupun anakan umbi

dapat ditanam, tetapi tunas dan ujung umbi biasanya lebih baik. Stolon lebih

disukai di beberapa tempat di Malaysia. Penanaman dengan umbi harus diambil

dari tanaman yang sehat, dihindari tanaman yang berakar atau umbi berakar dan

yang terjangkit gejala virus mosaik dasheen. Di Asia Tenggara, talas terutama

ditanam oleh petani kecil, dapat berupa pertanian tunggal atau pertanian sela yang

dicampur dengan pertanian lainnya. Di Malaysia, talas ditanam diantara tanaman

kelapa, kelapa sawit dan pohon buah-buahan; sedangkan di Filipina diantara kopi,

coklat, kelapa dan pohon buah-buahan. Talas dapat tumbuh pada kisaran

kerapatan 4000-49 000 tanaman/ha. Di Asia Tenggara, kisaran kerapatannya

6000-36 000 untuk daerah-daerah bercurah hujan dan 27 000-40 000 pada tanah-

tanah basah. Jarak penanaman berkisar pada 30-100 cm x (30-)60-150 cm. Jarak

yang lebar dibutuhkan jika fertilitas tanah rendah;sedangkan jarak yang dekat

membantu pengontrolan gulma dan erosi.

Manfaat Tumbuhan

Page 9: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Umbi talas, dan helaian daun dan tangkai daun bila dimasak lebih dulu dapat

dimakan. Bubur talas dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi

untuk makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah. Di beberapa daerah

Indonesia dimana padi tidak dapat tumbuh, antara lain di Kepulauan Mentawai

dan Papua, talas dimakan sebagai makanan pokok, dengan cara dipanggang,

dikukus atau dimasak dalam tabung bambu. Saat ini talas merupakan makanan

pokok di banyak pulau di Pacific termasuk Papua Niugini, yang berpengaruh

secara ekonomi pada permainan tradisional dan upacara-upacara. Pada umumnya,

talas di Asia Tenggara dikonsumsi oleh manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan

dalam festival-festival keagamaan, sebagai obat-obatan masyarakat dan sebagai

makanan ternak terutama babi. Di Jawa, permen dapat dibuat dari talas yang

beraroma semerbak dicampur dengan kelapa dan gula; sedangkan potongan talas

berukuran kecil yang digoreng sangat terkenal sebagai makanan ringan. Daun

digunakan untuk membungkus`buntil` (ikan teri yang digarami dicampur dengan

bumbu, kelapa parut dan sayuran, dibungkus dan dikukus dalam daun talas),

tangkai daun juga dapat dimasak. Di Malaysia, talas dimasak dengan cara yang

sama dan juga berperanan dalam festival-festival keagamaan. Daun dapat dimasak

dan dimakan sebagai selada dengan saus pedas; sedangkan tangkai daun dikukus

dengan santan, daging dan udang. Awalnya talas di Filipina digunakan pada

waktu pati dan sayuran hijau mengalami penurunan pasokan. Umbi dapat

dimakan dengan cara dikukus dan digoreng lebih dulu atau dibuat menjadi

permen. Di Hawaii dan beberapa bagian Polynesia, umbi dikukus dan ditumbuk

untuk dibuat pasta yang selanjutnya dapat difermentasi untuk menghasilkan

poding. Poding dapat dibuat dari talas yang diparut dan dicampur kelapa.

A.) BUNGA BANGKAI( Amorphophallus titanum )

Page 10: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Klasifikasi:

Regnum : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Divisi : Spermatophyta 

Kelas : Monocotyledonae 

Ordo : Arales

Family : Araceae  

Genus : Amporphophallus 

Species : Amorphophallus titanum 

Suweg adalah tanaman anggota marga Amorphophallus yang dekat

dengan Amorphophallus titanum atau bunga bangkai.  Ini pengalaman pertama

kali saya bertemu dengan tanaman suweg ini, tanaman ini sangat unik menurut

saya pribadi soalnya banyak lalatnya.  Bunga tanaman ini mengeluarkan aroma

tidak sedap dan dapat mengusik ketenangan orang, biasanya pada waktu malam

hari ini menurut pengalaman pribadi saya sewaktu di Kulon Progo, Jogjakarta.

Morfologi

Suweg merupakan tumbuhan herba dan menahun, batangnya berbentuk

tegak, lunak, halus berwarna hijau atau hitam belang-belang putih. Batang tunggal

memecah menjadi tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi

tangkai daun. Pada setiap pertemuan batang akan tumbuh bintil berwarna cokelat

kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan suweg. Tinggi tanaman dapat

mencapai 1,5 meter sangat tergantung umur dan kesuburan tanah.

Page 11: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Penyebaran

Suweg awalnya ditemukan di daerah tropis dari Afrika sampai ke pulau-

pulau Pasifik, kemudian menyebar ke daerah beriklim sedang seperti Cina dan

Jepang. Jenis A. muelleri Blume, awalnya ditemukan di Kepulauan Andaman

India, menyebar ke arah timur melalui Myanmar masuk ke Thailand dan ke

Indonesia. Tanaman ini tumbuh dimana saja seperti di pinggir hutan jati, di bawah

rumpun bambu, di tepi-tepi sungai, di semak belukar dan di tempat-tempat di

bawah naungan yang beranekaragam. Untuk mencapai produksi umbi yang tinggi

diperlukan naungan 50-60%  Tanaman ini tumbuh dari dataran rendah sampai

1000 m di atas permukaan laut, dengan suhu antara 25-35C, sedangkan curah

hujannya antara 300-500 mm per bulan selama periode pertumbuhan. Pada suhu

di atas 35o C daun tanaman akan terbakar, sedangkan pada suhu rendah

menyebabkan suweg mengalami dormansi. Tumbuhnya bersifat tersebar di hutan-

hutan atau di pekarangan-pekarangan, dan belum banyak dibudidayakan. Suweg

dapat tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan yaitu pada kondisi liat berpasir,

strukturnya gembur, dan kaya unsur hara, di samping itu juga memiliki pengairan

baik, kandungan humus yang tinggi, dan memiliki pH tanah 6 – 7,5. Tanaman

obat ini mudah ditemukan di pulau Jawa dengan habitat semak-semak yang

tumbuh dalam siklus tahunan dan dapat tumbuh hingga mencapai satu meter.

