43
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI 1

Teori Belajar & Motivasi

Embed Size (px)

Citation preview

TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI

1

PENDIDIKAN & PENGAJARAN

MENDIDIK (MENGKONSTRUK ATTITUDE, HABIT, BEHAVIOR, CHARACTER)

MENGAJAR (TRANSFER OF KONWLEDGE, EXPERIENCE, VALUE, SKIIL)

Tergantung pada kenyataan

Pengaruh teori belajar

Keterampilan mengajar

Langkah rinci PBM

Preskriptif

Pengaruh teori belajar

Terapan

Model-model PBM

Deskriptif

Asumsi dasar

Pengertian “belajar”

Tujuan belajar

Kritik

Teori Belajar

Teori Instruksional

Penerapan Dalam PBM

4

TEORI BELAJAR

Aliran Tingkah Laku Thorndike

Watson

Clark Hull

Edwin Guthrie

Skinner

Aliran Sibernetik Landa

Pask & Scott

Aliran Humanistik Bloom & Krathwohl

Kolb

Honey & Mumford

Habermas

Aliran Kognitif Piaget

Ausubel

Bruner

5

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME

(TINGKAH LAKU)

Belajar adalah perubahan tingkah laku

Proses belajar mengajar :

Penguatan (+)

Stimulus Proses Respons

Penguatan (-)

Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative

Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa respons (karena dapat diamati)

Kritik :

1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang kompleks

2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur

6

APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PROSES BM

MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH : Menentukan tujuan instruksional Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”

mahasiswa Menentukan materi pelajaran Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil Menyajikan materi pelajaran Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,

tugas-tugas Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan Memberikan penguatan (positif maupun negatif) Memberikan stimulus baru Mengevaluasi hasil belajar Memberikan penguatan, dan seterusnya

7

TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati)

Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar terjadi bila materi yang baru beradaptasi dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki

A B C D ABCD = Struktur kognitif mahasiswa

Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna Ausubel

Kritik :1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar,

sukar diaplikasikan2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami

“struktur kognitif” yang ada dalam setiap orang mahasiswa

8

KOGNITIVISME :

TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-tahap perkembangan sesuai umur

2. Tahap-Tahap : asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru

dengan struktur kognitif yang sudah ada) akomodasi (penyesuaian struktur kognitif

mahasiswa dengan pengetahuan baru) equilibrasi (penyeimbangan mental

setelah terjadi proses asimilasi /akomodasi

9

APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET

1) Menentukan tujuan instruksional

2) Memilih materi pelajaran

3) Menentukan topik yang dapat dipelajari secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan minimum oleh dosen)

4) Merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik yang akan dipelajari mahasiswa

5) Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang memacu krativitas mahasiswa untuk berdiskusi atau bertanya

6) Mengevaluasi proses dan hasil belajar

10

KOGNITIVISME : BRUNER

Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara

kita mengatur materi pelajaran

Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :

enaktif (aktivitas mahasiwa untuk memahami

lingkungan melalui observasi langsung realitas)

ikonik (mahasiswa mengobservasi realitas tidak secara

langsung, tetapi melalui sumber sekunder , misalnya

melalui gambar-gambar atau tulisan)

simbolik (mahasiswa membuat abstraksi berupa teori,

penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah

diamati dan alami)

11

APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

Menentukan tujuan-tujuan instruksional

Memilih materi pelajaran

Menentukan topik yang bisa dipelajari secara induktif oleh mahasiswa

Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya

Mengatur topik-topik mulai dari yang paling konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya

Mengevaluasi proses dan hasil belajar

12

TEORI BERMAKNA AUSUBEL

Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru

Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:

memperhatikan stimulus yang diberikan

memahami makna stimulus

menyimpan dan menggunakan informasi

yang sudah dipahami

Konsep penting : “Advance Organizer”, yang merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru, yang berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik tolak proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang baru dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3) fasilitator yang mempermudah mahasiswa belajar

