53
SYALOM…………..

TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

SYALOM…………..

Page 2: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

TANGGUNGJAWAB MAHASISWA

PADA PROSES BELAJAR-

DIAJAR

Page 3: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

BAB I PENDAHULUAN

Page 4: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Kata dewasa selalu dihubungkan dengan fisik yang besar,penampilan pakaian atau pendidikan yang tinggi,usia yang bertambah dan lain sebagainya.Namun sebenarnya kedewasaan bukan di ukur berdasarkan penampilan fisik seperti diatas,karena banyak orang orang yang sudah dewasa dalam bentuk fisik belum tentu dia sudah dewasa,karena kedewasaan diukur dari pribadi seseorang yang mandiri dan dapat membedakan yang baik buruk.

Sebagai manusia yang dewasa,kita mempunyai tangggung jawab dalam hal-hal memegang kebenaran-kebenaran Tuhan.Pengenalan akan tanggung jawab sangat lah penting bagi seseorang agar dapat bertumbuh menjadi manusia yang utuh,manusia yang bertanggung jawab terhadap dirinya,manusia yang teguh pada pendirian.

Begitu juga dalam perkuliahan,dosen dan mahasiswa mempunyai tanggung jawab masing-masing. Namun tanggung jawab yang bagaimanakah yang dimaksud.Apakah keduanya saling berkaitan.Nah,Pertanyaan tersebut dapat kita temukan dalam bagian pokok Pembahasan.

A.Latar Belakang

Page 5: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai

berikut :

Menjelaskan arti tanggung jawab

Menjelaskan arti tanggung jawab menurut

Alkitab

Menjelaskan arti tanggung jawab mahasiswa

dalam proses belajar diajar

B.Tujuan Makalah

Page 6: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

BAB II

PEMBAHASAN

Page 7: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Pengertian tanggung jawab tanggung jawab

menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah

keadaan wajib menanggung segala

sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah

diterima wewenang. Tanggung jawab juga

membentuk hubungan tertentu antara pemberi

wewenang dan penerima wewenang. Jadi

tanggung jawab seimbang dengan wewenang.

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Page 8: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.

Page 9: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka

seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib

menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu

manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang

dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakan nya itu

baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik

menurut seseorang belum tentu baik menurut

pendapat orang lain.Dengan kata lain, tanggung jawab

adalah kesadaran manusia akan tingkah laku

atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak

disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat

sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Page 10: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

B. PEMAHAMAN MENGENAI TANGGUNG JAWAB MENURUT ALKITAB

Page 11: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Allah telah memberikan tanggung jawab yang nyata kepada manusia sejak masa hidup Adam dan Hawa.Hal ini dapat kita lihat ketika Allah sendiri memberikan mandat atau wewenang kepada manusia untuk berkuasa serta menjaga seluruh ciptaanNya ( Kej 1 : 27-30). Walaupun Allah memberikan wewenang sepenuhnya kepada manusia,namun manusia itu juga harus bertanggung jawab akan ciptaan Allah tersebut dan menjaga sesuai keinginan Allah sendiri.

Page 12: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Namun dalam Kejadian 2 : 15-17 memberikan informasi kepada kita bahwa manusia tidak hanya diberi Allah wibawa dan martabat untuk menguasai bumi,Tetapi Allah juga menuntut kewajiban yang harus dilakukan manusia selama hidupnya.

Page 13: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Kewajiban ini dapat dipahami dari penempatan manusia ditaman Eden serta penugasan nya untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut.Pemberian tugas dan kebebasan memakan seluruh buah pohon yang ada ditaman Eden merupakan bukti bahwa manusia bukan budak Allah.

Page 14: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Roma 14 : 12 “Demikianlah

setiap orang diantara kita

akan memberi pertanggung

jawaban tentang dirinya

sendiri kepada Allah”.