Manfaat

Manfaat suweg sangat banyak sekali terutama untuk industri dan

kesehatan, karena kandungan zat glucomanan yang ada di dalamnya. Suweg

merupakan jenis tanaman umbi yang mempunyai potensi dan prospek untuk

dikembangkan di Indonesia. Selain mudah didapatkan, tanaman ini juga mampu

menghasilkan karbohidrat dan tingkatan panen tinggi. Umbinya besar mencapai 5

kg, cita rasanya netral sehingga mudah dipadu padankan dengan beragam bahan

sebagai bahan baku kue tradisional dan modern. Sayangnya umbi ini semakin

tidak diminati dan bahkan mulai langka. Padahal suweg sangat potensial sebagai

bahan pangan sumber karbohidrat. Suweg dapat digunakan sebagai bahan lem,

agar-agar, mi, tahu, kosmetik dan roti. Tepung suweg dapat dipakai sebagai

Page 12: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

pangan fungsional yang bermanfaat untuk menekan peningkatkan kadar glukosa

darah sekaligus mengurangi kadar kolesterol serum darah yaitu makanan yang

memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat

fungsional hipoglikemik dan hipokolesterolemik. Suweg sebagai serat pangan

dalam jumlah tinggi akan memberi pertahanan pada manusia terhadap timbulnya

berbagai penyakit seperti kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular,

kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah dan kencing manis. Di Filipina umbi

suweg sering ditepungkan mengganti kedudukan terigu dan biasanya

dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti. Di Jepang, umbi-umbian

sekerabat suweg telah banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan, misalnya bahan

pembuatan mie instan.

Kandungan gizi

Adapun kandungan gizi dari 100 gram suweg adalah :

69 Kalori

Protein 1,0 gr

Lemak 0,1 gr

Karbohidrat 15,7 gr

Kalsium 62 mg

Fosfor 41 mg

Besi 4,2 mg

Vitamin B1 0,07 mg

Air 82 gr

Bagian yang dapat Dimakan 86 %

Budidaya suweg

Tunas yang terdapat di sekeliling buah suweg harus dipilih untuk ditanam.

Setelah tunas terpilih, tanam tunas tersebut dalam lubang ± 15 cm. Suweg bisa

tumbuh baik di tempat tempat yang lembab dan terlindung dari sinar matahari.

Tanaman ini membutuhkan suhu rata-rata harian 25 – 35 ° C. Curah hujan rata-

rata tahunan yang dibutuhkan antara 100 mm-1500 mm. Untuk hasil yang baik,

Page 13: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

tanaman suweg menghendaki tanah yang subur serta tidak becek , selain itu

derajat keasaman tanah yang ideal adalah antara PH 6 – 7 serta pada kondisi jenis

tanah apa saja. Naungan yang ideal untuk tanaman suweg adalah jenis Jati,

Mahoni Sono, dan lain-lain yang dapat menaungi serta terhindar dari kebakaran.

Tingkat kerapatan naungan minimal 40% sehingga semakin rapat semakin baik,

sedangkan untuk masa panen dapat dilakukan setelah berumur 3 tahun (3 kali

pertumbuhan).

b. FAMILI FABACEAE (suku polong-polongan)

Angsana Kembang (Pterocarpus indicus Willd.)

Page 14: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Klasifikasi :

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Rosales

Famili : Fabaceae/ Leguminosae/ Leguminoceae

Genus : Pterocarpus

Spesies : Pterocarpus indicus Willd.

Uraian :

Pohon, tinggi 10-40 m. Ujung ranting berambut. Daun penumpu bentuk lanset,

panjang 1-2 cm. Daun berseling. Anak daun 5-13, bulat telur memanjang,

meruncing, tumpul, mengkilat sekali, 4-10 kali 2,5-5 cm; anak tangkai lk 0,5-1,5

cm. Tandan bunga di ujung dan duduk di ketiak, sedikit atau tidak bercabang,

berambut coklat, berbunga banyak, panjang 7-11 cm; anak tangkai 0,5-1,5 cm;

bunga sangat harum. Kelopak bentuk lonceng sampai bentuk tabung, bergigi 5,

tinggi lk 7 mm. Mahkota kuning oranye. Daun mahkota berkuku; bidang bendera

bentuk Iingkaran atau bulat telur terbalik, berlipat kuat, melengkung kembali,

garis tengah lebih kurang 1 cm; lunas lebih pendek daripada sayap, pucat. Bakal

buah berambut lebat, bertangkai pendek, bakal biji 2-6. Polongan bertangkai di

atas sisa kelopak, hampir bulat lingkaran, dengan paruh di samping, pipih sekali,

sekitarnya bersayap, tidak membuka, garis tengah lk 5 cm, pada sisi yarig Iebar

dengan ibu tulang daun yang tebal. Biji kebanyakan 1. Kerapkali ditanam; 1-800

m. Catatan: Kayunya mempunyai warna dan kwalitas yang baik sekali;

dipergunakan sebagai bahan bangunan dan kayu meubel. Di Maluku pohon ini

menghasilkan „kayu akar" (wortelhout) yang bagus. Kulitnya dipakai sebagai

Page 15: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

obat; dalam keadaan hidup pohon tersebut rnengandung cairan yang merah darah.

Bagian yang digunakan Kulit kayu, getah (resin) dan daun muda.

Nama Lokal :

Nama daerah Asan, Athan (Aceh); Sena (Gayo); Sena, Hasona, Sona

(Batak); Kayu merah (Timor); Asana, Sana kapur, Sana kembang (Minangkabau),

Sana kembang (Madura); Kenaha (Solor); Aha, Naga, Aga, Naakir (Sulawesi

Utara); Tonala (Gorontalo); Candana (Bugis); Na, Nar, (Roti); Lana (Buru). Nama

Asing:Nama Simplisia: Pterocarpi Cortex; Kulit kayu Angsana.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Khasiat Adstringen dan diuretik. Penelitian Hayati, 1990. Jurusan Farmasi,

FMIPA USU. Telah melakukan penelitian pengaruh infus daun Angsana terhadap

penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil

penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral

menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan

50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar

daripada pengaruh oleh tolbutalmid.

c. FAMILI SAPINDACEAE (suku rambutan-rambutanan)

A.) Matoa (Pometia pinnata)

Klasifikasi:

Regnum : Plantae

Page 16: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Sapindales

Famili :Sapindaceae

Genus : Pometia

pesies : Pometa pinnata

Deskripsi

Matoa (Pometia pinnata) merupakan tanaman hutan. Penyebaran asli

terdapat di Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Saat ini pohonnya sudah

banyak ditanam diseluruh wilayah Indonesia.Pohon matoa tumbuh besar setinggi

5 – 15 meter. Tajuk berdaun rindang. Bunganya tumbuh pada ujung ranting

dengan jumlah sekitar 10 – 30 butir per tandan.

