66
TECHNICAL ANALYST Are You Investor Or Trader? 1 Presented by Iwan Cahyo Suryadi Research and Bussiness Development Division Jakarta Futures Exchange

Technical Analysis (basic)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Technical Analysis  (basic)

TECHNICAL ANALYST

Are You Investor Or Trader?

1

Presented by Iwan Cahyo SuryadiResearch and Bussiness Development DivisionJakarta Futures Exchange

Page 2: Technical Analysis  (basic)

KONSEP

FOLLOW THE SMART MONEY:

Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi di pasar, analisa teknikal mempercayai bahwa pasar bergerak dalam trend tertentu dan trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan

penawaran.

2

Page 3: Technical Analysis  (basic)

KONSEP

CONTRARIAN:

Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna teknikal analisis melalukan “trading” pada saham yang dianggap bagus

secara teknikal

3

Page 4: Technical Analysis  (basic)

PRINSIP DASARPRICE DISCOUNT EVERYTHING:

Dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui bahwa harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan

ataupun harga komoditi yang dihasilkan perusahaan tsb, namun teknikal mempercayai bahwa harga akan mendiskon semua berita tsb, acap kali

harga bergerak melewati harga teoritis secara fundamental (bisa naik/turun)

4

Page 5: Technical Analysis  (basic)

PRINSIP DASAR

PRICE FLUCTUATES IN TRENDS:

Harga saham atau komoditi biasanya akan bergerak dalam suatu trend tertentu

5

Page 6: Technical Analysis  (basic)

PRINSIP DASAR

HISTORY REPEATS ITSELF:

Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan berulang, maksudnya jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari pola seperti itu dapat terjadi pula. Psikologi manusia pada dasarnya sama

dalam mengantisipasi keadaan pasar.

6

Page 7: Technical Analysis  (basic)

METODE ANALISA TEKNIKALDEFINISI:

Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk menganalisa data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang meliputi data: harga, volume, dan interest.TUJUAN:

Analisa dilakukan untuk memprediksi arah kecenderungan harga di masa mendatang.MODEL ANALISA:

Data-data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bentuk grafis (charting).

7

Page 8: Technical Analysis  (basic)

LINGKUP ANALISIS

8

ANALISISTEKNIKAL

Analisis Klasik(SUBYEKTIF)

Analisis Modern(MECHANICAL)

LineStudies

ChartPattern

Trend FollowingIndicator

OscillatorIndicator

MiscellaneousIndicator

Page 9: Technical Analysis  (basic)

GRAFIKGRAFIK GARIS:

9

Page 10: Technical Analysis  (basic)

GRAFIKGRAFIK BATANG:

10

Page 11: Technical Analysis  (basic)

GRAFIKGRAFIK CANDLESTICK:

11

Page 12: Technical Analysis  (basic)

GRAFIKPOINT & FIGURE:

12

Page 13: Technical Analysis  (basic)

METODE SUBYEKTIFAdalah metode penentuan garis penganalisa dengan opini dan argumentasi individu berdasarkan pengalaman.

Memiliki kelemahan besar karena sangat subyektif, tetapi memiliki keunggulan karena sederhana dan mendahului (leading) harga.

Metode didasarkan pada beberapa titik kunci (key point) analisa.

13

Page 14: Technical Analysis  (basic)

TREND (Kecenderungan Gerakan Harga)

Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui.

Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, atau tahunan.

Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend:a. Trend Up: kecenderungan harga naikb. Trend Down: kecenderungan harga turunc. Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping

Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: short term, medium term, dan long term.

14

Page 15: Technical Analysis  (basic)

TREND (Kecenderungan Gerakan Harga)

Trend utama (major trend) berlangsung dalam 3 tahap: accumulation stage, bull market model (mark-up stage), bear market model (distribution stage).Trend bisa ditunjukkan oleh volume transaksi.Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menunjukkan adanya pembalikan (reversal).

15

Page 16: Technical Analysis  (basic)

LINES(Garis-Garis Penganalisa)

Merupakan alat pembantu utama dalam analisa grafik yang digambar dengan menghubungkan titik-titik tertentu.

Terdapat 4 jenis garis penganalisa:

a. Support Line: tingkat harga di mana demand dipandang cukup kuat untuk menahan harga jatuh lebih dalam. Support line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan pembelian (buy action).

16

Page 17: Technical Analysis  (basic)

LINES(Garis-Garis Penganalisa)

b. Resistence Line: tingkat harga di mana supply dipandang cukup kuat untuk menahan harga naik lebih tinggi. Resistence line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan penjualan (sell action).

c. Sensitive Line: garis horizontal yang melalui titik terendah/tertinggi yang pernah tercapai sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line, yaitu: support level & resistence level.

d. Channel Line: garis paralel yang ditarik sejajar dengan trend line. Channel line membantu trader untuk mengetahui trading range.