Page 15: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Pelaksanaan tanggung jawab yang nyata dalam kehidupan dapat kita lihat dalam Gereja. Gereja adalah sarana dan wahana yang diadakan Allah agar orang-orang beriman dapat bersekutu dan saling membangun di dalam kebersamaan iman.Pembangunan iman secara bersama inilah salah satu penampakan tanggung jawab manusia terhadap gereja dan semamanya

Page 16: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Contoh yang bisa kita pahami dengan mudah yaitu tentang pribadi yang bertanggung jawab dalam hal kebenaran yang patut diteladani oleh semua manusia khususnya mahasiswa dari Alkitab adalah seperti Daniel,Hananya,Misael,dan Azarya( Daniel 1 : 1 – 4 ).

Page 17: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Mereka adalah empat pemuda yang beriman

teguh ditengah-tengah bangsa yang tidak

percaya kepada Tuhan.Sebagai empat

cendekiawan ditengah-tengah orang yang tidak

sebangsa dengan mereka,mereka sering

mendapatkan masalah,sering dikatakan

sombong karena tidak mau mencicipi masakan -

masakan pesta,dan dianggap penghianat karena

tidak mau menyembah patung raja.

Page 18: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Tinggal di istana,mendapatkan fasilitas yang istimewa bukan menyebabkan Daniel dan kawan-kawan berubah,malah mereka semakin teguh dalam iman percayanya.Mereka begitu disenangi oleh teman-teman nya,namun dimusuhi oleh orang-orang yang tidak senang akan kecakapan Daniel.Walaupun mereka telah dijebak oleh orang-orang yang membencinya,namun itu tidak dapat membuat iman nya goyah bahkan berani mempertaruhkan nyawa demi iman nya kepada Tuhan.

Page 19: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Daniel dan teman-teman nya adalah contoh 4 orang pemuda yang dari masa mudanya hidup di dalam Tuhan.Mereka menunjukkan iman

nya dengan bersikap,berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan.Walaupun ada tantangan dari atasan nya,mereka tetap setia dan

bertanggungjawab dengan iman nya yang teguh.Bahkan ancaman matipun tidak menyebabkan mereka gentar dan meninggalkan Tuhan.

Page 20: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Sudah seperti Daniel dan

kawan-kawan kah kita,yang

tetap setia dan bertanggung

jawab kepada

Tuhan………………………..??????

??????????.

Page 21: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

C. TANGGUNG JAWAB MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Page 22: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Dalam bagian ini, mahasiswa

digolongkan kedalam golongan orang

dewasa,dimana ia telah mampu

berpikir kritis,bertanggung

jawab,dewasa jasmani maupun rohani

serta mengenal bagaimana diri nya

sendiri.

Page 23: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar

mahasiswa sebagai orang dewasa, yaitu faktor

kebebasan, tanggung jawab, pengambilan

keputusan, pengarahan diri sendiri, psikologis,

fisik, daya ingat, dan motivasi.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Orang Dewasa

Page 24: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Ciri kedewasaan adalah kebebasan atau ketidakterikatan dengan orang lain. Dalam proses belajar, seorang dewasa cenderung berkeinginan untuk menentukan apa yang ingin dipelajarinya serta membandingkan dan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman-pengalaman belajar telah dimiliki sebelumnya. Dengan demikian proses belajar orang dewasa lebih bersifat demokratis. Selain itu, mahasiswa sebagai orang dewasa juga dapat menilai kebenaran informasi yang mereka terima dari dosen. Dengan demikian pendekatan mereka terhadap apa yang dipelajarinya dan mengarah pada pemecahan masalah. Yang penting bagi mereka adalah bagaimana mengaplikasikan sesuatu dan bagaimana memecahkan masalah, bukan sekedar pengetahuan dan teori-teori. Dengan demikian mereka memerlukan contoh dan non contoh aplikasi pengetahuan dan teori dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar mahasiswa perlu disesuaikan dengan faktor kebebasan yang dimiliki orang dewasa, misalnya dengan membebaskan mahasiswa untuk memilih tugas yang ingin dikerjakan, meminta mahasiswa untuk menulis opinion paper sebagai pemecahan masalah atas suatu kasus.

a. Faktor Kebebasan

Page 25: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Faktor tanggung jawab membedakan sifat anak-anak dari sifat dewasa. Orang dewasa bertanggung jawab terhadap tindakannya dan dapat berdiri sendiri. Dalam hal kedewasaan, mahasiswa dan dosennya sebenarnya sama dan sejajar. Perbedaannya bahwa dosen memiliki pengetahuan/keterampilan tertentu yang belum dimiliki mahasiswa. 