13

APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL

Menentukan tujuan instruksional

Mengukur kesiapan mahasiswa

Memilih materi pelajaran

Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus dikuasai mahasiswa

Menyajikan pandangan menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari

Menggunakan “advance organizer” dengan cara membuat rangkuman

Mengajar mahasiswa memahami konsep dan prinsip dengan fokus pada hubungan antara konsep yang ada

Mengevaluasi proses dan hasil belajar

14

TEORI BELAJAR HUMANISTIK

Belajar adalah untuk “memanusiakan” manusia

Cenderung bersifat eklektik, dalam arti memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan belajar tercapai

Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga kognitivisme

Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar : Kognitif, Afektif dan Psikomotor

Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu : pengalaman konkrit, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif

Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi mahasiswa menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor, Teoris, dan Pragmatis

Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis, belajar praktis dan belajar emansipatoris

Kritik : sukar digunakan dalam konteks yang lebih praktis,dan lebih dekat dengan dunia filsafat daripada dunia pendidikan

15

APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK

DALAM PROSES BM

Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke abstrak, dari khusus ke umum, dsb.nya )

Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan aktif mahasiswa di dalam proses BM)

Aplikasinya melalui tahap-tahap :

1. menentukan tujuan instruksional

2. menentukan materi pelajaran

3. mengidentifikasi “ entry behavior” mahasiswa

4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan

mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan

seterusnya………….

16

TEORI BELAJAR SIBERNETIK

Belajar adalah pengolahan informasi

Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar yang ideal untuk segala situasi

Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott (tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)

Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu (memahami rumus matematika)

Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir demikian

Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum ke tahap yang lebih khusus

Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”

Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit dipraktekkan)

17

APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK

DALAM PROSES BM

• Menentukan tujuan instruksional

• Menentukan materi pelajaran

• Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi tersebut

• Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan sistem informasi itu (apakah algoritmik atau heuristik)

• Menyusun materi dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya

• Menyajikan materi dan membimbing mahasiswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan pelajaran

18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR MENGAJAR

INTERNAL :

Kemampuan

Motivasi

Perhatian

Ingatan

Lupa

Retensi

Transfer

EKSTERNAL

Kondisi Belajar

Tujuan Belajar

Pemberian Umpan Balik

19

ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH

Jarang Belum

berlatih menguasai

menggunakan pengetahuan/

keterampilan keterampilan

4 1

Prestasi

belajar

3 rendah 2

Konsekuensi Sifat atau struktur

negatif tugas yang sulit

pelaksanaan atau tidak

tugas menyenangkan

20

MOTIVASI

Pengertian : “Movere” = menggerakkan

Kondisi yang :

- menimbulkan perilaku

- mengarahkan perilaku

- mempertahankan intensitas

perilaku

TEORI MOTIVASI

Proses MOTIVASI diarahkan untuk mencapai TUJUAN

TUJUAN yang ingin direalisasikan dipandang sebagai POWER yang

menarik individu.

Terdapat beberapa TEORI MOTIVASI

dan hasil penelitian yang berusaha mendeskripsikan hubungan antara PRILAKU dan HASILNYA.

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

KEPUA

SAN

TEORI

HIERARKI

KEBUTU

HAN

Kebutuhan

manusia dibagi

dalam hierarki :

•Fisiologi

•Keselamatan

•Sosialisasi

•Penghargaan

•Aktualisasi

Abraham H

Maslow

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI DUA

FAKTOR

DUA faktor

motivasi yaitu :

• TIDAK PUAS

• PUAS

Frederick

Herzberg

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

KEBUTU

HAN

Berhubungan

dengan konsep

belajar. 3

kebutuhan

diperoleh dari

Kebudayaan :

•PRESTASI

•AFILIASI

•POWER

David C Mc

Clelland

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

PROSES

TEORI

HARAPAN

Setiap individu

mempunyai

harapan

KINERJA

P=F(M x A)

M=F(V1 x E)

V1=(V2 x I)

Victor H.

