57
TERAPAN TURUNAN Departemen Matematika FMIPA-IPB Bogor, 2011 (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 1 / 57

terapan turunan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: terapan turunan

TERAPAN TURUNAN

Departemen Matematika FMIPA-IPB

Bogor, 2011

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 1 / 57

Page 2: terapan turunan

Topik Bahasan

1

2

3

4

5

6

Nilai Maksimum dan Minimum

Teorema Nilai Rata-rata (TNR)

Turunan dan Bentuk Grafik

Asimtot

Sketsa Kurva

Masalah Pengoptimuman

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 2 / 57

Page 3: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Beberapa Terapan Turunan

Ukuran kaleng yang meminimumkan biaya produksi

Formasi, lokasi, dan warna pelangi

Percepatan maksimum pesawat angkasa ulang-alik

Sudut optimal pencabangan pembuluh darah yang meminimumkan energi dari jantung

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 3 / 57

Page 4: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Nilai Ekstrim Fungsi

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 4 / 57

Page 5: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Nilai Maksimum dan Minimum

Definisi (Maksimum Mutlak, Minimum Mutlak)

Misalkan fungsi f terdefinisi pada daerah asal Df .

f memiliki maksimum mutlak (global) di c ∈ Df jika

f (c) ≥ f (x) ∀x ∈ Df

f (c) disebut nilai maksimum f pada Df .

f memiliki minimum mutlak di c ∈ Df jika

f (c) ≤ f (x) ∀x ∈ Df

f (c) disebut nilai minimum f pada Df .

Nilai maksimum/minimum f disebut nilai ekstrim (mutlak) f .

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 5 / 57

Page 6: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Ilustrasi Nilai Ekstrim

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 6 / 57

Page 7: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh (Ekstrim Mutlak)

1 f (x) = |x | memiliki nilai minimum mutlak f (0) = 0 karena f (0) = 0 ≤ f (x) , x ∈ Df .

2 f (x) = cos x memiliki nilai maksimum mutlak cos (2nπ) = 1 untuk bilangan bulat n karena f (2nπ) = 1 ≥ f (x) , x ∈ Df . Nilai minimum mutlaknya adalah −1.

3 f (x) = x3 tidak memiliki ekstrim mutlak. D

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 7 / 57

Page 8: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Syarat Cukup Nilai Ekstrim

Teorema (Nilai Ekstrim)

Jika f kontinu pada selang tutup [a, b] , maka f mencapai nilai minimum mutlak dan nilai maksimum mutlak pada [a, b] .

Jika f kontinu pada [a, b] , maka f memiliki minimum mutlak dan maksimum mutlak.

Jika f tak kontinu pada [a, b] , maka tidak ada kesimpulan apakah f memiliki minimum mutlak atau maksimum mutlak.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 8 / 57

Page 9: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Ilustrasi Nilai Ekstrim pada Fungsi yang Kontinu

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 9 / 57

Page 10: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Maksimum, Minimum Lokal

Definisi (Maksimum Lokal, Minimum Lokal)

Fungsi f mempunyai nilai maksimum lokal (maksimum relatif) di c ∈ Df jika

f (c) ≥ f (x) ∀x ∈ selang buka yang memuat c

Fungsi f mempunyai nilai minimum lokal (minimum relatif) di c ∈ Df jika

f (c) ≤ f (x) ∀x ∈ selang buka yang memuat c

Nilai maksimum/nilai minimum lokal f disebut nilai ekstrim lokal f .

∴ Dengan definisi tsb. ekstrim lokal tidak terjadi pada titik ujung selang. (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 10 / 57

Page 11: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Ilustrasi Ekstrim Lokal

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 11 / 57

Page 12: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh (Ekstrim Lokal)

1 f (x) = |x | memiliki nilai minimum lokal f (0) = 0 karena pada selang buka I yang memuat 0, f (0) ≤ f (x) , x ∈ I .