Karena kesejajaran tersebut mahasiswa cenderung ingin diperlakukan sebagai seseorang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Mereka senang dianggap sebagai sahabat yang mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan dosen sebagai tempat bertanya jika mereka mengalami masalah dalam melakukan kegiatannya.

b. Faktor Tanggung Jawab

Page 26: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Dengan demikian, belajar bagi mahasiswa adalah proses saling bertukar pendapat, bukan menunggu perintah/petunjuk. Kegiatan diskusi, tanya jawab, tugas mandiri (penelitian kecil, review literatur), dan ketentuan waktu yang jelas (deadlines) merupakan cara yang dapat membantu membina rasa tanggung jawab

mahasiswa terhadap proses belajar.

Page 27: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Orang dewasa mampu mengambil keputusan sendiri

berdasarkan sistem nilai dan pengetahuan yang

dimiliki, tanpa ditentukan atau dipengaruhi oleh

orang lain. Mereka dapat menentukan mana yang

baik dan mana yang tidak baik untuk diri mereka.

c. Faktor Pengambilan Keputusan Sendiri

Page 28: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Dikaitkan dengan proses belajar, mahasiswa tidak dapat dipaksa untuk menerima kebenaran-kebenaran dari luar. Mahasiswa menentukan arah perjalanan yang didapatnya, menghubungkan dengan kebutuhan dirinya dan pengalamannya, dan menilai baik-buruknya. Maka dalam penyajian bahan pelajaran kepada orang dewasa hendaklah dosen lebih mengutamakan pemberian informasi yang relevan dan netral. Peran dosen dalam hal ini sebagai fasilitator yang membantu mahasiswa dalam mengambil keputusan dan menyeleksi informasi yang diterima, terutama dalam hal-hal baru.

Page 29: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Ciri lain dari kedewasaan adalah orang dewasa mampu

mengarahkan diri sendiri, dan mereka mempunyai pandangan

sendiri (way of life). Ini berarti dalam proses belajar-mengajar,

mahasiswa mampu untuk berinisiatif dan berkreasi sendiri

sesuai dengan pandangan yang dimilikinya. Namun, walaupun

mereka mampu mengarahkan diri sendiri, bukan berarti mereka

tidak memerlukan orang lain. Interaksi antara mahasiswa dalam

proses belajar adalah cukup tinggi, bahkan mungkin lebih tinggi

dari interaksi dalam proses belajar anak-anak.

 

d. Faktor Pengarahan Diri Sendiri

Page 30: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Dengan mengenal mahasiswa secara mendalam,

dosen dapat memberi kesempatan pada mahasiswanya

untuk berinteraksi dengan mahasiswa lain. Dengan

demikian berdasarkan pengalaman pendidikan/kerja

mereka, usia mereka, keinginan-keinginan mereka,

dosen dapat mengarahkan proses belajar mahasiswa.

Melalui cara ini dosen kemudian dapat menyesuaikan

program dan memilih metode yang tepat untuk

mereka, misalnya metode diskusi kelompok, simulasi,

atau studi kasus, yang akan dapat mengakomodasi

tingkat interaksi antar mahasiswa dan faktor

pengarahan diri dalam kelompok.

Page 31: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Dalam proses belajar orang dewasa, faktor

psikologis hendaknya diperhatikan. Perlu ada kesan

bahwa mahasiswa diterima sebagai orang dewasa

yang mempunyai kebebasan berekspresi dan

berkreasi dan dihargai sebagai sahabat. Yang

penting adalah dosen dan mahasiswa dapat

menumbuhkan rasa saling membutuhkan, bukan

saling menggurui. Asas humanistik sangat penting

dalam hal ini.

f. Faktor Psikologis

Page 32: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Mahasiswa dewasa membutuhkan situasi belajar yang lebih bebas.

Secara fisik ia membutuhkan tempat latihan yang tidak mengikat.