Vroom

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

KEADILAN

Bawahan

selalu mem-

bandingkan

antara usaha

dan imbalan

yang mereka

terima dengan

usaha serta

imbalan yang

diterima orang

lain

Victor H.

Vroom

.

KATEGORI

TEORI

CAKUPAN

TEORI

INTI TEORI YANG

MENGEM-

BANGKAN

TEORI

TEORI

PENGUAT-

AN

Penguatan

merupakan

prinsip belajar

yang sangat

penting dan

memotivasi

individu

Victor H.

Vroom

MOTIVASI BELAJAR

A. Fungsi Motivasi Dalam Belajar1. Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada

dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bilaada motivasi.

2. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.

Fungsi Motivasi

1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitasyang dilakukan

2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingindicapai.

3. Menyeleksi perbuatan

4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi

B. Bentuk Motivasi Di SekolahMotivasi anak berbeda2, motivasi tidak timbul tiba2, tapimotivasi harus ditumbuhkan oleh Guru.

Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa antara lain :

1.Memberi Angka

Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalammemberi nilai, yang hendaknya angka tersebut mencerminkanaspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Memberi hadiah

Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalammelakukan sesuatu pekerjaan.

Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi belajar siswa

3. Kompetisi

Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untukmerangsang dan menguatkan motivasi belajar. Individu = Juara kelas, Kelompok = lomba2.

4. Ego Invoivement

Adl. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar merasakanpentingnya tgs disekolah dan menerimanya sbg suatutentangnya sehingga siswa berusaha bekerja kerasmengerjakan tgs dengan harga dirinya sbg. Jaminan.

5. Memberi Pujian

Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji daripada di lecehkan.

Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuaidengan prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besarhati dan tidak termotivasi belajar.

C. TEORI MOTIVASI

1.Motivasi dan Penguat

Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan tidak perlumemisahkan antara teori belajar dan motivasi

Siswa yang tlh. Diberi penguatan untuk belajar (nilai, pujian) akan termotivasi untuk belajar demikian juga siswa yang tlh. “dihukum” dlm belajarnya, maka tdk lg termotivasi belajar.

2. Hadiah dan Penguatan

Tidak ada jaminan apakah hadiah akan menjadi penguat ygefektif krn sbg penguat ditentukan oleh pribadi dan situasi.

Nilai penguat dr hadiah tergantung pada banyak faktor.

3. Cognitive Dissonance

teori yang menerangkan tentang tingkah laku seseorangdengan memberi alasan untuk menunjukkan bahwa dirinyapositif.

Teori ini berpegang bahwa orang akan marah/tdk senang jikanilai kepercayaannya ditentang oleh tingkah laku yang secarapsikologi tidak konsisten untuk mengatasi untuk mengatasiketidak senangan ini mrk. Mengubah tingkah lakunya denganmemberikan alasan yang kira2 masuk akal.

4. Teori Atribusi

Mencari penjelasan dan mencoba untuk mengerti mengapaseseorang memberikan alasan terutama jika seseorangmengalami kegagalan/kesuksesan.

Orang mencoba untuk menyatakan bahwa dirinya positif/ mempunyai kesan positif dan akan mencari alasan untukmenghindari kesan negatif.

Teori ini berfungsi bagaimana siswa menginterprestasikan danmenggunakan umpan balik atas prestasi akademik mereka danmenyarankan kepada guru bagaimana mrk hrs. memberikanumpan balik yang dapat menimbulkan motivasi yang sangatbesar bgi siswa.

5. Self Worth (menghargai dirinya sendiri)

Teori ini menggabungkan komponen motivasi dengan persepsiyang menyebabkan sukses dan gagal.

