12
TANGGUNG JAWAB DAN KEGELISAHAAN Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2016 1

Tanggung jawab dan kegelisahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tanggung jawab dan kegelisahaan

TANGGUNG JAWAB DAN KEGELISAHAAN

Universitas Ibnu Chaldun Jakarta2016

1

Page 2: Tanggung jawab dan kegelisahaan

1. Tanggung Jawab2

Sutrisno, 1993 : “ lokus atau tempat dari tanggung jawab manusia adalah “ Status mental atau status pertimbangan yang menyertai suatu tindakan manusia”.

Hal ini berarti bahwa dalam setiap tindakan manusia selalu didahului oleh pertimbangan akal pikiran manusia (motivasi tindakan, keinginan dari tindakan, intensitas tindakan, alasan yang melatarbelakangi tindakan tersebut)

Page 3: Tanggung jawab dan kegelisahaan

3

Rangkaian hubungan diatas mengartikan bahwa “tanggung jawab” : “ berkesadaran, yang terefleksikan dalam berbagai tindakan”.

Manusia tidak akan bisa melepaskan diri dari tanggung jawab baik sebagai mahluk individual, sosial maupun mahluk bertuhan. (QS.75:36)

Dalam konteks mahluk Sosial : “ Manusia tidak bisa hidup seorang diri dengan menggunakan perangkat nilai-nilai selera sendiri”.

Page 4: Tanggung jawab dan kegelisahaan

4

Nilai-nilai yang diperankan seorang dalam jalinan sosial harus dipertanggung-jawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus dari nilai yang telah disetujui bersama.

Dalam Konteks Individual : “ Manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya (keseimbangan antara jasmani dan rohani), dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya)”

Page 5: Tanggung jawab dan kegelisahaan

5

Dalam Kontek tanggung jawab terhadap Tuhan : “ manusia bertanggung jawab terhadap nilai-nilai yang bersumber dari keyakinan agamanya”.

Tanggung jawab dalam konteks pergaulan : “adalah manusia yang jujur terhadap dirinya, jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan bisanya mandiri serta mau berkorban demi kepentingan orang lain”.

Tanggung jawab erat kaitanya dengan kewajiban.

Page 6: Tanggung jawab dan kegelisahaan

2. Bagian-bagian kewajiban.

6

1. Kewajiban terbatas : “Kewajiban ini diberlakukan sama kepada setiap orang tidak dibeda-bedakan”. Ex : Undang-undang tentang larangan mencuri.

2. Kewajiban tidak terbatas : “Kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang”. EX : keadilan dan kebajikan

Page 7: Tanggung jawab dan kegelisahaan

7

Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan sebab ia memperoleh kebahagiaan , sebab ia dapat menunaikan kewajibannya.

Kebahagiaan itu dapat dirasakan oleh dirinya sendiri dan oleh orang lain,sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawabakan menghadapi kesulitan, sebab ia tidak ikut aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku.

Page 8: Tanggung jawab dan kegelisahaan

8

Orang yang bertanggung jawab itu adil dan berusaha berbuat adil.

Page 9: Tanggung jawab dan kegelisahaan

3. Kegelisahaan9

Manusia mengalami kegelisahaan karena manusia memiliki hati dan perasaan.

Bentuk dari kegelisahaan bisa berupa : “ keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian, perasaan tidak tentram, merasa khawatir, cemas, takut, jijik, dan sebagainya.

Kegelisahaan juga bisa disebabkan karena kebutuhan hidup yang makin meningkat, rasa individualisme, dan egosime, persaingan hidup, keadaan yang tidak stabil, dsb

Page 10: Tanggung jawab dan kegelisahaan

4. Macam perasaan cemas (Sigmund Freud)

10

1. Kecemasan Objektif : “Kegelisahaan ini mirip dengan kegelisahaan terapan”. Ex : orang tua sakit keras, anak yang belum pulang, dsb.

2. Kecemasan Neurotik : “Kegelisahaan yang timbul akibat pengamatan bahaya dari naluri ”. EX : fobia, gugup, penyesuaian diri dengan lingkungan, dsb.

3. Kecemasan Moral : “Kegelisahan yang muncul dari diri sendiri”. EX : Iri, dengki, dendam,hasud, marah, rendah diri, dsb.

Page 11: Tanggung jawab dan kegelisahaan

11

Untuk mengatasi rasa kegelisahaan dalam ajaran Islam manusia diperintahkan untuk meningkatkan Iman dan takwa, dan amal saleh. (QS.70:18-27).

Hanya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan maka hati gelisah manuia akan hilang. Mendekatkan diri baik dalam hubungan vertikal terhadap Tuhan maupun melakukan hubungan horinzontal terhadap sesama manusia.

Page 12: Tanggung jawab dan kegelisahaan

Referensi12

Munandar Soelaeman. M.Koenjaranigrat, Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar Ilmu, PT. Refika Aditama,Bandung, 2002

Abdul Kadir Muhammad, Prof, SH, Ilmu Sosial Budaya Dasar, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 2005.

Sosiologi Suatu Pengantar, Prof, DR, Soerjono soekanto, Rajawali Pers, Jakarta, 2004.

Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, Abdul Syani, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2004

Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jacobus Ranjabar, SH, M.Si, Gahlia, Ciawi Bogor, 2006

Diktat dan hand out perkuliahan.