Buah matoa berbentuk lonjong. Ketika masih muda berwarna hijau

mengkilap, yang sudah masak cokelat kemerahan. Daging buah putih bening,

rasanya seperti lengkeng. Biji berwarna kemerahan.

Tipe buah matoa dikenal ada dua macam, yaitu matoa pepeda dan matoa

kelapa. Tekstur daging buah matoa kelapa. Tekstur daging buah matoa kelapa

kenyal, sedikit kering , biji mudah lepas dari daging buah. Tekstur daging buah

matoa pepeda lembek, berair, dan agak sukar dilepas dari bijinya.

B.) Salak(Salacca zalacca)

Page 17: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Klasifikasi:

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Sapindales

Famili :Sapindaceae

Genus : Salacca

pesies : Salacca zalacca

Deskripsi:

Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal

juga sebagai sala (Min., Mak., Bug., [1] dan Thai). Dalam bahasa

Inggrisdisebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca

zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisikular.

Palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak,

melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang

menjalar di bawah atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang,

diameter 10-15 cm.

Page 18: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak

daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman.

Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85

cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.

Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam

tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup

oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut.

Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang

masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan

terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm,

bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.

Buah tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik,

runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus

oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang

tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung

masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning

krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat

hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.

Manfaat tumbuhan

Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer

sebagai buah meja. Selain dimakan segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan,

dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik salak. Salak yang muda digunakan

untuk bahan rujak. Umbut salak pun dapat dimakan.

Helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai

bahan anyaman, meski tentunya sesudah duri-durinya dihilangkan lebih

dahulu.Karena duri-durinya hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam

sebagai pagar. Demikian pula, potongan-potongan tangkai daunnya yang telah

mengering pun kerap digunakan untuk mempersenjatai pagar, atau untuk

melindungi pohon yang tengah berbuah dari pencuri.

Page 19: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Untuk pengobatan seperti untuk menghentikan diare, jadi bila kebanyakan makan

salak akan menyebabkan kesulitan membuang air besar dalam kadar menengah.

kadang kulit salak juga di gunakan dalam traditional china medicine/jamu sebagai

bahan obat.

Penyebaran

Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya

dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal-usul salak yang pasti belum

diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur

sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua

Nugini, Queensland dan juga Fiji.

Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara

berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc.. S. zalacca sendiri

dibedakan lagi atas dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var.

Amboinensis(Becc).Mogea dari bali dan Ambon.

Berdasarkan kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai

30 jenis di bawah spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah

salak Sidimpuan dari Sumatera Utara, salak condet dari Jakarta, salak pondoh

dari Yogyakarta dan salak Bali. Salak condet merupakan flora propinsi DKI

Jakarta.

d. FAMILI PANDANACEAE (suku pandan-pandanan)

Pandan laut (Pandanus tectorius )

Page 20: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Klasifikasi:

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Pandanales

Famili : Pandanaceae

Genus : Pandanus

pesies : Pandanus tectorius

Deskripsi:

Pandan Laut beradaptasi dengan baik di daerah pesisir dengan cahaya matahari

penuh. Pohonnya besar dan dapat mencapai 15 meter. Pada ketinggian empat

meter, batangnya tumbuh tunggal, setelah itu tumbuh cabang-cabang. 

Panjang daun biasanya 4-8meter. Secara keseluruhan pohon ini

membentuk sebuah canopi. Keunikannya bunga pada jenis pandan ini bisa

dibedakan jenis jantan dan betinanya. 

Bunga jantan bentuknya kecil, wangi dan hanya hidup satu hari sedangkan

bunga betinanya menyerupai nanas. Buah Pandan Laut berbentuk agak bulat dan

memiliki kulit berserat luar seperti duri. Buah ini dapat bertahan selama berbulan-

bulan.

disepanjang bibir pantai laut selatan diantaranya pantai nampu, pantai sembukan

dan lainya kita selalu melihat adanya pohon pohon yang dinamakan pandan laut.

Manfaat tumbuhan:

Di Srilanka, daun Padan Laut digunakan untuk membumbui masakan kari.

Di Polinesia daunnya dipakai untuk membuat kerajinan anyam seperti tikar atau

keranjang.

Sebagai tanaman obat, Pandan Laut dipergunakan untuk mengobati

penyakit kelenjar (infeksi TB).  Bagian akar dapat dibuat jus untuk mengobati

peradangan kulit. Bunga jantan pada tanaman ini dapat dicampur dengan akarnya,

Page 21: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

dan digunakan untuk obat pencahar/pencuci perut. Penduduk Fiji membuat teh

dari daun Pandan Laut antara lain sebagai obat diare.

Pandan yang mungkin dari jenis Pandanus tectorius ini, memiliki

penampilan yang menerik, tinggi, dengan tajuk yang cantik untuk penghias

pekarangan (biasanya sih hotel-hotel yang punya sea view, gitu!), dan kalau

berbuah, wah buahnya kelihatan menarik sekali. Kalau buah ini masak, yang

merah meranum... tapi sejauh ini belum pernah terdengar ada orang awak

penghuni pesisir yang makan buahnya. Daunnya, ya paling-paling untuk

keperluan atap-atapan rumah, dinding-dinding gubuk, atau dianyam jadi tikar dan

bakul. Tapi itu tempo doloe, sekarang kan semua kebutuhan itu tersedia bahan

sitentisnya. Kasihan, kan, si pandan ini. Tapi sebagai harta kekayaan bangsa ini,

jelas pandan ini harus dilestarikan. karena pasti ada saja manfaatnya, paling tidak

secara ekologi.

