20
OLEH: WAHYU 3101 1102 1927 TEKNIK INFORMATIKA STMIK BANJARBARU

Teori Kognitif dan Teori Tulving

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori Kognitif dan Teori Tulving

OLEH:

WAHYU

3101 1102 1927

TEKNIK INFORMATIKA

STMIK BANJARBARU

Page 2: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Membentuk sebuah memori, mulai darimelihat, mendengar, mencium, maupun merasakaninformasi lalu kita mengolah dan menyimpannya diotak hingga suatu saat bisa di ingat atau di panggilkembali.

Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnyaadalah bahwa manusia memiliki kemampuan untukberpikir, membuat pertimbangan dan mengambilkeputusan. itu semua karena adanya otak, otak yangberbeda dengan otak kepunyaan makhluk lainnya.Allah telah menciptakan otak manusia setingkat lebihtinggi dibanding yang lainnya.

Page 3: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Sebagian besar kegiatan manusia berhubungandengan memori(ingatan) manusia, seperti saatmanusia selalu mengingat semua yang terjadi,memori manusia berisi semua pengetahuan dariurutan perilaku.

Memungkinkan seseorang melakukan tindakanyang berulang-ulang, menggunakan bahasa,menggunakan informasi yang baru diterimamelalui inderanya, mengidentifikasi denganmenggunakan informasi yang pernah diterima daripengalaman masa lalu.

Page 4: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Secara etimologi istilah “Cognitive” berasal dari katacognition artinya adalah pengertian, mengerti.Menurut Slavin, teori kognitif adalah teori pemrosesaninformasi tentang belajar menjelaskan pemrosesan,penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuandari otak. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorangmemperoleh sejumlah informasi dan dapat diingatdalam waktu yang cukup lama sehingga perlumenerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapatmemudahkan semua informasi diproses di dalam otakmelalui beberapa indera.

Page 5: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Teori kognitif menyatakan bahwa memorimerupakan bagian dari proses informasi. Teoriini menjelaskan bahwa manusia memiliki tigamacam memori yaitu :

1. Memori Sensoris

2. Memori Jangka Panjang

3. Memori Jangka Pendek

Page 6: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Memori Sensoris adalah informasi sensorisyang masih tersisa sesaat setelah stimulusdiambil. Tidak semua informasi yang tercatatdalam Memori Sensoris akan disimpan lebihlanjut ke Memori Jangka Pendek atau JangkaPanjang, karena manusia akan melakukanproses selective, yaitu memilih informasi manayang akan diproses lebih lanjut.

Page 7: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Memori Jangka Pendek: Memori yang disimpan lebih lamadibandingkan Memori Sensoris. Memori ini berisi hal-hal yangkita sadari dalam benak kita pada saat ini. Otak kita dapatmelakukan beberapa proses untuk menyimpan apa yang ada diMemori Jangka Pendek ke dalam Memori JangkaPanjang, misalnya rehearsal (mengulang-ulang informasi didalam benak kita hingga akhirnya kita mengingatnya) atauencoding (proses di mana informasi diubah bentuknya menjadisesuatu yang mudah diingat). Salah satu contoh konkret prosesencoding adalah ketika kita melakukan chunking, seperti ketikakita mengingat nomor telepon, di mana kita akan berusahamembagi-bagi sederetan angka itu menjadi beberapa potonganyang lebih mudah diingat.

Page 8: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Memori Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan kitauntuk keperluan di masa yang akan datang.Ketika kita membutuhkan informasi yangsudah berada di Memori JangkaPanjang, maka kita akan melakukan prosesretrieval, yaitu proses mencari danmenemukan informasi yang dibutuhkantersebut.

Page 9: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Salah satu cara untuk menyimpan informasidalam jangka waktu pendek adalahmemikirkan tentang informasi itu ataumengungkapkannya berkali-kali. Memorijangka panjang merupakan bagian dari systemmemori tempat menyimpan informasi untukperiode panjang.

Page 10: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Pendekatan kognitif menekankan pada prosesmental. Informasi yang diterima, diprosesmelalui pemilihan, perbandingan danpenyatuan dengan informasi lain yang adadalam ingatan. Penyatuan informasi inikemudian akan diubah dan disusun kembali.Otak kita akan memproses secara aktifinformasi yang diterima dan menukarinformasi kepada bentuk atau kategori baru..

