22
KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI

TEKNIK NEGOSIASI - MATERI : Lobi dan Negosiasi

Embed Size (px)

Citation preview

KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI

NEGOSIASI

“pembicaraan dengan orang lain dengan maksud untuk mencapai kesepakatan, untuk mengatur, atau untuk mengemukakan”

NEGOSIASI

Phil Baguley “kegiatan yang dilakukan untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh kedua belah pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang”

Negosiasi

Suatu proses yang dimulai ketika suatu pihak menganggap bahwa pihak lain memiliki pandangan, sikap, anggapan yang berbeda terhadap hal-hal yang merupakan interest/kepedulian dari pihak lainnya.

Bernuansa Konflik (yang dapat bersifat destruktif maupun konstruktif)

KARAKTERISTIK NEGOSIASI

1. Senantiasa melibatkan orang, baik sbg individu maupun perwakilan institusi (sendiri atau dalam kelompok)

2. Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi

3. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu – baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter)

Karakteristik NEGOSIASI

4. Hampir selalu berbentuk tatap muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah (body language)

5. Biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi

6. Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan tersebut misalnya kedua belah pihak “sepakat untuk tidak sepakat”

KONFLIK

Pandangan kaum tradisional konflik adalah buruk dan karenanya harus dihindari

Pandangan kaum human relations konflik adalah gejala biasa alias alamiah (natural) dan tidak dapat dihindari dari setiap kelompok

Pandangan kaum interaksionist konflik tidak saja memiliki kekuatan positif di dalam kelompok, tetapi merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh kelompok agar dapat meunjukkan kinerja yeng efektif

KONFLIK FUNGSIONAL v. s

KONFLIK DISFUNGSIONAL

Konflik fungsional (positif): konflik yang menunjang tujuan-tujuan kelompok/individu

Konflik disfungsional (negatif): konflik yang menghambat/mengganggu kinerja individu/kelompok/organisasi. Bisa jadi terjadi karena apabila salah satu atau kedua belah pihak menciptakan suatu kondisi yang menyulut terjadinya konflik lebih lanjut. Muncul perasaan kecewa, cemas, tegang, atau perasaan bermusuhan.

Alternatif Penyelesaian Konflik

Empat Kuadran Manajemen Konflik

1 2

3 4

M

K

M K

Kuadran 1: Menang-Menang

Disebut sebagai gaya manajemen konflik kolaborasi atau bekerja sama. Tujuannya adalah mengatasi konflik dengan menciptakan penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat. Masing-masing pihak memahami sepenuhnya keinginan atau tuntutan pihak lain dan berupaya mencari titik temu antarkepentingan.

Kuadran 2 : Menang-Kalah

Disebut juga kuadran “Persaingan” Kita memenangkan konflik dan pihak lain

kalah Gaya ini sangat tidak mengenakkan bagi pihak

yang terpaksa harus berada pada posisi kalah Sebaiknya hanya digunakan pada keadaan

yang sangat terpaksa yang membutuhkan penyelesaian yang cepat dan tegas

Kuadran 3 : Kalah-Menang Disebut juga kuadran Mengakomodasi Kita yang kalah, mereka yang menang Memposisikan diri untuk mengakomodasi kepentingan

pihak lain Digunakan untuk menghindari kesulitan atau masalah yang

lebih besar, mengurangi ketegangan akibat konflik atau menciptakan perdamaian (setidaknya untuk sementara waktu)

Mengalah dalam arti positif: esensi kebesaran jiwa dan memberi kesempatan kepada pihak lain untuk juga mau mengakomodasi kepentingan kita sehingga selanjutnya dapat menuju kuadran pertama

Kuadran 4 : Kalah-Kalah

Gaya ini justru Menghindari Konflik alias Mengabaikan Masalah

Kedua belah pihak tidak sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik

Kita tidak terlalu memaksakan dan sebaliknya tidak terlalu menginginkan sesuatu yang dimiliki atau dikuasai pihak lain.

Cara ini hanya efektif untuk masalah-masalah yang ringan

Negotiaton TRIANGLE

HEART karakter atau apa yang ada di dalam hati kita yang menjadi dasar dalam melakukan negosiasi

HEAD metode atau teknik-teknik yang kita gunakan dalam melakukan negosiasi

HANDS kebiasaan-kebiasaan dan perilaku kita dalam melakukan negosiasi yang semakin menunjukkan jam terbang kita menuju keunggulan atau kehalian dalam bernegosiasi

Prinsip-Prinsip Negosiasi

T O R I T trust (percaya) O opennes (terbuka) R responsible (saling bertanggung jawab) I Interdependency saling ketergantungan

antara satu dengan yang lain

Syarat-syarat menjadi negosiator yang baik

Terpercaya (credibel)Bersumber pada sikap formal/informal yang menyenangkan dan luwes

Percaya diri (Self confidence)Diperoleh melalui pengalaman dan pergaulan yang luas, kepribadia yang baik dan kuat, emosi yang stabil dan pengalaman pribadi

Menguasai substansi materiDipengaruhi oleh jumlah informasi yang diterima dan dikumpulkan, termasuk pengaturan/pengolahan informasi yang akan digunakan dalam bernegosiasi

Menguasai teknik komunikasiDiperlukan guna menghindari deadlock, membangun mutual understanding (pengertian bersama)

Hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan

Pertama: menilai terlampau dini dan puas dengan solusi pertama

Selalu didasarkan pada pikiran menang atau kalah (terutama ‘kita’ sebagai pemenang dan ‘mereka’ sebagai pecundang)

Selalu berpikir bahwa masalah yang akan diselesaikan adalah masalah lawan dan bukan masalah bersama

Selalu menggunakan standar negosiasi dengan menunjukkan kekuasaan/kekuatan dalam meyakinkan ‘lawan’.

Langkah-langkah Negosiasi

Persiapan tentukan secara jelas alternatif ‘apa yang ingin kita capai’ dalam negosiasi

Pembukaan tentukan atmosfer atau suasana yang tepat. Pada fase ini, ciptakan prakondisi yang menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang pleasant (menyenangkan), assertive (tegas), dan firm (teguh pendirian). Basa-basi kadang-kadang diperlukan.

Negosiasi sampaikan keinginan Anda. Tunggu sampai keadaan betul-betul memungkinkan, jika perlu jangan hanya membuat dua pilihan: ya dan tidak

4 (empat Pola Perilaku Negosiasi

1. Moving against [pushing]:

Menjelaskan, memperagakan, mengarahkan, mengulangi, menjernihkan masalah, mengumpulkan perasaan, berdebat, menghimbau, menghakimi, tak menyetujui, menantang, menunjukkan kelemahan pihak lain.

2. Moving with [pulling]:

Memperhatikan, mengajukan gagasan, menyetujui, mengembangkan interaksi, mengulangi kecaman-kecaman, mencari landasan bersama, mengungkapkan perasaan-perasaan orang lain.

4 (empat Pola Perilaku Negosiasi

3. Moving away [withdrawing] :Menghindari konfrontasi, menghindari hubungan dan sengketa, menarik kembali isi pembicaraan, berdiam diri, tak menanggapi pertanyaan.

4. Not moving [letting be] :Mengamati, memperhatikan, memusatkan perhatian pada “here and now”, mengikuti arus, luwes, menyesuaikan diri dengan situasi dan menyukainya.

Tips-tips Negosiasi

Ulurkan tangan untuk untuk berjabat tangan terlebih dahulu

Berikan senyuman (bukankah senyum itu ibadah?) dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali pembicaraan

Selamat bernegosiasi! Terima kasih!