Memang masyarakat sekitar belum memanfaatkan potensi tanaman ini

sehingga bisa mendapatkan nilai jual yang tinggi. walaupun di daerah lain pandan

ini dsulap menjadi produk olahan tangan yang bernilai tinggi. pandan di kawasan

ini hanyalah sebagai hiasan atau pun peneduh wisatawan yang berkunjung.

e. FAMILI ARECACE

Palem Raja (Roystonea regia)

Page 22: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Klasifikasi:

Regnum : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Roystone

Spesies : Roystonea regia

Nama Daerah : Palem raja

Nama Ilmiah : Roystonea regia

Deskripsi Tumbuhan :

Palem raja termasuk suku Arecaceae (palem-paleman), merupakan

tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yaitu biji buahnya terbungkus danging.

   A.   Habitat

Page 23: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Palem raja (Roystonea regia) banyak di temukan di pulau Jawa. Palem raja

bisa ditemukan di berbagai tempat sampai dan bahkan mampu tumbuh pada

ketinggian 1.400 m di atas permukaan laut.

   B.   Habitus

Palem raja (Roystonea regia) merupakan tumbuhan pohon atau panjatan.

Palem raja adalah tumbuhan yang tak bercabang dan tumb.uh tegak ke

atas.Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 20 m.

   C.   Morfologi Secara Umum

   1.    Daun (folium)

Daun palem raja termasuk daun yang sempurna karena telah memiliki

pelepah. tangkai dan helain daun. Daunnya juga termasuk majemuk karena

mempunyai anak-anak daun.

     a.    Bangun Daun (circumscriotion)

Palem raja (Roystone regia) mempunyai baungun daun yang memanjang.

Sedangkan anak daunnya memiliki bangun daun yang memanjang seprti pedang.

     b.    Ujung Daun (Apek folii)

Paelm raja (Roystone regia) mmiliki ujung daun yang runcing.

     c.    Pangkal Daun

Pangkal daun palem raja (Roystone regia) berbentuk bundar.

     d.    Susunan Tulang Daun (Nervetio atau venation)

Susunan tulang daun dari palem raja ini berbentuk menyirip Yaitu, satu ibu tulang

daun membujur pada tengah daun, dari pangkal sampai ke ujung daun, Sedangkan

anak daunnya bertulang daun sejajar karena mempunyai bangun daun pedang.

     e.    Tepi Daun (Margo folii)

Palem raja (Roystone regia)  memiliki tepi daun yang rata.

     f.     Daging Daun (Intervinium)

Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

Warna

Palem raja (Roystone regia) memiliki daging daun berwarna hijau tua.

Permukaan Daun

Page 24: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Permukaan daun palem raja jika di pegang terasa licin baik permukaan atas bawah

dan daging daunnya keras seperti kertas. Serta bagian atas lebih memiliki hijau

yang lebih tua dari pada bagian bawahnya.

   2.    Akar

Akar palem raja berupa akar serabut. Radikula pada bibit terus tumbuh

memanjang kea rah bawah selama 6 bulan terus menerus dan panjang akar

mencapai 15 cm. Akar primer  terus berkembang.  Susunan akar terdiri dari

serabut primer yang tumbuh vertical ke dalam tanah dan horizontal ke samping.

Serabut primer ini akan bercabang menjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah.

Akhirnya cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tersier, begitu

seterusnya. Kedalaman perakaran palem raja bisa mencapai 8 meter dan 16 meter

kea rah horizontal. Akar palem raja tidak berbuku ujungnya runcing dan berwarna

putih atau keabu-abuan.

    3.    Batang

Batang berbentuk bulat besar. Batang (biasanya tidak bercabang) dengan

daun di ujung batang seperti mahkota, batang bisa tinggi mencapai 30 m. Batang

ini juga mempunyai permukaan halus dan kadang terdapat bekas pelepah daun

yang gugur. Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris

melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian

dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah

membesar atau malah membusuk.

    4.    Bunga

Bunga dalam perbungaan panikula atau spadiks yang diliputi oleh spata

yang bisa mengayu. Setiap bunga uniseksual atau biseksual, (tumbuhan berumah

satu), aktinomorf atau sedikit zigomorf, trimer, sepal 3 lepas atau menyatu,

valvatus, pada bunga betina, jarang berupa tepal 2+2, atau perinthium tereduksi

atau tidak ada, stamen umumnya 6 dalam 2 lingkaran.

Bentuk bunga jantan jantan dan bunga betina dapat dibedakan ketika masih

seludang. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak

meruncing dengan garis tengah lebih kecil sedangkan bentuk bunga betina agak

bulat dengan ujung kelopak agak rata serta garis tengah bunga agak tebal.

    5.    Buah

Page 25: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Buah berbentuk bulat bulat. Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang

relatif tebal, yang menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau

berserat. Buah terbentuk setelah penyerbukan dan pembuahan. Waktu yang

diperlukan dari penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 5-6 bulan. Secara

anatomi, buah palem raja terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian yang pertama

adalah perikaprium yang terdiri dari epikaprium dan mesokaprium, sedangkan

yang kedua adalah biji yang terdiri dari endokaprium, endosperm, dan lembaga

atau embrio. Epikaprium adalah kulit buah yang kerak dan licin, sedangkan

mesokarpium yaitu daging buah yang berserabut mengandung minyak dengan

rendemen paling tinggi, Sedangkan lembaga merupakan bakal tanaman.

    6.    Biji

Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras

dan berkayu. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji

yang ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk

endapan yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung banyak

lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya.

   D.   Manfaat Palem Raja

Palem raja mempunyai beberapa manfaat antara lain sebagai berikut:

          1.    Sebagai tanam hias taman. Sering kita lihat di taman-taman kota.

          2.    Sebagai penghias pekarangan rumah

          3.    Sebagai kayu bakar (pelepah) di daerah pedesaan

          4.    Sebagai pohon penyejuk udara

          5.    Sebagai pekakas bangun

Berbagai jenis palem termasuk jenis serbaguna. Dari kegunaan, jenis-jenis

palem dalat dikelompokkan sebagia berikut :

         1.    Sumber karbohidrat, baik dalam bentuk pati maupun gula contoh aren

         2.    Sumber minyak. Sudah sejak lama masyarakat Indonesia memanfaatkan

kelapa untuk minyak goring

     3. Sumber bahan anyaman. rotan merupakan bahan anyaman yang berkulit tinggi.

Beberapa jenis palem juga menghasilkan daun yang dapat dianyam.