2 f (x) = cos x memiliki nilai maksimum lokal cos (2nπ) = 1 untuk bilangan bulat n karena pada selang buka I yang memuat 2nπ, f (2nπ) ≥ f (x) , x ∈ I . Nilai minimum lokalnya adalah cos((2n + 1) π) = −1.

3 f (x) = x3 tidak memiliki ekstrim lokal. D

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 12 / 57

Page 13: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Bilangan Kritis

Definisi (Bilangan Kritis)

Titik-dalam c ∈ Df yang bersifat f ' (c) = 0 ataukah f ' (c) tidak ada disebut bilangan (titik) kritis fungsi f .

Catatan: titik-dalam (interior point) c ada di dalam selang buka I ⊆ Df .

Klasifikasi bilangan/titik kritis

1 titik stasioner c

f ' (c) = 0: garis singgung datar

2 titik singular c

f ' (c) tidak ada: grafik runcing, tak kontinu, garis singgung tegak

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 13 / 57

Page 14: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh

Tentukan bilangan kritis fungsi f berikut

1 f (x) = √ x (1 − x) . SOLUSI

2 f (x) =

⎧ ⎪⎨ ⎪⎩

x2 , −1 ≤ x < 0

x2 − 2x , 0 ≤ x ≤ 2 . SOLUSI

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 14 / 57

Page 15: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Soal (Bilangan Kritis)

Bila ada, tentukan bilangan-bilangan kritis fungsi-fungsi berikut:

1 f (x) = 2x3 + 3x2 + 6x + 1 (jawab: � bil. kritis)

2 g (x) = |2x − 5| (x = 5/2) 3 h (x) = x1/3 − x−2/3 (x = −2) 4 f (x) = 3

√ x2 − x (x = 0, 1/2, 1)

5 g (θ) = θ + sin (θ) (θ = (2n + 1) π, n : bil. bulat)

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 15 / 57

Page 16: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Teorema (Teorema Fermat)

Jika f (c) merupakan nilai ekstrim lokal, maka c adalah bilangan kritis f .

Teorema Fermat menyatakan bahwa syarat perlu agar f (c) merupakan nilai ekstrim lokal adalah c merupakan bilangan kritis dari fungsi f .

Untuk memperoleh nilai ekstrim lokal f (c), terlebih dahulu tentukan bilangan kritis c karena jika c bukan bilangan kritis, maka f (c) bukan nilai ekstrim lokal.

Perhatikan bahwa jika c bilangan kritis, belum tentu f (c) merupakan nilai ekstrim lokal.

Berdasarkan definisi, ekstrim lokal terjadi pada titik stasioner atau titik singular (tidal terjadi pada titik ujung).

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 16 / 57

Page 17: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh

1 f (x) = x2 ⇒ f (0) nilai minimum lokal, f ' (x) = 2x ⇒ f ' (0) = 0 ⇒ 0 adalah bilangan kritis.

2 f (x) = |x | ⇒ f (0) nilai minimum lokal, f ' (0) tidak ada ⇒ 0 adalah bilangan kritis.

3 f (x) = x3 ⇒ f ' (0) = 0 ⇒ 0 adalah bilangan kritis, tetapi f (0) bukanlah ekstrim lokal. D

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 17 / 57

Page 18: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Menentukan Ekstrim Mutlak Metode Selang Tutup

Misalkan f kontinu pada selang tutup [a, b] . Nilai maksimum/minimum mutlak fungsi f dapat ditentukan dengan cara:

Tetapkan bilangan-bilangan kritis f pada (a, b) (titik stasioner, titik singular)

Evaluasi f pada setiap bilangan kritis dan titik ujung a dan b. Nilai terbesar merupakan nilai maksimum mutlak, nilai terkecil merupakan nilai minimum mutlak fungsi f .

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 18 / 57

Page 19: terapan turunan

Nilai Maksimum dan Minimum

Soal (Ekstrim Mutlak)

Tentukan nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak fungsi f pada selang yang diberikan.