Seorang individu blj dr persepsi masyarakat bahwa seseorangdinilai karena prestasinya.

seseorang mempertahankan persepsi bahwa dia mempunyaikemampuan yang positif. Jika seseorang gagal dalammenjalankan tgs persepsi orang bahwa dia tidak mampu.

kegagalan menciptakan perasaan diri yang tidak berharga danmenolak dirinya sendiri.

6. Expectancy Theories Of Motivation

Hubungan antara kebutuhan dan tingkah laku adl individumerespon terhadap kebutuhan yang muncul.

Individu sering dihadapkan pd bagaimana memilih responuntuk berbagai kebutuhan

upaya memilih milih menurut jenisnya = teori harapan

Individu tdk hanya merespon kejadian yg tlh. Terjadi, tetapimrk merespon hal2 yang mungkin dan diharapkan akan terjadi

7. Teori Humanistik Untuk Motivasi

Teori belajar humanistik, menjelaskan bahwa proses belajar harus

dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia

(proses humanisasi). Teori belajar humanistik lebih menekankan

bagaimana memahami persoalan manusia dari berbagai dimensi baik

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Menurut Carl Ransom Rogers, yang terpenting dalam proses

pembelajaran adalah pentingnya pendidik memperhatikan prinsip

pendidikan dan pembelajaran, yaitu:

1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.

Peserta didik tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada

artinya.

2. Peserta didik akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.

3. Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti mengorganisasikan

bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi peserta didik.

4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar

tentang proses.

Menurut Teori Maslow, Orang dimotivasi olehkebutuhan atau ketegangan diciptakan olehkebutuhan, untuk bergerak menuju tujuandimana mereka percaya akan membantumemenuhi kebutuhan.

8. Motivasi Berprestasi

ada beberapa orang yang berambisi danberkerja keras untuk mencapai sukses.

35

ARCS MODEL

PERHATIAN (ATTENTION)

RELEVANSI (RELEVANCE)

KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

KEPUASAN ( SATISFACTION)

36

ATTENTION

Perhatian ditimbulkan oleh elemen yang :

Baru

Aneh

Kontradiktif

Kompleks

37

STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN

PERHATIAN MAHASISWA

Gunakan metode instruksional yang bervariasi

Gunakan variasi media (transparansi, videotape,

dsb.nya) untuk melengkapi perkuliahan

Bila tepat, gunakan humor dalam presentasi

Gunakan peristiwa nyata sebagai contoh untuk

memperjelas konsep

Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan mahasiswa

38

RELEVANCY (RELEVANSI)Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan

dan kondisi mahasiswa

Motif pribadi (McClelland) Kebutuhan untuk berprestasi

(needs for achievement)

Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power)

Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation)

Motif instrumental , bahwa keberhasilan dalam suatu tugas adalah langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut

Nilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan nilai yang dianut oleh mahasiswa dan kelompok

39

STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN

RELEVANSI PERKULIAHAN

Sampaikan apa kemampuan mahasiswa setelah mempelajari kuliah tersebut, berarti perlu menjelaskan tujuan instruksional

Menjelaskan manfaat pengetahuan/ keterampilan yang akan dipelajari yang bekaitan dengan pekerjaan lulusan nanti

Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan profesi tertentu

40

KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

41

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

• Memperbanyak pengalaman berhasil mahasiswa

(urutan materi dari mudah ke sukar)

• Perkuliahan disusun dalam bagian yang lebih kecil

• Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratannya ( tujuan instruksional dan kriteria tes pada awal kuliah)

• Memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan mahasiswa (adanya Kontrak Perkuliahan)

• Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa

• Berikan umpan balik yang konstruktif

42

SATISFACTION

43

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN

KEPUASAN

Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan ancaman atau sejenisnya

Berikan kesempatan mahasiswa segera mempraktekkan pengetahuan yang dipelajarinya

Minta mahasiswa membantu teman yang belum berhasil menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan

Bandingkan prestasi mahasiswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu atau standar lain, bukan dengan mahasiswa lain