       4. Sumber bahan bangunan. Ada jenis-jenis palem yang mempunyai batang yang

kuat untuk pengganti kayu.

Page 26: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

         5. Sumber bahan penyegar. Ada tempat-tempat di Indonesia yang

masyarakatnya masih menyirih

        6.   Sebagai tanaman hias. Banyakjenis palem yang sudah dimanfaatkan untuk

tanaman hias jalan.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari laporan tentang Herbarium Tumbuhan di

LIPI , Bogor adalah :

Pengertian herbarium basah dan kering

Fungsi herbarium

Manfaat herbarium

Cara membuat herbarium

Page 27: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Kelemahan dan kelebihan herbarium

1.2 Tujuan Penulisan

            Tujuan penulisan dari laporan herbarium tumbuhan ini adalah :

Untuk mengetahui bagaimana proses dan hasil akhir pembuatan hebarium

dan mengetahui manfaatnya.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Herbarium

            Herbarium berasal dari kata “ hortus dan botanicus”, artinya kebun botani

yang di keringkan,biasanya disusun berdasarkan system klasifikasi. Istilah

herbarium lebih dikenal untuk pengawetan tumbuhan. Herbarium adalah material

tumbuhan yang telah diawetkan (disebut juga spesimen herbarium). Herbarium

juga bisa berarti tempat dimana material-material tumbuhan yang telah diawetkan

Page 28: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

disimpan. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang telah

dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu. Herbarium biasanya dilengkapi

dengan data-data mengenai tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi,

morfologi, ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga memuat

waktu dan nama pengkoleksi.

            Herbarium juga merupakan salah satu sumber pembelajaran yang penting

dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium merupakan koleksi kering yang dibuat

berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dan memiliki criteria criteria tersendiri.

Secara umum ada dua jenis herbarium,yaitu herbarium basah dan herbarium

kering. Herbarium yang baik slalu di sertai identitas pengumpul ( nama

pengumpul atau kolektor dan nomor koleksi).

a. herbarium kering b. herbarium basah

Page 29: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Gb. Herbarium basah Musa paradisiaca

Kingdom :Plantae

Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Kelas : Monocotyledonea)

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca

Deskripsi :

Pisang merupakan tumbuhan terna raksasa, batang merupakan batang semu,

permukaan batang terihat bekas pelepah daun. tumbuhan ini tidak bercabang,

batangnya basah dan tidak mengandung lignin. pelepah daun pada tumbuhan ini

menyelubungi batang.

Page 30: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Gambar: Bagian-bagian pada Musa paradisiaca

Daun pisang memiliki bentuk daun yang memanjang, yaitu bentuk memanjang

namun juga agak lebar dibanding dengan bentuk lanset yaitu dengan

perbandingan panjang dan lebarnya adalah 21/2-3 : 1.  Pada pohon pisang untuk

ujung daunnya biasanya berbentuk rompang. Daging daunnya tipis seperti kertas

dengan pertulangan daun menyirip serta permukaan atas dan bawah daun yang

licin berlapis lilin. daun pada tumbuhan ini merupakan daun lengkap, karena

memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Tangkai daun bila

dipotong melintang bentuknya seperti bulan sabit.

Manfaat Musa paradisiaca :

Buah merupakan hasil utama pisang, yang dapat dimakan langsung atau dimasak

terlebih dahulu sebelum dimakan. Seringkali pisang juga diproses untuk tepung,

keripik, bir, cuka. Bunga jantan beberapa kultivar sering digunakan sebagai

sayuran. Daunnya sering dipakai sebagai pembungkus makanan. Serat yang

diperoleh dari pelepah daun digunakan untuk membuat baju, sandal, tas. Bagian

tanaman seperti daun dan buahnya seringkali dipakai dalam upacara tradisional

misalnya dalam perkawinan, membuat bangunan baru. Daunnya yang muda dan

Page 31: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

masih menggulung dipergunakan untuk obat dalam mengobati sakit dada. Cairan

yang dihasilkan dari potongan batangnya digunakan untuk mengobati infeksi

saluran kencing, disentri dan diare, selain itu juga digunakan untuk mengobati

kebotakan karena gugurnya rambut. Bila dalam bentuk bubuk, digunakan juga

untuk mengobati anemia dan kekurangan gizi. Buahnya yang belum masak

digunakan untuk makanan orang yang menderita haemoptisi dan diabetes. Tepung

yand dibuat dari pisang digunakan untuk mengobati dispepsia.

Gb. Herbarium basah suku nanas-nanasan (Bromeliaceae)

 Klasifikasi dan Morfologi

Dalam klasifikasi atau sistematika tumbuhan (taksonomi), nanas termasuk dalam

famili bromiliaceae.  Kerabat dekat spesies nanas cukup banyak, terutama nanas

liar yang biasa dijadikan tanaman hias, misalnya A. braceteatus (Lindl)

Schultes,A. Fritzmuelleri, A. Adapun secara lengkap, klasifikasi tanaman Nanas

adalah  sebagai berikut :

Kingdom             : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi                   : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Kelas                  : Angiospermae (berbiji tertutup)

Ordo                   : Farinosae (Bromeliales)

Famili                  : Bromiliaceae

Genus                  : Ananas

Species              : Ananas comosus (L) Merr.

Page 32: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Tanaman nanas berbentuk semak dan hidupnya bersifat tahunan (perennial).

Tanaman nanas terdiri dari akar, batang, daun, batang, bunga, buah dan tunas-

tunas. Akar nanas dapat dibedakan menjadi akar tanah dan akar samping, dengan

sistem perakaran yang terbatas Akar-akar melekat pada pangkal batang dan

termasuk berakar serabut (monocotyledonae). Kedalaman perakaran pada media

tumbuh yang baik tidak lebih dari 50 cm, sedangkan di tanah biasa jarang

mencapai kedalaman 30 cm .

Batang tanaman nanas berukuran cukup panjang 20-25 cm atau lebih, tebal

dengan diameter 2,0 -3,5 cm, beruas-ruas (buku-buku) pendek.  Batang sebagai

tempat melekat akar, daun bunga, tunas dan buah, sehingga secara visual batang

tersebut tidak nampak karena disekelilingnya tertutup oleh daun.  Tangkai bunga

atau buah merupakan perpanjangan batang .