1 f (x) = x3 − 3x + 1, [0, 3] (jawab: f (1) = −1 min, f (3) = 19 maks)

2 f (x) = x

x + 1, [1, 2] (f (1) = 1/2 min, f (2) = 2/3 maks)

3 f (x) =

⎧ ⎪⎪⎪⎪⎪⎨ ⎪⎪⎪⎪⎪⎩

−1 − 2x ; −2 ≤ x < −1

x2 ; −1 ≤ x ≤ 1

x ; 1 < x ≤ 3

(f (−2) = f (3) = 3 maks, f (0) = 0 min)

4 f (x) = sin x + cos x , [0, π/3]f f (0) = 1 min, f (π/4) =

√ 2 maks

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 19 / 57

Page 20: terapan turunan

Teorema Nilai Rata-rata (TNR)

Teorema (Teorema Nilai Rata-rata)

Misalkan fungsi f memenuhi hipotesis berikut: i) kontinu pada selang tutup [a, b] , ii) terturunkan pada selang buka (a, b) , maka ada sedikitnya satu bilangan c ∈ (a, b) sehingga

f ' (c) = f (b) − f (a)

b − a (1)

Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 20 / 57 (Departemen Matematika FMIPA-IPB)

Page 21: terapan turunan

Teorema Nilai Rata-rata (TNR)

Contoh (TNR)

Periksa apakah TNR dapat diterapkan untuk fungsi f (x) = x3 + x − 1 pada selang [0, 2] . Jika ya, tentukan nilai c yang dimaksud pada (1).

SOLUSI

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 21 / 57

Page 22: terapan turunan

Teorema Nilai Rata-rata (TNR)

Soal (Teorema Nilai Rata-rata 1)

1 Diberikan f (x) = x1/3 . Tunjukkan bahwa fungsi f memenuhi hipotesis TNR pada selang [0, 1], kemudian tentukan nilai c yang

dimaksud pada (1). f jawab: c =

√ 3 9

2 Diketahui fungsi f dengan f (x) = |x |. Periksa apakah fungsi f

memenuhi hipotesis TNR pada selang i) [0, 4], ii) [−1, 4]. Jika memenuhi, tentukan nilai c yang dimaksud pada (1).

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 22 / 57

Page 23: terapan turunan

Teorema Nilai Rata-rata (TNR)

Soal (Teorema Nilai Rata-rata 2)

1 Badrun berangkat dari Jakarta ke Cikampek melalui jalan tol berjarak 156 km selama 1.5 jam dengan mengendarai mobil tanpa berhenti. Sampai di gerbang tol Badrun ditangkap polisi karena kecepatan mobilnya melebihi kecepatan yang diizinkan di jalan tol (maksimum 100 km/jam). Gunakan TNR untuk menunjukkan bahwa kecepatan mobil Badrun pernah melebihi 100 km/jam.

2 Jika f (0) = 5 dan f ' (x) ≥ 3 untuk x ∈ [0, 2] , seberapa kecilkah nilai f (2) yang mungkin? (jawab: 11)

3 Perlihatkan bahwa bila f (x) = px2 + qx + r , p = 0, maka ada bilangan c ∈ [a, b] dari TNR yang selalu merupakan titik tengah dari selang [a, b].

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 23 / 57

Page 24: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Turunan I dan Fungsi Naik/Turun

Teorema (Turunan I dan Fungsi Naik/Turun)

Jika f ' (x) > 0 pada suatu selang, maka f naik pada selang tersebut.

Jika f ' (x) < 0 pada suatu selang, maka f turun pada selang tersebut.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 24 / 57

Page 25: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Soal (Turunan I dan Fungsi Naik/Turun)

1 Tentukan selang-selang di mana f naik/turun bagi fungsi: i) f (x) = 2x3 + x ii) f (x) = x2/3 iii) f (x) = x1/3 (x − 4)

2 Gunakan Teorema Nilai Rata-rata untuk membuktikan teorema tentang turunan I dan fungsi naik/turun. (Catatan: f naik pada selang I berarti x1 < x2 ⇒ f (x1) < f (x2 ), f turun pada I berarti x1 < x2 ⇒ f (x1) > f (x2 ) , x1, x2 ∈ I ).