17

Page 18: Technical Analysis  (basic)

LINES(Garis-Garis Penganalisa – SUPPORT LINE)

18

Page 19: Technical Analysis  (basic)

LINES(Garis-Garis Penganalisa – RESISTANCE LINE)

19

Page 20: Technical Analysis  (basic)

LINES(SUPPORT – RESISTANCE ZONE)

20

Page 21: Technical Analysis  (basic)

LINES(Garis-Garis Penganalisa – CHANNEL LINE)

July August September October November December 2007 February March April May June July August

10000200003000040000

x10000

1500

1600

1700

1800

1900

2000

2100

2200

2300

2400

2500

2600

2700

2800

2900

3000

3100

3200

3300

3400

3500

3600

3700

Channel Lineh

Channel Line k

BMRI (3,500.00, 3,625.00, 3,500.00, 3,625.00, +125.000)

21

Page 22: Technical Analysis  (basic)

TREND LINES

Alat yang sangat penting dalam analisis teknikal yang digunakan sebagai identifikasi maupun konfirmasi.Adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih titik-titik harga untuk kemudian ditarik ke depan sehingga akan berperan sebagaimana halnya garis support atau resistance.Beberapa prinsip tentang level support dan resistance dapat diaplikasikan dalam konsep garis trend.

22

Page 23: Technical Analysis  (basic)

TREND LINE(UP-TREND LINE)

23

Page 24: Technical Analysis  (basic)

TREND LINE(DOWN-TREND LINE)

24

Page 25: Technical Analysis  (basic)

PATTERN(Pola Harga Masa Lampau)Gambaran sejarah bentuk-bentuk gerakan harga sekuritas di masa lampau.Analisa didasarkan asumsi bahwa kejadian/peristiwa di alam akan berulang

mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya (history repeat itself).Pola-pola yang penting di antaranya:

a. Reversal Pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam pergantian kecenderungan.

25

Page 26: Technical Analysis  (basic)

PATTERN(Pola Harga Masa Lampau)

b. Continuation pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan.

c. Character pattern: suatu pola yang tidak random dan sering berulang tetapi hanya berlaku khusus untuk satu sekuritas tertentu.

d. Gap pattern: pola yang terbentuk akibat harga low hari ini lebih besar dari pada harga high kemarin, atau sebaliknya.

26

Page 27: Technical Analysis  (basic)

REVERSAL PATTERN(DOUBLE TOP)

27

Page 28: Technical Analysis  (basic)

REVERSAL PATTERN(DOUBLE BOTTOM)

28

Page 29: Technical Analysis  (basic)

REVERSAL PATTERN(HEAD & SHOULDER TOP)

29

Page 30: Technical Analysis  (basic)

REVERSAL PATTERN(HEAD & SHOULDER BOTTOM)

30

Page 31: Technical Analysis  (basic)

REVERSAL PATTERN(FALLING WEDGE)

31

Page 32: Technical Analysis  (basic)

REVERSAL PATTERN(RISING WEDGE)

32

Page 33: Technical Analysis  (basic)

REVERSAL PATTERN(ROUNDING BOTTOM)

33

Page 34: Technical Analysis  (basic)

CONTINUATION PATTERN(FLAG, PENNANT)

34

Page 35: Technical Analysis  (basic)

CONTINUATION PATTERN(SYMMETRICAL TRIANGLE)

35

Page 36: Technical Analysis  (basic)

CONTINUATION PATTERN(ASCENDING TRIANGLE)

36

Page 37: Technical Analysis  (basic)

CONTINUATION PATTERN(DESCENDING TRIANGLE)

37

Page 38: Technical Analysis  (basic)

CONTINUATION PATTERN(CUP WITH HANDLE)

38

Page 39: Technical Analysis  (basic)

CONTINUATION PATTERN(PRICE CHANNEL)

39

Page 40: Technical Analysis  (basic)

CONTINUATION PATTERN(PRICE CHANNEL)

40

Page 41: Technical Analysis  (basic)

BULLISH PATTERN

41

Page 42: Technical Analysis  (basic)

BEARISH PATTERN

42

Page 43: Technical Analysis  (basic)

METODE MECHANICAL

Adalah metode yang mendasarkan analisanya pada metode statistika melalui indikator-indikator tertentu, sehingga bersifat obyektif, logis, dan umum.

Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri dari faktor emosi pada saat pengambilan keputusan untuk masuk-keluar pasar.

Key point yang harus diperhatikan adalah: trend dan divergence.

43

Page 44: Technical Analysis  (basic)

MOVING AVERAGEMoving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang

menggunakan rata-rata bergerak dengan rentang waktu tertentu dari data harga-harga historis, yang biasanya digunakan untuk harga Penutupan (Close/Settlement). Bebarapa hal yang menyangkut alat analisa ini:

a. Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu trend telah dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir.

b. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menaik akan berada di bawah MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat.

c. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menurun akan berada di atas MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat

44

Page 45: Technical Analysis  (basic)

SIMPLE MOVING AVERAGE

45

Page 46: Technical Analysis  (basic)

MACDMoving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di lantai bursa.Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga.