Daun nanas panjang, liat dan tidak mempunyai tulang daun utama.  Pada daunnya

ada yang tumbuh dari duri tajam dan ada yang tidak berduri.  Tetapi ada pula yang

durinya hanya ada di ujung daun.  Duri nanas tersusun rapi menuju ke satu arah

menghadap ujung daun .

Daun nanas tumbuh memanjang sekitar 130-150 cm, lebar antara 3-5 cm atau

lebih, permukaan daun sebelah atas halus mengkilap berwarna hijau tua atau

merah tua bergaris atau coklat kemerah-merahan. Sedangkan permukaan daun

bagian bawah berwarna keputih-putihan atau keperak-perakan.  Jumlah daun tiap

batang tanaman sangat bervariasi antara 70-80 helai yang tata letaknya seperti

spiral, yaitu mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan

kiri .

Nanas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada ujung batangnya. Bunga

bersifat hermaprodit dan berjumlah antara 100-200, masing-masing berkedudukan

di ketiak daun pelindung. Jumlah bunga membuka setiap hari, berjumlah sekitar

5-10 kuntum.  Pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas

memakan waktu 10-20 hari. Waktu dari menanam sampai terbentuk bunga sekitar

6-16 bulan.

Pada umumnya pada sebuah tanaman atau sebuah tangkai buah hanya tumbuh

satu buah saja. Akan tetapi, karena pengaruh lingkungan dapat pula membentuk

lebih dari satu buah pada satu tangkai yang disebut multiple fruit ( buah ganda).

Page 33: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Pada ujung buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas

yang tumbuh lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown (mahkota ganda).

Eksplorasi terhadap tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu kegiatan

yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya

tentang SDH. Hasil eksplorasi sering dilengkapi  dengan pengambilan spesimen

dan pencandraan terhadap ciri-ciri yang ada pada-nya dan kemudian dilakukan

pengawetan maupun pengkoleksian. Spesimen dan data yang telah diperoleh

kemudian dikumpul-kan dan diolah sebagai herbarium untuk dijadikan sumber

informasi dalam pengelolaan SDH.

Koleksi herbarium merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya bagi

para ahli taksonomi. Seringkali koleksi-koleksi herbarium disimpan dalam

gedung-gedung yang megah dilengkapi dengan peralatan kompleks dan dikelola

para pakar taksonomi beserta tenaga administrasi dan teknisi. Indonesia memiliki

gedung herbarium Bogoriense yang berada di kompleks Cibinong Science Center

LIPI. Gedung herbarium ini merupakan herbarium terlengkap dan tertua di Asia

Tenggara, serta nomor tiga terbesar di seluruh dunia.

Awetan specimen baik dalam herbarium kering maupun basah disimpan

dan ditata dalam ruang-ruang yang tersedia menurut masing-masing takson yang

diklasifikasikan oleh para ahli didalamnya. Semakin banyak jumlah koleksi

herbarium menuntut semakin banyak pula ruang-ruang dan tem-pat penyimpanan.

Data-data dan informasi yang ada pada herbarium sering dirujuk

sebagai refference untuk penelitian-penelitian. Mulai dari pengidentifikasian

tumbuhan hasil studi lapangan maupun pengambilan sampel dari spesimen untuk

penelitian lanjutan. Kegiatan ini sering memakan waktu dan tenaga yang cukup

banyak ketika harus mencari spesimen yang dimaksud diantara “tumpukan”

ribuan bahkan jutaan koleksi herbarium yang ada. Tidak jarang pula terjadi

kerusakan pada koleksi jika akses secara manual ini dilakukan tidak dengan hati-

hati. Ketidak-puasan sering juga dialami para peneliti yang mencari informasi jika

ternyata data dan informasi pada herbarium tidak sesuai dengan harapannya.

Page 34: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Beberapa negara maju telah mengembangkan teknologi informasi bio-

diversitas berupa herbarium virtual untuk mengatasi berbagai kelemahan dan

kerugian dari pengaksesan data herbarium. Program ini tidak terlepas dari

komputer dan akses internet untuk pengaplikasiannya. Data-data yang ada pada

koleksi herbarium fisik dipindah kedalam suatu data-base dalam bentuk

digital. Kemudian dilakukan pengolahan data untuk di-gambarkan dalam

herbarium virtual. Penggambaran data ini meliputi nama tumbuhan atau spesimen,

gambar tumbuhan, peralatan untuk identifikasi, ciri dan diskripsi tumbuhan,

informasi taksonomis dan ekologis dari tumbuhan, serta distribusi tumbuhan di-

mana spesimen tersebut dapat ditemu-kan.

Herbarium virtual memungkin-kan pengerjaan dalam herbarium lebih

efisien, pengaksesan data dapat dilakukan dari tempat manapun melalui akses

internet tanpa harus datang ke tempat koleksi herbarium fisik se-hingga akses

menjadi lebih luas dan le-bih cepat, menghemat waktu dan ener-gi, dan herbarium

fisik lebih terjaga serta terhindar dari kerusakan.

B. Fungsi Herbarium

        

Material herbarium sangat penting artinya sebagai koleksi untuk

kepentingan penelitian dan identifikasi,hal ini dimungkinkan karena

pendokumentasian tanaman dengan cara di awetkan dapat bertahan lebih

lama,fungsi herbarium yaitu :

·         bahan peraga pelajaran botani

.         bahan penelitian

·         alat pembantu identifikasi tanaman

·         bukti keanekaragaman

·         specimen acuan untuk publikasi spesies baru

·         sebagai pusat referensi

·         sebagai lembaga dokumentasi

·         sebagai pusat penyimpanan data

Page 35: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

C. Manfaat Herbarium

Herbarium dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk

mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotypeuntuk tumbuhan tersebut.

Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli bunga

atau ahli taksonomi, untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey

ekologi, studi fitokimia, peng-hitungan kromosom, melakukan analisa

perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi.

Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini menuntut perawatan dan pe-

ngelolaan spesimen harus dilakukan dengan baik dan benar

D. Cara Membuat Herbarium

Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan aspek penting dalam

praktek pembuatan herbarium. Specimen herbarium yang baik harus memberikan

informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti. Dengan kata

lain,suatu koleksi tumbuhan harus mempunyai seluruh bagian tumbuhan dan

harus ada keterangan yang memberikan seluruh informasi yang tidak Nampak

pada specimen herbarium.

Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan

specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama

untuk specimen-spesimen yang sulit ditemukan di alam. Awetan specimen dapat

berupa awetan kering dan awetan basah. Untuk awetan kering tanaman di awetkan

dalam bentuk herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan

sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya. Awetan basah baik untuk

hewan maupun tumbuhan biasanya dibuat dengan merendam seluruh specimen

dalam larutan formalin 4%.

Cara pembuatan herbarium  sangat mudah, apabila berikut ini adalah

petunjuk untuk membuat herbarium :

Alat dan bahan :

karton,kardus

Page 36: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

kertas Koran

sasak dari bamboo/tripleks

sample tanaman

alat tulis

formalin

gelas ukur

gunting

akuades

kertas label

selotip transparan

cara kerja membuat herbarium :

1. ambil salah satu tanaman atau bagian dari tanaman.

2. cara pertama,masukkan tanaman itu pada sasak bamboo yang telah di buat

dan keringkan tanaman dengan penjemuran terhadap cahaya matahari.Cara

kedua, atur posisi tanaman pada lembaran Koran hingga rata. Lapisi lagi

dengan beberapa lembar Koran,tangkup dengan tripleks pada kedua

sisinya lalu ikat dengan kencang sehingga tanaman terpress dengan kuat.

Ganti Koran dengan yang kering setiap kali Koran pembungkus tanaman

basah. Lakukan berulang ulang hingga tanaman benar benar kering.

Page 37: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

3. tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin

4. tanaman yang akan di buat herbarium, sebaiknya memiliki bagian-bagian

yang lengkap. Jika bunganya mudah gugur maka masukkan bunga tersebut

dalam amplop dan selipkan pada herbarium

5. tempelkan tanaman yang telah di keringkan pada karton dengan

menggunakan jahitan tali/selotip.

6. lengkapi keterangan yang terdapat pada collector book.

7. pasang etiketnya.

cara membuat herbarium atau awetan basah :

1. Siapkan specimen yang akan di awetkan

2. Sediakan formalin yang telah di encerkan sesuai dengan keinginan

3. Masukkan specimen pada larutan formalin yang telah ada dalam botol jam

dan telah di encerkan.

4. Tutup rapat botol dan kemudian di beri label yang berisi nama spsimen

tersebut dan familinya.

Contoh Hasil herbarium kering divisi Pterydophyta

E. Kelemahan dan Kelebihan Herbarium

Page 38: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Terdapat beberapa kelemahan pada herbarium yaitu; spesimen mudah

mengalami kerusakan akibat perawatan yang. Kurang memadai maupun karena

frekuensi pemakaian yang cukup tinggi untuk identifikasi dan pengecekan data

secara manual, tidak bisa diakses secara bersama-sama oleh berberapa orang,

biaya besar; tidak bisa diakses sewaktu-waktu dan tidak dapat diakses dari jarak

jauh.

Sedangkan kelebihan dari herbarium adalah sebagai pelengkap bahan

praktikum yang bisa langsung dibawa di dalam kelas atau ruangan. Cara

pembutan yang tidak terlalu sulit,dan memudahkan praktikan meneliti

tumbuhannya tanpa harus mengambil sample yang baru.

Page 39: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

BAB III

KESIMPULAN

1. Herbarium merupakan suatu spesimen dari bahan tumbuhan yang

telah dimatikan dan diawetkan melalui metode tertentu.

2. Herbarium biasanya dilengkapi dengan data-data mengenai

tumbuhan yang diawetkan, baik data taksonomi, morfologi,

ekologi, maupun geografinya. Selain itu dalam herbarium juga

memuat waktu dan nama pengkoleksi.

3. Pembuatan awetan specimen diperlukan untuk tujuan pengamatan

specimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang

baru. Terutama untuk specimen-spesimen yang sulit ditemukan di

alam. Awetan specimen dapat berupa awetan kering dan awetan

basah.

4. Untuk awetan kering tanaman di awetkan dalam bentuk

herbarium,sedangkan untuk mengawetkan hewan dengan

sebelumnya mengeluarkan organ-organ di dalamnya.

5. Awetan basah baik untuk hewan maupun tumbuhan biasanya

dibuat dengan merendam seluruh specimen dalam larutan formalin

4%.

Page 40: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

PEMBAHASAN FOSIL TUMBUHAN

Pengertian Fosil adalah sisa-sisa organisme yang pernah hidup di waktu

silam, yang diawetkan oleh alam. Karena terawetkan sejak 3,5 miliar tahun yang

lalu fosil menjadi petunjuk penting mengenai sejarah bumi. Pertanyaan tentang

asal kehidupan selalu memusingkan para ilmuwan dan agamawan. Hampir setiap

kebudayaan mempunyai cerita tentang penciptaan kehidupan di muka bumi.

Dalam cerita-cerita tersebut, umumnya manusia menjadi puncak dari proses

penciptaan. Beberapa teolog bahkan menduga bahwa waktu penciptaan tidak lebih

dari beberapa ribu tahun silam.

Contohnya, pada tahun 1650 seorang uskup dari Irlandia mengumumkan

bahwa dunia diciptakan pada tahun 4004 SM. Ia menganggap bahwa temuan

cangkang dan tulang-belulang di dalam batuan, yang disebut fosil, tidak lain dari

sisa-sisa makhluk hidup yang binasa saat banjir besar pada zaman Nabi Nuh.

Selama abad ke-19, para ahli geologi menyadari bahwa bumi masih mengalami

proses perubahan secara berangsur, yang menjadi penyebab timbul dan runtuhnya

pegunungan dan tampak dalam penemuan fosil. Para ahli geologi pada waktu itu

menghitung usia bumi tidak kurang dari 20 juta tahun. Sekarang para ahli dapat

menghitung umur batuan secara lebih teliti dengan mengukur kandungan unsur

radioaktifnya. Contohnya, salah satu jenis karbon radioaktif diketahui meluruh

dengan laju tetap. Ini dapat dipakai untuk menentukan umur batu bara sampai

50.000 tahun. Unsur-unsur lain dapat menentukan umur bebatuan yang lebih tua.

Perhitungan para ahli itu menunjukkan bahwa sejarah bumi diawali sejak 4,5

miliar tahun silam.