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 25 / 57

Page 26: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Uji Turunan I bagi Ekstrim Lokal

Teorema (Uji Turunan I bagi Ekstrim Lokal)

Misalkan c adalah bilangan kritis fungsi kontinu f , dan f terturunkan pada setiap titik pada selang yang memuat c, kecuali mungkin di c . Bergerak melewati c dari kiri ke kanan:

1 Jika f ' berubah tanda dari negatif ke positif, maka f (c) merupakan nilai minimum lokal.

2 Jika f ' berubah tanda dari positif ke negatif, maka f (c) merupakan nilai maksimum lokal.

3 Jika f ' tidak berubah tanda, maka f (c) bukan nilai ekstrim lokal.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 26 / 57

Page 27: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Ilustrasi Geometris Ekstrim Lokal dgn Uji Turunan I

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 27 / 57

Page 28: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Contoh

Gunakan uji turunan I untuk menentukan ekstrim lokal fungsi f dengan f (x) = x1/3 (x − 4) . HINT

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 28 / 57

Page 29: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Uji Turunan II bagi Ekstrim Lokal

Teorema (Uji Turunan II bagi Ekstrim Lokal)

Andaikan fungsi f '' kontinu pada selang buka yang memuat c .

1 Jika f ' (c) = 0 dan f '' (c) > 0, maka f (c) merupakan nilai minimum lokal.

2 Jika f ' (c) = 0 dan f '' (c) < 0, maka f (c) merupakan nilai maksimum lokal.

3 Jika f ' (c) = 0 dan f '' (c) = 0, uji turunan II gagal. Fungsi f mungkin memiliki ekstrim lokal, mungkin tidak.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 29 / 57

Page 30: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Ilustrasi Uji Turunan II bagi Ekstrim Lokal

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 30 / 57

Page 31: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Kecekungan Fungsi

Definisi (Kecekungan)

Fungsi f dikatakan

cekung ke atas pada selang I jika grafik f terletak di atas garis singgung pada selang I ,

cekung ke bawah pada selang I jika grafik f terletak di bawah garis singgung pada selang I .

Cara lain melihat kecekungan:

cekung ke atas pada selang buka I jika f ' naik pada I, cekung ke bawah pada selang buka I jika f ' turun pada I.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 31 / 57

Page 32: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 32 / 57

Page 33: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Uji Turunan II Bagi Kecekungan

Teorema (Uji Turunan II bagi Kecekungan)

Misalkan fungsi f memiliki turunan kedua pada selang buka I .

Jika f '' (x) > 0 ∀x ∈ I , maka f ' naik pada I dan f cekung ke atas pada I ,

Jika f '' (x) < 0 ∀x ∈ I , maka f ' turun pada I dan f cekung ke bawah pada I .

Definisi (Titik Belok)

Titik P (c , f (c)) disebut titik belok jika f kontinu di x = c , dan f mengalami perubahan kecekungan di P.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 33 / 57

Page 34: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Teorema (Titik Belok)

Jika titik (c , f (c)) merupakan titik belok, maka

f '' (c) = 0 ataukah f '' (c) tidak ada

Menentukan Titik Belok Untuk menentukan titik belok pada kurva y = f (x),

hitung f '' (x) ,

cari bilangan c sehingga f '' (c) = 0 atau f '' (c) tidak ada,

selidiki perubahan tanda f '' (x) di c . Titik (c , f (c)) merupakan titik belok jika dan hanya jika terjadi perubahan tanda f '' (x) di c .

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 34 / 57

Page 35: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Contoh

Diberikan fungsi f dengan f (x) = x4 − 4x3 + 10. Tentukan: i) selang fungsi naik/turun, ii) ekstrim lokal, iii) kecekungan, iv) titik belok fungsi f .