Untuk itu semua tempat dan perlengkapan perlu diatur agar :

1) memberikan kenyamanan,

2) menyenangkan,

3) bersifat santai tidak formal (bentuk tata kelas yang klasikal

kurang

tepat dibandingkan dengan tata kelas bentuk huruf U),

4) pengaturan udara di ruangan yang baik,

5) penempatan alat dan media pengajaran yang tepat.

g. Faktor Fisik

Page 33: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Kondisi fisik fasilitas (ruangan dan peralatan) juga harus dibarengi dengan kondisi fisik mahasiswa dan dosen yang baik. Jumlah mahasiswa jangan terlalu banyak. Jumlah yang ideal adalah antara 15-20 orang, karena memungkinkan untuk dialog dan diskusi antara dosen dengan semua mahasiswa. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan praktis, jumlah kelas yang tidak terlalu besar memungkinkan setiap mahasiswa mendapat kesempatan untuk menjalankan praktek.

 

Daya ingat orang dewasa juga mempengaruhi proses belajar, terutama dalam hal menangkap/menerima pelajaran baru, mengingat pengalaman dan pengetahuan yang sudah pernah didapat, menghadirkan kembali yang lama dan menghubungkan dengan yang baru. Daya ingat seseorang menurun jika usianya makin lanjut. Oleh sebab itu, dosen yang baik tidak akan mengharuskan mahasiswa untuk menghafal bahan pelajaran yang bertumpuk-tumpuk. Yang diperlukan oleh mahasiswa adalah pengertian dan pemahaman terhadap materi yang dipelajarinya, bukan cuma sekedar menghafal saja.

Page 34: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Perlu diperhatikan bahwa motivasi orang dewasa untuk mengikuti pendidikan berbeda-beda. Menurut Houle (1961), motivasi peserta pelatihan orang dewasa dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

Pertama;adalah mereka yang berorientasi pada tujuan (goal oriented), yaitu mereka yang mementingkan penerapan dan pemanfaatan pelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya promosi atau naik pangkat, dan lain-lain.

Kedua; adalah mereka yang berorientasi pada kegiatan (social oriented), yaitu mereka yang mementingkan interaksi antar sesama peserta dan proses belajar sebagai tujuan belajar.

Ketiga; adalah mereka yang berorientasi pada mempelajari ilmu itu sendiri (learning oriented) karena mereka senang belajar.

Page 35: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Dengan mengenal dan memahami faktor-faktor tersebut, maka program yang akan disajikan dalam proses belajar hendaknya sudah memenuhi asumsi dasar sebagai berikut :

 

1.Mahasiswa sebagai orang dewasa mampu mengarahkan diri sendiri dalam belajar

(self-directing).

2.Mahasiswa sebagai orang dewasa mempunyai pengalaman hidup yang sangat kaya yang merupakan sumber belajar yang berharga.

3.Mahasiswa sebagai orang dewasa cenderung lebih berminat pada proses belajar mengajar yang berhubungan dengan penyelesaian masalah dan tugas-tugas yang dihadapinya.

Page 36: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Aspek yang penting dalam ini adalah bahwa mahasiswa sebagai orang dewasa bukan cuma ”passive recepient” atau penerima yang pasif, namun lebih sebagai ”active actor” atau individu yang berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Page 37: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Mahasiswa sebagai orang dewasa merupakan orang-orang yang sudah terbentuk. Mahasiswa sudah dapat menilai program-program yang disajikan, dan juga menilai cara penyajian program oleh dosen. Tidak jarang mahasiswa merasa bosan dan kadang-kadang lesu, sebab bahan yang mereka terima tidak sesuai atau kurang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Padahal menurut penilaian dosen bahan yang dipilih telah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

2. Gaya Belajar Orang Dewasa

Page 38: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Apabila bahan yang disajikan memenuhi

kebutuhan peserta dan disajikan dengan gaya

yang sesuai dengan gaya belajar mereka,

maka mahasiswa akan dengan mudah

menguasai bahan tersebut dan dapat

mempraktikkannya di masyarakat.