46

Page 47: Technical Analysis  (basic)

BULLISH CROSS-OVER

47

Page 48: Technical Analysis  (basic)

BEARISH CROSS-OVER

48

Page 49: Technical Analysis  (basic)

STOCHASTIC OSCILLATORStochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang

dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu.

Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure).

Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah : • Informasi Overbought/oversold• Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing• Divergence positif dan divergence negatif

49

Page 50: Technical Analysis  (basic)

STOCHASTIC OSCILLATORStochastic Oscillator menggunakan 2 buah garis penganali-sa, yakni %K dan %D, dengan formula:

%K berfluktuasi pada kisaran antara 0 – 100, sedangkan %D adalah SMA3 dari %K yang berguna sebagai sinyal (trigger line).

50

Recent Close – Lowest Low (n) %K = 100 x ( ----------------------------------------------- )

Highest High (n) – Lowest Low (n)

%D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3) (n) = Number of periods used in calculation

Page 51: Technical Analysis  (basic)

STOCHASTIC OSCILLATOR

Interpretasi Stochastic Oscillator:Timing beli (buy), bila garis D (%D line) berada di antara skala horisontal 10% hingga 15% (oversold zone).Timing jual (sell), bila garis D (%D line) berada di antara skala horizontal 85% hingga 90% (overbought zone).Bullish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal 30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus menurun.Bearish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun dan harga terus meningkat.Sinyal kenaikan harga terjadi bila garis K memotong garis D setelah garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik).

51

Page 52: Technical Analysis  (basic)

STOCHASTIC OSCILLATOR

52

Page 53: Technical Analysis  (basic)

RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)

Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan

penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari

analisa dengan menggunakan RSI adalah :

Konfirmasi kejadian overbought / oversoldKonfirmasi kejadian positif atau negative divergenceKonfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan

kenaikan atau dominan penurunan

53

Page 54: Technical Analysis  (basic)

RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)

Relative Strength Index menghitung rasio dari rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode tertentu.

Oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus tersebut diturunkan menjadi:

54

Average up-close valueRS = ------------------------------------- Average down-close value

100 RSI = 100 – ------------

1 + RS

Page 55: Technical Analysis  (basic)

RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)

55

Page 56: Technical Analysis  (basic)

RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)Selain untuk identifikasi indeks kecenderungan, RSI juga digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:

• Top & BottomPuncak (peak) saat menyentuh level 70 – 80, dan lembah (through) saat harga menyentuh 20 – 30.

• PatternBeberapa pola grafik dapat diamati, seperti head & shoulder, top/bottoms, pennants, dll.

• DivergencePenyimpangan antara harga asli dengan RSI sering terjadi saat adanya indikasi kuat akan titik pembalikan.

56

Page 57: Technical Analysis  (basic)

WILLIAM %RWilliam %R atau %R mempresentasikan hubungan dari harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dan terendah dalam rentang waktu tertentu.Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran tertinggi dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati nol.Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran terendah dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati angka – 100.

57

Page 58: Technical Analysis  (basic)

BOLLINGER BANDSBolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para

analis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada TA.

Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut lower

band. Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average.

dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:

Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya.Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya.Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.

58

Page 59: Technical Analysis  (basic)

BOLLINGER BANDS

59

Page 60: Technical Analysis  (basic)

PIVOT POINTS

Support Level and Resistance Level.

(P= Pivot point; C= Close: H= High: and L= Low)

P=(H+L+C)/3= pivot point

Resistance 1= (Px2)-L

Resistance 2 = P+H-L

Support 1 = (Px2)-H

Support 2 = P-H+L

60

Page 61: Technical Analysis  (basic)

PIVOT POINTS

61

Page 62: Technical Analysis  (basic)

PERCENT RETRACEMENTPercent retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari acuan titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham.

Fibonacci retracement: metode retracement yang menga-sumsikan bahwa harga akan mengalami titik balik akumulasi baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai titik 50% dari titik puncak atau titik terendah, sebelum akhirnya kembali melanjutkan pergerakan trend yang sedang terjadi. Rentang waktu untuk analisis harus ditentukan terlebih dahulu.

62

Page 63: Technical Analysis  (basic)

FIBONACCI RETRACEMENT

63

Page 64: Technical Analysis  (basic)

FIBONACI RETRACEMENT

64

Page 65: Technical Analysis  (basic)

CUT LOSS, DON’T DOWNGRADEKarena sifatnya yang short term, maka Trading Plan-nya juga harus short term. Implikasinya, ketika harga sudah

menembus level breakout tapi tidak ada pergerakan signifikan atau malah turun, trader harus disiplin cut loss,

sambil mencari kesempatan switched ke saham lain.

Tetapi yang sering terjadi adalah, pada breakout yang gagal, trader yang terjebak di harga atas tidak mau Cut Loss, padahal gerakan harganya sudah tidak memberi opportunity lagi. Awalnya berniat short term, akhirnya

menjadi medium term / long term (investor kecelakaan)

65

Page 66: Technical Analysis  (basic)

Terima kasih

Semoga berguna

66