HINT

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 35 / 57

Page 36: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Soal

Jika ada, tentukan: i) selang fungsi naik/turun, ii) ekstrim lokal, iii) kecekungan, iv) titik belok fungsi f ,

1 f (x) = (x − 1)3

2 f (x) = x1/3 + 1

3 f (x) = x/ (1 + x)2

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 36 / 57

Page 37: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Pengaruh Turunan terhadap Bentuk Grafik

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 37 / 57

Page 38: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Soal

Berdasarkan grafik f ' berikut, tentukanlah

1 selang f naik/turun dan ekstrim lokal,

2 selang f cekung ke atas/bawah dan titik belok.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 38 / 57

Page 39: terapan turunan

Turunan dan Bentuk Grafik

Nilai Ekstrim vs Bilangan Kritis vs Titik Belok

Untuk fungsi f dengan y = f (x) :

Nilai ekstrim (mutlak/lokal) f : f (a) →ordinat y Bilangan kritis f : x = b → absis x Titik belok f : (c , f (c)) → koordinat (x, y)

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 39 / 57

Page 40: terapan turunan

Asimtot

Jenis Asimtot

1

2

3

Asimtot tegak

Asimtot datar

Asimtot miring

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 40 / 57

Page 41: terapan turunan

Asimtot

Definisi (Asimtot Tegak)

Garis x = a disebut asimtot tegak bagi kurva y = f (x) jika

lim x →a±

f (x) = ±∞ (2)

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 41 / 57

Page 42: terapan turunan

Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 42 / 57

Asimtot

Definisi (Asimtot Datar)

Garis y = L disebut asimtot datar bagi kurva y = f (x) jika

lim x →±∞

f (x) = L (3)

(Departemen Matematika FMIPA-IPB)

Page 43: terapan turunan

Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 43 / 57

Asimtot

Definisi (Asimtot Miring)

Garis y = mx + b disebut asimtot miring bagi kurva y = f (x) jika

lim x →±∞

[f (x) − (mx + b)] = 0 (4)

(Departemen Matematika FMIPA-IPB)

Page 44: terapan turunan

Asimtot

Teorema Misalkan r > 0 adalah bilangan rasional, maka

lim x →±∞

1 xr = 0 (5)

asalkan xr terdefinisi.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 44 / 57

Page 45: terapan turunan

Asimtot

Penentuan Asimtot Fungsi Rasional

Diberikan fungsi rasional

r (x) = p1 (x) p2 (x)

= cn xn + cn−1xn−1 + · · · + c0 km xm + km−1xm−1 + · · · + k0

1 Garis x = a dengan p2 (a) = 0 dan p1 (a) = 0 merupakan asimtot tegak.

2 Kasus n < m ⇒ garis y = 0 (sumbu-x) merupakan asimtot datar. 3 Kasus n = m ⇒ garis y = cn /km merupakan asimtot datar. 4 Kasus n = m + 1 ⇒ r (x) = (mx + b) + sisa. Garis y = mx + b merupakan asimtot miring.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 45 / 57

Page 46: terapan turunan

Asimtot

Soal (Asimtot)

Tentukan asimtot (tegak, datar, atau miring) bagi fungsi-fungsi berikut:

1 f (x) = (2x + 3) / (x − 1)

2 f (x) = 2x3 − x

/ x2 − x − 6

3 f (x) =

√ 4x2 − 1/ (x − 2)

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 46 / 57

Page 47: terapan turunan

Sketsa Kurva

Sketsa Kurva

Langkah-langkah sketsa kurva fungsi y = f (x)

1 Identifikasi daerah asal Df , titik potong sumbu, serta kesimetrian fungsi.

2 Identifikasi asimtot fungsi.

3 Tentukan f ' (x) →

Identifikasi bilangan kritis. Identifikasi selang fungsi naik/turun, ekstrim lokal.

4 Tentukan f '' (x) →

Identifikasi selang kecekungan fungsi, titik belok.

5 Gambar sketsa grafik f .

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 47 / 57

Page 48: terapan turunan

Sketsa Kurva

Contoh

Lakukan analisis sketsa grafik fungsi, lalu gambarkan grafik fungsi f

dengan f (x) = (x + 1)2

1 + x2 .