Page 41: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Perhatikan gambar di atas, Jejak fosil daun paku-pakuan ini diduga berumur 300

juta tahun. Setama periode Karbon, banyak tumbuhan paku-pakuan yang berbiak

di rawa-rawa. Ketika mati, lambat laun tumbuhan purba tersebut terpendam di

bawah tanah. Tumbuhan itu tidak membusuk percuma, melainkan berubah

menjadi batu bara.

Proses pembentukan Fosil

Perhatikan gambar di atas, Ketika suatu organisme mati, bangkainya terkubur

dan lambat laun berubah menjadi fosil. Biasanya hanya bagian-bagian terkeras,

seperti cangkang atau tulang, yang masih terawetkan. Kadang-kadang bangkai

tersebut perlahan-tahan membatu. Molekul-molekul aslinya digantikan oleh

berbagai jenis mineral seperti katsit atau besi pirit. Namun, ada puta beberapa

fosil yang masih mengandung sebagian besar molekuI astinya. Sebuah cabang

Page 42: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

ilmu baru yang disebut pateontotogi molekuter berupaya untuk membandingkan

kesamaan komposisi kimia atau bahkan gen dari spesies purba yang tetah punah

dengan spesies yang masih hidup hingga kini.

Memetakan bukti Geologis

Penelitian fosil secara saksama menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan

serupa dijumpai pada waktu bersamaan di segala penjuru muka bumi. Maka fosil

dapat dimanfaatkan untuk menentukan umur bebatuan. Jenis-jenis fosil di dalam

bebatuan berubah seiring dengan perjalanan waktu. Perubahan itu menunjukkan

urutan evolusi kehidupan di planet bumi. Biasanya perubahan berjalan berangsur-

angsur dalam waktu lama. Namun, ada pula perubahan yang berlangsung cepat

sehingga seluruh kelompok spesies tumbuhan atau hewan dari satu periode lenyap

seluruhnya, menghapus jejak dari suatu masa.

Hanya segelintir spesies yang melanjutkan keturunan tanpa mengalami perubahan

mencolok selama jangka waktu jutaan tahun. Kadang-kadang terjadi

penganekaragaman makhluk hidup secara tiba-tiba, yang menyebar ke seluruh

muka bumi. Tercipta spesies-spesies baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Perubahan semacam ini menjadi penanda batas antara masa-masa geologis. Jeda

antarmasa dianggap merupakan dampak dari bencana- bencana besar yang pernah

melanda bumi. Salah satunya adalah tumbukan asteroid atau komet raksasa

dengan permukaan planet kita, yang mengacaukan keseimbangan iklim. Pada

akhir periode Kretaseus (65 juta tahun silam), ribuan spesies, termasuk

dinosaurus, mendadak punah. Batas waktu ini bertepatan dengan umur sebuah

lekuk kawah raksasa di Teluk Meksiko. Kawah tersebut diduga merupakan bekas

benturan bumi dengan sebuah asteroid yang bergaris tengah satu kilometer. Awan

debu tersebar ke seluruh planet, yang menghalangi hantaran energi matahari dan

sekaligus memicu kebakaran hutan di mana-mana. Lebih banyak lagi spesies yang

punah pada akhir periode Permian (225 jula tahun silam). Kepunahan massal

dalam berbagai tingkatan umumnya menjadi penanda batas antarperiode-periode

geologis.

Kehidupan di Muka Bumi

Page 43: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Sejarah kehidupan di planet bumi selama 65 juta tahun terakhir ditandai oleh

munculnya aneka jenis mamalia dan berbagai rupa pepohonan berdaun lebar dan

tumbuhan berbunga. Sekitar 200 juta tahun sebelum periode ini, dinosaurus dan

hewan sejenis merajai daratan. Sebaliknya, berbagai jenis organisme laut hidup di

laut hangat. Selama periode Karbon, sekitar 300 juta tahun silam, hamparan rawa

mahaluas mendukung penyebaran tetumbuhan primitif seperti paku-pakuan

raksasa dan pakis. Sisa-sisa tumbuhan purba semacam ini berubah menjadi

deposit batu bara. Tidak dijumpai banyak bukti akan adanya bentuk kehidupan di

atas daratan sebelum periode Karbon. Namun, samudra pada waktu itu telah

dipenuhi oleh kehidupan. Fosil dari periode Prekambrian (600 juta tahun silam)

jarang ditemukan. Selama masa tersebut hanya ada sedikit spesies tumbuhan dan

hewan besar yang hidup dan berbiak di bumi.

Page 45: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Perhatikan gambar di atas : Waktu geologis dibagi menjadi deretan periode,

masing-masing ditandai oleh kelompok fosil tertentu. Periode Prekambrian

memakan waktu 85 persen dari seluruh perjalanan sejarah bumi. Namun, bebatuan

yang berasal dari periode ini umumnya gagal terawetkan, dan hanya ada sedikit

spesies hewan bertubuh besar yang meninggatkan fosil

Dalam keadaan tertentu, bangkai makhluk-makhluk purba yang bertubuh lunak

juga dapat terawetkan sebagai fosil. Selama jangka waktu 40 juta tahun, getah

damar memerangkap dan sekaligus mengawetkan lalat ini. Damar itu sendiri telah

berubah menjadi amber, sedangkan tubuh lalat beserta beberapa materi genetiknya

tetap terawetkan seperti dalam keadaan semula.

Page 46: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Gugus bakteri siano tampak menumpang di atas stromatolit yang terhampar di

perairan pasang Shark Bay (Australia Barat) yang hangat. Stromatolit

sesungguhnya adalah sisa-sisa dari beberapa jenis organisme paling purba di

planet bumi yang telah memfosil. Stromatolit Australia berusia lebih dari 3,5

miliar tahun.

 Hasil dokumentasi FOSIL TUMBUHAN di LIPI

Gb. Fosil Mangga

Page 47: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

Gb. Fosil Bunga

Page 48: Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor

REFERENSI

www. biologi. botani .go.id/bio_bidang/Taksonomi Tumbuhan Tingkat

Tinggi _indonesia/home.php

http://id.shvoong.com/humanities/history/1804845-kebun-raya-bogor/

di akses tanggal 22 desember 2012 19:50 WIB

http://www.bogorbotanicgardens.org/

diakses tanggal 22 desember 2012 22:34 WIB

Dokumentasi foto KKL 2012