Sebaliknya jika penyampaian bahan tidak

sesuai dengan gaya belajar peserta, maka

tujuan pengajaran akan sukar tercapai. Oleh

sebab itu, seorang dosen perlu mengetahui

gaya belajar mahasiswanya, antara lain

bahwa mereka tidak menyukai hafalan-

hafalan, mereka lebih mengutamakan

pemecahan masalah dan hal-hal yang praktis

daripada yang teoritis. Kegiatan belajar yang

berupa kuliah saja tidak menarik bagi

mahasiswa, mereka lebih senang terlibat

dalam interaksi intelektual dengan teman-

temannya seperti dalam diskusi kelompok,

latihan-latihan pemecahan masalah yang

praktis (studi kasus), observasi, dan

penggunaan multi media dalam pengajaran.

Page 39: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Proses belajar mahasiswa sebagai orang dewasa biasanya berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut :

Page 40: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

A. kesadaran (awareness)

Tahap pengenalan dan penjelasan tentang konsep dan materiyang akan dipelajarinya.

Page 41: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

B. pengetahuan/pemahaman

Tahap penjelasan dan pemahaman terhadap konsep, teori,prosedur dan prinsip-prinsip yang berlaku pada materi atauketerampilan yang akan dipelajari.

Page 42: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

C.Keterampilan

Tahap penguasaan suatu keterampilan dan uji coba keterampilan tersebut melalui praktek dan latihan

Page 43: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

D.penerapan keterampilan atau pengalaman

Tahap penerapan pengetahuan dan keterampilan yang sudah

dikuasai pada masalah baru yang belum pernah diketahui

Page 44: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Betapa pun baiknya perencanaan perkuliahan yang telah dibuat, sikap fleksibel tetap diperlukan, karena pada saat pelaksanaan perkuliahan mungkin diperlukan perubahan dari rencana yang sudah ada.

Page 45: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Hal yang perlu diperhatikan oleh dosen dalam melaksanakan perkuliahan adalah umpan balik (feedback). Umpan balik ini berguna bagi baik bagi mahasiswa maupun bagi dosen untuk melanjutkan proses perkuliahan. Umpan balik dari dosen merupakan cara untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa memperbaiki proses belajarnya.

Tidak adanya umpan balik dari dosen dapat menyebabkan mahasiswa frustasi, bosan dan kehilangan arah. Mereka tidak tahu apa dan di mana kesalahan mereka, tidak tahu apa kekurangan mereka, juga tidak tahu di mana posisi mereka dibandingkan dengan sesama rekannya. Oleh sebab itu, umpan balik ini penting sekali bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya

Page 46: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

E.Sikap

Tahap menentukan sikap berdasarkan

pengetahuan dan

keterampilan yang sudah dimiliki.

Perubahan sikap ini

tidak mungkin dicapai dalam waktu

singkat, tetapi

memerlukan waktu yang lama.

Page 47: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Umpan balik dari mahasiswa terhadap dosen berguna

untuk menyesuaikan proses perkuliahan berdasarkan

kebutuhan mahasiswa dan strategi yang sesuai dengan

tujuan belajar mahasiswa. Jika dosen tidak mengetahui

persepsi mahasiswa tentang proses perkuliahan yang

dijalankan, dosen tidak akan mengerti apa dan di mana

kekurangan perkuliahannya. Umpan balik mahasiswa

juga memberi kesempatan kepada dosen untuk

bersikap fleksibel terhadap kebutuhan mahasiswa dan

rencana perkuliahan yang dibuatnya.

 

Page 48: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

PENUTUP

Page 49: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.

Kita tahu bahwa manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial, di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia.

Kesimpulan

Page 50: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Kami menyadari bahwa masih banyak

kelemahan-kelemahan dari makalah kami ini

tentang Tanggung Jawab Mahasiswa pada Proses

Belajar Diajar . Kami sangat mengharapkan kritik

dan saran dari segenap pembaca untuk

perbaikan makalah ini agar dilain kesempatan

kami dapat membuat makalah dengan lebih baik

lagi.

B. Saran

Page 51: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

DEMIKIAN PRESENTASI KAMI

Page 52: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

TERIMA KASIH

Page 53: TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

By : GROUP 2

SYALOMM………………..