HINT

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 48 / 57

Page 49: terapan turunan

Sketsa Kurva

Soal (Sketsa Grafik Fungsi 1)

Lakukan tahapan-tahapan membuat sketsa grafik, lalu gambarkan grafik fungsi-fungsi berikut:

1 f (x) = x3 − 3x2 + 5

2 f (x) = x/ x2 − 4

3 f (x) = x3 − 1 x3 + 1

4 xy = x2 + x + 1

5 f (x) = x + 1 √ x2 + 1

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 49 / 57

Page 50: terapan turunan

Sketsa Kurva

Soal (Sketsa Grafik Fungsi 2)

Sketsa grafik fungsi g dengan sifat-sifat sebagai berikut: i) g kontinu pada R − {0}ii) g '' (x) > 0 untuk x ∈ R − {0}iii) g (−2) = g (2) = 3 iv) lim

x →∞ g (x) = 2, lim

x →−∞ [g (x) − x ] = 0

v) lim x →0+

g (x) = lim x →0−

g (x) = ∞

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 50 / 57

Page 51: terapan turunan

Masalah Pengoptimuman

Masalah Pengoptimuman

Membahas terapan turunan untuk menentukan solusi pemaksimuman atau peminimuman suatu permasalahan.

Langkah-langkah pemecahan masalah:

pahami permasalahan, formulasikan masalah yang yang akan dimaksimumkan/diminimumkan ke dalam bentuk fungsi, tentukan lokasi fungsi tersebut mencapai maksimum/minimum mutlak.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 51 / 57

Page 52: terapan turunan

Masalah Pengoptimuman

Uji Turunan I dan Nilai Ekstrim Mutlak

Dalam hal fungsi f hanya memiliki satu nilai ekstrim lokal f (c) , dengan Uji Turunan I dapat disimpulkan bahwa f (c) juga merupakan nilai ekstrim mutlak. Teorema berikut sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah pengoptimuman.

Teorema Andaikan c adalah bilangan kritis dari fungsi kontinu f yang terdefinisi pada suatu selang.

1 Jika f ' (x) > 0, ∀x < c dan f ' (x) < 0, ∀x > c , maka f (c) adalah nilai maksimum mutlak f .

2 Jika f ' (x) < 0, ∀x < c dan f ' (x) > 0, ∀x > c , maka f (c) adalah nilai minimum mutlak f .

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 52 / 57

Page 53: terapan turunan

Masalah Pengoptimuman

Ilustrasi Uji Turunan I dan Nilai Ekstrim Mutlak/Lokal

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 53 / 57

Page 54: terapan turunan

Masalah Pengoptimuman

Soal (Disain Kotak Terbuka)

Jawab: x = tinggi = 2 cm, alas 8 × 8 cm2.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 54 / 57

Page 55: terapan turunan

Masalah Pengoptimuman

Soal (Disain Kaleng Minuman)

Jawab: h = 2r

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 55 / 57

Page 56: terapan turunan

Masalah Pengoptimuman

Soal (Pembangunan Jalan Tol)

Pemerintah propinsi "Suka Makmur" merencanakan membangun jalan tol yang menghubungkan dua kota A dan B yang dipisahkan oleh daerah berawa. Jika biaya pembangunan jalan tol 1 milyar/km sepanjang daerah rawa, dan setengahnya pada lahan kering (OB), tentukan lokasi jalan tol di antara O-B yang meminimumkan biaya. (satuan jarak: km).

√ Jawab: 5/ 3 km dari O.

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 56 / 57

Page 57: terapan turunan

Masalah Pengoptimuman

Tentang Slide

Penyusun: N. K. Kutha Ardana (Dosen Dep. Matematika FMIPA IPB)

Versi: 2011 (sejak 2009)

Media Presentasi: LATEX - BEAMER (PDF LATEX)

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Kalkulus: Terapan Turunan Bogor, 2011 57 / 57