Page 11: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Teori kognitif tertuju kepada hal-hal yangterjadi didalam kepala kita ketika kita belajaratau pun berpikir. Teori kognitif jugamengambil perspektif bahwa siswa secara aktifmemproses informasi dan pembelajaranberlangsung melalui usaha-usaha siswa ketikasiswa mengaturnya, menyimpannya dankemudian menemukan hubungan-hubunganantara informasi, hubungan baru denganpengetahuan lama, skema, danteks, pendekatan kognitif menekankanbagaimana informasi di proses.

Page 12: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Teori ini banyak dipakai di dunia pendidikan,khususnya terlihat pada perancangan suatu systeminstruksional, prinsip-prinsip tersebut antara lain:

Seseorang yang belajar akan lebih mampumengingat dan memahami sesuatu apabila pelajarantersebut disusun berdasarkan pola dan logikatertentu.

Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhanake kompleks.

Belajar dengan memahami akan jauh lebih baikdaripada dengan hanya menghafal tanpa pengertianpenyajian.

Page 13: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Menurut Endel Tulving (1993) dalam(Slavin, 2000) memori jangka panjangmerupakan bagian dari sistem memoritempat menyimpan informasi untukperiode panjang.

Page 14: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Tulving membagi memori jangka panjangmenjadi tiga bagian yaitu :

1. 1. memori episodik

2. 2. memori semantik

3. 3. memori prosedural

Page 15: Teori Kognitif dan Teori Tulving

1. Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimanacaranya melakukan sesuatu, misalnya Memori mengenaibagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya.Memori ini tidak hanya dimiliki manusia, melainkandimiliki oleh semua makhluk yang mempunyaikemampuan belajar, misalnya binatang yang mengingatbagaimana caranya melakukan akrobat di sirkus.

2. Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta,misalnya Memori mengenai ibukota-ibukota Negara.Kebanyakan dari Memori Semantik berbentuk verbal.

3. Memori Episodik: Memori mengenai peristiwa-peristiwayang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masayang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masakecil seseorang.

Page 16: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Contohnya adalah kemampuan untukmengingat deretan panjang angka biner karenamereka dapat dikodekan ke dalam bentukdesimal. Sebagai contoh, urutan 0010 1000 10011100 1101 1010 dapat dengan mudah diingatsebagai 2 8 9 C D A. Tentu saja, hal ini hanyaakan bekerja untuk seseorang yang dapatmengkonversi bilangan biner ke heksadesimal.

Page 17: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Kelebihan Teori Belajar Kognitif Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri. Membantu siswa memahami bahan belajar

secara lebih mudah.Kelemahan Teori Belajar kognitif Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat

pendidikan. Sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut. Beberapa prinsip seperti intelegensi sulit

dipahami dan pemahamannya masih belumtuntas

Page 18: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Kelebihan teori tulvingMempunyai proses yang kompleks, karena kita dapatflashback untuk mengingat-ingat pengalaman yangmenarik yang telah kita lalui. Dengan begitu ingatankita terhadap masa lalu dapat tersimpan dengan baikmelalui proses episodikKekurangan teori tulvingTulving hanya mengasumsikan 3 tahap secara umum,walaupun kita dapat menganalisis kembali ingatan kitadengan cara flashback. Tapi cara itu belum maksimaltanpa adanya suatu sistem yang terorganisir denganbaik

Page 19: Teori Kognitif dan Teori Tulving

Teori pemprosesan informasi menyatakan bahwahanya sedikit informasi yang dapat diolah dalammemori kerja setiap saat. Terlalu banyak elemenbisa sangat membebani memori kerja sehinggamenurunkan keefektifan pengolahan informasi.Jika penerima diharuskan membagi perhatianmereka dan mengintegrasikan secara mental duaatau lebih sumber-sumber informasi yangberkaitan misalnya, teks dan diagram, proses inimungkin menempatkan suatu ketegangan yangtidak perlu pada memori kerja yang terbatas danmenghambat pemerolehan informasi.

Page 20: Teori Kognitif dan Teori Tulving